Professional Documents
Culture Documents
Bab Ix
Bab Ix
KALORIMETER
8.1 Tujuan
1. Mengetahui cara menentukan kalor jenis berbagai logam menggunakan calorimeter.
2. Mengidentifikasi hal-hal yang mempengaruhi kalor jenis suatu benda.
8.2 Teori Dasar
Pengertian kalorimeter adalah suatu alat yang di gunakan untuk menentukan kalori dengan
cara mengukur perubahan suhu dan perubahan efek termal. Kalorimeter juga alat yang di
gunakan beberapa percobaan yang berkaitan dengan kalori. Alat ini memungkinkan perpindahan
kalor ke lingkungan sekitar seminimum mungkin.
Sebuah kalorimeter terdiri dari dua bejana yang terpisahkan oleh suatu ruang udara. Bejana
disebelah dalam terbuat dari aluminium mengkilat untuk mengurangi penyerapan kalor oleh
dinding bejana. Tutup bejana terbuat dari kayu yang merupakan penghantar yang buruk agar
tidak banyak panas yang hilang. Kalorimeter dapat digunakan untuk mengukur kalor jenis suatu
zat.
Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yau dengan
mengukur suhu benda tersebut.Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh benda
sangat besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit.
Dibawah ini nanti kita akan membahas lebih lengkapnya.
Panas dapat berpindah dengan tiga cara yaitu :
1. Konduksi yaitu perpindahan kalor tanpa disertai perpindahan massa atau partikel zat.
Terjadi
pada zat padat.
2. Konveksi yaitu perpindahan kalor yang disertai perpindahan massa atau partikel zat.
Terjadi pada zat cair dan gas.
3. Radiasi yaitu perpindahan kalor dalam bentuk gelombang elektromagnetik (tidak
memerlukan medium), misalnya matahari.
Fungsi Kalorimeter
Berikut ini adalah beberapa fungsi kalorimeter antara lain:
1. Mengukur jumlah kalor suatu perubahan reaksi kimia
2. Mendeteksi kalor suatu perubahan reaksi kimia
3. Menghitung jumlah kalor suatu perubahan reaksi kimia
4. Sebagai alat peneliti percobaan pada kalor
5. Mendeteksi suhu pada kalor
Prinsip Kerja Kalorimeter
Fungsi utama kalorimeter adalah mengukur dan mendeteksi kalor pada suatu perubahan reaksi
kimia. Prinsip kerja kalorimeter adalah mengalirkan arus listrik pada kumparan kawat
penghantar yang dimasukan ke dalam air suling. Kawat akan bergerak (akibat perbedaan
potenial) pembawa muatan bertumbukan dengan atom logam dan kehilangan energi. Sehingga
kawat pembawa muatan bertumbukan dengan kecepatan konstan yang sebanding dengan kuat
medan listriknya. Pertumbuhannya membawa muatan akan menyebabkan logam yang dialiri arus
listrik memperoleh energi yaitu energi kalor / panas.
Semakin besar nilai tegangan listrik dan arus listrik pada suatu bahan maka panas listrik yang
dimiliki bahan kalorimeter semakin kecil. Dapat dilihat pengukuran dengan menggunakan arus
kecil menghasilkan nilai yang kecil. Hal ini merupakan suatu anggapan yang salah karena dalam
pengukuran pertama perubahan suhu yang digunakan sangatlah kecil berbeda dengan data yang
menggunakan arus besar. Tapi jika perubahan suhu itu sama besarnya maka yang berarus kecil
yang mempunyai tara panas listrik yang besar.
Jenis – Jenis Kalorimeter
1. Kalorimeter Bom
Kalorimeter Bom yaitu sebuah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor (nilai kalori)
yang dapat dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam O2 berlebih) suatu senyawa, bahan
makanan, dan bahkan bahan bakar. Sejumlah sampel dapat juga ditempatkan pada tabung
beroksigen yang sudah tercelup dalam medium penyerap kalor (kalorimeter), dan sampel akan
terbakar oleh api listrik dari kawatlogam yang terpasang dalam tabung.
