Professional Documents
Culture Documents
Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi, Kepemimpinan, Budaya Organisasi Dan Organizational Citizenship
Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi, Kepemimpinan, Budaya Organisasi Dan Organizational Citizenship
Kata kunci: kepuasan kerja, komitmen organisasi, kepemimpinan, budaya organisasi, ocb
324
Heri Hermanto, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi 325
sifitas tim, moril pegawai, semangat korps etahui memiliki ikatan yang erat dengan
(esprit de corps) dan perilaku etis pegawai OCB. Hal ini sejalan menurut penelitian
yang saat ini dihadapi oleh organisasi publik empiris Wagner dan Rush dalam Purnamie
(pemerintahan). Titisari (2014), menemukan bahwa komit-
Untuk meningkatkan OCB pegawai men organisasi berpengaruh pada OCB.
maka sangat penting bagi organisasi untuk Pegawai yang miliki komitmen akan loyal
mengetahui apa yang menyebabkan timbul- dan bekerja bersungguh terhadap organisasi
nya atau meningkatnya OCB. Menurut Sid- dengan menampilkan sikap yang positif.
ers et al dalam Purnamie Titisari (2014), me- Konsep komitmen merajuk pada teori Gib-
ningkatnya perilaku OCB dipengaruhi oleh son dalam Kaswan (2015), menyatakan bah-
dua faktor utama yaitu faktor yang berasal wa komitmen pegawai terhadap organisasi
dari diri karyawan (internal) seperti moral, mencakup tiga sikap yaitu : (1) Perasaan
motivasi, komitmen, rasa puas/kepuasan mengidentifikasi diri dengan tujuan organ-
kerja, sikap postitif sedangkan faktor yang isasi (Identifikasi diri), (2) Perasaan terlibat
berasal dari luar karyawan (eksternal) sep- dalam tugas-tugas organisasi (Keterlibatan)
erti sistem manajemen, kepemimpinan, bu- dan (3) Perasaaan loyal terhadap organisasi
daya perusahaan dll. (Loyalitas).
Perilaku pegawai memiliki perbedaan Budaya organisasi yang kuat akan ber-
antara satu dengan yang lainnya, begitu juga pengaruh terhadap perilaku anggota organ-
perilaku OCB pegawai pada Dinas Kepen- isasi karena kadar kebersamaan dan inten-
dudukan dan Pencacatan Sipil Kota Pekan- sitas yang tinggi akan menciptakan suasana
baru seperti membantu rekan kerja, sukarela internal berupa kendali perilaku yang tinggi.
melakukan kegiatan ekstra ditempat kerja, Hal ini didukung oleh penelitian George
menghindari konflik dengan rekan kerja, dan Jones dalam Purnamie Titisari (2014)
melindungi properti organisasi, menghargai menemukan bahwa budaya organisasi dapat
peraturan yang berlaku diorganisasi, toler- meningkatkan perilaku OCB karyawan serta
ansi pada situasi yang kurang ideal/meny- didukung oleh penelitian Dyah Puspita Rini
enangkan ditempat kerja, memberi saran- (2013) menunjukkan bahwa budaya organ-
saran yang membangun ditempat kerja serta isasi berpengaruh positif dan signifikan
tidak membuang-buang waktu ditempat terhadap OCB, artinya semakin baik bu-
kerja. daya organisasi maka semakin tinggi OCB
Secara emipiris menyatakan bahwa karyawan. Konsep teori budaya organisasi
kepuasan kerja berpengaruh terhadap OCB. merujuk menurut Emron, Yohny dan Imas,
Penelitian Fotee dan Tang dalam Purniamie (2016) dimensi budaya organisasi meliputi :
Titisari (2014) menemukan bahwa kepuasan (1) Kesadaran diri, (2) Keagresifan, (3) Ke-
kerja berpengaruh signifikan terhadap OCB peribadaian, (4) Performa dan (5) Orientasi
dan Dewa Ayu Windu Sari Devi dkk (2015) tim.
