Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 2

Latar Belakang

Menurut WHO, kesehatan reproduksi adalah kesehatan yang sempurna baik fisik, mental,
sosial dan lingkungan serta bukan sematamata terbebas dari penyakit/kecacatan dalam segala
aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya (Melyana, 2005).
Dengan adanya pengertian kesehatan reproduksi menurut WHO dan Undang-Undang
Kesehatan maka kita harus menjaga segala sesuatu yang berhubungan dengan sistem
reproduksi, fungsi serta prosesnya sehingga akan tercipta suatu perilaku seksual yang sehat
Masa remaja sebagai masa transisi, dimana masa transisi tersebut remaja mengalami perubahan
fisik dalam kemampuan bereproduksi. Tetapi remaja yang mengalami perubahan fisik tersebut
dengan tidak diikuti kematangan psikologis dan sosial maka dapat mengakibatkan tekanan
emosional dan sosial yang bertentangan seperti perilaku seksual yang maladaptif (Ernawati,
2018; Setiati & Komala, 2013)
Kurangnya pemahaman ini amat jelas yaitu dengan adanya berbagai ketidaktahuan yang ada
di masyarakat tentang seksualitas yang seharusnya dipahaminya. Sebagian orang masih sangat
percaya dengan mitos yang merupakan salah satu kesalahpahaman tentang seks. Memahami
perilaku seksual remaja merupakan salah satu hal yang penting untuk diketahui karena masa
remaja merupakan masa peralihan dari perilaku seksual anak ke perilaku seksual dewasa.
Masturbasi atau onani merupakan salah satu aktivitas yang sering dilakukan oleh para remaja.
Dari laporan penelitian yang dilaporkan oleh SIECUS ( Sex Information and Education
Council of the United States ) menunjukkan bahwa 88% remaja laki – laki pada umur 16 tahun
melakukan masturbasi dan remaja perempuan sebanyak 62%. Frekuensinya makin meningkat
sampai pada masa sesudah pubertas. Mereka mempunyai daya tarik seksual terhadap lawan
jenis yang sebaya. Masturbasi ini dilakukan sendiri – sendiri dan juga dilakukan secara mutual
dengan teman sebaya sejenis kelamin, tetapi sebagian dari mereka juga melakukan masturbasi
secara mutual dengan pacar (Soetjiningsih, 2004)
Rumusan masalah
1.Bagaimana hubungan tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi dengan prilaku seks
pranikah pada remaja di SMA 10 KOTA Jambi
2.Adakah hubungan tingkat penegtahuan kesehatan reproduksi dengan prilaku terhadap seks
pranikah pada remaja di SMA 10 Kota Jambi
Tujaun
Untuk mengetahaui hubungan tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi dan peran teman
sebaya denngan perilaku seksual pranikah pada remaja Di SMA 10 Kota Jambi
MANFAAT
1.Bagi kepala sekolah,Tenaga pengajar dan staff di SMA 10 Kota Jambi
Hasil penelitian ini dapat sebagai masukan untuk sumber informasi bagi kepala sekolah untuk
melakukan pendidikan kesehatan reproduksi dengan tepat sasaran,khususnya mnegnai seks
pranikah terhadap siswa dan siswi yang ada untuk meningkatkan mutu pelayanan.
2.Bagi siswa/siswi SMA 10 Kota Jambo
Siswa diharapkan mendapatkan informasi yang terpecaya tentang kesehatan reproduksi dan
lebih aktif dalam kegiatan PIK-R
3.Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi untuk peneliti selanjutnya
sebagai bahan kajian lebih mendalam
KEASLIAN PENELITIAN
1. Handika, (2017)(9) Hubungan Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja dengan
Sikap Seksual Pranikah di SMK Taman Siswa Nanggulan 2017. Metode Penelitian ini adalah
Survei Analitik, jenis penelitian menggunakan Observasional dengan pendekatan waktu cross
sectional, pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yaitu yang digunakan
subyek pada kasus adalah 80 remaja yang sudah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi,
pengumpulan data menggukan kuesioner dan dibagikan kepada responden, dianalisis
menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan analisis chi square. Hasil
Penelitian ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan kesehatan reproduksi remaja
dengan sikap seksual pranikah, p-value 0,000 (α = 0,05). Perbedaan dengan penelitian sekarang
adalah teknik pengambilan sampel, sampel yang digunakan pada peneliti sekarang adalah
sampel insidential.
2. Junita, (2017)(10) Hubungan Pengetahuan dan Sikap Tentang Kesehatan Reproduksi dengan
Perilaku Seks Pranikah pada Siswa yang Mengikuti Kegiatan PIK-R di SMA Kabupaten Bantul
Tahun 2017. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan desain cross
sectional. Penelitian dilaksanakan pada bulan November-Desember 2017. Populasi pada
penelitian ini adalah siswa yang mengikuti kegiatan PIK-R di SMA Kab. Bantul dengan sampel
sebanyak 126 responden. Analisis data menggunakan Uji Mann-Whitney. Tidak ada hubungan
signifikan antara pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku seks pranikah
pada siswa yang mengikuti kegiatan PIK-R (pvalue=0.40). Perbedaan dengan penelitian
sekarang adalah pada analisis data, peneliti sekarang dengan menggunakan chi square.
3. Prawita, (2020)(11) Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja dan Sikap Seks Pranikah
pada Siswa SMA Tahun 2020. Desain penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan
pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini 80 siswa SMA kelas X dan XI. Teknik
sampling menggunakan proportionate stratified random sampling. Penelitian menunjukan
tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi remaja sebagian besar dalam
kategori tinggi 34 responden (42,5%). Dari hasil analisis bivariat nilai p-value=0.027 (p

You might also like