Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

PRARANCANGAN PABRIK FURFURAL DARI TANDAN KOSONG SAWIT

KAPASITAS 6000 TON/TAHUN DENGAN DISAIN ALAT UTAMA


REAKTOR FLUIDIZED BED
Ahmad Pratama1), Said Zul Amraini2)
1) Mahasiswa Program Studi Sarjana Teknik Kimia, 2) Dosen Teknik Kimia-
Laboratorium Teknologi Bioproses
Program Studi Sarjana Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Riau
Kampus Bina Widya Jl. HR. Soebrantas KM 12,5 Simpang Baru, Panam
Pekanbaru, 28293
E-mail : achmadprtm17@gmail.com

ABSTRAK
Furfural needs in the country is increasing along with the development of industries such as
paint industry, oil, pharmaceuticals, plastics and also polymer industry. Indonesia's furfural
needs to date still rely on imports from other countries. Fufural is commonly produced using
agricultural waste containing pentosan, such as rice husks, corn cobs, wood, hemp, cane
pulp, empty fruit bunches and other sources containing fiber. Indonesia is a resource-rich
country that has the potential to produce raw materials for fufural production, one of which
is empty fruit bunches with a pentosan content of 25.90%. The amount of waste of empty fruit
bunches throughout Indonesia in 2004 has reached 18.2 million tons. The process of making
furfural with Supra yield process takes place in a solid-gas phase batch reactor, at a
temperature of 206°C and a pressure of 18 atm where the hemicellulose in biomass is
converted through 2 reaction stages, hydrolysis and dehydration. The conversion process
with a reaction time of 15-20 minutes and using sulfuric acid catalysts as much as 3% of the
feed mass. The design result was obtained reactor with a height of 26.05 m and diameter of
6.25 m and equipped with internal cyclone as separator between solid particles attached to
the gas product. The evaluation of the factory design economic analysis shows that the
factory is eligible to be established with the factory's Return On Invesment (ROI) of 26.65%,
the Break Event Point (BEP) is 35%, the Internal Rate of Return (IRR) is 22.74%, and the
factory Payback Period (PBP) is 2.75 years.
Keywords: Batch Reactor, Furfural, Pentosan, Suprayield

1. PENDAHULUAN dan wax. Kebutuhan Furfrual di Indonesia


Berkembang pesatnya industri masih impor, dengan didirikannya pabrik
industri seperti industri minyak bumi dan Furfrual akan menjadi implementasi
nabati, cat, pernis, plastik, serat sintesis, pengurangan nilai impor dan menghemat
farmasi, serta herbisida memerlukan devisa negara. Pendirian pabrik Furfural
kehadiran Fufural. Furfural banyak akan meningkatkan daya saing industri
digunakan dalam industri kimia sebagai hilir Indonesia, memenuhi kebutuhan
bahan pembentuk resin cetak, sebagai dalam negeri bahkan untuk ekspor ke luar
senyawa intermediet pada pembuatan negeri serta penerapan kebijakan
pyrole, pyrolidine dan pyridin, sebagai pemerintah dalam pemanfaatan limbah
bahan baku pembuatan senyawa furan lain pertanian.
seperti furfuryl alcohol, sebagai pelarut Hingga saat ini kebutuhan fufural di
(solvent) dalam industri pemurnian minyak Indonesia masih mengimpor dari negara-
pelumas, minyak nabati dan hewani, resin negara Eropa seperti, Amerika, Perancis,

