Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 82

PROFIL KESEHATAN

UPTD PUSKESMAS
TELUK PUCUNG
TAHUN 2019

PEMERINTAH KOTA BEKASI


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TELUK PUCUNG
Jl Perjuangan no 57 Kel. Teluk Pucung Bekasi Utara
KATAKOTA BEKASI
PENGANTAR

Assalammuallikum Warrohmatullahi wabarokatuh


Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa, penyusunan
“Profil Kesehatan Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2019” dapat diselesaikan
dengan baik. Profil Kesehatan Puskesmas adalah salah satu sarana untuk
melaporkan pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian hasil pembangunan
kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggara pelayanan minimal di bidang
kesehatan di Puskesmas Teluk Pucung. Profil Puskesmas Teluk Pucung ini pada
intinya berisi berbagai data atau informasi yang menggambarkan situasi dan kondisi
kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Teluk Pucung, yang dapat
menjadi bahan masukan dalam perencaan di masa yang akan datang.

Landasan dalam penyusunan profil kesehatan ini adalah semua kegiatan pada
jenis-jenis pelayanan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan minimal (SPM),
serta hasil cakupan atau cakupan dari program kesehatan yang ada di Puskesmas
Teluk Pucung yang ada di wilayah kerja Puskesmas Teluk Pucung.

Kami menyadari bahwa profil kesehatan ini masih banyak kekurangan terutama
masih sulit nya memperoleh data yang valid dan akurat dari berbagai sumber. Hal
itu disebabkan oleh berbagai faktor dan keadaan di beberapa instansi
pemerintahan dan keadaan masyarakat Puskesmas Teluk Pucung yang Heterogen.

Dengan tersusunnya Profil Puskesmas Teluk Pucung ini diharapkan dapat


bermanfaat bagi semua pihak, untuk menyempurnakan Profil di masa yang akan
datang, saran dan pendapat sangat kami harapkan sehingga profil ini bisa lebih
baik khususnya dalam hal mendapatkan data, informasi yang akurat, tepat waktu
dan sesuai dengan kebutuhan. Dimana saya memohon ada nya kerjasama yang
solid dari berbagai pihak baik dari internal Puskesmas Teluk Pucung maupun dari
pihak-pihak luar Puskesmas Teluk Pucung yang ikut berperan serta dalam
terlaksananya pembuatan profil ini.

Akhir kata, atas perhatian dan kerjasama yang baik dari semua pihak yang telah
berkontribusi dalam penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas Teluk Pucung tahun
2019. Kami ucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Bekasi, 2019
Kepala UPTD
Puskesmas Teluk Pucung

Dr. Rina Wijaya, MKM


NIP.19750426 200312 2 002

DAFTAR ISI

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


Kata Pengantar……………………………………………………………………………… i
Daftar Isi ……………………………………………………………………………………… ii
Daftar Grafik…………………………………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK
BAB III PEMBANGUNAN KESEHATAN
3.1 Visi ………………………………………………………………………................... 9
3.2 Misi ....................................................................................................................9
3.2 Tujuan Puskesmas………………………………………………………………...... 9
3.3 Tata Nilai…………………………………………………………………................. 9
3.4 Pusat Pemberdayaan Masyarakat.................................................................... 10
3.5 Pusat Pelayanan Kesehatan Starata pertama.................................................. 10
3.4 Upaya Kesehatan Puskesmas …………………………………………………… 10
BAB IV SITUASI DERAJAT KESEHATAN
4.1 Kematian Ibu ………………………………………………………………………. 11
4.2 Kematian Bayi …………………………………………………………………...... 12
4.3 Pola penyakit …………………………….………………………………………… 13
4.4 Status Gizi ………………………………………………………………………….. 13
BAB V SITUASI UPAYA KESEHATAN
5.1 Upaya Kesehatan Essensial ……………………………………………………… 14
5.1.1 Promkes…………………………………………………………………………… 15
5.1.2 Kesehatan Lingkungan…………………………………………………………… 16
5.1.3 Kesehatan Ibu ……………………………………………………………………. 17
5.1.4 KB………………………………………………………………………………….. 20
5.1.7 Imunisasi…………………………………………………………………………..21
5.2 Upaya Kesehatan Pengembangan……………………………………………… 23
5.2.1.Usaha kesehatan Sekolah………………………………………………………23
5.2.2 Kesehatan Usia Lanjut…………………………………………………………..24
5.2.3 Kesehatan Jiwa…………………………………………………………………..25
BAB VI SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
6.1 Fasilitas Kkesehatan………………………………………………………………… 26
6.2 Ketenagaan…………………………………………………………………………... 27
BAB VII KESIMPULAN

DAFTAR TABEL

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


Tabel 2.1 Data Pendidikan SD wilayah Teluk Pucung tahun 2018.................................... 5

Tabel 2.2 Data Pendidikan SLTP/SMA/MA wilayah Teluk Pucung tahun 2018................. 5

Tabel 2.3 Luas wilayah, jumlah penduduk dan kepadatan per Km2 menurut

Kelurahan di Kelurahan Teluk Pucung …………….……………….………. 6

Tabel 4.1 Data 10 Penyakit terbesar di Puskemas Teluk Pucung tahun 2018…………... 13

Tabel 6.1 Data Fasilitas pelayanan terhadap masyarakat di Teluk Pucung tahun 2018…. 23

Tabel 6.2 Data ketenagaan di Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018………………….... 24

DAFTAR GRAFIK

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


2.1 Grafik Data penduduk menurut umur Kelurahan Teluk Pucung tahun 2018.............….6

2.1 Grafik data penduduk menurut pendidikan Kelurahan Teluk Pucung tahun

2018........................................................................................................7

2.3 Grafik data Penduduk menurut pekerjaan Kelurahan Teluk Pucung tahun 2018...... ..7

2.4 Grafik data penduduk menurut agama Kelurahan Teluk Pucung tahun 2018..............8

4.1 Grafik Gizi buruk Kelurahan Teluk Pucung tahun 2018.......................................... 14

5.1 Grafik Rumah Tangga ber PHBS UPTD Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018.......15

5.2 Grafik Rumah Sehat UPTD Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018....…………...... 13

5.3 Grafik Jamban Sehat UPTD Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018......................... 16

5.4 Grafik TTU Memenuhi syarat UPTD Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018............. 16

5.5 Grafik Cakupan K1 Ibu hamil UPTD Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018............. ..17

5.6 Grafik Cakupan K4 Ibu hamil UPTD Puskesms Teluk Pucung tahun 2018……....18

5.7 Grafik Cakupan Linakes UPTD Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018………….... ..19

5.8 Grafik Proporsi Peserta KB Aktif Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018…………19

5.9 Grafik Cakupan Imunisasi Bayi UPTD Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018…….. 19

5.10 Grafik Cakupan Imunisasi TT UPTD Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018……... 20

5.11 Grafik Cakupan Upaya Kesehatan Sekolah tahun 2018……………. ……………... 21

5.12 Grafik Cakupan Kesehatan Lansia UPTD Puskesmas Teluk Pucung tahun

2018……………………………………………...…………………………………………….22

5.13 Grafik Cakupan Kesehatan Jiwa UPTD Puskesmas Teluk Pucung tahun

2018……………………………………………………………………………………………23

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


BAB I

PENDAHULUAN

Dalam era pembangunan ini keberadaan data dan informasi memegang peran yang
sangat penting. Data yang benar-benar akurat, terpercaya, berkesinambungan, tepat waktu
dan mutakhir, sangat diperlukan dalam pengelolaan program, perencanaan, pemantauan
pelaksanaan program dan proyek serta kegiatan yang akan dilakukan. Oleh karena itu,
pengembangan sistem informasi kesehatan merupakan hal yang sangat penting. Sistem ini
diharapkan dapat menyediakan data dan informasi dalam penyusunan rencana pembangunan
daerah,memberikan analisis-analisis yang mendukung penyediaan dana atau anggaran,
memberikan data dan informasi sebagai landasan pengembangan sumber daya, dan lain
sebagainya.

Dalam tatanan desentralisasi atau Otonomi Daerah di bidang kesehatan, kualitas dari
Sistem Informasi Kesehatan Nasional sangat ditentukan oleh kualitas dari Sistem-sistem
Kesehatan Kabupaten/Kota. Oleh karena itu, penataan kembali dan pengembangan Sistem
Informasi Kesehatan Kabupaten/Kota merupakan sesuatu yang sangat penting. Bila hal ini
gagal dilakukan, maka Sistem Informasi Kesehatan Nasional pun tidak akan dapat
memberikan indikator-indikator yang benar tentang tercapai/tidaknya Visi Pembangunan
Kesehatan 2015-2019.

Salah satu produk dari Sistem Informasi Kesehatan adalah Profil Kesehatan. Profil
kesehatan diharapkan terbit secara berkala, minimal sekali dalam setahun. Profil Kesehatan
ini dapat digunakan sebagai sarana penyedia data dan informasi dalam rangka evaluasi
tahunan kegiatan-kegiatan dan pemantauan pencapaian “Kota Sehat”.

UPTD Puskesmas sebagai pelaksana pelayanan kesehatan dasar yang merupakan


ujung tombak dalam pelaksanaan kegiatan dan program kesehatan, tentunya juga
mempunyai peranan yang sangat penting dalam hal penyedia data dan informasi kesehatan.
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Teluk Pucung ini disusun untuk mengetahui hasil
pencapaian program-program yang dilaksanakan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Teluk
Pucung. Adapun sistematika dari profil ini kami susun sebagai berikut :

Pendahuluan : menjelaskan maksud dan tujuan disusunnya profil kesehatan ini.


Gambaran Umum : menjelaskan kondisi geografis dan demografis di wilayah kerja
Puskesmas Teluk Pucung.
Pembangunan Kesehatan : menguraikan visi dan misi serta diuraikan program-
program upaya kesehatan di Puskesmas yang dilaksanakan.

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


Pencapaian Pembangunan Kesehatan : menjelaskan hasil-hasil yang dicapai oleh
UPTD Puskesmas Teluk Pucung dalam menjalankan program-program kesehatan.
Kesimpulan : menjelaskan keadaan umum, kemajuan, kendala maupun kesimpulan
tentang pencapaian program-program kesehatan di Puskesmas Teluk Pucung.
Profil ini kami buat dalam upaya ikut andil guna mencapai tujuan pembangunan
nasional khususnya untuk pencapaian penyusunan rencana kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas Teluk Pucung.

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


BAB II
GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK

2. 1 Gambaran Umum Wilayah Puskesmas Teluk Pucung

Secara geografis, UPTD Puskesmas Teluk Pucung terletak di Kelurahan Teluk


Pucung, Kecamatan Bekasi Utara. Kelurahan Teluk Pucung sendiri terbentuk pada tahun
1989 sesuai dengan Rencana Umum dan Tata Ruang (RUTR) Kota Bekasi. Kelurahan Teluk
Pucung merupakan wilayah pengembangan pemukiman, jasa dan perdagangan.

Perkembangan wilayah telah menimbulkan pengaruh yang besar baik dari segi fisik
maupun non fisik, hal ini dapat dilihat dari beberapa faktor antara lain :

 Berkembangnya pemukiman baru telah mengakibatkan tingginya angka pertumbuhan


penduduk sehingga permaslahan kependudukan semakin komplek, namun disisi lain
pertumbuhan penduduk yang tinggi merupakan potensi, karena memiliki sumber daya
manusia yang lebih banyak.
 Pembangunan yang perlu terus dibina dan dipantau
 Meningkatnya kebutuhan prasarana umum seperti listrik, telepon, perhubungan dan
perbelanjaan.
 Meningkatnya berbagai prasarana peribadatan dan pendidikan kesehatan.
 Karakteristik dan dinamika kehidupan masyarakat menjadi heterogen karena adanya
perpaduan antara kehidupan pedesaan dan perkotaan.

Kelurahan Teluk Pucung merupakan salah satu kelurahan yang berada diwilayah
Kecamatan Bekasi Utara Kota Bekasi, dengan luas wilayah ± 355.055 Km², dengan batas
wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Kecamatan Babelan

Sebelah Timur : Kecamatan Tambun

Sebelah Selatan : Kelurahan Marga Mulya

Sebelah Barat : Kelurahan Perwira

Menurut Laporan tahunan Kelurahan Teluk Pucung, Kelurahan Teluk Pucung terdiri dari 37
Rukun Warga (RW) dan 265 Rukun Tetangga (RT) dengan 15.953 Kepala Keluarga (KK) dan
dengan jumlah penduduk 63.800 Jiwa, terdiri dari Laki-laki 32.647 jiwa, perempuan 31.153
jiwa. Berbeda dengan data statistic jumlah penduduk wilayah Teluk Pucung pada tahun 2018
adalah 68.634 jiwa.

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


Laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi : 30%, hal ini disebabkan karena Kelurahan
Teluk Pucung merupakan wilayah pembangunan pemukiman dimana sampai dengan tahun
2018 perumahan yang telah dibangun mencapai 150 Ha, terdiri dari perumahan Taman
Wisma Asri I = 2,87 Ha, Taman Wisma Asri II = 2,92 Ha, Villa Indah Permai (VIP) = 0,67 Ha,
Griya Kota = 0,12 Ha.

UPTD Puskesmas Teluk Pucung terletak di Jalan Perjuangan No. 57 Kelurahan Teluk
Pucung Bekasi Utara, berdiri diatas tanah hamparan Kelurahan Teluk Pucung, dengan luas
bangunan 164 m2. Terdiri dari 2 lantai dengan 27 ruangan yang digunakan sebagai loket
pendaftaran, ruang rekam medis, ruang pelayanan terdiri dari ruang BP Umum, ruang BP
Lansia, ruang TB Paru, ruang imunisasi, ruang gizi dan konseling, ruang KIA, ruang KB, ruang
MTBS, ruang PONED, Kamar Pasien, ruang Apotik, Gudang Obat, ruang pengambilan
sampel, ruang Laboratorium, Gudang, kamar jaga Bidan, ruang sterilisasi alat, ruang pantri,
ruang Koordinator TU, ruang administrasi, ruang data , ruang BP Gigi, ruang rapat, Mushollah
dan ruang Kepala Puskesmas dengan 3 ruang tunggu dan 7 toilet. Rata-rata pasien yang
berkunjung ke Puskesmas Teluk Pucung sekitar 150 pasien perhari. Pelayanan berlangsung
selama 6 hari dalam seminggu.

