Professional Documents
Culture Documents
Konsep Dasar Bayi Baru Lahir
Konsep Dasar Bayi Baru Lahir
TINJAUAN TEORI
Bayi baru lahir (neonatus) adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir dengan
umur kehamilan 37-42 minggu,lahir melalui jalan lahir dengan presentasi kepala
secara spontan tanpa gangguan, menangis kuat, nafas secara spontan dan teratur,berat
badan antara 2500-4000 gram serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari
Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir pada usia usia kehamilan 37-42 minggu dan
Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang kepala melalui
vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan 37-42 minggu dengan berat badan
antara 2500-4.000 gram nilai APGAR > 7 dan tanpa cacat bawaan (Yulianti, 2015).
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu
sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram (Depkes RI, 2014).
melalui plasenta. Setelah bayi lahir, pertukaran gas harus melalui paru – paru.
Setelah lahir darah BBL harus melewati paru untuk mengambil oksigen dan
3. Pengaturan suhu
Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya, sehingga akan
mengalami stress dengan adanya perubahan lingkungan dari dalam rahim ibu ke
lingkungan luar yang suhunya lebih tinggi. Suhu dingin ini menyebabkan air
ketuban menguap lewat kulit, pada lingkungan yang dingin , pembentukan suhu
4. Metabolisme Glukosa
Dengan tindakan penjepitan tali pusat dengan klem pada saat lahir seorang bayi
harus mulai mempertahankan kadar glukosa darahnya sendiri. Pada setiap bayi baru
lahir, glukosa darah akan turun dalam waktu cepat (1 sampai 2 jam).
Kemampuan bayi baru lahir cukup bulan untuk menelan dan mencerna
makanan (selain susu) masih terbatas. Hubungan antara esofagus bawah dan
lambun g masih belum sempurna yang mengakibatkan “gumoh” pada bayi baru
lahir dan neonatus, kapasitas lambung masih terbatas kurang dari 30 cc untuk bayi
10. Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna.
15. Reflek rooting (mencari putting susu dengan rangsangan taktil pada pipi dan
daerah mulut).
16. Refleks sucking (isap dan menelan) sudah terbentuk dengan baik.
17. Refleks morro (gerakan memeluk bila dikagetkan) sudah terbentuk dengan
baik.
19. Genetalia.
diujung penis.
20. Eliminasi baik yang ditandai dengan keluarnya mekonium dalam 24 jam
Keadaan umum bayi dinilai satu menit setelah bayi baru lahir dengan menilai
segera bayi baru lahir penilaian ini perlu untuk mengetahui apakah bayi menderita
asfiksia atau tidak. Penilaian segera setelah bayi lahir sebelum menit pertama yaitu
penilaian :
teratur(menangis keras)
merah
Dimana sebagian bayi akan bernafas atau menangis secara spontan dalam
waktu 30 detik setelah lahir. Bila bayi tersebut bernafas dan menangis (terlihat
dari pergerakan dada paling sedikit 30 kali per menit), biarkan bayi tersebut
dengan ibunya.Jika bayi tidak bernafas dalam waktu 30 detik, segeralah cari
kebutuhan resusitasi untuk setiap bayi dan siapkan rencana untuk meminta
persalinan lama atau macet, persalinan dini.Penilaian pada 1 menit pertama dan
Tabel 2.1
APGAR Score
Interpretasi :
1. Tahap I terjadi segera setelah lahir ,selama menit –menit pertama kelahiran. Pada
tahap ini digunakan system scoring apgar untuk fisik dan scoring gray untuk
3. Tahap III disebut tahap periodik, pengkajian dilakukan setelah 24 jam pertama yang
Menurut Marmi (2015), Bayi baru lahir atau neonatus di bagi sebagai berikut :
c. Lebih bulan (postterm infant) : > 294 hari (42 minggu atau
lebih)
3. Neonatus menurut berat lahir terhadap masa gestasi (masagestasi dan ukuran berat
ibu kepada bayinya segera setelah lahir, Attachment : adalah interaksi antara ibu
2. Tahap-Tahap Bounding Attachment
b. Bounding (keterikatan)
(Ludyanti, 2016).
fisik, emosi, dan intelektual seorang anak dari awal kehidupan hingga dewasa
(Ludyanti, 2016).