Kalorimeter Bom
Rumus reaksi pembakaran yang terjadi dalam bom dan akan menghasilkan kalor yang diserap air
dan bom adalah :
qreaksi = – (qair + qbom)
Jumlah kalor yang diserap oleh air dapat dirumuskan :
qair = m x c x DT
Rumus untuk mencari jumlah kalor yang diserap oleh bom adalah :
qbom = Cbom x DT
2. Kalorimeter Sederhana (Larutan)
Pengukuran kalor reaksi selain dari kalor reaksi pembakaran dapat juga dilakukan dengan
menggunakan kalorimeter pada tekanan tetap yaitu dengan kalorimeter sederhana yang dapat
dibuat dari gelas stirofoam. Kalorimeter ini biasanya dipakai untuk mengukur kalor reaksi yang
reaksinya berlangsung dalam fase larutan (misalnya reaksi netralisasi asam – basa/ netralisasi,
Catat suhunya
Panaskan air
Tembaga
Alumunium
Benda Kerja 1
Benda Kerja 2
Benda Kerja 3
Kalor jenis
DIAGRAM
906.875
551,6304
856.875
825
806.875
756.875 306,875
706.875
656.875
606.875
556.875
506.875
456.875
406.875
356.875
306.875
256.875
206.875
156.875 Benda
106.875 Kerja
CuZn Cu Al
8.6 Analisa dan Pembahasan
praktikum kali ini bertujuan untuk menentukan atau mengetahui kalor jenis benda yang akan
diuji, dengan menggunakan rumus :
C= [ ( mk . ck ) + ( ma .ca )( θa−θ 0 )
mb ( θb−θa ) ]
pada percobaan kali ini menggunakan 3 benda kerja yang dimana kuningan,tembaga dan
alumunium.
berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa kalori meter dapat
diukur dengan melalui dengan cara memanaskan air dan benda yang kemudian dimasukkan
kedalam air yang telah didinginkan sehingga terjadi peretukaran atau pelepasan kalor dari benda
ke air sehingga terjadi kesetimbangan.
Hal pertama yang dilakukan dalam praktikum dengan menimbang massa dari kalorimeter dan
massa kalorimeter dengan berisi air dengan neraca teknis yang kemudian diketahui massa air
dalam kalorimeter dengan mengurangi massa air dikalorimeter dengan massa kalorimeter
kemudian air yang tadi di masukan ke gelas kimia dan dijepit di klem lalu dipanaskan gelas
kimia yang tadi dengan pembakaran spirtus diletakan termometer di gelas kimia dan jangan
sampai menyentuh lantai gelas kimianya biar tidak terjadi kerusakan dan sampai temperatur
tertentu dimasukan benda kerja Kuningan kedalam gelas kimia selama 3 menit dan setelah itu
langsung dimaksukan ke gelas kimia supaya si kalor tidak menyebar ke udara saat di masukan ke
gelas kimia,diaduklah benda kerja Kuningan di dalam kalorimeter dan setelah itu di timbang
menggunakan neraca teknis dan kemudian dapat menentukan jenis kalornya.
Dan percobaan di ulangi pada benda kerja tembaga dan alumunium dan dapat disimpulkan
pada percobaan kali ini ketiga benda kerja memiliki sifat sifat yang berbeda dan berat timbang
berbeda beda dan pada percobaan setiap benda kerja memiliki berat yang beda saat diuji coba
dikarenakan sifat nya,zat nya maka dari itu benda kerja memiliki berat yang berbeda atau bisa
disebabkan saat memasukan benda kerja kedalam kalorimeter yang terlalu lama.
8.7 Kesimpulan
1.penggunaan kalorimeter dengan cara mengaduk benda kerja yang ada dalam kalorimeter untuk
mengetahui jenis kalornya
2. Perubahan suhu setiap benda bergantung pada jenis benda dan koefisien kalor jenis dan besar
kalor jenis benda padat saling berhubungan dengan perubahan suhu dan massa.
3.hal hal yang mempengaruhi kalor pada benda kerja saat pemasukan ke dalam ke kalorimeter
yang terlalu lama sehingga kalor perlahan lahan berkurang di udara.