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


Gambar 2.1
Peta Wilayah UPTD Puskesmas Teluk Pucung

2.2 Pendidikan

Sebuah Moto “Membangun Pendidikan, Membangun Bangsa”, ada sebuah ungkapan


yang menyatakan bahwa kekayaan terbesar sebuah bangsa adalah manusianya, bukan
sumber daya alamnya. Bila kita amati negara - negara yang maju memiliki sistem pendidikan
yang maju, karena pendidikan merupakan pilar utama untuk membangun sebuah bangsa.
Sebanyak apapun penduduknya kalau tidak dikelola dengan baik dan benar malah berpotensi
menjadi beban.
Di wilayah kerja Puskesmas Teluk Pucung tersedia semua fasilitas pendidikan dari TK
sampai dengan SMA (atau pendidikan yang sederajat), dibawah adalah data jumlah sekolah
di wilayah kerja Puskesmas Teluk Pucung,

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


Tabel 2.1
Data Pendidikan SD Wilayah Teluk Pucung Tahun 2018

JUMLAH
NO NAMA SEKOLAH ALAMAT
MURID
1. SDN Teluk Pucung I Jl. Perjuangan RT 01 RW 01 368
2. SDN Teluk Pucung II Jl. Perjuangan RT 01 RW 01 350
3. SDN Teluk Pucung III Jl. Suplir Raya Blok AA 27 608
4. SDN Teluk Pucung V Jl. Suplir Raya Blok AA 27 536
5. SDN Teluk Pucung VI Jl. Suplir Raya Blok AA 27 554
6. SDN Teluk Pucung VII Jl. Apel Merah Raya No. 46 A 676
7. SDN Teluk Pucung VIII Jl. Apel Merah Raya No. 46 A 544
8. SDN Teluk Pucung IX Jl. Perjuangan RT 01 RW 01 236
9. SDN Teluk Pucung XI Jl. Apel Merah Raya No. 46 A 449
10. SDIT AL – MANAR Jl. Raya Taman Wisma Asri RW 7 504
11. SDIT AL – HUSNA Jl. Apel 6 - 7 541
12. SDIT AVICENA Perum Villa Indah Permai RW 36 1063
13. SDIT HIMAH ASSYIFA Perum Villa Indah Permai RW36 82
14. MI ATTAQWA 52 Jl. KH. Noer Alie RT 002/04 317
15. MI ATTAQWA 26 Jl. Perjuangan RT 01 RW 02 348
16. SD MUTIARA 17 AGUSTUS Jl. Raya Taman Wisma Asri kav N12 592
17. SD ALAM JINGGA 132
18. SDIT NUR HAQ Perum Villa Indah Permai RW 33 198
Sumber : Laporan Tahunan Kelurahan Teluk Pucung tahun 2017

Terdapat 18 Sekolah Dasar di wilayah Kelurahan Teluk Pucung, dengan kriteria 9 SD


Negeri dan 7 SD Islam Terpadu, dan 2 SD Swasta dengan murid terbanyak ada di SDIT
AVICENA.

Tabel 2.2
Data Pendidikan SLTP wilayah Teluk Pucung Tahun 2018

JUMLAH
NO NAMA SEKOLAH ALAMAT
MURID
1. SMPN 21 BEKASI Perum Villa Indah Permai Rw 35 1107
2. SMP Citra Kencana Jl. Raya Perjuangan RT 02 RW 02 138
3. SMP 1 Al – Manar Jl. Raya Perjuangan RT 05 RW 32 611
4. SMP Mutiara 17 Agustus Jl. Wisma Asri RW 17 344
5. MTS Attaqwa 10 Jl. KH. Noer Alie RT 002/04 263
6. MTS Attaqwa 16 Jl. Perjuangan RT 01 RW 02 406

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


7. SMPN 44 Jl. Perjuangan RT 01 RW 01 245
8. SMPI PB SOEDIRMAN Perum Villa Indah Permai RW 37 544
9. SMPIT Avicenna Perum Villa Indah Permai RW 36 300
10. SMP Al Kausar 61
11. SMP Alam Jingga 29
Sumber : Laporan Tahunan Kelurahan Teluk Pucung

Terdapat 11 Sekolah Menegah Pertama (SMP) dengan kriteria 2 SMP Negeri, 4 SMP
Swasta dan 3 SMP Islam Terpadu, serta 2 Madrasah Attaqwa. Dengan murid terbanyak
adalah SMPN 21 Bekasi.

Tabel 2.3
Data Pendidikan SMA/MA wilayah Teluk Pucung Tahun 2018
JUMLAH
NO NAMA SEKOLAH ALAMAT
MURID
1. MAN 1 Kota Bekasi Perum Wisma Asri RT 05 RW 07 1319
2. SMA MUTIARA 17 Jl. Wisma Asri RW 16 456
AGUSTUS
3. SMK CITRA KENCANA JL. Raya Perjuangan RT 02 RW 127
02
4. SMK GELORA Teluk Pucung RT 03 RW 03 712
5. SMKN 5 BEKASI Jl. Serayu 1 blok E 27 Perum 1181
Indah Permai Teluk Pucung

Untuk tingkat SMA terdapat 5 SMA; 1 MAN, 2 SMK swasta, 1 SMA swasta dan 1
SMKN di wilayah Kelurahan Teluk Pucung, dengan murid terbanyak ada di dan MAN 1 Kota
Bekasi.

2.3 Kependudukan

Data kependudukan bermanfaat untuk mempelajari dinamikan kependudukan


manusia, meliputi ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaiman jumlah penduduk
berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan.
Tujuan membuat data kependudukan berdasarkan kelompok umur untuk mengetahui
berapa banyak jumlah penduduk yang produktif di suatu wilayah dan berapa jumlah penduduk
yang belum produktif serta berapa jumlah penduduk yang sudah tidak produktif sehingga kita
bisa tahu berapa rasio ketanggungan suatu wilayah khususnya diwilayah kerja Puskesmas
Teluk Pucung.

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


2.4 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Grafik 2.1
Data Penduduk menurut Umur wilayah Teluk Pucung Tahun 2018

Sumber : BPS Kota Bekasi tahun 2018

Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin penduduk Teluk Pucung untuk usia 35
tahun ke bawah lebih didominasi laki – laki, dan usia 35 – 39 tahun jumlah penduduk laki –
laki dan perempuan seimbang namun di usia 40 tahun ke atas jumlah penduduk didominasi
oleh kaum laki-laki. Untuk jumlah total laki – laki dan perempuan secara umum cenderung
seimbang, laki-laki sebanyak 32.586 jiwa (51,20%) dan perempuan sebanyak 31.048
(48,79%) dengan jumlah penduduk seluruhnya adalah 63.634 jiwa.

2.5 Persebaran dan Kepadatan Penduduk

Tabel 2.4

Luas wilayah, Jumlah penduduk dan Kepadatan per Km2


Kelurahan Teluk Pucung Tahun 2018

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN
JUMLAH
RW WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
RW RT PENDUDUK
(km ) 2
TANGGA * TANGGA per km2
2 3 4 5 7 8 9 10
RW 1 0.4 RW 1 5 3526 682 5,17 8,815
RW 2 0.12 RW 2 7 2469 1066 2,32 20,575
RW 3 0.21 RW 3 3 2743 638 4,30 13,062
RW 4 0.19 RW 4 11 4000 1144 3,50 21,053
RW 5 0.3 RW 5 5 1125 288 3,91 3,750
RW 6 0.3 RW 6 5 963 298 3,23 3,210
RW 7 0.22 RW 7 6 1328 381 3,49 6,036
RW 8 0.2 RW 8 6 997 262 3,81 4,985
RW 9 0.23 RW 9 7 1056 310 3,41 4,591
RW 10 0.15 RW 10 5 1005 270 3,72 6,700
RW 11 0.1 RW 11 7 1172 364 3,22 11,720
RW 12 0.3 RW 12 6 1026 286 3,59 3,420
RW 13 0.17 RW 13 5 809 207 3,91 4,759
RW 14 0.19 RW 14 8 893 247 3,62 4,700
RW 15 0.2 RW 15 6 757 196 3,86 3,785
RW 16 0.13 RW 16 5 922 249 3,70 7,092
RW 17 0.12 RW 17 5 795 220 3,61 6,625
RW 18 0.18 RW 18 6 966 297 3,25 5,367
RW 19 0.18 RW 19 6 858 260 3,30 4,767
RW 20 0.4 RW 20 6 943 288 3,27 2,358
RW 21 0.17 RW 21 10 1817 518 3,51 10,688
RW 22 0.13 RW 22 7 1353 369 3,67 10,408
RW 23 0.12 RW 23 7 2091 572 3,66 17,425
RW 24 0.1 RW 24 7 1268 361 3,51 17,425
RW 25 0.1 RW 25 6 823 229 3,59 8,230
RW 26 0.1 RW 26 6 823 230 3,58 8,230
RW 27 0.1 RW 27 6 868 246 3,53 8,680
RW 28 0.17 RW 28 10 2297 653 3,52 13,512

RW 29 0.12 RW 29 7 1411 395 3,57 11,758

RW 30 0.2 RW 30 7 1377 398 3,46 6,885


RW 31 0.1 RW 31 3 553 153 3,61 5,530
RW 32 0.16 RW 32 12 1797 511 3,52 11,231
RW 33 0.17 RW 33 10 2057 527 3,90 12,100
RW 34 0.12 RW 34 6 905 203 4,46 7,542
RW 35 0.16 RW 35 12 2296 591 3,88 14,350
RW 36 0.18 RW 36 21 5937 1470 4,04 32,983
RW 37 0.16 RW 37 8 2148 574 3,74 13,425

  6.65 265 58.174 15.953 3,65 8,748


Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Bekasi dan Laporan tahunan Kelurahan Teluk Pucung tahun 2018

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


Dari tabel di atas dapat diketahui wilayah dengan luas wilayah 355.035 Ha maka
tingkat kepadatan penduduk per km2 adalah 855,593/Km2. Jumlah penduduk 58.174 (data
Kelurahan Teluk Pucung) dan jumlah Rumah Tangga 15.953 KK dengan jumlah rata - rata
3,65 jiwa.

Grafik 2.2
Data Luas Wilayah Perumahan
Kelurahan Teluk Pucung Tahun 2018

Dari grafik diatas tampak jelas wilayah Teluk Pucung terdiri dari 4 perumahan yang
menjadi wilayah kerja Puskesmas kami, 2 perumahan adalah perumahan yang sudah cukup
lama dan luas hal ini mempengaruhi dari kunjungan pasien kami, sehingga kebanyakan
pasien yang berkunjung di Puskemas kami adalah pasien Lansia dan 2 perumahan lainnya
adalah perumahan baru yang belum lama berdiri dan kebanyakan di sana yang menempati
para rumah tangga baru.

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


Grafik 2.3 (
Data Penduduk Menurut Pendidikan
Kelurahan Teluk Pucung Tahun 2018

Sumber : Laporan Tahunan Kelurahan Teluk Pucung

Dari grafik di atas dapat di wilayah Teluk Pucung mayoritas penduduk berpendidikan
tamat SLTA/sederajat yaitu 42%, sedang sekolah yaitu 13%, SLTP/sederajat yaitu 10% dan
berpendidikan SD/sederajat 8%, dapat disimpulkan bahwa di wilayah Teluk Pucung penduduk
rata-rata masih berpendidikan rendah.

Hal ini berpengaruh juga dengan tingkat kesadaran akan kesehatan perorang, karena
rendahnya tingkat pendidikan maka pengetahuan tentang kesehatan pun minim. Dan ini
menjadi PR besar bagi nakes di wilayah kerja kami untuk membangun tingkat kesadaran
kesehatan dengan memperbanyak penyuluhan dimasyarakat melalui kerjasama dengan
kader-kader di Posyandu juga kerja sama dengan para tokoh – tokoh masyarakat setempat.

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


Grafik 2.4)
Data Penduduk Menurut Pekerjaan
Kelurahan Teluk Pucung Tahun 2018

Sumber : Laporan Tahunan Kelurahan Teluk Pucung

Dari grafik di atas tampak bahwa pekerjaan swasta paling mendominasi sebanyak
13.616 jiwa, kedua PNS sebanyak 2.438 jiwa, kemudian pedagang keliling 535 jiwa dan
terakhir pensiunan sebanyak 366 jiwa.

Total penduduk yang berpenghasilan atau produktif adalah 17.052 jiwa dengan
pensiunan termasuk kedalam perhitungan tersebut, kalau dilihat dari jumlah total penduduk
Kelurahan Teluk Pucung yaitu 67.164 jiwa maka perbandingan antara yang berpenghasilan
dengan yang tidak adalah 1 : 4. Hal ini memiliki pengertian bahwa 1 orang berpenghasilan
menanggung beban 4 orang yang tidak berpenghasilan.

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


Grafik 2.5
Data Persebaran Penduduk Menurut Kepadatan
Kelurahan Teluk Pucung Tahun 2018

Sumber : Laporan Tahunan Kelurahan Teluk Pucung

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa kepadatan penduduk merata di seluruh wilayah
kerja Puskesmas Teluk Pucung, yang terdiri dari 37 RW dan setiap RW berisi penuh oleh
penduduk.

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan


kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang
optimal. Derajat kesehatan merupakan pencerminan kesehatan perorangan, kelompok,
maupun masyarakat yang digambarkan dengan mortalitas, morbiditas, dan status gizi
masyarakat.

3.1 Kelahiran

Angka kelahiran umum atau General Fertility Rate (GFR) adalah banyaknya kelahiran
tiap 1.000 wanita yg berusia 15 – 49 tahun pada pertengahan tahun.

Dengan rumusan GFR = L / W (15-49)*1.000

L = banyaknya kelahiran selama 1 tahun

W (15-49) = banyaknya penduduk wanita yang berumur 15 – 49 tahun

Jumlah kelahiran di wilayah kerja Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018 ada 1.148
jiwa, jumlah wanita usia 15 – 49 tahun di Puskesmas Teluk Pucung ada 20.557 jiwa pada
tahun 2018, maka GFR di wilayah kerja Puskesmas Teluk Pucung adalah 55,84 dibulatkan
jadi 56. Artinya setiap 1.000 wanita usia 15 – 49 tahun dalam kurun waktu 1 tahun terdapat
kelahiran bayi sebanyak 56 bayi.

