Professional Documents
Culture Documents
Makalah Dasar Ilmu Reproduksi Ternak KLP 3
Makalah Dasar Ilmu Reproduksi Ternak KLP 3
KELOMPOK 3
Disusun oleh:
Nila Satrina Eka Lynda S.A
Muh. Nur fajar Anugrah Agung.W
Evaristus Jefry.W Jumanto Mailang
Fakultas Pertanian
Universitas Bosowa
Makassar
2021
KATA PENGANTAR
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah sehingga
kedepanya lebih baik.
Makalah penulis masih banyak kekurangan karena pengalaman yang penulis miliki
masih kurang. Oleh karena itu penulis mengarapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan - masukan yang bersifat membangun.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................................
C. Tujuan.......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Kategori Hormon......................................................................................
B. Sifat Hormon............................................................................................
C. Mekanisme Aksi Hormon.........................................................................
D. Organ Penghasil Hormon..........................................................................
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Unggas (bahasa Inggris: poultry) adalah jenis hewan ternak kelompok burung yang
dimanfaatkan untuk daging dan/atau telurnya. Umumnya merupakan bagian dari ordo
Galliformes (seperti ayam dan kalkun), dan Anseriformes (seperti bebek). Kata unggas juga
umumnya digunakan untuk burung pedaging seperti di atas. Lebih luasnya, kata ini juga dapat
digunakan untuk daging burung jenis lain seperti merpati. Bagian paling berdaging dari burung
adalah otot terbang pada dada, serta otot jalan pada segmen pertama dan kedua pada kakinya.
Hormon (dari bahasa Yunani, όρμή: horman - "yang menggerakkan") adalah pembawa
pesan kimiawi antar sel atau antarkelompok sel. Semua organisme multiselular, termasuk
tumbuhan (lihat artikel hormon tumbuhan), memproduksi hormon. Hormon beredar di dalam
sirkulasi darah dan fluida sell untuk mencari sel target. Ketika hormon menemukan sel target,
hormon akan mengikat protein reseptor tertentu pada permukaan sel tersebut dan mengirimkan
sinyal. Reseptor protein akan menerima sinyal tersebut dan bereaksi baik dengan memengaruhi
ekspresi genetik sel atau mengubah aktivitas protein selular, termasuk di antaranya adalah
perangsangan atau penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (kematian sel terprogram),
pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan, pengaturan metabolisme dan persiapan
aktivitas baru (misalnya terbang, kawin, dan perawatan anak), atau fase kehidupan (misalnya
pubertas dan menopause). Pada banyak kasus, satu hormon dapat mengatur produksi dan
pelepasan hormon lainnya. Hormon juga mengatur siklus reproduksi pada hampir semua
organisme multiselular.
Pada hewan, hormon yang paling dikenal adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar
endokrin vertebrata. Walaupun demikian, hormon dihasilkan oleh hampir semua sistem organ
dan jenis jaringan pada tubuh hewan. Molekul hormon dilepaskan langsung ke aliran darah,
walaupun ada juga jenis hormon - yang disebut ektohormon (ectohormone) - yang tidak
langsung dialirkan ke aliran darah, melainkan melalui sirkulasi atau difusi ke sel target. Pada
prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian dari otak).
Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalui kelenjar pituitari,
yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar
pituitari untu mensekresikan hormonnya dengan mengirim faktor regulasi ke lobus anteriornya
dan mengirim impuls saraf ke posteriornya dan mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya.
B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah makalah ini adalah Bagaimana Sistem Hormonal pada Unggas.
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui tentang Sistem Hormonal pada
Unggas.
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem hormonal disebut juga sebagai sistem regulasi, terdiri dari berbagai kelenjar dan
sekresinya suatu subatansi yang disebut hormon. Substansi ini diangkut oleh darah ke organ
tubuh tertentu untuk mengatur aktivitas organ tersebut. Kelenjar-kelenjar endokrin meliputi :
testis, ovarium, thyroid, para thyroid, hypophyse, thymus, adrenal, corpus pineale dan pancreas.
Dari kelenjar tersebut hanya menghasilkan satu jenis hormon saja dan ada yang menghasilkan
beberapa hormon sekaligus.
Dasar dari sistem endokrin adalah hormon dan kelenjar (glandula), sebagai senyawa
kimia perantara, hormon akan memberikan informasi dan instruksi dari sel satu ke sel lainnya.
Banyak hormon yang berbeda-beda masuk ke aliran darah, tetapi masing-masing tipe hormon
tersebut bekerja dan memberikan pengaruhnya hanya untuk sel tertentu.