JOM FTEKNIK Volume 8 Edisi 1 Januari s/d Juni 2021 1


Finlandia, Argentina, Italia, Spanyol, 2. LANDASAN TEORI
Hungaria, Jepang, dan Cina. Diketahui 2.1 Furfural
bahwa hanya terdapat satu negara di Furfural berasal dari kata latin furfur
ASEAN yang memproduksi fufural, yaitu merupakan suatu senyawa yang
Thailand. Fufural lazim diproduksi mengandung cincin furan dengan satu
menggunakan limbah pertanian, seperti atom O. Furfural adalah senyawa aldehid
sekam padi, tongkol jagung, kayu, rami, dengan rumus molekul C5H4O2 yang
ampas tebu, tandan kosong sawit dan merupakan senyawa organik turunan dari
sumber lainnya yang mengandung golongan furan. Senyawa ini berfasa cair
dengan titik didih 161,7oC, densitas (20oC)
lignoselulosa. Indonesia merupakan negara
adalah 1,16 g/cm3. Furfural merupakan
yang kaya akan sumberdaya yang
senyawa yang kurang larut dalam air
berpotensi sebagai penghasil bahan baku
namun larut dalam alkohol, eter, dan
untuk prosuksi fufural. benzena (Witono, 2005).
Tandan kosong sawit yang Furfural merupakan sejenis minyak
merupakan limbah hasil pengolahan yang tidak berwarna dengan bau seperti
CPO dapat dimanfaatkan dengan sistem
almond, namun jika berada pada udara
edit value sehingga bernilai ekonomis
akan secara cepat berubah warna menjadi
yang tinggi. Tandan kosong sawit
kuning hingga kecoklatan. Apabila furfural
mengandung lignin sebesar 22,60%, α-
selulosa 45,80%, pentosan 25,90%, abu terhirup, maka dapat menyebabkan gejala
1,60%, dan air 4,1% (Purwito dan Anita, mabuk, sakit kepala, hingga dapat
2005). Dengan kandungan pentosan yang menyebabkan pingsan dan kerusakan pada
cukup tinggi, tandan kosong sawit alat pernafasaan seperti menyebabkan
berpotensi diolah sebagai bahan baku radang paru-paru. Jika terkontak dengan
pembuatan furfural, melalui proses kulit secara terus menerus dapat
hidrolisis pentosan. menyebabkan alergi hingga pada bagian
Jumlah limbah tandan kosong terdalam dan dapat menyebabkan tumor,
seluruh Indonesia pada tahun 2004 mutasi, dan kerusakan ginjal pada hewan.
sudah mencapai 18,2 juta ton (Goenadi, Furfural dihasilkan dari biomassa
2006). Setiap pengolahan 1 ton tandan yang mengandung pentosan. Bahan ini
buah segar akan dihasilkan tandan merupakan bahan yang cukup penting di
kosong sebanyak 23% atau sebanyak bidang industri organik karena
230 kg (Goenadi dan Herman, 1999). pemanfaatannya yang beragam dan
Sebagian besar pabrik CPO atau mempunyai senyawa derivative yang
perkebunan sawit di Provinsi Riau, banyak.
belum memanfaatkan limbah tandan
kosong secara optimal. Dengan
pendirian pabrik fufural berbahan baku
tandan kosong sawit secara ekonomis
dan ekologis, dapat menjadi solusi yang
baik untuk manajemen industri sawit
yang berkelanjutan di masa depan dan
meningkatkan perekonomian negara
(Yoshizaki et al., 2013).
Gambar 1.1 Struktur Molekul Furfural

