B - Kelompok 8 - Nama - NIU - GA 3

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

TUGAS MINGGU KE-3

PPH 22 & 23
Dosen Pengampu : Dr Arika Artiningsih, SE, M.Acc, M.Com, M.Res.

Oleh Kelompok 8 :

Anita Sanjaya (19/439898/EK/22266)


Martin Khoirunnisa Amalia (20/454796/EK/22760)
Hafidh Firnas Sultan (20/458351/EK/22941)
Mohammad Zaenul Faris (20/458362/EK/22952)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2022
1. Aiman membeli apartemen dengan luas 450m2 seharga Rp16.000.000.000,- di
kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Pada saat bersamaan ia juga membeli kapal
pesiar dengan harga jual Rp30.000.000.000,-. Berapakah keseluruhan Pajak yang
melekat pada pembelian tersebut? Pajak Penghasilan terutang Aiman pada tahun
pajak tersebut adalah sebesar Rp15.000.000.000,-. Apakah pajak yang dipungut
dari pembelian apartemen dan pesawatnya dapat dikreditkan terhadap pajak
penghasilannya? Berapakah pajak yang masih perlu dibayarkan oleh Aiman?

Pada soal diatas, menurut PPh 22, atas penjualan :


● Apartemen, kondominium, dan sejenisnya dengan harga jual atau pengalihannya
lebih dari Rp30.000.000.000,- dan/atau luas bangunan lebih dari 150 m2.
Akan dikenakan pajak sebesar 1% dari harga jual, tidak termasuk PPN dan PPnBM. PPh
Pasal 22 yang telah dibayar dapat dikreditkan di SPT Tahunan PPh pembelinya.
● Kapal pesiar dan sejenisnya dengan harga jual lebih dari Rp10.000.000.000,-.
Akan dikenakan pajak sebesar 5% dari harga jual, tidak termasuk PPN dan PPnBM. PPh
Pasal 22 yang telah dibayar dapat dikreditkan di SPT Tahunan PPh pembelinya.

Tarif PPnBM untuk non kendaraan bermotor sebesar 75% diberlakukan pada :
● Kapal pesiar, kapal ekskursi, dan kendaraan air semacam yang dirancang untuk
pengangkutan orang, kapal feri dari semua jenis, kecuali untuk kepentingan
negara atau angkutan umum. (Berdasarkan PMK Nomor 96/PMK.03/2021)

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor:


326/KMK.04/1996 :
● Pajak Pertambahan Nilai yang terutang atas impor kapal laut, kapal sungai, kapal
danau, dan segala jenis kapal yang digunakan untuk kegiatan usaha Perusahaan
Pelayaran Niaga Nasional, tetapi tidak termasuk kapal pesiar perorangan,
ditanggung oleh Pemerintah.
Sehingga kapal pesiar yang dibeli oleh Aiman masih dikenakan Pajak Pertambahan Nilai.

Pajak yang perlu dibayarkan oleh Aiman :


Harga Apartemen : Rp16.000.000.000,00
Harga Kapal pesiar : Rp30.000.000.000,00

Pajak Penghasilan Pasal 22 (PPh 22)


Apartemen : 1% x Rp16.000.000.000,00 = Rp160.000.000,00
Kapal Pesiar : 5% x Rp30.000.000.000,00 = Rp1.500.000.000,00
Rp1.660.000.000,00
Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM)
Kapal Pesiar : 75% x Rp30.000.000.000,00 = Rp22.500.000.000,00
Rp22.500.000.000,00

Pajak Pertambahan Nilai (PPN)


Apartemen : 10% x Rp16.000.000.000,00 = Rp1.600.000.000,00
Kapal Pesiar : 10% x Rp30.000.000.000,00 = Rp3.000.000.000,00
Rp4.600.000.000,00

Berapakah keseluruhan Pajak yang melekat pada pembelian tersebut?


