Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.11 No.

2 Oktober 2021:120-131

FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS


DESA ODF (OPEN DEFECATION FREE) DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS BULELENG III KABUPATEN BULELENG
TAHUN 2021

Made Arini 1, I Ketut Aryana 2, Anysiah Elly Yulianti 3

Abstract : The status of ODF Village (Open Defecation Free) shows a nation
whose people have behaved clean and healthy lives, especially all chapters in
latrines that are decent and safe. The purpose of this research is to find out
Faktot – factors related to the status of ODF village in the working area of
Buleleng Iii Health Center buleleng regency in 2021. This type of research is
quantitative with descriptive analytical research design that aims with the
approach used in this study is cross sectional.. The total number of families
sampled was 12,923 families and samples in this study as many as 99 respondents
with simple random sampling techniques Instruments used is a questionnaire. The
data was analyzed univariate and bivariate with chi square test. The results
showed a relationship between education level (ρ = 0.042), knowledge level (ρ =
0.035), income level (ρ = 0.035), and support of village officials and community
leaders (ρ = 0.035) with odf village status in the working area of Buleleng Iii
Health Center buleleng regency in 2021. This research advice is submitted to the
relevant parties to participate in realizing the status of ODF village by providing
counseling and environmental health interventions.

Keywords : Factors that affect, Latrines, ODF

PENDAHULUAN
Permasalahan kesehatan Beberapa penelitian menyebutkan
masyarakat di Indonesia masih tentang hubungan dan pengaruh
ditandai dengan tingginya angka sanitasi buruk oleh karakteristik dan
kesakitan dan kematian penyakit perilaku penjamu terhadap terjadinya
yang berbasis lingkungan. Kondisi penyakit infeksi. Diperkirakan 88%
tersebut masih kita jumpai di daerah (penelitian lain 90%) kematian
pedesaan, penyakit yang akibat diare di dunia disebabkan oleh
penularannya berkaitan dengan air kualitas air, sanitasi dan higiene yang
dan lingkungan terutama penyakit buruk. Dalam suatu studi disebutkan
diare masih endemis dan masih bahwa meningkatnya sistem
merupakan masalah kesehatan. pembuangan tinja efektif mencegah

120
1 Mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Denpasar
2,3 Dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Denpasar
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.11 No.2 Oktober 2021:120-131

2
kejadian diare. Sebuah penelitian di provinsi . Water-borne diseases
Indonesia menyebutkan bahwa merupakan penyakit yang ditularkan
keluarga yang buang air besar ke manusia akibat adanya cemaran
sembarangan (BABS) dan tidak baik berupa mikroorganisme
mempunyai jamban berrisiko 1,32 ataupun zat pada air. Kerugian
kali anaknya terkena diare akut dan akibat water-borne disease terjadi
1,43 kali terjadi kematian pada anak pada manusia dan juga berdampak
usia dibawah lima tahun dan sarana pada lingkungan tempat manusia
jamban berrisiko 17,25 kali terkena tinggal. 3.
diare pada bayi dan balita. 1. Menurut Sholikhah (2014)
Pada profil Dinas Kesehatan Kurangnya penyuluhan tentang Open
Kabupaten Buleleng Jumlah Defecation Free (ODF) juga
perkiraan kasus penderita diare di berdampak pada perilaku warga 4.
Kabupaten Buleleng pada tahun Upaya untuk mengurangi
2019 berjumlah 17.836 kasus atau perilaku masyarakat yang BAB
10% dari jumlah penderita. Dari dengan menyusun rencana kerja
17.647 kasus yang diperkirakan, tentang kesehatan lingkungan dan
sebanyak 8.768 kasus diare pembinaan peran serta masyarakat
yangtercatat dan mendapat pelayanan yang belum memiliki jamban dengan
sesuai standar atau sebesar meningkatkan pengetahuan
49,2%,sedangkan untuk kasus diare masyarakat di bidang kesehatan
pada balita cakupan mencapai lingkungan khususnya tentang
30,3%. pentingnya kepemilikan dan
Sejalan dengan itu pemerintah pemanfaatan jamban
melalui Permenkes Nomor 3 Tahun Tujuan dari penelitian ini
2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Diketahuinya Faktor-faktor yang
Masyarakat (STBM) melaksanakan berhubungan dengan Status desa
program unggulan dalam mengatasi ODF di Wilayah Kerja Puskesmas
penyakit diare berbasis kewilayahan Buleleng III Kabupaten Buleleng
yaitu program Stop Buang Air Besar Tahun 2021
Sembarangan (SBS) atau Open
Defecation Free (ODF) di seluruh