JOM FTEKNIK Volume 8 Edisi 1 Januari s/d Juni 2021 2


Furfural di dalam negeri saat ini 2.3 Proses Pembentukan Furfural
dikonsumsi oleh beberapa industri minyak Furfural dibentuk dari pentosan yang
pelumas seperti PT Pertamina, PT terdapat di dalam biomassa, terdiri dari 2
Wiraswasta Gemilang Indonesia dan tahap reaksi, yaitu hidrolisis dan dehidrasi.
Mustika Makmur Petroleum Industry. Reaksi dehidrasi membutuhkan waktu
Kegunaan furfural pada industri yaitu yang lebih lama dibanding dengan reaksi
sebagai pelarut dalam industri penyulingan hidrolisis, sehingga reaksi dehidrasi
minyak bumi, distilasi butadiene pada merupakan reaksi yang mengontrol reaksi
pembuatan karet sintetis, cat dan kertas, secara keseluruhan. Untuk itu digunakan
Wetting agent dalam pembuatan ampelas, bantuan katalis asam, misalnya: asam
solvent untuk pemisahan komponen jenuh sulfat. (Wijanarko,dkk, 2006).
dari komponen tak jenuhnya pada industri Reaksi yang terjadi pada proses
penyulingan minyak, reagen pada pembuatan Furfural adalah reaksi hidrolisa
laboratorium serta pembuatan senyawa pentosan menjadi pentosa yang diikuti
turunan dari furfural diantaranya adalah reaksi dehidrasi dari pentosa menjadi
furfuril alkohol dan furan. furfural. Tahapan reaksi yang terjadi
selama proes pembuatan furfural adalah
2.2 Tandan Kosong Sawit
sebagai berikut (Arnold dan Buzzard,
Tandan kosong sawit merupakan
2003) :
limbah padat hasil pengolahn tandan
buah segar (TBS) menjadi hasil Crude - Reaksi Hidrolisis:
Palm Oil (CPO). Setiap pengolahan 1 C5H8O4 + H2O  C5H10O5
ton TBS akan dihasilkan tandan kosong Pentosan Air Pentosa

sebanyak 23% atau sebanyak 230 kg - Reaksi Dehidrasi:


(Herman dan Goenadi, 1999). Tandan C5H10O5  C5H4O2 + 3 H2O
kosong sawit mengandung lignin sebesar Pentosa Furfural Air
22,60%, α-selulosa 45,80%, pentosan Proses pembuatan furfural dengan
25,90%, abu 1,60%, dan air 4,1% (Purwito proses Suprayield berlangsung pada fase
dan Anita, 2005). padat-gas, pada suhu 206°C dan tekanan 18
Spesifikasi dari tandan kosong sawit atm. (Arnold dan Buzzard, 2003). Reaksi
ditunjukkan oleh Tabel 1.1 berikut ini: pembentukan furfural terjadi saat pentosan
ditambah katalis asam dan di kontakkan
Tabel 1.1 Spesifikasi Tandan Kosong
steam. Katalis asam ini akan mempercepat
Spesifikasi Keterangan reaksi. Ketika dipanaskan pada suhu 206° C,
Tandan Kosong dan tekanan 18 atm didalam reaktor terjadi
Nama komponen
Sawit reaksi hidrolisa pentosan yang terkandung di
Berat jenis (Bulk dalam tandan kosong sawit menjadi pentosa,
177,98 Kg/m3
Density) serta reaksi dehidrasi pentosa menjadi
Panjang serat rerata 1-2 mm furfural, dengan konversi reaksi 80%
Diameter serat rata furfural terhadap pentosan.
14,34-16,89 µm
rata Proses Suprayield ini menggunakan
(Sumber: Erwinsyah dkk, 2012) Reaktor Batch yang beroperasi dengan
tekanan sebesar 18 bar, suhu 206oC, waktu
reaksi selama 15-20 menit, cycle time