Grafik 3.1
Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin
di Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2016 – 2018

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


Dilihat dari grafik di atas jumlah bayi lahir pada tahun 2018 menurun jika di bandingkan
dengan tahun 2017 sekitar 18 kelahiran bayi. Ditemukan angka kematian bayi di tahun 2017
sebanyak 2 dan meningkat di tahun 2018 ada 9 kematian bayi. Sehingga dapat dillihat bahwa
terjadi penurunan indikator keberhasilan dalam menekan kematian bayi. Masih diperlukan
kerjasama dari semua pihak untuk lebih mensukseskan peningkatan derajat kesehatan hidup
masyarakat.

3.2 Kematian Ibu

Angka Kematian ibu atau Maternal Motrality Rate (MMR) merupakan indikator dari
derajat kesehatan di suatu wilayah. Kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat
hamil atau kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang
lamanya kehamilan atau tempat persalinan, yakni kematian yang disebabkan karena
kehamilannya atau pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti
kecelakaan, terjatuh, dll. Target SDGs (Sustainable Development Goals) adalah menurunkan
AKI menjadi 70 per 100.000 KH pada tahun 2030 Sementara itu berdasarkan Survei
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2015, Angka Kematian Ibu (AKI) (yang
berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas) sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup.
Angka ini mengalami penurunan, namun masih jauh dari target MDGs tahun 2015. Di wilayah
UPTD Puskesmas Teluk Pucung pada tahun 2018 tidak ditemukan adanya kematian ibu
hamil.

Grafik 3.2
Kematian Ibu Tahun 2014 – 2018 di Puskesmas Teluk Pucung

Dari garfik diagram di atas dapat dilihat dinamika angka kematian ibu saat hamil, saat
bersalin atau saat nifas, jika dilihat dari grafik tersebut maka Puskesmas Teluk Pucung

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


mengalami peningkatan derajat kesehatan pada tahun 2018, karena di wilayah kerja kami
tidak terjadi kematian pada ibu bila dibandingkan pada tahun – tahun sebelumnya.

3.3 Kematian Bayi dan Balita

Angka Kematian Bayi atau Infant Mortality Rate (IMR) adalah jumlah kematian bayi di
bawah usia 1 tahun pada tiap 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Angka kematian
bayi juga merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk menentukan derajat
kesehatan suatu daerah. Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tinggi. Data Survei
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 AKB di Indonesia 32 per 1.000 kelahiran
hidup sedangkan target SDGs untuk Pada 2030, mengakhiri kematian bayi dan balita yang
dapat dicegah, dengan seluruh negara berusaha menurunkan Angka Kematian Neonatal
setidaknya hingga 12 per 1.000 KH dan Angka Kematian Balita 25 per 1.000 KH. Di wilayah
UPTD Puskesmas Teluk Pucung pada tahun 2018 berdasarkan Laporan bulanan KIA ada
kematian bayi.

Grafik 3.3
Kematian Neonatal, Bayi dan Balita

Dari grafik di atas dapat kita lihat angka kematian neonatal, bayi, anak balita dan balita
pada tahun 2018 kembali meningkat setelah tahun 2017 tidak terdapat kematian bayi. Pada
tahun 2018 terdapat kematian bayi sebanyak 9 bayi hal ini menunjukkan menurunnya derajat
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Teluk Pucung.

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


3.4 Kesakitan

3.4.1 Gambaran Umum Masalah Kesehatan

Pola penyakit penduduk pada suatu wilayah dapat dilihat dari 10 besar penyakit,
angka kunjungan kesakitan terbesar di UPTD Puskesmas Teluk Pucung berdasarkan laporan
SP2TP yang terdapat pada laporan Data Kesakitan (LBI) tahun 2018, tercatat penyakit yang
mendominasi penduduk, berdasarkan kelompok umur.

Tabel 3.4
Pola Penyakit Penderita Rawat Jalan Umur 0 – 1 Tahun
di Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2018

Pola penyakit untuk usia 0 – 1 tahun di wilayah kerja Puskesmas Teluk Pucung tahun
2016 peringkat teratas pada penyakit Common Cold (134), Diare (103) dan Demam tidak
Spesifik (123). Pada tahun 2017 susunan 3 besarnya adalah ISPA (60), Diare (54), Gastritis
(52), sedangkan tahun 2018 Common Cold (186), ISPA (62) dan terjadi jumlah kasus yang

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


sama antara OBS. Febris dan Dermatitis (45). Terjadi perbedaan peringkat penyakit
terbanyak di tahun 2017 dan tahun 2018 tapi pergeserannya tidak banyak.
Penyakit common cold menduduki peringkat tertinggi karena pada anak – anak usia
tersebut daya tahan tubuh mereka masih sangat rentan.

Grafik 3.5
Pola Penyakit Penderita Rawat Jalan Usia 1 – 4 Tahun
di Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018

Di tahun 2018 kasus terbanyak pada usia 1-4 tahun adalah Common Cold (284
kasus), ISPA (96 kasus) dan Dermatitis (77 kasus). Di tahun 2017 dan tahun 2016 kasus
terbanyak pada usia 1 – 4 tahun adalah penyakit ISPA yang menduduki peringkat teratas

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


kunjungan pasien. Penyakit ini banyak menyerang pada anak-anak karena pola makan yang
masih senang dengan jajanan terutama chiki dan es, dan masih sulit untuk dicegah.

Grafik 3.6
Pola Penyakit Penderita Rawat Jalan Usia 5 – 14 Tahun
di Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2018

Jumlah kunjungan pasien pada tahun 2018 usia 5 – 14 tahun yang menderita penyakit
ISPA sebanyak 167, Demam yang tidak spesifik 69 dan Faringitis akut sebanyak 61.
Usia 5 – 14 tahun adalah usia anak – anak sekolah SD yang masih sulit untuk diatur masalah
jajanan sehat di sekolah sehingga banyak terjangkit ISPA dan penyakit demam serta faringitis

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


menjadi peringkat kedua dan ke tiga. Karena anak –anak cenderung menyukai jajanan saja
sehingga mereka suka sulit untuk diupayakan makan yang teratur mereka lebih memilih
makanan yang disukai saja sehingga banyak yang terjangkit faringitis diusia masih anak-anak.

Grafik 3.7
Pola Penyakit Penderita Rawat Jalan Usia 15 – 44 Tahun
di Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2018

Bagan 1

Untuk usia 15 – 44 tahun penyakit yang menduduki peringkat tinggi adalah ISPA
sebanyak 479, Commond cold sebanyak 467 dan Dispepsia sebanyak 272. Hal ini

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


disebabkan karena aktivitas penduduk yang tinggi untuk sekarang ini sehingga banyak
masyarakat yang menyepelekan kesehatan mereka dan tidak menjaga pola makan yang baik
sehingga penyakit tersebut menduduki posisi teratas.

Grafik 3.8
Sepuluh Penyakit Terbanyak di Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2018

Sumber : Laporan bulan LB1 UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018

Pola penyakit tertinggi di Puskesmas Teluk Pucung adalah penyakit ISPA sebanyak
851, sedang berikutnya adalah penyakit yang berbasis lingkungan yaitu Common Cold,
dermatitis, dyspepsia dan faringitis. Sedang penyakit yang tidak berbasis lingkungan adalah
hipertensi, DM dan penyakit jantung.

BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


4.1 Capaian Kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat
4.1.1 UKM Essensial

a. PROMOSI KESEHATAN

Pembangunan kesehatan ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan


kemampuan hidup sehat masyarakat yang setinggi – tingginya. Setiap orang berhak atas
kesehatan dan setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas
sumber daya di bidang kesehatan. Namun setiap orang tidak luput dari kewajiban –
kewajiban dibidang kesehatan.

Promosi kesehatan Puskesmas Teluk Pucung merupakan langkah awal  yang kami
tempuh dalam rangka mengurangi atau menurunkan angka kesakitan yang terjadi di dalam
masyarakat dengan berbagai macam permasalahan kesehatan yang kompleks, sehingga
promosi kesehatan perlu terus di tingkatkan, dikembangkan dan dibangkitkan baik dalam
kegiatan promosi itu sendiri maupun penerapan dalam kehidupan sehari-hari sehingga
harapan akan menurunkan angka kesakitan dapat tercapai dan kehidupan yang sehat dapat
diperoleh sehingga masyarakat menjadi lebih sejahtera lahir dan bathin sesuai visi dan misi
indonesia sehat secara menyeluruh.

b. Rumah Tangga ber – PHBS


RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS)

PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga
agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan
aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.

PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga ber PHBS yang
melakukan 10 PHBS yaitu :

 Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan


 Memberi ASI ekslusif
 Menimbang balita setiap bulan
 Menggunakan air bersih
 Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
 Menggunakan jamban sehat

 Memberantas jentik dd rumah sekali seminggu


 Makan buah dan sayur setiap hari
 Melakukan aktivitas fisik setiap hari

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


 Tidak merokok di dalam rumah.

Grafik 4.1

Presentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (Ber-PHBS) di


Puskesmas Teluk Pucung
Tahun 2016 - 2018

Jumlah Rumah Tangga yang ada di wilayah kerja Puskesmas Teluk Pucung pada
tahun 2018 ada 15.953 RT tetapi yang dilakukan PHBS hanya 1.748 dan yang dipantau
sebanyak 1.211 namun yang ber PHBS hanya sebanyak 743. Angka tersebut mengalami
banyak penurunan dari tahun 2017 dikarenakan hanya 2 RW atau 1.748 rumah tangga yang
dilakukan PHBS.

c. Usaha Kesehatan Sekolah


Upaya kesehatan gigi dan mulut di Indonesia dirasa masih kurang, salah satu upaya
untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut adalah dengan program UKS.

Kegiatan ini melibatkan beberapa program yang terkait yaitu Program Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS), Kesehatan Gigi & Mulut (Kesgilut), Program Kesehatan Mata dan
THT, dan Program Gizi. Kegiatan yang dilakukan yaitu berupa pemeriksaan status gizi siswa
dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan, pemeriksaan caries gigi, dan pemeriksaan
kesehatan telinga dan tajam penglihatan (Visus Mata).

Kunjungi kegiatan ini sangat bermanfaat untuk mengetahui keadaan kesehatan siswa
didik mereka, karena sebagian besar mereka kurang mengetahui informasi-informasi
kesehatan dalam upaya mencegah terjadinya penyakit dan tentunya mereka sangat terbantu

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


karena lokasi sekolah yang letaknya termasuk tidak dekat dengan Puskesmas sehingga
pelayanan kesehatan dapat diberikan kepada peserta didik.

Beberapa tips dan triks yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi pada
anak, yaitu:

1. Kumur. Rajin kumur menggunakan obat kumur yang mengandung desinfektan


agar plak dan bakteri yang biasa tumbuh pada sela gigi menjadi lebih mudah diatasi.

2. Bersihkan gigi. Rajin membersihkan gigi dari sisa makanan atau minuman yang
rawan menimbulkan plak gigi dengan menggunakan sikat gigi atau benang flossing.
Gunakan juga pasta gigi yang dapat digunakan untuk mempermudah pembersihan plak.

3. Makanan manis dan lengket. Jangan terlalu sering mengkonsumsi makanan atau


minuman yang manis dan lengket karena rawan menimbulkan perlekatan pada permukaan
atau sela gigi.

4. Vitamin C. Perbanyak konsumsi vitamin C untuk mencegah terjadinya radang


gusi atau perdarahan pada gusi. Vitamin C juga dapat digunakan untuk mencegah terjadinya
stomatitis atau sariawan pada bibir dan langit-langit mulut.

Grafik 4.2

Cakupan Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) Siswa SD & Setingkat Menurut


Jenis Kelamin di Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2016 - 2018

Dari data diatas tampak dua tahun terakhir yaitu tahun 2017 dan tahun 2018
pemeriksaan penjaringan pada anak SD/MI tercapai sesuai target yaitu 100% dijaring
kesehatannya.

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


d. Gigi dan Mulut

Pada tahun 2000, Pemerintah Indonesia, bersama – sama dengan 189 negara
menghadiri pertemuan Puncak Milenium di New York dan menandatangani Deklarasi
Millenium Development Goals (MDGs) yang mempunyai 8 tujuan penting, termasuk
didalamnya pembangunan kesehatan.
Penyakit Gigi – Mulut merupakan faktor risiko dan fokal infeksi penyakit sistemik.
Seseorang dikatakan tidak sehat bila tidak memiliki gigi – mukut yang sehat. Berdasarkan
penelitian Riskesdas 2007 dilaporkan setiap orang memiliki 5 gigi yang berlubang, dilaporkan
juga 23% penduduk yang menyadari dirinya bermasalah gigi dan mulut, 30% menerima
perawatan atau pengobatan dari tenaga profesional gigi. Ditemukan pula angka perawatan
yang masih sangat rendah, terjadi keterlambatan perawatan yang tinggi dan kerusakan gigi
sebagian besar berakhir dengan pencabutan.
Adapun upaya yang telah dilakukan nakes di Puskesmas Teluk Pucung adalah
melakukan kegiatan promosi kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan di dalam dan luar
gedung serta melakukan tindakan pengobatan seperti penambalan dan pencabutan gigi.
Grafik 4.3
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak SD/MI
di Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2016 – 2018

Dari grafik di atas dapat dilihat pada pelayanan kesehatan gigi dan mulut di tahun 2016
dan dilakukan pemeriksaan pada anak kelas 1,3 dan 5. Namun di tahun 2017 dan 2018 baru
dilakukan pada anak kelas 1 SD saja.

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


Di tahun 2018 tidak dapat dilakukan pemeriksaan pada anak SD kelas selektif karena
waktunya yang sulit berbenturan dengan imuisasi Imunisasi Difteri / ORI sulit untuk mengatur
jadwal nakes yang turun.

e. Kesehatan Ibu dan Anak / Keluarga Berencana

i) Pelayanan Kesehatan Ibu hamil

Pengertian K1 adalah kunjungan pertama kali ibu hamil pada awal kehamilan,
cakupan K1 sebesar 70% dari jumlah ibu hamil dalam kurun waktu 1 tahun. Bila kunjungan K1
tidak tercapai hal tersebut mungkin disebabkanpola pelayanan yang belum cukup aktif, akses
petugas kepada ibu masih perlu ditingkatkan.

Tujuan dari K1 adalah untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu
maupun bayinya dengan jalan menegakkanhubungan kepercayaan dengan ibu, mendeksi
komplikasi yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran dan memberikan
pendidikan kepada ibu selama kehamilan.