dalam penelitiannya mengatakan bahwa Selain dari kepuasan kerja, komit-
variabel kepuasan kerja memiliki pengaruh men organisasi dan budaya organisasi ada
yang positif dan signifikan terhadap varia- banyak faktor lain yang mempengaruhi
bel OCB. Konsep kepuasan kerja merujuk OCB. Menurut Shweta dan Srirang dalam
pada teori Noe et al dalam Emron, Yohny B. Maptuhah Rahmi (2013), faktor-faktor
dan Imas (2016) memiliki dimensi dianta- yang mempengaruhi OCB salah satunya
ranya yaitu : (1) Kompetensi atas pekerjaan yaitu kepemimpinan, kepemimpinan trans-
yang dihadapi, (2) Kebijakan manajamen, formasional. Agar perilaku ekstra peran atau
(3) Kompensasi, (4) Penghargaan, (5) Sua- OCB dari seorang pegawai dapat ditunjuk-
sana lingkungan. kan dengan baik, maka keefektifan seorang
Komitmen organisasi merupakan pemimpin sangat diperlukan dalam hal ini
salah satu variabel yang telah banyak dik- pemimpin/kepala dinas pada Dinas Kepen-
Heri Hermanto, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi 327
dudukan dan Pencacatan Sipil Kota Pekan- dan budaya organisasi secara positif
baru. Mannheim dan Halamish dalam B. dan signifikan terhadap OCB pada Di-
Maptuhah Rahmi (2013) mengemukakan nas Kependudukan dan Pencacatan Sipil
bahwa di antara tiga gaya kepemimpinan Kota Pekanbaru.
yang hirarkis terstruktur dari Bass dan Avo- Berdasarkan hipotesis tersebut peneli-
lio, pemimpin yang optimal adalah orang tian ini bertujuan adalah untuk mengetahui
yang menunjukkan sebagian besar gaya dan menganalisis pengaruh kepuasan kerja,
transformasional, sedangkan gaya transak- komitmen organisasi, kepemimpinan, buda-
sional dan gaya pasif-menghindari (avoid- ya organisasi baik secara parsial dan simul-
ing styles) pada tingkat yang lebih rendah. tan terhadap OCB.
Penelitian secara empiris mengatakan
bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh ter- METODE
hadap OCB. Hal ini sejalan menurut pene- Jenis penelitian ini adalah pendekatan
litian Wan (2009) menunjukkan bahwa ada kuantiatif dengan metode survey. Populasi
hubungan signifikan antara kepemimpinan penelitian yaitu seluruh pegawai dijadikan
transformasional dengan OCB serta menu- sampel yang berjumlah 73 orang yang ter-
rut Wahyu dan Asri (2015), dalam peneli- diri dari 44 PNS dan 29 Tenaga Honorer
tiannya menyatakan bahwa kepemimpinan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan
transformasional dan transaksional berpen- Sipil Kota Pekanbaru. Teknik pengumpulan
garuh terhadap OCB. Konsep teori kepe- data adalah kuesioner dan observasi. Anali-
mimpinan transformasional merujuk pada sis data bersifat kuantitatif/stastistik dengan
teori Daft dalam Emron, Yohny dan Imas, tujuan untuk menguji hipotesisi yang telah
(2016 : 98), beberapa karateristik dari kepe- ditetapkan. Pengelolaan data dilakukan den-
mimpinan transformasional yaitu : (1) Me- gan teknik statistik yaitu statistik deskripitif
miliki strategi yang jelas (2) Kepedulian (3) digunakan untuk tabel frekuensi, persentase,
Merangsang Anggota, (4) Menjaga kekom- skor dan rata-rata. Sedangkan untuk statis-
pokkan tim dan (5) Menghargai perbedaan tik inferensial digunakan untuk melakukan
dan keyakinan. pengujian hipotesis dengan menggunakan
Berdasarkan permasalahan penelitian analisis Regresi Linier Berganda dengan
dan penjabaran teori yang mendasarinya bantuan program SPSS versi 22.
