Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG 3M PLUS

TERHADAP SIKAP KELUARGA DALAM PENCEGAHAN DEMAM


BERDARAH

Aat Agustini

(STIKes YPIB Majalengka)

ABSTRAK

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh gigitan
nyamuk Aedes aegypti yang mengandung virus Dengue. Salah satu pencegahan penyakit
ini yaitu dengan meningkatkan kegiatan 3M Plus.
Tujuan Penelitian untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang 3M Plus
terhadap sikap keluarga dalam pencegahan demam berdarah.
Metode penelitian yaitu pre eksperimen dengan pendekatan one group pretest-posttest
design dengan seluruh jumlah sasaran keluarga dalam pencegahan DBD
Sebanyak 21 keluarga (Total Sampling) Analisis datanya meliputi analisis univariat
dengan distribusi tendensi sentral, uji normalitas dan analisis bivariat dengan uji t-
berpasangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata sikap keluarga dalam pencegahan demam
berdarah sebelum pendidikan kesehatan tentang 3M Plus sebesar 59,95 dan sesudah
pendidikan kesehatan sebesar 75,95. Ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang 3M
Plus terhadap sikap keluarga dalam pencegahan demam berdarah ( value = 0,001).
Simpulan Petugas kesehatan hendaknya memberikan pendidikan kesehatan dengan cara
yang lebih efektif seperti dengan cara pemberian leaflet atau demonstrasi yang menarik
sehingga lebih dipahami dan dimengerti oleh keluarga dan keluarga lebih aktif mencari
informasi baik dari media maupun dari petugas kesehatan.

Kata kunci : 3M Plus, Pendidikan Kesehatan, DBD, Sikap keluarga

KAMPUS STIKes YPIB Majalengka # Volume VIII No. 16 Oktober 2019


93
3M PLUS HEALTH EDUCATION INFLUENCE ON FAMILY ATTITUDES
IN PREVENTION OF BLOOD FEVER

ABSTRACT

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease caused by the bite of the Aedes
aegypti mosquito containing the Dengue virus. One prevention of this disease is to
increase 3M Plus activities. This study aims to determine the effect of health education
about 3M Plus on family attitudes in the prevention of dengue fever. The type of research
is pre-experimental research with the approach of one group pretest-posttest design. The
sample in this study was all the number of family targets in the
prevention of dengue in the UPTD of Balida Community Health Center Majalengka
Regency in 2018 as many as 21 families (total sampling). Analysis of the data included
univariate analysis with central tendency distribution, normality test and bivariate
analysis with paired t-test. The results showed that the average family attitude in
preventing dengue before health education about 3M Plus was 59.95 and after health
education was 75.95. There is the influence of health education about 3M Plus on family
attitudes in the prevention of dengue fever in the UPTD Work Area of Balida Health
Center, Majalengka Regency in 2019 ( value = 0.001). Health workers are providing
health education in a more effective and interesting way such as by way of leaflets or
demonstrations so that they are better understood and understood by families and for
families to be more active in seeking information from the media and from health
workers.

