Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 38

Sifat/Karakter Jumat Pahing

weton Jumat Pahing, dengan mangsa Kaso, dan wuku Wugu. Hari Jumat memiliki
nilai neptu 6, sedangkan Pahing memiliki nilai neptu 9 dan memiliki jumlah neptu 15.
Menurut Primbon Jawa, orang yang lahir pada Jumat Pahing memiliki watak
lakuning srengenge atau bertindak layaknya matahari.

Orang-orang ini biasanya orang yang pandai bergaul, memiliki sifat seperti mandiri,
dermawan, tekun, setia, bertanggung jawab, dan lemah lembut. setia, suka
kebersihan, dan lemah lembut, tidak heran bila banyak orang yang ingin berteman.,
dan tidak kenal pamrih saat menolong. Dengan sifatnya yang dermawan dan suka
menolong, maka tak heran bila banyak orang yang ingin berteman. Bahkan, orang
dengan kelahiran Jumat Pahing terlihat sangat mudah dimanfaatkan. mereka juga
termasuk orang yang bisa diam tanpa melakukan apa pun, lebih suka mencari
kesibukan sendiri.

Sifat negatif yang dimiliki orang yang lahir Jumat Pahing antara lain keras hati, suka
jahil, dan punya bakat mencuri. sulit memaafkan orang yang telah
mengecewakannya, dan emosinya mudah terpancing, Jangan sekalipun
membuatnya marah, karena meski jarang marah, sekali saja terpancing emosinya,
marahnya bisa sangat mengerikan. Namun, pada dasarnya orang yang lahir pada
Jumat Pahing adalah pembicara yang menyenangkan dengan cita-cita tinggi dan
hati yang jujur.

Tetapi, apa artinya jika Anda bersikap sedikit boros, meskipun Anda tidak selalu
memanjakan orang-orang di sekeliling Anda.

Jodoh berdasarkan weton

Jodoh berdasarkan weton untuk weton Jumat Pahing dengan neptu 15, adalah
mereka dengan jumlah neptu 9 dan 14. Mereka yang memiliki jumla neptu 9 dan 14
adalah orang yang lahir dengan weton pasaran: Jumat Kliwon, Minggu Wage,
Sabtu Legi, Minggu Pahing, dan Rabu Pon. Sementara dengan mongso Saddha,
orang pada mangsa ini tidaklah sulit mencari pasangan, karena mangsa Saddha
dalam pergaulan sehari-hari cukup menarik dan ada pengagumnya. Bagi orang
Saddha yang paling cocok adalah dengan orang kelahiran pada mangsa "Kapat" (19
September - 13 Oktober). Tidak hanya itu, Anda juga dapat cocok dan serasi
dengan kelahiran mangsa "Kawolu" (4/5 Februari - 1 Maret), dan cocok pula dengan
kelahiran mangsa "Saddha". Sementara dengan mongso Kaso, orang kelahiran
mangsa ini akan jatuh hati dengan bujuk rayu yang lemah lembut. Begitu dia jatuh
cinta, cintanya abadi dan setia seumur hidup tanpa reserve. Bagi orang Kaso yang
paling cocok adalah dengan orang kelahiran pada Mongso Kalimo (14 Oktober - 9
November). Tidak hanya itu, Anda juga dapat serasi dengan kelahiran Mongso
Katelu (26 Agustus - 18 September). Dan tidak menutup kemungkinan dapat
berjodoh dengan Mongso Kapitu (23 Desember - 3 Februari), Mongso Kasongo (2
Maret - 26 Maret), dan Mongso Desto (20 April - 12 Mei).
Tetapi, kerukunan dalam rumah tangga tentunya Anda dan pasangan sendiri yang
akan menciptakannya.
Sifat positif wanita / pria jum’at pahing antara lain:
 Mandiri
 Dermawan
 Tekun
 Setia
 Royal
 Bertanggung Jawab
 Lemah Lembut
 Supel
 Pantang menyerah
 Pengetahuannya luas
Dengan berbagai karakter baiknya, tidak heran jika relasi jenis weton ini ada
dimana-mana. Sebab keistimewaan watak ini, banyak orang yang mau menerima
kelahiran weton ini sebagai teman. Disisi lain seorang jumat pahing juga memiliki
banyak kelemahan, karena pada dasarnya tidak ada weton yang sempurna.
Sifat buruk dari kelahiran weton ini dapat menjadi penyebab masalah-masalah
seperti pekerjaan, bisnis atau bahkan asmara. Sifat negatif jumat pahing adalah
keras hati. Ketika ada yang mengecewakan mereka, maka akan sulit untuk
memaafkan.
Oleh karena itu jika kamu memiliki teman yang lahir dengan weton ini, maka
sebaiknya jaga ucapan dan sikap agar tidak meyakitinya. Selain watak buruk itu,
kelahiran ini memiliki sifat jail dan kadang kekanak-kanakan karena terlalu periang.
Karakter negatif lainya yaitu jumat pahing bisa berubah jadi sosok menyeramkan jika
sudah marah. Mereka cenderung sulit membendung sifat amarahnya, bahkan tidak
peduli tempat lagi jika sudah marah.
Dengan begitu, penting bagi kamu ketika dengan orang jum’at pahing untuk
menjaga sikap dan menghindari mereka ketika marah. Selain untuk mengetahui
karakter dan sifat, ilmu weton juga berguna untuk mengetahui kecocokan jodoh. 
Jodoh yang cocok dengan kelahiran jumat pahing sendiri adalah mereka yang
memiliki neptu 9 dan neptu 14.
Kedua neptu weton tersebut adalah neptu yang dapat menjadi penyeimbang dan
mengontrol sifat negatif weton jumat pahing, sehingga cocok.
Orang yang lahir dengan neptu tersebut adalah mereka yang lahir pada:
 Minggu wage
 Minggu pahing
 Rabu Pon
 Jumat Kliwon
 Sabtu Legi

Jika jumat pahing bertemu dengan salah satu weton tersebut, menurut kitab primbon
Jawa pernikahannya akan harmonis dan cocok. Bagi mereka yang lahir jum’at
pahing, garis rejeki dan keuangannya akan lancar sepanjang perjalanan hidupnya.
Meskipun kelahiran weton ini pernah gagal dalam bisnis dan pekerjaannya, mereka
akan mudah bangkit dan sukses kembali. Hal ini karena sifat baiknya yang pantang
menyerah, sehingga akan mudah untuk bangkit kembali.
Selain itu, bayi yang lahir hari jum’at pahing akan membawa keberkahan dan
kemakmuran ekonomi dalam keluarganya. Berdasarkan sifat dan karakter weton ini,
pekerjaan yang cocok bagi kelahiran jum’at pahing adalah menjadi pemimpin.
Kelahiran weton ini memiliki modal utama menjadi seorang pemimpin seperti
mandiri, tegas, tekun dan mampu beradaptasi dengan baik. Watak dasar yang kuat
dari kelahiran ini mampu membawa perubahan pada orang lain ke arah yang lebih
baik, semakin cocok jika menjadi pemimpin. Selain itu, weton jumat pahing cocok
menjadi seniman atau tokoh agama karena wataknya yang banyak mengandalkan
rasa dalam bertindak.
Menurut ramalan Jawa, arah keberuntungan seseorang akan berubah setiap 6 tahun
sekali. Berikut peruntungan jumat pahing dalam primbon kejawen:
 0-6 tahun rejekinya sedang (nilai 2).
 7-12 tahun, jumat pahing mengalami kesulitan ekonomi / menderita
(nilai 0).
 13 – 18 tahun, penghasilannya sedikit (nilai 1)
 19 – 24 tahun, penghasilannya sedikit (nilai 1)
 25 – 30 tahun, peruntungan jum’at pahing baik (nilai 5)
 31 – 36 tahun, penghasilan sedang (nilai 2)
 37 – 42 tahun, kesulitan ekonomi (nilai 0)
 43 – 48 tahun, penghasilannya sedikit (nilai 1)
 49 – 54 tahun, rejekinya sedang (nilai 2)
 55 – 60 tahun, peruntungan baik (nilai 5)
 61 – 66 tahun, peruntungan baik (nilai 5)
 67 – 72 tahun, penghasilannya sedikit (nilai 1)
 73 -78 tahun, kesulitan ekonomi (nilai 0)
 79 – 84 tahun, kehidupannya baik (nilai 4)

Garis hidup jumat legi tersebut merupakan ramalan Jawa menurut jumlah wetonnya.
Dari sana dapat kita ketahui bahwa puncak kejayaan weton ini ketika usia 25-30
tahun dan 55-66 tahun. Pada usia tersebut, seorang jumat kliwor diramal memiliki
rejeki yang baik, bisa disebut sukses pada usia tersebut.
Pada intinya, semua perhitungan diatas tidak sepenuhnya benar. Primbon Jawa
hanya merupakan penafsiran manusia yang didasarkan pada neptu wetonnya.
Perhitungan ini juga didasarkan pada kebiasan nenek moyan kita zaman dahulu dan
berdasarkan pengalaman mereka yang dituangkan dalam bentuk kitab primbon.
Percayalah bahwa perhitungan yang paling mutlak adalah perhitungan Allah SWT.
Maka seluruh yang terjadi di muka bumi ini, sudah sepatutnya kita sandarkan pada
Allah SWT. Semua yang disampaikan diatas anggap saja sebagai bagian dari
informasi atau pengetahuan yang sudah dipercaya dan diwariskan secara turun
temurun oleh masyarakat Jawa.
Hitung Jodoh

Contohnya pasangan lelaki lahir pada Minggu Legi


 Minggu = 5;
 Legi = 5;
 Jumlah = 10
Sedang pasangan wanita lahir di hari Selasa Pon
- Selasa = 3;
- Pon = 4
- Jumlah = 7
Bermakna 10 + 7 = 17 atau datang PEGAT.

Di bawah ini jawaban menurut dari hasil penjumlahan weton ketemu itu:

1. PEGAT
Bila hasil datang pada PEGAT, karena itu adalah pasangan yang akan
menghasilkan soal di masa datang, dapat dari masalah ekonomi, kekuatan,
perselingkuhan yang dapat diperbuat pasangan yang menceritakan aib atau
pegatan.

2. RATU
Ketika hasil datang pada RATU, dapat diterima pasangan itu sudah jodohnya.
Dihargai juga disegani oleh tetangga atau sekitar Lingkungan. Bahkan juga
beberapa orang yang akan keharmonisannya di dalam rumah tangga.

3. JODOH
Bila hasilnya datang pada JODOH, pasangan pasangan itu memang beneran pas
dan berjodoh. Dapat sama-sama menerima semua kelebihan serta kekurangannya.
Rumah tangga dapat rukun sampai tua.

4. TOPO
Bila hasil datang pada TOPO, dalam rumah tangga akan mengalami kesulitan awal.
Permasalahan bisa jadi masalah ekonomi dan lain-lain. Tapi saat ini telah memiliki
anak dan juga lumayan lama berumah tangga, pada akhirnya akan berhasil dengan
baik.