JOM FTEKNIK Volume 8 Edisi 1 Januari s/d Juni 2021 3


selama 3 jam dan menggunakan katalis c. Managemen yang meliputi
asam sulfat sebanyak 3% dari massa pemelihan lokasi pendirian pabrik
umpan masuk tandan kosong sawit. dan pertimbangan-pertimbangan
Kelebihan dari proses Suprayield ini ialah pendukung.
konversi furfural dari pentosan yang d. Studi kelayakan pasar, kelayakan
tinggi, waktu tinggal yang cepat, dan teknis, kelayakan managemen, studi
konsumsi steam yang lebih rendah kelayakan budaya, studi kelayakan
sehingga akan meningkatkan profitability ligkungan dan studi kelayakan legal.
pada pabrik Furfural. e. Tata letak pabrik, tata letak alat dan
master schedule pendirian pabrik.
3. METODOLOGI f. Struktur organisasi pabrik yang
Adapun langkah-langkah dalam meliputi sistem kerja karyawan,
perancangan pabrik Furfural ini adalah jumlah karyawan, sistem penggajian
sebagai berikut : karyawan dan kesejahteraan
1. Pengumpulan sumber data karyawan.
pendukung pendirian pabrik dan g. Melakukan perhitungan ekonomi
proses produksi yang akan dari penaksiran harga peralatan
dilakukan. utama dan utilitas.
2. Perhitungan neraca massa dan energi h. Melakukan perhitungan ekonomi
pada setiap unit. dan kelayakan ekonomi dari pabrik
3. Perhitungan alat penukar panas dan yang mencakup :
massa.  Perkiraan biaya pembangunan
4. Perhitungan dan disain setiap unit pabrik berdasarkan spesifikasi
utama dan utilitas yang akan yang telah dibuat dan biaya
digunakan. Penentuan spesifikasi manufacturing berdasarkan
setiap unit utama dan utilitas yang kebutuhan bahan baku dan utilitas
akan digunakan pada neraca massa dan energi.
5. Penambahan sistem pengendalian  Menilai kelayakan ekonomi
dan instrumentasi proses yang pabrik
dibutuhkan dalam pabrik. dengan memperkirakan aliran kas
6. Analisis dan disain alat utama tahunan (pro-forma) dan
(Reaktor Fluidized Bed untuk kemudian
konversi pentosan menjadi furfural) menghitung parameter kelayakan:
mengacu pada buku Kunii dan Return on Investment (ROI),
Levenspiel (2013), Levenspiel Payout Period (POP), Net Payout
(1972) dan Brownell & Young, Time (NPT), Net Present Value
(1959). (NPV), Internal Rate of Return
7. Analisis ekonomi yang meliputi : (IRR), dan Break-Even Point
a. Analisis pasar, prospek industri dan (BEP).
pemasaran produk.
 Melakukan analisis sensitivitas
b. Penentuan kapasitas produksi,
untuk mengetahui faktor-faktor
kebutuhan akan produk yang akan
yang secara signifikan
dihasilkan.
mempengaruhi kelayakan proyek.