maka dapat dirumuskan hipotesis yaitu :
1. Adanya pengaruh secara positif dan sig- HASIL
nifikan kepuasan kerja terhadap OCB Analisis Statistik Deskriptif
pada Dinas Kependudukan dan Penca- Berdasarkan analisis statistik deskrip-
catan Sipil Kota Pekanbaru. tif dapat diketahui bahwa tanggapan respon-
2. Adanya pengaruh secara positif dan sig- den mengenai kepuasan kerja pegawai pada
nifikan komitmen organisasi terhadap Dinas Kependudukan dan Pencacatan Sipil
OCB pada Dinas Kependudukan dan Kota Pekanbaru berada kategori tinggi. Hal
Pencacatan Sipil Kota Pekanbaru. ini dapat diketahui dari rata-rata jawaban re-
3. Adanya pengaruh secara positif dan sig- sponden yaitu yang menyatakan sangat setu-
nifikan kepemimpinan terhadap OCB ju sebanyak 22 responden (31,43%), setuju
pada Dinas Kependudukan dan Penca- sebanyak 38 responden (54,29%), kurang
catan Sipil Kota Pekanbaru. setuju sebanyak 7 responen (10,00%), tidak
4. Adanya pengaruh secara positif dan sig- setuju sebanyak 2 responden (2,86%) dan
nifikan budaya organisasi terhadap OCB sangat tidak setuju sebanyak 1 responden
pada Dinas Kependudukan dan Penca- (1,43%).
catan Sipil Kota Pekanbaru. Berdasarkan analisis statistik deskrip-
5. Adanya pengaruh kepuasan kerja, tif dapat diketahui bahwa tanggapan respon-
komitmen organisasi, kepemimpinan den mengenai komitmen organisasi pada
328 Jurnal Ilmu Administrasi Negara, Volume 14, Nomor 3, Juli 2017 : 324-333
Dinas Kependudukan dan Pencacatan Sipil nyatakan sangat setuju sebanyak 24 respon-
Kota Pekanbaru berada kategori tinggi. Hal den (34,29%), setuju sebanyak 39 respon-
ini dapat diketahui dari rata-rata jawaban re- den (55,71%), kurang setuju sebanyak 6
sponden yaitu yang menyatakan sangat setu- responen (8,57%) dan tidak setuju sebanyak
ju sebanyak 17 responden (24,28%), setuju 1 responden (1,43%). Budaya organisasi
sebanyak 41 responden (58,57%), kurang yang kuat mengajarkan nilai-nilai, mendo-
setuju sebanyak 10 responen (14,29%) dan rong anggotanya untuk berinovasi, menjaga
tidak setuju sebanyak 2 responden (2,86%). kualitas, berorientasi pada pelangan, bekerja
Analisis statistik deskriptif tentang kepe- keras, menunjukkan perilaku-perilaku indi-
mimpinan pada Dinas Kependudukan dan vidu dan pegawai yang memiliki kepuasan
Pencacatan Sipil Kota Pekanbaru berada kerja, berkontribusi positif, membangun
kategori tinggi. Hal ini dapat diketahui dari hubungan yang harmonis serta bekerja se-
rata-rata jawaban responden yaitu yang me- cara efektif dan efesien.
nyatakan sangat setuju sebanyak 14 respon- Berdasarkan analisis statistik deskrip-
den (20,00%), setuju sebanyak 52 responden tif tentang OCB pada Dinas Kependudukan
(74,29%) dan kurang setuju sebanyak 4 re- dan Pencacatan Sipil Kota Pekanbaru, me-
sponen (5,71%). Tingkat pelaksanaan gaya miliki tingkat perilaku OCB yang tinggi. Hal
kepemimpinan ini yang tinggi tentunya akan ini dapat diketahui dari rata-rata jawaban re-
memberikan pengaruh yang positif terhadap sponden yaitu yang menyatakan sangat setu-
perkembangan dan perubahan organisasi. ju sebanyak 22 responden (31,43%), setuju
Pegawai berpendapat bahwa kepemimpinan sebanyak 39 responden (55,71%), kurang
pada organisasi ini dapat memberikan pe- setuju sebanyak 8 responen (11,43%) dan
rubahan untuk keadaan yang lebih baik dan tidak setuju sebanyak 1 responden (1,43%).