Indikator keberhasilan pelayanan ANC (Ante Natal Care) dapat dipantau melalui
pelayanan Akses kunjungan ibu hamil baru (K1).

Grafik 4.4
Cakupan K1 Ibu Hamil
Jumlah Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan, dan Pelayanan
Kesehatan Ibu Nifas
Puskesmas Teluk Pucung
Tahun 2016 - 2018

Sumber : Laporan bulanan PWS KIA UPTD Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018

Capaian K1 dari tahun 2016 – 2018 semua sesuai dengan target yang ditetapkan oleh
Dinas, sehingga capaian K1 ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Teluk Pucung sudah

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


sesuai dengan standar Dinas, hal ini dapat tercapai karena kerjasama lintas sektor dapat
terjalin dengan baik, seperti Rumah Sakit swasta sudah menyerahkan laporan kunjungan K1
dan bidan – bidan swasta pun sudah melakukan hal yang sama.

Hasil pencapaian yang cukup baik pada tahun 2018, karena seluruh ibu hamil sudah
semua memeriksakan kehamilannya kepada tenaga kesehatan. Mudahnya mengakses
fasilitas kesehatan dan sudah mengertinya masyarakat akan pentingnya pemeriksaan
kehamilan pada tenaga kesehatan menjadi faktor pendukung tercapainya cakupan K1 ibu
hamil di wilayah Kelurahan Teluk Pucung.

Pelayanan ulang ibu hamil sesuai standar minimal 4 kali (K4). ANC digunakan untuk
memantau dan mendukung kesehatan ibu hamil sehingga dapat mencegah terjadinya
komplikasi sedini mungkin, sehingga diharapkan menurunnya AKI dan AKB. Kunjungan
lengkap (K4) merupakan salah satu indicator program yang dilaksanakan dalam upaya
menurunkan angka kematian ibu.

Untuk capaian K4 tahun 2017 sebanyak 102%, tahun 2017 sebanyak 95% dan tahun
2018 95%. Capaian di K4 memang kurang memenuhi target yang ditetapkan oleh
dinas.Cakupan K4 di UPTD Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018 sudah mencapai target,
target 95% dan pencapaian mencapai 95%, dilihat dari trend cakupan K4 dari tahun 2016 s/d
tahun 2018 terus meningkat. Selain disebabkan karena jumlah penduduk secara proyeksi
yang jauh lebih besar dibandingkan jumlah penduduk secara riil hal ini juga disebabkan belum
maksimalnya pencatatan dan pelaporan yang ada, masih banyak ibu hamil yang sebenarnya
melakukan pemeriksaan kesehatan tetapi tidak tercatat dalam kohort ibu hamil sebagai
sumber data pembuatan laporan PWS KIA.

ii) Pelayanan Kesehatan Ibu bersalin

Salah satu tujuan SDGs adalah meningkatkan kesehatan ibu dengan target
menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi 70 per 100.000 KH pada tahun 2030.
Pertolongan persalian oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinan yang aman yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten.

Grafik 4.5
Cakupan Linakes UPTD Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


Sumber : Laporan bulanan PWS KIA UPTD Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018

Cakupan Linakes atau persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan di UPTD


Puskesmas Teluk Pucung tahun 2016 s/d tahun 2018 terus meningkat, tahun 2017 meningkat
dari tahun 2016 dan meningkat kembali di tahun 2018. Capaian cakupan Linakes pada tahun
2018 sudah mencapai target, target 90% sedangkan pencapaian 1251 (97.6%) dari sasaran
1282 bulin. Tingginya mobilisasi penduduk juga tidak menjadi penyebab untuk tercapainya
target linakes.

iii) Pelayanan kesehatan Ibu Nifas

Grafik 4.6
Cakupan Kesehatan Ibu Nifas UPTD Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan sesuai standar pada ibu mulai jam 6
jam sampai 42 hari pasca bersalin oleh tenaga kesehatan.
a. Kunjungan Nifas pertama pada masa 6 jam sampai dengan 3 hari setelah persalinan
b. Kunjungan Nifas kedua dalam waktu 2 mingggu setelah persalinan (8-14 hari)
c. Kunjungan nifas ke tiga dalam waktu 6 minggu setelah persalinan (36-42 hari)
Tenaga yang dapat memberikan pelayanan ibu nifas adalah dokter spesialis kebidanan,
dokter, bidan dan perawat.

Cakupan kunjungan ibu nifas di UPTD Puskesmas Teluk Pucung pada tahun 2018
sudah mencapai target yaitu 1059 bufas (85%) target 90% dari sasaran ibu nifas yaitu 1251
bufas. Dengan tercapainya target pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan maka tidak
terlalu sulit untuk mencapai target pelayanan terhadap ibu nifas. Hal ini menggambarkan
semakin baiknya pelayanan terhadap ibu hamil, bersalin dan ibu nifas di wilayah Teluk
Pucung dan semakin baiknya sistem pencatatan dan pelaporan yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan baik di Puskesmas maupun di BPS.

iv) Penanganan Komplikasi Kebidanan

Grafik 4.7
Cakupan Komplikasi Kebidanan UPTD Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


Salah satu kunci keberhasilan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi adalah
dengan melakukan deteksi dini adanya faktor resiko pada ibu hamil, bersalin dan nifas.
Cakupan Komplikasi kebidanan yang ditangani di Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018
sebanyak 42 ibu (15,6%) dengan perkiraan ibu hamil dengan komplikasi kebidanan sebanyak
269 bumil, Cakupan ini belum mencapai target yaitu 80%.
Menjaga kesehatan Ibu dan Bayi merupakan program basic six di seluruh puskesmas
di Indonesia, sehingga program kesehatan ibu dan anak ini sangat dititik beratkan oleh
pemerintah. Terutama guna mengejar angka kematian ibu dan anak. Sasaran kesehatan ibu
dan anak adalah : perawatan ibu hamil, perawatan ibu melahirkan, perawatan ibu nifas, ibu
menyusui, Keluarga Berencana, bayi dan balita serta anak sekolah.

v) Ibu Bersalin ditolong Tenaga Medis

Diperkirakan satu orang ibu meninggal setiap jam akibat kehamilan, bersalin, dan
nifas. Salah satu upaya untuk mencegah terjadinya hal tersebut maka persalinan sebaiknya
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terampil sesuai standar.

Tujuan pertolongan persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan adalah


menurunkan kesakitan dan komplikasi persalinan, memberikan pelayanan yang cepat dan
tepat bila terjadi komplikasi, memberikan kenyamanan, keamanan dan keselamatan pada
ibu hamil, bersalin dan nifas.

Grafik 4.8

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan, dan Pelayanan
Kesehatan Ibu Nifas Puskesmas Teluk Pucung
Tahun 2016 - 2018

Di wilayah kerja Puskesmas Teluk Pucung hampir semua ibu hamil melakukan
persalinan difasilitas kesehatan dan ditolong oleh tenaga medis yang berkompeten. Walau
ada beberapa yang melakukan persalinan di parazi.

4.2 KELUARGA BERENCANA (KB)

Indikator keberhasilan program KB adalah pencapaian cakupan KB aktif dan KB baru.


program KB merupakan salah satu dari 4 pilar safe motherhood, sehingga dengan pelayanan
KB dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi secara tidak langsung.

a) Peserta KB Aktif

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


Grafik 4.9
Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi Tahun 2018

Sumber : Laporan bulan KB UPTD Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018

Bila dilihat dari grafik diatas metode kontrasepsi jenis Suntik paling banyak digunakan
akseptor KB aktif di UPTD Puskesmas Teluk Pucung yaitu sebanyak 4.179 PUS atau 42,8%.

4.3 Upaya Kesehatan Gizi

Salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan sumber daya manusia sekaligus
dalam pengentasan kemiskinan adalah dengan meningkatkan status gizi anak terutama anak
Balita dan status gizi ibu hamil. Keadaan gizi terutama pada masa balita akan sangat
mempengaruhi tingkat kecerdasan manusia dewasa, karena kecukupan gizi sangat
diperlukan dalam pertumbuhan otak terutama pada masa balita, dan nantinya akan
menghasilkan manusia produktif dan berkualitas. Prevalensi balita kurang gizi digunakan
sebagai indicator untuk memonitor status kesehatan penduduk. Salah satu target SDGs
adalah Pada tahun 2030, mengakhiri segala bentuk malnutrisi, termasuk mencapai target
internasional 2025 untuk penurunan stunting dan wasting pada balita.

Grafik 4.10

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


Cakupan Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan di UPTD Puskesmas Teluk
Pucung Tahun 2016 - 2018

Sumber : Laporan Bulan Gizi UPTD Puskesmas Teluk Pucung

Status gizi buruk pada balita tahun 2016 ada 5, di tahun 2017 ada 5 dan tahun 2018
adalah 4 orang balita, terjadi penurunan jumlah balita gizi buruk di tahun 2018 dan semua
balita gizi buruk tersebut ditangani. Dengan adanya penurunan gizi buruk, Hal ini menunjukan
kinerja dari petugas Puskesmas dan kader posyandu balita, sudah cukup baik. Tetapi masih
perlu untuk kerjasama berbagai kalangan untuk lebih memaksimalkan penanganan kasus
balita gizi buruk di wilayah Puskesmas Teluk Pucung.

4.4 Pemberian Vitamin A pada Bayi dan Anak Balita

Di Indonesia pemberian suplementasi vitamin A dilakukan pada bulan Februari dan


Agustus dengan sasaran anak usia 6 – 59 bulan. Indonesia telah aktif mengkampanyekan
penanganan kondisi kekurangan vitamin A, dengan program suplementasi vitamin A dua kali
dalam satu tahun, sejak tahun 1970-an sehingga saat ini permasalahan kekurangan vitamin A
sudah tidak menjadi permasalahan kesehatan masyarakat. Hingga saat ini program
pemberian suplementasi vitamin A pada kelompok masyarakat yang rentan kekurangan
vitamin A masih terus dilakukan.

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


Grafik 4.11
Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi, Anak Balita di Puskesmas Teluk
Pucung Tahun 2016 – 2018

Peningkatan jumlah balita yang mendapatkan Vitamin A dari tahun ketahun mengalami
peningkatan hal ini merupakan hal yang positif artinya kesadaran masyarakat dalam
memelihara kesehatan putra dan putrinya serta kemauan masyarakat bekerja sama dengan
puskesmas hal ini menunjukkan bahwa selama ini pembinaan terhadap masyarakat sudah
mulai mengalami keberhasilan melalui pembinaan kader yang merupakan perpanjangan
tangan nakes.

Grafik 4.12

Jumlah Anak 0 – 23 Bulan (Baduta) Ditimbang

di Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2017 – 2018

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


Baduta di Puskesmas Teluk Pucung masih ditemukan balita dengan berat badan
dibawah garis merah sebanyak 4 balita di tahun 2017 dan tahun 2018 ditemukan sebanyak 1
balita. Semua sudah mendapat penanganan di Puskesmas Teluk Pucung.

Grafik 4.13

Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin Tahun 2016 – 2018

Dari grafik diatas dapat dilihat dari tahun ketahun pelayanan kesehatan terhadap balita
di Puskesmas Teluk Pucung pada tahun 2016 ada 161 balita, di tahun 2017 ada 2215 balita
dan tahun 2018 balita terlayani ada 2799 balita. Peningkatan ini dapat tercapai karena
terjalinnya kerjasama yang baik antara nakes dengan kader-kader posyandu dan pihak
pengurus RW setempat serta peran aktifnya tokoh masyarakat yang ikut mendukung program
kesehatan wilayahnya masing-masing.

Grafik 4.14
Jumlah Balita Ditimbang di Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2017 – 2018

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


Jumlah balita yang ditimbang pada tahun 2017 lebih banyak jika dibandingkan dengan
tahun 2018. Pada tahun 2018 mengalami penurunan hal ini dikarenakan data sasaran untuk
balita mengalami penurunan. Di Pukesmas Teluk Pucung masih ditemukan Berat badan Bayi
yang dibawah Garis Merah artinya berat badan bayi yang masih kurang dan memerlukan
perawatan lebih intensif. Di tahun 2017 ada 19 balita dan tahun 2018 menurun jadi 2
walaupun masih tetap ada.

4.5 Asi Eksklusif

ASI merupakan sumber nutrisi pada bayi. Komposisi yang terkandung di dalam ASI
menunjang tumbuh kembang bayi apalagi terdapat kandungan antibodi alami yang dapat
membantu dalam mencegah infeksi dan gangguan kesehatan pada bayi.

Pemberian ASI eksklusif pada bayi minimal 6 bulan dengan demikian bayi tidak
diberikan tambahan cairan seperti susu formula, air putih, madu atau makanan padat sebelum
usia enam bulan.

Kandungan ASI :

1. Kolostrum : memiliki cairan berwarna kekuningan umumnya pada hari ke 1 – 3 setelah


lahiran. Kolostrum mengandung protein yang berfungsi sebagai antibodi dalam membunuh
kuman.

2. Susu Transisi : susu yang keluar setelah kolostrum pada hari ke 4-10, terdapat
imunoglobulin protein dan laktosa dengan konsentrasi yang lebih rendah dari kolostrum
namun kandungan lemak dan jumlah kalori yang tinggi.

3. Susu Matur : Asi yang keluar setelah 10 hari, berwarna putih kental sehingga komposisi
dari ASI adalah lemak dan juga karbohidrat.

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


Grafik 4.15
Jumlah Bayi yang Diberi ASI Eksklusif
di Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2016 – 2018

Bayi yang mendapat ASI eksklusif tahun 2018 sebanyak 198 mengalami peningkatan
dari tahun 2017 yaitu 185, pada tahun 2016 tidak dilakukan pencatatan pada bayi yang diberi
asi eksklusif.

Sebanarnya sosialisasi mengenai ASI eksklusif tidak kurang namuan memang


kesadaran atau kesibukan ibu – ibu bekerja yang tidak bisa memenuhi kewajiban untuk
memberi ASI eksklusif pada bayinya.

4.6 Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit

a. Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu jenis penyakit tular Vektor yang
disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan penyakit ini merupakan penyakit endemis. Cara
mengendalikan atau mencegah penyakit DBD dengan melakukan upaya preventif dan
promotif karena belum ada vaksin untuk mencegah penyakit tersebut.

