Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 15

DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
1.3.2 Tujuan Khusus
BAB 2 TINJAUAN TEORI
2. KEPUASAN PASIEN
2.1.1 Kepuasan
2.1.2 Pasien
2.1.3 Kepuasan Pasien
2.1.3 Faktor Kepuasan Pasien
2.1.3 Aspek Kepuasan Pasien
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Epidemiologi
3.1.1 Epidemiologi Deskriptif dan Anlitis
3.1.1 Tujuan Epidemiologi Deskriptif
3.1.1 Ciri-ciri Epidemiologi Deskriptif
BAB 4 CONTOH JURNAL
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan merupakan hak asasi manusia dimana mendapatkan pelayanan
kesehatan merupakan hak semua orang. Terwujudnya keadaan sehat adalah
kehendak semua pihak, baik itu perorangan, keluarga atau kelompok, pemerintah
juga masyarakat secara keseluruhan. Kepuasan pasien merupakan salah satu
indikator penting dalam meningkatkan pelayanan kesehatan. Fungsi pelayanan
kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah melalui organisasi di bidang kesehatan
dengan tujuan utama untuk menjaga dan memelihara kesehatan masyarakat secara
fungsional, proporsional dan profesional (Effendie, 2017)
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya
(Permenkes, 2014). Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama
diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan kesehatan masyarakat (Nazir &
Darmawati, 2018). Dimana para petugas atau tenaga kesehatan mempunyai peran
dan tanggung jawab yang besar mengenai masalah kesehatan masyarakat.
Terutama dalam hal pemberian pelayanan kesehatan yang bermutu kepada
masyarakat (Fitri Andriana, 2021). Berdasarkan data Kemenkes RI tahun 2019,
Puskesmas di Indonesia tercatat 9.993 unit, beberapan diantaranya adalah
Puskesmas Kebon Handil Kota Jambi, Puskesmas Mutiara, Puskesmas Ciranjang,
dan Puskesmas Sepatan.
Pemberian pelayanan kesehatan yang bermutu akan memberikan kepuasan
bagi diri pasien yang berefek pada keinginan pasien untuk kembali ke institusi
yang memberikan pelayanan kesehatan yang efektif (Riyadi, 2015). Pelayanan
yang bermutu dapat dilihat, salah satunya dengan melihat dari tingkat kepuasan
konsumen atau pasien. Kepuasan pasien menjadi bagian yang integral dan
menyeluruh dan kegiatan jaminan mutu pelayanan kesehatan. Pengukuran tingkat
kepuasan pasien penting dilakukan sebagai konsekuensi peningkatan mutu
layanan kesehatan.
Tolak ukur untuk meningkatkan kepuasan pelayanan kesehatan adalah
rangkaian kegiatan pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas secara langsung
kepada pasien, sehingga harus menyediakan tenaga medis yang berkualitas, jenis
layanan yang dibutuhkan, kelayakan bangunan dan perlengkapan, sehingga dapat
diketahui adanya hubungan tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan
pada Puskesmas. Melalui penelitian tingkat kepuasan pasien dan mengetahui
strategi pelayanan kesehatan dapat diketahui sejauh mana mutu pelayanan
kesehatan yang telah diselenggarakan apakah sudah memenuhi atau belum
memenuhi harapan masyarakat serta mengetahui stategi atau cara dalam
meningkatkan pelayanan. Maka setiap puskesmas akan berusaha untuk
menempatkan dirinya sebaik mungkin dimata pasien/pelanggannya agar dapat
dipercaya untuk memenuhi kebutuhannya dalam bidang kesehatan. Efek
selanjutnya akan berlanjut pada proses terbentuknya citra puskesmas yang
meningkat. Hal ini dikarenakan kondisi persaingan yang sangat ketat.

1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Mengetahui Tingkat Kepuasan Pasien terhadap Pelayanan Kesehatan di
Puskesmas.