JOM FTEKNIK Volume 8 Edisi 1 Januari s/d Juni 2021 4


Analisis dilakukan terhadap Tabel 4.1 Spesifikasi Reaktor
variabel-variabel: harga bahan Kode Alat: R-101
Reaktor Fungsi : Mengkonversi Pentosan
baku, harga produk, penjualan, Fluidized Bed
menjadi Furfural
dan gaji karyawan. Prosedurnya DATA IDENTIFIKASI
Jenis Operasi Batch
adalah memvariasikan nilai suatu Waktu Batch (Cycle Time) 3 Jam
variabel dengan menjaga Tipe Bubling Fluidized Bed
variabel-variabel lainnya tetap KONDISI OPERASI
Tekanan Operasi (atm) 18
(ceteris paribus) Suhu Operasi (K) 480
untuk melihat kecenderungan Laju alir umpan (kg/jam) 14760,35
Laju alir top produk (kg/jam) 8254,67
pengaruhnya terhadap Laju alir bottom produk 6505,68
keuntungan serta nilai maksimal (kg/jam)
MATERIAL DAN DISAIN
atau minimalnya agar hasil SHELL
operasional pabrik memberikan Zona Reaksi
Diameter (m) 6,25
IRR lebih besar dari minimum. Tekanan Desain (atm) 20,7
Tinggi (m) 9,78
4. Hasil dan Pembahasan Material Carbon Steel SA-357
Tebal shell (in) 1,25
4.1 Disain Alat Utama Reaktor Tinggi bed (m) 9,4
Fluidized Bed Freeboard
Diameter top side (m) 7,62
Reaktor Fluidized Bed berfungsi Diameter bottom side (m) 6,25
untuk mengkonversi pentosan yang Tekanan Desain (atm) 20,7
Tebal (in) 1,25
terkandung dalam biomassa tandan kosong Tinggi (m) 6
sawit membentuk furfural. Pembentukan Expanded Section
Diameter (m) 7,62
furfural melalui dua reaksi yang terjadi Tekanan Desain (atm) 20,7
secara simultan, yaitu reaksi hidrolisis dan Tinggi (m) 4,47
Tebal shell (in) 1,625
dehidrasi. Reaksi yang terjadi dalam
reaktor berupa fasa padat-gas. Dimana HEAD
Tipe head and bottom Elliptical flanged and
nantinya furfural yang dihasilkan
dished head
merupakan top produk berfasa gas serta Tinggi top head (m) 1,88
slurry tandan kosong, asam sulfat dan air Tebal top head (in) 2
Tinggi bottom head (m) 1,54
sebagai bottom produknya. Perancangan Tebal bottom head in) 2
reaktor fluidized bed dilakukan dengan Tinggi total reaktor (m) 26,05
GAS PLATE DISTRIBUTOR
beberapa tahapan yaitu: Kecepatan Gas melalui Orifice 13,46 cm
1. Menentuan tipe reaktor sesuai (Uor)
Diameter Orifice (Dor) 0,15 cm
kondisi proses Jumlah Lubang (Nor) 611 lubang
2. Pemilihan kondisi operasi yang INTERNAL CYCLONE
diperlukan (batch atau continue) Diameter internal cyclone (m) 1,53
Tinggi internal cyclone (m) 3,45
3. Menghitung kinetika reaksi Adapun bentuk disain dari Reaktor
4. Mentukan bahan konstruksi reaktor Fluidized Bed dapat dilihat dari Gambar
5. Merancang dimensi reaktor 4.1 berikut ini :
6. Merancang gas plate distributor
7. Merancang Internal Cyclone Reaktor
Adapun hasil perancangan reaktor
fluidized bed dapat dilihat pada Tabel 4.1
sebagai berikut :

JOM FTEKNIK Volume 8 Edisi 1 Januari s/d Juni 2021 5


Gambar 4.1 Detail Reaktor Fluidized Bed

Spesifikasi dari alat pendukung menara Tabel 4.3 Spesifikasi Anchor Bolt dan
destilasi dapat dilihat pada Tabel 4.2 dan Base Ring
4.3 berikut: Anchor Bolt dam Base Ring
Material Anchor Bolt SA-193 Grade 7
Tabel 4.2 Spesifikasi Pipa dan Nozzle Maximum Tension 4489 lb/in
Ukuran Pipa dan Nozzle Diameter Lingkaran
140 in
Pipa Feed Steam, NPS 12 in Bolt
Pipa Produk Atas, NPS 12 in Ukuran Bolt 3 in
Pipa Produk Bawah, NPS 4 in Jumlah baut 24 buah
Pipa Pemanas, NPS 3 in Material Base Ring ANSI B16.5 Carbon steel
Max. Kompresi (Pc) 1012 lb/lin.in
Tebal base ring 2,25 in