5. TINARI
hasilnya datang pada TINARI, itu akan menemukan kebehagaiaan. Mudah dalam
mencari rejeki dan juga sampai tinggal kekurangan. Hidupnya beruntung
mendapatkan peruntungan.

6. PADU
Bila hasilnya datang pada PADU, berarti rumah tangga akan berhasil pertikaian.
Namun walau disetujui berkelahi, dipindahkan sampai dibawa ke perceraian.
Permasalahan pertikaian itu juga dapat dipacu dari beberapa hal yang sifatnya
cukup remeh.

7. SUJANAN
Bila hasiknya datang pada SUJANAN, karena itu dalam rumah tangga akan
memerlukan pertikaian alami serta masalah perselingkuhan. Dapat itu dari faksi
lelaki atau wanita yang mengawali perselingkuhan.

8. PESTHI
Bila hasiknya datang pada PESTHI, ikut dalam rumah tangga akan rukun, damai,
dingin ayem sampai tua. Walau ada masalah apa pun yang tidak bisa diselesaikan
kerusakan keselarasan keluarga

CARA MENGHITUNG WETON JODOH DAN SISA NEPTU

a) Tentukan hari kelahiran dan pasaran / weton masing-masing pasangan baik pria
maupun wanita.
b) Tentukan neptu masing-masing, kemudian jumlahkan.

Misalnya, wanita lahir di hari Jumat dengan pasaran legi, atau memiliki weton Jumat
Legi.

Pria lahir di hari Sabtu dengan pasaran Kliwon, atau weton kelahirannya Sabtu
Kliwon.

Maka Jumlah Neptu wanita = 11 dan Pria jumlah neptunya 17. Jumlah neptu pria
dan wanita adalah 28.

Cara menghitung weton jodoh selanjutnya dengan membagi keduanya dengan


angka 7.

Sisanya dijadikan pedoman dalam primbon Jodoh. Misalnya 28 : 7 = 4.


Karena tidak ada sisanya atau pas dibagi 7 maka bisa dikatakan sisanya adalah 7.

Di bawah ini hasil dari pembagian weton kedua pasangan :

Bila Sisa 1. Wasesasegara yang artinya besar budinya,kaya dan besar wibawanya.
Bila Sisa 2. Tunggaksemi yang artinya sedikit rezekinya

Bila Sisa 3. Satriya wibawa yang artinya dapat kemulyaan dan keluhuran tinggi.

Bila Sisa 4. Sumur sinaba yang artinya banyak orang datang untuk berguru.

Bila Sisa 5. Satriya wirang yang artinya sering susah,sering malu akibat tindakannya
sendiri,dan suka di fitnah orang, untuk menolak hal tersebut bisa memotong ayam
saat akan ijab kabul.

Bila Sisa 6. Bumikepetak yang artinya hatinya gelap,kuat dalam bekerja,tahan


menghadapi ujian dan rintangan. Untuk menolak hal tersebut bisa mendem
lemah/mengubur tanah saat akan ijab kabul pengantin.

Bila Sisa 7. Lebu ketiup angin yang artinya sering mendapatkan kesusahan, apapun
cita-cita tidak akan tercapai, sering pindah rumah. Penolak bala yang bisa di lakukan
dengan cara abul lemah/menabur debu saat akan ijab kabul pengantin.

KEPRIBADIAN WANITA BERDASARKAN NEPTU HARI DAN PASARAN

Pada ilmu PRIMBON JAWA menjelaskan bahwa NEPTU HARI DAN


PASARAN dapat mempengaruhi WATAK / KEPRIBADIAN SEORANG WANITA, itu
yang saya dapatkan dari para leluhur, nenek moyang suku JAWA di Indonesia.

Berdasarkan para leluhur bahwa hari dan pasaran juga memiliki sifat seperti juga
manusia, Kenapa bisa begini? Karena dipengaruhi oleh Rotasi Bumi dan bulan serta
benda-benda langit yang yang sedang beredar mengelilingi BUMI. Oleh karena itu
Pengaruh benda-benda di langit tersebut juga berimbas pada perilaku manusia yang
ada di
BUMI.

Adapun pengaruh-pengaruh tersebut dapat kita dilaihat di dalam setiap perilaku


manusia yang ada di muka bumi. Tapi yang saya tulis disini hanya pengaruh
terhadap wanita saja.

Langsung saja simak di bawah ini :

" Jika seorang wanita lahir pada " :

1. MINGGU ( AHAD ) WAGE :


Dia akan memiliki sifat yang jujur, Baik hatinya, Pemberani, Pandai bergaul, dan
Tidak mudah dipengaruhi orang lain. Dia juga pandai mencari pekerjaan akan tetapi
dia bukan orang yang pandai menyimpan uang karena godaan yang besar yang
menjumpainya, Tetapi apabila dia mampu mengatasi godaan tersebut maka dia
akan menemukan kemuliaan hidup.

2. MINGGU ( AHAD ) PAHING :


Memiliki sifat keras dan mudah tersinggung, tetapi selalu teliti dalam mengerjakan
sesuatu, Berani terhadap suami jika dia sudah berumah tangga dan memiliki sifat
cemburu yang kuat. Dia juga termasuk orang yang pandai mencari nafkah sehingga
hidupnya dapat berkecukupan. Meskipun terkadang rejekinya kurang begitu lancar,
Dia masih bisa mencukupi kebutuhan keluarganya.

3. MINGGU ( AHAD ) PON :


Kepribadiannya juga keras dan tidak mau mengalah kepada laki-laki ata suaminya.
Tetapi dia memiliki pikiran yang cerdas dan dapat hidup dalam keprihatinan. Dia
juga termasuk orang yang pandai mencari sandang pangan, Tetapi pada umumnya
tidak menyimpannya karena banyak godaan yang datang. Jika dia memiliki kekuatan
untuk mengatasinya maka ia akan hidup mulia.

4. MINGGU ( AHAD ) WAGE :


Kepribadiaanya keras dan tidak mau mengalah terhadap suaminya . Meskipun dia
termasuk tipe mudah mencari penghasilan tetapi dia juga tgermasuk seseorang
yang memiliki sifat yang BOROS. Tipe wanita ini sangat sulit mencapai hidup yang
bahagia.

5. MINGGU ( AHAD ) KLIWON :


Kepribadiannya biasa-biasa saja dan tidak terlalu keras, Dia juga tipe wanita yang
mampu mengangkat dejat suaminya meskipun dia ingin unggul dalam
berargumentasi. Mampu menyimpan rahasia tetapi dia banyak mengalami
penderitaan dalam hidupnya. Tipe wanita ini juga pandai mencari penghasilan.

6. SENIN LEGI :
Kepribadiannya keras dan tidak mau mengalah, berani terhadap laki-laki atau
suaminya dan tidak mau kalah dalam berdebat kepada suaminya. Meskipun dia
pandai mencari penghasilan tetapi dai memiliki sifat BOROS sehingga dia tidak bisa
menabung penghasilannya.

7. SENIN PAHING :
Kepribadiannya juga keras dan berani kepada laki-laki, tetapi dia sangat teliti dalam
melakukan segala pekerjaan. Mudah marah dan tidak mau mengalah dalam
berdebat. Jika memiliki keinginan tidak mau di halangi. Sifat ROYAL ( Suka membeli
dan berbelanja ) membuat dia tidak dapat menabung penghasilannya meskipun dia
pandai mencari sandang pangan.

8. SENIN PON :
Kepribadiaanya keras dan tidak mau mengalah terhadap laki-laki, Pikirirannya
cerdas sehingga akan mudah memperoleh keberhasilannya. Dia juga pandai
mencari penghasilan, Tetapi dia memiliki godaan yang besar jika dia memiliki
tabungan.

9. SENIN WAGE :
Kepribadiannya keras dan mudah marah, Tetapi dia tidak begitu berani tehadap laki-
laki. Sebenarnya dia pandai mencari penghasilan tetapi dia tidak bersungguh-
sunbgguh.

10. SENIN KLIWON :


Kepribadiannya keras dan mudah tersinggung hatinya.Berani terhadap laki-laki,
tidak mau mengalah jika berdebat, senang di puji. Tipe wanita ini pandai dalam
mencari penghasilan, Tetapi sifatnya yang boros akan berpengaruh terhadap
kehidupannya.

11. SELASA PAHING;


Kepribadiannya sangat keras, Berani kepada setiap Laki-laki, Banyak bicara
(cerewet) Tetapi dia sangat teliti dalam mengerjakan setiap sesuatu. Dia dapat hidup
bahagia jika dapat mengatasi sifat Royal di dalam dirinya

12. SELASA LEGI :


kepribadiaanya Berani kepada suaminya, Suka bersenang-senang dan suka
mementingkan dirinya sendiri. Wanita ini senang sekali berdagang dan mampu
menghasilkan penghasilan sendiri, Tetapi karena dia suka ROYAL akan segera
dapat menhabiskan penghasilannya.

13. SELASA PON :


Kepribadiannya mudah marah, Keras dan tidak mau mengalah jika berdebat. Dia
cenderung berani terhadap suaminya. Meskipun demikian dia teliti dalam
mengerjakan sesuatu pekerjaan. Jika dia berdagang dapat mencapai kemakmuran
dalam kehidupannya. Tetapi harus menghilangkan sifatnya yaitu tidak dapat
menyimpan penghasilannya.

14. SELASA WAGE :


Kepribadiannya sangat keras dan berani terhadap suaminya sendiri. Dia memiliki
watak yang sangat pencemburu. Sifatnya yang boros dapat merusak kehidupannya.
Akan tetapi tipe wanita ini sangat pandai mencar penghasilan

15. SELASA KLIWON :


Kepribadiannya keras dan cenderung banyak bicaranya. Selalu ingin unggul
terhadap orang lain, Sangat menarik hati orang lain dan suka menolong terhadap
orang lain yang dalam kesusahan merupakan sisi baik dari wanita ini.

16. RABU LEGI :


Kepribadiannya tidak mau mengalah jika berdebat dan selalu ingin unggul daripada
orang lain. Dia cenderung pendiam, Tetapi jika marah dia benar-benar marah dan
sangat menakutkan. Wanita ini sangat pandai mencari penghasilan walaupun dia
tidak pandai menyipan penghasilannya.

17. RABU PAHING :


Kepribadiannya sangat teliti dalam mengerjakan sesuatu pekerjaan. Sangat keras
sifatnya dan selalu ingin unggul daripada orang lain. Wanita ini termasuk wanita
yang royal dan dapat mencari penghasilannnya sendiri.

18. RABU PON :


Kepribadiannya pendiam tetapi pandai bergaul, Pintar dan termasuk wanita yang
dapat mengangkat derajat suaminya, Jika dia marah sangat berbahaya. Dia juga
tipe wanita yang dapat mencari pendapatannya sendiri.

