Professional Documents
Culture Documents
Resume - 5 Nama: Nurafn Ramadani NIM: 105731113419: Pengakuan Pendapdia Dan Pengaitan
Resume - 5 Nama: Nurafn Ramadani NIM: 105731113419: Pengakuan Pendapdia Dan Pengaitan
NIM: 105731113419
KONSEP LABA
Laba merupakan ringkasan hasil bersih aktivitas operasi usaha dalam periode tertentu
yangdinyatakan dalam istilah keuangan.
1.Labsebuah Ekonomi
biasanya ditentukan dengan cara arus kas ditambah dengan nilai sekarang dariprediksi arus kas
masa depan, khususnya direpresentasikan dengan perubahan nilai pasar asetneto bisnis. Laba
ekonomi mengukur perubahan nilai pemegang saham.
2.Labsebuah Permanen
disebut juga dengan laba berkelanjutan atau laba yang berulang merupakanrata-rata stabil yang
ditaksir dapat diperoeh perusahaan sepanjang umurnya, dengan kondisiusaha masa sekarang.
3.Laba operasi
merujuk pada laba yang timbul dari kegiatan operasi perusahaan. Buku tekskeuangan sering
menganggap pengukuran laba ini sebagai laba usaha bersih setelah pajak.
Laba akuntansi atau laba dilaporkan ditentukan berdasarkan konsep akuntansi akrual.Meskipun
laba akuntansi sangat merefleksikan aspek laba ekonomi maupun laba permanen, namun labaini
bukan merupakan pengukuran laba secara langsung. Laba akuntansi juga mengalami
masalahpengukuran, sehingga mengurangi kemampuannya dalam mencerminkan realitas
ekonomi.
Pengakuan pendapatan adalah titik awal pengukuran laba. Dua kondisi wajib untuk dapat
diakuiadalah bahwa pendapatan telah dapat dieralisasikan dan telah dihasilkan.
Laba Akuntansi dlaba Ekonomi
Laba akuntansi tidak dimaksudkan untuk mengukur laba ekonomi atau permanen,
melainkandidasarkan pada seperangkat peraturan yang telah berulang selama beberapa periode
untukmemfasilitasi beberapa tujuan bahkan tujuan yang saling bertentangan sekalipun. Beberapa
penyebeb perbedaan laba akuntansi dengan laba ekonomi adalah sebagai berikut:
2. Biaya historis
3.Basis transaksi
4.Konservatisme
5.Manajemen Laba
1.Laba Permanen
2.Komponen Sementara
PenyesuaLab ianPermanen
Misalnya, seorang analis bisa mengeluarkan keuntungan dari hasil penjualan segmen
bisnisutama ketika menentukan komponen permanen dari laba. Penyesuaian laba seperti itu
disebut dengan laba inti (pendapatan inti) oleh analis yang bertugas.
Salah satu cara untuk mendapatkan laba ekonomi adalah dengan menghitung perubahankekayaan
pemegang saham yang berasal dari sumber bukan pemilik.
Laba operasi termasuk dalam semua komponen pendapatan dan beban yang relevan denganusaha
operasi perusahaan tanpa menghiraukan apakah komponen tersebut berulan atau tak berulang.
AKUNTANSI NILAI WAJAR
. Dengan akuntansi biaya historis, nilai asetdan kewajiban sangat bergantung pada transaksi
aktual perusahaandi masa lalu, model penilaiantidak menecerminkan kondisi ekonomi sekarang.
Sebaliknya, dengan model penilaian wajarm jmlah aset dan kewajiban ditentukan dengan harga
pasar paling akhir, dengan asumsi pasar, penilaian tidak didasarkan pada transaksi aktual.
Penilaian biaya historis terutama ditentukan dengan biaya yang dikeluarkan perusahaan,
sementara dengan model penilaian wajar didasarkan atas hargapasar (asumsi nilai pasar).
Pendekatan alternatif dalam penentuan laba dari dua model inisangat penting untuk analisis.
Laba dengan akuntansi biaya historis merupakan bentuk yang jelas yang berusaha mengukur
profitabilitas periode berjalan, yaitu kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan
yang lebih besar daripada biaya.
