Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Ilmu Komputer: Sistem Informasi Pariwisata Di Provinsi Riau Menggunakan Metode HMVC Dengan Framework Codeigniter
Jurnal Ilmu Komputer: Sistem Informasi Pariwisata Di Provinsi Riau Menggunakan Metode HMVC Dengan Framework Codeigniter
Jurnal Ilmu Komputer: Sistem Informasi Pariwisata Di Provinsi Riau Menggunakan Metode HMVC Dengan Framework Codeigniter
2021;10 (1): 48 - 54
J U R N A L I L M U KO M P U T E R
(COMPUTER SCIENCE JOURNAL)
http://jik.htp.ac.id
Abstract
Riau Province has natural wealth and cultural diversity in the poten al tourism sector, where in recent years tourism in Riau Province has
grown rapidly so that many new tourist a rac ons have emerged. Along with the development of tourism in Riau Province, several
problems that o en occur have also emerged, including the community or tourists who do not know the names of tourist a rac ons,
tourist loca on points and suppor ng facili es and infrastructure in the tourist areas. Based on these problems, create a technology-
based informa on system that can be used by the community to get complete informa on about tourism in Riau Province quickly and
effec vely. The model for developing a tourism informa on system in Riau Province is by applying the waterfall model. The programming
language used is PHP with CodeIgniter Framework and for databases using MySQL. The method of making a system using HMVC is a
hierarchy or arrangement of the MVC (Model View Controller) pa ern which is arranged into a single applica on. The results obtained
that this tourism informa on system can provide complete informa on about tourism in Riau Province. The use of technology and
informa on systems makes it easy for people to get complete informa on about the names of tourist a rac ons, areas or tourist sites,
according to their needs and wishes to visit.
Abstrak
Provinsi Riau memiliki kekayaan alam serta keberagaman budaya di sektor pariwisata yang potensial, dimana beberapa tahun
belakangan ini pariwisata di Provinsi Riau berkembang pesat sehingga banyak bermunculan tempat wisata yang baru. Seiring
perkembangan pariwisata di Provinsi Riau, muncul pula bebeberapa permasalahan yang sering terjadi, diantaranya adalah masyarakat
atau wisatawan dak mengetahui nama-nama tempat wisata, k lokasi wisata serta sarana dan prasarana pendukung didaerah tempat
wisata tersebut. Berdasarkan permasalahan tersebut membuat suatu sistem informasi berbasis teknologi yang bisa dimanfaatkan oleh
masyarakat untuk mendapatkan informasi yang lengkap tentang pariwisata yang ada di Provinsi Riau secara cepat dan efek f. Model
pengembangan sistem informasi pariwisata di Provinsi Riau ini dengan menerapkan model waterfall. Bahasa pemrograman yang
digunakan adalah PHP dengan Framework CodeIgniter dan untuk basis data menggunakan MySQL. Metode pembuatan sistem
menggunakan HMVC merupakan hirarki atau susunan dari pola MVC (Model View Controller) yang tersusun menjadi satu kesatuan
aplikasi. Hasil diperoleh bahwa sistem informasi pariwisata ini bisa memberikan informasi yang lengkap mengenai pariwisata yang ada di
Provinsi Riau. Pemanfaatan teknologi dan sistem informasi memudahkan masyarakat mendapatkan informasi yang lengkap mengenai
nama-nama tempat wisata, daerah atau lokasi tempat wisata, sesuai dengan kebutuhan dan ingin mereka kunjungi.
h ps://doi.org/10.33060/JIK/2021/Vol10.Iss1.193
h p://jik.htp.ac.id
Yulisman, et al
Sistem Informasi Pariwisata Di Provinsi Riau Menggunakan Metode Hmvc Dengan Framework Codeigniter 50
pen ng yang mana pengguna ini nan yang akan menggunkan
dan mengoperasikan sistem. Pengguna dari sistem informasi
pariwisata di Provinsi Riau ini terdiri dari 2 (dua) pengguna, yang
pertama adalah Admin yang bertugas dan bertanggung jawab
terhadap sistem secara keseluruhan. Pengguna kedua adalah
Masyarakat/wisatawan atau sebagai pengguna umum yang
dapat mengakses tempat wisata yang ada di Provinsi Riau.
