Professional Documents
Culture Documents
CH 113 Ujo
CH 113 Ujo
obstruksi UPJ (44%); obstruksi UVJ (21%); MCDK, ureterocele, dan duplikasi
sistem pengumpulan (12%); katup uretra posterior (9%); dan ureter ektopik,
membuktikan adanya obstruksi. Selain itu, belum ada metode diagnostik yang
dapat membedakan obstruksi signifikan dari obstruksi tidak signifikan pada bayi.
Tak satu pun dari modalitas pencitraan yang ada dapat secara akurat memprediksi
1
hilangnya fungsi ginjal. Dengan mengingat keterbatasan ini, studi radiografi
bedah.
UROGRAFI INTRAVENA
radiografi pilihan pada penilaian non-invasif dari saluran kemih. Sebagai studi
mengenai fungsi ginjal dan obstruksi. Saat ini IVU jarang digunakan dalam
penilaian pasien anak dengan uropati obstruktif dan telah digantikan oleh
ULTRASONOGRAFI GINJAL
memadai tanpa paparan radiasi. Mengingat kualitas ultrasonografi yang luar biasa
ini, sonografi ini digunakan secara luas baik untuk sonografi maternal-janin
maupun untuk pencitraan pasca persalinan. Oleh karena itu, sonografi ginjal
semakin sering digunakan untuk mendiagnosis dilatasi saluran kemih bagian atas
saat prenatal dan postnatal. Faktanya, ultrasonografi ginjal merupakan studi awal
2
yang paling sering dilakukan untuk evaluasi postnatal pada neonatus yang telah
dan ketebalan kandung kemih normal. Dalam kasus hidronefrosis unilateral, USG
Gambar 113-5. A, USG ginjal menunjukkan obstruksi persimpangan ureteropelvic. B, USG ginjal
menunjukkan non-obstruksi renal.
Dua puluh lima tahun yang lalu, konsensus umum antara ahli urologi
tingkat obstruksi. Ransley dkk akhirnya membuktikan fakta ini. Dalam penelitian
mereka, hidronefrosis progresif dan penurunan fungsi ginjal jarang terjadi pada
kurang dari 10 mm dan tidak ada bukti dilatasi infundibular atau kaliks
(hidronefrosis derajat 1 SFU). Semua pasien yang awalnya dalam kelompok non-
3
anteroposterior prenatal lebih besar dari 12 mm. Namun, diameter pelvis ginjal
ditemukan menjadi prediktor positif yang buruk dari outcome karena hanya 34%
dari pasien tersebut yang memerlukan pyeloplasty. Pada beberapa pasien ini,
ekstrarenal atau piramida lucent pada masa bayi dapat disalahartikan sebagai
hidronefrosis patologis (Gbr. 113-5A dan B, Gbr. 113-6). Namun, dilatasi kaliks
biasanya tidak ada pada pasien ini. Oleh karena itu, pelvis ekstrarenal dianggap
Gambar 113-6 Ultrasonografi ginjal pada bayi normal dengan gambaran piramida lucent, yang
tampak mirip dengan gambaran pelebaran kaliks.
UPJ. Pada kasus obstruksi UPJ unilateral, laju pertumbuhan ginjal normal
4
kompensasi) pada ginjal normal menunjukkan pemulihan fungsi yang cepat (atau
menyiratkan bahwa tidak ada obstruksi. Bagaimanapun juga data Koff belum kuat
pada obstruksi UPJ, tetapi dapat menjadi masalah karena memerlukan waiting
period di mana cedera ginjal progresif dapat terjadi. Misalnya, penipisan kortikal,
yang terlambat. Kehilangan kortikal fokal lebih mudah dideteksi, meskipun lebih
jarang daripada penipisan kortikal global. Berkaca pada penelitian Koff dkk,
merupakan hal yang logis ketika menyimpulkan bahwa pada pasien dengan
menunjukkan risiko yang lebih besar dalam kerusakan ginjal hidronefrotik yang
sementara dan tergantung pada derajat hidrasi dan kepenuhan kandung kemih.
5
Yang paling membatasi adalah kenyataan bahwa USG tidak dapat memberikan
untuk koreksi bedah obstruksi UPJ kongenital. Studi ini merupakan studi pilihan
untuk estimasi fungsi ginjal secara keseluruhan dan diferensial. Tiga radiofarmaka
diserap oleh jaringan ginjal dan difiltrasi secara bebas oleh glomerulus. DTPA
tidak dapat disekresikan atau diresorpsi oleh tubulus ginjal, sedangkan MAG-3
dan drainase urin yang berbeda. Agen ketiga, technetium 99m dimercaptosuccinic
acid (99mTc-DMSA), berikatan erat pada sel tubulus ginjal, sehingga berguna
dalam mendeteksi fungsi ginjal diferensial dan lesi kortikal yang signifikan secara
varians klinis yang luas dalam protokol: (1) Society of Nuclear Medicine’s
Well Tempered Diuretic Renogram, dan (3) pernyataan konsensus dari Ninth
6
International Meeting of the Society of Radionuclides in Nephrourology,
obstruksi yang signifikan akan memiliki waktu paruh bersih setelah pemberian
furosemide kurang dari 10 menit. Apabila waktu lebih dari 20 menit merupakan
hal yang tidak normal dan berhubungan dengan obstruksi yang signifikan. Waktu
lain yang tersedia seperti analisis kurva, fungsi ginjal diferensial, dan konteks
Gambar 113-7 Lasix renography, pola klasik yaitu normal, dilatasi non-obstruksi, dan obstruksi.
(Dari Fung LCT, Lakshmanan Y: Anomali sistem pengumpulan ginjal: obstruksi persimpangan
Ureteropelvic [pyelocalyectasis] dan stenosis infundibular.
Saat ini, skintigrafi ginjal adalah modalitas yang paling populer untuk
peneliti telah menunjukkan bahwa sebagian besar kasus hidronefrosis berat (SFU
7
hidronefrotik, sebagaimana ditentukan oleh pemindaian ginjal 99mTc-DTPA atau
Intervensi atau observasi ditentukan ketika fungsi mmencapai sekitar tiga puluh
lima persen. Jika fungsi ginjal diferensial ipsilateral awal lebih besar dari 35%,
neonatus dapat dipantau secara konservatif dengan USG ginjal setiap 3 bulan.
Sebaliknya, jika fungsi ginjal diferensial kurang dari 35% pada studi awal atau
jika ada perubahan penurunan fungsi 10% dengan pemindaian ginjal berulang,
secara keseluruhan dan diferensial, kecuali pada pasien dengan fungsi ginjal yang
buruk atau imatur dan dengan sistem pengumpulan yang luas. Penentu lain yang
protokol, respon ginjal terhadap furosemide, dan konsep fungsi supranormal (Gbr.
113-8). Fungsi supranormal didefinisikan sebagai lebih dari 55% fungsi ginjal
artefak atau temuan yang benar, juga tidak ada konsensus tentang bagaimana
mengelola pasien ini (Gbr. 113-9). Oh dkk memeriksa fungsi supranormal pada
subjek manusia dan menentukan bahwa fungsi supranormal dari ginjal yang
8
fungsi ginjal diferensial harus dibuat dengan peringatan ini. Khan dkk percaya