Professional Documents
Culture Documents
Revisi Proposal Rina
Revisi Proposal Rina
PADANG
PROPOSAL PENELTIAN
Oleh
Rina Putri
17005183/2017
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang ada dalam masyarakat dan kebudayaan. Sehingga kemajuan suatu bangsa tidak
terlepas dari faktor pendidik, karena pendidikan mempunyai peranan penting dalam
usaha menigkatkan sumber daya manusia (SDM) yang merupakan unsur penting
pendidikan berdasarkan kebutuhan peserta atau sasaran dari suatu program yang akan
pendidikan non formal ialah setiap kesempatan diamanapun jika terapat komunikasi
yang terarah dan teratur diluar sekolah, sehingga seseorang bisa memperolah
pengetahuan, latihan, bimbingan dan informasi sesuai dengan takaran usia dan dan
kebutuhan hidupnya dengan tujuan untuk menjadikan diri lebih teumbuh dan
berkembang seperti dalam sikap, keterampilan, dan nilai-nilai yang menurut individu
tersebut dapat menjadikan anak lebih efektif dan efisien dalam lingkungan masyarakat
lebih terbuka, tidak terikat dan tidak terpusat. Diantara program pendidikan non
Keluarga dikenal sebagai lingkungan pendidikan yang pertama dan utama. Betapa
penting peran dan pengaruh keluarga dalam pembentukan prilaku dan kepribadian
anak. Pandangan seperti itu sangat logis dan mudah dipahami karena beberapa alasan
pertama kali dapat mengenal kehidupan sosial melalui kehidupan didalam keluarga,
selain itu dari keluarga jugalah anak memperoleh kesempatan untuk memulai tahap
dimana dia hidup. Hal tersebut menunjukkan bahwa keluarga khususnya orang tua
memiliki peran penting dalam pengawasan orang tua terhadap penggunaan gawai
yang nanti dapat berpengaruh terhadap cara anak dalam menggunakan Gawai.
Pada masa modern seperti sekarang, manusia semakin mudah dalam melakukan
sebuah interaksi sosial tanpa bertemu lansung ialaah dengan media gawai. Pada masa
sekarang dunia dimudahkan dengan adanya media Gawai. Gawai (dalam bahasa
inggris: Gadget) adalah suatu peranti atau instrumen yang memiliki tujuan dan fungsi
praktis secara spesifik dirancang lebih canggih dibandingkan dengan teknologi yang
diciptakan sebelumnya (Wikipedia, 2016, hlm, 1). Gawai memiliki bentuk yang
bermacam-macam, dapat berupa komputer atau laptop, Tablet PC dan juga telepon
seluler atau smartphone menurut Osland (dalam Effendi, 2013, hlm 2).
Menurut Estimologi, alat adalah istilah yang berasal dari bahasa Inggris, yaitu alat
elektronik kecil dengan fungsi khusus. Peralatan dibuat dan diperbarui terus menerus.
Oleh karena itu, banyak jenis peralatan baru yang jarang dirilis dalam setahun. Ini
juga dapat memberikan kemudahan bagi manusia dan membuatnya praktis. Gadget
adalah perangkat elektronik berupa teknologi informasi yang memiliki fungsi tertentu
dan sejalan dengan latar belakang era globalisasi saat ini (Mahmud & Wulansari,
2018).
anak serta kewajiban dan tanggung jawab negara, pemerintah, masyarakat, keluarga,
dan orang tua dalam memenuhi hak-hak anak. Selain itu orang tua merupakan orang
yang terdekat dengan anak. Seperti yang dilihat anak-anak dapat dipastikan selalu
berinteraksi dengan orang tuanya setiap hari. Oleh sebab itu pengawasan orang tua
Dalam pendidikan keluaraga terdapat beberapa hubungan orang tua dengan anak
antara lain :
c. Hubungan orang tua dengan anak sangat berbeda dengan hubungan guru
kepada siswa
d. Interaksi antara orang tua dengan anak dirumah asli dan tidak dibuat-buat.
