Professional Documents
Culture Documents
Makalah Semhas Ahmad Giffari DMB13
Makalah Semhas Ahmad Giffari DMB13
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
ABSTRAK
DKI Jakarta is a metropolitan city with numerous of economic activities aquiring the
transportation sector to support its activities. Through the role of Regional-Owned Enterprises
(ROE) in the transportation cluster as a public service, providing of mass public transportation
is expected to facilitate the mobility of residents of Jakarta and its surroundings. In addition to
the role of ROE as a private service which is expected to generate revenue of DKI Jakarta
Provincial Government. Currently, ROE revenues mostly come from the Public Service
Obligation (PSO) payments revenue from the DKI Jakarta Provincial Government. The
increase in PSO in the long term will burden the DKI Jakarta Provincial Government, so it is
necessary for ROE that has business resilience to become sustainable. This study aims to
formulate a resilience model, analyze critical factors, design, measure the resilience index and
formulate strategy for ROE resilience. The research was conducted using the Soft System
Methodology (SSM), composite and Analytical Hierarchy Process (AHP) methods. The results
of questionnaires and in-depth interviews with 45 experts and respondents were obtained: the
critical factors of ROE are the business processes of Product and Service Development, Capital
Asset Management and Supply Chain Management. Meanwhile, the strategy for ROE resilience
is create an alternative funding.
Keywords: AHP, business resilience,critical factor, composit, PSO, SSM.
DKI Jakarta merupakan kota metropolitan dengan bebagai macam aktivitas ekonomi
membutuhkan sektor transportasi sebagai penunjang aktivitasnya. Melalui peran Badan Usaha
Milik Daerah (BUMD) transportasi sebagai public service, penyediaan transportasi massal
diharapkan dapat memberikan kemudahan mobilitas warga Jakarta dan sekitarnya. Disamping
peran BUMD sebagai private service yang diharapkan menghasilkan Pendapatan Asli Daerah
DKI Jakarta. Saat ini pendapatan BUMD transportasi mayoritas berasal dari pendapatan
pembayaran Public Service Obligation (PSO) dari Pemprov DKI Jakarta. Tingginya tingkat
PSO tersebut dalam jangka panjang akan memberatkan Pemprov DKI Jakarta, sehingga
diperlukan BUMD yang memiliki resiliensi bisnisnya agar tetap berkelanjutan. Penelitian ini
bertujuan membuat model resiliensi, menganalisis faktor kritis, merancang, mengukur indeks
resiliensi dan merumuskan strategi resiliensi BUMD transportasi DKI Jakarta. Penelitian
dilakukan dengan menggunakan metode SSM, Komposit dan AHP. Hasil kuesioner dan
indeepth interview bersama 45 pakar dan responden diperoleh: faktor kritis BUMD transportasi
adalah proses bisnis Product and Service Development, Capital Asset Management dan Supply
Chain Management. Model konseptual resiliensi BUMD transportasi. Strategi yang dilakukan
agar BUMD resiliensi adalah pendanaan alternatif.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
DKI Jakarta adalah kota metropolitan yang mengalami pertumbuhan penduduk yang
pesat dan perluasan kegiatan ekonomi sehingga menjadi Megacity Jakarta (Rustiadi et al.
1
Makalah ini merupakan bagian dari Disertasi
2
Mahasiswa Program Doktor Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor
3
Ketua Komisi Pembimbing (Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor)
4
Anggota Komisi Pembimbing (Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor)
[Type here]
2
2021). Upaya untuk menunjang aktivitas ekonomi dibutuhkan sektor transportasi yang
menunjang sektor perindustrian, jasa, keuangan dan sektor perdagangan. Kontribusi sektor
transportasi menyumbang sekitar 96,69 Triliun-PDRB DKI Jakarta (BPS 2020).
Penyediaan layanan transportasi umum bagi pengguna menjadi penting dalam
menciptakan sistem transportasi perkotaan yang inklusif dan menarik untuk menunjang
aktivitas ekonomi (Joewono et al. 2016). Keberadaan BUMD Transportasi dapat berkontribusi
dalam penyediaan transportasi massal umum guna mobilitas warga Jakarta dan sekitarnya.
Namun juga diharapkan menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) DKI Jakarta.
Pendapatan BUMD transportasi berasal dari pendapatan pembayaran PSO dari Pemprov DKI
Jakarta (MRT Jakarta 2019; Transjakarta 2019). PSO tersebut dalam jangka panjang akan
memberatkan Pemprov DKI Jakarta. BUMD transportasi harus memiliki resiliensi bila PSO
secara bertahap dikurangi dan adanya eksternal/internal shock (guncangan) yang terjadi.