121
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.11 No.2 Oktober 2021:120-131

METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN


Jenis penelitian ini adalah Tingkat Pengetahuan
kuantitatif dengan desain penelitian Tabel 1
Distribusi Responden Berdasarkan
deskriptif analitik yang bertujuan
Tingkat Pengetahuan
untuk mengetahui gambaran serta Di Wilayah Puskesmas Buleleng III
Tahun 2021
hubungan antar variabel dependen
dan independen. Pendekatan yang Tingkat
Jumlah %
digunakan pada penelitian ini adalah Pengetahuan
KURANG
cross sectional, yaitu penelitian yang 9 9,1
BAIK
pengukuran atau pengamatannya BAIK 90 90,9
dilakukan secara simultan pada satu Total 99 100
saat 5. Populasi dalam penelitian ini
Dari hasil penelitian mengenai
adalah seluruh penduduk di wilayah
tingkat pendidikan responden
kerja Puskesmas Buleleng III
terhadap Status Desa ODF diperoleh
Kabupaten Buleleng jumlah 12.932
dari hasil wawancara kepada
KK. Setelah dilakukan perhitungan
responden dalam kategori baik
dengan rumus Jadi besar sampel
sebanyak 90 orang (90,9%), dan
dalam penelitian ini yaitu 99 KK.
dalam kategori kurang baik sebanyak
Teknik pengambilan sampel
9 orang (9,1%).
menggunakan teknik simple random
a. Tingkat Pendapatan
sampling.
Tabel 2
Distribusi Responden Berdasarkan
Tingkat Pendapatan
Di Wilayah Puskesmas Buleleng
III Tahun 2021

Tingkat
Jumlah %
Pendapatan
< 1.500.000 9 9,1
> 1.500.000 90 90,9
Total 99 100

Dari hasil penelitian mengenai


tingkat pendapatan responden
terhadap Status Desa ODF

122
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.11 No.2 Oktober 2021:120-131

diperoleh hasil wawancara kepada ODF diperoleh hasil wawancara


responden yaitu jumlah responden kepada responden yaitu jumlah
dengan pendapatan < 1.500.000 responden dengan status belum ODF
sebanyak 9 orang (9,1%) dan sebanyak 9 orang (9,1%) dan
pendapatan > 1.500.000 sebanyak 90 responden dengan status ODF
orang (90,9%) sebanyak 90 orang (90,9%).
Status Desa ODF
c. Dukungan Aparat Desa dan
Tokoh Masyarakat Tabel 4
Distribusi Responden
Berdasarkan Status Desa ODF
Tabel 3
Di Wilayah Puskesmas Buleleng
Distribusi Responden Berdasarkan
Tanggapan terhadap III
Dukungan Aparat Desa dan Tokoh Tahun 2021
Masyarakat Status Desa
Jumlah %
Di Wilayah Puskesmas Buleleng III ODF
Tahun 2021 Belum ODF 55 55,6
Dukungan ODF 44 44,4
Aparat Desa Total 99 100
Jumlah %
dan Tokoh
Masyarakat
KURANG Dari wawancara yang dilakukan
9 9,1
BAIK
diperoleh hasil yaitu responden
BAIK 90 90,9
Total 99 100 dengan status ODF sebanyak 55
orang (55,6%) dan belum ODF
Dari hasil penelitian mengenai
sebanyak 44 orang (44,4%)
dukungan aparat desa dan tokoh
masyarakat terhadap Status Desa

123
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.11 No.2 Oktober 2021:120-131

Hubungan Tingkat Pendidikan Responden Dengan Status Desa ODF


Tabel 5
Hubungan Tingkat Pendidikan Responden terhadap Status Desa ODF di Wilayah
Kerja Puskesmas Buleleng III Kabupaten Buleleng tahun 2021

Status Desa ODF

Tingkat Pendidikan Belum ODF ODF Nilai p


n % n % n %
1
(Tidak Sekolah, 0,042
25 55,6 20 44,4 100
Tamat SD dan SMP 45
sederajat)
2
( SMA dan Perguruan 19 35,2 35 64,8 54 100
Tinggi)

