Jurnal Informatika Kaputama (JIK), Vol. 5 No. 1, Januari 2021 P-ISSN: 2548-9739 E-ISSN: 2685-5240

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

Jurnal Informatika Kaputama (JIK), Vol. 5 No.

1, Januari 2021 P-ISSN : 2548-9739


E-ISSN : 2685-5240

IMPLEMENTASI TIK PADA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES)


DENGAN MODEL MULTIMEDIA DEVELOPMENT LIFE CYCLE
(MDLC) UNTUK INFORMASI DIGITAL PARIWISATA SEBAGAI
PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN PENGUNJUNG
DESA WISATA DOKAN

Romanus Damanik1), Wasit Ginting2)


Program Studi Sistem Informasi
1,2)
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Katolik Santo Thomas Medan
Jalan Setia Budi No. 179 F, Tanjung Sari, Medan
Email: rdfikom@gmail.com, wasitginting74@gmail.com

ABSTRACT
Multimedia Development Life Cycle (MDLC) which consists of 6 stages after first obtaining
information data from each object in Dokan Village, especially information on the Karo
Siwaluhjabu Traditional House what the functions and uses of each room in the traditional
house are and also the history of the traditional house this includes village documents about
what questions visitors frequently ask.
Multimedia Development Life Cycle (MDLC), is a technology with the concept of combining
real-world dimensions with virtual world dimensions that are displayed in real time. MDLC is
not like virtual reality which completely replaces what is in the real world, but merely adds or
complements. This is done by 'drawing' a three-dimensional object on the marker, which is a
'pattern' that is unique and can be recognized by the application. Smartphones allow the
development of Augmented Reality applications inexpensively and can be accessed by many
users. MDLC can be used in various fields, one of which is as a means of developing culture in
each province.
MDLC can be used to create a more interactive recognition environment where users can
interact directly with virtual world objects so that users can learn while learning. The author
develops an application aimed at all application users. This application will run on the android
mobile platform to make it easier for users to access it. In addition, users can choose the objects
themselves to mark as markers to make using the application much easier.

Keyword : MDLC, Multimedia, Rumah adat, Desa Dokan

ABSTRAK
Multimedia Development Life Cycle (MDLC) yang terdiri dari 6 tahap setelah dahulu
didapatkan data keterangan dari setiap objek yang ada di Desa Dokan tersebut terlebih informasi
Rumah Adat Karo siwaluhjabu apa fungsi dan kegunaan tiap ruangan yang ada di rumah adat
tersebut dan juga sejarah dari rumah adat tersebut, temasuk dokumen desa tentang pertanyaan
apa saja yang sering muncul dari para pengunjung.
Multimedia Development Life Cycle (MDLC), adalah teknologi dengan konsep menggabungkan
dimensi dunia nyata dengan dimensi dunia maya yang di tampilkan secara realtime. MDLC tidak
seperti realitas maya yang yang sepenuhnya menggantikan apa yang ada di dunia nyata, namun
1
Jurnal Informatika Kaputama (JIK), Vol. 5 No. 1, Januari 2021 P-ISSN : 2548-9739
E-ISSN : 2685-5240

hanya sekedar menambahkan atau melengkapi. Hal ini dilakukan dengan cara 'menggambar'
objek tiga dimensi pada marker, yakni sebuah 'pola' yang bersifat unik dan dapat dikenali oleh
aplikasinya. Smartphone memungkinkan pengembangan aplikasi Augmented Reality dengan
murah serta dapat diakses oleh banyak pengguna. MDLC dapat dimanfaatkan dalam berbagai
bidang salah satunya adalah sebagai sarana untuk pengembangan kebudayaan yang ada disetiap
provinsi.
MDLC dapat digunakan untuk menciptakan sebuah lingkungan pengenalan yang lebih interaktif
dimana pengguna dapat berinteraksi langsung dengan obyek dunia maya sehingga pengguna pun
dapat sambil belajar. Penulis mengembangkan sebuah aplikasi yang ditujukan kepada para
seluruh pengguna aplikasi. Aplikasi ini akan berjalan pada platform mobile android untuk
memudahkan pengguna untuk mengaksesnya. Selain itu, pengguna dapat memilih sendiri objek
yang akan dijadikan marker nya untuk membuat penggunaan aplikasi menjadi jauh lebih mudah.