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


Grafik 4.16
Penyakit DBD di Puskesmas Teluk Pucung
Tahun 2016 - 2018

Dari grafik diatas dapat dilihat jumlah penderita DBD dari tahun ketahun selalu
meningkat jumlahnya yaitu tahun 2016 ada 34 penderita, tahun 2017 ada 39 penderita dan
tahun 2018 ada 39 penderita. Tahun 2016 dan 2017 tidak terdapat angka kematian penderita
akibat DBD, namun pada tahun 2018 terdapat 1 kasus kematian akibat DBD, sehingga perlu
untuk menggerakkan kegiatann PSN di wilayah Puskesmas Teluk Pucung.

b. Malaria

Malaria adalah penyakit yang ditularkan oleh parasit Plasmodium yang hidup dan
berkembang dalam sel darah merah manusia dan ditularkan melalui nyamuk anopheles
betina. Di wilayah kerja Puskesmas Teluk Pucung tidak ditemukan warga yang menderita
penyakit malaria pada tahun 2018, begitu juga di tahun 2016 dan tahun 2017.

c. Filariasis

Filariasis (penyakit kaki gajah) adalah penyakit menahun menular, disebabkan oleh
cacing filariasis yang menyerang saluran dan kelenjar getah bening. Penyakit ini dapat
menyebabkan cacat yang menetap. Di wilayah kerja Puskesmas Teluk pucung tidak
ditemukan penderita filariasis pada tahun 2018 dan ditahun 2016 serta tahun 2017 tidak
ditemukan penderita filariasis.

Cara pencegahan penyakit kaki gajah ini bisa dilakukan dengan membiasakan hidup
bersih. Salah satu cara pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan menghindarkan
gigitan dari nyamuk dengan menggunakan lotion maupun spray anti nyamuk.

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


Bersihkan sumber air yang menjadi perindukan nyamuk seperti penampungan bak
mandi, ember cucian, kolam ikan dll. Usahakan tidak terdapat genangan air di sekitar rumah
kita. Dan jangan lupa membersihkan semak yang seringkali digunakan sebagai tempat
persembunyian nyamuk yang menjadi penyebab penyakit kaki gajah tersebut.

4.7 Gambaran Penyakit Menular Langsung

a. Tuberkulosis (TB Paru)

Tuberkulosis paru (TB) adalah salah satu penyakit menular langsung yang disebabkan
kuman Mycobacterium Tuberculosis. Penularan TB BTA positif melalui percikan dahak yang
dikeluarkan oleh pasien yang sudah menderita TB Paru.

Program penanganan TB nasional mengadopsi strategi DOTS (Directly Observed


Treatment Shortcourse) yang direkomendasikan oleh WHO. Strategi DOTS terdiri dari 5
komponen kunci, yaitu :

1. Komitmen Politis, dengan peningkatan dan kesinambungan pendanaan


2. Penemuan kasus dengan pemeriksaan dahak mikroskopis yang terjamin mutunya
3. Pengobatan yang standar, dengan supervisi dan dukungan bagi pasien
4. Sistem pengelolaan dan ketersediaan OAT yang efektif
5. Sistem Monitoring, pencatatan dan pelaporan yang mampu memberikan penilaian
terhadap hasil pengobatan pasien dan kinerja program.

Dengan cara menemukan dan menyembuhkan pasien merupakan upaya terbaik


dalam pencagahan penularan TB paru.

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


Grafik 4.17
Kasus Baru TB BTA +, Seluruh Kasus TB dan Kasus TB pada Anak di
Puskesmas Teluk Pucung tahun 2016 – 2018

Dari grafik diatas ditemukan kasus TB BTA + baru yaitu di tahun 2016 ada 21, tahun
2017 ada 28 dan tahun 2018 ada 25. Sedangkan jumlah seluruh kasus TB Paru di tahun 2016
ada 33, tahun 2017 ada 33 tahun 2018 ada 32. Kemudian di tahun 2018 ditemukan kasus TB
BTA + pada anak usia 4 tahun sebanyak 1 kasus.

Grafik 4.18
Jumlah Kasus dan Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA +
di Puskesmas Teluk Pucung tahun 2016 – 2018

Suspek yang ditemukan di Puskesmas Teluk pucung pada tahun 2018 cukup banyak
hal ini dilakukan untuk segera dapat mendeteksi kemungkinan atau kecurigaan terhadap

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


pasien yang tertular TB Paru yaitu sebanyak 171, tahun 2016 ada 119 suspek dan tahun 2017
ada 223 suspek.

Dari suspek tersebut yang memang terkena TB BTA + pada tahun 2016 ada 25
pasien, 2017 ada 25 pasien dan tahun 2018 ada 32 pasien. Sehingga pasien yang terjaring
sekitar 21% di tahun 2016, 11% di tahun 2017 dan 19% di tahun 2018.

Grafik 4.18
Angka Kesembuhan dan Pengobatan Lengkap TB Paru BTA +
Di Puskesmas Teluk Pucung tahun 2016 – 2018

Angka kesembuhan tahun 2016 ada 25 kasus, tahun 2017 ada 28 kasus, dan tahun
2018 ada 12 kasus. Angka kesembuhan tahun 2018 menurun bila dibandingkan pada tahun
2016 sedikit peningkatan di tahun 2017 bila dibandingkan ditahun 2016. Hal ini disebabkan
ada pasien yang pustus obat dan tidak tau bagaimana kabar pasien tersebut kemungkinan
pindah tempat tinggal, sehingga tudak dapat dipantau kembali.

b. Kusta

Penyakit kusta adalah penyakit menular yang disebabkan Mycobacterium leprae,


penyakit ini ditakuti oleh masyarakat, keluarga dan juga petugas kesehatan karena dapat
menimbulkan cacat.

Klarifikasi penyakit Kusta menurut WHO ada 2 tipe yaitu tipe Pausi Basilar (PB) dan
Tipe Multi Basilar (MB).

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


Grafik 4. 19
Jumlah Kusta Baru di Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2016 – 2018

Pada tahun 2016 dan 2017 tidak di temukan kasus kusta, tetapi pada tahun 2018 di
temukan kasus kusta sebanyak 5 kasus di wilayah kerja Puskesmas Teluk Pucung.

c. Diare

Diare (atau dalam bahasa kasar disebut menceret) (BM = diarea; Inggris = diarrhea)
adalah sebuah penyakit di mana tinja atau feses berubah menjadi lembek atau cair yang
biasanya terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24 jam. Perawatan untuk diare melibatkan
pasien mengonsumsi sejumlah air yang mencukupi untuk menggantikan yang hilang, lebih
baik bila dicampur dengan elektrolit untuk menyediakan garam yang dibutuhkan dan sejumlah
nutrisi.

Jika tidak tersedia oralit bubuk, oralit dapat dibuat dengan bahan-bahan berikut ini :

 200 ml atau segelas seukuran belimbing air matang


 2 sendok teh gula pasir
 1/2 sendok teh garam halus

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


Grafik 4.20
Kasus Diare Ditangani di Puskesmas Teluk Pucung
Tahun 2016 – 2018

Target penemuan kasus diare pada balita pertahun adalah 1.106 kasus/tahun,
penemuan kasus balita diare pada tahun 2016 adalah 539 dan tahun 2017 sebanyak 525
kasus yang artinya target tidak tercapai, di tahun 2018 sebanyak 369 kasus mengalami
penurunan kasus dari tahun sebelumnya dan target tidak tercapai. Namun dari semua kasus
daire tersebut tertangani sehingga tidak terjadi kematian pada penderita diare.

Alasan target belum tercapai karena sebagian masyarakat belum memeriksakan diare
ke sarana kesehatan dan di wilayah kerja Puskesmas Teluk Pucung masih ada RW yang
belum bebas BABS (Buang Air Besar Sembarangan).

d. Pneumonia

Kasus pneumonia pada balita merupakan masalah yang sangat memprihatinkan


karena balita dengan gizi buruk akan menyebabkan angka mortalitas pneumonia pada bayi
semakin tinggi. Di Indonesia penyakit ini menjadi nomor 3 tertinggi setelah kardiovaskuler dan
TBC. Faktor sosial ekonomi yang rendah mempertinggi resiko kematian.

Pneumonia pada anak dapat dicegah dengan vaksin yang diberikan mulai usia anak 2
bulan. Memberikan asupan makanan yang sehat menjadi upaya untuk menghindari
pneumonia pada anak. Makanan yang sehat dan menyehatkan akan meningkatkan ketahanan
tubuh dari serangan patogen. ASI eksklusif dan suplai zat besi yang cukup pada anak dapat
meminimalisir resiko anak meninggal karena pneumonia.

Grafik 4.21
Penemuan Kasus Pneumonia Balita
Di Puskesmas Teluk Pucung tahun 2016 - 2018

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


4.7 Gambaran Penyakit Menular Seksual

HIV, AIDS dan Syphilis

HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. HIV sendiri adalah


virus yang jika menginfeksi dapat menyebabkan menurunnya kemampuan dalam melawan
infeksi virus, bakteri, jamur, parasit yang masuk ke dalam tubuh. Virus HIV bekerja dengan
cara menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Virus ini juga menyebabkan penderitanya
rentan terhadap serangan kanker karena menurunnya kekebalan tubuh.

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


Sementara AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah tahap lanjutan dari
infeksi virus HIV. Penularan virus HIV dapat terjadi melalui darah, air mani, hubungan seksual
atau cairan vagina. Namun virus ini tidak dapat menular lewat kontak fisik biasa seperti
berpelukan, berciuman, atau berjabat tangan dengan seseorang yang terinfeksi HIV atau
AIDS. Jadi, kita tidak perlu mengucilkan mereka.

Pencegahan HIV/AIDS
Tidak ada vaksin untuk mencegah infeksi HIV dan tidak ada penyembuh untuk AIDS.
Jaga kesehatan dan lindungi diri anda dari faktor-faktor risiko adalah jalan terbaik.
Jika anda HIV negatif maka tindakan yang terbaik adalah :

1. Ketahui apa itu HIV dan bagaimana penularannya


2. Ketahui status kesehatan pasangan seksual anda
3. Gunakan kondom setiap kali melakukan hubungan seksual
4. Pertimbangan untuk melakukan penyunatan pada laki-laki
5. Gunakan jarum suntik steril
6. Waspada terhadap darah transfusi
7. Periksakan kesehatan secara teratur

Jika anda positif mengidap HIV maka anda harus melindungi orang di sekeliling anda
dengan:

 Lakukan hubungan seksual yang aman dengan memakai kondom


 Beritahukan pasangan anda bahwa anda mengidap HIV
 Jika pasangan anda hamil, beritahukan bahwa anda mengidap HIV dan lakukan
perawatan untuk menjaga kesehatannya dan bayinya
 Katakan kepada orang lain yang anda rasa perlu untuk tahu bahwa anda
mengidap HIV
 Jangan berbagi jarum suntik
 Jangan donorkan darah dan organ anda
 Jangan berbagi pisau cukur atau sikat gigi
 Jika anda hamil, ambil perawatan medis secepatnya

Program HIV AIDS di Puskesmas Teluk Pucung merupakan program pengembangan


dari basic six. Di wilayah kerja Puskesmas Teluk Pucung tidak disangka ternyata sudah

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


ditemukan kasus tersebut, dan yang mencengankan dari beberapa kasus yang ditemukan dari
hasil visity adalah ibu rumah tangga yang tidak melakukan hubungan sex bebas.

Grafik 4.22
Jumlah Kasus HIV, AIDS dan Syphilis
Di Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2016 – 2018

Penemuan kasus HIV meningkat pada tahun 2017 ada 38 pasien sedang kasus
syphilis hanya berjumlah 5 kasus di tahun 2016 ada kasus HIV 7 dan syphilis 6, namun dan di
tahun 2018 ditemukan kasus HIV sebanyak 7 kasus, AIDS 1 kasus dan syphilis sebanyak 1
kasus.

4.8 Kejadian Luar Biasa (KLB)

Wabah adalah peningkatan kejadian kesakitan/ kematian, yang meluas secara cepat
baik dalam jumlah kasus maupun luas daerah penyakit, dan dapat menimbulkan malapetaka.
Di Puskesmas Teluk Pucung pada tahun 2015 – 2017 tidak ditemui KLB, sehingga tidak
satupun KLB yang ditangani.

4.9 Gambaran Penyakit Tidak Menular

a. Penyakit Hipertensi

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


Penyebab hipertensi masih belum bisa dipastikan penyebabnya. Ketika usia
bertambah, kemungkinan menderita tekanan darah tinggi akan semakin meningkat. Tidak
diketahui dengan jelas, tapi risiko Anda akan meningkat jika Anda :
 Berusia di atas 65 tahun

 Makan banyak garam

 Kelebihan berat badan

 Memiliki keluarga dengan tekanan darah tinggi

 Kurang makan buah dan sayuran

 Kurang berolahraga

 Minum terlalu banyak kopi (atau minuman lain yang mengandung kafein)

 Terlalu banyak mengonsumsi minuman keras

Risiko mengidap hipertensi dapat dikurangi dengan mengubah hal-hal di atas dengan
gaya hidup yang lebih sehat. Selain itu, pemeriksaan tekanan darah secara rutin juga bisa
membantu diagnosisnya pada tahap awal. Semakin awal diagnosis hipertensi diketahui,
semakin besar pula kemungkinan untuk menurunkan tekanan darah ke tingkat normal dengan
mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, tanpa perlu mengonsumsi obat.
Mengukur tekanan darah

Kekuatan darah dalam menekan dinding arteri (pembuluh darah besar) ketika dipompa
ke seluruh tubuh oleh jantung menentukan ukuran tekanan darah. Tekanan yang terlalu tinggi
akan membebani arteri dan jantung Anda. Hal ini yang akan membuat pengidap hipertensi
mengalami serangan jantung, stroke atau penyakit ginjal.

Pencegahan dan Pengobatan Hipertensi


Jika tekanan darah Anda tinggi, maka awasilah dengan ketat sampai bisa turun dan
dikendalikan dengan baik. Dokter biasanya menyarankan perubahan pada gaya hidup, hal ini
termasuk dalam pengobatan untuk hipertensi. Anda bisa melakukan beberapa hal berikut
untuk mencegah tekanan darah tinggI :
 Mengonsumsi makanan sehat

 Mengurangi konsumsi garam dan kafein

 Berhenti merokok

 Berolahraga secara teratur

 Menurunkan berat badan, jika diperlukan

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


 Mengurangi konsumsi minuman keras

Tidak pernah terlalu awal untuk mulai mencegah hipertensi sebab pencegahan akan
selalu lebih mudah dan murah dibandingkan pengobatan.