Jumlah
44 44,4 55 55,6 99 100

Pada Tabel 13 menunjukkan berupaya agar masyarakat atau


bahwa dari 54 responden dengan mencegah hal-hal yang merugikan
pendidikan kategori 2 terdapat 19 mereka. Tujuan akhir dari pendidikan
orang (35,2%) yang belum ODF dan kesehatan adalah agar masyarakat
Sebanyak 35 orang (64,8%) yang dapat mempraktikkan hidup sehat
ODF. Dan Dari 45 responden bagi dirinya sendiri dan bagi
dengan pendidikan kategori 1 masyarakat 6.
terrdapat 25 orang (55,6%) yang Hal ini sejalan dengan penelitian
belum ODF dan sebanyak 20 orang yang membahas tentang analisis
(44,4%) yang ODF. faktor yang berhubungan dengan
Pendidikan kesehatan adalah pemanfaatan jamban, yang
suatu upaya atau kegiatan untuk menyatakan bahwa menyadari atau
menciptakan perilaku masyarakat mengetahui bagaimana cara
yang kondusif untuk kesehatan, memelihara kesehatan mereka,
artinya, pendidikan kesehatan bagaimana menghindari pendidikan

124
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.11 No.2 Oktober 2021:120-131

tidak berhubungan dengan perilaku kepercayaan dan penilaian seseorang


7
Buang Air Besar Sembarangan . terhadap kesehatan, sehingga dapat
disimpulkan bahwa semakin tinggi
Berdasarkan hasil penelitian
pendidikan seseorang makan
bahwa pendidikan tinggi tetapi
semakin tinggi pula kesadarannya
penerapan di dalam kehidupan
untuk tetap menjaga kebersihan dan
sehari-hari yang kurang sehingga
lingkungannya 8.
pendidikan ini tertutupi oleh perilaku
yang tidak baik dan di dasari oleh
kebiasaan yang sering dilakukan
dalam kehidupan masyarakat desa.
Namun perilaku masyarakat dalam
memanfaatkan jamban tidak hanya
berasal dari pendidikan formal saja,
melainkan dari pengalaman pribadi
waktu berpergian ke luar lingkungan
tempat tinggalnya.

Menurut Green (2000)


pendidikan merupakan faktor yang
berpengaruh dalam membentuk
pengetahuan, sikap, persepsi,

125
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.11 No.2 Oktober 2021:120-131

Hubungan Tingkat Pengetahuan responden dengan Status Desa ODF


Tabel 6
Hubungan Tingkat Pengetahuan Responden terhadap Status Desa ODF di
Wilayah Kerja Puskesmas Buleleng III Kabupaten Buleleng Tahun 2021

Status Desa ODF


Tingkat
Belum ODF ODF Nilai p
Pengetahuan
n % n % n %
KURANG
BAIK 7 77,8 2 22,2 9 100 0,035

BAIK 37 41,1 53 58,9 90 100

Jumlah 44 44,44 55 55,56 99 100

Pada tabel 6 menunjukkan Pengetahuan dipengaruhi


bahwa dari 90 responden dengan oleh faktor pendidikan formal
tingkat pengetahuan baik terdapat pengetahuan sangat erat
sebanyak 37 orang (41,1%) yang hubungannya dengan pendidikan,
belum ODF dan 53 orang (58,9%) dimana diharapkan bahwa dengan
yang ODF. Dan dari 9 responden pendidikan yang tinggi maka orang
dengan tingkat pendidikan kurang tersebut akan semakin luas pula
baik terdapat 7 orang (77,8%) yang pengetahuannya. Pengetahuan buruk
belum ODF dan sebanyak 2 orang terhadap BABS membuat seseorang
(22,2%) yang ODF. Dari hasil uji terbiasa melakukan BABS tanpa
statistik menggunakan Chi Square mengetahui dampak dari perilaku
9
dengan α = 0,05, didapatkan nilai p tersebut . Adanya hubungan
= 0,035, karena nilai p < 0,05 maka pengetahuan dengan perilaku buang
Ha diterima dan H0 ditolak, artinya air besar sembarangan. Berdarkan
ada hubungan antara tingkat hasil penelitian pada data
pengetahuan responden dengan persentase responden kasus
status Desa ODF di wilayah kerja ditunjukkan dengan responden
Puskesmas Buleleng III Kabupaten yang berpengetahuan buruk
Buleleng Tahun 2021. berperilaku BABS di semak-semak,

126
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.11 No.2 Oktober 2021:120-131

di kebun dan diparit dan Berdasarkan data – data diatas,


menumpang. Sedangkan responden peneliti berasumsi bahwa tingkat
yang memiliki pengetahuan kategori pengetahuan yang rendah akan
baik berperilaku BAB tetapi masih membuat responden malas
ada juga masyarakat yang meluangkan waktu untuk mencari
berpengetahuan baik yang masih tahu status desa ODF atau responden
BABS dimana memiliki WC tetapi sudah tahu akan pentingnya
dialirkan sungai, dan tidak bisanya
buang air besar dijamban 10.