Semua bayi diperiksa segera setelah lahir untuk mengetahui apakah transisi dari
Tujuan utama perawatan bayi segera sesudah lahir adalah untuk membersihkan
jalan napas, memotong dan merawat tali pusat, mempertahankan suhu tubuh bayi,
Untuk menilai apakah bayi mengalami asfiksia atau tidak dilakukan penilaian sepintas
Perawatan tali pusat adalah dengan tidak membungkus tali pusat atau
mengoleskan cairan/bahan apa pun pada tali pusat (Kementerian Kesehatan RI,
2014). Perawatan rutin untuk tali pusat adalah selalu cuci tangan sebelum
memegangnya, menjaga tali pusat tetap kering dan terpapar udara, membersihkan
dengan air, menghindari dengan alkohol karena menghambat pelepasan tali pusat,
Setelah bayi lahir dan tali pusat dipotong, segera letakkan bayi tengkurap di
dada ibu, kulit bayi kontak dengan kulit ibu untuk melaksanakan proses IMD
selama 1 jam. Biarkan bayi mencari, menemukan puting, dan mulai menyusu
lagi kepada ibu untuk belajar menyusu (Kementerian Kesehatan RI, 2015).
melalui tunda mandi selama 6jam, kontak kulit bayi dan ibu serta menyelimuti
kepala dantubuh bayi (Kementerian Kesehatan RI, 2015). Bayi baru lahir dapat
a. Evaporasi
Evaporasi adalah jalan utama bayi kehilangan panas. Kehilangan panas
dapat terjadi karena penguapan air ketuban pada permukaan tubuh oleh panas
tubuh sendiri karena setelah lahir, tubuh bayi tidak segera dikeringkan.
b. Konduksi
Kehilangan panas tubuh bayi melalui kontak langsung antara tubuh bayi
c. Konveksi
Kehilangan panas tubuh yang terjadi saat bayi terpapar udara sekitar
d. Radiasi
– benda yang mempunyai suhu lebih rendah dari suhu tubuh bayi.
Gambar 2.1
Pemberian salep atau tetes mata diberikan untuk pencegahan infeksi mata. Beri
bayi salep atau tetes mata antibiotika profilaksis (tetrasiklin 1%, oxytetrasiklin 1%
Trauma pada bayi baru lahiradalah cedera yang didapatkan saat persalinan.
dengan tindakan (vaccum atau forceps). Trauma atau cedera pada bayi baru lahir
(Vivian,2015).
paha sebalah kanan, 1 jam selanjutnya injeksi HB0 di paha sebelah kiri dan
kehijauahan).
1. Nilai keadaan umum bayi dengan cara : apakah bayi menangis kuat/tidak,
apakah warna kulit bayi merah mudah, pucat/biru, apakah gerakan bayi
3. Menjaga kehangatan bayi dengan cara : letakkan bayi di atas perut ibu/dada
agar terjadi kontak langsung antara kulit ibu dan kulit bayi. Kemudia tutup
5. Mecegah infeksi dengan cara : berikan imunisasi, dan cuci tangan terlebih
pada organ tubuh bayi yang dibawa sejak lahir bila ada.
7. Memberikan asuhan sayang ibu dengan pelayanan rawat gabung antara bayi
dan ibu.
perawat dan bidan pada awal tahun 1970. Proses ini memperkenalkan sebuah
yang logis dan menguntungkan bagi kllien maupun bagi tenaga kesehatan. Proses
(Muslihatun, 2014).
semua data yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap,
yaitu:
1) Riwayat kesehatan
dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Bidan mengumpulkan
data dasar awal yang lengkap. Bila klien mengalami komplikasi yang perlu
dikonsultasikan kepada dokter dalam manajemen kolaborasi bidan akan
melakukan konsultasi.
diagnosa atau masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar
atas data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang sudah dikumpulkan di
Sebagai contoh yaitu wanita pada trimester ketiga merasa takut terhadap
proses persalinan dan persalinan yang sudah tidak dapat ditunda lagi. Perasaan
takut tidak termasuk dalam kategori “nomenklatur standar diagnosa” tetapi tentu
akan menciptakan suatu masalah yang membutuhkan pengkajian lebih lanjut dan
untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang
kebidanan. Jadi manajemen bukan hanya selama asuhan primer periodik atau
kunjungan prenatal saja, tetapi juga selama wanita tersebut bersama bidan terus
Data baru mungkin saja perlu dikumpulkan dan dievaluasi. Beberapa data
mungkin mengindikasikan situasi yang gawat dimana bidan harus bertindak segera
untuk kepentingan keselamatan jiwa ibu atau anak (misalnya, perdarahan kala III
atau perdarahan segera setelah lahir, distocia bahu, atau nilai APGAR yang rendah).