merangsang anggotanya untuk melakukan Tentunya hal ini menjadikan keuntungan
inovasi seperti ada pelayanan administrasi bagi organisasi karena pegawai memiliki
keliling yang mendapatkan penghargaan se- perilaku sosial yang positif dan tinggi yang
bagai inovasi dalam bidang pelayanan. merupakan cerminan dari perilaku OCB.
Analisis statistik deskriptif tentang
budaya organisasi pada Dinas Kependudu- Analisis Statistik Inferensial
kan dan Pencacatan Sipil Kota Pekanbaru, Hasil analisis pengujian hipotesis baik
memiliki tingkat budaya organisasi yang secara parsial dan simultan dengan menggu-
sangat tinggi. Hal ini dapat diketahui dari nakan program SPSS Versi 22, dapat dilihat
rata-rata jawaban responden yaitu yang me- pada tabel dibawah ini :
Tabel 3. Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 3,818 8,719 ,438 ,663
Kepuasan_Kerja ,253 ,124 ,236 2,039 ,045
Komitmen_Organisasi -,443 ,211 -,226 -2,095 ,040
Kepemimpinan ,339 ,176 ,202 1,933 ,058
Budaya_Organisasi ,636 ,132 ,549 4,825 ,000
a. Dependent Variable: OCB
Pengujian menggunakan tingkat sig- kansi terhadap OCB pegawai pada Di-
nifikansi 0,05 dengan 2 sisi. Tabel distribusi nas Kependudukan dan Pencacatan Sipil
t dicari pada tabel statistik pada signifikansi Kota Pekanbaru.
0,05/2 = 0,025 (uji 2s sisi) dengan derajat 3. Hasil uji menunjukkan bahwa variabel
kebebesan (df) n-k-1 atau 70-4-1 = 65 (n kepemimpinan dengan nilai t hitung
adalah jumlaj kasus dan k adalah jumlah (1,933) < t tabel (1,997) atau dengan
variabel bebas). Dengan pengujian 2 sisi nilai sig sebesar (0,058) lebih besar
(signifikansi 0,025) maka hasil diperoleh dari (0,05) maka H0 diterima. Dengan
untuk t tabel sebesar 1,997. Kriteria pengu- demikian secara parsial kepemimpinan
jian : jika t hitung ≤ t tabel atau –t hitung ≥ tidak berpengaruh secara signifikansi
-t tabel maka H0 diterima dan jika t hitung terhadap OCB pegawai pada Dinas
> t tabel atau –t hitung < -t tabel maka H0 Kependudukan dan Pencacatan Sipil
ditolak. Berdasarkan signifikansi : jika sig- Kota Pekanbaru.
nifikansi > 0,05 maka H0 diterima dan jika 4. Hasil uji menunjukkan bahwa variabel
signifikansi ≤ 0,05 maka H0 ditolak. Hasil budaya organisasi dengan nilai t hitung
uji secara parsial/uji t pengaruh variabel (4,825) > t tabel (1,997) atau dengan
kepuasan kerja, komitmen organisasi, kepe- nilai sig sebesar (0,000) lebih kecil dari
mimpinan dan budaya organisasi terhadap (0,05) maka H0 ditolak. Dengan demiki-
variabel OCB pada Dinas Kependudukan an secara parsial budaya organisasi ber-
dan Pencacatan Sipil Kota Pekanbaru seb- pengaruh secara signifikansi terhadap
agai berikut : OCB pegawai pada Dinas Kependudu-
1. Hasil uji menunjukkan bahwa variabel kan dan Pencacatan Sipil Kota Pekan-
kepuasan kerja dengan nilai t hitung baru.