1.2.2 Tujuan Khusus


Berdasarkan refrensi 5 jurnal
a. Mengetahui Analisis Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien di
Puskesmas X Kota Jambi.
b. Mengetahui Tingkat Kepuasan Pasien Peserta BPJS Kesehatan Terhadap
Mutu Pelayanan Kesehatan di UPTD Puskesmas Rawat Inap Ciranjang.
c. Mengehatui Tinkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan di UPTD
Puskesmas Mutiara tahun 2019.
d. Mengetahui Tingkat Kepuasan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Kebon
Handil Kota Jambi Tahun 2020.
e. Mengetahui Hubungan Kepuasan Pasien terhadap Pelayanan Kesehatan di
Puskesmas Sepatan.
f. Mengetahui Startegi Pelayanan Kesehatan untuk Kepuasan Pasien di UPT
Puskesmas Pandean Kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek.
BAB 2
TINJAUAN TEORI

2.1 Kepuasan Pasien


2.1.1 Definisi Kepuasan
Kepuasan menurut KBBI adalah puas; merasa senang. Kepuasan dapat
diartikan juga sebagai perasaan puas, rasa senang dan kelegaan seseorang
dikarenakan mengkonsumsi suatu produk atau jasa didalam mendapatkan
pelayanan sesuai harapannya.
Kepuasan adalah perasaan senang seseorang terhadap suatu produk dengan
harapannya (Nursalam:2011) Kolter (dalam Nursalam: 2011 menyebutkan bahwa
kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah
dibandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja hasil suatu produk
dan harapan-harapan lainnya.

2.1.2 Pasien
Pasien adalah seseorang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya
untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara lansung
maupun tidak langsung kepada dokter atau dokter gigi (UU No. 29 Tahun 2009).
Pasien adalah orang yang memerlukan jasa dari orang lain, yang dalam hal
ini adalah dokter untuk konsultasi kesehatannya baik secara langsung ataupun
tidak langsung (Agus dan Gwendolyyn, 2010:198)

2.1.3 Kepuasan Pasien


Kepuasan pasien menurut Endang (dalam Mamik, 2010) adalah evaluasi atau
penilaian setelah memakai suatu pelayanan, bahwa pelayanan yang dipilih setidak-
tidaknya mematuhi atau melebihi harapan.
Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator penting dalam meningkatkan
pelayanan kesehatan. Fungsi pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah
melalui organisasi di bidang kesehatan dengan tujuan utama untuk menjaga dan
memelihara kesehatan masyarakat secara fungsional, proporsional dan profesional
(Effendie, 2017).
2.1.4 Faktor Kepuasan Pasien
Menurut Budiastuti (dalam Nooria; 2008), faktor yang mempengaruhi
kepuasan pasien yaitu:
a. Kualitas produk atau jasa, pasien akan merasa puas bila hasil evaluasi
mereka menunjukkan bahwa produk atau jasa yang digunakan berkualitas.
Persepsi pasien terhadap kualitas produk atau jasa dipengaruhi oleh dua
hal yaitu kenyataan kualitas produk atau jasa dan komunikasi perusahaan,
dalam hal ini rumah sakit dalam mengiklankan tempatnya.
b. Kualitas pelayanan, pasien akan merasa puas jika mereka memperoleh
pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan.
c. Faktor emosional, pasien merasa bangga, puas dan kagum terhadap rumah
sakit yang dipandang “rumah sakit mahal”.
d. Harga, semakin mahal harga perawatan maka pasien mempunyai harapan
yang lebih besar. Sedangkan rumah sakit yang berkualitas sama tetapi
berharga murah, memberi nilai yang lebih tinggi pada pasien.
e. Biaya, pasien yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak
perlu membuang waktu untuk mendapatkan jasa pelayanan, maka pasien
cenderung puas terhadap jasa pelayanan tersebut.