c.Perancangan Model Sistem
Perancangan tahap berikutnya adalah pemodelan sistem
informasi pariwisata di Provinsi Riau. Pemodelan yang digunakan
Gambar 1. Model Waterfall UML (Unified Modeling Language). UML adalah sebuah bahasa
(Sommerville, 2011) yang digambarkan dalam bentuk skema dan simbol yang
Langkah berikut peneli mengaplikasi tahapan model terstruktur di sebuah sistem atau aplikasi dan berfungsi sebagai
waterfall ke dalam pembuatan dan pengembangan sistem alat komunikasi dalam visual pada sebuah sistem atau aplikasi.
informasi, peneli memulai proses peneli an sesuai tahapan Berikut perancangan model pada sistem informasi pariwisata di
model waterfall tersebut, berikut tahapannya: Provinsi Riau:
1.Requirements Defini on (Mendefinisikan Kebutuhan) 1)Use Case Diagram
Tahapan awal dari pembuatan sistem informasi pariwisata di Use case diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan
Provinsi Riau ini adalah dengan Mendefinisikan Kebutuhan (behavior) sistem atau aplikasi yang akan dibangun dan
(Requirements Defini on). Mendefinisikan kebutuhan dikembangkan. Use case diagram mendefinisikan sebuah
merupakan tahapan dimana peneli menganalisis sistem yang hubungan antara satu atau lebih aktor dengan sistem atau
sedang berjalan dengan menerima semua saran dan kri k dari aplikasi yang dibangun atau dikembangkan (Febriani et al., 2020).
pengguna dan juga menganalisis kebutuhan sistem informasi Berikut use case diagram yang telah dirancang untuk sistem
yang akan di bangun agar sesuai dengan keinginan pengguna informasi pariwisata di Provinsi Riau:
nan nya. Tahapan ini berjalan dengan baik dan lancar, hal
tersebut terjadi karena peneli melakukan komunikasi yang baik
dengan pihak-pihak yang terkait untuk mendapatkan informasi
yang lebih akurat tentang kondisi pariwisata yang ada di Provinsi
Riau baik secara langsung (bertatap muka) maupun dak
langsung (online). Selain melakukan komunikasi, ada beberapa
cara yang peneli lakukan untuk mendapatkan data yang lebih
lengkap, yakni peneli melakukan Observasi, Wawancara dan
Studi Pustaka.
2.System and So ware Design (Perancangan Sistem dan
Gambar 2. Use Case Diagram
Perangkat Lunak)
2)Ac vity Diagram
Proses yang dilakukan pada tahapan ini adalah melakukan
Ac vity Diagram (Diagram Aktvitas) mengilustrasikan aliran
p e ra n ca n ga n s i ste m ( Syste m D e s i g n ) ya i t u d e n ga n
kerja (workflow) atau ak vitas secara visual dan terstruktur dari
menterjemahkan hasil analisis kebutuhan ke dalam perancangan
sebuah sistem atau aplikasi pada perangkat lunak yang dibangun
sistem atau aplikasi. Proses perancangan terdiri dari:
(Adfar & Sulastri, 2014). Berikut hasil perancangan pemodelan
a.Perancangan data
dari Ac vity Diagram:
Peracangan data ini sangat dibutuhkan, karena sistem
a)Ac vity Diagram Admin
bergantung pada data-data tersebut. Berdasarkan dari metode
Berikut dibawah ini adalah diagram ak vitas dari admin pada
pengumpulan data yang dilakukan sebelumnya, maka data yang
sistem informasi pariwisata di Provinsi Riau, dimana admin dapat
menjadi data masukan (Input) adalah data pariwisata di Provinsi
mengakses sistem secara keseluruhan.