Keywords: 3M Plus, Health Education, DHF, Family attitudes

KAMPUS STIKes YPIB Majalengka # Volume VIII No. 16 Oktober 2019


94
PENDAHULUAN
Derajat kesehatan masyarakat menjadi kurang baik. Pemberantasan
dipengaruhi oleh 4 faktor utama, yaitu sarang nyamuk (PSN) melalui gerakan
faktor lingkungan, perilaku, pelayanan 3M Plus yakni menutup, menguras, dan
kesehatan, dan keturunan. Faktor yang mengubur, sedangkan plus lainnya seperti
terbesar dan sangat mempengaruhi menabur serbuk abate dinilai perlu
kesehatan adalah faktor lingkungan. digencarkan untuk memberantas penyakit
Faktor lingkungan yang tidak bersih dan demam berdarah. Kegiatan tersebut
sehat dapat menyebabkan kasus Demam merupakan tindakan pencegahan
Berdarah Dengue (DBD) di masyarakat penyebaran demam berdarah yang dapat
meningkat (Hidayat, 2016). dilakukan secara mandiri. Menguras
tempat penampungan air secara teratur,
Penyakit Demam Berdarah
setidaknya seminggu sekali. Menutup
Dengue (DBD) adalah penyakit yang
rapat tempat penampungan air, juga
disebabkan oleh virus Dengue yang
dilakukan agar tempat-tempat tersebut
tergolong Arthropod-Borne Virus, genus
tidak bisa dijadikan nyamuk untuk
Flavivirus, dan famili Flaviviridae. DBD
berkembangbiak, serta mengubur dan
ditularkan melalui gigitan nyamuk dari
menyingkirkan barang-barang bekas yang
genus Aedes, terutama Aedes aegypti atau
bisa menampung air (Nuryanti, 2015).
Aedes albopictus. Penyakit DBD dapat
muncul sepanjang tahun dan dapat Pada kenyataannya sikap
menyerang seluruh kelompok umur. masyarakat kurang tentang gerakan 3M
Penyakit ini berkaitan dengan kondisi plus ini. Pelaksanaan gerakan 3 M jika
lingkungan dan perilaku masyarakat tidak terlaksana akibatnya sampah-
(Kementerian Kesehatan RI, 2017). sampah tidak terawat sehingga dijadikan
tempat bersarang nyamuk demam
Derajat kesehatan tidak akan
berdarah. Dari banyaknya sampah yang
tercapai jika DBD masih sering terjadi di
dijadikan sarang nyamuk menyebabkan
masyarakat. DBD disebabkan oleh gigitan
masyarakat terkena penyakit demam
nyamuk Aedes aegypti yang mengandung
berdarah. Penyakit demam berdarah yang
virus Dengue. Pada saat nyamuk Aedes
terjadi di masyarakat tidak lepas dari
aegypti menggigit maka virus Dengue
sikap masyarakat yang terlalu sibuk akan
akan masuk ke dalam tubuh, setelah masa
pekerjaannya sehingga mereka lupa akan
inkubasi sekitar 3-15 hari penderita bisa
kewajiban menjaga kebersihan
mengalami demam tinggi 3 hari berturut-
lingkungannya dan tidak mengindahkan
turut. Banyak penderita atau keluarga
pendidikan kesehatan atau penyuluhan
penderita mengalami kondisi fatal karena
yang dilakukan oleh petugas kesehatan
menganggap ringan gejala-gejala tersebut
(Emilia, 2016).
(Novel, 2016).
Upaya untuk membangun sikap
Masih terjadinya kejadian DBD
masyarakat terhadap pencegahan deman
di masyarakat hal ini dapat dikarenakan
berdarah melalui kegiatan pemberantasan
oleh sikap masyarakat yang tidak peduli
nyamuk dengan 3M plus adalah melalui