Kemudian menurut Yazid (dalam Nursalam; 2011), faktor yang mempengaruhi


kepuasan pasien yaitu:
a. Kesesuaian antara harapan dan kenyataan
b. Layanan selama proses menikmati jasa
c. Perilaku personel 10
d. Suasana dan kondisi fisik lingkungan
e. Cost atau biaya
f. Promosi atau iklan yang sesuai dengan kenyataan

2.1.5 Aspek Kepuasan Pasien


Menurut Zeitham dan Berry (dalam Tjiptono; 2002), aspek-aspek kepuasan pasien
meliputi:
a. Keistimewaan, yaitu dimana pasien merasa diperlakukan secara istimewa
oleh perawat selama proses pelayanan.
b. Kesesuaian, yaitu sejauhmana pelayanan yang diberikan perawat sesuai
dengan keinginan pasien, selain itu ada ketepatan waktu dan harga.
c. Keajegan dalam memberikan pelayanan, artinya pelayanan yang diberikan
selalu sama pada setiap kesempatan dengan kata lain pelayanan yang
diberikan selalu konsisten.
d. Estetika, estetika dalam pelayanan berhubungan dengan kesesuaian tata
letak barang maupun keindahan ruangan.
BAB 3
DISEIN PENELITIAN

3.1 Epidemiologi
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari kejadian dari distribusi
masalah khususnya penyakit beserta determinannya (Timmreck, 1994).

3.1.1 Epidemiologi Deskriptif dan Analitis


Epidemiologi Deskriptif mempelajari kajadian dan distribusi penyakit,
sedangkan Epidemiologi Analitis mempelajari faktor-faktor yang berhubungan
atau mempengaruhi kejadian dan ditribusi masalah khususnya penyakit.

3.1.2 Tujuan Epidemiologi Deskriptif


a. Untuk menggambarkan distribusi keadaan masalah kesehatan sehingga
dapat diduga kelompok mana di masyarakat yang paling banyak
terserang.
b. Untuk memperkirakan besarnya masalah kesehatan pada berbagai
kelompok.
c. Untuk mengidentifikasi dengan adanya faktor yang mungkin
berhubungan terhadap masalah kesehatan (menjadi dasar suatu
formulasi hipotesis).

3.1.4 Ciri - Ciri Epidemiologi Deskriptif


a. Bertujuan untuk menggambarkan.
b. Tidak terdapat kelomok pembanding.
c. Hubungan sebab akibat hanya merupakan suatu perkiraan atau
semacam asumsi.
d. Hasil penelitiannya berupa hipotesis.
e. Merupakan studi pendahuluan untuk studi yang mendalam.
BAB 4
RIVIEW JURNAL

4.1 Jurnal 1
Judul ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN
DI PUSKESMAS X KOTA JAMBI

Journal Jurnal Kesmas Jambi (JKMJ)

Volume dan halaman Vol. 4, No. 2 Hal. 1 – 11

Tahun September 2020

Penulis Merry Cristiani Nahaban1, Renny Listiawaty1, Novi berliana1

Reviewer Nurul Sania

Permasalahan Terjadi penurunan kunjungan pelayanan kesehatan dalam 1 tahun terakhir yaitu
pada tahun 2018 sebanyak 69.215 kunjungan. Data Survey Kepuasan
Masyarakat (SKM) di Puskesmas X semester I tahun 2019, diketahui 2 unsur
pelayanan yang belum mencapai rata-rata tertimbang dengan nilai 3,26 adalah
unsur pelayanan persyaratan dan penanganan, pengaduan, saran dan masukan.
Nilai unsur pelayanan yaitu 3,21. Data dari kotak saran di Puskesmas X Tahun
2019, berisi keluhan berkaitan tentang respon pelayanan dan pemahaman
informasi yang diberikan oleh petugas kepada pengunjung yang menggunakan
pelayanan kesehatan di Puskesmas X Kota Jambi.

Tujuan penelitian Untuk mengetahui gambaran kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien di
Puskesmas X Kota Jambi.