Kajian resiliensi pada organisasi telah dilakukan pada industri manufaktur (Thomas et al.
2016; Souza et al. 2017), infrastruktur (Field dan Look 2018), perbankan (Uddin et al. 2017),
usaha kecil menengah (Branicki et al. 2018; Fatoki 2018), dan organisasi nirlaba (Witmer dan
Mellinger 2016). Kajian terdahulu lebih berfokus pada organisasi swasta (private) maupun
organisasi organisasi nir-laba, namun masih terbatas pada hibrid organisasi seperti BUMD.
Hibrid organisasi adalah istilah untuk badan usaha milik negara yang kepemilikannya dikontrol
oleh negara (Bruton et al. 2015). Keberadaannya memiliki dua fungsi sebagai pelayanan umum
(public service) dan pelayanan swasta (private service) (Bruton et al. 2015; Liang et al. 2015;
Rentsch dan Finger 2015). Pada konteks hibrid organisasi memiliki karakteristik yang berbeda
mengenai resiliensi organisasi karena keterkaitan dengan pemerintah.
Penelitian mengenai resiliensi juga menggunakan berbagai pendekatan yang berbeda
diantaranya pendekatan asset based (Tracey et al. 2017), value based (Field dan Look 2018),
complex network theory based (Mari et al. 2015), dynamic model (Ma et al. 2018), capability
based (Duchek 2020), business continuity (Tracey et al. 2017) business process management
(Antunes dan Mourão 2011; Fiksel 2015) dan pendekatan lainnya. Kajian terdahulu masih
terbatas pada pendekatan business process management yang mengembangkan pada hibrid
organisasi (BUMD) dengan proses bisnis financial. Kajian ini juga merujuk pada resiliensi
Fiksel (2015) dan upaya mengembangkan resiliensi pada hibrid organisasi. Berbagai kajian
resiliensi juga mengembangkan model resiliensi melalui business model innovation
(Carayannis et al. 2014; Buliga et al. 2016), dan indeks resiliensi (Fatoki 2018).
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan tersebut maka dirumuskan pertanyaan
penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana kondisi resiliensi BUMD transportasi DKI Jakarta dengan atribut
adaptabilitas, kohesi, efisiensi dan diversitas dalam proses bisnisnya?
2. Faktor-faktor kritis apa saja yang ada pada BUMD klaster transportasi DKI Jakarta?
3. Bagaimana indeks resiliensi BUMD transportasi DKI Jakarta?
4. Bagaimana model resiliensi BUMD transportasi DKI Jakarta?
5. Bagaimana strategi resiliensi yang dilakukan BUMD transportasi DKI Jakarta?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis kondisi resiliensi BUMD transportasi DKI Jakarta dengan atribut
adaptabilitas, kohesi, efisiensi dan diversitas dalam proses bisnisnya.
2. Menganalisis Faktor-faktor kritis (critical factor) pada BUMD transportasi DKI Jakarta.
3. Merancang dan mengukur indeks resiliensi BUMD transportasi DKI Jakarta.
4. Merancang model resiliensi BUMD transportasi DKI Jakarta
[Type here]
3
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian bagi pengambil kebijakan atau pemerintah DKI Jakarta untuk
menjadi rujukan dalam pengelolaan dan pengembangan BUMD transportasi serta masukan
untuk kebijakan-kebijakan strategis dalam pengelolaan BUMD. Manfaat bagi dunia akademisi
berupa sumbangsih ilmu pengetahuan mengenai resiliensi bisnis yang masih terbatas pada
hibrid organisasi (BUMD).
Kebaruan Penelitian
Penelitian ini secara implisit menghasilkan kebaruan meliputi (1)memperoleh peta
resiliensi BUMD transportasi DKI Jakarta. (2) pengembangan teori resiliensi bisnis (Fiksel
2015) pada Business Process Management (BPM) financial process dalam resiliensi organisasi
BUMD transportasi. (3)Merancang indeks resiliensi BUMD transportasi. (4)Model konseptual
resiliensi BUMD transportasi, (5)Proses bisnis resiliensi BUMD Transportasi dan (6)Kerangka
kerja dan tahap resiliensi BUMD transportasi
TINJAUAN PUSTAKA
Kerangka Penelitian
Kerangka konseptual penelitian Model resiliensi BUMD Transportasi Pemerintah
Provinsi DKI terlihat pada Gambar 1. Kerangka konseptual penelitian dimulai dengan adanya
Turbulence, Uncertanity, Novel, Ambiguity (TUNA) di organisasi bisnis. Organisasi bisnis
yang dilakukan pada penelitian ini adalah hibrid organisasi yaitu BUMD klaster transportasi
yang memiliki dua fungsi utama berupa public service dan private service. Pada kerangka
konseptual penelitian juga mencari faktor kritis resiliensi perusahaan. Kemudian resiliensi
perusahaan dengan pendekatan bisnis proses yang dilakukan pada organisasi hibrid. Menyusun
indeks resiliensi BUMD transportasi, membangun model resiliensi dengan SSM dengan
pendekatan bisnis proses dan merumuskan strategi perusahaan dengan AHP.