19. RABU WAGE :


Kepribadiannya pendiam tetapi pandai bergaul, Pantar dan termasuk wanita yang
dapat mengangkat nam suaminya.Kalau dia marah sangat berbahaya sekali. Dia
termasuk wanita yang suka mencari penghasilannya sendiri.

20. RABU KLIWON :


Kepribadiannya tidak mau mengalah dalam berdebat, Selalu ingin lebih unggul
dengan orang lain, Suka mengasihani orang lain. Dia cenderung memiliki sifat boros
yang akan membawa kehidupannya merosot.

21.KAMIS LEGI :
Kepribadiannya suka bersenang-senang dan menghambur-hamburkan uang,
Banyak bicaranya, Tetapi dia sangat teliti terhadap semua pekerjaannya. Meskipun
demikian dia mampu mencari penghasilannya sendiri, Akan tetapi dengan sifatnya
tersebut ( sering menghambur-hamburkan uangnya ) dia tidak mampu menyimpan
rejekinya.

22. KAMIS PAHING :


Kepribadiannnya Ingin selalu unggul dari orang lain, Dia sangat suka menolong
orang lain, Merupakan sifat positif di dalam dirinya, Memiliki keinginan yang kuat,
Akan tetapi cepat berputus asa jika di bohongi oeleh orang laki-laki, Dia juga sangat
sukar dipengaruhi oleh orang lain. Wanita ini pandai mencari penghasilan tetapi
jarang bisa menyimpan rejekinya karena banyaknya godaan yang menghampiri.

23. KAMIS PON :


Kepribadiannya keras dan berani kepada orang laki-laki, mudah tersinggung hatinya
dan mau mengalah kepada orang lain. Dia sangat pandai mencari sandang pangan,
tetapi dia memiliki rejeki yang kurang baik dan sifatnya yang tidak bisa menyimpan
rejeki banyak godaan yang menghampiri.

24. KAMIS WAGE :


kepribadiannya sangat pencemburu, Senang dipuji, Banyak bicara, Berani kepada
kaum laki-laki dan keras hatinya. Tipe wanita ini bisa mencari penghasilannya
sendiri.

25. KAMIS KLIWON


Kepribadiannya medah memberi kepada orang lain, Cerdas pikirannya meskipun
agak angkuh, suka menagungkan diri sendiri dan selalu ingin lebih unggul daripada
orang lain. pandai mencari uang dan senag berhemat di dalam hidupnya.

26. JUMAT LEGI :


Kepribadiannya Mudah sekali tersinggung, Suka memberi dan menolong orang yang
berada di dalam kesusahan. Jika mampu menahan godaan maka dia akan hidup
makmur dan sentosa karena wanita tipe ini pandai mencari uang.

27. JUMAT PAHING :


Kepribadiannya Mudah tersinggung, Selalu ingin lebih unggul dari orang lain, dan
sering di timpa kesusahan. Tipe wanita ini pandai dalam mencari penghasilan, tetapi
sifatnya yang boros dapat menyengsarakan ehidupannya.

28. JUMAT PON :


Kepribadiannya Mudah tersinggung dan selalu merasa kasihan kepada orang lain,
Jika berbicara kasar, dan selalu ingin lebih unggul kepada orang lain. Wanita ini
sangat senang membantu saudaranya tetapi sering hidup menderita. Wanita ini
termasuk Tipe yang kurang pandai mencari sandang pangan.

29. JUMAT WAGE :


Kepribadiannya mudah sekali tersinggung tetapi pandai dalam bergaul dan pandai
dalam menjaga diri. meskipun agak angkuh, Dia juga berani terhadap laki-laki.
Wanita ini pandai mencari sandang pangan tetapi tidak pandai menyimpan rejeki.

30. JUMAT KLIWON :


Kepribadiannya Angkuh, Banyak bicara dan mau mengalah. Dia juga termasuk
wanita pencemburu dan tidak mudah percaya kepada siapa saja, Tidak dapat di
halangi jika memiliki kemampuan. Wanita ini termasuk tipe dapat mencari uang dan
dapat berhemat.

31. SABTU LEGI :


Kepribadiannya sangat pencemburu, Banyak bicaranya dan mau mengalah dalam
berdebat, Banyak bicara selalu mengutamakan kepentingannya sendiri, Mudah
tersinggung dan mudah memberikan sesuatu kepada orang yang di sukainya. dia
kurang dapat mencari penghasilannya.

32. SABTU PAHING :


Kepribadiannya tidak mau mengalah dan berani kepada laki-laki, cerdas pikirannya,
tetapi mudah marah dan tersinggung. Meskipun dia mudah mencari penghasilan dia
juga tidak dapat menyimpan pengfhasilannya.

33. SABTU PON :


Kepribadiannya sangat mudah dipengaruhi oleh orang lain, Suka kebersihan.
Meskipun dia panadai mendapatkan uang tetapi dia tidak pandai memanfaatkan
uangnya.

34. SABTU WAGE :


Kepribadiannya mudah tersinggung, berani kepada orang laki-laki mengutamakan
kepentingannya sendiri, Tetapi dia wanita yang sangat teliti terhadap pekerjaanya.
Dia juga termasuk tipe yang mudah mencari uang.

35. SABTU KLIWON :


Kepribadiannya Mudah tersinggung tetapi mudah memberi sesuatu kepada
seseorang. Tidak mau mengalah jika berdebat dan tidak mau mengalah kepada laki-
laki dan keras hatinya. Dia pandai mencari nafkah tetapi dia juga tipe wanita yang
boros.

PERHITUNGAN PANCASUDA
TAHUKAH KALIAN APA YANG DISEBUT PANCASUDA ?

PANCASUDA adalah Perhitungan oleh Pujangga-pujangga JAWA yang bersumber


dari neptu HARI dan PASARAN untuk mengetauhi tentang macam-macam kejadian
seperti Orang pergi tanpa Pamit, Tentang jenis Kelamin Bayi yang akan dilahirkan,
Tentang rejeki seseorang yang baru lahir ke dunia ini, dan macam-macamnya.

Selengkapnya
untuk mengetauhi tentang PANCASUDA akan saya sebutkan dibawah ini.

1. Mengetauhi orang pergi tanpa Pamit ( MINGGAT).

Cara menghitungnya Jumlah Neptu dan Pasaran kelahiran orang yang pergi
tersebut.
Kemudian dibagi tiga, kemudian sisanya berapa? Jika sisa :

1. Orang yang hilang itu tidak akan ketemu ( Tidak Kembali ).

2. Orang yang hilang itu akan ketemu ( Kembali )

3. Orang yang hilang itu Pergi Jauh ( Ada kemungkinan Kembali ).

2. Mengetauhi Arah Orang yang pergi tanpa Pamit.

Cara menghitungnya Jumlah Neptu dan Pasaran kelahiran Orang yang pergi tanpa
pamit
tersebut, dibagi empat, Jika sisa :

1. Perginya ke arah TIMUR.

2. BARAT.

3. UTARA.

4. SELATAN.

3. Mengetauhi Jenis Kelamin Bayi yang akan dilahirkan.

Cara menghitungnya adalah Jumlah neptu dan pasaran wanita yang hamil,
Kemudian
dibagi tiga Jika sisanya:

1. Akan melahirkan bayi LAKI-LAKI.

2. Akan melahirkan bayi PEREMPUAN.

3. Tidak akan jadi.

4. Mengetauhi sifat bayi yang baru lahir.

Jumlah Neptu hari dan Pasaran bayi yang di lahirkan dibagi delapan,, Jika sisa :

1. KUMBA : Memiliki sifat Angkuh dan Sombong.


2. REKA : Memiliki sifat yang penuh Pengertian.

3. CARA : Memiliki sifat Pantas jika mengenakan pakain segala sesuatu.

4. CETHI : Memiliki sifat Sangat giat dalam mengerjakan sesuatu.

5. TREWELI : Memiliki sifat Kelak akan Memiliki banyak anak.

6. GEDONG : Kelak akan kaya raya.

7. BENTOYONG : Sangat kuat Tenaganya.

8. PAWON : Sangat keras perkataanya.

5. Mengetauhi jenis kelamin pencuri.

Jumlah Neptu hari dan pasaran kelahiran orang yang kehilangan barang, Kemudian
di
bagi tiga Jika sisa :

1. LAKI-LAKI.

2. PEREMPUAN.

3. LAKI-LAKI.

6. Mengetauhi ciri-ciri Kulit si Pencuri.

Jumlah Neptu hari dan pasaran orang yang kehilangan barang, kemudian di bagi
tiga Jika
sisa :

1. Hitam kulitnya.

2. Kecoklatan.

3. Agak keputih-putihan.

7. Mengetauhi siapa yang mencuri.

Jumlah neptu hari dan pasaran orang yang yang kehilangan barang kemudian dibagi
tiga
Jika sisa :

1. Orang yang sudah dikenal.

2. Orang yang ada di dalam rumah.

3. Orang jauh.
Sumber1 : primbonjawalengkap.blogspot.com
Sumber2 : neverforgetneverforgive.wordpress.com

PERHITUNGAN JODOH DAN HARI PERNIKAHAN BERDASARKAN WETON

Karena yang disebut jodoh dalam konteks ini diartikan dengan, jika pasangan ini
bersatu akan saling melengkapi kekurangannya, saling menghemat kelemahannya
dan saling menambah kelebihannya. Buat pasangan yang sudah jodoh kompilasi
membangun rumah tangga, masing-masing pasangan bisa mengembangkan diri
dengan maksimal.

Untuk mengetahui apakah calon pasangan ini  jodoh atau  tidak jodoh , ada
beberapa macam cara menghitung:

Caranya:
Hari dan Pasaran lahir pasangan pria dan wanita masing-masing diangkakan sesuai
dengan  Tabel A dan  Tabel B ,  kemudian dijumlah.
Jumlahnya dibagi 10 (ganda). Jika dibagi 10 sisanya lebih dari tujuh, maka tidak
dapat dibagi lagi dibagi 7.

Contoh:
Pasangan pria lahir pada  Hari Senin,  Pasaran Paing.  Senin 4 + Paing 9 = 13 (lihat
tabel A & B)
Pasangan wanita lahir pada  Hari Kamis  Pasaran Kliwon  Kamis 8 + Kliwon 8 = 16
(lihat tabel A & B)
Kelahiran Pria diangkakan = 13
Kelahiran wanita diangkakan = 16
Jumlah 29

Pertama kali yang membagi angka 29 adalah bilangan 10.


29: 10 = 2, sisanya 9.

Karena menerima lebih dari 7 maka gunakan untuk yang dua, untuk yang tidak 10
tetapi 7.

29: 7 = 4, ditentukan 1.
Angka sisa 1 (satu) tersebut menjadi  kunci  untuk dihitung.
Angka sisa 1, namanya  Wasesa Sagara , artinya besar wibawanya, budinya luas,
panjang sabar dan pemaaf. (lihat Tabel C). Yang dimaksud pasangan itu  jodoh. 
Kehidupan rumah tangganya kelak akan penuh dengan wibawa, disegani karena
memenuhi budinya.
Perhatikan tabel-tabel di bawah ini.