(2,039) > t tabel (1,997) atau dengan Hasil uji f pengaruh secara simultan
nilai sig sebesar (0,045) lebih kecil dari kepuasan kerja, komitmen organisasi, kepe-
(0,05) maka H0 ditolak. Dengan demiki- mimpinan dan budaya organisasi terhadap
an secara parsial kepuasan kerja berpen- OCB pegawai pada Dinas Kependudukan
garuh secara signifikansi terhadap OCB dan Pencacatan Sipil Kota Pekanbaru, dapat
pegawai pada Dinas Kependudukan dan dilihat pada tabel output ANOVA maka hasil
Pencacatan Sipil Kota Pekanbaru. regresi linier berganda yaitu menunjukkan
2. Hasil uji menunjukkan bahwa varia- bahwa diperoleh f hitung sebesar 17,951.
bel komitmen organisasi dengan nilai t Dengan menggunakan tingkat keyakinan
hitung (-2,095) < -t tabel (-1,997) atau 95%, f tabel dapat dicari pada tabel stastis-
dengan nilai sig sebesar (0,040) lebih tik pada signifikansi 0,05, df 1 =k-1 (jum-
kecil dari (0,05) maka H0 ditolak. Den- lah variabel-1) atau 5-1 = 4 dan df 2 = n-k-
gan demikian secara parsial komitmen 1 atau 70-4-1 = 65 (n adalah jumlah kasus
organisasi berpengaruh secara signifi- dan k adalah jumlah variabel bebas) maka
330 Jurnal Ilmu Administrasi Negara, Volume 14, Nomor 3, Juli 2017 : 324-333
hasil diperoleh untuk f tabel sebesar 2,513. berbeda-beda. Tinggi rendahnya kepuasan
Kriteria pengujian : jika f hitung ≤ f tabel kerja tersebut dapat memberikan dampak
atau maka H0 diterima dan jika f hitung > f yang tidak sama. Hal itu sangat tergantung
tabel atau maka H0 ditolak. Berdasarkan sig- pada sikap mental individu ang bersangku-
nifikansi : jika signifikansi > 0,05 maka H0 tan, sebagaimana menurut Roe dan Byars
diterima dan jika signifikansi ≤ 0,05 maka dalam Donni Juni Priansa (2014 : 291),
H0 ditolak. mengatakan bahwa kepuasan kerja yang
Berdasarkan output ANOVA diper- tinggi akan mendorong terwujudnya tujuan
oleh bahwa hasil variabel kepuasan kerja, organisasi secara efektif. Sementara tingkat
komitmen organisasi, kepemimpinan dan kepuasan kerja yang rendah merupakan an-
budaya organisasi terhadap OCB dengan caman yang akan membawa kehancuran
nilai f hitung (17,951) > f tabel (2,513) atau kemunduran bagi organisasi secara
atau dengan nilai sig sebesar (0,000) lebih cepat maupun perlahan.
kecil dari (0,05) maka H0 ditolak. Dengan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
demikian secara bersama-sama kepuasan kepuasan kerja pegawai pada Dinas Kepen-
kerja, komitem organsasi, kepemimpinan dudukan dan Pencacatan Sipil Kota Pekan-
dan budaya organisasi berpengaruh signifi- baru memiliki tingkat kepuasan kerja yang
kansi terhadap OCB pegawai pada Dinas tinggi. Hal ini sangat menguntungkan bagi
Kependudukan dan Pencacatan Sipil Kota organisasi, dikarenakan jika pegawai mera-
Pekanbaru. sa puas, inilah awal dorongan menuju pen-
Berdasarkan tabel Model Summary capaian kinerja efektif baik itu kinerja pega-
diatas dapat diketahui bahwa nilai koefisien wai dan organisasi. Pada intinya kepuasan
determinasi (R2) atau Adjusted R Square kerja pegawai yang tinggi merupakan ciri
sebesar 0,50 atau 50%. Hal ini menunjuk- suatu organisasi yang dikelola dengan baik
kan bahwa persentase sumbangan pengaruh dan profesional.