Kata kunci : MDLC, Multimedia, Rumah adat, Desa Dokan

I. PENDAHULUAN membuat kehidupan manusia menjadi


Indonesia mempunyai kekayaan demikian mudah dan menyenangkan.
budaya yang sangat beraneka ragam. Perkembangan teknologi tersebut yang
Kekayaan budayanya berupa rumah adat, mudah ditemui, yaitu penggunaan teknologi
pakaian, tarian, senjata, suku, lagu daerah multimedia dalam dunia pembuatan animasi.
maupun bahasa daerah. Salah satu provinsi Terdapat beberapa jenis animasi yang sering
yang memiliki budaya yang beraneka ragam diproduksi, mulai dari animasi dua dimensi
adalah sumatra utara. Diantaranya suku atau animasi tiga dimensi yang dibuat
toba, karo, simalungun, angkola, pak-pak sedemikian rupa sehingga mempunyai sifat
dan mandailing. Masing masing sub suku seperti aslinya. Model animasi 3D
mempunyai kebudayaan yang berbeda beda. merupakan salah satu jenis model animasi
Suku batak memiliki beberapa rumah adat. yang masih banyak dibuat dan diprouksi
Rumah adat sumatra utara diantaranya rumah hingga sekarang. Sumatera Utara memiliki
adat karo, mandailing, nias, toba, melayu beberapa rumah adat. Semua memiliki
dan pakpak. Masing masing mempunyai berbagai informasi berbeda yang dapat
kebudayaan yang berbeda dan keunikan menambah pengetahuan budaya. Sebagai
masing masing. warga Indonesia, diharapkan mengetahui
Rumah Adat adalah bangunan yang budaya nya sendiri khususnya keindahan
memiliki ciri khas khusus, digunakan untuk rumah adat. Untuk menjadi media
tempat hunian oleh suatu suku bangsa pembelajaran dan dapat mengenalkan
tertentu.Rumah adat merupakan salah satu budaya rumah adat menjadi lebih menarik,
representasi kebudayaan yang paling tinggi digunakan teknologi untuk mengenalkan
dalam sebuah komunitas suku atau kembali budaya rumah adat.
masyarakat. Keberadaan rumah adat di Multimedia Development Life Cycle
Indonesia sangat beragam dan mempunyai (MDLC) adalah pengalaman interaktif dari
arti yang penting dalam perspektif sejarah, lingkungan dunia nyata di mana objek yang
warisan, dan kemajuan masyarakat dalam berada di dunia nyata ditingkatkan oleh
sebuah peradaban. informasi persepsi yang dihasilkan
Perkembangan teknologi informasi komputer, kadang-kadang melintasi
terutama teknologi multimedia sekarang ini berbagai modalitas sensorik, termasuk visual
berkembang semakin pesat sehingga , auditori , haptic , somatosensori, dan
2
Jurnal Informatika Kaputama (JIK), Vol. 5 No. 1, Januari 2021 P-ISSN : 2548-9739
E-ISSN : 2685-5240

