Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Nama : Alifia Adibila Nurhalisa

NPM : 2114221026

Laporan Essay Avertebrata

PROTISTA : PROTOZOA

Protista merupakan salah satu dari enam kerajaan kehidupan. Semua protista adalah
eukariotik yang artinya mereka memiliki inti sel yang bisa menyimpan DNA mereka
atau disebut juga organisme bersel tunggal. Protista sering kali dianggap seperti
hewan atau tumbuhan karena perilaku mereka mirip dengan organisme multiseluler.
Protozoa merupakan nama lain dari protista mirip hewan. Protozoa merupakan
kelompok tertua dari kehidupan heterotrofik yang mengkonsumsi dan mengubah
partikel makanan kompleks menjadi energi. Meskipun protozoa hanya memiliki satu
sel, organisme ini berhasil melakukan semua tugas dasar kehidupan. Protozoa dibagi
menjadi empat besar, yaitu ciliate, flagellate, heliozoan, dan amuba.

Karen protozoa perlu mengejar makanannya, banyak protozoa yang mempunyai


bentuk gerak khusus yang tentunya tidak ditemukan pada protista jenis lain. Protozoa
yang memiliki embel-embel seperti ekor yang dicambukkan untuk bergerak adalah
flagellate. Silia yang mirip dengan folikel rambut berfungsi untuk mendorong diri
digunakan oleh ciliate. Lalu, ada Psudopoda yang bisa bergerak sendiri dengan
meregangkan seluruh membrane mereka melintasi ruang, terkadang menelan
organisme lain dalam prosesnya.

Protozoa merupakan hewan bersel satu tipe eukariotik yang mempunyai beragam tipe
simetri tubuh dan mempunyai kisaran luas dalam hal kerumitan struktur tubuhnya
mulai yang paling sederhana sampai yang kompleks. Hewan ini hidup di air tawar
maupun laut. Cara memperoleh makanannya ada yang komensal, mutualistic dan
parasitic. Protozoa umumnya hidup soliter namun ada juga yang berkoloni.
Pergerakannya ada yang bebas dan ada pula yang sesil. Klasifikasi protozoa pada
umumnya ditetapkan berdasarkan organel penggerak yaitu flagel, cilia dan
pembelahan ganda (multiple fission) atau pertunasan (budding). Reproduksi seksual
dapat terjadi dengan pembentukan spora.

Protozoa digolongkan kedalam kelompok protista karena protozoa memiliki anggoota


yang hampir seluruhnya tergolong dalam Protista. Protozoa memiliki sifat yang sama
dengan protista yaitu bersel tunggal dan memiliki inti. Protozoa merupakan
organisme yang heterotroph, yang berarti mereka tidak dapat membuat makanannya
sendiri, tetapi harus menelan dari organisme lain untuk energi. Protozoa sama seperti
kebanyakan protista, biasanya mikroskopis. Semua protozoa merupakan eukariota
dan oleh karena itu memiliki nucleus yang terikat dengan membran. Protozoa juga
nonfilamentous (berbeda dengan organisme seperti jamur yang memiliki filament
yang disebut hifa) dan terbatas pada habitat lembab atau perairan.

Meskipun protozoa tidak lagi diakui sebagai kelompok formal dalam sistem
klasifikasi biologis saat ini, protozoa masih dapat berguna sebagai istilah deskriptif
yang ketat. Protozoa bersifat motil, hampir semua memiliki flagella, silia atau
pseudopodia yang memungkinkan mereka untuk menavigasi habitat berair mereka.
Kelompok paling penting dari protozoa yang hidup bebas ditemukan dalam beberapa
kelompok evolusi utama protista, termasuk ciliates, amuba filose, dan lainnya.

Banyak ikan dan invertebrata mengandalkan protozoa sebagai sumber protein utama.
Protozoa juga berperan dalam membantu mengendalikan populasi bakteri serta
protozoa lainnya dengan cara memakannya. Menjaga keseimbangan dan
keanekaragaman ekologi sangat penting, caranya adalah dengan mengontrol populasi
organisme lain. Secara ekologis, protozoa juga penting dalam siklus karbon. Dengan
mendaur ulang karbon dioksida, protozoa berkontribusi dalam mitigasi pemanasan
global. Protozoa memiliki peran utama dalam interaksinya dengan mikroorganisme,
yaitu menyobek, menginokulasi, dan mengubah serasah tanaman secara kimia.
Protozoa juga memiliki peran ekologis utama yang fungsinya ada dalam rantai
makanan. Banyak sekali hewan di air yang memakan protozoa. Seperti paus raksasa
yang menyaring air laut untuk mendapatan berton-ton protozoa untuk makanan.

Protozoa yang hidup di air tawar dan air laut adalah zooplankton yang merupakan
salah satu sumber makanan bagi hewan air, termasuk udang, ikan, dan kepiting.
Protozoa juga memiliki peran untuk mengatur jumlah bakteri di alam, karena
protozoa merupakan predator bakteri. Karena protozoa dapat ditemukan dimana-
mana tentunya ada beberapa jenis protozoa yang dapat mengancam kesehatan
manusia karena dapat menyebabkan penyakit. Protozoa dapat berupa parasite yang
berarti mereka menempel pada organisme lain dan memakan nutrisi organisme itu.
Protozoa sering berwujud sebagai penyakit ketika mereka menjadi parasit pada
manusia. Protozoa tidak ditemui di udara, tapi umumnya melalui air kotor. Seperti
Plasmodium sp. yang dapat menjadi penyebab penyakit malaria.