variabel bebas (kepuasan kerja, komitmen Jika kepuasan kerja dikaitan dengan
organisasi, kepemimpinan dan budaya or- OCB, pegawai yang memiliki kepuasan ker-
ganisasi) terhadap variabel terikat (OCB) ja yang tinggi akan bekerja secara maksimal
pada Dinas Kependudukan dan Pencacatan dalam mencapai tujuan organisasi. Sejalan
Sipil Kota Pekanbaru sebesar 50%. Sedan- menurut Robbins dalam Purnamie Titisari
gkan sisanya sebesar 50% dipengaruhi atau (2014), bahwa karyawan yang puas berke-
dijelaskan oleh variabel lain seperti keperib- mungkinan lebih besar untuk berbicara se-
adian, moral pegawai dan motivasi. Nilai cara positif tentang organisasi, membantu
standard Error of The Estimate adalah suatu rekan kerja dan membuat kinerja pekerjaan
ukuran banyaknya kesalahan model regresi mereka melampaui perkiraan normal, lebih
dalam memprediksi nilai Y. Hasil regresi dari itu karyawan yang puas mungkin lebih
didapat nilai 4,66, hal ini berarti banyaknya patuh terhadap panggilan tugas karena mer-
kesalahan dalam memprediksi OCB sebesar eka ingin menggulang pengalaman-pen-
4,66. galaman positif mereka. Hal tersebut men-
erangkan konsep dari OCB yang merupakan
PEMBAHASAN perilaku pegawai yang suka rela membantu
Kepuasan kerja merupakan hal pent- dan perilaku ekstra dari tuntutan organisasi.
ing yang harus dimiliki individu atau pega- Faktor internal pegawai yang dapat
wai didalam bekerja. Setiap individu memi- membentuk OCB salah satunya yaitu kepua-
liki karateristik yang berbeda-beda, maka san kerja, pernyataan tersebut sangat logis
tingkat kepuasan kerjanya pun berbeda-be- bahwa kepuasan kerja merupakan penentu
da pula. begitu halnya juga di Dinas Kepen- utama OCB karyawan (Robbins, 2006).
dudukan dan Pencacatan Sipil Kota Pekan- Jadi, dapat disimpulkan bahwa kepuasan
baru, memiliki tingkat kepuasan kerja yang kerja salah satu yang memicu terjadinya
Heri Hermanto, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi 331
OCB pegawai atau berpengaruh terhadap perasaan loyalitas atau kesetiaan pegawai
OCB. Pernyataan tersebut diperkuat lagi terhadap organisasi dengan tetap bertahan
dari hasil penelitian oleh Fotee dan Tang pada organisasi, menciptakan tempat kerja
dalam Purnamie Titisari (2014) menemukan yang menyenangkan sehingga pegawai akan
bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifi- betah didalam organisasi dan memberikan
kan terhadap OCB serta penelitian Kreit- ruang kepada pegawai untuk berpartisipasi
ner dan Kinicki dalam Cepi Triatna (2015), menyampaikan aspirasinya.
menemukan bahwa kepuasan kerja memi- Komitmen pegawai akan memberi-
liki hubungan yang positif terhadap perilaku kan dampak terhadap perilaku pegawai
kewarganegaraan organisasi. Selanjutnya yang menunjukkan sikap siap berkorban
menurut penelitian Arum Darmawati, dkk demi pemenuhan tujuan organisasi. Fak-
(2013), menemukan juga bahwa kepuasan tor lain yang berperan dalam membentuk
kerja kepuasan kerja memiliki pengaruh OCB pegawai adalah komitmen organisasi.
