Professional Documents
Culture Documents
Makalah HTN Kelompok 1-1
Makalah HTN Kelompok 1-1
Dosen :
Yulia Neta, S.H., M.Si., M.H.
DISUSUN OLEH :
Kelompok 1
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2021
Jl. Prof. Dr. Ir. Sumantri Brojonegoro, No.1, Gedong Meneng,
Kec. Rajabasa, Kota Bandar Lampung, Lampung 35141
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah Hukum Tata Negara mengenai “Hubungan
Konkrit HTN dan Cabang Ilmu Hukum Lainnya.” ini. Sholawat dan salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad
SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran
agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam
semesta.
Kami sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
Hukum Tata Negara dengan judul “Hubungan Konkrit HTN dan Cabang Ilmu
Hukum Lainnya.” Disamping itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini
berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar
kedepannya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini
masih banyak terdapat kekurangannya.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
Daftar Pustaka..........................................................................................................7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Ilmu Hukum Tata Negara merupakan salah satu cabang ilmu
hukum yang secara khusus mengkaji persoalan hukum dalam konsteks
kenegaraan. Dalam bahasa Belanda Hukum Tata Negara disebut juga
dengan Staatsrecht, sedangkan dalam bahasa Perancis, Hukum Tata
Negara disebut dengan Droit Constitutional atau dalam bahasa Inggris
disebut dengan Constitutional Law.
Hukum Tata Negara adalah hukum yang menganut semua
masyarakat hukum atasan dan masyarakat hukum bawahan menurut
tingkatan masing-masing masyarakat hukum itu menentukan wilayah
lingkungan rakyat dan menentukan badan-badan serta fungsi nya masing-
masing yang berkuasa dalam masyarakat hukum itu.
Hukum Tata Negara memiliki muatan aspirasi politik dan cita
hukum yang tumbuh dalam masyarakat, kemudian dikemas dan dibentuk
hukum sehingga menjadi Hukum Tata Negara. Memunculkan unsur-unsur
muatan tersebut tidaklah mudah. Oleh karena itu, pemunculan dan
pengembangannya memerlukan bantuan dari ilmu-ilmu sosial lainnya.
Dengan bantuan dari ilmu-ilmu sosial lainnya itu memudahkan
menemukan unsur muatan untuk membangun kaidah hukum positif.
Mengapa HTN bisa memiliki hubungan dengan ilmu pengetahuan
lainnya. Dalam analogi logika manusia, Ilmu tidak dapat dipisah-pisahkan
dalam kotak yang terpaku mati. Oleh karena itu, tidak mungkin ilmu
tersebut berdiri sendiri terpisah satu sama lain tanpa ada pengaruh dan
hubungaan. Dalam hal ini, Hukum Tata Negara sebagai salah satu cabang
dari ilmu pengetahuan sosial yang khusus. Semua ilmu-ilmu sosial khusus
ini akan membentuk suatu ilmu sosial yang umum dan akan tersebar ke
dalam ilmu inti.
1
B. Rumusan masalah
C. Tujuan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Oppenheimer menyebutkan bahwa peraturan-peraturan hukum tata
negara adalah peraturan mengenai keadaan dalam keadaan karat (Negara
yang sedang beristirahat, atau negara dalam keadaan tak bergerak). Malah,
mengenai peraturan-peraturan hukum administrasi negara adalah peraturan
mengenai de staat di beweging atau negara yang sedang bergerak.
Berdasarkan rumusan-rumusan tersebut, maka hukum tata negara dan
hukum administrasi Negara sudah jelas lapangan penyelidikannya hanya
terdapat Negara negara tertentu (hukum positif), sedangkan ilmu negara
tidak mengenai Negara-negara tertentu, melainkan negara-negara di dunia
ini pada umumnya.
Kranenburg dalam bukunya “Algemene Staatsleer” menguraiakan
bahwa bagi orang yang mempelajari hukum tata negara positif Negeri
belanda, pengetahuan teori negara umum atau ilmu negara sangat perlu.