Grafik 4.23
Pengukuran Tekanan Darah 18 Tahun ke atas
Di Puskesmas Teluk Pucung tahun 2017 – 2018

Dari angka di atas dapat dilihat pada tahun 2018 penyakit hipertensi meningkat jika di
bandingkan dengan tahun 2017 dan lebih banyak di derita oleh perempuan 1202 dan laki-laki
yaitu 1027. Namun ditahun 2017 justru kebalikannya, penderita hipertensi banyak diidap oleh
kaum perempuan yaitu 269 dan laki-laki sebanyak 259 dengan jumlah penderita yang lebih
sedikit.

b. Kanker Leher Rahim

Kanker serviks atau yang disebut juga sebagai kanker mulut rahim merupakan salah
satu penyakit kanker yang paling banyak ditakuti kaum wanita. Kanker serviks menyerang
pada bagian organ reproduksi kaum wanita, tepatnya di daerah leher rahim atau pintu masuk
ke daerah rahim yaitu bagian yang sempit di bagian bawah antara kemaluan wanita dan
rahim.

Penyebab Kanker Serviks

Human papilloma Virus (HPV) merupakan penyebab dari kanker serviks. Sedangkan
penyebab banyak kematian pada kaum wanita adalah virus HPV tipe 16 dan 18. Virus ini

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


sangat mudah berpindah dan menyebar, tidak hanya melalui cairan, tapi juga bisa berpindah
melalui sentuhan kulit. Selain itu, penggunaan wc umum yang sudah terkena virus HPV, dapat
menjangkit seseorang yang menggunakannya jika tidak membersihkannya dengan baik.

Selain itu, kebiasaan hidup yang kurang baik juga bisa menyebabkan terjangkitnya
kanker serviks ini. Seperti kebiasaan merokok, kurangnya asupan vitamin terutama vitamin C
dan vitamin E serta kurangnya asupan asam folat. Kebiasaan buruk lainnya yang dapat
menyebabkan kanker serviks adalah seringnya melakukan hubungan intim dengan berganti
pasangan, melakukan hubungan intim dengan pria yang sering berganti pasangan dan
melakukan hubungan intim pada usia dini (melakukan hubungan intim pada usia <16 tahun
bahkan dapat meningkatkan resiko 2x terkena kanker serviks). Faktor lain penyebab kanker
serviks adalah adanya keturunan kanker, penggunaan pil KB dalam jangka waktu yang sangat
lama, terlalu sering melahirkan.

Ciri-Ciri Perempuan Menderita Kanker Serviks

Kanker serviks membutuhkan proses yang sangat panjang yaitu antara 10 hingga 20
tahun untuk menjadi sebuah penyakit kanker yang pada mulanya dari sebuah infeksi. Oleh
karena itu, saat tahap awal perkembangannya akan sulit untuk di deteksi. Oleh karena itu di
sarankan para perempuan untuk melakukan test pap smear setidaknya 2 tahun sekali,
melakukan test IVA (inspeksi visual dengan asam asetat, dll. Meskipun sulit untuk di deteksi,
namun ciri-ciri berikut bisa menjadi petunjuk terhadap perempuan apakah dirinya mengidap
gejala kanker serviks atau tidak:

1. Saat berhubungan intim selaku merasakan sakit, bahkan sering diikuti pleh
adanya perdarahan.

2. Mengalami keputihan yang tidak normal disertai dengan perdarahan dan


jumlahnya berlebih

3. Sering merasakan sakit pada daerah pinggul

4. Mengalami sakit saat buang air kecil

5. Pada saat menstruasi, darah yang keluar dalam jumlah banyak dan berlebih

6. Saat perempuan mengalami stadium lanjut akan mengalami rasa sakit pada
bagian paha atau salah satu paha mengalami bengkak, nafsu makan menjadi
sangat berkurang, berat badan tidak stabil, susah untuk buang air kecil,
mengalami perdarahan spontan.

Pencegahan Kanker Serviks


Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dilakukan kaum perempuan dalam hal
mencegah kanker serviks agar tidak menimpa dirinya, antara lain:

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


1. Jalani pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan yang cukup nutrisi
dan bergizi

2. Selalu menjaga kesehatan tubuh dan sanitasi lingkungan

3. Hindari pembersihan bagian genital dengan air yang kotor

4. Jika anda perokok, segera hentikan kebiasaan buruk ini

5. Hindari berhubungan intim saat usia dini

6. Selalu setia kepada pasangan anda, jangan bergonta-ganti apalagi diikuti


dengan hubungan intim.

7. Lakukan pemeriksaan pap smear minimal lakukan selama 2 tahun sekali,


khususnya bagi yang telah aktif melakukan hubungan intim

8. Jika anda belum pernah melakukan hubungan intim, ada baiknya melakukan
vaksinasi HPV

9. Perbanyaklah konsumsi makanan sayuran yang kandungan beta karotennya


cukup banyak, konsumsi vitamin C dan E.

Meskipun demikian, jika anda sudah terdeteksi mengidap kanker serviks, maka ada
beberapa metode pengobatan yang bisa dilakukan. Jika terdeteksi kanker serviks stadium
awal, maka pengobatannya dilakukan dengan cara menghilangkan kanker serviks tersebut
dengan cara dilakukan pembedahan, baik pembedahan laser, listrik atau dengan cara
pembekuan dan membuang jaringan kanker serviks (cyrosurgery).
Untuk kasus kanker serviks stadium lanjut akan dilakukan pengobatan dengan cara
kemoterapi serta radioterapi, namun jika sudah terdeteksi cukup parah, tiada lain kecuali
dengan mengangkat rahim (histerektomi) secara menyeluruh agar kanker tidak berkembang.

Di wilayah kerja Puskesmas Teluk Pucung pernah dilakukan pemeriksaan IVA pada
tahun 2017 pada 154 perempuan dan tidak ada yang terdeksi menderita kanker leher rahim
untuk tahun – tahun sebelumnya belum dilakukan pemeriksaan IVA.

c. Obesitas

Obesitas adalah penumpukan lemak yang sangat tinggi di dalam tubuh sehingga
membuat berat badan di luar batas ideal. Sejumlah komplikasi dapat timbul akibat obesitas,

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


bahkan beberapa diantaranya membahayakan nyawa, beberapa contoh komplikasi yang
dapat timbul adalah stroke, jantung koroner, diabetes tipe 2, kanker usus, dan kanker
payudara.

Obesitas juga dapat menimbulkan masalah psikologis, seperti stres dan depresi yang
berawal dari rasa tidak percaya diri penderita obesitas yang mengalami perubahan bentuk
badan.

Metode penghitungan yang digunakan untuk mengetahui apakah termasuk dalam


obesitas yaitu dengan IMT (indeks massa tubuh). Rumus yang dipakai dalam perhitungan IMT
adalah berat tubuh dalam kilogram dibagi dengan tinggi tubuh dalam satuan meter kuadrat.
Jika hasil akhir perhitungan IMT kurang dari 18,5 maka dianggap kekurangan berat badan.
Jika lebih dari 24,9 maka dianggap kelebihan berat badan. Seseorang dinyakan mengalami
obesitas jika IMT diantara 30 – 39,9. Selanjutnya seseorang dianggap mengalami obesitas
ekstrim jika IMT diatas 40.

Grafik 4.24
Pemeriksaan Obesitas Menurut Jenis Kelamin
Di Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2018

Pemeriksaan obesitas pada pasien baru sudah dilakukan sejak tahun 2017 di
Puskesmas teluk Pucung, pemeriksaan dilakukan pada 2.039 pasien yang datang ke
Puskesmas Teluk Pucung terdiri dari 941 laki – laki dan 1.098 pada perempuan.

Dan untuk tahun 2018 pemeriksaan pasien obesitas mengalami peningkatan yaitu
sebanyak 16.830 pasien yang datang ke Puskesmas Teluk Pucung. Dan yang masuk dalam
perhitungan obesitas ditemukan pada laki -laki sebanyak 776 dan perempuan sebanyak 1.395.

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


4.10 Pelayanan Imunisasi Dasar

Salah satu upaya program pencegahan penyakit yaitu melalui pelayanan imunisasi
dasar pada bayi. Imunisasi termasuk program pencegahan penyakit yang menjadi prioritas
pemerintah bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian pada bayi dan balita,
yang disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), Program
imunisasi ini merupakan program dasar lengkap (LIL/Lima Imunisasi Dasar Lengkap) pada
bayi meliputi satu dosis BCG, 3 dosis Pentabio, 4 dosis Polio, 4 dosis hepatitis.

a) Imunisasi Bayi

Grafik 4.25
Cakupan Imunisasi Dasar di UPTD Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2018

Sumber : laporan bulanan Imunisasi UPTD Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018

Semua Cakupan imunisasi belum ada yang mencapai 100%, begitupun cakupan
Imunisasi Dasar Lengkap UPTD Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018 hanya mencapai
75,5%. Hal ini menggambarkan bahwa masih rendahnya pemahaman akan pentingnya bayi
diimunisasi sampai dengan lengkap. Tetapi secara global UPTD Puskesmas Teluk Pucung
belum mencapai target UCI (Universal Child Immunization) yaitu beberapa cakupan imunisasi
sudah mencapai lebih dari 80%. UCI menggambarkan besarnya tingkat perlindungan
masyarakat terhadap penyakit yang dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) adapun
Indikator UCI yang digunakan adalah BCG, Poilo 4, DPT-HB3 dan Campak.

b) Imunisasi Ibu Hamil


Grafik 4.26
Cakupan Imunisasi TT Ibu Hamil UPTD Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2018

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


Sumber : Laporan bulanan Imunisasi UPTD Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018

Cakupan imunisasi TT 2+ pada ibu hamil di UPTD Puskesmas Teluk Pucung belum
mencapai target SPM 90%, cakupan pada tahun 2018 adalah 996 bumil atau 74,1% dari
sasaran 1.343 ibu hamil hai ini mengalami peningkatan capaian dari tahun 2017.

4.11. Kesehatan Lingkungan

a) Akses Air Minum Berkualitas

Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan industri terdapat


pengertian mengenai Air Bersih yaitu air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan
kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak.
Air bersih disini kita kategorikan hanya untuk yang layak dikonsumsi, bukan layak untuk
digunakan sebagai penunjang aktifitas seperti untuk MCK. Karena standar air yang
digunakan untuk konsumsi jelas lebih tinggi dari pada untuk keperluan selain dikonsumsi.
Ada beberapa persyaratan standar yang perlu diketahui mengenai kualitas air tersebut baik
secara fisik, kimia dan juga mikrobiologi.

 SYARAT AIR BERSIH

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


1. Syarat fisik, antara lain :
a. Air harus bersih dan tidak keruh
b. Tidak berwarna apapun
c. Tidak berasa apapun
d. Tidak berbau apaun
e. Suhu antara 10-25 C (sejuk)
f. Tidak meninggalkan endapan

2. Syarat kimiawi, antara lain :


a. Tidak mengandung bahan kimiawi yang mengandung racun
b. Tidak mengandung zat-zat kimiawi yang berlebihan
c. Cukup yodium
d. pH air antara 6,5 – 9,2

3. Syarat mikrobiologi, antara lain :


Tidak mengandung kuman-kuman penyakit seperti disentri, tipus, kolera, dan bakteri patogen
penyebab penyakit.

Penyediaan air harus memenuhi kuantitas dan kualitas, yaitu :


a. Aman dan higienis.
b. Baik dan layak minum.
c. Tersedia dalam jumlah yang cukup.
d. Harganya relatif murah atau terjangkau oleh sebagian besar masyarakat.

Parameter yang ada digunakan untuk metode dalam proses perlakuan, operasi dan
biaya. Parameter air yang penting ialah parameter fisik, kimia, biologis dan radiologis yaitu
sebagai berikut :
Parameter Air Bersih secara Fisika
1. Kekeruhan
2. Warna
3. Rasa & bau
4. Endapan
5. Temperatur

Parameter Air Bersih secara Kimia


1. Organik, antara lain : karbohidrat, minyak/ lemak/gemuk, pestisida, fenol, protein, deterjen,

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


dll.
2. Anorganik, antara lain: kesadahan, klorida, logam berat, nitrogen, pH, fosfor,belerang,
bahan-bahan beracun.
3. Gas-gas, antara lain: hidrogen sulfida, metan, oksigen
Parameter Air Bersih secara Biologi
1. Bakteri
2. Binatang
3. Tumbuh-tumbuhan
4. Protista
5. Virus
Parameter Air Bersih secara Radiologi
1. Konduktivitas atau daya hantar
2. Pesistivitas
3. PTT atau TDS (Kemampuan air bersih untuk menghantarkan arus listrik)
Dengan standar tersebut maka air konsumsi yang kita gunakan akan aman bagi kesehatan
kita, karena itu jadilah manusia yang selektif demi kesehatan dan juga keberlangsungan kita.

Grafik 4. 27
Penduduk dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum Berkualitas
Di Puskesmas Teluk Pucung tahun 2017 - 2018

Di wilayah kerja Puskesmas Teluk Pucung penduduk sekitar banyak yang


menggunakan air berasal dari sumur Bor dengan pompa yaitu 7670 dan tahun 2017
sebanyak 15.969 terjadi penurunan. Sedang penduduk yang menggunakan PDAM tahun
2017 sebanyak 41.965 di tahun 2018 mengalami penurunan pada pemakaian menggunakan

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


PDAM sebanyak 8.671, hal ini dapat disimpulkan bahwa banyak penduduk yang berpindah
menggunakan PDAM dan karena banyaknya bermunculan perumahan baru yang memang
oleh developer sudah di sediakan air PAM.

b) Akses Air Minum Berkualitas di Penyelenggara Air Minum

Dewasa ini kebanyakan dari rumah tangga di daerah Jabodetabek rata-rata


mengkonsumsi air minum bukan dari air sumur nya sendiri, kebanyakan mengkonsumsi air
minum dengan membeli melalui air isi ulang (air yang dibeli melalui penyelenggara air
minum) atau minuman yang dibeli.

Untuk memastikan bahwa air minum yang digunakan oleh penyelenggara air minum
ini memenuhi syarat atau tidak maka dilakukan pemantauan. Namun untuk saat ini di
Puskesmas Teluk Pucung belum melakukan pemantauan ini. Pada tahun yang akan datang
akan dilakukan pemantauan sesuai dengan standar yang ada.