terhadap lingkungannya. Sikap yang tidak
pendidikan kesehatan. Pendidikan
peduli ini mengakibatkan upaya
kesehatan adalah upaya memasarkan,
pemberantasan sarang nyamuk 3M plus
KAMPUS STIKes YPIB Majalengka # Volume VIII No. 16 Oktober 2019
95
menyebarluaskan, memperkenalkan kematian (0,76%). Angka kesakitan DBD
pesan-pesan kesehatan atau upaya tahun 2017 juga meningkat dari tahun
kesehatan sehingga masyarakat dapat 2016, yaitu 50,75 menjadi 78,85 per
menerima dan mengetahui tentang hidup 100.000 penduduk (Kementerian
berperilaku sehat (Notoatmodjo, 2015). Kesehatan RI, 2018).
Melalui pendidikan kesehatan ini
Pada tahun 2017 terdapat 10
diharapkan sikap masyarakat terhadap 3M
provinsi dengan angka kesakitan kurang
Plus (menutup, menguras, dan mengubur)
dari 49 per 100.000 penduduk. Provinsi
dan plus lainnya terbangun dengan baik
dengan angka kesakitan DBD tertinggi
dan pencegahan kejadian deman berdarah
yaitu Bali sebesar 515,90 per 100.000
menjadi lebih efektif (Silalahi, 2014).
penduduk, Kalimantan Timur sebesar
World Health Organization 305,95 per 100.000 penduduk, dan DKI
(WHO) melaporkan selama satu dekade Jakarta sebesar 198,71 per 100.000
angka kejadian atau Incidence Rate (IR) penduduk (Kementerian Kesehatan RI,
DBD meningkat dengan pesat di seluruh 2018).
dunia. Pada tahun 2016, diperkirakan 55
Kejadian DBD di Kabupaten
juta orang terinfeksi DBD setiap tahunnya
Majalengka pada tahun 2017 sebanyak
dan 2,5 milyar orang (1/5 penduduk
112 kasus dan paling banyak ditemukan di
dunia) tinggal di daerah endemik DBD.
UPTD Puskesmas Cigasong yaitu
Pada tahun 2016 di Amerika terdapat
sebanyak 15 kasus (13,3%). Sementara
lebih dari 1 juta kasus Dengue yang
pada tahun 2018 ditemukan kasus DBD
dilaporkan dengan jumlah kasus sebanyak
sebanyak 111 kasus atau sedikit
30.000 diantaranya tergolong dalam
mengalami penurunan dibanding tahun
penyakit DBD. WHO juga telah
sebelumnya. Sedangkan yang paling
mengumumkan DBD merupakan kejadian
tinggi pada tahun 2018 terdapat di UPTD
endemik di benua Asia. Asia menempati
Puskesmas Balida yaitu sebanyak 21
urutan pertama dalam jumlah penderita
kasus, pada tahun 2017 kasus DBD di
DBD setiap tahunnya. Penduduk berisiko
UPTD Puskesmas Balida sebanyak 4
terinfeksi yang hidup di wilayah Asia
kasus yang artinya mengalami kenaikan
sebanyak 2,1 milyar dan Asia Tenggara
sebanyak 17 kasus.
berkontribusi cukup banyak sebanyak 1,6
milyar (WHO, 2017). Berdasarkan paparan tersebut
maka penulis tertarik untuk melakukan
Jumlah kasus DBD di Indonesia
penelitian tentang ”Pengaruh
tahun 2017 terdapat sebanyak 204.171
Pendidikan Kesehatan Tentang 3M
kasus dengan jumlah kematian sebanyak
Plus Terhadap Sikap Keluarga Dalam
1.598 orang (0,78%). Jumlah kasus DBD
Pencegahan Demam Berdarah di
tersebut meningkat dibanding jumlah
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
kasus tahun 2015 sebanyak 139.650 kasus
Balida Kabupaten Majalengka Tahun
dengan jumlah kematian sebanyak 1.071
2019.”

