Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

“SEL DAN PERKEMBANGAN

TEORI SEL”

OLEH KELOMPOK 6 :
ZULFANA
NURAENY . N
LISDAYANTI
A. Perkembangan teori sel,konsep
tentang sel dan tinjauan historis
 TEORI PERKEMBANGAN SEL

Dari penelitian yang dilakukan Robert Hooke dan Antonie van Leeuwenhoek, sejarah
penemuan sel dilanjut dengan perkembangan teori dan penemuan-penemuan baru.
Beberapa ahli yang mendalami teori sel tersebut.

1. Sel Merupakan Kesatuan atau Unit Struktural Makhluk Hidup

Pada tahun 1829, Jacob Schleiden melakukan penelitian dan pengamatan terhadap
mikroskopis sel tumbuhan, sementara secara hampir bersamaan Theodor Schwan juga
melakukan pengamatan serupa dengan objek yang diamati berupa sel hewan.
2. Sel Sebagai Unit Fungsional Makhluk Hidup

Penelitian mendalam tentang sel dilanjutkan oleh Max Schultze di tahun 1845.
Penelitian yang membuka babak baru dalam sejarah penemuan sel tersebut
menghasilkan teori bahwa dalam sel terdapat bagian bernama protoplasma.
Protoplasma adalah dasar fisik kehidupan yang bukan hanya bagian struktural sel,
melainkan juga sebagai tempat berlangsung reaksi-reaksi biokimia kehidupan.
Berdasar hasil penelitian inilah Schultze mengemukakan teori bahwa sel adalah
kesatuan fungsional kehidupan.

3. Sel Sebagai Unit Pertumbuhan Makhluk Hidup

Pada tahun-tahun berikutnya, Rudolph Virchow juga melakukan penelitian


mendalam terhadap ilmu sel. Dari penelitian tersebut ia mengemukakan teori omnis
cellula ex cellulae yang artinya semua sel berasal dari sel sebelumnya. Dari teori
tersebut, sejarah penemuan sel mengungkap kenyataan baru bahwa sel adalah unit
pertumbuhan makhluk hidup.
 KONSEP TENTANG SEL

Sel merupakan unit terkecil dari mahluk hidup yang dapat melaksanakan kehidupan.
Disebut unit terkecil karena tidak dapat di bagi menjadi bagian yang lebih kecil yang
dapat berdiri sendiri. Sel dapat melakukan proses kehidupan seperti melakukan respirasi,
perombakan, penyusunan reproduksi melalui pembelahan sel, dan peka terhadap
rangsang.
 TINJAUAN HISTORIS

Sejarah Penemuan Sel


Sel berasal dari kata Latin cella yang berartiruangan kecil. Orang yang pertama kali
mengemukakan adanya sel adalah Robert Hooke pada tahun 1665. Ia melakukan
pengamatan terhadap sayatan gabus dengan menggunakan mikroskop. Hook melihat
adanya ruangan-ruangan kecil yang menyusun gabus tersebut. Ruang kecil tersebut
diberi nama sel.Pada tahun 1831, Robert Brown mengatakan bahwa “sel merupakan satu
ruangan kecil yang dibatasi oleh membran, yang di dalamnya terdapat cairan
(protoplasma)”. Protoplasma terdiri dari plasma sel atau sitoplasma dan inti sel atau
nukleus.
B. Struktur umum sel Prokaryota dan
Eukaryota

 Struktur Sel Prokaryota/sel prokariotik


Umumnya mereka tidak memiliki nukleus atau membran organel
tertutup,mereka memiliki materi genetik tapi tidak terkandung
dalam inti,sel prokariotik selalu bersel satu atau organisme
uniseluler seperti bakteri.
 Struktur Sel Eukaryota/sel eukariotik
Umumnya mereka memiliki organel yang meliputi inti dan bagian-
bagian khusus lainnya sel eukariotik adalah sel kompleks seperti
yang dapat ditemukan pada tanaman dan hewan.
C. Bahan Penyusun Sel :
Protoplasma,Air,protein,Lipida,Karbohidrat
,Nukleotida dan Asam Nukleat
Bahan penyusun sel
Seluruh bagian sel merupakan senyawa kimia. Seluruh
kegiatan kehidupan sel merupakan akibat dari reaksi reaksi
kimia yang berlangsung di dalam sel. Senyawa kimia
penyusun sel disebut protoplasma.Protoplasma adalah bagian
hidup dari sebuah sel yang dikelilingi oleh membran plasma.
Protoplasma terdiri dari campuran molekul kecil seperti ion,
asam amino, monosakarida dan air, dan makromolekul
seperti asam nukleat, protein, lipid dan polisakarida.
Terdapat dua bagian yang menyusun protoplasma yaitu
Ada 2 kandungan utama dari protoplasma yaitu kandungan senyawa
organik dan senyawa anorganik.
 Komponen Organik