JOM FTEKNIK Volume 8 Edisi 1 Januari s/d Juni 2021 6


4.2 Analisis Kelayakan Ekonomi 4.2.2 Total Capital Investment (TCI)
4.2.1 Penaksiran Biaya Peralatan Total capital investment terdiri dari
Indeks harga merupakan suatu nilai biaya pendirian pabrik (Fixed Capital
index yang diberikan pada suatu waktu Investment) dan biaya pengoperasian
yang dapat menunjukkan harga atau nilai pabrik pada jangka waktu tertentu
pada waktu tertentu. Harga peralatan pada (Working Capital Investment). Untuk
tahun pendirian pabrik ditentukan dengan memperkirakan modal investasi tetap
menggunakan indeks harga CEPCI digunakan persentase dari Tabel 6.3
(Chemical Engineering Plant Cost Index) typical percentages of fixed-capital
(Vatavuk, 2002). Untuk mengetahui investment values for direct and indirect
indeks harga pada tahun 2020, digunakan cost segments for multipurpose or large
metode regresi linear, pada regresi ini additions to existing facillities (Peters dkk,
diplotkan data nilai cost indeks dari tahun 2003) dan diperoleh besarnya FCI
1963-2019 yang dapat dilihat pada $38,348,668. WCI adalah jumlah biaya
Gambar 4.2. yang harus dikeluarkan setelah pabrik
700 berdiri dan mulai beroperasi, seperti listrik,
Polinomial Cost Index gaji karyawan, dana sosial dan sebagainya.
Chemical Engineering

600
Plant Cost index

500 Pada industri kimia perhitungan WCI yaitu


400 10-20 % dari total capital investment.
300
Besarnya WCI pada pabrik ini adalah 15%
y = 9.4647x - 18497
200
dari Total Capital Investment (TCI)
100
sebesar $ 6,757,412. Sehingga didapatkan
0
besarnya TCI $ 45,116,081.
1960 1980 2000 2020 2040
Tahun
4.2.3 Analisis Profitabilitas
Gambar 4.2 Grafik Metode Regresi
Dari data hasil penjualan produk dan
Linear
total production cost akan menghasilkan
Dari grafik diperoleh persamaan laba kotor yang dihasilkan pada pabrik ini
linear sebagai berikut: yaitu sebesar Rp 327,469,929,647.84.
Laba bersih dapat dihitung dengan selisih
y = 9.4647x – 18497 ..………………..….(4.1)
antara laba kotor dengan laba kotor setelah
Dengan memasukkan nilai x, maka dikurangi pajak sebesar 35%. Beberapa
diperoleh indeks pada tahun selanjutnya parameter yang digunakan untuk
yang dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut : mengetahui kelayakan dari suatu pabrik,
Tabel 4.4 Cost Index Hasil Regresi Linear yaitu :
No Tahun Index Polinomial a. Percent Return On Investment (ROI)
1 2020 Regresi 621.694 Return on investment adalah tingkat
2 2021 Regresi 631.1587 keutungan yang dihasilkan dari investasi
3 2022 Regresi 640.6234 yang dikeluarkan untuk pembangunan
4 2023 Regresi 650.0881 suatu pabrik. Return on investment
5 2024 Regresi 659.5528 merupakan perkiraan keuntungan yang
6 2025 Regresi 669.0175 dapat diperoleh setiap tahun, didasarkan
Sehingga didapatkan total harga pada kecepatan pengembalian modal tetap
peralatan $ 4,365,741. (fixed capital investment) yang

JOM FTEKNIK Volume 8 Edisi 1 Januari s/d Juni 2021 7


diinvestasikan. Pada pabrik Furfural ini b) FIXED MANUFACTURING COST (FMC)
diperoleh ROI setelah pajak sebesar Financing 2% x TCI Rp 12,787,702,021
26,65%. Depresiasi 5% x FCI Rp 27,173,866,795
b. Pay Out Time (POT) Local taxes 2% x FCI Rp 10,869,546,718
Pay out time adalah waktu Insurance 1% x FCI Rp 5,434,773,359
pengembalian modal yang dihasilkan TOTAL
Rp 56,265,888,893
FMC
berdasarkan keuntungan yang dicapai. c) PLANT OVERHEAD COST (POC)
Perhitungan dilakukan dengan membagi POC 50% x GK+MR Rp21,210,913,398
capital investment dengan profit sbelum Total MC Rp334,318,751,985
dikurangi depresiasi. Pay out time pada GENERAL EXPENSES (GE)
pabrik Furfural ini adalah selama 2,75 Administrati
3% x TPC Rp 11,760,836,100
ve Cost
tahun. Distribution
c. Shut Down Point (SDP) and
8% x TPC Rp 31,362,229,600
marketing
Shut down point adalah titik atau saat Cost
penentuan suatu aktifitas produksi Research
and
dihentikan. Shut down point pada pabrik development
3% x TPC Rp 11,760,836,100
ini sebesar 0,23%. costs
d. Total Production Cost (TPC) Total GE Rp54,423,982,881