Dari data yang dikumpulkan dapat menunjukan satu situasi yang memerlukan
tindakan segera sementara yang lain harus menunggu intervensi dari seorang
dokter, misalnya prolaps tali pusat. Situasi lainya bisa saja tidak merupakan
terhadap diagnosa atau masalah yang telah diidentifikasi atau diantisipasi, pada
langkah ini informasi/ data dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi.
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah
teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan tetapi juga
dari kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut seperti apa yang
apakah merujuk klien bila ada masalah-masalah yang berkaitan dengan sosial
rasional dan benar- benar valid berdasarkan pengetahuan dan teori yang up to date
serta sesuai dengan asumsi tentang apa yang akan atau tidak akan dilakukan oleh
klien.
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah
diuraikan pada langkah ke 5 dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini
bisa dilakukan oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi
oleh klien, atau anggota tim kesehatan yang lain. Jika bidan tidak melakukanya
Manajemen yang efisien akan menyingkat waktu dan biaya serta meningkatkan
Pada langkah ke-7 ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang
telah terpenuhi sesuai dengan sebagaimana telah diidentifikasi didalam masalah dan
diagnosa. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang benar efektif dalam
SOAP yang merupakan kumpulan tahapan dari Varney (2012) dimana SOAP
singkatan dari :
1. Diagnosa/masalah
2, 3 dan 4 varney.
Imunisasi HB 0
A. Data Subjektif
1. Biodata bayi
Nama bayi untuk mengetahui identitas bayi, umur bayi, perlu diketahui untuk
mengetahui apakah berat badan bayi meningkat atau tidak, tanggal lahir, jam lahir,
Nama dan umur untuk mengetahui apakah ibu termasuk resiko tinggi atau tidak,
agama untuk memberikan dukungan spiritual kepada ibu, suku atau bangsa untuk
mengetahui adat dan kebiasaan ibu dalam hal memberikan penjelasan yang
berhubungan dengan asuhan yang akan diberikan, pekerjaan untuk mengetahui tingkat
ekonomi dan alamat untuk lingkungan tempat tinggal ibu. Selain itu biodata dari pihak
suami juga diperlukan yang terdiri : nama, umur, agama, suku dan bangsa, tingkat
Yang perlu dikaji adalah tanggal hari pertama haid terakhir, masalah dan kelainan
pada kehamilan sekarang, pemakaian obat-obatan, keluhan selama hamil (Varney, 2012).
Untuk mengetahui apakah saat ini ibu sedang menderita suatu penyakit, atau tidak
ada riwayat penyakit keluarga, riwayat keturunan kembar, dan riwayat operasi
(Varney, 2012).
Menurut Kumalasari (2015) beberapa kebiasaan ibu hamil sehari-hari yang harus
diketahui yaitu :
1) Pola nutrisi
atau tidak, pada pola nutrisi yang perlu dikaji meliputi frekuensi, kualitas,
2) Personal hygiene
3) Psikososial budaya
Untuk mengetahui apakah ada pantangan makan atau kebiasaan yang tidak
kehamilan ini, kehamilan ini direncanakan atau tidak, jenis kelamin yang
diharapkan, dukungan keluarga terhadap kehamilan ini, dan keluarga lain yang
tinggal serumah.
dan alkohol. Pada ibu hamil yang mengkonsumsi rokok, penggunaan obat-obatan
dan alkohol dapat menyebabkan terjadinya abortus dan terjadinya infeksi pada
janin.
B. Data Objektif
Data Objektif adalah data yang di dapat dari pasien sebagai suatu pendapat
1. Pemeriksaan umum dilakukan untuk menilai keadaan bayi baru lahir secara
menyeluruh apakah bayi menangis atau tidak, kesadaran, keadaan umum, pernapasan,
e. Mulut : Adakah sianosis dan kering, ada labio skizis/ tidak, ada
kelenjar limfe/tidak
j. Ekstremitas
Atas : Gerakan normal/tidak, aktif/tidak, sindaktil/ tidak, kuku
pucat/tidak.
pucat/ tidak.
3. Pemeriksaan Khusus
Penilaian segera setelah bayi lahir sebelum menit pertama yaitu penilaian :
keras)
merah
lahir, sampai 5 menit setelah lahir, serta dapat diulang pada menit ke 10.