A. Kategori Hormon
a. Hormon Steroid
Disusun oleh kolesterol
Diproduksi oleh gonad dan korteks adrenal
Misalnya : testosteron, progesteron, estrogen, kortisol dan aldosteron.
Selain hormon yang telah disebutkan di atas, terdapat sejumlah zat kimia yang menyerupai
hormon, antara lain :
Hormon Thymic : Hormon dari kelenjar timus (thymus), berperan untuk mempengaruhi
perkembangan sel limfosit B menjadi sel plasma, yaitu sel penghasil antibodi.
Hormon Brakidin : Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar yang sedang aktif, bekerja
sebagai vasodilator (yang menyebabkan pembuluh darah membesar) sehingga dapat
meningkatkan aliran darah dan merangsang pengeluaran keringat dan air ludah dalam
jumlah lebih banyak.
Hormon Feromon : suatu senyawa kimia spesifik yang dilepaskan oleh hewan ke
lingkunganya.dan dpapat menimbulkan respons prilaku, perkembangan, reproduktif.
Dan untuk membereikan daya tarik seksual, menandai daerah kekuasaan, mengenali
individu lain dalam spesies yang sama dan berperan penting dalam sinkronisasi siklus
seksual.
B. Sifat Hormon
Semua hormon umunya memperlihatkan adanya kesamaan sifat. Beberapa sifat yang
umum diperlihatkan oleh hormon ialah sebagai berikut.
1. Hormon Polipeptida biasanya disintesis dalam bentuk precursor yang belum aktif
(disebut sebagai prohormon), contohnya proinsulin. Prohormon memiliki rantai yang
panjang daripada bentuk aktifnya.
2. Sejumlah hormon dapat berfungsi dalam konsentrasi yang sangat rendah dan sebagian
hormon berumur pendek.
3. Beberapa jenis hormon (misalnya adrenalin) dapat segera beraksi dengan sel sasaran
dalam waktu beberapa detik, sedangkan hormon yang lain (contohnya esterogen dan
tiroksin) bereaksi secara lambat dalam waktu beberapa jam samapai beberapa hari.
Berikut adalah contoh beberapa peristiwa yang dapat diubah oleh hormon dengan cara kerja
seperti di atas :
Selama dalam peredaran darah ke seluruh tubuh, hormon selalu berkaitan dengan
pengembannnya. Hormon akan terlepas dari molekul pengemban dan masuk ke sel sasaran.
Dalam sitoplasma sel sasaran, hormon berkombinasi dengan reseptor khusus sehingga
menghasilkan kompleks hormon-reseptor yang aktif. Kompleks tersebut memiliki daya gabung
yang sangat tinggi terhadap DNA sehingga setelah masuk ke inti, akan segera berkombinasi
dengan DNA. Hal ini yang mengawali transkrip DNA. Pengikatan kompleks hormon-reseptor
pada daerah promoter akan merangsang gen tertentu untuk aktif atau pasif. Konsentrasi hormon
hipofisis plasma diperkirakan oleh radioimmunoassay (RIA) menggunakan reagen dan metode
yang disediakan oleh National Institute of Diabetes dan Pencernaan dan Penyakit Ginjal dan
Hormon Nasional dan Program hipofisis.
A. Kesimpulan
Hormon beredar di dalam sirkulasi darah dan fluida sell untuk mencari sel target.
Ketika hormon menemukan sel target, hormon akan mengikat protein reseptor tertentu pada
permukaan sel tersebut dan mengirimkan sinyal. Reseptor protein akan menerima sinyal
tersebut dan bereaksi baik dengan memengaruhi ekspresi genetik sel atau mengubah aktivitas
protein selular, termasuk di antaranya adalah perangsangan atau penghambatan pertumbuhan
serta apoptosis (kematian sel terprogram), pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan,
pengaturan metabolisme dan persiapan aktivitas baru (misalnya terbang, kawin, dan perawatan
anak), atau fase kehidupan (misalnya pubertas dan menopause).
DAFTAR ISI
Caroline J, et, all. 2001. Effects of Chronic Central Nervous System Administration of Agouti-
Related Protein in Pair-Fed Animals. VOL. 50. USA.
Giachetto Poliana Fernanda, et, all. 2003. Performance and hormonal profile in broiler chickens
fed with different energy levels during post restriction period. Brasília, v. 38, n. 6, p.
697-702.
Sudaryati sri, dkk. 2013. International journal of Poultry Sains.Pengaruh Insulin sperti growth
factor binding protein 2 gen pda laju pertumbuhan ayam kampong.