Keseluruhan pajak yang melekat pada pembelian Aiman adalah
= PPh 22 + PPnBM + PPN
= Rp1.660.000.000,00 + Rp22.500.000.000,00 + Rp4.600.000.000,00
= Rp28.760.000.000,00

Apakah pajak yang dipungut dari pembelian apartemen dan kapal pesiarnya dapat
dikreditkan terhadap pajak penghasilannya? Berapakah pajak yang masih perlu
dibayarkan oleh Aiman?
PPh Pasal 22 yang telah dibayar dapat dikreditkan di SPT Tahunan PPh pembelinya.
Berdasar pasal 3 ayat 2 PMK No. 253/PMK.03/2008, bahwa,
“Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diperhitungkan sebagai
pembayaran Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan bagi Wajib Pajak yang melakukan
pembelian barang yang tergolong sangat mewah”

Sehingga, Pajak Penghasilan yang masih harus dibayarkan Aiman adalah


= Pajak Penghasilan pada tahun pajak - PPh pasal 22 pada tahun pajak
= Rp15.000.000.000,00 - Rp1.660.000.000,00
= Rp13.340.000.000,00
2. Diminta :
a. Sebutkan siapakah pihak yang memotong/memungut PPh 22 dan 23 atas
transaksi diatas (a-n). Mohon cantumkan dengan spesifik apakah pph
tersebut dipotong atau dipungut.
b. Sebutkan jenis PPh yang terkait dalam setiap transaksi (dalam 1 poin bisa
terdapat lebih dari 1 transaksi). Beri keterangan, jika atas sebuah transaksi
(a-n), tidak termasuk dalam penghasilan yang menjadi objek pajak PPH 22
dan 23.
c. Hitung besar PPh yang dipotong / dipungut

Catatan : Tidak ada Treaty / Perjanjian P3B

PT. Makmur Sentosa yang bergerak di bidang perdagangan barang-barang


elektronik dan lainnya melakukan pengadaan barangnya antara lain dengan
melakukan impor sendiri. Perusahaan telah memiliki Angka Pengenal Impor (API)
dan selama tahun 2010 melakukan transaksi sebagai berikut:
a. Melakukan impor 200 set komputer dengan harga (cost) termasuk Freight &
Insurance sebesar US$1,300 per-set. Bea Masuk yang ditetapkan adalah 20%
dan pungutan pabean lainnya sebesar Rp20.000.000,- . Kurs Menkeu Rp,
9.500/US$ dan Kurs BI sebesar Rp. 10.100/US$.
Pihak : Bank Devisa / Dirjen Bea dan Cukai (Pemungut)
Jenis PPh : PPh 22
Perhitungan :
CIF (200 x $1300 x $9500) = Rp2.470.000.000

Bea Masuk (20% x Rp2,470,000,000) = Rp494.000.000

Pungutan Lain = Rp20.000.000

Nilai Impor = Rp2.984.000.000

PPh atas import (2,5% x Rp 2.984.000.000) = Rp74.600.000

b. Menjual 15 set televisi kepada Pemda Jakarta senilai Rp.30.000.000,- (belum


termasuk PPN).
Pihak : Bendaharawan, Pemerintah Daerah Jakarta (Pemungut)
Jenis PPh : PPh 22
Perhitungan : 1,5% x Rp30.000.000 = Rp450.000
c. Menjual TV Smart untuk kebutuhan kantor Antonio Corp. yang baru
berdiri seharga Rp.55.000.000,- (termasuk PPN).
Transaksi di atas tidak dikenakan pajak penghasilan, baik PPh 22 maupun PPh 23,
akan tetapi, transaksi tersebut dikenakan pajak pertambahan nilai (PPN).

d. Menjual kulkas, mesin cuci, dan speaker kepada customer yang baru
memiliki rumah seharga Rp.105.000.000,- (termasuk PPN).
Transaksi di atas tidak dikenakan pajak penghasilan, baik PPh 22 maupun PPh 23,
akan tetapi, transaksi tersebut dikenakan pajak pertambahan nilai (PPN).

e. Memperoleh fee dari jasa pemasangan peralatan komputer dari PT Antara


sebesar Rp. 11.000.000,- .
Pihak : Wajib Pajak Badan Dalam Negeri (Pemotong)
Jenis PPh : PPh 23
Perhitungan : 2% x Rp11.000.000 = Rp220.000

f. Membayar jasa manajemen:


- Kepada Mr. Bridgerton (WN Inggris ) sebesar $15.000, Kurs:
Rp.10.000/$US
Transaksi di atas tidak dikenakan pajak penghasilan, baik PPh 22 maupun
PPh 23, akan tetapi, transaksi tersebut dikenakan jenis PPh 26.