KAMPUS STIKes YPIB Majalengka # Volume VIII No. 16 Oktober 2019


96
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan sebanyak 21 keluarga (total sampling).
penelitian pre eksperimen dengan Penelitian ini telah dilakukan di UPTD
pendekatan One Group Pretest-Posttest Puskesmas Balida Kabupaten Majalengka
Design (Satu Kelompok Prates-Postes). Tahun 2019. Analisis datanya meliputi
Pada penelitian ini sampelnya adalah analisis univariat dengan distribusi
seluruh jumlah sasaran keluarga dalam tendensi sentral, uji normalitas dan
pencegahan DBD di UPTD Puskesmas analisis bivariat dengan uji t-berpasangan.
Balida Kabupaten Majalengka tahun 2018

HASIL PENELITIAN
1. Distribusi Tendensi Sentral Sikap Sesudah Pendidikan Kesehatan
Keluarga dalam Pencegahan tentang 3M Plus
Demam Berdarah Sebelum dan

Sikap Keluarga Dalam Mean


Pencegahan Demam S.D Min-Mak 95% CI
Berdarah Median

Sebelum 59.95 8.623 52-80 56.03-63.88


Pendidikan Kesehatan 57.00
Sesudah 75.95 14.925 52-93 69.16-82.75
Pendidikan Kesehatan 82.00

Berdasarkan tabel di atas rata-rata sikap keluarga dalam pencegahan


diketahui bahwa rata-rata sikap keluarga demam berdarah sesudah pendidikan
dalam pencegahan demam berdarah kesehatan tentang 3M Plus sebesar 75,95
sebelum pendidikan kesehatan tentang 3M dengan median sebesar 82,00 dan standar
Plus sebesar 59,95 dengan median sebesar deviasinya sebesar 14,925. Sikap paling
57,00 dan standar deviasinya sebesar rendah sebesar 52 dan paling tinggi
8,623. Sikap paling rendah sebesar 52 dan sebesar 93. Berdasarkan 95%CI diyakini
paling tinggi sebesar 80. Berdasarkan bahwa sikap keluarga di wilayah kerja
95%CI diyakini bahwa sikap keluarga di UPTD Puskesmas Balida Kabupaten
wilayah kerja UPTD Puskesmas Balida Majalengka Tahun 2019 dalam
Kabupaten Majalengka Tahun 2019 dalam pencegahan demam berdarah sesudah
pencegahan demam berdarah sebelum pendidikan kesehatan tentang 3M Plus
pendidikan kesehatan tentang 3M Plus berkisar antara 69,16-82,75.
berkisar antara 56.03-63.88. Sedangkan

KAMPUS STIKes YPIB Majalengka # Volume VIII No. 16 Oktober 2019


97
2. Uji Prasyarat
Uji Normalitas
Shapiro-Wilk
Variabel
Statistic df Sig.
Sikap Sebelum
0.696 21 0.000
Pendidikan Kesehatan (Pretest)
Sikap Sesudah
0.850 21 0.004
Pendidikan Kesehatan (Posttest)

Berdasarkan hasil uji normalitas normal. Karena data berdistribusi tidak


dengan Saphiro Wilk test, menunjukkan normal dan tidak memenuhi syarat untuk
bahwa data sikap keluarga sebelum uji t berpasangan maka selanjutnya
pendidikan kesehatan diperoleh  value = analisis dilakukan dengan uji Wilxocon
0,000 dan data sikap keluarga sesudah test.
pendidikan kesehatan diperoleh  value = 3. Pengaruh Pendidikan Kesehatan
0,004. Hal ini berarti data sikap keluarga tentang 3M Plus terhadap Sikap
sebelum dan sesudah pendidikan Keluarga dalam Pencegahan Demam
kesehatan menghasilan  value < 0,05 Berdarah.
yang artinya data berdistribusi tidak

Sikap Keluarga Dalam Wilcoxon Test


Pencegahan Demam Berdarah Mean S.D Sig. ()
Sebelum
59.95 8.623
Pendidikan Kesehatan
0,001
Sesudah
75.95 14.925
Pendidikan Kesehatan

Dari hasil penelitian dan perbedaan ini menunjukkan pengaruh


menunjukkan bahwa rata-rata sikap yang bermakna terbukti dari hasil
keluarga dalam pencegahan demam Wilcoxon Test diperoleh  value = 0,001
berdarah sebelum pendidikan kesehatan atau  value < 0,05 yang berarti dapat
tentang 3M Plus sebesar 59,95 dan rata- dikatakan bahwa ada pengaruh pendidikan
rata sikap keluarga dalam pencegahan kesehatan tentang 3M Plus terhadap sikap
demam berdarah sesudah pendidikan keluarga dalam pencegahan demam
kesehatan tentang 3M Plus sebesar 75,95. berdarah.
Hal ini terdapat perbedaan sebesar 16%