Orang tua ialah pendidik yang utama bagi anaknya, karena dari mereka anak
menerima pendidikan untuk pertama kalinya sehingga menjadi pondasi dan dasar bagi
anak dalam menempuh kehidupannya di masa yang akan datang. Orang tua memiliki
kewajiban untuk memberikan pendidikan yang layak bagi anaknya dan bukan hanya
dalam menentukan pendidikan anak, fungsi orang tua dalam mendidik anak dapat
diberikan dengan cara memberikan fasilitas belajar dan memberikan motivasi siswa
3. Memberikan teladan
namun juga berfungsi melururskan, memperbaiki sehingga sesuai dengan tujuan yang
di rencanakan .
Penggunaan gawai yang berlebihan pada anak akan membawa dampak buruk.
Karana gawai anak kurang melihat lingkungan sekitar membuat anak terlena dengan
kemajuan dan kecanggian teknologi masa sekarang. Anak yang kecanduan dengan
gawainya akan lebih sering menghabiskan waktu dengan gawai dari pada bermain
komunikasi soaial antara anak dan masyarakat menjadi semakin luntur dan berkurang.
SMP Angkasa Lanud Sutan Shahrir kota Padang, pada tanggal 23 februari 2021,
diperoleh data bahwa anak SMP Angkasa Lanud termasuk sekolah yayasan swasta
yang memiliki anak bermasalah lumayan banyak di sekolahnya. SMP Angkasa Lanud
dapat dikatakan sekolah yang masih kurang menekankan peraturan-peraturan terhadap
anak disekolah. Dari sudut pandang peneliti permasalahan yang sangat menonjol di
sekolah SMP Angkasa Lanud Sutan Shahrir Kota Padang adalah kurangnya
pengawasan orang tua terhadap penggunaan gawai pada siswa SMP. Berdasarkan
hasil wawancara, peneliti melakukan survei terhadap beberapa anak yang mengalami
kepada anak, peneliti mengamati dan mencerna jawaban dari anak tersebut. terbukti
bahwa dari 144 anak 36 anak menggunakan Gawai tanpa pengawasan dari orang tua.
Selain itu ada beberapa anak yang peneliti panggil ke ruang BK untuk di wawancarai
dan di periksa Gawainya ternyata banyak anak yang salah dalam menggunakan
Gawai.
1. Instagram 7
2. Whatsap 4
3. Youtube 10
4. Facebook 3
5. Gime online/ofline 12
anak yang bermasalah tersebut, banyak di temukan video, foto dan chat anak dengan
lawan jenis atau temannya yang sangat tidak wajar digunakan oleh anak di bawah
umur seperti mereka. Selain itu peneliti juga menemukan pencarian-pencarian yang
ayah dan ibu dengan perkembangan anaknya. Hal tersebut di karenakan orang tua dari
anak memiliki memiliki pendidikan rendah, sehingga tidak terlalu paham dengan
perkembangan gawai yang kian hari semakin pesat. Orang tua anak hanya
menganggap bahwa gawai hanya membawa dampak positif saja terhadap anak, seperti
dapat memudahkan anak dalam belajar. Namun tanpa orang tua menyadari bahwa
gawai juga akan lebih banyak membawa dampak nagatif apabila orang tua kurang
Antara Pengawasan Orang Tua Terhadap Penggunaan Gawai Oleh Anak Di SMP
Angkasa Lanud Sutan Sahrir Padang. Dengan anak yang dipanggil bermasalah
tersebut, peneliti melihat anak yang berusia 13-15 tahun menggunakan gawai untuk
orang tua hanya membiarkan anaknya dalam memainkan gawai tersebut. Dapat
diartikan bahwa hanya terdapat beberapa orang tua yang terkesan melaksanakan
B. Identifikasi masalah
C.Pembatasan masalah
Pengawasan orang tua sangat berpengaruh dalam perkembangan anak, akan tetapi
pada saat sekarang ini banyak oarang tua kurang mengawasi anaknya dalam
penggunaan gawai. orang tua hanya membiarkan anak menggunakan gawai tanpa
mengawasi dan menyadari bahaya dari penggunaan gawai secara berlebihan. Agar
penelitian ini lebih terarah, peneliti hanya membatasi permasalahan peneliti yaitu
melihat Hubungan Antara Pengawasan Orang Tua Terhadap Penggunaan Gawai oleh
D.Rumusan Masalah
Orang Tua Terhadap Penggunaan Gawai oleh Anak di SMP Angkasa Lanud Sutan
E.Asumsi Penelitian
Anggapan dasar atau asumsi penelitian adalah tentang hal-hal yang digunakan
sebagai dasar berfikir dalam melakukan penelitian. Asumsi atau anggapan dasar ini
mengatakan bahwa orang tua belum melakukan pengawasan pada anak terhadap
penggunaan gawai.