Karena belum dilakukan pemeriksaan terhadap air minum, sehingga tidak diketahui
apakah air minum yang beredar diluar sana sudah memenuhi syarat secara fisik,
bakteriologi, dan kimiawi. Kemungkinan tahun depan baru akan dilakukan pengambilan
sampel ke para pedagang air minum isi ulang dan jajan di sekolah-sekolah. Hal ini
dikarenakan keterbatasan tenaga medis atau nakes di Puskesmas Teluk Pucung.

Grafik 4. 28
Presentase Kualitas Air Minum di Penyelenggara Air Minum yang Memenuhi Syarat
Kesehatan Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2016 – 2018

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


Jumlah penyelenggara air minum di wilayah kerja Puskesmas Teluk Pucung tahun
2016 dan 2017 sebanyak 13 dan 10 penyelenggara, namun di tahun 2018 jumlahnya
menurun tinggal 4 hal ini disebabkan mungkin karena persaingan bisnis jadi ada yang
mengalami kebangkrutan.
Dari penyelenggara yang ada yang dilakukan sampel pengambilan air minum yang
memenuhi syarat kesehatan atau tidak dari tahun ketahun mengalami peningkatan dan hasil
yang memenuhi syarat sampai tahun 2018 hanya 6 tempat penyelenggara air minum saja.

c) Jamban Sehat

Jamban keluarga merupakan suatu bangunan yang digunakan untuk tempat


membuang dan mengumpulkan kotoran/najis manusia yang lazim disebut kakus atau WC,
sehingga kotoran tersebut disimpan dalam suatu tempat tertentu dan tidak menjadi penyebab
atau penyebar penyakit dan mengotori lingkungan pemukiman. Kotoran manusia yang
dibuang dalam praktek sehari-hari bercampur dengan air, maka pengolahan kotoran manusia
tersebut pada dasarnya sama dengan pengolahan air limbah. Oleh sebab itu pengolahan
kotoran manusia, demikian pula syarat-syarat yang dibutuhkan pada dasarnya sama dengan
syarat pembuangan air limbah. terkait dengan pengolahan ekskreta manusia dan aspek
kesehatan masyarakat, terdapat dua sistem pengolahan yang digunakan, yaitu:

a). Sistem kering (night soil) seperti Pit Latrine, composting toilets, cartage systems,
composting; b). Sistem basah (sewage), seperti aquaprivy dan septick tank.

Sedangkan syarat jamban sehat menurut Depkes RI (1985), antara lain :

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


1. Tidak mencemari sumber air minum. Letak lubang penampungan kotoran paling
sedikit berjarak 10 meter dari sumur air minum (sumur pompa tangan, sumur gali, dan
lain-lain). Tetapi kalau keadaan tanahnya berkapur atau tanah liat yang retak-retak
pada musim kemarau, demikian juga bila letak jamban di sebelah atas dari sumber air
minum pada tanah yang miring, maka jarak tersebut hendaknya lebih dari 15 meter;
2. Tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga maupun tikus. Untuk itu tinja
harus tertutup rapat misalnya dengan menggunakan leher angsa atau penutup lubang
yang rapat;
3. Air seni, air pembersih dan air penggelontor tidak mencemari tanah di sekitarnya,
untuk itu lantai jamban harus cukup luas paling sedikit berukuran 1×1 meter, dan
dibuat cukup landai/miring ke arah lubang jongkok;
4. Mudah dibersihkan, aman digunakan, untuk itu harus dibuat dari bahan-bahan yang
kuat dan tahan lama dan agar tidak mahal hendaknya dipergunakan bahan-bahan
yang ada setempat;
5. Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan berwarna terang;
6. Cukup penerangan;
7. Lantai kedap air;
8. Luas ruangan cukup, atau tidak terlalu rendah;
9. Ventilasi cukup baik;
10. Tersedia air dan alat pembersih.

Grafik 4. 29
Penduduk Dengan Akses Terhadap Fasilitas Sanitasi yang Layak (Jamban Sehat)
Menurut Jenis Jamban di Puskesmas Teluk Pucung
TAHUN 2016 - 2018

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


Di wilayah kerja Puskesmas Teluk Pucung kebanyakan penduduknya sudah
menggunakan jamban leher angsa dan kebanyakan memang sudah memenuhi standar syarat
kesehatan dan di tahun 2018 tidak ditemukan penduduk yang menggunakan plengseng.

d) Tempat – Tempat Umum

Tempat – tempat Umum yang memenuhi standar kesehatan adalah sebagai berikut :

Definisi sanitasi menurut WHO adalah usaha pencegahan/ pengendalian semua


faktor lingkungan fisik yang dapat memberikan pengaruh terhadap manusia terutama yang
sifatnya merugikan/ berbahaya terhadap perkembangan fisik, kesehatan dan kelangsungan
hidup manusia.

Definisi Tempat-Tempat Umum (TTU) adalah suatu tempat dimana umum (semua
orang) dapat masuk ke tempat tersebut untuk berkumpul mengadakan kegiatan baik secara
insidentil maupun terus menerus.

Suatu tempat dikatakan tempat umum bila memenuhi kriteria :

1.   Diperuntukkan masyarakat umum.

2.   Mempunyai bangunan tetap/ permanen.

3.   Tempat tersebut ada aktivitas pengelola,pengunjung/ pengusaha.

4.   Pada tempat tersebut tersedia fasilitas :

a.   Fasilitas kerja pengelola.

b.   Fasilitas sanitasi, seperti penyediaan air bersih, bak sampah, WC/ Urinoir, kamar
mandi, pembuangan limbah.

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


Suatu tempat dikatakan tempat umum bila memenuhi kriteria :

1.   Diperuntukkan masyarakat umum.

2.   Mempunyai bangunan tetap/ permanen.

3.   Tempat tersebut ada aktivitas pengelola,pengunjung/ pengusaha.

4.   Pada tempat tersebut tersedia fasilitas :

a.   Fasilitas kerja pengelola.

b.   Fasilitas sanitasi, seperti penyediaan air bersih, bak sampah, WC/ Urinoir, kamar
mandi, pembuangan limbah.

Grafik 4.30
Presentase Tempat – Tempat Umum Memenuhi Syarat Kesehatan
di Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2016 - 2018

Tempat – tempat Umum yang ada di wilayah kerja Puskesmas Teluk Pucung adalah
sekolahan, Klinik – klinik swasta. Dari semua tempat tersebut semuanya memenuhi standar
kesehatan, terdiri dari 18 SD, 5 SLTP, 5 SLTA, 13 Klinik swasta.
e) Tempat Pengelolaan Makanan

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN YANG SESUAI DENGAN STANDAR HIGIENIS

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


TPM yang dimaksud meliputi rumah makan dan restoran, jasaboga atau catering,
industri makanan, kantin, warung dan makanan jajanan dan sebagainya.
Sebagai salah satu jenis tempat pelayanan umum yang mengolah dan menyediakan
makanan bagi masyarakat banyak, maka TPM memiliki potensi yang cukup besar untuk
menimbulkan gangguan kesehatan atau penyakit bahkan keracunan akibat dari makanan
yang dihasilkannya.
Dengan demikian kualitas makanan yang dihasilkan, disajikan dan dijual oleh TPM
harus memenuhi syarat-syarat kesehatan. Salah satu syarat kesehatan TPM yang penting
dan mempengaruhi kualitas hygiene sanitasi makanan tersebut adalah faktor lokasi dan
bangunan TPM. Lokasi dan bangunan yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan
memudahkan terjadinya kontaminasi makanan oleh mikroorganisme seperti bakteri, jamur,
virus dan parasit serta bahan-bahan kimia yang dapat menimbulkan risiko terhadap
kesehatan.

Grafik 4. 31
Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) menurut Status Higiene Sanitasi
Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2018

Total jumlah Tempat Pengelolaan Makanan pada tahun 2016 sekitar 40 dan
meningkat pada tahun 2017 menjadi 61 lalu meningkat lagi ditahun 2018 jumlahnya jadi 63.
Peningkatan ini dikarenakan jumlah perumahan yang meningkat juga sehingga banyak
bermunculan TPM baru, yang memenuhi syarat kesehatan sekitar 57,14% dari seluruh TPM
yang ada angka tersebut mengalami penurunan bila dibandingkan dengan jumlah ditahun

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


2017. Dari sisa TPM yang belum memenuhi syarat harus dilakukan pemantauan yang lebih
serius lagi.

Grafik 4. 32
Tempat Pengelola Makanan Dibina dan Diuji Petik
Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2016 - 2018

Di wilayah kerja Puskesmas Teluk Pucung untuk Tempat Pengelolaan Makanan belum
dilakukan uji petik baru sampai tahap pembinaan karena Puskesmas tidak memiliki alat untuk
uji petik, jadi selama ini tanggung jawab uji petik dilakukan oleh BP POM. Dari tahun ke tahun
jumlah TPM yang dibina meningkat pada tahun 2016 sebanyak 5 TPM di tahun 2017
sebanyak 10 TPM dan ditahun 2018 jumlah TPM yang dibina ada 10.

4.1.2 UPAYA PENGEMBANGAN

a. PELAYANAN UKGMD DAN UKGS

Prevalensi karies adalah tingkat terjadinya karies gigi pada suatu tempat dalam
jangka waktu tertentu. Karies gigi merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi yang dapat

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


mengenai email, dentin dan sementum yang disebabkan oleh aktivitas jasad renik dalam
suatu karbonhidrat yang dapat diragikan sehingga akan menurunkan PH menjadi asam dan
berakibat melarutkan mineral dan menyebabkan kerusakan bagian organik dan gigi. DMF-T
digunakan untuk mengemukakan karies gigi, gigi hilang dan dan gigi yang ditumpat. Dengan
tujuan untuk mendapatkan gambaran prevalensi DMF- T pada siswa usia 9 -12 tahun di SD.

Kesehatan Gigi dan Mulut, adalah program pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang
dilakukan Puskesmas kepada masyarakat baik di dalam maupun di luar gedung (mengatasi
kelainan atau penyakit ronggo mulut dan gigi yang merupakan salah satu penyakit yang
banyak dijumpai di Puskesmas).

Grafik 4.33
Perbandingan Penumpatan dan Pencabutan Gigi
di Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2016 - 2018

Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa tindakan penambalan gigi lebih banyak
dari pencabutan gigi, namun keadaan dilapangan yang sebenarnya adalah kasus pencabutan
gigi lebih banyak ditemui, karena pasien banyak yang takut untuk dilakukan pencabutan gigi
sehingga bamyak kasus pencabutan yang belum tertangani.

Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa adalah salah satu upaya pemerintah dalam
menyadarkan masyarakat tentang pentingnya kesehatan gigi, upayanya adalah dengan
membina kader – kader yang ada di Posyandu yang akan membantu nakes gilut dalam
mensosialisasikan tentang kesehatan gigi di Posyandu.

Grafik 4. 34

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut Desa Di Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2018

Grafik di atas dapat dilihat bahwa nakes Puskesmas Teluk Pucung sudah
melaksanakan UKGMD namun memang belum semua posyandu bisa dilakukan pembinaan
karena keterbatasan tenaga, sehingga capaian yang dapat dipetik belum sesuai dengan target
yang seharusnya.

b) KESEHATAN JIWA

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


Orang Dengan Gangguan Jiwa yang selanjutnya disingkat ODGJ adalah orang yang
mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam
bentuk sekumpulan gejala dan/atau perubahan perilaku yang bermakna, serta dapat
menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan fungsi orang sebagai manusia.
Upaya Kesehatan Jiwa adalah setiap kegiatan untuk mewujudkan derajat kesehatan jiwa
yang optimal bagi setiap individu, keluarga, dan masyarakat dengan pendekatan promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu, dan
berkesinambungan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat.

Grafik 4. 35
Cakupan Pelayanan Kesehatan Jiwa
Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2018

Sumber : Laporan bulanan Program Jiwa UPTD Puskesmas Teluk Pucung

Dilihat dari tabel diatas jumlah pasien yang dengan penyakit jiwa pada tahun 2018
hanya 5 orang atau hanya 1% dibandingkan jumlah pengunjung Puskesmas keseluruhan.
Sedangkan diharapkan oleh Pemerintah pencapaian pertahun adalah 2,5% dari pengunjang
terdeteksi.

c) CAKUPAN PELAYANAN USIA LANJUT

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


Salah satu upaya Pernerintah dalam menyediakan fasilitas kesehatan dan
penyelenggaraan upaya kesehatan lanjut usia antara lain adalah dengan mengadakan
Posbindu. Posbindu merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan
dalam rangka pencapaian. Di wilayah kerja UPTD Puskesmas Teluk Pucung jumlah
Posyandu Lansia yang ada pada tahun 2017 adalah 6 Pos. Adapun jumlah sasaran lansia
seluruhnya adalah 3.659 orang. Yang terdiri dari laki-laki 1.884 orang dan perempuan 1.775
orang. Sedangkan lansia yang mendapatkan pelayanan kesehatan pada tahun 2017 adalah
429 orang, atau 11,7%. Cakupan ini masih sangat rendah bila dibandingkan dengan target
pada tahun 2017 yaitu 75%. Adapun pelayanan kesehatan pada usia lanjut adalah
pemeriksaan kesehatan, pengobatan, konseling dan senam lansia.

Grafik 4. 36
Cakupan Pelayanan Kesehatan Lansia
Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2018

Sumber : Laporan bulanan Lansia UPTD Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018

Bila dilihat dari tabel di atas cakupan kesehatan pada lansia dari tahun 2016 sampai
dengan tahun 2018 masih jauh dibawah target yaitu 75%, tetapi untuk tren cakupan
pelayanan kesehatan lansia terus mengalami peningkatan, yang menunjukan semakin
meningkatnya pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.

d) UPAYA KESEHATAN PERORANGAN


Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) adalah setiap upaya yang dilakukan oleh
pemerintah dan atau masyarakat dan swasta,untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorang. Upaya

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


kesehatan perorang meliputi upaya – upaya promosi kesehatan, pencegahan penyakit,
pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan dan pemulihan kecacatan yang
ditujukan pada perorangan.

 Pelayanan Kesehatan Rujukan


Pengertian rujukan adalah suatu sistem penyelenggaraan pelayanan yang
melaksanakan pelimpahan wewenang atau tanggung jawab timbal balik, terhadap suatu
penyakit atau masalah kesehatan, secara vertikal dalam arti dari unityang terkecil atau
berkemampuan kurang pada unit yang lebih mampu atau secara horisontal dalam arti antar
unit – unit yang setingkat kemampuannya.