- kepada Lembaga Manajemen Indonesia sebesar Rp.20.000.000,-


Pihak : Wajib Pajak Badan Dalam negeri (Pemotong)
Jenis PPh : PPh 23
Perhitungan : 2% x Rp20.000.000 = Rp400.000

g. Membayar bunga kepada:


- Bank BCA sebesar Rp. 15.000.000,-;
Penghasilan yang dibayar atau terutang kepada bank dikecualikan dalam
objek pemotongan PPh 23.

- Hongkong Bank cabang Jakarta sebesar Rp. 20.000.000,-


Hongkong Bank cabang Jakarta merupakan badan usaha tetap yang
mempunyai cabang di Jakarta. Penghasilan yang dibayar atau terutang
kepada bank dikecualikan dalam objek pemotongan PPh 23.

- Bank of Singapore sebesar US$ 100.000. Kurs MenKeu Rp. 9.000,-/US


$
Penghasilan yang dibayar atau terutang kepada bank dikecualikan dalam
objek pemotongan PPh 23.
- PT. Materials Jaya sebesar Rp. 10.000.000,-
Pihak pemotong : Badan pemerintah
Jenis PPh : PPh 23
Perhitungan : 15% x Rp10.000.000 = Rp1.500.000

h. Membayar audit fee kepada KAP Mega Mendung sebesar Rp. 100.000.000,-
Pihak : Wajib Pajak Badan Dalam Negeri (Pemotong)
Jenis PPh : PPh 23
Perhitungan : 2% x Rp100.000.000 = Rp2.000.000

i. Membayar biaya sewa atas alat berat sebesar Rp. 80.000.000,- kepada PT
Adhikar.
Pihak : Wajib Pajak Badan Dalam Negeri (Pemotong)
Jenis PPh : PPh 23
Perhitungan : 2% x Rp80.000.000 = Rp1.600.000

j. Membayar dividen kepada para pemegang sahamnya dari keuntungan


tahun sebelumnya. Besarnya dividen adalah Rp 5.000,- per lembar saham.
Jumlah saham beredar adalah 300.000 lembar saham. Pemegang saham
perusahaan adalah :
- Ir. Wibawa sebanyak 10.000 lembar saham
Pihak : Tidak dikenakan PPh 23
Jenis PPh : PPh 21

- CV. Abadi sebanyak 30.000 lembar saham


Pihak : Wajib Pajak Badan Dalam Negeri (Pemotong)
Jenis PPh : PPh 23
Perhitungan : 15% x 30.000 lembar x Rp5.000 = Rp22.500.000

- PT. Safari sebanyak 75.000 lembar saham


Pihak : Wajib Pajak Badan Dalam Negeri (Pemotong)
Jenis PPh : PPh 23
Perhitungan : 15% x 75.000 lembar x Rp5.000 = Rp56.250.000

- PT. Xiang-Malam sebanyak 105.000 lembar saham


Transaksi ini dikecualikan dari PPh 23 karena kepemilikan lembar saham
melebihi 25%.

k. Membeli semen dari PT Semen Cibinong seharga Rp 250.000.000 dan


menjual kepada Ditjen Pajak dengan harga Rp 300.000.000,-.
Transaksi di atas tidak dikenakan PPh 22 karena kegiatannya berupa membeli,
bukan menjual.
l. Menjual mesin cuci kepada PT Semen Padang seharga Rp 400.000.000
Pihak : BUMN (Pemungut)
Jenis PPh : PPh 22
Perhitungan : 1,5% x Rp400.000.000 = Rp6.000.000

m. Menerima pembayaran dividen dari PT Adila sebesar Rp 85.000.000,-,


dimana kepemilikan saham PT Arief adalah 15%.
Pihak : PT Adila / Wajib Pajak Badan Dalam Negeri (Pemotong)
Jenis PPh : PPh 23
Perhitungan : 15% x Rp85.000.000 = Rp12.750.000

n. Membayar biaya sewa ruko, yang dipergunakan PT. Arief sebagai Gudang,
dari Tuan Hashfi senilai Rp 80.000.000
Transaksi di atas bukan merupakan transaksi penghasilan sewa, melainkan
transaksi pembayaran sewa. Oleh karena itu dikecualikan sebagai objek
pemotongan PPh 23.

You might also like