TPC (Total Production Cost) adalah


sebesar Rp 388,742,734,866. Adapun Kemudian nilai dari TPC (Total
dasar perhitungan diambil dari buku Peter Production Cost) dihitung dengan
dan Timmerhouse, 2003 sebagaimana persamaan sebagai berikut :
dijelaskan pada Tabel 4.5 berikut ini : Total Production Cost = Manufacturing
Cost + General Expenses
Tabel 4.5 Perhitungan TPC TPC = Rp287,669,623,801 + 0.26
Indikator Persamaan Harga
TPC
MANUFACTURING COST
a) DIRECT MANUFACTURING COST (DMC) 0.74 TPC = Rp287,669,623,801
Raw
material
Rp 159,286,629,356 TPC = Rp388,742,734,866
Gaji
Karyawan Rp 15,247,960,000 e. Break Event Point (BEP)
(GK)
Direct BEP adalah kondisi dimana jika
Supervisory pabrik berhasil menjual sebagian produk
10% x GK Rp 1,667,796,000
and clearing
Labor dari kapasitas produknya, pabrik tidak
Utilities 10% x TPC Rp 39,202,787,000 mendapat keuntungan maupun kerugian.
Maintenance Titik impas pendapatan dan biaya produksi
and Repairs 5% x FCI Rp 27,173,866,795
(MR) yang diperoleh dari kapasitas produksi.
Operating Pada pendirian pabrik ini pabrik akan
1% x FCI Rp 5,434,773,359
supplies
Laboratory mengalami keuntungan setelah pabrik
10% x GK Rp 1,524,796,000
Charges memiliki kapasitas produksi diatas 35%,
Patend and
2% x TPC Rp 7,840,557,400 karena BEP diperoleh pada titik tersebut.
royalties
TOTAL Grafik hasil analisis BEP dapat dilihat
Rp 210,192,821,510 + 0.12 TPC
DMC
TOTAL pada gambar 4.3 berikut.
Rp 256,841,949,694
DMC