TABEL A
Hari=Nilai Angka
Senin 4
Selasa 3
Rabu 7
Kamis 8
Jumat 6
Sabtu 9
Minggu 5

TABEL B
Pasaran = Nilai Angka
Pon 7
Upah 4
Kliwon 8
Legi 5
Paing 9

TABEL C
Sisa =    Nama   =    Sungguh

1= Wasesa Sagara = Besar wibawanya, luas budinya, sabar, pemaaf

2= Tunggak Semi  = Rejekinya mudah dan melimpah.

3= Satriya Wibawa = Mendapat keluhuran dan kemuliaan

4= Sumur Seneba = Banyak yang datang berguru

5= Satriya Wirang = Mengalami dukacita dan kewirangan.

6= Bumi Kapethak =Banyak yang sulit, tetapi tabah dan pekerja keras

7= Lebu Katiyup = Angin Mengalami duka nestapa, tdk pernahkesampaian yg dicita-


citakan

Catatan:
Sisa angka 7 artinya angka hasil penjumlahan habis dibagi 7.
Dilihat dari  Tabel C  jumlah hari kelahiran pasangan yang setelah dibagi 10 atau 7
menyisakan angka 1, 2, 3, dan 4 kategori Jodho, semuanya baik-baik saja.

Bagi pasangan yang menyisakan angka 5, 6 atau 7, digolongkan dalam pasangan


yang kurang jodho, karena kecewa. Tapi kalau sudah mantap dengan pasangannya,
bisa disyarati agar kejadian buruk tidak bisa menggantikan kelak
Angka 5 (Satriya Wirang):

Syaratnya    sebelum pelaksanaan upacara perkawinan salah satu calon pengantin


menyembelih ayam.
Angka 6 (Bumi Kapethak):

Syaratnya    sebelum menikah salah satu calon pengantin mendhem Siti atau
menamam tanah.
Angka 7 (Lebu Katiyup Angin):
Diperlukan    sebelum pernikahan berlangsung, salah satu pasangan menghambur-
hamburkan tanah.

Neptunus hari atau pasaran lahir untuk perkawinan


Hari dan pasaran kelahiran dua calon temanten yaitu anak perempuan dan anak
lelaki masing-masing dijumlahkan terlebih dahulu, kemudian masing-masing
dikeluarkan (dikembalikan) sembilan.

Misalnya:
Kelahiran anak perempuan adalah hari Jumat (neptu 6) upah (neptu 4) jumlah 10,
sisa 9 sisa 1 melalui
kelahiran anak laki-laki-laki ahad (neptu 5) legi (neptu 5) jumlah 10 dibutuhkan 9 sisa
1. menurut
perhitungan dan

Berdasarkan sisa di atas Maka dari sisa di bawah ini: Jika sisa:
1 dan 4: banyak celakanya
1 dan 5: bisa
1 dan 6: jauh sandang makanannya
1 dan 7: banyak musuh
1 dan 8: sengsara
1 dan 9: menjadi perlu
2 dan 2: selamat, banyak rejekinya
2 dan 3: salah seorang cepat wafat
2 dan 4: banyak godanya
2 dan 5: banyak celakanya
2 dan 6: cepat kaya
2 dan 7: cepat banyak yang mati
2 dan 8: dekat rejekinya
2 dan 9: banyak rejekinya
3 dan 3: melarat
3 dan 4: banyak celakanya
3 dan 5: cepat berpisah
3 dan 6: mandapat kebahagiaan
3 dan 7: banyak celakanya
3 dan 8: salah satu cepat wafat
3 dan 9: banyak rejeki
4 dan 4 : sering sakit
4 dan 5: banyak godanya
4 dan 6: banyak rejekinya
4 dan 7: melarat
4 dan 8: banyak halangannya
4 dan 9: salah satu kalah
5 dan 5: tulus kebahagiaannya
5 dan 6: dekat rejekinya
5 dan 7: tulus sandang makanannya
5 dan 8: banyak bahayanya
5 dan 9: dekat sandang makanannya
6 dan 6: besar celakanya
6 dan 7: rukun
6 dan 8: banyak teman
6 dan 9: sengsara
7 dan 7: didukung oleh diundang
7 dan 8: celaka karena diri sendiri
7 dan 9: tulus perkawinannya
8 dan 8: dikasihi orang
8 dan 9: banyak celakanya
9 dan 9: pembohong rejekinya

Neptu hari mempelai laki-laki dan perempuan, ditambah neptu pasaran hari
perkawinan dan tanggal (bulan Jawa) semuanya dijumlahkan kemudian selesai /
dikeluarkan masing-masing tiga, siap masih tersisa:

1 = berarti tidak baik, lekas berpisah hidup atau mati

2 = berarti baik, hidup rukun, sentosa dan setuju

3 = berarti tidak baik, rumah tangganya hancur dan kedua-duanya bisa mati.

Neptunus hari dan pasaran dari kelahiran calon mempelai laki-laki dan perempuan,
dijumlahkan kemudian dihapus / dihapus empat-empuk diterima:

1 = Getho, sulit diambil,

2 = Gembi, banyak anak,

3 = Sri banyak rejeki,

4 = Punggel, salah satu akan mati

Hari lahir mempelai laki-laki dan mempelai wanita, memenangkan:


Ahad dan Ahad, sering sakit
Ahad dan Senin, banyak sakit
Ahad dan Selasa, miskin
Ahad dan Rebo, selamat
Ahad dan Kamis, cekcok
Ahad dan Jumat, selama
Ahad dan Sabtu, miskin
Senen dan Senen, tidak baik
Senen dan Selasa, selamat
Senen dan Rebo, senang
Senen perempuan dan Kamis, disayangi
Senen dan Jumat, selamat
Senen dan Sabtu, direstui
Selasa dan Selasa, tidak baik
Selasa dan Rebo, kaya
Selasa dan Kamis, kaya
Selasa dan Jumat, seringai
Selasa dan Sabtu, sering sakit
Rebo dan Rebo, tidak baik
Rebo dan Kamis, selamat
Rebo dan Jumat, selamat
Rebo dan Sabtu
, selamat
Kamis dan Kamis, selamat Kamis dan Jumat, selamat
Kamis dan Jumat, selamat Kamis dan Sabtu, celaka
Jumat dan Jumat, miskin
Jumat dan Sabtu celaka
Sabtu dan Sabtu, tidak baik

Memilih Saat Ijab, Kabab Ijab yang unik

Dalam perkawinan Dra. Pharmasi Endang Ontorini Udaya dengan Sutrisno Sukro di
Sala, ayah penggantin putri Bpk. Samsuharya Udaya telah memilih saat ijab kabul
secara unik, yaitu pada malam Ahad Legi (27 Mei 73) jam 2.30 pagi.
Ketetapan itu dibangun saat lahirnya temanten putri. Segala sesuatunya berjalan
lancar, lancar dan selamat.
Mungkin hal tersebut pada suatu sesi: bila tidak menggunakan perhitungan, pakailah
hari kelahiran untuk hal-hal yang penting pindah rumah dsb.
Hari yang membawa kelahirannya selamat, demikian pulalah untuk hal-hal lain
berlalu.

HARI-HARI UNTUK MANTU DAN IJAB PENGANTIN


(baik buruknya bulan untuk mantu):

1. Bulan Jw. Suro: Bertengkar dan ganti rugi

2. Bulan Jw. Sapar: kurang, banyak dipakai

3. Bulan Jw Mulud: lemah, mati salah seorang (tidak dipakai)

4. Bulan jw. Bakdamulud: diomongkan jelek (bisa dipakai)

5. Bulan Jw. Bakdajumadilawal: sering hilang, banyak musuh (boleh dipakai)

6. Bulan Jw. Jumadilakhir: kaya akan mas dan perak

7. Bulan Rejeb: banyak kawan selamat

8. Bulan Jw. Ruwah: selamat

9. Bulan puasa: banyak bencananya (tidak dipakai)

10. Bulan Jw. Syawal: sedikit rejekinya, banyak pinjaman (bisa dipakai)
11. Bulan Jw. Dulkaidah: kekurangan, sakit-sakitan, bertengkar dengan teman
(jangan pakai)

12. Bulan Jw. Besar: senang dan selamat

BULAN TANPA ANGGARA KASIH

Hari anggara terima kasih adalah selasa kliwon, disebut hari angker sebab hari itu
adalah permulaan masa wuku. Menurut adat Jawa malamnya (senin malam
menghadap) anggara kasih orang bersemedi, mengumpulkna kekuatan batin untuk
kesaktian dan kejayaan. Selamanya kliwon, disimpan, dibersihkan pusaka wesi aji,
mulai membikin keris dalam majemur wayang.
Bulan - bulan anggoro tidak digunakan untuk mati, hajat-hajat lainnya dan apa saja
yang diangggap penting.

Berikut bulan-bulan tanpa anggara terima kasih:

1. dalam tahun Alib bulan 2: Jumadilakhir dan besar

2. dalam tahun ehe bulanl 2 dan: jumadilakhir

3. dalam tahun jimawal bulan 2: Suro dan rejeb

4. dalam tahun Je bulan 2: Sapar

5. dalam tahun Dal bulan 2: yaitu sapar dan puasa

6. dalam tahun Jadilah bulan 2: mulud dan syawan

7. dalam tahun wawu bulan 2: Bakdomulud / syawal

8. dalam tahuin Jimakir bulan 2: Jumadilawal dan Dulkaidkah

SAAT TATAL
Saat ini, di sini, cari tahu di mana untuk mampir cari di rumah , berpergian jauh dan
mulai apa saja yang dianggap penting.

Kerusakan saat itu jatuh pada pasaran:

1. pasaran legi: mulai jam 06.00 nasehet.mulai jam 08.24 Rejeki: mulai jam 25.36
rejeki mulai dri jam 10 48 selamat, jam mulai 13.12 pangkalan atau (halangan) mulai
jam 15.36 pacak wesi

2. pasaran pahing: mulai jam 06.00 rejeki, jam 08.24 selamat, jam 10.48 pangkalan,
jam 13.12 pacak wesi, jam 15.36 nasehat.
3. pasaran pon: mulai jam 06.00 selamat, jam 08.24 pangkalan, jam 10.48 pacak
wesi, jam 13.12 nasehat, jam 15.36 rejeki

4. pasaran upah mulai jam 06.00 pangkalan, jam 08.24 pacak wesi, jam 13.12
nasehat jam 15.36 selamat.

5. pasaran kliwon, mulai jam 06.00 pacak wesi, jam 08.24 nasehat, jam 10.48 rejeki,
jam 13-12 selamat jam 13.36 pangkalan.