Beberapa protozoa diklasifikasikan sebagai mirip amur, karena mereka hidup


langsung di atas sumber ait dan hidup dari nutrisi yang terlarut di dalam air. Contoh
umum dari protozoa mirip jamur adalah jamur lender. Setiap protista yang memiliki
kemampuan untuk mengolah makanannya sendiri melalui fotosintesis tidak
diklasifikasikan sebagai protozoa.

Protozoa hanya satu dari banyaknya organisme yang berukuran makroskopis di laut.
Tentunya banyak sekali organisme-organisme kecil lain yang hidup di laut. Selain
organisme-organisme kecil, di laut juga terdapat organisme-organisme yang sangat
besar. Diketahui bahwa organisme atau hewan terbesar dan terkecil hidup di laut.
Faktor-faktor yang menyebabkan hewan laut terbesar hidup di laut penyebab
pertamanya adalah gravitasi. Efek gravitasi di darat jauh lebih besar dibandingkan
dengan di dalam air. Berdasarkan penelitian Galileo, tertulis bahwa efek gravitasi
akan membatasi ukuran hewan bisa tumbuh. Semakin besar ukuran hewan, maka
semakin besar juga efek gravitasi yang didapatkan oleh hewan. Efek gravitasi juga
berlaku di dalam air, namun gravitasi di dalam air bekerja secara berbeda. Air dan
udara mempunyai daya apung yang berbeda. Air memberikan banyak daya apung ke
benda yang ada di dalamnya dibandingkan dengan yang ada di udara maupun darat.

Selanjutnya tingkat suhu dan metabolisme juga menjadi faktor mengapa hewan
terbesar hidup di laut. Ukuran tubuh tentunya sangat berpengaruh pada proses
metabolisme pada tubuh hewan. Semakin besar tubuhnya, hewan akan lama dalam
memproses metabolisme. Sebaliknya, semakin kecil tubuh hewan, maka semakin
cepat pula proses metabolismenya. Metabolisme merupakan perubahan makanan
yang dikonsumsi menjadi panas yang menghasilkan energi. Proses ini dilakukan
dengan cara mengeluarkan panas dari permukaan kulit hewan. Bagi mamalia atau
hewan yang berada di air, cara mereka agar tidak membeku dalam air adalah dengan
menjadi cukup besar, agar mereka dapat menghasilkan cukup panas tubuh untuk
melawan dinginnya air. Semakin besar tubuhnya, maka akan semakin banyak sel
yang dimiliki dan semakin banyak pula bagian yang menghasilkan energi sehingga
terasa panas. Daerah perairan seperti laut juga memiliki banyak mineral dan zat-zat
penting yang tidak ada di darat. Organisme uang hidup di perairan dapat berkembang
maksimal karena lebih banyak mendapat zat-zat atau unsur hara yang diperlukan oleh
tubuh dan memiliki ruang gerak yang luas.

Banyak sekali hewan avertebrata yang berukuran kecil. Beberapa kelompok mampu
memperbesar ukuran tubuhnya dengan cara mereplikasi segmen-segmen tubuhnya.
Selain itu, hewan kecil dapat memperbesar ukurannya dengan membentuk koloni
sehingga masing-masing individu dapat bekerja sama. Hal tersebut bertujuan untuk
pertahanan diri dalam melangsungkan kehidupannya, baik sebagai alat perlindungan
dari organisme lain atau bisa juga membantu dalam mencari makanan.

Salah satu filum yang mereplikasi segmen-segmen tubuhnya adalah Annelida.


Annelida adalah cacing yang berbentuk menyerupai cincin yang diuntai, karena
tubuhnya tersusun atas segmen-segmen. Golongan cacing ini mempunyai tingkatan
yang lebih tinggi dibanding dengan yang lain. Bentuk tubuhnya bersegmen-segmen
yang dilapisi oleh kutikula, tersusun oleh gelang-gelang kecil yang dibatasi dengan
sekat berbentuk seperti cincin atau gelang. Tiap segmen mengandung alat
pengeluaran, reproduksi dan saraf. Annelida memperbesar dirinya dengan
mereplikasi segmen-segmen di tubuhnya. Segmentasi pada Annelida ini tidak hanya
membagi otot dinding tubuh saja melainkan menyekat rongga tubuh dengan sekatan
yang disebut septum.

Terumbu karang yang masuk ke dalam filum Zoantharia merupakan salah satu
organisme yang memperbesar ukurannya dengan cara membentuk koloni. Terumbu
karang jenis koral ini merupakan koloni dengan sejumlah besar polip-polip kecil
dengan berkoloni tersebut akhinya menjadi besar. Ribuan hewan kecil yang terdapat
pada koloni karang disebut polip karang. Polip karang mengisi setiap pori-pori yang
ada pada karang.
DAFTAR PUSTAKA

Diaz, Julia. (2019). Protozoan. https://www.britannica.com/science/protozoan


diakses pada Jumat, 18 Maret 2022 pukul 19.08 WIB.

Ginting, Rohani., dkk. Protozoa. https://balittanah.litbang.pertanian.go.id diakses


pada Jumat, 18 Maret 2022 pukul 19.56 WIB.

Hebert, Paul. (2012). Protists (or Protozoa). https://eol.org/docs/discover/protists-or-


protozoa diakses pada Jumat, 18 Maret 2022 pukul 19.49 WIB.

Litchtenstein, Drew. (2022). Differences Between Protozoa and Protists.


https://sciencing.com/differences-between-protozoa-protists-8472038.html
diakses pada Jumat, 18 Maret 2022 pukul 18.49 WIB.

Pratiwi, Naisya. (2021). Peranan Protozoa yang Penting dalam Kehidupan.


https://apayangdimaksud.com/protozoa/ diakses pada Jumat, 18 Maret 2022
pukul 19.55 WIB.

You might also like