Akan tetapi, mengingat tingkat ilmu pengetahuan sekarang, serta melihat
organisasi perguruan tinggi hukum yang sekarang ada untuk sebagian
besar di tentukan oleh kebutuhan-kebutauhan peraktik yang segera, maka
pengetahuan teoretis untuk kebanyakan ahli hukum hanya terbatas kepada
apa yang mereka menerapkan sebagai pengantar hukum tata Negara
positif.
4
D. Hubungan Hukum Tata Negara dengan Hukum Internasional
Hukum tata negara memiliki hubungan yang erat dengan cabang
hukum internasional publik. Keduanya sama-sama menelaah dan mengatur
organisasi negara. Akan tetapi, Hukum Internasional mempelajari dan
mengatur mengenai hubungan-hubungan eksternal dari negara, sedangkan
hukum tata negara berurusan dengan aspek-aspek hubungan yang bersifat
internal dalam negara yang dikaji. Misalnya, konsep kedaulatan yang
dikaji oleh hukum internasional adalah konsep kedaulatan yang bersifat
eksternal dalam hubungan antarnegara, sedangkan dalam hukum tata
negara yang dibahas adalah perspektif yang bersifat internal, misalnya
teori tentang kedaulatan rakyat, kedaulatan hukum, kedaulatan raja, atau
teori kedaulatan Tuhan.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hukum Tata Negara adalah bagian dari ilmu hukum yang
mempunyai hubungan erat dengan cabang-cabang ilmu lainnya. Adapun
cabang ilmu yang paling erat kaitannya dengan Hukum Tata Negara adalah
Ilmu negara, Hukum Administrasi Negara, Ilmu Politik, Hukum
Internasional, dan Sistem Hukum Nasional.
Ilmu Negara dalam kedudukannya sebagai ilmu pengetahuan dasar
Hukum Tata Negara. Ilmu negara mengutamakan aspek teoritis mengenai
negara, sedangkan Hukum Tata Negara mengutamakan aspek praktis
negara.
Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara memiliki
hubungan yang erat karena ilmu tersebut mempunyai obyek yang sama
yaitu negara. HAN mempelajari alat-alat perlengkapan negara, sedangkan
HTN mempelajari aturan hukum yang mempelajari struktur negara.
Hukum Tata Negara dengan ilmu politik memiliki hubungan yang
saling melengkapi. Jika ilmu politik diartikan sebagai ilmu cara mencapai
kekuasaan maka hukum tata negara adalah ilmu cara mengatur negara.
Hukum Tata Negara memiliki hubungan yang erat dengan cabang
hukum internasional publik. Keduanya menelaah dan mengatur organisasi
negara. Akan tetapi, Hukum Internasional mempelajari dan mengatur
mengenai hubungan-hubungan eksternal dari negara, sedangkan hukum
tata negara berurusan dengan aspek-aspek hubungan yang bersifat internal
dalam negara yang dikaji.
Keseluruhan suatu hukum dalam suatu negara merupakan tatanan
yang disebut tata hukum. Salah satu dari tata hukum itu adalah tata hukum
yang mengatur tentang ketatanegaraan.
6
Daftar Pustaka
Asshiddiqie, Jimly. (2006). Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara. Jakarta:
Sekretariat Jendral dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI.
Farentia, Vicy. (2021). Hubungan Ilmu Negara dengan Mata Kuliah Lainnya di
Fakultas Hukum (Makalah). Padang: Universitas Esakti Padang.
Huda, Ni’matul. (2010). Ilmu Negara. Jakarta: Rajawali Press.
Hafidz, Ary Abdul. (2021). Hubungan Ilmu Negara dengan Hukum Tata Negara
(Online). https://osf.io/txr7m/download. Diakses 31 Maret 2022.
Rudy, dkk. (2022). Buku Ajar Hukum Tata Negara. Bandar Lampung: CV
Anugrah Utama Raharja.
Link Video
YouTube https://youtube.com/shorts/4h411-Mc1rE
Tiktok https://vt.tiktok.com/ZSd6SS21V/