HARI PASARAN UNTUK PERKAWINAN


Neptunus dan hari pasaran dijumlahkan kemudian dihapus / dihapus enam-enam
dikembalikan:

1 jatuh, mati, (tidak baik) asalnya bumi

2 jatuh, jodoh (baik) asalnya jodoh dengan langit

3 dolar, selamat atau baik asalnya barat

4 jatuh, cerai atau tidak asalnya timur

5 jatuh, prihatin (tidak baik) asalnya selatan

6 jatuh, mati besan (tidak baik) asalnya utara

Dalam berdagang orang jawa memiliki petungan (prediksi)

khusus untuk mencapai sukses atau mendapatkan angsar (pengaruh nasib) yang
baik, sehingga membuat rezekinya mudah. Diantaranya petungan sebagai berikut:
Dalam "buku primbon" (pustaka kejawen) ada berbagai cara dan kepercayaan turun-
temurun yang harus dilakukan orang yang akan melakukan kegiatan usaha
perdagangan. Untuk memulai suatu usaha, orang-orang perlu memilih hari yang
baik, meminta yang berawal dari hari yang baik akan berusaha mendapatkan hasil
yang maksimal, terhindar dari kegagalan.

Menurut ahli ilmu kejawen abdi dalem Karaton Kasunanan Surakarta, Ki KRM TB
Djoko MP Hamidjoyo BA yang berdasarkan realita supranatural, menyiasati manusia
dalam usaha yang diperlukan perlu diperhatikan. Prediksi menurut primbon perlu
diperhatikan. Menurut Kitab Tafsir Jawi, dina pitu pasaran lima masing-masing hari
dan pasaran karakter baik. Jika hari dan pasaran ini menyatu, tidak otomatis
menghasilkan karakter yang baik. Demikian juga dengan bulan suku, mangsa, tahun
dan windu, masing-masing memiliki karakter baik jika bertukar dengan hari atau
pasaran tertentu.

Golek dina becik (mencari hari yang baik) untuk memulai usaha dagang pada
hakekatnya adalah mencari perpaduan hari, pasaran, tahun, windu dan mangsa
yang menghasilkan penyatuan karakter baik. Misalnya pada hari ini, legi mangsa
kasanga tahun jimakir windu adi merupakan penyatuan waktu yang menghasilkan
karakter yang baik.

Menurut Ki Djoko, suatu karya yang terjadi pada hari yang karakternya tidak baik,
diperkirakakan karakter yang akan mengalihkan usaha yang dilakukan. Bagaimana
mengatasi masalah ini?

Aura pencemar tersebut dalam primbon disebut naas, sangar tahun, sangar sasi dan
sangar dina. Sementara anasir dikenal sebagai naga dina, naga tahun dan
sebagainya. Menurut Ki Djoko sampai kapan pun kebiasaan atau tradisi memilih
dina becik (hari baik) seyogyanya dilakukan. Tentunya jika tidak ingin berspekulasi
dengan risiko gagal.

Setiap karya akan berhasil sesuai dengan Kodrat, jika dilakukan dalam waktu yang
netral dari pencemaran, sengkala atau sukerta. Manusia diberi kesempatan oleh
Tuhan untuk beriktiar menanggulangi sukerta dan sengkala dengan melakukan
wiradat. Misalnya dengan ruwatan atau dengan ajian rajah kalacakra, sehingga
kejadian buruk tidak menjadi kenyataan.

Orang yang akan membuka usaha. Dapat melakukan perjalanan sendiri pada
malam hari sebelum memulai usaha, yaitu berdoa mendasari doa kepada Tuhan
sambil meminta mantera rajah kalacakra Salam, salam, salam Yamaraja jaramaya,
yamarani niramaya, yasilapa palasiya, yamidora radomiya, yamidasa sadamiya,
yadayuda dayudaya , yasilaca silacaya, yasihama mahasiya. Kemudian ditutup
dengan mantera Allah Ya Suci Ya Salam sebanyak 11 kali.

Untuk usaha perdagangan orang jawa yang masih percaya pada petung, akan
dibutuhkan baik untuk menentukan jenis barang atau tempat berdagang dan
sebagainya. Petung tersebut berdasarkan weton (kelahiran dari yang dimiliki)

Menurut Dosen Jurusan Sastra Daerah - Fakultas Sastra UNS Drs. Usman Arif Mpd,
peluang mewakili filsafat manusia dan alam tidak dapat disepakati. Manusia
merupakan bagian dari alam semesta sehingga gerakannya tidak bisa lepas dari
gerak alam, yang ditentukan waktu dan arah mata angin.

Orang jawa yang memiliki keyakinan saat ini manusia yang tidak setuju karena
setuju dengan segala perlengkapannya. Perlengkapan yang merupakan
perlengkapan untuk bekal hidup dikemudian hari, yaitu bakat dan jenis pekerjaan
yang cocok. Di dalam ilmu kejawen kelengkapan itu dapat dicari dengan petung hari
lahir, pasaran, selai, wuku tahun dan windu.

Menurut Usman, klenik atau gugon tuhon merupakan hasil analisis dari orang-orang
jawa pada masanya. Hasil analisa ditulis dalam bentuk primbon. Dengan petungan
jawa, orang bisa membuat analisis tentang anak yang baru lahir saat lahirnya.
Misalnya anak akan berhasil jika menjadi wartawan, atau berhasil jika menjadi
pedagang.
Petung yang demikian juga digunakan di dalam dunia perdagangan. Orang jawa
masih mempercayainya, akan menggunakan petung dengan cermat. Dari
menentukan jenis dagangan waktu mulai berdagang diperhitungkan. Semua sudah
ada ketentuannya berdasar waktu lahir yang dimiliki.
Penerapan petung untuk usaha perdagangan akan menambah dan mempercayai
diri sendiri untuk meraih sukses. Kepercayaan diri akan menghasilkan lebih tepat
dalam mengambil keputusan. Prediksi menurut petung di dalam perdagangan bukan
hanya ada pada budaya orang jawa saja. Dalam budaya Cina misalnya, hingga
sekarang menghitung itu masih menjadi besar, sekali pun pengusaha Cina itu sudah
menjadi konglomerat.

Di Cina petung itu ada di dalam Kitab Pek Ji atau Pak Che (angka nol) yang juga
berdasarkan kelahiran seseorang, yaitu tahun kelahiran memiliki nilai 2, tahun nilai
2, hari memiliki nilai 2 dan selai kelahiran nilai 2.

Diperkirakan orang dilahirkan kembali waktu, rezeki yang diperoleh tidak sama
karena yang menggunakan petung sedangkan yang lainnya tidak.

Banyak pula orang yang tidak percaya petung. Mereka menganggapnya klenik atau
tahayul. Mereka setuju dengan rasionya dapat memanipulasi alam. Anggapan
demikian belum pas, meskipun manusia dapat merekayasa, alam akan akan
berjalan sesuai dengan mekanismenya sendiri

Untuk perhitungan mulai / pindahan rumah

A. Pertama-tama yg diperhitungakan adalah Bulan Jawa, yaitu:

1. Bulan Sura = tidak baik

2. Bulan Sapar = tidak baik

3. Bulan Mulud (Rabingulawal) = tidak baik

4. Bulan Bakdamulud (Rabingulakir) = baik

5. Bulan Jumadilawal = tidak baik

6. Bulan Jumadilakir = kurang baik

7. Bulan Rejeb = tidak baik

8. Bulan Ruwah (Sakban) = baik

9. Bulan Pasa (Ramelan) = tidak baik

10. Bulan Sawal = sangat tidak baik

11. Bulan Dulkaidah = cukup baik

12. Besar = sangat baik menurut


perhitungan, bulan yg baik adalah: Bakdamulud, Ruwah, Dulkaidah, dan Besar.
B. Langkah kedua yaitu menghitung jumlah hari dan pasaran dari suami dan juga
istri.

1. Suami = 29 Agustus 1973


- Rabu = 7
- Kliwon = 8
- Neptu (Total) = 15
- Tahun Jawa = 29 Rejeb 1905 TAhun WAWU Windu ADI
- Tahun Hijriah = 30 Rajab 1393 H

2. Istri = 21 Desember 1976


- Selasa = 3
- Kliwon = 8
- Neptu (Total) = 11
- Tahun Jawa = 28 Besar 1908 Tahun EHE Windu KUNTARA
- Tahun Hijriah = 29 Dzulhijah 1396 H

Jumlah Neptu Suami + Istri = 15 + 11 = 36

C. Langkah ketiga, menghitung Pancasuda.

Jumlah ((Neptu suami + Neptu Istri + Hari Pindahan / Pendirian Rumah): 5). Bila
selisihnya 3, 2, atau 1 itu sangat baik. Cara ini disebut PANCASUDA.
PANCASUDA:
1. Sri = Rejeki Melimpah

2. Lungguh = Mendapat Derajat

3. Gedhong = Kaya Harta Benda

4. Lara = Sakit-Sakitan

5. Pati = Mati dalam arti Luas

Lalu lintas sesuai dengan jumlah hari pasaran (3) + upah (4) = 7), hingga jumlah
yang paling besar (Sabtu (9) + Pahing (9) = 18.

7 + 36 = 43: 5 sisa 3 = Cukup Baik

8 + 36 = 44: 5 sisa 4 = Tidak Baik

9 + 36 = 45: 5 sisa 5 (siapa habis dibagi 5 dianggap sisa 5) = Jelek Sekali

10 + 36 = 46: 5 sisa 1 = Baik Sekali

11 + 36 = 47: 5 sisa 2 = Baik

12 + 36 = 48: 5 sisa 3 = Cukup Baik

13 + 36 = 49: 5 sisa 4 = Tidak Baik


14 + 36 = 50: 5 sisa 5 = Jelek Sekali

15 + 36 = 51: 5 sisa 1 = Baik Sekali

16 + 36 = 52: 5 sisa 2 = Baik

17 + 36 = 53: 5 sisa 3 = Cukup Baik

18 + 36 = 54: 5 sisa 4 = Tidak Baik

Dari yang diharapkan hari ini baik untuk dibangun di rumah, khusus untuk pasangan
suami-istri yang hari-pasaran-lahir yang mendapat kemenangan 36 adalah:

Terbaik 1:

a. hari-pasaran setuju 10 (Selasa Pon, Jumat Upah dan Minggu Legi)

b. hari-pasaran berhasil 15 (Rabu Kliwon, Kamis Pon dan Jumat Pahing)

Terbaik 2:

Sebuah. hari-pasaran kemenangan 11 (Senin Pon, Selasa Kliwon, Rabu Upah dan
Jumat legi)
b. hari-pasaran berhasil 16 (Rabu Pahing, Kamis Kliwon dan Sabtu Pon)

Terbaik 3:

a. hari-pasaran lulus 7 (Selasa Wage)

b. hari-pasaran kemenangan 12 (Senin Kliwon, Selasa Pahing, Rabu Legi, Kamis


Wage dan Minggu Pon)

c. hari-pasaran tanggal 17 (Kamis Pahing dan Sabtu Kliwon)

D. selanjutnya pilih salah satu dari 21 hari baik yang berada di bulan Bulan
Bakdamulud, Bulan Ruwah, Bulan Dulkaidah dan Bulan Besar,
yaitu:

1. Bulan Bakda mulud (Rabingulakir)


Bulan untuk mengumpulkan sesuatu termasuk rumah tinggal. Keluarga yang berhak
mendapat keberuntungan, apa yang diinginkan terlaksana, cita-citanya diterima,
selalu menang dalam pertarungan, berhasil dalam bercocok-tanam, berkelimpahan
emas dan uang, mendapat restu restu Nabi, dan lindungan dari Allah.