yang positif dan signifikan terhadap varia- Komitmen organisasi merupakan salah satu
bel OCB. variabel yang telah banyak diketahui memi-
Keberhasilan manajemen organisasi, liki kaitan dengan OCB. Secara teoritis dan
salah satunya ditentukan oleh keberhasilan empiris komitmen organisasi memberikan
manajemen dalam menumbuhkan komit- pengaruh terhadap OCB pegawai. Hal ini
men organisasi pegawai. seberapa jauh sejalan menurut Wagner dan Rush dalam
komitmen organisasi pegawai terhadap or- Purnamie Titisari (2014), menemukan bah-
ganisasi yang sangat menentukan pencapa- wa komitmen organisasi berpengaruh pada
ian tujuan organisasi. Komitmen organisasi OCB. Pegawai yang memiliki komitmen
pegawai sangatlah penting, karena pegawai akan loyal dan bekerja bersungguh-sungguh
yang memiliki komitmen kuat terhadap or- terhadap organisasi dengan menampilkan
ganissi akan menampilkan kinerja terbai- sikap positif. Serta didukung oleh penelitian
knya serta produktifitas dalam mengembang Dyah Puspita Rini (2013), menjelaskan bah-
pekerjaan. Pencapaian visi, misi dan tujuan wa komitmen organisasi berpengaruh posi-
organisasi sangat diperlukan pegawai yang tif dan signifikan terhadap OCB karyawan,
memiliki komitmen yang tinggi dalam men- artinya semakin baik komitmen organisasi
jalankan hal tersebut. Komitmen organisasi maka semakin tinggi OCB Karyawan.
mengidentifikasikan pegawai terhadap per- Gaya kepemimpinan transformasional
setujuan untuk mencapai misi unit dan misi sangat baik untuk diterapkan pada organisa-
organisasi (Dessler dalam Donni Juni Pri- si publik khususnya pada Dinas Kependudu-
ansa, 2015). kan dan Pencacatan Sipil Kota Pekanbaru
Hasil penelitian tanggapan respon- dinamis dan komplek yang menuntut akan
den tentang komitmen organasiasi pada pelaksanaan pelayanan yang prima dikare-
Dinas Kependudukan dan Pencacatan Sipil nakan gaya ini menyesuaikan dengan ling-
Kota Pekanbaru menujukkan tingkat kom- kungan organisasi yang dinamis. Selain itu,
tmen yang tinggi atau memiliki komitmen kepemimpinan transformasional dianggap
pegawai yang kuat terhadap organisasi. efektif dalam situasi dalam situasi atau bu-
Komitmen organisasi dalam penelitian ini daya apa pun (Yukl, 2010). Sejalan menurut
mengambarkan sikap rasa identifikasi atau Ismail et.al (2011), menyatakan bahwa pada
kecocokan pegawai terhadap nilai-nilai, tu- era persaingan global, banyak organisasi
juan organisasi dan memberikan gambaran menggeser paradigma gaya kepemimpinan
image positif untuk organisasi. Perasaan mereka dari kepemimpinan transaksional
keterlibatan dalam tugas-tugas organisasi ke kepemimpinan transformasional sebagai
dengan bekerja secara bersungguh-sungguh cara untuk mencapai strategi dan tujuan.
dan menunjukkan kemampuan untuk beker- Hasil penelitian ini menunjukkan
ja melebihi target yang ditentukan serta bahwa kepemimpinan transformasional
332 Jurnal Ilmu Administrasi Negara, Volume 14, Nomor 3, Juli 2017 : 324-333
pada Dinas Kependudukan dan Pencacatan hormati, menghargai, membantu dan mem-
Sipil Kota Pekanbaru berada pada kategori berikan dorongan kepada pegawai lain serta
tingkat kepemimpinan yang tinggi. Gaya menciptakan keakraban setiap pegawai den-
kepemimpinan transformasional diidenti- gan memberikan salam saat bertatap muka.
fikasi dalam bentuk bahwa pemimpin me- Selain itu budaya organisasi yang dibentuk
milik strategi yang jelas realistis untuk di- juga menekankan pada kualitas kerja, ber-
jalankan, kemudian strategi itu dikomuni- orientasi pada kinerja dengan bekerja secara
kasikan kepada seluruh pegawai agar pega- efektif dan efesien serta berorientasi pada
wai dapat menerima dengan jelas sehingga tim atau kerja sama.