Hubungan Tingkat Pendapatan Responden Dengan Status Desa ODF


Tabel 7
Hubungan Tingkat Pendapatan Responden terhadap Status Desa ODF di
Wilayah Kerja Puskesmas Buleleng III Kabupaten Buleleng tahun 2021

Status Desa ODF


Tingkat
Belum ODF ODF Nilai p
Pendapatan
n % n % n %

< 1.500.000 7 77,8 2 22,2 9 100

0,035
> 1.500.000 37 41,1 53 58,9 90 100

Jumlah 44 44,44 55 55,56 99 100

Pada tabel 7 menujukkan belum ODF dan sebanyak 2 orang


bahwa dari 90 responden dengan (22,2) yang ODF. Dari hasil uji
tingkat pendapatan >1.500.000 statistik menggunakan Chi Square
terdapat sebanyak 37 orang dengan α = 0,05, didapatkan nilai p
(41,1%) yang belum ODF dan 53 = 0,035, karena nilai p < 0,05 maka
orang (58,9%) yang ODF. Dan Ha diterima dan H0 ditolak, artinya
dari 9 responden dengan tingkat ada hubungan antara tingkat
pendapatan < 1.500.000 terdapat pendapatan responden dengan
sebanyak 7 orang (77,8%) yang status Desa ODF di wilayah kerja

127
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.11 No.2 Oktober 2021:120-131

Puskesmas Buleleng III Kabupaten ekonomi. Kondisi ini umumnya


Buleleng Tahun 2021. terjadi pada masyarakat pedesaan
Pendapatan dan sosial ekonomi dan daerah kumuh perkotaan karena
yang baik dapat menciptakan sanitasi tingkat pendapatan yang rendah 11.
lingkungan yang baik karena Dari data yang diperoleh, tingkat
kebutuhan terpenuhi dengan adanya pendapatan yang cukup seseorang
materi yang cukup, sehingga tercipta dapat memenuhi semua kebutuhan
kesehatan keluarga yang diharapkan. baik primer maupun sekunder,
Dinegara berkembang, sebagai namun dengan tingkat pendapatan
akibat tingkat sosial ekonomi yang yang kurang, seseorang akan
rendah, sanitasi lingkungan yang berusaha memprioritaskan kebutuhan
belum diperhatikan masih primer terlebih dahulu, hal ini sesuai
merupakan masalah utama sehingga juga dengan penelitian dilakukan
munculnya berbagai jenis penyakit yang memberikan hasil ditemukan
menular tidak dapat dihindari dan adanya hubungan signifikan antara
pada akhirnya akan menjadi tingkat pendapatan dengan status
penghalang bagi tercapainya desa ODF 12.
kemajuan bidang soaial dan
Hubungan Dukungan Aparat Desa dan Tokoh Masyarakat dengan Status
Desa ODF
Tabel 8
Hubungan Dukungan Aparat Desa dan Tokoh Masyarakat dengan Status Desa
ODF di Wilayah Kerja Puskesmas Buleleng III Kabupaten Buleleng tahun 2021

Dukungan Status Desa ODF


Aparat Desa dan
Belum ODF ODF Nilai p
Tokoh
Masyarakat n % n % n %
KURANG 7 77,8 2 22,2 9 100
BAIK 0,035
BAIK 37 41,1 53 58,9 90 100

Jumlah 44 44,44 55 55,56 99 100

Pada tabel 8 menujukkan bahwa tentang Dukungan Aparat Desa dan


dari 90 responden menanggapi Tokoh Masyarakat yang baik

128
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.11 No.2 Oktober 2021:120-131