JOM FTEKNIK Volume 8 Edisi 1 Januari s/d Juni 2021 8


5. Kesimpulan
BEP Reaktor Fluidized Bed digunakan
untuk mengkonversi kandungan pentosan
dalam biomassa berbasis tandan kosong
sawit menjadi furfural. Reaktor pada
perancangan ini memiliki tinggi 26,05 m
dan diameter 6,25 m serta dilengkapi
Gambar 4.3 Break Even Point (BEP) dengan internal cyclone sebagai separator
antara partikel padat yang terikut kedalam
f. Analisis Sensitivitas
produk gas.
Analisis sensitivitas bertujuan untuk
Evaluasi analisis ekonomi pabrik ini
mengetahui besarnya pengaruh perubahan
menunjukkan bahwa pabrik layak untuk
persentase bahan baku, investasi,
didirikan dengan Return On Invesment
penjualan dan kapasitas produksi terhadap
(ROI) pabrik sebesar 26,65%, Break Event
nilai Internal Rate of Retrun (IRR) dalam
Point (BEP) adalah 35%, Internal Rate of
perhitungan ekonomi pra-rancangan pabrik
Return (IRR) adalah 22,74%, dan Payback
ini dengan metode trial and error. Gambar
Period (PBP) pabrik selama 2,75 tahun.
4.4 menunjukkan hasil pemplotan
Oleh karena itu, berdasarakan evaluasi
sensitivitas dengan variabel bahan baku,
analisis ekonomi pabrik ini dapat
penjualan produk, harga produk serta gaji
dilanjutkan ke tahap perancangan.
karyawan.
DAFTAR PUSTAKA
Arnold, D. R and Buzzard, J. L., (2003), A
Novel Process for Furfural Production
Proceedings of the south African
Chemical Engineering.
Brownell E. Lliyd & Edwin H. Young
(1959). Process Equipment Design.
New York: JohnWilley & Son's,
inc.
Gambar 4.4 Hasil Pemplotan Sensitivitas Erwinsyah, Kardiansyah, T., Afriani, dan
Masriani, R. 2015. Produksi Kotak
Dari Gambar 4.4 diatas terlihat Karton Gelombang dari Tandan
bahwa parameter volume penjualan, harga Kosong Sawit Skala Pabrik. Prosiding
Goenadi, H. (2006). Developing
produk dan kapasitas pabrik berpengaruh Technology for Biodescomposition on
terhadap ekonomi dari pabrik. Harga Fresh Solid Wastes of Plantation
Crops Under Tropical Conditions
bahan baku memperlihatkan trane (No. L- 0615). IPB Press.
peningkatan yang tajam ketika terjadi Goenadi, H. dan Herman. (1999). Manfaat
dan Prospek Pengembangan Industri
perubahan sedikit saja. Sementara untuk Pupuk Hayati di Indonesia. Jurnal
volume penjualan juga memiliki trane Litbang Pertanian. Badan Penelitian
dan Pengembangan Pertanian Dep.
peningkatan yang signifikan tetapi sedikit Pertanian, 18(3), 91-97.
lebih landai dari harga bahan baku. Kunii, D., & Levenspiel, O. (2013).

JOM FTEKNIK Volume 8 Edisi 1 Januari s/d Juni 2021 9


Fluidization engineering. Elsevier.
Levenspiel, O, (1972). Chemical
Engineering Reactions, New York:
John Wiley and Sons, Inc.
Purwito dan Anita, F., (2005),Pemanfaatan
Limbah Sawit dan Asbuton untuk
Bahan Pencegah Serangan Rayap
Tanah, Departemen Pekerjaan Umum,
Bandung.
Peter, M.S., Timmerhouse, K.D, And
West, R.E. (2003). Plant Design and
Economic for Chemical Engineering.
New York : Mc Graw Hill Book Co.
Vatavuk, W. M., (2002). Updating The CE
Plant Cost Index: Engineering
Practice. Post at
http://www.chemengonline.com/Asset
s/File/CEPCI_2002.pdf
(Diakses pada 9 Desember 2020).
Wijarnako, A., Witono, J, A dan Wiguna,
M, S, (2006), Tinjauan Komprehensif
Perancangan Awal Pabrik Furfural
Berbasis Ampas Tebu di Indonesia,
Komunitas Migas Indonesia.
Witono, J. A. (2005), “Produksi Furfural
dan Turunannya: Alternatif
Peningkatan Nilai Tambah Ampas
Tebu Indonesia”, Post at
http://chem-is-try.org/artikel-ilmiah-
kimia/ teknologi_tepat_guna/produksi
_furfural_dan_turunannya_alternatif_
peningkatan_nilai_tambah_ampas_
tebu_indonesia. (Diakses tanggal 29
November 2020)
Yoshizaki, T., Shirai, Y., Hassan, M. A.,
Baharuddin, A. S., Abdullah, N. M.
R.,Sulaiman, A., & Busu, Z. (2013).
Improved economic viability of
integrated biogas energy and compost
production for sustainable palm oil
mill management. Journal of Cleaner
Production, 44, 1-7.

JOM FTEKNIK Volume 8 Edisi 1 Januari s/d Juni 2021 10

You might also like