Riau yang akan di masukkan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Riau.
Sedangkan data yang akan menjadi keluarannya (Output) yaitu
informasi pariwisata di Riau serta lokasi dan sarana
pendukungnya.
b.Perancangan pengguna
Perancangan pengguna merupakan salah satu tahapan yang
h p://jik.htp.ac.id
Yulisman, et al
Sistem Informasi Pariwisata Di Provinsi Riau Menggunakan Metode Hmvc Dengan Framework Codeigniter 52
kode sumber yang dimenger oleh mesin terutama komputer Tabel 1. Hasil Pengujian dengan metode Black Box
yang secara langsung pada saat baris kode dieksekusi (Kuswandi
et al., 2018). Proses pembuatan sistem sistem informasi
pariwisata di Provinsi Riau menggunakan framework CodeIgniter
yang merupakan framework yang sudah tersedia di PHP.
CodeIgniter merupakan framework PHP yang sifatnya open
source dan juga dengan menerapkan model dasar MVC (Model
View Control), dan juga merupakan model rancangan modern
framework yang dibuat saat ini. Framework adalah sebuah
kerangka ak vitas didalam aplikasi web yang didalamnya
memiliki suatu bagian bagian program yang disusun (modul),
programmer sehingga dak perlu membuat kode dari nol, karena
framework menyediakannya dengan konsep MVC ini, segala
macam layout dan logika yang telah dipisahkan, sehingga
designer dan progammer dapat melalukan masing masing
tugasnya secara teratur. Model konsep MVC juga dapat
menuntun para pembuat program untuk membangun web
dengan cara terstruktur (Gus an & Irfan, 2019).
Setelah penerapan bahasa pemrograman PHP dengan
menggunakan framework CodeIgniter ke hasil model
perancangan sukses diaplikasikan, kemudian sistem diuji
pertampilan/perunit pada se ap modul yang ada untuk
selanjutnya dilakukan migrasi sistem ke sistem yang lama atau
mengetahui kesalahan dan ke dakfungsian sistem. Pengujian ini
sistem yang sedang berjalan di dinas pariwisata Provinsi Riau.
sangat dibutuhkan agar hasil akhir dari sistem sesuai dengan
Migrasi sistem dilakukan dengan metode migrasi pilot yang mana
kebutuhan dan keinginan pengguna. Pengujian juga berfungsi
migrasi ini dengan menerapkan sistem secara utuh kepada
untuk melihat apakah sistem bisa merespon dengan cepat apa
sebuah organisasi, karena dianggap sistem telah memenuhi
yang diminta oleh pengguna.
kriteria dari kebutuhan pengguna (Sarosa, 2017). Setelah migrasi
4.Integra on and System Tes ng (Integrasi dan Pengujian Sistem)
sistem tersebut sukses dan pengguna bisa mengakses sistem
Proses Integra on and System Tes ng (Integrasi dan
secara langsung dan bisa mendapatkan informasi yang
Pengujian Sistem) adalah proses penyatuan sistem secara
dibutuhkan.
keseluruhan, dimana se ap modul-modul dari sistem masih
5 .O p e ra o n a n d M a i nte n a n c e ( Pe n g g u n a a n d a n
terpisah disatukan dengan modul utama. Setelah disatukan
Pemeliharaan)
kemudian sistem diuji keberfungsian se ap modul yang telah
Opera on and Maintenance (Penggunaan dan Pemeliharaan)
disatukan untuk mengetahui apakah masih ada terdapat
adalah tahapan dimana sistem telah dijalankan dan dapat
kesalahan. Proses skenario pengujian dengan melakukan
digunakan oleh pengguna. Pengguna adalah masyarakat yang
beberapa test case, dan dari test case tersebut terdapat hasil
menjadi wisatawan dan masyarakat/wisatawan bisa
pengujian harus sesuai dengan harapan, jika dak berhasil,
memperoleh informasi yang lengkap tentang tempat wisata yang
dilakukan perbaikan pada sistem.