 Karbohidrat

Dalam sebuah sel, karbohidrat berfungsi sebagai pembentuk struktur


sel, komponen penyusun DNA, serta untuk menghasilkan energi. Oh
iya, berdasarkan gugus gulanya, karbohidrat dibagi lagi menjadi dua
jenis, yaitu monosakarida (1 gugus gula), disakarida (2 gugus gula) dan
polisakarida (lebih dari 2 gugus gula).
 Protein

Protein disusun oleh asam amino dan berperan sebagai salah satu penyusun membran sel,
membantu transport substansi tertentu, dan mempercepat reaksi kimia dalam sel. Reaksi kimia
tersebut terjadi dalam bentuk protein fungsional, yaitu enzim.
 Lipid ( lemak )

Lemak tersusun oleh asam lemak dan gliserol. Lemak berfungsi sebagai komponen utama
penyusun membran plasma, mengatur sirkulasi lemak yang lain, dan sumber cadangan energi
bagi sel.
 Asam Nukleat

Dalam sebuah sel, asam nukleat tersusun oleh nukleotida. Ternyata, asam nukleat terdiri dari
DNA dan RNA. Asam nukleat itu sendiri berperan dalam mengatur pewarisan sifat dan sintesis
protein.
 Komponen Anorganik

Air

Komponen anorganik pertama adalah air. Air merupakan komponen kimiawi sel yang
komposisinya paling banyak. Fungsi air dalam sel adalah sebagai pelarut bahan organik dan
anorganik serta mempercepat reaksi biologi dalam sel.
D. Bagaimana mempelajari Sel
mikroskopi
Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665
oleh seorang ilmuwan Inggris Robert Hooke yang
telah meneliti irisan tipis gabus melalui mikroskop
yang dirancangnya sendiri. Kata sel berasal dari
kata latin cellulae yang berarti kamar-kamar kecil.
Anton Van Leeuwenhoek melakukan banyak
pengamatan terhadap benda-benda dan jasad-jasad
renik serta menunjukkan pertama kali pada dunia
ada “kehidupan di dunia lain” yang belum pernah
dilihat oleh manusia.
Sel merupakan unit terkecil tubuh makhluk hidup. Baik secara
struktural maupun fungsional. Sel terdiri dari membran sel,
sitoplasma, nukleus dan organel-organel lain yang masing-
masing mempunyai fungsi khusus dan secara terpadu
menyusun sistem yang kompak.
(Tim Biologi, 2004). Setiap sel bergantung pada sel-sel yang
lain untuk melakukan fungsi-fungsi yang tidak dapat dilakukan
sendiri contohnya adalah sel saraf dengan cepat meneruskan
sinar listrik ke dalam tubuh tetapi bergantung seluruhnya pada
sel-sel darah merah untuk memberikan kepadanya oksigen
yang amat diperlukannya. Meskipun tipe sel itu bermacam-
macam, terdapat persamaan tertentu pada sifat-sifat bentuk
dan fungsional yang lazim bagi kebanyakan sel. (Kimball,
1992).
O Untuk mikroskop cahaya ini biasanya digunakan di laboratorium,
yang adapun ciri-ciri mikroskop cahaya itu sendiri sebagai berikut:
1. Mikroskop cahaya biasanya digunakan untuk mengamati morfologi
objek yang dilihat.
2. Mikroskop cahaya menggunakan cahaya sebagai sumber penerangan,
oleh karena itu diperlukan lensa untuk memperbesar bayangan
benda.
3. Preparat (sediaan) harus tembus cahaya supaya dapat diamati
dengan jelas. Oleh karena itu preparat harus, diiris setipis mungkin
dengan ketebalan tidak lebih dari 50 mikron. Yang biasanya
menggunakan medium air yang diteteskan ke atas gelas benda.
4. Objek dapat diamati dalam keadaan hidup atau mati.
5. Pengamat dapat mengamati langsung melalui lensa okuler sehingga
pengamat dapat mengetahui bentuk, warna dan gerakan objek.
6. Bayangan dapat diperbesar hingga mencapai 100x, 400x dan 1.000x.
Terima Kasih

You might also like