KAMPUS STIKes YPIB Majalengka # Volume VIII No. 16 Oktober 2019


98
PEMBAHASAN
1. Distribusi tendensi sentral Sikap bahwa rata-rata sikap keluarga
Keluarga dalam Pencegahan Demam tentang demam berdarah dengue
Berdarah Sebelum dan Sesudah sebelum pendidikan kesehatan sebesar
Pendidikan Kesehatan tentang 3M 55,2% dan sesudah pendidikan
Plus kesehatan sebesar 79,4% atau ada
kenaikan sebesar 24,2%.
Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa rata-rata sikap Penyakit DBD adalah
keluarga dalam pencegahan demam penyakit menular yang disebabkan
berdarah sebelum pendidikan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh
kesehatan tentang 3M Plus sebesar nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
59,95 dan sesudah pendidikan albopictus yang ditandai dengan
kesehatan sebesar 75,95 atau terdapat demam mendadak 2 sampai 7 hari
perbedaan sebesar 16%. Masih (Hanim, 2016). DBD adalah penyakit
terdapat sikap keluarga yang kurang febris-virus akut, seringkali ditandai
atau masih bersikap negatif hal ini dengan sakit kepala, nyeri tulang atau
dapat dikarenakan pemahaman sendi dan otot, ruam, dan leukopenia
keluarga yang tidak tepat dalam sebagai gejalanya. DBD ditandai
menyikapi masalah 3M Plus sehingga dengan empat gejala klinis utama:
keluarga kurang peduli terhadap demam tinggi, fenomena hemoragi,
pencegahan Demam Berdarah. sering dengan hepatomegali dan pada
kasus berat disertai tanda-tanda
Peningkatan ini lebih
kegagalan sirkulasi. Pasien ini dapat
rendah dibanding dengan hasil
mengalami syok yang diakibatkan
penelitian Alvinawati (2015) di
oleh kebocoran plasma (Sumarmo,
wilayah kerja Puskesmas Sidomulyo
2015).
Pekanbaru menunjukkan bahwa rata-
rata sikap sebelum pendidikan Kejadian kejadian DBD di
kesehatan sebesar 40,6% dan sesudah masyarakat hal ini dapat dikarenakan
pendidikan kesehatan sebesar 60,3% oleh sikap masyarakat yang tidak
atau ada peningkatkan sebesar 19,7%. peduli terhadap lingkungannya. Sikap
Juga lebih rendah dibanding dengan yang tidak peduli ini mengakibatkan
hasil penelitian Emilia (2016) di upaya pemberantasan sarang nyamuk
Lingkungan Bence Rt 24 Rw 05 3M plus menjadi kurang baik.
Kelurahan Pakunden Kota Kediri) Pemberantasan sarang nyamuk (PSN)
menunjukkan bahwa rata-rata sikap melalui gerakan 3M Plus yakni
keluarga dalam pencegahan demam menutup, menguras, dan mengubur,
berdarah sebelum pendidikan sedangkan plus lainnya seperti
kesehatan sebesar 60,6% dan sesudah menabur serbuk abate dinilai perlu
pendidikan kesehatan sebesar 81,6% digencarkan untuk memberantas
atau ada kenaikan sebesar 21%. penyakit demam berdarah. Kegiatan
Demikian juga dengan hasil penelitian tersebut merupakan tindakan
Muhlisin (2017) di Desa Trosono pencegahan penyebaran demam
Kabupaten Magetan menunjukkan berdarah yang dapat dilakukan secara