F.Tujuan Penelitian
1. Untuk melihat gambaran pengawasan orang tua di SMP angkasa lanud sutan
gawai oleh anak di SMP angkasa lanud sutan sahrir kota padang
G.Mamfaat penelitian
Penggunaan Gawai oleh Anak di SMP Angkasa Lanud Sutan Sahrir Kota Padang.
1. Secara Teoritis
pemikiran dan referensi pendidik mengenai Hubungan Antara Pengawasan Orang Tua
Terhadap Penggunaan Gawai oleh Anak di SMP Angkasa Lanud Sutan Sahrir Kota
Padang
2. Secara Praktis
a. Kepada orang tua terutama untuk ibu agar dapat menambah informasi tentang
G. Defenisi Operasional
Weihrich dan Kontz (2006: 480) menyatakan bahwa, pengawaan (controling) yaitu
menejemen yang berfungsi dan mengukur, melakukan koreksi setiap kinerja atau upaya
yang dilakukan, yang bertujuan untuk mewujudkan rencana dan keinginan. Selain itu
pengawasan orang tua juga diartikan sebagai hal yang akan dilakukan orang tua dalam
mengamati dan memperhatikan semua kegiatan yang dilakukan oleh anak. Orang tua
berfungsi sebagai pendidik dalam rohani maupun jasmani anaknya. Sehingga anakpunya
kemampuan dalam beradaptasi dengan lingkungan, keluarga, bahkan dirinya sendiri
Pengawasan orang tua berarti memiliki fungsi untuk menunjukkan kelemahan yang
ada dalam melaksanakan serta dalam melakukan upaya perbaikan serta pencegahan agar
Adapun indikator pengawasan orang tua adalah tentang cara mengontrol, mendidik
dan mengawasi anak, terutama dalam penggunaan gawai yang sangat berpengaruh dalam
perkembangan anak terutama dalam belajar dan sosialisasinya dengan lingkungan sekitar.
menciptakan alat yang sering di dengar Gawai. berdasarkan menurut para ahli yang
dikemukakan oleh Widiawati, Sugiman, dan Edy (2014) menyatakan bahwa gawai adalah
alat canggih yang di lengkapi oleh berbagai macam aplikasi yang bisa memberikan
tersebut ada yang berdampak positif namun ada pula yang berdampak negatif tergantung
kebijakan anak dalam memanfaatkan gawai. selama anak dalam pengawasan orang tua
dalam menggunakan gawai, seperti halnya apa yang di buka, waktu, tingkat dan persentase
penggunaan gawai sesuai dengan usia anak tentu tidak begitu membawa pengaruh buruk
terhadap anak.
Adapun indikator dalam pennggunaan gawai adalah anak yang bermasalah lansung
terhadap penggunaannya gawai, hal yang dilakukan adalah bertanya kepada anak
bagaimana cara orang tua dalam melakukan pengawasan terhadap penggunaan gawai oleh
anak.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
menimba ilmu, pelatihan dan bimbingan sesuai dengan tingkat usia dan kebutuhan
dan nilai di lingkungan pekerjaan, lingkungan masyarakat dan yang lebih dominan
dilakukan dengan sadar, pendidikan non formal pada umumnya dilakukan tidak
dalam lingkungan fisik sekolah, maka pendidikan non formal identik dengan
bagian paralel dari pendidikan formal dijadikan sebagai alternatif cara belajar
diluar dari pendidikan formal. Oleh karena itu pendidikan non formal dilakukan di
lingkunagn keluarga. Maka pendidikan non formal harus dibuat sedemikian rupa
agar bersifat luwes tetapi lugas, namun tetap menarik minat para konsumen
pendidikan.
belajar atau kegiatannya terjadi secara spontan selain itu proses pembelajaran
tersebut juga terjadi begitu saja tanpa di sadari. Lingkungan sangat berpengaruh
Pendidikan keluarga merupakan tanggung jawab orang tua, yaitu ayah dan ibu
yang merupakan figur sentral dalam pendidikan. Ayah dan ibu bertanggung jawab
terhadap anak-anaknya. Bimbingan dan bantuan ayah dan ibu tersebut berakhir
apabila sang anak menjadi dewasa,yakni menjadi manusia sempurna atau manusia
purnawan. Maka orang tua tidak dapat dan tidak boleh menyerahkan urusan
bersama dengan tempat tinggal bersama dan masing-masing orang yang terlibat di
yang terjalin dalam sebuah interaksi yang intim antar individu (Berns 2007, 87).
