Professional Documents
Culture Documents
Pemanfaatan E-Waste Printed Circuit Board Menjadi Armatur Lampu
Pemanfaatan E-Waste Printed Circuit Board Menjadi Armatur Lampu
ABSTRACT
Electronic Waste, abbreviated as E-waste, is a product of no longer used electronic devices. E-waste also
considered as dangerous, as it contains 2,70% of toxic substances. The sheer amount of electronic waste
produced by citizens of Indonesia alone means that any semblance of effort is needed to process these
wastes into something which has usage and economic value. Printed Circuit Board or shorten as PCB is a
component structure of an electronic devices, unused electronic devices still has PCB left intact inside of
them, which make PCB also an electronic waste. This design was done to reuse E-waste, in this case is PCB
into an interior accessory. Other than reducing the amount of electronic waste in our vicinity, this design has
another goal to increase the ingeniousness of the human resources who are going to realize the design into the
final product, also to teach and engage the public to develop a more creative way of thinking in solving
environmental problems of our vicinity. The final product of this design is a lamp armature made of PCBs. The
surface of PCB has intricate pattern and a futuristic look to it, which when processed into an interior accessory
could increase the visual esthetic of a room. Lamp armature itself has many variations, and the chosen variant
for this design is table lamp, and the lamp will be able to be placed on a nightstand and act as a sleep lamp.
To strengthen the armature structure, black painted iron was used as a place where the PCB will be arranged
and the lamp placed. BMC (Business Model Canvas) was used to analyze the market and to help the market-
ing of the lamp armature. This lamp armature was designed to prove that even an electronic waste such as
PCB able to retain economic and usage value.
E. Evolution
Tahap yang dilakukan setelah selesai
melakukan uji coba dan mendapatkan hasil untuk
dievaluasi yang kemudian dibuat rencana untuk
pengembangan produk sehingga dapat diproduksi dan
dapat bermanfaat sesuai dengan tujuan awal produk
ini dibuat. Produk yang telah jadi diuji coba dengan
menjual produk tersebut melalui media sosial seperti
instagram dan melalui offline yaitu mengikuti bazar. Gambar 1. Kunjungan ke Mitra Tukang Las dan
Besi. (Susiana, 2019).
F. Test
Pada tahap evaluasi produk, produk tersebut
diperbaiki sesuai dengan hasil dari konsumen yang
telah membeli dan mencoba produk ini. Solusi yang
diberikan berupa solusi pengembangan desain jadi
tidak hanya dibuat armature lampu namun juga dibuat
menjadi beberapa produk aksesoris interior lainnya
dan memperbaiki kekurangan produk tersebut dalam
hal konstruksi.
A. Discovery
Pada tahap ini penulis melakukan brain-
storming mengenai sampah e-waste mulai dari
kegunaanya hingga kelebihan maupun
kekurangannya. Selain itu juga penulis mencari
Gambar 2. Kunjungan ke Mitra Toko Listrik.
referensi mengenai penggunaan PCB yang diterapkan (Susiana, 2019).
dalam interior salah satunya sebagai aksesoris inte-
rior. C. Ideate
Tahap Ideate adalah tahap programming
B. Interpretation desain atau tahap skematik desain. Skematik desain
Pada tahap kedua ini penulis mulai melakukan yang telah dibuat lalu diuraikan sehingga
survey pada mitra-mitra yang akan digunakan dan mulai menghasilkan beberapa alternatif desain atau sketsa
dari mendata keperluan-keperluan apa saja yang akan desain armatur lampu yang berbahan dasar PCB.
digunakan dalam perancangan armatur lampu ini,
mencari supply bahan baku perancangan produk ini
yaitu melakukan survey harga pada mitra diantaranya
pada toko listrik dan pada tukang besi di sekitar Jalan
Siwalankerto, Surabaya.
D. Experimentation
Tahap experiment ini adalah tahap dimana Gambar 5. Prototype Desain Terpilih.
memilih 3 desain terbaik dari tahap ideate yaitu berupa (Susiana, 2019)
sketsa. Sketsa atau desain yang terpilih akan
direalisasikan namun sebelum diberikan kepada cus- E. Evolution
tomer, desain terpilih tersebut diuji coba terlebih dahulu Pada tahap evolution ini penulis akan menguji
dengan membuat prototype 1:1 bukan maket. Proto- coba produk tersebut untuk dijual di pasaran melalui
type yang sudah jadi akan dilihat dan di cek apakah 2 cara yaitu online dan offline. Pemasaran melalui
desain tersebut pas dan tidak ada masalah teknis saat online penulis menggunakan media sosial sebagai
penggunaan dengan jangka waktu yang panjang. media pemasaran sedangkan untuk pemasaran secara
Desain-desain yang terpilih memiliki nama yang unik offline dilakukan pada Bazar yang bertempat di
karena bentuknya yaitu Triya yang berbentuk segitiga, Tunjungan Plaza Surabaya selama 3 hari yaitu pada
Tetris yang berbentuk persegi panjang dan disusun hari Jumat- Minggu.
secara berjajar, dan Pancha yang memiliki bentuk
seperti sayap.
DAFTAR PUSTAKA
M. Yudha P. A. N., Yunus, Z. (2015). Mesin Pengebor Osterwalder, A., & Pigneur, Y. (2010). Business model
Printed Circuit Board (PCB) Otomatis. generation: a handbook for visionaries,
game changers, and challengers. Hoboken,
Marwati, S. (2009). Kajian Tentang Kandungan Logam- NJ: Wiley.
Logam Berharga Dalam Limbah Elektronik
(E-Waste) Dan Teknik Recoverynya Melalui Sadah, K., Fuada, S., & Hidayati, N. (2015). Model
Proses Daur Ulang. Prosiding Seminar Baru Dalam Penanganan Limbah Elektronik
Nasional Penelitian, Pendidikan Dan Di Indonesia Berbasis Integrasi Seni,
Penerapan MIPA. Prosiding Sentia 2015 Politeknik Malang,
7.