2. Bulan Ruwah (Sakban)


Bulan baik untuk mendirikan rumah tinggal. Rejeki melimpah dan halal, disegani,
dihargai dan disenangi orang banyak, dapatkan doa Rasul.

3. Bulan Dulkaidah
Cukup baik, dicintai anak istri, para orang tua, saudara, dan handaitaulan. Dalam hal
bercocok-tanam lumayan hasil. Banyak rejeki dan cukup uang. Keadaan keluarga
harmonis, tentram, damai dan mendapatkan doa dari Rasul.

4. Bulan Besar.
Baik, banyak mendapat rejeki, berkelimpahan harta-benda dan uang. Anggota
keluarga yang berdiam di areal rumah-tinggalnya yang dibangun pada bulan Besar
menikmati ketentraman sarang batin, serta memuaskan.

Terbaik 1:
1. Selasa Pon,
2. Jumat Upah,
3. Minggu Legi,
4. Rabu Kliwon,
5. Kamis Pon,
6. Jumat Pahing,

Terbaik 2:
7. Senin Pon,
8. Selasa Kliwon,
9. Rabu Wage ,
10. Jumat legi,
11. Rabu Pahing,
12. Kamis Kliwon,
13. Sabtu Pon,

Terbaik 3:
14. Selasa Upah,
15. Senin Kliwon,
16. Selasa Pahing,
17. Rabu Legi,
18. Kamis Wage,
19 Minggu Pon,
20. Kamis Pahing,
21. Sabtu Kliwon

Sumber : sidikpaningal.blogspot.com

Pasaran: Kesadaran Ruang-Waktu Masyarakat Jawa


Penamaan hari-hari Jawa atau yang dikenal dengan pasaran merupakan salah satu
perhitungan yang dipenuhi makna filosofis. Penyebutan nama-nama pasaran ini
ternyata tidak lepas dari falsafah dasar masyarakat Jawa, yakni sedulur papat lima
pancer. Pedoman hidup masyarakat Jawa ini bermanifestasi dalam berbagai lini
kehidupan masyarakat Jawa, tak terkecuali dalam caranya menandai dimensi waktu.
Masyarakat Jawa memiliki lima jumlah pasaran, yaitu legi, pahing, pon, wage dan
kliwon. Adapun penggunaannya ialah dengan menyematkannya di belakang nama
hari secara berurutan. Contohnya, Senin legi, Selasa pahing, Rabu pon, Kamis
wage, Jumat kliwon, Sabtu legi, Minggu paing dan seterusnya. Soenandar
Hadikoesoemo menjelaskan dalam bukunya ‘Filsafat Kedjawaan’ bahwa konsep
sedulur dan keblat papat lima pancer memiliki hubungan yang intim dengan jagad
besar (makrokosmos) (Soenandar, 1985: 76-77).

Dalam pengertian makrokosmos, pasaran dapat dijelaskan sebagai berikut: Pasaran


legi bertempat di Timur, yang mengandung unsur udara dan memancarkan cahaya
putih. Pasaran pahing bertempat di Selatan, yang mengandung unsur api dan
memancarkan cahaya merah. Pasaran pon bertempat di Barat, yang mengandung
unsur air dan memancarkan cahaya kuning. Pasaran wage bertempat di Utara, yang
mengandung unsur tanah dan memancarkan cahaya hitam.

Lima pasaran Jawa mewakili falsafah sedulur papat lima pancer dalam pengertian
mikrokosmosnya pula. Pasaran legi mengandung arti mamarti atau air ketuban.
Pahing bermakna darah. Pon diartikan sebagai ari-ari. Wage dimaknai sebagai tali
pusar. Dan pasaran kliwon bertempat di tengah-tengah perlambang sukma/jiwa
sebagaimana lima pancer yang memancarkan cahaya panca warna. Yang dimaksud
di sini adalah si jabang bayi. Hakikat pokok mengenai kesatuan konsep sedulur
papat lima pancer dengan pasaran juga dijelaskan dalam dua serat yang terkenal di
Jawa, yakni Serat Pakuwon dan Serat Centhini (Soenandar, 1985: 76-77)

Menurut pengertian-pengertian di atas, pasaran dengan lengkap merangkum


sedulur papat lima pancer dalam kaitannya dengan saudara empat yang terdapat di
dalam jagad kecil (mikrokosmos) yaitu apa-apa yang mengiringi kelahiran manusia.
Di satu sisi, pasaran juga memiliki makna empat arah penjuru jagad besar manusia
(makrokosmos).

Karena keberadaanya berakar dari falsafah Jawa, menyebabkan pasaran


memainkan peran penting dalam pelbagai aktifitas masyarakat Jawa. Sebagaimana
yang disampaikan oleh Dr. Purwadi bahwa masyarakat Jawa masih kuat memegang
kepercayaan terhadap pasaran, terutama masyarakat pedesaan atau tradisionalis.
Hal ini cukup terlihat dari cara mereka memilih hari untuk melaksanakan aktivitas
sosial maupun ekonomi.

Ketika masyarakat Jawa hendak bepergian atau menyelenggarakan hajatan seperti


pernikahan atau memulai membangun rumah, mereka akan melihat kalender untuk
menemukan hari baik. Dalam hal ini, biasanya mereka juga menyertakan
perhitungan neptu yaitu jumlah-jumlah angka dari hari dan pasaran. Apabila angka
yang dihasilkan cocok, maka hal tersebut dianggap baik untuk dilaksanakan. Namun
apabila bilangannya tidak sesuai, maka masyarakat Jawa pantang
melaksanakannya.

Lima pasaran tersebut juga memiliki arti tak kalah penting dalam kegiatan ekonomi.
Hal ini tercermin dari nama-nama pasar yang masih dapat kita temukan di Jawa
sampai hari ini, yaitu Pasar Wage, Pasar Legi, dan Pasar Pon. Jadi pasar-pasar ini
hanya buka ketika jatuh pada hari pasaran-pasaran tersebut.

Menilik dari sejarahnya, hitungan pasaran ini dicanangkan pertama kali oleh Sultan
Agung Prabu Hanyokrokusumo, Sultan Mataram Islam. Kebijakan ini diambil pada 1
Syuro 1555 atau bertepatan dengan tahun 1043 Hijriah. Kebijakan ini diambil dalam
rangka meng-akulturasikan penanggalan Saka, yang berasal dari kebudayaan Hindu
yang dipakai oleh masyarakat Jawa saat itu dengan penanggalan Hijriah.

Kalender Saka berdasarkan sistem perhitungan matahari sedangkan penanggalan


Hijriah didasarkan pada perhitungan bulan. Setelah digabungkan, lahirlah kalender
baru yang unik, yaitu kalender Jawa-Islam (Purwadi,  2004 :114).

Nama-nama bulan dari kalender Islam terdiri dari Sura, Sapar, Mulud, Jumadil
Awwal, Jumadil Akir, Rejeb, Ruwah, Pasa, Sawal, Sela dan Besar. Adapun
perhitungan hari diadaptasi dari penanggalan Jawa yakni lima pasaran tadi. Jadilah
penggabungan keduanya dalam satu kalender sebagai kalender Jawa-Islam.

Tidak dapat dipungkiri, sedulur papat lima pancer merupakan filsafat yang telah
mendarah daging dalam masyarakat Jawa. Filsafat ini menyebarkan ajaran luhur
yang meresap sempurna pada hati pengikut-pengikutnya dari berbagai agama tak
terkecuali, Islam. Lahirnya Pasaran menandai penyatuan antara Jawa dan Islam
dalam ikatan yang harmonis dan langgeng.

Penghormatan masyarakat terhadap hari-hari tertentu serta kehati-hatiannya dalam


menjalani berbagai aktifitas maupun hajatnya, merupakan bukti bahwa pelakunya
senantiasa mengharapkan kebaikan atas segala hal. Penuh pertimbangan, teliti, dan
tidak sembrono merupakan karakteristik masyarakat Jawa yang penting untuk terus
dilestarikan.

Masih digunakannya hitungan weton-pasaran oleh masyarakat Jawa di era digital


ini, menandai bahwa kepercayaan masyarakat Jawa kepada hal-hal mistik belum
luntur. Meskipun di sisi lain, ada ancaman yang besar bahwa kepercayaan tersebut
akan pudar seiring berjalannya waktu. Hal utama yang menjadi perhatian kita adalah
pasaran merupakan salah satu kekayaan warisan budaya kita.

Sumber : http://blog.iain-tulungagung.ac.id/pkij/2019/05/13/pasaran-kesadaran-arah-
waktu-masyarakat-jawa/

ARAH RUMAH
Penentuan arah menghadap rumah, bagi masyarakat Jawa, merupakan hal yang
sangat penting dalam membangun suatu rumah tempat tinggal. Secara garis besar,
arah menghadap rumah yaitu menghadap ke arah utara, timur, selatan, dan ke arah
barat.

Seperti halnya bangsa Cina, orang Jawa percaya bahwa arah menghadap rumah
memiliki pengaruh atau dapat membawa keberuntungan atau kesialan dalam
hidupnya dan juga keluarganya.

Pada jaman dahulu dalam masyarakat Jawa hampir tidak dijumpai rumah
menghadap ke barat dan demikian pula halnya yang menghadap ke arah timur.
Rumah orang biasa (masyarakat umum, bukan bangsawan) pada umumnya
menghadap ke arah utara atau ke selatan. Sedangkan arah menghadap ke timur
khusus dipergunakan untuk keraton.
Setiap arah mata angin dipercayai ditunggu oleh dewa, dan oleh karena itu ada
makna simbolis tertentu penentuan arah menghadap rumah berdasarkan empat
mata angin.

Keempat arah mata angin yang dijaga oleh dewa tersebut adalah :

(1) timur ditunggui oleh Maha Dewa,

(2) barat ditunggui oleh Batara Yamadipati,

(3) utara ditunggui oleh Batara Wisnu, dan

(4) selatan ditunggui Batara Brahma

Dalam mitologi Jawa, Batara Yamadipati adalah dewa kematian. Sehingga bagi
orang yang mempercayai, arah menghadap ke barat harus dihindari karena secara
simbolik berarti sama dengan mengharap kematian.

Adapun cara menentukan arah menghadap rumah adalah dengan menjumlah neptu
(hitungan) hari kelahiran dan pasaran orang yang akan membangun rumah.
Ketentuannya adalah sebagai berikut :

(1) jika jumlah neptunya 7, 8, 13, 18, arah rumah menghadap ke arah utara atau ke
timur,

(2) jika jumlah neptunya 9, 14 arah rumah harus menghadap ke selatan atau ke
timur,

(3) jika neptunya 10 arah rumah harus menghadap ke selatan atau barat,

(4) jika jumlah neptunya 11, 15, 16 arah rumah harus menghadap ke barat, dan

(5) jika jumlah neptunya 12, 17 arah rumah harus menghadap ke utara atau ke
barat.