Sumber data Seluruh pasien yang menggunakan pelayanan kesehatan di Puskesmas X Kota
Jambi Tahun 2019 yang berjumlah 14.882 kunjungan

Metode penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Pengambilan sampel
dalam penelitian ini menggunakan accidental sampling dengan jumlah sampel
sebanyak 96 sampel. Metode pengumpulan data adalah dengan wawancara
menggunakan kuesioner.
Objek penelitian Puskesmas X Kota Jambi Tahun 2019

Hasil penelitian Tingkat kepuasan keseleruhan dengan tingkat kesesuainnya sebesar 95,09%.
Tingkat kepuasan responden dengan melihat tingkat kesesuaian antara harapan
dan kenyataan pada dimensi kehandalan (reliability) sebesar 97,73%, dimensi
kehandalan daya tanggap (responsiveness) sebesar 95,75%, dimensi jaminan
(assurance) sebesar 95,06%, dimensi empati (emphaty) sebesar 93,18%, dimensi
buti fisik (tangible) sebesar 95,94%.

Kelebihan Rata – rata tingkat kepuasan Pelayanan di Puskesmas A sudah baik dan
mencapai lebih dari 90%.
Kekurangan Masih harus melakukan bebrapa perbaikan untuk peningkatan dan evaluasi
tingkat kepuasan pelayanan.
Diskusi Berdasarkan hasil studi disarankan agar melakukan evaluasi secara rutin setiap 6
bulan, perbaikan dengan memberikan pelatihan dan kerjasama dengan petugas
dalam peningkatan kualitas pelayanan yang berfokus pada kepuasan pasien.
Disarankan kepada kepala Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi untuk melakukan
penigkatan dan evaluasi dalam program pelayanan sebagai berikut : a) Informasi
alur pelayanan dan prosedur pelayanan dibuat dalam bentuk banner dengan
tulisan yang informatif dan ditempatkan pada tempat yang mudah dibaca
pengunjung Puskesmas; b) Memberikan pengarahan dan pengawasan serta
koordinasi kepada petugas agar proses pelayanan di Puskesmas dapat dijalankan
dengan cepat dan tepat; c) Mengadakan seminar dan evaluasi bagi para petugas
puskesmas dalam hal pelayanan. agar dapat memberikan jaminan rasa aman dan
nyaman bagi para pengguna pelayanan kesehatan

4.2 Jurnal 2

Judul TINGKAT KEPUASAN PASIEN PESERTA BPJS KESEHATAN


TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI UPTD PUSKESMAS
RAWAT INAP CIRANJANG

Journal CERDIKA (Jurnal Ilmiah Indonesia)

Volume dan halaman Vol. 1, No. 10 Hal. 1323 – 1333

Tahun Oktober 2021

Penulis Poni Sapitri1, Irda Sari1

Reviewer Nurul Sania

Permasalahan Tidak jarang ditemukan pasien yang mengeluh merasa tidak puas baik itu dari
pelayanan yang diberikan maupun dari petugas yang melayaninya, karena
dianggap kurang baik atau sopan saat berbicara dengan pasien serta para petugas
yang sering datang terlambat (Asdiwinata & Wulandari, 2021). Maka bukan hal
yang tidak mungkin minat pasien untuk menggunakan jasa pelayanan di
Puskesmas tersebut berkurang dan lebih memilih pelayanan kesehatan
lain(Simanjuntak & Siallagan, 2017).

Tujuan penelitian Untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien peserta BPJS Kesehatan terhadap
mutu pelayanan kesehatan di UPTD Puskesmas Rawat Inap Ciranjang.

Sumber data siapa yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel.

Metode penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini
dilakukan pada bulan April s/d Juni 2021. Penelitian dilakukan di UPTD
Puskesmas Rawat Inap Ciranjang. Teknik sampling yang diambil adalah
nonprobability sampling.

Objek penelitian UPTD Puskesmas Rawat Inap Ciranjang.

Hasil penelitian Berdasarkan hasil rata-rata yang diperoleh dari kelima dimensi Mutu Pelayanan
Kesehatan, UPTD Puskesmas Rawat Inap Ciranjang tingkat kepuasan pasien
peserta BPJS Kesehatan memiliki nilai yang cukup tinggi yaitu sebesar 80%.
Dengan hasil masingmasing dimensi yaitu dimensi Responsiveness 75%,
Assurance 85%, Empathy 80%, Tangible 85%, dan Reliability 70%.