akan dikunjunginya. Informasinya bisa berupa k lokasi tempat
Proses pengujian ini menggunakan metode black box tes ng.
wisata, jarak dan waktu tempuh dari tempat nggal wisatawan ke
Metode black box tes ng adalah suatu metode pengujian
tempat wisata, sarana dan prasarana pendukung yang bisa di
perangkat lunak yang bertujuan pada segi fungsionalitas,
manfaatkan oleh wisatawan ke ka mengunjungi suatu tempat
terutama pengujian terhadap proses masukkan (input) dan
wisata tersebut. Wisatawan/masyarakat bisa mengakses
keluaran (output) sistem apakah telah sesuai dengan apa yang
informasi dari tempat wisata smartphone. Karena sistem dibuat
diharapkan atau belum (Riskiono & Reginal, 2018). Hasil
dengan metode HMVC (Hierarchical Model View Controller).
pengujian pada sistem informasi pariwisata di Provinsi Riau ini
Langkah berikutnya Pemeliharaan terhadap sistem akan
dapat dilihat pada tabel berikut:
dilakukan secara kon nyu, terutama sistem harus selalu update
untuk memberikan informasi tempat wisata, terutama tempat
wisata terbaru, sehingga wisatawan dak ke nggalan informasi
tentang adanya tempat wisata yang baru. Pemeliharan dari segi
sistem basis data dan tampilan akan selalu ada pengembangan 4.Tampilan Ar kel Tempat Wisata
dengan menyesuaikan perkembangan teknologi informasi. Halaman ini adalah ar kel mengenai tempat wisata yang ada
HASIL & PEMBAHASAN di Provinsi Riau. Setelah admin menginput ar kel pariwisata,
maka ar kel tersebut dapat dilihat oleh masyarakat.
Hasil merupakan sistem informasi pariwisata di Provinsi Riau
User/masyarakat dapat memilih tempat wisata yang ingin
yang telah selesai dibuat dan diterapkan, serta
mereka kunjungi serta mendapatkan informasi mengenai wisata
masyarakat/wisatawan bisa mengakses sistem secara langsung.
tersebut. Berikut tampilan Ar kel Tempat Wisata tersebut:
Berikut kita bahas hasil dari penerapan sistem informasi
pariwisata di Provinsi Riau berdasarkan tampilan:
1.Tampilan Login Admin
Untuk adamin jika ingin mengakses sistem, admin harus
melakukan login menggunakan Upas yang telah diterda ar di
sistem. Berikut tampilan dari antar muka login admin:
h p://jik.htp.ac.id
Yulisman, et al
Sistem Informasi Pariwisata Di Provinsi Riau Menggunakan Metode Hmvc Dengan Framework Codeigniter 54
lebih cepat dan efek f. Kuswandi, W. Y., Ichsan, N., Ermawa , E., & Wahyuni, T.
2.Pemanfaatan sistem informasi dan internet memudahkan (2018). Sistem Informasi Pelayanan Karier Siswa dan
masyarakat dalam mengakses dan mendapatkan informasi yang Alumni Berbasis framework Codeigniter. Jurnal
lengkap mengenai nama-nama tempat wisata, daerah atau lokasi Interkom, 13(2), 12–20. h p://e-
tempat wisata, sesuai dengan kebutuhan dan ingin mereka journal.rosma.ac.id/index.php/interkom/ar cle/vie
kunjungi. w/25
Sistem Informasi pariwisata di Provinsi Riau ini masih banyak Mardeni, Rahmalisa, U., & Putri, C. R. (2020). Sistem
kekurangan dan jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami Informasi Pengelolaan Data Perkara Pada
memberikan saran untuk pengembangan agar sistem ini agar Posyankum Pengadilan Negeri Pekanbaru Berbasis
lebih maksimal dan lebih menarik adalah: Web. Jurnal Ilmu Komputer, 9(2), 130–136.