Tabel 2.2
APGAR Score
4. Pemeriksaan Refleks
a. Rooting reflex
Refleks ini terjadi ketika Anda menyentuh pinggir mulut bayi Anda. Bayi akan
Ketika bagian atas atau langit-langit mulut bayi disentuh, bayi akan mulai
menghisap.
c. Refleks moro
Refleks moro biasanya muncul ketika bayi terkejut. Ketika bayi Anda terkejut
misalnya karena suara yang berisik atau gerakan yang terjadi secara tiba-tiba, bayi
Ketika kepala bayi menengok ke satu sisi, ia akan memanjangkan lengan di sisi yang
f. Refleks Babinski
Refleks Babinski muncul ketika Anda menggaruk telapak kaki bayi Anda. Jempol
bayi akan mengarah ke atas dan jari-jari kaki lainnya akan terbuka.
5. Pemeriksaan antropometri
cm.
C. Assasment
a. Berdasarkan pemeriksaan awal yang dilakukan ketika bayi baru lahir seperti
melihat apakah bayi menangis kuat atau tidak, mengeringkan bayi, potong
tali pusat, lakukan IMD dan menjaga kehangatan bayi. 1 jam setelah IMD
kemudian injeksi vitamin K di paha sebalah kanan, 1 jam selanjutnya injeksi
HB0 di paha sebelah kiri dan memberikan salep mata pada bayi.
e. Menilai APGAR score dan pemeriksaan keadaan umum yaitu nadi, suhu,
2. Masalah, permasalahan yang sering timbul pada bayi baru lahir normal adalah
tubuh bayi untuk mencegah terjadi hipotermi seperti IMD, 1 jam setelah IMD
HB0 di paha sebelah kiri dan memberikan salep mata pada bayi, bounding
attachment (kasih sayang) dari ibu dan keluarga, memantau tanda-tanda vital
bayi seperti : pernapasan, nadi dan suhu serta pemberian ASI yang adekuat
(Vivian, 2015).
berdasarkan dan masalah yang sudah diidentifikasi pda bayi baru lahir
adalah :
hidup diluar uterus maka IMD, pemberian ASI Esklusif, perawatan tali
D. Perencanaan
Identifikasi masalah, diagnosa dan kebutuhan. Perencanaan pada bayi baru lahir
c. Keringkan bayi.
f. 1 jam setelah IMD kemudian injeksi vitamin K di paha sebelah kanan, 1 jam
selanjutnya jinjeksi HB0 di paha sebelah kiri dan memberikan salep mata pada bayi.
b. Anjurkan ibu untuk menjaga kehangatan bayi seperti mendekap/ memeluk bayi,
memberikan selimut dan rawat gabung untuk menjalin ikatan kasih sayang/
bounding attachment.
c. Anjurkan ibu untuk memberikan ASI ekslusif setiap 10 menit dengan jarak 3-4 jam
d. Jelaskan kepada ibu bagaimana cara merawat tali pusat agar tidak terjadi infeksi
dengan menggunakan kassa kering dan air bersih tidak menggunakan alkohol dan
betadine.
e. Jelaskan kepada ibu untuk selalu menjaga kebersihan (Personal Hygiene) pada
bayinya dengan slalu mengganti popok setiap sudah buang air kecil (BAK) dan
c) Anjurkan ibu untuk menjaga kehangatan bayi seperti mendekap/ memeluk bayi,
memberikan selimut dan rawat gabung untuk menjalin ikatan kasih sayang/
bounding attachment.
d) Anjurkan ibu untuk memberikan ASI ekslusif setiap 10 menit dengan jarak 3-4 jam
dengan menggunakan kassa kering dan air bersih tidak menggunakan alkohol dan
betadine.
f) Jselaskan kepada ibu untuk selalu menjaga kebersihan (Personal Hygiene) pada
bayinya dengan slalu mengganti popok setiap sudah buang air kecil (BAK) dan
g) Timbang bayi untuk melihat pertambahan berat badan setiap melakukan kunjungan.
d. memeluk bayi, memberikan selimut dan rawat gabung untuk menjalin ikatan kasih
e. Anjurkan ibu untuk memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan dan setiap 10 menit
dengan jarak 3-4 jam (on demand) dan 1-2 menit setiap payudara.
f. Jelaskan kepada ibu untuk selalu menjaga kebersihan (Personal Hygiene) pada
bayinya dengan slalu mengganti popok setiap sudah buang air kecil (BAK) dan
kunjungan.
(Sarwono 2014).
asuhan kebidanan yang telah diberikan apakah telah benar-benar sudah baik
sesuai dengan kebutuhan sebagai mana dalam diagnose dan masalah pada bayi