di lakukan dalam waktu yang tidak di tentukan. Selain itu pendidikan keluarga
merupakan pendidikan anak sebelum melakukan pendidikan di sekolah
menilai dan mengetahui pelaksanaan tugas dan kegiatan yang realnya. menururt
anak, proses sosialisasi secara spontan, tempat pembentukan karakter anak sejak
dini, selain itu keluarga juga tempat untuk memberikan contoh prilaku tabiat baik
bagi anak yang akan di budidayakan oleh anak selamanya. Artinya keluarga
adalah awal pembentukan individu agar menjadi lebih pribadi ebih baik. Dengan
demikian dapat diartikan keluarga ialah bagian pendidikan yang paling tepat,
nyata dan sangat besar pengaruhnya bagi anak (Baqir Sharif al Qarashi, 2000:46).
keluarga (ke luar) antara lain ikut membantu sekolah dan masyarakat dalam hal
55).
oleh anak yang terutama paling berperan adalah orang tua. Orang tua harus
mampu memberi tanggung jawab sesuai terhadap perkembangan anak. Mula-mula
kepada anak supaya ttidak salah dalam bergaul, berarti orang tua boleh
memberikan kebebasan tetapi masih dalam pengawasan jarak jauh. Dengan cara
orang tua tetap memberikan perhatian kepada anaknya dirumah. Mengawasi dan
pengertian diatas Menururt Hadi (2016: 102) mengatakan bahwa orang tua
2. Peranan ialah konsep tentang apa yang bisa dilakukan oleh individu dalam
masyarakat.
pengertian orang tua adalah bahwa orang tua merupakan bagian dari ayah dan ibu
dan merupakan hasil perkawinan yang sah. Kemudian baru bisa memulai sebuah
keluarga. Tentunya sebagai orang tua, mereka memiliki tanggung jawab yang
pada tahap yang diharapkan, sehingga anak dapat berpartisipasi dalam kehidupan
Orang tua adalah tempat pendidik yang utama bagi anak, disebabkan orang tua
yang paling banyak memiliki waktu dengan anaknya. Menururt Nur (2015:22-23)
menyatakan bahwa, pengaruh peran orang tua pada pendidikan sangat banyak
pendidikan perama ada pada pendididkan keluarga. Orang tua sangat penting
kepada orang lain, karena pendidik atau guru hanya merupakan keikutsertaan saja
ada beberapa tanggung jawab di dalam islam yang harus dilaksanakan sebagai
berikut :
sederhana dari tanggung jawab yang dimiliki oleh orang tua terhadap
manusia.
Pada dasarnya di keluarga bertindak sebagai pendidik dan guru. Artinya segala
tingkah laku orang tua menjadi contoh bagi anak, sedangkan di sekolah guru
dengan minat, bakat, dan kepribadian anak. Artinya orang tua sangat berpengaruh
Menurut Siful Arifin (2018) terdapat hak dan kewajiban orang tua bahwa,
kepala keluarga adalah orang tua sebagai pembimbing yang memiliki rasa
Adapun peranan orang tua dalam kedudukannya sebagai ayah dan ibu ialah
memiliki kewajiban memberikan nafkah dan mendidik anak kejalan yang benar.
a. Pengertian Gawai
Diperkirakan gawai adalah istilah dari bahasa Inggris, yaitu alat elektronik kecil
dengan fungsi khusus. gawai terus ditemukan dan diciptakan gawai adalah bentuk
teknis informasi perangkat elektronik yang memiliki fungsi dan sesuai dengan era
globalisasi saat ini (Mahmud & Wulansari, 2018). gawai secara umum ialah
berkomunikasi dapat dilihat pada masa sekarang membawa dampak buruk kepada
(Oebaidillah, 2018). Untuk itu pengawasan orang tua sangat di perlukan terutama
gawai. Namun yang jadi permasalahan pada masa sekarang anak-anak tersebut
menggunakan gawai bukan untuk belajar melaikan dalam hal yang menyimpang.