1.Sistem informasi perlu dikembangkan menjadi aplikasi h ps://doi.org/10.33060/jik/2020/vol9.iss2.178
android, agar lebih maksimal dalam penerapan. Nurmi. (2015). Membangun Website Sistem Informasi
2.Sistem informasi perlu disinkron dengan media sosial dan Dinas Pariwisata. Jurnal Edik Informa k, 1(2), 1–6.
aplikasi online lainnya. h ps://doi.org/10.22202/jei.2015.v1i2.1418
DAFTAR PUSTAKA Riskiono, S. D., & Reginal, U. (2018). Sistem Informasi
Pelayanan Jasa Tour Dan Travel Berbasis Web (Studi
Adfar, Z., & Sulastri. (2014). Sistem Informasi Pariwisata Kasus Smart Tour). Jurnal Informasi Dan Komputer,
Berbasis Web Studi Kasus di Karimunjawa Jepara. 6(2), 51–62. h ps://doi.org/10.35959/jik.v6i2.112
Dinamika Informa ka, 6(2), 79–86. Ritchi, H., Zulkarnaen, R. M., Dewantara, Z., & Prayogi, Y.
h ps://doi.org/10.35315/informa ka.v6i2.3803 (2018). Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam
Des ningrum, M., & Adrian, Q. J. (2017). Sistem Informasi Upaya Peningkatan Aksesibilitas Ukm (Desa Wisata)
Penjadwalan Dokter Berbassis Web dengan Kepada Pasar Di Lokasi Wisata Pangandaran Dan
Menggunakan Framework Codeigniter (Studi Kasus : Sekitarnya. Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1),
Rumah Sakit Yukum Medical Centre). Jurnal 3 6 – 4 0 .
T E K N O I N F O , 1 1 ( 2 ) , 3 0 – 3 7 . h p://journal.unpad.ac.id/pkm/ar cle/view/16543
h ps://doi.org/10.33365/j .v11i2.24 Sandra, R. P., Hadi, A., & Huda, Y. (2017). Perancangan
Dewi, S., Harlanu, M., & Ananta, H. (2016). Sistem Informasi Aplikasi Clickost Berbabis Web Menggunakan
Pariwisata di Kecamatan Gunungpa Berbasis Web Metode Hmvc (Hierarchical Model View Controller)
Menggunakan Framework Codeigniter dan Sebagai Sistem Pencarian Dan Promosi Indekos Di
Bootstrap. Edu Kompu ka Journal, 3(2), 18–23. Kota Padang. Jurnal Vokasional Teknik Elektronika &
h ps://doi.org/10.15294/edukompu ka.v3i2.2051 Informa ka, 5(2), 138–147.
3 Sarosa, S. (2017). Metodologi Pengembangan Sistem
Febriani, A., Melyan , R., & Syahputra, R. W. (2020). Sistem Informasi. Indeks.
Informasi Donor Darah Berbasis Android pada Unit Sommerville, I. (2011). So ware Engineering (9th edi o).
Transfusi Darah Palang Merah Indonesia (UTD PMI) Pearson Educa on.
Kota Pekanbaru. Jurnal Ilmu Komputer, 9(1), 11–19. Utama, I. G. B. R. (2017). Pemasaran Pariwisata. Andi.
h ps://doi.org/10.33060/jik/2020/vol9.iss1.146
Gus an, R., & Irfan, D. (2019). Perancangan E-Mandeh Di
Kawasan Wisata Mandeh Menggunakan Framework
Codeigniter Berbasis Web. Jurnal Vokasional Teknik
Elektronika Dan Informa ka, 7(3), 42–48.
h p://ejournal.unp.ac.id/index.php/voteknika/ar
cle/view/105087
Hendini, A. (2016). Pemodelan UML Sistem Informasi
Monitoring Penjualan dan Stok Barang (Studi Kasus:
Distro Zhezha Pon anak). Jurnal Khatulis wa
I nfo r m a ka , 6 ( 2 ) , 1 0 7 – 1 1 6 .
h ps://doi.org/10.31294/jki.v4i2.1262