Kelebihan Hampir semua aspek penilaian mendapatkan nilai lebih dari 80%

Kekurangan Masih adanya aspek tingkat kepusan dibawah 80%

Diskusi Berdasarkan hasil studi disarankan agar melakukan evaluasi secara rutin dan
tetap berusaha meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

4.3 Jurnal 3

Judul TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN


DI UPTD PUSKESMAS MUTIARA TAHUN 2019

Journal Excellent Midwifery Journal

Volume dan halaman Vol. 3, No. 2 Hal. 1 – 9

Tahun Oktober 2020

Penulis Kevin Effendi1, Stella Junita1

Reviewer Nurul Sania

Permasalahan Kepuasan pasien berhubungan erat dengan tingkat kunjungan kembali pasien
sehingga dapat digunakan sebagai salah satu indikator utama dalam menilai
kualitas pelayanan kesehatan.

Tujuan penelitian Untuk menilai tingkat kepuasan pasien yang berkunjung dan sebagai bahan
evaluasi terhadap kinerja pelayanan kesehatan sehingga dapat diketahui
komponen yang harus dipertahankan dan ditingkatkan oleh UPTD Puskesmas
Mutiara

Sumber data Siapa yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh warga masyarakat di
wilayah kerja yang berkunjung ke UPTD Puskesmas Mutiara pada bulan Januari
hingga Februari 2019.

Metode penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan
desain cross-sectional study. Teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah purposive sampling dan sampel yang diperoleh berjumlah 57 orang.
Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang telah divalidasi dan berisi
pertanyaan mengenai karakteristik dasar pasien, dan 25 pertanyaan mengenai
kualitas pelayanan kesehatan

Objek penelitian UPTD Puskesmas Mutiara Tahun 2019

Hasil penelitian Hasil penelitian berupa skor penilaian pasien dianalisis dan dikelompokkan
sesuai tingkatannya sehingga diperoleh tingkat kepuasan pada aspek keandalan
81,75%, ketanggapan 81,92%, jaminan 82,01%, empati 80,52% dan berwujud
77,77% dengan tingkat kepuasan secara keseluruhan 80,79% yang termasuk
dalam kategori puas.

Kelebihan Selurh aspek yang dinilai termasuk dalam kategori puas.

Kekurangan Masih ada aspek yan belum mencapai tingkat kepuasan 80% yaitu pada aspek
berwujud.
Diskusi Berdasarkan hasil studi disarankan agar diperlukan evaluasi secara berkala dan
berkesinambungan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di UPTD
Puskesmas Mutiara. Dan perlunya keterlibatan seluruh komponen yang ada
untuk meningkatkan dan mengoptimalkan pelayanan kesehatan di UPTD
Puskesmas Mutiara.

4.4 Jurnal 4

Judul TINGKAT KEPUASAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS


KEBON HANDIL KOTA JAMBI TAHUN 2020

Journal Jurnal Kesmas Jambi (JKMJ)

Volume dan halaman Vol. 4, No. 2 Hal. 1 – 10

Tahun 02 September 2020

Penulis Syafriana1 , Irawati Sukandar1 , Renny Listiawaty2

Reviewer Nurul Sania

Permasalahan Dari haril survei yang dilakukan oleh pemerintah daerah nilai kepuasan
pelayanan di puskesmas Kebon Handil pada tahun 2018 sebesar 76,26% (10)
nilai ini masih belum mencapai nilai yang ditargetkan sebesar 85% dan terjadi
penurunan pada tahun 2019 yaitu 69,7% (11). Dari hasil survei kepuasan
pelanggan yang dilakukan, Unsur pelayanan yang terendah adalah unsur waktu
tunggu, standar pelayanan dan sikap petugas pelayanan.