KAMPUS STIKes YPIB Majalengka # Volume VIII No. 16 Oktober 2019


99
mandiri. Menguras tempat menunjukkan bahwa ada pengaruh
penampungan air secara teratur, pendidikan kesehatan tentang 3M
setidaknya seminggu sekali. Menutup Plus terhadap sikap keluarga dalam
rapat tempat penampungan air, juga pencegahan demam berdarah di
dilakukan agar tempat-tempat tersebut Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
tidak bisa dijadikan nyamuk untuk Balida Kabupaten Majalengka Tahun
berkembangbiak, serta mengubur dan 2019 ( value = 0,001). Adanya
menyingkirkan barang-barang bekas pengaruh hal ini sesuai dengan tujuan
yang bisa menampung air (Nuryanti, dari pendidikan kesehatan itu yaitu
2015). memberikan informasi baru atau
Sikap adalah reaksi atau mengulang sesuatu sehingga keluarga
respon seseorang yang masih tertutup yang tidak tahu menjadi tahu atau
terhadap suatu stimulasi atau objek. yang sudah lupa diingatkan kembali.
Sikap tidak dapat langsung dilihat, Hasil penelitian ini sejalan
tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dengan hasil penelitian Aceng (2015)
dahulu dari perilaku yang tertutup tentang korelasi pengetahuan dan
(Notoatmodjo, 2015). Sikap adalah sikap keluarga terhadap tindakan
perbuatan yang didasari oleh pencegahan demam berdarah dengue
keyakinan berdasarkan norma-norma setelah diberi penyuluhan
yang ada di masyarakat dan biasanya menunjukkan bahwa ada korelasi
norma agama. Namun demikian sikap keluarga dengan tindakan
perbuatan yang akan dilakukan pencegahan demam berdarah dengue
manusia biasanya tergantung pada apa dengan nilai probabilitas 0,009 (p
permasalahannya serta benar-benar value< 0,05) setelah diberi
berdasarkan keyakinan atau penyuluhan. Juga sejalan dengan hasil
kepercayaannya masing-masing penelitian Alvinawati (2015)
(Maulana, 2016). mengenai peningkatan sikap
Terdapatnya sikap yang masyarakat tentang demam berdarah
kurang baik atau negatif dan setelah melalui pendidikan kesehatan di
diberi pendidikan kesehatan sikap wilayah kerja Puskesmas Sidomulyo
keluarga meningkatkan semakin baik Pekanbaru menunjukkan bahwa ada
maka upaya petugas kesehatan perbedaan yang signifikan antara
diantaranya adalah memberikan sikap masyarakat sebelum dan
pendidikan kesehatan dengan cara sesudah diberi pendidikan kesehatan
yang lebih efektif dan menarik seperti secara langsung dengan p value =
dengan cara leaflet atau demonstrasi 0,000. Demikian juga dengan hasil
sehingga lebih dipahami dan penelitian Emilia (2016) tentang
dimengerti oleh keluarga. pengaruh pendidikan kesehatan
tentang 3 M terhadap sikap keluarga
2. Pengaruh Pendidikan Kesehatan dalam pencegahan demam berdarah
tentang 3M Plus terhadap Sikap (Study Analitik di Lingkungan Bence
Keluarga dalam Pencegahan Demam Rt 24 Rw 05 Kelurahan Pakunden
Berdarah Kota Kediri) menunjukkan bahwa ada
Berdasarkan hasil penelitian pengaruh pendidikan kesehatan

