Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 7

TUGAS

UNDANG-UNDANG dan ETIKA FARMASI


Narkotoka, Psikotropika dan Perkursor

Disusun oleh :
Fakhrisal Makalalag (20344024)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA
2020
NO. GOLONGAN
NARKOTIKA
NAMA OBAT PRODUSEN
1. Codeine 10 Mg Tablet PT. Kimia Farma
2 Codeine 15 Mg Tablet PT. Kimia Farma
3 Codeine 20 Mg Tablet PT. Kimia Farma
4 Codipront Cum Expectoran Kapsul PT. Kimia Farma
5 Codipront Kapsul PT. Kimia Farma
6 Codipront Cum Expectoran Sirup PT. Kimia Farma
7 Codipront Sirup PT. Kimia Farma
8 Coditam Tablet PT. Kimia Farma
9 Durogesic Matrix 25 Mu PT. Kimia Farma
10 Durogesic Matrix 12 Mu PT. Kimia Farma
11 Durogesic Matrix 50 Mu PT. Kimia Farma
12 Fentanyl 0.05 Mg/Ml 10 Ml Injeksi PT. Kimia Farma
13 Fentanyl 0.05 Mg/Ml 2 Ml Injeksi PT. Kimia Farma
14 Jurnista 4 Mg Tablet PT. Kimia Farma
15 Jurnista 8 Mg Tablet PT. Kimia Farma
16 Jurnista 16 Mg Tablet PT. Kimia Farma
17 Jurnista 32 Mg Tablet PT. Kimia Farma
18 Methadone Syrup 50 Mg/5 Ml Sirup PT. Kimia Farma
19 Morfina 10 Mg Tablet PT. Kimia Farma
20 Morfina 10 Mg/Ml 1 Ml Injeksi PT. Kimia Farma

NO. GOLONGAN
PSIKOTROPIKA
NAMA OBAT PRODUSEN
1 Asabium (Klobazam 10 mg) Otto
2 Librium (Chiordiazepoxide) Valean/Combiphar
3 Calmet (Aprazolam 0,25 mg ; Sunthi Sepuri
0,5 mg ; 2 mg)
4 Serenal-10 (Oxazolam) Sankyo
5 Ativan (Lorazepam 0,5 mg ; Sunthi Sepuri
1mg ; 2 mg)
6 Valdimex (Diazepam 5 mg) Mersi Farma
7 Decazepam (Diazepam 5 mg) Harsen
8 Diobrium (Klordiazepoksid Cendo
Hidroklorida)
9 Frisium (Klobazam 10 mg) Aventis
10 Atarax (Alprazolam 0,5 mg) Mersi
11 Merlopam 2 mg Mersi Farma
12 Ritalin (10 mg) Novartis
13 Prohiper (10 mg) Mersi Farma
14 Dormicum 15 mg Roche
15 Stilnox Sanovi Aventis
16 Analgak (Alprazolam 0,25 mg ; Guardian Pharmatama
0,50 mg ; 1 mg)
17 Renaquil Fahrenheit
18 Teronac Novartis
19 Alvis (Alprazolam 0,5 mg ; 1 Pharos, Altana Pharma
mg)
20 Merlopam (Lorazepam 0,5 mg ; Mersi
2 mg)

NO. GOLONGAN
PREKURSOR
NAMA OBAT PRODUSEN
1 Anakonidin PT. Konimex
2 Alpara PT. Molex Ayus Pharmaceutical
3 Anadex Pt. Interbat
4 Decolgen PT. Medifarma Lab Inc
5 Decolsin PT. Medifarma Lab Inc
6 Intunal PT. Meprofarm
7 Inza PT. Konimex
8 Ikadryl PT. Ikapharmindo
9 Nalgestan PT. Medifarma Lab Inc
10 Anitza Coronet Crown
11 Colfin Nurfarindo
12 Eflin PT. Meproframa
13 Fexofed Tablet PT. Kalbe Farma
14 Tremenza Tablet PT. Sanbe
15 Telfast Plus Sanofi Aventis
16 Methergin Novartis Indonesia
17 Clarinese Tablet Bayer Indonesia
18 Aerius D Merck Sharp dan Dohme
19 Trifed Tablet PT. Interbat
20 Aldisa Sr PT. Sanbe