[Type here]
4
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada 13 BUMD milik Pemprov DKI Jakarta. Waktu penelitian
berlangsung selama bulan Maret hingga Desember 2021.
Desain Penelitian
Desain penelitian dengan pendekatan kualitatif eksploratif dan pendekatan SSM yang
merupakan pendekatan sistem. Pendekatan kualitatif eksploratif dengan berbasis data sekunder,
observasi dan interview pakar maupun informan yang relevan pada penelitian ini.
Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data sekunder
dikumpulkan melalui studi literatur, pencarian melalui internet, dan mencari lembaga-lembaga
sumber data. Data primer dikumpulkan dari interview pakar dan responden. Pemilihan
interviewee dilakukan secara purposive (sengaja) yang memiliki pengetahuan terkait dengan
tema penelitian ini. Pada penelitian melibatkan 45 pakar dan responden.
Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan dan analisis data sesuai dengan tujuan penelitian yang saling terkait dan
melengkapi. Adapun penelitian ini mengunakan metode deskriptif, indeks komposit, SSM dan
AHP seperti terlihat pada Tabel 1 untuk tujuan dan analisis data.
[Type here]
5
[Type here]
6
Berdasarkan bobot prioritas dan peringkat prioritas faktor kritis diperoleh 3 terbesar yaitu
PSD, CAM dan SCM, merupakan proses bisnis Inti dan FIN, HRM, EAM, HSE dan CRM
menjadi proses bisnis penunjang. Terlihat pada Gambar 3 perubahan proses bisnis awal TJ dan
MRTJ menjadi proses bisnis resiliensi BUMD Transportasi. Perubahan inti memengaruhi arah
kebijakan, visi/misi, struktur organisasi hingga operasional inti perusahaan
[Type here]
7
[Type here]
8
structure proses bisnis BUMD dan pengendalian dan evaluasi BUMD. Hal ini penting untuk
mendorong pengembangan produk dan jasa yang mendukung resiliensi bisnis sehingga
terwujud indeks kepuasan konsumen dan indeks resiliensi yang tinggi dengan demikian BUMD
dapat menjadi mandiri dan mampu memberi nilai tambah, memiliki reputasi, layanan modern
dan berkualitas, serta dapat menjadi solusi atas kemacetan di Jakarta.
[Type here]
9
Simpulan
Simpulan pada penelitian sebagai berikut (i) ditemukan rich picture kondisi problematik
dengan memetakan delapan proses bisnis mulai dari SCM hingga FIN; (ii) faktor kritis BUMD
transportasi ditemukan tiga faktor kritis utama pada proses bisnis pada PSD, CAM dan SCM
sedangkan proses penunjang pada EAM, FIN, HRM, CRM dan HSE; (iii) Indeks resiliensi
MRTJ lebih tinggi dibandingkan dengan TJ, namun masih dalam satu rentang resiliensi. (iv)
dihasilkan CATWOE, model resiliensi dan kerangka kerja dan tahap resiliensi BUMD
transportasi; (v) strategi peningkatan resiliensi bisnis BUMD transportasi pada strategi
alternatif pendanaan.
Saran
Saran pada penelitian lanjutan yang dapat dilakukan adalah sebagai diantaranya (i)
pengembangan model dengan sistem dinamis; (ii) mengembangkan indeks resiliensi BUMD
pada kluster lain seperti kluster pangan, keuangan, kluster pariwisata, dan kluster property; (iii)
mengkaji kebijakan dan regulasi dalam mendukung resiliensi BUMD transportasi; (iv)
mengembangkan kajian sistem transportasi dengan terintegrasi di Jabodetabek dengan
melibatkan BUMD lintas provinsi; (v) fokus lebih detail ke resiliensi proses bisnis PSD, CAM,
SCM, EAM, FIN, HRM, CRM dan HSE.
DAFTAR PUSTAKA
[Type here]
10
[Type here]