Tujuan penelitian Untuk mengetahui kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Kebon Handil
menuju pelayanan publik yang berkualitas baik upaya kesehatan perorangan
maupun upaya kesehatan masyarakat berdasarkan dari lima dimensi mutu yaitu
Tangibles, Riliability, Responsiveness, Assurance, Empathy pada tahun 2020

Sumber data Pasien di Puskesmas kebon handil dengan jumlah sampel sebanyak 95 pasien
yang berobat di puskesmas kebon handil
Metode penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross
sectional dan pengumpulan data berupa kuesioner kemudian dianalisis secara
univariat yang kemudian dianalisa dengan IPA (Importance performan Analisis)
menggunakan diagram kartesius

Objek penelitian Puskesmas Kebon Handil Kota Jambi tahun 2020

Hasil penelitian Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap tingkat kepuasan
pelayanan puskesmas kebon handil tahun 2020 maka dapat disimpukan sebagai
berikut : Tingkat kepuasan pasien dengan melihat kesesuaian sebesar 84,18%
dari atribut harapan dan kenyataan terhadap 5 dimensi mutu.

Kelebihan Tingkat kepuasan pasien dengan melihat kesesuaian mencapai nilai sebesar
84,18%.
Kekurangan Berdasarkan analisa diagram kartesius aspek dimensi mutu yang menjadi
prioritas utama untuk diperbaiki yaitu dimensi tangible dimana puskesmas harus
memiliki obat yang lengkap, puskesmas juga harus melengkapi peralatan
keseahatan serta puskesmas menyiapkan ruang tunggu yang dapat menunjang
pasien yang datang.
Diskusi Disarankan kepada Puskesmas Kebon Handil untuk melakukan bebrapa hal
sehingga kenyataan dan harapan yang diinginkan dapat terlaksana antara lain
adalah: 1. Agar puskesmas memperhatikan persediaan obat dan alat keseahatan
yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. 2. Agar puskesmas
memberikan kenyamanan ruang pemeriksaan (ruang yang tertutup) agar privasi
pasien dapat terjaga. 3. Agar puskesmas menyediakan ruang tunggu yang
memadai dan nyaman sehingga memberikan kenyamanan pada saat pelayanan.

4.5 Jurnal 5

Judul HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN


KESEHATAN DI PUSKESMAS SEPATAN

Journal Journal of Nursing Practice and Education

Volume dan halaman Vol. 1, No. 2 Hal. 1 – 12

Tahun Juni 2021

Penulis Selvy Afrioza, Ibnu Baidillah

Reviewer Nurul Sania

Permasalahan Pada studi pendahuluan pada tanggal 26 Desember 2019, saat menggali
informasi tentang pelayanan kepada 5 pengunjung terdapat 3 diantaranya kurang
kooperatif dalam menjawab keadaan yang sebenarnya sehingga perlu dilakukan
evaluasi.

Tujuan penelitian Untuk mengetahui hubungan antara tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan
kesehatan di Puskesmas Sepatan.
Sumber data Penelitian dilaksanakan dengan 108 responden di di Puskesmas Sepatan
Kabupaten Tangerang, pada tanggal 11 juni 2020 hingga 1 juli 2020.
Metode penelitian Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik (Analytic Cross=Sectional
Study). Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dengan 33 pernyataan
menggunakan skala Likert.

Objek penelitian Puskesmas Sepatan.

Hasil penelitian Berdasarkan distribusi tingkat kepuasan, mayoritas responden merasa puas
sebanyak 69,4%. Berdasarkan distribusi frekuensi kualitas pelayanan, sebagian
besar responden menyatakan baik yaitu dimensi pelayanan Tangibles sebanyak
90,7%, dimensi pelayanan Emphaty sebanyak 85,2%, dimensi Pelayanan
Assurance sebanyak 75,0%, Reliability sebanyak 58,3% dan Resvonsivness
sebanyak 56,5%.

Kelebihan Dari distribusi kualitas pelayanan sebagian besar responden menyatakan baik.