keluarga. Orang tua di harapkan dapat mengawasi anak dengan perhatian penuh
Andari (2013) dalam jurnal (Radliya et al., 2017) berpendapat bahwa gawai
anak.
game online, sehingga anak menjadi malas sekolah, selain itu orang tua
dijelaskan dalam Maulida (2003), yaitu keinginan untuk beraktivitas akan hilang,
sensitif atau mudah tersinggung dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan
kesulitan egois saat berbagi waktu dengan orang lain. Kemudian, anak akan sering
berbohong karena tidak bisa melepaskan gawainya. Intinya dia akan mencari cara
untuk memainkan t itu, mgawai meski itu akan mengganggu waktu tidurnya
a. Hal-hal yang dapat dilakukan orang tua untuk menghadapi anak yang
gawainya.
3) Orang tua harus lebih banyak bermain dengan anak. Karena jika anak
sering diajak bermain dengan orang tuanya, maka mereka akan lebih dekat
dengan orang tuanya dari pada gawainya. Hal ini tentunya akan
Anda bisa mengajak anak bermain bersama saudara, anggota keluarga atau
sahabat.
Gawai memiliki pengaruh yang besar bagi manusia. Hal ini bisa terjadi pada
anak-anak. Tentunya jika anak terlalu sering menggunakan gawai tersebut, maka
akan berdampak negatif. Oleh karena itu peran orang tua dalam menggunakan
gawai untuk mendorong tumbuh kembang anak sangat diperlukan dan sangat
Menggunakan gawai dapat memberikan efek negatif dan positif, antara lain:
1) Pengaruh buruk dari gawai seperti, anak memiliki pibadi yang tertutup,
kesehatan pada mata, tangan dan otak menjadi tergaanggu, tidak hanya
2014).
Gawai adalah media komunikasi yang dipakai dengan tujuan agar dapat
memudahkan segala aktivitas dalam kehidupan sehari-hari, akan tetapi gawai juga
Maka dari itu diperlukan adanya penyaringan dalam menggunakan gawai. Namun
pada anak usia 13-15 tahun banyak diantara mereka yang menyalahgunakan
gawai sehingga bagi mereka gawai hanya akan berdampak negatif selain itu
pengawasan orang tua juga sangat diperlukan bagi anak agar orang tua dapat
B. Penelitian Relevan
baik itu pengaruh buruk ataupun baik, seperti halnya yang dominan adalah
menggunakan gawai bahkan ada yang memiliki gawai lebih dari satu, hal
tersebut dikarenakan beberapa faktor. Dapat dilihat bahwa setiap hari gawai
hari penuh. Adanya gawai membuat kegiatan manusia terjadi di dunia maya.
pengaruh negatif pada prilaku dari pada sisi positifnya. Namun penggunaan
Gawai juga dapat membawa pengaruh positif bagi kamajuan akademis siswa.
Untuk itu peran orang tua sangat dibutuhkan agar dapat membatasi anak
C. Kerangka Berfikir
Anak
(X) (Y)
D. Hipotesis
dengan Variabel Y (penggunaan gawai pada siswa), pada penelitian ini yang
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Arikunto (2013), korelasional bermaksud untuk mengatahui ada atau tidak adanya
hubungan. Jika terdapat hubungan, berapa erat hubungan dan berarti atau tidaknya
1. populasi
menyatakan bahwa populasi ialah suatu wilayah umum yang dipisahkan oleh
subjek maupun objek yang mempunyai cici-ciri dan kualitas tertentu yang
diperuntukkan untuk observasi oleh peneliti yang akan diamati lalu disimpulkan
yang diamati.