penciuman. MDLC dapat didefinisikan dikembangkan dan dibuktikan, suatu


sebagai sistem yang memenuhi tiga fitur pengetahuan tertentu sehingga pada
dasar : kombinasi dunia nyata dan virtual, gilirannya dapat digunakan untuk
interaksi real-time, dan pendaftaran 3D yang memahami, memecahkan, dan
akurat dari objek virtual dan nyata. mengantisipasi masalah (Darna & Herlina,
Informasi sensorik yang ditumpuk dapat 2018). Penulis melakukan studi
bersifat konstruktif (yaitu aditif pada kepustakaan, untuk memperoleh data dan
lingkungan alami), atau destruktif (mis. informasi tentang rumah adat di Desa
Penyembunyian lingkungan alami). Dokan Kecamatan Merek, Kabupaten Karo
Pengalaman ini terjalin dengan mulus dan mecari jurnal-jurnal yang sudah
dengan dunia fisik sehingga dianggap meneliti tentang perancangan dalam bentuk
sebagai aspek mendalam dari lingkungan 3D dan menggunakan Teknik MDLC.
nyata. 1. Analisis, pada tahap ini penulis
Banyak para animasi yang membuat animasi melakukan analisis terhadap studi literatur
dan membagikan hasil karya mereka untuk untuk mengetahui dan mendapatkan
di perlihatkan di internet, tetapi tidak banyak pemahaman mengenai pemodelan objek
dari mereka hanya membuat animasi yang tiga dimensi melalui teknonolgi MDLC.
bisa dilihat, adapun animasi yang mereka 2. Perancangan, pada tahap perancangan
buat adalah animasi kursi, meja, rumah dan system penulis melakukan perancangan
lain-lain, adapun rumah yang mereka buat arsitektur, pengumpulan data, dan
adalah rumah modern, bukan sesuatu merancang antarmuka. Proses
animasi yang mengangkat nilai-nilai perancangan ini dilakukan berdasarkan hasil
kebudayaan yang ada di indonesia. Maka analisis studi literatur yang telah
dari itu penulis tertarik membuat aplikasi didapatkan.
pengenalan rumah adat di sumatera utara 3. Implementasi, pada tahap ini dilakukan
untuk menarik minat para pengguna untuk pengkodean untuk membangun aplikasi
mengangkat nilai-nilai kebudayaan yang ada berdasarkan analisis dan
di Indonesia yang salah satu bagian dari perancangan yang telah dilakukan
kebudayaan itu adalah rumah adat daerah sebelumnya.
dan suku masing-masing provinsi. Dalam 4. Pengujian, pada tahap ini dilakukan
penelitian ini penulis menggunakan Vuforia pengujian aplikasi untuk mencari kesalahan-
SDK, berbasis Android serta pendeteksian kesalahan sehingga dapat diperbaiki.
marker menggunakan Markerless User-
Defined Target. Berdasarkan latar belakang 2.1 Aplikasi
inilah, penulis mengajukan proposal Menurut Hasugian (2014),
penelitian dengan judul “Implementasi TIK Aplikasi berasal dari kata application yaitu
pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) bentuk benda dari kata kerja to apply yang
dengan Model Multimedia Development dalam bahasa Indonesia berarti pengolah.
Life Cycle (MDLC) untuk Informasi digital Secara istilah, aplikasi komputer adalah
Pariwisata sebagai peningkatan kualitas suatu sub kelas perangkat lunak komputer
Layanan Pengunjung Desa Wisata Dokan“ yang menggunakan kemampuan komputer
langsung untuk melakukan suatu tugas yang
2. METODOLOGI PENELITIAN diinginkan pemakai. Contoh utama
Metode penelitian adalah cara-cara perangkat lunak aplikasi adalah program
ilmiah untuk mendapatkan data yang valid, pengolah kata, lembar kerja, dan pemutar
dengan tujuan dapat ditemukan, media. Kumpulan aplikasi komputer yang
3
Jurnal Informatika Kaputama (JIK), Vol. 5 No. 1, Januari 2021 P-ISSN : 2548-9739
E-ISSN : 2685-5240

digabung menjadi suatu paket biasanya input menjadi output.