Kekurangan Tingkat kepuasan responden masih kurang dan perlu adanya peningkatan dalam
memberikan pelayanan kesehatan.
Diskusi Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi serta gambaran tingkat
kepuasan pasien dan pelayanan Kesehatan di Puskesmas Sepatan. Penelitian ini
diharapkan bisa menjadi acuan pembelajaran materi manajemen Puskesmas

4.6 Jurnal 6

Judul STRATEGI PELAYANAN KESEHATAN UNTUK KEPUASAN PASIEN DI


UPT PUSKESMAS PANDEAN KECAMATAN DONGKO KABUPATEN
TRENGGALEK
Journal Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Administrasi Negara

Volume dan halaman Vol. 3, No. 1 Hal. 1 – 16

Tahun 2019

Penulis Mujiarto, Djoko Susanto, Rizki Yudha Bramantyo

Reviewer Nurul Sania

Permasalahan Tuntutan publik internal maupun eksternal dalam hal mendapatkan pelayanan
yang berkualitas, maka tiada pilihan lain bagi segenap pelaku jasa pelayanan di
puskesmas Pandean Kabupaten Trenggalek untuk meningkatkan pelayanan
terhadap pasien dan seluruh pengunjung.

Tujuan penelitian untuk menganalisis strategi pelayan kesehatan dan faktor kendala dalam
pelaksanaan strategi pelayanan dalam rangka kepuasan pasien di Puskesmas
Pandean Kabupaten Trenggalek
Sumber data Sumber data primer diperoleh hasil observasi partisipatif pasif dan dialog atau
wawancara dengan para health provider dalam hal ini adalah dokter dan perawat
serta pegawai yang bertugas di UPT Puskesmas Pandean Kecamatan Dongko
Kabupaten Trenggalek serta pasien yang mendapatkan langsung pelayanan
kesehatan di Puskesmas ini.
Metode penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif
sedangkan teknik penentuan informasinya menggunakan teknik purposive
sampling

Objek penelitian Puskesmas Pandean

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang digunakan untuk mencapai kepuasan pasien
dengan meningkatkan akuntabilitas layanan puskesmas, membangun citra positif
puskesmas dan pengendalian kualitas layanan sehingga dapat meningkatkan
kepuasan masyarakat terhadap layanan kesehatan di puskesmas Pandean
Kabupaten Trenggalek

Kelebihan Para pelanggan atau pasien merasa puas karena para pelaksana pelayanan
kesehatan mulai dari dokter, perawat, dan unsur pelayanan kesehatan serta
administrasi telah melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan baik.
Kekurangan -

Diskusi Asumsi yang hasilnya cukup representatif dalam mengoptimalkan pelayanan


UPT Puskesmas Pandean Kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek, dan terus
ditumbuhkembangkan agar ke depan akan memperoleh capaian pelayanan yang
lebih baik lagi dan dapat mendorong peningkatan Akreditasi Puskesmas.
BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil review literatur dari kelima jurnal dapat disimpulan


tingkat kepuasan dari 5 Puskesmas rata – rata mendapat nilai yang baik yaitu
besar dari 80% masih ada tingkat kepuasan di salah satu puskesmas yang belum
mencapai 80%.
Dalam pelayanan kesehatan, petugas kesehatan masih perlu
meningkatkan kualitas dan perlunya keterlibatan seluruh komponen yang ada untuk
meningkatkan dan mengoptimalkan pelayanan kesehatan dan perlu memperhatikan
strategi pelayanan kesehatan dan meningkatkan akuntabilitas layanan puskesmas,
membangun citra positif puskesmas dan pengendalian kualitas layanan sehingga dapat
meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap layanan kesehatan di puskesmas.

5.2 Saran

Disarankan kepada Puskesmas agar melakukan evaluasi secara berkala dan


berkesinambungan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan bekerjasama
untuk meningkatkan kualitas mutu dan pelayanan kesehatan serta meningkatkan strategi
dalam peningkataan pelayanan Kesehatan.

You might also like