FORMAT PENCATATAN NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, DAN PREKURSOR DI SARANA


PRODUKSI, DISTRIBUSI DAN PELAYANAN KEFARMASIAN
Pencatatan Menteri Kesehatan No. 3 Tahun 2015 tentang Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahanm
dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi Pasal 43 ayat 1 menyatakan bahwa industri
Farmasi, PBF, Instalasi Farmasi Pemerintah, Apotek, Puskesmas, IFRS, Instalasi Farmasi Klinik, Lembaga
Ilmu Pengetahuan, atau dokter praktik perorangan yang melakukan produksi, penyaluran, atau penyerahan
Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi Wajib membuat pencatatan mengenai pemasukan dan/atau
pengeluaran Narkotika, Psiktropika, dan Prekursor Farmasi. Pencatatan tersebut paling sedikit terdiri atas:
a. Nama, Bentuk Sediaan, dan Kekuatan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi;
b. Jumlah persediaan;
c. Tanggal, Nomor Dokumen, dan Sumber Penerimaan;
d. Jumlah yang diterima;
e. Tanggal, Nomor Dokumen, dan Tujuan Penyaluran/Penyerahan
f. Jumlah yang disalurkan/diserahkan
g. Nomor batch dan kadaluarsa setiap penerimaan atau penyaluran/penyerahan; dan
h. Paraf atau identitas petugas yang ditunjuk
FORMAT PELAPORAN NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, DAN PREKURSOR DI SARANA
PRODUKSI, DISTRIBUSI DAN PELAYANAN KEFARMASIAN
Pada pasal 45 PMK No. 3 Tahun 2015 tentang Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan, dan
Pelaporan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi disebutkan bahwa :
a. Industri Farmasi yang memproduksi NPP wajib membuat, menyimpan, dan menyampaikan laporan
produksi dan penyaluran produk jadi NPP setiap bulan kepada Dirjen dengan tembusan Kepala
Badan.
b. PBF yang melakukan penyaluran NPP dalam bentuk obat jadi wajib membuat, menyimpan, dan
menyampaikan laporan pemasukan dan penyaluran NPP dalam bentuk obat jadi setiap bulan kepada
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dengan tembusan Kepala Badan/Kepala Balai.
c. Instalasi Farmasi Pemerintah Pusat wajib membuat, menyimpan, dan menyampaikan laporan
pemasukan dan penyaluran NPP dalam bentuk obat jadi kepada Dirjen dengan tembusan Kepala
Badan.
d. Instalasi Farmasi Pemerintah Daerah wajib membuat, menyimpan, dan menyampaikan laporan
pemasukan dan penyaluran NPP dalam bentuk obat jadi kepada Kepala DinKes Provinsi atau
Kabupaten/Kota setempat dengan tembusan kepada Kepala Balai setempat.
Pelaporan tersebut paling sedikit terdiri atas :
a. Nama, Bentuk Sediaan, dan Kekuatan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi;
b. Jumlah persediaan awal dan akhir bulan
c. Tanggal, Nomor Dokumen, dan Sumber Penerimaan;
d. Jumlah yang diterima;
e. Tanggal, Nomor Dokumen, dan Tujuan Penyaluran;
f. Jumlah yang disalurkan dan
g. Nomor batch dan kadaluarsa setiap penerimaan atau penyaluran dan persediaan awal dan akhir.

Pada pasal 45 ayat 6 disebutkan bahwa Apotek, IFRS, Instalasi Farmasi Klinik, Lembaga Ilmu
Pengetahuan, dan dokter praktik perorangan wajib membuat, menyimpan, dan menyampaikan laporan
pemasukan dan penyerahan/penggunaan Narkotika dan Psikotropika, setiap bulan kepada Kepala Dinas
Kabupaten/Kota dengan tembusan Kepala Balai setempat.
Pelaporan tersebut paling sedikit terdiri atas:
a. Nama, bentuk sediaan, dan kekuatan NPP;
b. Jumlah persediaan awal dan akhir bulan;
c. Jumlah yang diterima; dan
d. Jumlah yang diserahkan.
Sedangkan puskesmas wajib membuat, menyimpan, dan menyampaikan laporan pemasukan dan
penyerahan/penggunaan Narkotika, Psikotropika sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Pelaporan untuk tiap sarana dapat dilakukan secara elektronik di sipnap.kemenkes.go.id.
Pada pasal 45, ringkasan dari ayat 1-7, Pihak yang wajib membuat, menyimpan, dan menyampaikan
laporan.

Pelaporan paling sedikit terdiri atas:


a. Nama, bentuk sediaan, dan kekuatan Narkotika, Psikotropika, dan/atau Prekursor Farmasi;
b. Jumlah persediaan awal dan akhir bulan;
c. Tanggal, nomor dokumen, dan sumber penerimaan;
d. Jumlah yang diterima;
e. Tanggal, nomor dokumen, dan tujuan penyaluran;
f. Jumlah yang disalurkan; dan
g. Nomor batch dan kadaluarsa setiap penerimaan atau penyaluran dan persediaan awal dan
akhir.
FORMAT FORMULIR PELAPORAN PEMAKAIAN NARKOTIKA

PEMASUKAN PENGELUARAN PEMUSNAHAN


PRODUK STOK AWAL STOK AKHIR
PBF SARANA RESEP SARANA JUMLAH BAP

…………………., 20 …

Apoteker

FORMAT FORMULIR PELAPORAN PEMAKAIAN PSIKOTROPIKA

PEMASUKAN PENGELUARAN PEMUSNAHAN


PRODUK STOK AWAL STOK AKHIR
PBF SARANA RESEP SARANA JUMLAH BAP

…………………., 20 …

Apoteker

You might also like