Terminologi nilai wajar dipakai apabila pasar aset dan kewajiban yang bersangkutan
tidakmenemukan harga pasarnya kita dapat mengestimasi nilai wajarnya dengan mengambil
rujukan pasarturunan (pasar sekunder) atau menggunakan teknik penilaian. Terdapat lima aspek:
1.Tanggal Pengukuran
2.Transaksi Hipotesis
3.Transaksi berurutan
5.Harga keluaran
1.Input yang dapat diobsevasi (input yang dapat diamati) yaitu ketika harga pasar dapat diperoleh
darisumber yang independen terhadap perusahaan yang membuat laporan.
2.Input yang tidak dapat diobservasi (input yang tidak teramati), yaitu ketika harga pasar
diperolehberdasarkan asumsi perusahaan karena aset atau kewajibannya tidak
diperdagangkan.Tiga tingkat hierarki input:
1.Input tingkat 1
dikutip dari harga dalam pasar aktif untuk aset atau kewajiban tertentu yangsedang dinilai, lebih
disukai pada saat tanggal harga.
2.Input tingkat 2
diperoleh dari kutipan harga dalam pasar aktif untuk aset atau kewajiban yangmirip, tetapi tidak
identik, serta identik tetapi tidak dalam pasar aktif.
3.Input tingkat 3
merupakan input yang tak dapat di observasi (input yang tidak teramati) dandigunakan ketia aset
atau kewajiban tidak diperdagangkan atau ketika subtitusi perdagangannyatidak dapat
diidentifikasi.
Teknik Valuasi
Teknik valuasi yang cocok tergantung pada ketersediaan data input. Apabila suatu teknik dapat
dipilih, maka harus digunakan secara konsisten, kecuali jika terjadi perubahan keadaan
yangmengakibatkan penentuan yang lebih akurat atas nilai wajar. Tiga pendekatan dasar yaitu
pendekatanpasar, pendekatan laba, dan pendekatan biaya.
Kelebihan:
3.Komparabilitas (komparabilitas)
Kekurangan:
3. Implikasi Analisis
Akuntansi penilaian wajar diadopsi untuk seluruh aset dan kewajiban dalam laporan keuangan.
Perlu diperhatikan bahwa akuntansi penilaian wajar tidak dapat diaplikasikan pada aset dan
kewajibanuntuk masa sekarang. Pada saat sekarang, akuntansi penilaian wajar dapat diterapkan
terutama padaaset dan kewajiban yang bersifat keuangan dalam artian luas.
Distorsi Akuntansi
Distorsi akuntansi merupakan penyimpangan dari informasi yang dilaporkan pada
laporankeuangan terhadap realitas usaha sebenarnysebuah. Berikut adalah alasan mengapa
distorsi bisa terjadi:
1.Standar Akuntansi.
Standar akuntansi merupakan hasil proses politik. Berbagai kelompok pemakai melakukan lobi
untuk melindungi kepentingan mereka, adanya prinsip-prinsip akuntansi dalam standar
akuntansi, dan konservatisme.
2.Kesalahan Estimasi
Penekanan terhadap keandalan sering kali menundapengakuan dampak dari transaksi dan
kewajiban tertentu pada laporan keuangan.
4.Manajemen Laba.
2. Manajemen Laba
Manajemen laba dapat didefinisikan sebagai "intervensi manajemen dengan sengaja dalam
proses penentuan laba, biasanya untuk memenuhi kebutuhan pribadi" (Schipper, 1989).
1.Meningkatkan Laba
2.Pemandian Besar
3.Perataan Laba
1.Insentif Perjanjian
3.Insentif Lain: Laba sering kali diturunkan untuk menghindari biaya politik dan penelitian yang
dilakukan badan pemerintah, misalnya untuk ketaatan undang-undang antimonopoli dan IRS.
Pemindahan laba merupakan manajemen laba dengan memindahkan labadari satu periode ke
periode lainnya. Pemindahan laba dapat dilakukan dengan mempercepatatau menunda
pengakuan pendapatan atau beban. Contoh pemindahan laba:
4)Membebankan biaya yang cukup besar sekaligus pada satu waktu tertentu misalnyapenurunan
nilai aset dan biaya restrukturisasi pada periode antara.
Laba juga dapat ditentukan dengan secara khususmengklasifikasi beban (dan pendapatan) pada
bagian tertentu laporan laba rugi. Bentuk umum dari manajemen laba melalui klasifikasi adalah
memindahkan beban di bawah garis, atau melaporkan beban pada pos luar biasa dan tidak
berulang, sehingga tidak dianggap penting oleh analis.
4.Mengidentifikasi dan menilai bendera merah(tanda bahaya) misalnya kinerja keuangan yang
buruk