dapat dijalankan dengan baik, dengan strate- Pembentukan perilaku OCB, salah
gi itu pegawai yakin bahwa apa yang ren- satunya dipengaruhi oleh faktor budaya or-
canakan akan membawa perubahan kearah ganisasi. Menurut George dan Jones dalam
yang lebih baik. Pemimpin selalu peduli dan Purnamie Titisari (2014), menemukan bah-
memberikan motivasi kepada pegawai un- wa budaya organisasi dapat meningkatkan
tuk peningkatan kerja serta berusaha untuk perilaku OCB. Semakin baik budaya or-
menciptakan lingkungan kerja yang nyaman ganisasi maka akan semakin tinggi perilaku
dan bersahabat. OCB. Hal ini didukung oleh penelitian Dyah
Secara empiris gaya kepemimpi- Puspita Rini (2013), menunjukkan bahwa
nan berpengaruh terhadap OCB, didukung Budaya organisasi berpengaruh positif dan
oleh penelitian Rad dan Yarmohammad- signifikan terhadap OCB karyawan.
ian (2006) yang menyatakan bahwa gaya Hasil regresi berganda kepuasan ker-
kepemimpinan merupakan hal yang penting ja, komitmen organisasi, kepemimpinan dan
dalam suatu organisasi karena mempunyai budaya organisasi terhadap OCB pegawai
pengaruh besar terhadap perilaku, sikap dan secara simultan menghasilkan koefisien de-
kepuasan kerja karyawan. Sejalan menu- terminasi (R2) sebesar 0,50 atau 50%. Hal
rut penelitian B. Maptuhah Rahmi (2013) ini menunjukkan bahwa persentase sum-
menjelaskan bahwa kepemimpinan trans- bangan pengaruh variabel bebas (kepuasan
formasional berpengaruh positif signifikan kerja, komitmen organisasi, kepemimpinan
terhadap OCB. Jadi dapat dinyatakan bahwa dan budaya organisasi) secara simultan ter-
semakin tinggi intensitas penerapan kepe- hadap variabel terikat (OCB) pada Dinas
mimpinan transformasional maka semakin Kependudukan dan Pencacatan Sipil Kota
tinggi pula tingkat OCB pegawai. Serta Pekanbaru sebesar 50%. Sedangkan sisanya
dalam pandangan yang sama pada penelitian sebesar 50% dipengaruhi atau dijelaskan
Yemima Vania Susanto (2012) menjelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti seperti
bahwa kepemimpinan mempunyai penga- keperibadian, moral pegawai dan motivasi.
ruh terhadap OCB yang positif. Hasil statistik tersebut menunjukkan bahwa
Hasil penelitian ini menunjuk- kepuasan kerja, komitmen organisasi, kepe-
kan bahwa budaya organisasi pada Dinas mimpinan dan budaya organisasi secara
Kependudukan dan Pencacatan Sipil Kota simultan berpengaruh signifikan terhadap
Pekanbaru sudah sangat kuat. Budaya or- perilaku OCB pegawai. Artinya semakin
ganisasi yang terbentuk diabstrasikan den- baik dan tinggi tingkat kepuasan kerja pega-
gan penerapan nilai-nilai organisasi, kuali- wai, komitmen organisasi pegawai, kepe-
tas pelayanan, meningkatkan kesadaran diri mimpinan dan budaya organisasi yang ada
pegawai untuk maju dan mentaati aturan maka akan semakin tinggi tingkat perilaku
yang ada. penciptaan keagresifan pegawai OCB pegawai. Sebaliknya jika semakin
dalam bekerja, menyelesaikan pekerjaan rendah tingkat kepuasan kerja pegawai,
tepat waktu sesuai rencana serta berinisiatif komitmen organisasi pegawai, kepemimpi-
untuk melakukan pekerjaan. Pembentukan nan dan budaya organisasi yang ada maka
keperibadian pegawai yang saling meng- akan berimbas semakin rendahnya tingkat
perilaku OCB pegawai.
Heri Hermanto, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi 333