disebut paket atau suite aplikasi b. Menurut Kamus Kamus Besar
(application suite). Contohnya adalah Bahasa Indonesia (1998) adalah
Microsoft Office dan OpenOffice.org, yang penerapan dari rancang sistem
menggabungkan suatu aplikasi pengolah untuk mengolah data yang
kata, lembar kerja, serta beberapa aplikasi menggunakan aturan
lainnya. atauketentuan bahasa
Aplikasi-aplikasi dalam suatu paket pemrograman tertentu. Aplikasi
biasanya memiliki antarmuka pengguna adalah suatu program komputer
yang memiliki kesamaan sehingga yang dibuat untuk mengerjakan
memudahkan pengguna untuk mempelajari dan melaksanakan tugas khusus
dan menggunakan tiap aplikasi. Umumnya dari pengguna.
aplikasi- aplikasi tersebut memiliki
kemampuan untuk saling berinteraksi 2.2 Corel Draw
sehingga menguntungkan pemakai. Menurut Rahmat Widiyanto dalam
Contohnya, suatu lembar kerja dapat bukunya “Teknik Profesional CorelDraw”,
dimasukkan dalam suatu dokumen pengolah definisi dari Corel draw adalah editor grafik
kata walaupun dibuat pada aplikasi lembar vector yang dibuat oleh corel, Corel sendiri
kerja yang terpisah. adalah sebuah perusahaan perangkat lunak
Aplikasi adalah program siap pakai yang bermarkas di Ottawa, Kanada. Versi
yang dapat digunakan untuk menjalankan terakhirnya versi 15 yang dinamai X5 dirilis
perintah-perintah dari pengguna aplikasi pada tanggal 23 februari 2008. Corel draw
tersebut dengan tujuan mendapatkan hasil pada awalnya dikembangkan untuk
yang lebih akurat sesuai dengan tujuan dijalankan pada Sistem Operasi Windows
pembuatan aplikasi tersebut, aplikasi 2000 dan yang lebih baru. Corel Draw
mempunyai arti yaitu pemecahan masalah sendiri adalah sebuah program komputer
yang menggunakan salah satu teknik untuk melakukan editing pada garis
pemrosesan data aplikasi yang biasanya vector(2006 :17) Karena kegunaan Corel
berpacu pada sebuah komputansi yang Draw adalah sebagai alat untuk pengolahan
diinginkan atau diharapkan maupun gambar, maka program ini sering digunakan
pemrosesan data yang diharapkan. untuk menyelesaikan pekerjaan di bidang
Pengertian aplikasi secara umum publikasi atau percetakan maupun bidang
adalah alat terapan yang difungsikan secara yang lain yang butuh proses visualisasi.
khusus dan terpadu sesuai kemampuan yang
dimilikinya aplikasi merupakan suatu 2.3 Photoshop
perangkat komputer yang siap pakai bagi Photoshop merupakan salah satu
user. software yang paling banyak dipakai dalam
Pengertian aplikasi menurut para ahli dunia publikasi, fotografi, video dan juga
adalah sebagai berikut : bidang berorientasi visual lainnya, software
a. Menurut Jogiyanto (1999) ini punya banyak potensi untuk membantu
adalah penggunaan dalam suatu proses desain dan visualisasi berbagai ragam
komputer, instruksi pekerjaan (Andi Surja Boediman, 1995 : 5).
(instruction) atau pernyataan Photoshop juga berguna untuk mengelolah
(statement) yang disusun gambar berbasis bitmap yang mempunyai
sedemikian rupa sehingga tool dan efek yang lengkap sehingga dapat
komputer dapat memproses menghasilkan gambar atau foto yang
4
Jurnal Informatika Kaputama (JIK), Vol. 5 No. 1, Januari 2021 P-ISSN : 2548-9739
E-ISSN : 2685-5240

berkualitas tinggi. Kelengkapan fitur yang menggunakan Augmented Reality dengan


ada dalam photoshop inilah yang 10 memanfaatkan fitur kamera Smartphone
akhirnya membuat software ini banyak Android/iOS. dimana metode ini memiliki 6
digunakan untuk desiner grafis profesional tahapan, yaitu concept, design, material
dan mungkin juga sampai saat ini masih collecting, assembly, testing dan
belum ada software lain yang menyamai distribution.
kelengkapan fitur dalam Photoshop.

2.4 Ulead Video Studio


Ulead Video Studio merupakan
sebuah program aplikasi video editing dari
Ulead. Program ini memiliki interface yang
sederhana tetapi mampu memberikan
kekuatan pada hasil akhir file video yang
dihasilkan. Program ini banyak digunakan
oleh para video editor dalam memproduksi Gambar 1. Tahapan MDLC
film.
Adapun penjelasan dari gambar adalah
2.5 Camtasia Studio sebagai berikut:
Camtasia studio adalah software 1. Konsep (Concept)
untuk meng capture tampilan layer monitor, Tahap concept yaitu menentukan tujuan
dengan ditambahi audio dan video, bisa juga dan siapa pengguna program (identification
kita gunakan untuk merekam hasil audience), macam aplikasi, tujuan aplikasi,
presentasi powerpoint ke dalam format dan spesifikasi umum. Dasar aturan untuk
video. Camtasia Studio dapat membantu dan perancangan juga ditentukan pada tahap ini,
melatih kita dalam menyampaikan serta seperti ukuran aplikasi, target, dan lain-lain.
berinteraksi dengan audiens. Camtasia 2. Perancangan (Design)
Studio memiliki kemampuan untuk Design adalah membuat spesifikasi secara
merekam suara yang ada dalam rinci mengenai arsitektur aplikasi, gaya,
layar,termasuk kegiatan di desktop, tampilan dan kebutuhan meterial/bahan
presentasi powerpoint, narasi suara, dan untuk pembuatan aplikasi. Spesifikasi dibuat
webcam video. Camtasia Studio adalah cukup rinci sehingga pada tahap berikutnya
salah satu solusi lengkapuntukmenciptakan yaitu material collecting dan assembly tidak
video propesional dan aktivitas desktop PC diperlukan keputusan baru, tetapi
dengan cepat. menggunakan apa yang sudah ditentukan
pada tahap design. Namun demikian, sering
2.6 Multimedia Development Life Cycle terjadi penambahan bahan atau bagian
(MDLC) aplikasi ditambah, dihilangkan atau diubah
Model proses pengembangan untuk pada awal pengerjaan proyek.
multimedia yang mengacu pada Multimedia 3. Pengumpulan Bahan (Material
Development Life Cycle (MDLC). collecting)
Multimedia Development Life Cycle Material collecting adalah tahap
Penelitian ini memiliki tujuan pengumpulan bahan yang sesuai dengan
mengembangkan sebuah media kebutuhan yang dikerjakan. Bahan-bahan
pembelajaran yang lebih menarik dan efisien tersebut antara lain seperti gambar clip art,
5
Jurnal Informatika Kaputama (JIK), Vol. 5 No. 1, Januari 2021 P-ISSN : 2548-9739
E-ISSN : 2685-5240