KAMPUS STIKes YPIB Majalengka # Volume VIII No. 16 Oktober 2019


100
tentang 3 M terhadap sikap keluarga melalui pendidikan kesehatan.
dalam pencegahan demam berdarah Pendidikan kesehatan adalah upaya
dengan nilai p = 0,002. memasarkan, menyebarluaskan,
memperkenalkan pesan-pesan
Hasil penelitian ini sejalan
kesehatan atau upaya kesehatan
dengan teori bahwa pendidikan
sehingga masyarakat dapat menerima
kesehatan adalah proses perubahan
dan mengetahui tentang hidup
pengetahuan, sikap dan perilaku yang
berperilaku sehat (Notoatmodjo,
dinamis, dimana perubahan tersebut
2015). Melalui pendidikan kesehatan
bukan sekedar proses transfer materi
ini diharapkan sikap masyarakat
atau teori dari seseorang ke orang
terhadap 3M Plus (menutup,
lain, akan tetapi perubahan tersebut
menguras, dan mengubur) dan plus
terjadi karena adanya kesadaran dari
lainnya terbangun dengan baik dan
dalam diri individu, atau kelompok
pencegahan kejadian deman berdarah
masyarakat sendiri (Mubarak dan
menjadi lebih efektif (Silalahi, 2014).
Chayatin, 2015).
Pada penelitian ini terbukti
Hasil penelitian ini sejalan
bahwa pendidikan kesehatan dapat
dengan teori bahwa pendidikan
meningkatkan sikap keluarga dalam
kesehatan adalah suatu proses yang
pencegahan demam berdarah dengan
menjembatani kesenjangan antara
3M Plus, maka upaya petugas
informasi dan tingkah laku kesehatan.
kesehatan yaitu memberikan
Pendidikan kesehatan memotivasi
pendidikan kesehatan dengan cara
seseorang untuk bersikap dan
yang lebih efektif dan menarik seperti
bertindak sesuai dengan informasi
dengan cara leaflet atau demonstrasi
tersebut agar mereka menjadi lebih
sehingga lebih dipahami dan
tahu dan lebih sehat (Maulana, 2016).
dimengerti oleh keluarga. Bagi
Hasil penelitian ini sejalan keluarga agar lebih aktif mencari
dengan teori bahwa upaya untuk informasi baik dari media maupun
membangun sikap masyarakat dari petugas kesehatan.
terhadap pencegahan deman berdarah
melalui kegiatan pemberantasan
nyamuk dengan 3M plus adalah

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan 2. Ada pengaruh pendidikan kesehatan
tentang 3M Plus terhadap sikap
1. Rata-rata sikap keluarga di Wilayah
keluarga dalam pencegahan demam
Kerja UPTD Puskesmas Balida
berdarah di Wilayah Kerja UPTD
Kabupaten Majalengka Tahun 2019
Puskesmas Balida Kabupaten
dalam pencegahan demam berdarah
sebelum pendidikan kesehatan tentang Majalengka Tahun 2019 ( value =
3M Plus sebesar 59,95 dan sesudah 0,001).
pendidikan kesehatan sebesar 75,95.

KAMPUS STIKes YPIB Majalengka # Volume VIII No. 16 Oktober 2019


101
Saran yang lebih efektif dan menarik seperti
dengan cara leaflet atau demonstrasi
1. Perlu mendapatkan pendidikan dan
sehingga lebih dipahami dan
pelatihan melalui kegiatan praktik
dimengerti oleh keluarga. Keluarga
asuhan keperawatan pada masyarakat
agar lebih aktif mencari informasi
terutama tentang demam berdarah
baik dari media maupun dari petugas
sehingga mahasiswa dapat melakukan
kesehatan.
pendidikan kesehatan yang lebih baik.
2. Petugas kesehatan agar memberikan
pendidikan kesehatan dengan cara

DAFTAR PUSTAKA

Aceng, S. 2015. Pengaruh Pengetahuan Emilia, S. 2016. Pengaruh Pendidikan


dan Sikap Keluarga terhadap Kesehatan tentang 3 M terhadap
Tindakan Pencegahan Demam Sikap Keluarga Dalam
Berdarah Dengue di Kelurahan Pencegahan Demam Berdarah
Banguntapan Bantul Yogyakarta. (Study Analitik di Lingkungan
Skripsi Keperawatan STIKES Bence Rt 24 Rw 05 Kelurahan
Aisyiyah Yogyakarta, Pakunden Kota Kediri). Jurnal
digilib.unisayogya.ac.id, diakses AKP 22 No.1; 1 Januari – 30 Juni
tanggal 20 Maret 2019. 2016.