Neptu hari:

Ahad = 5, Senin = 4, Selasa = 3, Rabu = 7,

Kamis == 8, Jum’at = 6, Sabtu = 9,

Neptu pasaran:

Kliwon = 8, Legi = 5, Pahing = 9, Pon = 7, Wage = 4

Misalnya Anda lahir pada ahad pahing, maka jumlah neptu menjadi (ahad = 5) +
(pahing = 9) = 14.

Berdasarkan penghitungan neptu tersebut maka Anda sebaiknya memiliki rumah


menghadap arah selatan atau ke timur.

sumber : astaga.com

ARAH RUMAH MENURUT FENGSUI

Sebagian orang mempercayai bahwa posisi dan letak tempat tinggal mempengaruhi
kehidupan penghuninya. Beberapa mitos lama yang sering kita dengar misalnya,
rumah tusuk sate atau penomoran rumah yang menggunakan angka 4 (empat) akan
membawa nasib sial bagi penghuninya. Posisi dan arah rumah diyakini paling
membawa pengaruh besar terhadap penghuninya, kita mengenalnya sebagai
Fengsui. Fengsui merupakan ilmu topografi yang berasal dari dataran China kuno,
yang mempelajari mengenai keseimbangan antara makhluk hidup dan alam
semesta. Beberapa orang menjadikan fengsui sebagai pedoman mencari properti
untuk tempat tinggal seperti rumah dan apartemen, maupun properti komersial
seperti ruko maupun gudang, agar mendapatkan keberuntungan dan mencapai
keberhasilan dalam bisnis.

Berikut ini adalah 8 (delapan) arah hadap rumah beserta keberuntungan yang
didapatkan berdasarkan perhitungan fengsui:

1. Arah Timur: Rumah menghadap arah timur dipercaya mendatangkan


keberuntungan dalam hal kesehatan bagi para penghuninya. Memiliki rumah dengan
posisi menghadap ke timur, diharapkan penghuni terbebas atau setidaknya terhindar
dari penyakit.

2. Arah Selatan: Arah selatan membawa keberuntungan berupa penghargaan atau


popularitas. Maksudnya, orang yang tinggal di rumah menghadap selatan
diharapkan memiliki nama baik yang tidak tercela, biasanya berkaitan dengan
kekuasaan atau jabatan seseorang.

3. Arah Utara: Rumah menghadap arah utara identik dengan keberuntungan karir
dan bisnis. Arah dengan energi maksimum ini akan membawa perlindungan dan
keberuntungan dari segi kehidupan maupun usaha penghuninya, asalkan dijalankan
dengan cara seimbang.

4. Arah Barat: Sektor barat diyakini membawa keberuntungan berupa keturunan.


Jadi, bagi yang ingin mendapatkan keturunan bisa mempertimbangkan membeli
rumah dengan posisi menghadap ke arah barat.

5. Barat Daya: Arah yang berada di antara selatan dan barat ini dipercaya membawa
keberuntungan dari segi percintaan maupun keharmonisan keluarga.

6. Barat Laut: Arah yang berpengaruh terhadap sektor ekonomi ini merupakan unsur
yang istimewa. Apabila mengalami sedikit ketidakseimbangan, maka dapat
menimbulkan kehancuran sektor ekonomi penghuninya.

7. Timur Laut: Berada pada posisi antara timur dan utara, berpengaruh terhadap
sektor pendidikan dan bisnis. Untuk kesuksesan dalam berbisnis, posisi tempat
usaha dengan arah timur laut sangat dianjurkan.

8. Tenggara: Arah ini diyakini membawa keberuntungan berupa kekayaan uang bagi
penghuninya. Menjaga keseimbangan antara sektor timur dan tenggara dipercaya
akan menambah kekayaan.

sumber : gedangkepok.wordpress.com/primbon-jawa/

BELAJAR MENGHITUNG HARI BAIK

Neptu Hari
Minggu Pon : 12
Senin Pon : 11
Selasa Pon : 10
Rabu Pon : 14
Kamis Pon : 15
Jum’at Pon : 13
Sabtu Pon : 16
Minggu Kliwon : 13
Senin Kliwon : 12
Selasa Kliwon : 11
Rabu Kliwon : 15
Kamis Kliwon : 16
Jum’at Kliwon : 14
Sabtu Kliwon : 17
Minggu Pahing : 14
Senin Pahing : 13
Selasa Pahing : 12
Rabu Pahing : 16
Kamis Pahing : 17
Jum’at Pahing : 15
Sabtu Pahing : 18
Minggu Wage : 9
Senin Wage : 8
Selasa Wage : 7
Kamis Wage : 12
Jum’at Wage : 10
Sabtu Wage : 13
Minggu Legi : 10
Senin Legi : 9
Selasa Legi : 8
Rabu Legi : 12
Kamis Legi : 13
Jum’at Legi : 11
Sabtu Legi : 14
Pembuatan Nama
Neptu hari :
Mingggu : 5
Senin : 4
Selasa : 3
Rabu : 7
Kamis : 8
Jum’at : 6
Sabtu : 9
Neptu Huruf sbb : Ha 1, Na 2, Ca 3, Ra 4, Ka 5, Da 6, Ta 7, Sa 8, Wa 9, La 10, Pa
11, Dha 12, Ja 13, Ya 14, Nya 15, Ma 16, Ga 17, Ba 18, Tha 19, Nga 20
Neptu Pasaran : Pon 7, Wage 4, Kliwon 8, legi 5, Pahing 9

Jumlahkan Neptu Weton ( hari dan pasaran ) dengan Neptu Huruf nama. Dari
penjumlahan dikurangi lima-lima.
Contoh :
1. Kelahiran Jum,at Legi
2. Nama Sutoyo = S 8, T 7, Y 14 = 29
Penjumlahan 11+29 = 40 dikurangi lima-lima habis

Arti Sebuah Nama

1. Sri : Artinya selamat dan banyak rejekinya

2. Lungguh : Berkedudukan baik dan berpangkat

3. Gedhong : Kelak dapat berhasil dan kaya

4. Lara : Selalu menderita dan sakit-sakitan

5. Pati : Kelak akan menderita, tidak berumur panjang

Perjodohan
Neptu huruf :
Ha = 6 Na = 3 Ca = 3 Ra = 3 Ka = 3
Da = 5 Ta = 3 Sa = 3 Wa = 6 La = 5
Pa = 1 Dha = 4 Ja = 3 Ya = 8 Nya = 3
Ma = 5 Ga = 1 Ba =2 Tha = 4 Nga = 2

Caranya dengan menjumlahkan nama calon pengantin pria dan wanita ambil huruf
hidupnya saja

Contoh :
Waluyo : W =6 L = 5 Y =8 = 19
Prihatini : P = 1 H = 6 T =3 N =3 = 13
19 + 13 = 32 dikurangi tujuh – tujuh ( 4 )

Hitungan Sisa sbb :

1. Tunggak Tan Semi : Sengsara selama menjadi pasangan


2. Pisang Pinugel : Cerai

3. Lumbung Gumulang : Melarat seumur hidup, boros

4. Sanggar Waringin : Menjadi pengoyom dan kaya

5. Pedaringan Kebak : Selalu dalam kecukupan, dan menjadi pelindung

6. Satria Lelaku : Harus berdagang dan bisa terhormat

7. Pandhita Mukti : Bahagia, tentram selamanya

Hitungan lain sbb :

1. Pisang Pinunggel : Mati, artinya bila punya anak lelaki, ayahnya yang meninggal,
bila punya anak wanita maka ibunya yang akan meninggal lebih dulu.

2. Sanggar Waringin : Mendapat keteduhan ( tentram dan bahagia )

3. Gedhong Rembulan : Cepat Kaya, tetapi sering tertipu

4. Bale Kedhawang : Menakutkan ,selalu gelisah

5. Liman Plasungan : Gajah sering lepas, bila punya anak sesudah besar akan
meninggal

6. Warak Pangrungruman : Pandai mencari simpati, gampang cari rejeki, tetapi tidak
pandai menyimpannya

7. Garangan Macan : Pandai cari uang tapi sering tertipu

Menghitung Hari
Cth : 12 April 1974
1. Tahun diambil dua angka belakang 74
2. Tahun 74 : 4 18
3. Angka Bulan 4
4. Tanggal 12 +
Jumlah 108
6-
Sisa 102 : 7 =4
( Jum’at)

Menghitung Pasaran
1. Tahun 74 : 4 = 18
2. Angka bulan = 4
3. Tanggal = 12+
Jumlah = 34
2-
Sisa 32 : 5 =2 ( legi )
Hari Pernikahan
Hitungan Neptu hari dan pasaran, ketika acara berlangsung dan dikurangi tujuh-
tujuh, jumlahnya adalah jawaban keadaan pengantin dikemudian hari. Bila sisanya
sbb :

1. Wasesa Segara : Luas pandangan hidupnya, sangat berwibawa

2. Tunggak semi : Banyak anak tetapi sering sakit-sakitan

3. Satria Wibawa : Selalu mendapat keberuntungan dan dapat kaya

4. Sumur Sinaba : Selalu menjadi pengayoman, menolong orang

5. Satria Wirang : Selalu sengsara, melarat

6. Bumi Kapetak : Selalu tersisih, tetapi dapat simpan harta

7. Lebu Katiup Angin : Selalu kekurangan, selalu pindahrumah, dan sering pindah
kerjaan dan kehidupannya tidak menentu

Hitungan lainnya :
Jumlahkan Neptu hari dan pasaran kedua calon pengantin dan kurangi empat-
empat, kalau sisanya ssb :

1. Gentho : Sulit mendapatkan anak

2. Gembili : Banyak anaknya

3. Sri : Banyak rejekinya

4. Punggel : Salah satu mati muda

Mendirikan Rumah
Jumlah Neptu hari dan pasaran ketika akan mendirikan rumah/membangun rumah,
dari jumlah itu dikurangi lima-lima, bila sisanya :

1. Kerta : Mendapat kejayaan

2. Yasa : Mendapat Kejayaan

3. Candi : Mendapat keberuntungan

4. Rogoh : Sering kemasukan pencuri

5. Sempoyong : Sering pindah rumah

Pindah Rumah
Jumlahkan Neptu hari dan pasaran pada hari saat mau pindah rumah, jumlahnya
dikurangi enam-enam, bila sisanya sbb:
1. Pitutur : Banyak kesulitan

2. Demang Kandhuruwan : Sering menderita sakit

3. Satria Pinayungan : Banyak yang memuji dan terhormat

4. Mantri Sinaroja : Disenangi tetangga dan orang banyak

5. Macan Ketawan : Sering bertengkar dan digugat

6. Nuju Pati : Serig menderita dan selalu sedih

Neptu dan hari pasaran yang dipakai bb :

Jum’at 1, Sabtu 2, Ahad 3, Senin 4, Selasa 5, Rabu 6, Kamis 7.