foto, animasi, video, audio, dan lainnya yang storyboard. Berikut ini disajikan rancangan
dapat diperoleh secara gratis atau dengan storyboard dari video multimedia.
pemesanan kepada pihak lain sesuai dengan
rancangannya. Tahap ini dapat dikerjakan
secara paralel dengan tahap assembly.
4. Perakitan (Assembly)
Tahap assembly adalah tahap pembuatan
semua objek atau bahan multimedia.
Pembuatan aplikasi berdasarkan storyboard,
bagan alir, dan struktur navigasi yang
berasal pada tahap design. Gambar 2. Tampilan Storyboard Bagian
5. Pengujian (Testing) Pembuka
Setelah aplikasi dibuat maka saatnya
untuk uji kemampuan dan kinerja dari
aplikasi tersebut, apakah sudah sesuai
dengan yang diharapkan. Disini dilihat
kembali (recompile) apakah semua link,
tombol, dan fitur-fitur lainnya dapat
berfungsi dengan baik.
6.Distribusi (Distribution)
Pada tahap ini aplikasi akan disimpan Gambar 3. Tampilan Storyboard Info Profil
dalam suatu media penyimpanan, tahap ini Rumah Adat Karo Siwaluh Jabu
juga dapat disebut tahap evaluasi untuk
pengembangan produk yang sudah jadi
supaya menjadi lebih baik. Hasil evaluasi ini
dapat digunakan sebagai masukan untuk
tahap konsep pada produk selanjutnya.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil akhir yang akhir dapat diperoleh
dari penelitian ini adalah sebuah video Gambar 4. Tampilan Storyboard Jenis-Jenis
multimedia tentang pengenalan rumah adat Keluarga Yang Menempati Siwaluh Jabu
suku Karo “Siwaluh Jabu” yang dikemas
dalam bentuk Compact Disk (CD). Video
multimedia ini dibuat meliputi beberapa
bagian tampilan yang dijelaskan sebagai
berikut:
3.1. Concept
Pada tahap ini, aplikasi dirancang dengan
tampilan yang sederhana, mudah digunakan, Gambar 5. Tampilan Storyboard Penjelasan
dan menarik, terdapat bagian-bagian video Tentang Tahapan Pembangunan Rumah
yang menjelaskan tentang rumah adat Karo Siwaluh Jabu
Siwaluh Jabu.
3.2. Design
Proses yang dilakukan pada tahap ini
adalah perancangan materi, pembuatan
6
Jurnal Informatika Kaputama (JIK), Vol. 5 No. 1, Januari 2021 P-ISSN : 2548-9739
E-ISSN : 2685-5240

Gambar 6. Tampilan Storyboard Penjelasan Gambar 9. Tampilan Storyboard Info Profil


Tentang Bagian-Bagian Rumah Siwaluh Rumah Adat Karo Siwaluh Jabu
Jabu

Gambar 7. Tampilan Storyboard Video Gambar 10. Tampilan Storyboard Jenis-


Penutup Jenis Keluarga Yang Menempati Siwaluh
Jabu
3.3. Material Collecting
Ini adalah tahap pengumpulan bahan-bahan
untuk membangun video multimedia
dimulai dari gambar-gambar penunjang
yang berfungsi sebagai objek video dan file
musik sebagai pengiring.