Alvinawati. 2015. Peningkatan Sikap Frida N. 2015. Mengenal Demam


Masyarakat Tentang Demam Berdarah Dengue. Jakarta: CV
Berdarah Melalui Pendidikan Pamularsih.
Kesehatan di Wilayah Kerja
Puskesmas Sidomulyo Pekanbaru. Hanim, K. 2016. Demam
Jurnal Keperawatan Komunitas, Berdarah Dengue (DBD). Medula
Vol 6, No 2, Oktober 2015. Fakultas Kedokteran Universitas.
Lampung, Lampung, Vol 2, No 2.
Arikunto, S. 2014. Prosedur Penelitian: 2016.
Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT. Rineka Cipta. Hidayat, A. 2016. Metode Penelitian
Keperawatan dan Teknik Analisa
Azwar, S. 2015. Sikap Manusia Teori dan Data. Jakarta: Salemba medika.
Pengukurannya. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. Imron, H. 2016. Pendidikan Kesehatan
Masyarakat. Yogyakarta:
Budioro. 2014. Pengobatan Demam Fitramaya.
Berdarah Dengue (DBD). Jakarta:
Pustaka Populer Obor. Kementerian Kesehatan RI. 2014.
Pencegahan dan Pemberantasan
Deni, S. 2014. Demam Berdarah Dengue. Demam Berdarah Dengue.
Buletin Jendela. Epidemiologi. Jakarta: Dirjen Pengendalian
Vol.2. Agustus 2014, diakses Penyakit dan Penyehatan
tanggal 20 Maret 2019. Lingkungan.

KAMPUS STIKes YPIB Majalengka # Volume VIII No. 16 Oktober 2019


102
Kementerian Kesehatan RI. 2015. di Masyarakat. Jurnal Kesehatan
Epidemiologi Demam Masyarakat, Kemas 9 (1), tahun
Berdarah Dengue (DBD) di 2015.
Indonesia. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI. Silalahi, S. 2014. Perilaku Masyarakat
tentang Menguras, Menutup,
Kementerian Kesehatan RI. 2017. Profil Mengubur (3M) Plus terhadap
Kesehatan Indonesia Tahun 2016. Bebas Jentik. Jurnal Kesehatan
Jakarta: Kementerian Kesehatan Komunitas, Vol. 2, No. 4, Mei
RI. 2014.

Kementerian Kesehatan RI. 2018. Profil Soegijanto, S. 2015. Demam Berdarah


Kesehatan Indonesia Tahun 2017. Dengue; Tinjauan dan Temuan
Jakarta: Kementerian Kesehatan Baru. Surabaya: Airlangga
RI. University Press.

Maulana, L. 2016. Ilmu Keperawatan Sugiyono. 2017. Statistik untuk


Komunitas Pengantar dan Teori. Penelitian. Bandung: Alfa Beta.
Jakarta: Salemba Medika.
Sumarmo, M. 2015. Dasar-Dasar
Mubarak, W. dan Chayatin, N. 2015. Ilmu Penyakit Berbasis Lingkungan.
Keperawatan Komunitas Jakarta: PT Raja Grafindo
Pengantar dan Teori. Jakarta: Persada.
Salemba medika.
Wawan, A dan Dewi, M. 2014. Teori dan
Muhlisin. 2017. Pengaruh Pendidikan Pengukuran Pengetahuan, Sikap
Kesehatan terhadap Perubahan dan Perilaku. Jakarta: Pustaka
Tingkat Pengetahuan dan Sikap Pelajar.
Masyarakat tentang Demam
Berdarah Dengue di Desa WHO. 2017. Berdarah Dengue di Dunia.
Trosono Kabupaten Magetan. www.who.int, diakses tanggal 12
Jurnal Keperawatan Fakultas Ilmu Maret 2019.
Kesehatan, diakses tanggal 20
Maret 2019. Widodo. 2015. Penyakit Tropis
Epidemiologi, Penularan,
Notoatmodjo, S. 2015. Metodologi Pencegahan dan
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Pemberantasannya. Jakarta:
Rineka Cipta. Erlangga.

Novel, S. 2016. Cara Mudah Zulkoni, A. 2014. Parasitologi Untuk


Mengalahkan Demam Berdarah. Keperawatan, Kesehatan
Jakarta: Buku Kompas. Masyarakat, dan Teknik
Lingkungan. Yogyakarta: Nuha
Nuryanti, E. 2015. Perilaku Medika.
Pemberantasan Sarang Nyamuk

KAMPUS STIKes YPIB Majalengka # Volume VIII No. 16 Oktober 2019


103

You might also like