Populasi yang terdapat di penelitian ini ialah seluruh siswa yang ada di SMP
Angkasa Lanud Sutan Shahrir Kota Padang, jumlah populasi pada penelitian ini
1. VII 32
2. VIII.1 30
3. VIII.2 29
4. XI.1 25
5. XI.2 28
2. sampel
Sampel ialah sebagian atau wakil dari populasi yang akan di diteliti (Arikunto,
2002: 109). jika jumlah banyak responden kurang dari 100, dan sempelnya diambil
responden lebih dari 100, maka pengambilan sampel 10% - 15% atau 20% -25%
b. Luas pengamatan dari subyek karena hal ini berpengaruh terhadap sedikit
sudah ditentukan
ialah 25% dari populasi yang ada, karena jumlah banyak populasi lebih dari 100
yaitu 144 anak. Artinya 144 X 25% / 100 = 36, maka sempel yang digunakan pada
2. VIII.1 30 7
3. VIII.2 29 10
4. XI.1 25 5
5. XI.2 28 8
Instrumen ini adalah alat yang dipakai untuk mengumpulkan data yang dapat
berupa kuesioner menurut Notoadmodjo (2010). Alat yang akan digunakan dalam
alternatif jawaban yang akan diberikan oleh peneliti, dan responden hanya tinggal
alat yang akan dimanfaatkan guna menilai dan mengukur bermacam fenomena
sosial dan alam yang ingin diteliti. Pada penelitian ini, instrumen yang akan
peneliti menguji alat tersebut dengan cara menyebarkan angket yang disusun oleh
peneliti sesuai pada permasalahan yang diteliti yaitu data tersebut meliputi:
a. cara pengawasan orang tua terhadap penggunaan gawai oleh anak SMP
baik lagi.
Instrument yang akan dipakai pada penelitian ini ialah angket tertutup yang
dilengkapi dengan alternatif jawaban yang akan dipilih oleh 36 orang responden
sisiwa dalam pengawasan orang tua terhadap penggunaan gawai oleh anak di SMP
angkasa lanud sutan shahrir kota padang. berupa tanda ceklis (√) maupun tanda
tua terhadap penggunaan gawai oleh anak pada SMP angkasa lanud sutan shahrir
kota padang.
1. Penyusunan Angket
2. Validasi Instrumen
item dan butir pernyataan dikenal dengan sebutan validitas. Dilakukannya uji
validitas ialah untuk memeriksa kevalitan data dari instrument yang telah disusun,
artinya apakah instrument tersebut bisa mengukur apa yang harusnya diukur atau
tidak. Analisis 30 validitas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan
3. Rebilitas
sama dalam mengukur apabila digunakan beberapa kali dan apakah menghasilkan
data yang sama atau tidak. Uji reabilitas yang dilakukan dalam penelitian ini
versi 16. Untuk mencari tingkat kepercayaan instrument yang digunakan dimana
jika r hitung > r tabel maka dapat dikatakan reliable, namun jika r hitung < r tabel
D. Pengumpulan Data
informasi baik secara tulisan atau lisan, dan dapat juga berupa foto sebagai bukti
menjawab masalah penelitian harus sesuai dengan rumusan masalah serta tujuan
dari penelitian.
1. Jenis Data
gawai oleh anak di SMP Angkasa Lanud Sutan Shahrir Kota Padang.
2. Sumber Data
Seumber data merupakan subjek atau orang yang akan memberikan data yang
ingin diteliti (Arikunto, 2006). Sumber data dalam peneliatain ialah siswa yang
ditetapkan.
penelitian.
Gawai Oleh Anak Di SMP Angkasa Lanud Sutan Shahrir Kota Padang dihitung
f
P= x 100%
N
Keterangan:
P = Jumlah persentase
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
Gawai Oleh Anak Di SMP Angkasa Lanud Sutan Shahrir Kota Padang, menurut
N ∑ XY −¿ ¿ ¿
Keterangan:
DAFTAR PUSTAKA
Heryanto, Ariel. (2015). Identitas dan Kenikmatan : Politik Budaya Layar Indonesia.
Jakarta : PT.Gramedia
Lister, dkk. (2009). New Media a Critical Introduction (2nd Edition). London:
Routledge
Rosdakarya
Mondry. (2008). Pemahaman Teori dan Praktek Jurnalistik. Bogor: Ghalia Indonesia
SAGE Publication
Straubhaar, Joseph, Robert LaRose & Lucinda Davenport. (2009). Media Now.
Balmont: Wadsworth
Palfrey, John dan Urs Gasser. (2008). Born Digital: Understanding The First
Yulianti, Padmi Dhyah dan Tri Hartini. (2015). Seminar Psikologi & Kemanusiaan:
Literasi Media Televisi Bagi Orang Tua: Upaya Melindungi Anak dari Dampak
Negatif Televisi.
http://mpsi.umm.ac.id/files/file/239-244%20Padmi%20Dhyah.pdf