Kliwon 1, Legi 2, Paing 3, Pon 4, Wage 5

Hitungan lain :
Jumlah Neptu hari dan pasaran dikurangi empat-empat, bila sisa sbb :

1. Kerta, dihormati oleh tetangga

2. Yasa, Tentram dan tenang hidupnya

3. Rogoh, Sering didatangi pencuri

4. Sempoyong, Sering pindah rumah

Bila jumlah Neptunya sbb :


Jumlah Neptu Weton = Menghadap ke
7   Utara atau Timur
8   Utara atau Timur
9   Selatan atau Timur
10  Selatan atau Barat
11  Barat
12  Utara atau Barat
13  Utara atau Timur
14  Selatan atau Timur
15  Barat
16  Barat
17  Utara atau Barat
18  Utara atau Timur

Masalah Hari untuk mencari Sandang Pangan

1. Bila hari Jum’at Kliwon, maka sandang berada di barat , pangan di selatan, sakit
berada di selatan

2. Bila hari Sabtu Legi, maka sandang berada di selatan , pangan dan sakit di barat,
pati berada di Timur

3. Bila hari Ahad Pahing, maka sandang berada di timur , pangan di barat, sakit
berada di selatan dan timur, pati berada di utara

4. Bila hari Senen Pon, maka sandang berada di utaras , pangan di selatan, sakit
berada di timur dan pati di barat

5. Bila hari Selasa Wage, maka sandang berada di selatan , pangan di utara, sakit
berada di timur, pati berada di barat

6. Bila hari Rabu Kliwon, maka sandang berada di utara , pangan di timur, sakit
berada di barat dan pati di selatan

7. Bila hari Kamis Legi, maka sandang berada di timur , pangan di barat, sakit
berada di selatan dan pati di utara

8. Bila hari Jum’at Pahing, maka sandang berada di barat , pangan di barat, sakit
dan pati berada di selatan

9. Bila hari Sabtu Pon, maka sandang berada di selatan , pangan di timur, sakit
berada di barat dan pati di utara

10. Bila hari Ahad Wage, maka sandang berada di timur , pangan di barat, sakit
berada di selatan, dan pati di utara

11. Bila hari Senen Kliwon, maka sandang berada di selatan , pangan di timur, sakit
berada di barat dan pati di utara

12. Bila hari Selasa Legi, maka sandang berada di utara , pangan di selatan, sakit
berada di timur dan pati di utara

13. Bila hari Rabu Pahing, maka sandang berada di utara , pangan di barat, sakit
berada di timur dan pati di selatan

14. Bila hari Kamis Pon, maka sandang berada di timur , pangan di barat, sakit
berada di selatan dan pati di utara

15. Bila hari Jum’at Wage, maka sandang berada di barat , pangan di selatan, sakit
berada di utara dan pati di timur

16. Bila hari Sabtu kliwon, maka sandang berada di selatan , pangan di barat, sakit
berada di timur dan pati di utara

17. Bila hari Ahad Legi, maka sandang berada di timur , pangan dan sakit berada di
utara dan pati di selatan
18. Bila hari Senen Pahing, maka sandang berada di selatan , pangan di utara, sakit
berada di timur dan pati di utara

19. Bila hari Selasa Pon, maka sandang berada di timur , pangan di barat, pati
berada di utara

20. Bila hari Rabu Wage, maka sandang berada di utara , pangan di barat, sakit
berada di timur dan pati di barat

21. Bila hari kamis Kliwon, maka sandang berada di timur , pangan di selatan, sakit
berada di barat dan pati di utara

22. Bila hari Jum’at Legi, maka sandang dan  pangan di barat, sakit berada di
selatan dan pati di utara

23. Bila hari Sabtu Pahing, maka sandang berada di selatan , pangan di utara, sakit
berada di timur dan pati barat

24. Bila hari Ahad Pon, maka sandang berada di timur , pangan di barat, sakit
berada di selatan dan pati utara

25. Bila hari Senen Wage, maka sandang berada di selatan , pangan di utara, sakit
berada di timur dan pati barat

26. Bila hari Selasa Kliwon, maka sandang berada di selatan , pangan di timur, sakit
berada di barat dan pati di utara

27. Bila hari Rabu Legi, maka sandang berada di utara , pangan di selatan, sakit
berada di barat dan pati di timur

28. Bila hari Kamis Pahing, maka sandang berada di timur , pangan di barat, sakit
berada di selatan dan pati di utara

29. Bila hari Jum’at Pon, maka sandang berada di barat , pangan di barat, sakit
berada di selatan dan pati di utara

30. Bila hari Sabtu Wage, maka sandang berada dan pangan di selatan, sakit
berada di timur dan pati di barat

31. Bila hari Ahad Kliwon, maka sandang berada di timur , pangan di barat, sakit
berada di selatan dan pati di utara

32. Bila hari Senen Legi, maka sandang berada di selatan , pangan di utara, sakit
berada di timur dan pati barat

33. Bila hari Selasa Pahing, maka sandang berada di selatan  , pangan di utara,
sakit berada di barat dan pati di timur

34. Bila hari Rabu Pon, maka sandang berada di utara , pangan di barat, sakit
berada di selatan dan pati di utara
35. Bila hari kamis Wage, maka sandang berada di timur , pangan di barat, sakit
berada di selatan dan pati di utara

Masalah waktu mencari rejeki

1. Bila hari ahad pagi, rizki besar hingga tengah hari, dari tengah hari hingga
terbenan matahari rizki kecil

2. Bila hari senin pagi rizki kecil hingga tengah hari, dari tengah hari hingga terbenan
matahari rizki besar

3. Bila hari selasa pagi, rizki condong ke timur, kala tengah hari hingga waktu ashar
rahayu

4. Bila hari rabu pagi kala condong ke timur rizki kecil, tengah hari lingsir ke barat
rahayu, ashar rizki besar

5. Bila hari kamis pagi rahayu, lingsir ke timur rizki besar, kala tengah hari rizki kecil,
dari barat hingga ashar rahayu

6. Bila hari jum’at pagi kala lingsir ke timur rizki kecil, dari lingsir kebarat hingga
ashar rahayu

7. Bila hari sabtu pagi lingsir ke timur rizki kecil, kala lingsir ke barat riski besar

Na’asnya Hari
Dalam 12 bulan, ada tiga bulan sekali terdapat hari na’as dan 3 bulan sekali yang
terdapat hari na’as itu ialah :

1, Bila bulan Ramadhan, Syawal dan Dzulqaidah, na’asnya pada hari jum’at

2, Bila bulan Dzul Hijjah, Muharam dan Safar, na’asnya jatuh pada hari sabtu dan
ahad

3, Bila bulan Robi’ul awal, Rajab dan Sya’ban, na’asnya jatuh pada hari rabu dan
kamis

4, Bila bulan Rabi’ul awal, Rabi’ul akhir dan Jumadil awal, na’asnya jatuh pada hari
Senen dan selasa

Ini dinamakan “ Jati Ngarang” maka berhati-hati dalam bercocok tanam, bepergian
atau mendirikan rumah atau kegiatan lainnya karena bisa membawa celaka atau
terkena cobaan. Untuk membangun rumah yang paling baik adalah pada bulan
Safar, Rabi’ul Akhir dan Sya’ban

 kisah hidup pemilik weton kelahiran Jumat Pahing seperti lakuning srengenge yang


berarti bertindak layaknya matahari. Warna aura weton kelahiran hari Jumat
Pahing adalah merah. Secara umum, pemilik weton kelahiran hari Jumat
Pahing adalah si pemberontak yang mudah tersulut emosi. Walaupun begitu, aura
merah memiliki sifat kejujuran dalam dirinya. Layaknya lakuning srengege,
pemilik weton kelahiran hari Jumat Pahing juga memiliki watak yang keras dan
panas. Meski berparas sangar dan terkesan seram, banyak hal-hal baik yang dimiliki
pemilik weton kelahiran hari Jumat Pahing. Dengan hatinya yang lemah lembut,
pemilik weton kelahiran hari Jumat Pahing memiliki kepribadian yang dermawan,
bertanggung jawab, ikhlas, tekun, mandiri, dan suka kebersihan. Karena sifat
dermawan yang penuh ikhlas tersebut lah yang membuat pemilik weton kelahiran
hari Jumat Pahing sangat dicintai oleh banyak orang. Maka tak heran jika dalam
hubungan pertemanan sosok pemilik weton kelahiran hari Jumat Pahing cenderung
mudah bergaul. Selain itu, orang yang mempunyai weton kelahiran hari Jumat
Pahing dilambangkan sebagai hewan ular, yang berarti mampu berdiam diri tanpa
melakukan apapun atau hanya melakukan sesuatu yang sesuai dengan
keinginannya. Dalam bertindak, pemilik weton kelahiran hari Jumat Pahing lebih
banyak menggunakan otak kanannya, yaitu banyak menggunakan perasaan atau
mengikuti kata hati. Sisi buruknya, pemilik weton kelahiran hari Jumat Pahing sangat
mudah tersulut emosi apalagi jika sudah melewati batas prinsip hidupnya, maka
akan ngamuk. Jika sudah ngamuk, tidak ada yang bisa menghentikannya. Karena
kekuatan dalam diri pemilik weton kelahiran Jumat Pahing cenderung sangat keras.
Namun, pemilik weton kelahiran hari Jumat Pahing mudah sekali memaafkan
seseorang, bila orang tersebut mengakui kesalahannya. Sekalipun gampang tersulut
emosinya, pemilik weton kelahiran hari Jumat Pahing jarang sekali memperlihatkan
kemarahannya dan tidak pendendam. Terkadang, pemilik weton kelahiran
hari Jumat Pahing suka usil kepada orang terdekatnya dan suka kebablasan dalam
bercanda, sehingga menyakiti seseorang. Keberuntungan pemilik weton kelahiran
hari Jumat Pahing akan terlihat bila bekerja di sektor wirausaha mandiri. Tetapi bila
saat ini bekerja dengan orang lain, orang yang mempunyai weton kelahiran
hari Jumat Pahing akan lebih cocok menjadi pemimpin. Dalam percintaan,
pemilik weton kelahiran hari Jumat Pahing kerap kali merasakan pahitnya cinta,
karena sering dikhianati kekasihnya. Meskipun begitu, pada akhirnya
pemilik weton kelahiran hari Jumat Pahing akan segera menemukan seseorang
yang dianggapnya sebagai cinta sejati. Nah, untuk bis
mendapatkan cinta sejatinya, neptu 9 dan 14 adalah jodoh yang paling cocok untuk
pemilik weton kelahiran hari Jumat Pahing dan neptu tersebut ada
pada weton Jumat Kliwon, Minggu Wage, Sabtu Pahing, dan Minggu Pon.

You might also like