3.4. Assembly Gambar 11. Tampilan Storyboard


Pada tahap ini dilakukan proses pembuatan Penjelasan Tentang Tahapan Pembangunan
video multimedia sesuai dengan storyboard Rumah Siwaluh Jabu
yang telah dibuat pada tahap sebelumnya
sebagai berikut.

Gambar 12. Tampilan Storyboard


Gambar 8. Tampilan Storyboard Bagian Penjelasan Tentang Bagian-Bagian Rumah
Pembuka Siwaluh Jabu

7
Jurnal Informatika Kaputama (JIK), Vol. 5 No. 1, Januari 2021 P-ISSN : 2548-9739
E-ISSN : 2685-5240

5. SARAN
Untuk pengembangan lebih lanjut maka
penulis memberikan saran yang diharapkan
sangat bermafaat bagi pembaca, yaitu:
1. Semoga pihak pemerintah Desa Dokan
dapat meng-update video multimedia ini
kedalam bentuk aplikasi berbasis
Android.
2. Penulis berharap agar dalam
pengembangan video multimedia ini
Gambar 13. Tampilan Storyboard Video kelak dapat dijalankan secara daring
Penutup (online) agar dapat diakses oleh
masyarakat luas tanpa harus terlebih
3.5. Distribution dahulu mengunjungi Desa Dokan.
Proses yang dilakukan dalam tahap produksi
adalah menyimpan video multimedia ke UCAPAN TERIMAKASIH
media penyimpanan yang berupa Compact Kami Menyampaikan ucapan terimakasih
Disk (CD), kemudian didistribusikan ke kepada Direktorat Riset dan Pengabdian
pihak pemerintah Desa Dokan untuk Kepada Masyarakat (DPRM) Ditjen
digunakan sebagai alat bantu dalam Penguatan Riset Teknologi dan Pendidikan
memberi informasi tentang rumah adat Karo Tinggi atas dukungan dana berupa hibah
Siwaluh Jabu kepada para wisatawan yang Penelitian Dosen Penelitian (PDP) tahun
berkunjung ke desa tersebut. anggaran 2020, dan kepada semua pihak
yang telah membantu penulis dalam
4. KESIMPULAN menyelesaikan penelitian ini.
Berdasarkan perancangan yang telah
diselesaikan maka penulis dapat DAFTAR PUSTAKA
menyimpulkan beberapa poin yang tertera
sebagai berikut: [1] Nurajizah, S., “Implementasi Multimedia
1. Video yang penulis bangun sudah Development Life Cycle Pada
dapat mengatasi kurangnya sumber Aplikasi Pengenalan Lagu Anak-
daya masyarakat (SDM) yang Anak Berbasis Multimedia”. Jurnal
mampu berbahasa Inggris dalam PROSISKO Vol. 3 No. 2 hal: 14-19,
memberikan informasi rumah adat 2016.
Batak Karo yang benama Rumah
Adat Siwaluh Jabu kepada para [2]Binanto, Iwan. 2010. Multimedia
wisatawan manca negara yang DasarDasar Teori dan
berkunjung ke Desa Dokan. Pengembangannya.
2. Dengan adanya video multimedia ini Yogyakarta:ANDI.
pihak pemerintah Desa Dokan sudah
memanfaatkan teknologi informasi [3]Andi. 2007. Mahir Dalam 7 Hari
dan komunikasi yang saat ini Macromedia Flash. Yogyakarta:
dibutuhkan oleh masyarakat luas Madcoms.
khususnya dalam hal penyampaian
informasi secara digital.

8
Jurnal Informatika Kaputama (JIK), Vol. 5 No. 1, Januari 2021 P-ISSN : 2548-9739
E-ISSN : 2685-5240

[4] Yuhefizar. 2012. CMM Website


Interaktif MCMS Joomla(CMS).
Jakarta:Gramedia.

[5] Fajar Solihin Putra, Mira Ziveria. (2013).


IMPLEMENTASI SISTEM
INFORMASI PARIWISATA
MOBILE UNTUK PROVINSI
SUMATERA BARAT BERBASIS
MULTIMEDIA. Seminar Nasional
Sistem Informasi Indonesia(hal. 454-
459). Bali: Sesindo Press.

[6] Shneiderman, B. (1998). Designing the


User Interface : Strategies for
Effective HumanComputer
Interaction. 3rd Edition. Addison-
Wesly. New York[10]Vaughan, T.
(2008).

[7] Multimedia: Making it Work, Seventh


Edition.McGraw Hill Professional.

You might also like