terdapat sebanyak 37 orang (41,1%) memiliki anak balita. Akibatnya


yang belum ODF dan 53 orang perubahan perilaku masyarakat untuk
(58,9%) yang ODF. Dan dari 9 menggunakan jamban sebagai sarana
responden menanggapi tentang BAB tidak berlangsung lama 13.
Dukungan Aparat Desa dan Tokoh
Masyarakat yang kurang baik
SIMPULAN DAN SARAN
terdapat sebanyak 7 orang (77,8%)
Adapun simpulan dan saran dalam
yang belum ODF dan sebanyak 2
penelitian ini adalah :
orang (22,2%) yang ODF. Dari hasil
Ada hubungan faktor tingkat
uji statistik menggunakan Chi
pendidikan,pengetahuan,pendapatan,
Square dengan α = 0,05, diperoleh
dan dukungan apara desa serta tokoh
nilai p = 0,035, karena nilai p < 0,05
masyarakat dengan status desa ODF
maka Ha diterima dan H0 ditolak,
di wilayah kerja Puskesmas Buleleng
artinya ada hubungan Dukungan
III Kabupaten Buleleng tahun 2021
Aparat Desa dan Tokoh Masyarakat
serta adapun saran bagi puskesmas,
dengan status Desa ODF di wilayah
dinas kesehatan, aparat desa beserta
kerja Puskesmas Buleleng III
tokoh masyarakat dan masyarakat
Kabupaten Buleleng Tahun 2021.
yaitu lebih meningkatkan kerjasama
Jenis dukungan dapat dilihat dari
lintas program dan lintas sektor,
2 aspek, yaitu dukungan berupa
lebih meningkatkan anggaran untuk
pemberian penyuluhan atau
kegiatan pemicuan, membuat
informasi mengenai jamban sehat,
perarem / aturan mengenai larangan
dan selanjutnya dukungan berupa
bebas buang air besar sembarangan,
bantuan jamban di lingkungan
dan disertai dengan sanksi bila ada
tempat tinggal responden. Apabila
yang melanggar dan membuat
pemberian bantuan diatas tidak
jamban sesuai dengan penghasilan.
diimbangi dengan dukungan berupa
penyuluhan atau pemberian
informasi status desa ODF dan
himbauan untuk tidak buang air
besar sembarangan (BABS)
khususnya bagi responden yang

129
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.11 No.2 Oktober 2021:120-131

DAFTAR PUSTAKA Kuantitatif Kualitatif dan


1. Widowati. Hubungan R&D. (Alfabeta, 2012).
Karakteristik Pemilik rumah 6. Notoatmodjo, S. Promosi
dengan perilaku buang air Kesehatan Teori dan Aplikasi.
besar sembarangan di wilayah (Rineka Cipta, 2010).
kerja Puskesmas Sambung 7. Anggoro, F. Analisis faktor
Macan II. (Universitas yang berhubungan dengan
Muhammadiyah Surakarta, pemanfaatan jamban di
2015). Kawasan Perkebunan Kopi. e-
2. Kementerian Kesehatan RI. jurnal Pustaka Kesehat. 3,
Peraturan Menteri Kesehatan (2015).
Republik Indonesia Nomor 3 8. Notoatmodjo. Promosi
Tahun 2014 tentang Sanitasi Kesehatan dan Perilaku
Total Berbasis Masyarakat. Kesehatan. (Rineka Cipta,
(2014). 2007).
3. Triyono, A. Faktor-Faktor 9. Wawan, A. Teori &
yang Berhubungan dengan Pengukuran Sikap dan
Perilaku Buang Air Besar Perilaku Manusia. (Nuha
Masyarakat Nelayan di Medika, 2010).
Kampung Garapan Desa 10. Qudsiyah, A. Faktor-faktor
Tanjung Pasir Kabupaten yang berhubungan dengan
Tangerang Provinsi Banten. tingginya angka open
Forum Ilm. 11, (2014). defecation (OD) di Kabupaten
4. Hidayah, N. Upaya Jember (Studi di Desa Sumber
Pencegahan Dampak Negatif Kalong Kecamatan Kalisat).
Open Defecation Free (ODF) e-journal Pustaka Kesehat. 3,
Di Dusun Sengon Desa Trasan (2015).
Kecamatan Bandongan 11. Chandra. Pengantar
Kabupaten Magelang. J. Kesehatan Lingkungan. (EGC,
Kreat. Pengabdi. Kpd. Masy. 2007).
3, 508–514 (2020). 12. Pelneti, D. Faktor-Faktor yang
5. Sugiyono. Metode Penelitian Berhubungan dengan

130
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.11 No.2 Oktober 2021:120-131

Kepemilikan dan Keadaan


Jamban Keluarga di Desa
Percut Kecamatan Percut Sei
Tuan Kabupaten Deli
Serdang. (Universitas Negeri
Yogyakarta, 2013).
13. Erlinawati, P. Pengaruh
Perilaku Keluarga terhadap
Pengunaan Jamban. J.
Kesehat. Masy. 3, 230–234
(2009).

131

You might also like