Jalur Rujukan terdiri dari 2 jalur, yaitu :


1. Rujukan upaya kesehatan perorangan
a. antara masyarakat dengan puskesmas
b. antara Puskesmas Pembantu atau bidan desa dengan Puskesmas
c. Intern petugas Puskesmas atau Puskesmas Rawat Inap
d. Antar Puskesmas atau Puskesmas dengan Rumah Sakit atau Fasilitas Pelayanan
lainnya

2. Rujukan Upaya Kesehatan Masyarakat


a. Dari Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota
b. Dari Puskesmas ke Instansi lain yang lebih kompeten baik intrasektoral maupun
lintas sektor
c. Bila Rujukan di tingkat kota masih belum mampu menanggulangi, bisa diteruskan ke
provinsi atau pusat

1. Kunjungan Rawat Jalan di UPTD Puskesmas Teluk Pucung

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar untuk pengobatan di dalam gedung


Puskesmas Teluk Pucung, dimana terdapat berbagai macam pelayanan seperti pelayanan
rawat jalan, pemeriksaan ibu dan anak, pelayanan laboratorium, pelayanan kefarmasian dan
masih banyak pelayanan lainnya. Pelayanan kesehatan ini pun sudah ditunjang dengan
adanya unit rekam medis yang menyelenggarakan kegiatan rekam medis dimulai dari
penerimaan pasien sampai ke pengolahan data.

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


Kunjungan berarti adanya kepercayaan pasien terhadap organisasi penyelenggaraan
pelayanan kesehatan untuk memenuhi kebutuhan. Besarnta tingkat pelayanan pasien ke
fasilitas kesehatan dapat dilihat dari dimensi waktu, yaitu harian, mingguan, bulanan dan
tahunan.

Grafik 4. 37
Kunjungan Rawat Jalan
UPTD Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2018

Total kunjungan pasien tahun 2018 sebanyak 41.254 pasien, kunjungan terbanyak
ada di bulan November sebanyak 4.342 pasien, bila dilihat dari grafik pai tersebut kunjungan
bulanan pasien rawat jalan di dalam gedung mengalami fluktuatif tidak menentu setiap
bulannya.
Total jumlah rekam medis baru tahun 2018 di Puskesmas Teluk Pucung ada sekitar
23.447 RM dengan jumlah RM Laki-laki 9.378 RM dan jumlah RM perempuan 14.447 RM.
Dan kalau dibandingkan dengan jumlah kunjungan pasien di tahun 2017 lebih banyak dari
jumlah kunjungan pasien baru yang datang artinya banyak pasien lama yang datang berobat
ke Puskesmas Teluk Pucung.

2. Kunjungan Pasien Rujukan


Grafik 4. 38
Pelayanan Kesehatan Rujukan
UPTD Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2018

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


Rujukan pasien yang dilakukan dilakukan di Puskesmas Teluk Pucung masih
termasuk tinggi, karena keterbatasan alat yang ada di Puskesmas dan kasus pasien yang
ditangani harus dilakukan oleh spesialis maka harus dilakukan rujukan.
Kalau dilihat dari grafik di atas rujukan yang memang harus dikurangi sudah mulai
ditekan karena angkanya menurun bila dibandingkan dengan angka rujukan pada awal tahun,
selain penyebab diatas merujuk, ada beberapa pasien yang memaksa untuk dilakukan
rujukan karena ingin mendapatka fasilitas yang lebih dibandingkan di Puskesmas.

e) Kunjungan PONED
Puskesmas Teluk pucung memiliki fasilitas PONED yaitu merupakan pelayanan untuk
menanggulangi kasus – kasus kegawatdaruratan obstretic neonatal yang meliputi segi
pelayanan obstetric dan pelayanan neonatal. PONED dilaksanakan ditingkat Puskesmas dan
menerima rujukan dari tenaga atau fasilitas kesehatan di tingkat kelurahan atau masyarakat
dan merujuk ke Rumah Sakit.

Grafik 4. 39
Kunjungan Poned
UPTD Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2018

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


Dari grafik di atas dapat dilihat jumlah pasien yang partus di Pukesmas Teluk
Pucung, jumlah ibu hamil yang melahirkan di Puskesmas tertinggi ada di bulan Juni
pada tahun 2018 ini. Ada juga beberapa pasien yang dilakukan rujukan ke fasilitas
kesehatan lebih tinggi karena kasus yang tidak dapat ditangani di Puskesmas.

f) Capaian Kegiatan Pelayanan Penunjang


Pelayanan penunjang medik merupakan organ penting yang mendukung terciptanya
pelayanan yang prima, adapun pelayanan penunjang yang ada di Puskesmas Teluk Pucung
adalah pelayanan pemeriksaan USG, kefarmasian, laboratorium dan konseling.

 Kefarmasian
Pelayanan kefarmasian pada saat ini telah berubah paradigmanya dari orientasi obat
kepada pasien yang mengacu pada asuhan kefarmasian. Sebagai konsekuensi perubahan
orientasi tersebut, apoteker / asisten apoteker sebagai tenaga farmasi dituntut meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan perilaku agar dapat berinteraksi langsung dengan pasien.
Pelayanan kefarmasian meliputi pengelolaan sumber daya dan pelayanan Farmasi
klinik dengan memanfaatkan tenaga, dana, prasarana, sarana dan metode tatalaksana yang
sesuai dalam upaya mencapai tujuan yang ditetapkan Depkes RI tahun 2006.

Yang dimaksud pelayanan kefaermasian bersumberdaya manusia adalah:


i. Mampu menyediakan dan memberikan pelayanan kefarmasian yang bermutu

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


ii. Mampu mengambil keputusan yang professional
iii. Mampu berkomunikasi yang baik dengan pasien maupun profesi kesehatan lainnya
dengan menggunakan bahasa verbal maupun bahasa lokal
iv. Selalu belajar sepanjang karier baik pada jalur formal maupun informal, sehingga ilmu
dan ketrampilan yang dimiliki selalu baru

Tabel 4.1
Ketersediaan Obat Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2018
FORM PEMANTAUAN KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN INDIKATOR
DI PUSKESMAS

PERIODE PELAPORAN : 2018

NAMA PUSKESMAS : TELUK PUCUNG


ALAMAT : JL.RAYA PERJUANGAN NO.1 BEKASI UTARA
Kab/ Kota : BEKASI
Provinsi : JAWA BARAT
Penanggung jawab Farmasi : FEBRY LIA DHARMANITA,S.Farm., Apt
No Hp : 0812 1 8575 10
Email : febrylia.dharmanita@gmail.com

Bentuk Ketersediaan
No. Nama Obat Keterangan
Sediaan Ada/ Tidak

(1) (2) (3) (4) -5


         
Ada pirantel
1 Albendazol Tablet 1 pamoat
2 Amoxicillin 500 mg Tablet 1  
3 Amoxicillin Syrup 1  
4 Deksametason Tablet 1  
5 Diazepam 5 mg/mL supp 1  
Epinefrin (Adrenalin) 0,1% (sebagai
6 Injeksi
HCL) 1  
7 Fitomenadion (Vitamin K) Injeksi 1  
8 Furosemid 40 mg Tablet 1  
9 Garam oralit Serbuk 1  
10 Glibenklamid Tablet 1  
11 Kaptopril Tablet 1  
12 Magnesium Sulfat 20 % Injeksi 1  

13 Metilergometrin Maleat 0,200 mg-1 ml Injeksi


1  
14 Obat Anti Tuberculosis dewasa Tablet 1  
15 Oksitosin Injeksi 1  
16 Parasetamol 500 mg Tablet 1  

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


17 Tablet Tambah Darah Tablet 1  
18 Vaksin BCG Injeksi 1  
19 Vaksin TD Injeksi 1  
20 Vaksin DPT/ DPT-HB/ DPT-HB-Hib Injeksi 1  
         

• KolomKetersediaan (Ada/T idak) (4) :


- diisi dengan angka1 jika obat tersebut tersedia untuk pelayanan.
- diisi dengan angka 0 jika obat tersebut tidak tersedia untuk pelayanan.

]Jumlah Pemakaian Obat Terbanyak


Pemakaian obat terbanyak bila di urutkan dalam 5 besar berdasarkan jumlah
pemakaiannya adalah
a. Paracetamol 80.518 tablet
b. Amoxilin 500 mg 53.393 tablet
c. CTM 52.082 tablet
d. Dexamethason 43.080 tablet
e. Vit. B comp 36.794 tablet

Dari jumlah pemakaian obat – obatan diatas tersebut dalam setahun ada beberapa
obat – obatan yang jumlahnya bersisa dari jumlah permintaan (pengiriman dari gudang obat)
maka akan digunakan untuk awal tahun yang akan datang.

 Laboratorium
Manfaat pemeriksaan laboratorium adalah digunakana untuk menegakkan diagnosa
penyakit dan juga pemantauan perkembangan pengobatan terhadap suatu jenis penyakit
tertentu melalui pemeriksaan yang diperlukan.
Pengertian pemeriksaan laboratorium adalah merupakan suatu tindakan dan prosedur
pemeriksaan khusus dengan mengambil bahan atau sampel dari penderita (pasien), yang
bisa berupa urine, darah, sputum, dan sebagainya untuk menentukan diagnosa penyakit
bersama dengan penunjang lainnya.

Kunjungan Lab

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


Puskesmas Teluk Pucung memiliki fasilitas laboratorium, yang dimanfaatkan untuk
pemeriksaan penunjang dalam kegiatan pelayanan terhadap pasien, setiap pasien yang
dilakukan pemeriksaan dilakukan pencatatan untuk menghitung jumlah semua kegiatan
pemeriksaan laboratorium berdasarkan jenisnya pada masing-masing unit rawat jalan. Untuk
mengetahui jumlah kunjungan bulanan pasien laboratorium dan untuk menghitung
penggunaan bahan selama 1 tahun sehingga persiapan pembelian ditahun yang akan datang
dapat diprediksi pemakaiannya.

Grafik 4. 40
Kunjungan Laboratorium
UPTD Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2018

Grafik di atas menggambarkan jumlah kunjungan pemeriksaan pasien tiap


bulan selama tahun 2018 di Puskesmas Teluk Pucung, lonjakan pasien yang diperiksa di
laboratorium ada di bulan maret dan november, jumlah peningkatan pasien yang diperiksa ke
laboratorium tidak ada hubungannya dengan jumlah kunjungan pasien karena peningkatan
jumlah pasien terbanyak ada di bulan november.

BAB V

SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


5.1 Fasilitas Pelayanan
Tabel 5.1
Data Fasilitas pelayanan terhadap masyarakat di Teluk Pucung tahun 2018

Fasilitas pendidikan di Kelurahan Teluk Pucung seluruhnya ada 17 buah, dan fasilitas
pelayanan kesehatan seluruhnya ada 21 buah, tetapi di Kelurahan Teluk Pucung tidak
terdapat Pustu, Polindes dan Poskesdes. Puskesmas Teluk Pucung terletak di wilayah ini.

5.2 Ketenagaan
Kemampuan sumber daya kesehatan dari segi kuantitatif UPTD Puskesmas Teluk
Pucung sudah memiliki cukup tenaga sesuai standar Puskesmas non rawat inap dengan
PONED yaitu sebanyak 39 orang, dari berbagai profesi. Tetapi dari segi kualitatif masih perlu
ditingkatkan dengan mengikuti pelatihan pelatihan ataupun peningkatan jenjang pendidikan

Tabel 5.2
Data ketenagaan di UPTD Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


No Yang ada Status
Jenis Ketenagaan Kekurangan Keterangan
. sekarang Kepegawaian

  I. Puskesmas Induk        
1 Dokter 5   PNS  
2 Dokter Gigi 2   PNS  
3 Bidan      
  a. Sarjana/D4 5   PNS  
  b. AKBID 7   PNS/Non PNS  
4 Perawat      
  a. Sarjana/Nurse 2    
  b. AKPER 4   PNS/Non PNS  
  c. SPK 0    
5 Gizi      
  a. Akademi Gizi 1 PNS  
  b. SPG 0  
c. TPG 0
6 Perawat Gigi 1   PNS  
7 Tenaga Kesmas 0 PNS
9 Sanitarian 1   PNS  
10 Tenaga Laboratorium 2   PNS/Non PNS  
11 Pengelola Obat 4   PNS/Non PNS  
12 Lain-lain        
  Petugas TU dan loket 6 Non PNS  
  Cleaning Servis 4   Non PNS  
  Sopir 1   Non PNS  
  Penjaga Malam 1   Non PNS   
       
Jumlah : 46      
     
Sumber : Bagian TU UPTD Puskesmas Teluk Pucung

Pada awal berdiri UPTD Puskesmas Teluk Pucung staff Puskesmas hanya ada 8
orang dan 1 orang Kepala Puskesmas, untuk menyesuaikan rasio tenaga kesehatan dengan
jumlah penduduk yang ada tenaga di UPTD Puskesmas Teluk Pucung ditambah samapai

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


akhirnya 45 orang yang terdiri dari berbagai fungsional dari tenaga kesehatan dan non tenaga
kesehatan, tetapi staff mayoritas adalah tenaga kesehatan.

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018


Demikianlah gambaran ringkas mengenai profil kesehatan Puskesmas Teluk Pucung
tahun 2018 yang secara tidak langsung menggambarkan pula pencapaian program kesehatan
di wilayah kerja UPTD Puskesmas Teluk Pucung. Data-data yang disajikan yang terdapat
dalam profil merupakan data dasar yang diperoleh dari UPTD Puskesmas Teluk Pucung
untuk data sebelum UPTD Puskesmas Teluk Pucung berdiri. Secara garis besar dapat
profil ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. UPTD Puskesmas Teluk Pucung secara geografis terletak di Kelurahan Teluk Pucung,
Kecamatan Bekasi Utara. Wilayah kerja Puskesmas Teluk Pucung meliputi 37 RW dan 265
RT dengan luas wilayah 355,035 Ha dan jumlah penduduk 63.800 jiwa. Dengan demikian
tingkat kepadatan penduduk paling tinggi yaitu sebesar 37.151/km2.
2. Pemanfaatan UPTD Puskesmas Teluk Pucung masih sangat kurang optimal, bisa dilihat
dari jumlah kunjungan pasien dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Teluk Pucung. Hal ini mungkin karena belum meratanya
sosialisasi tentang sudah beroprasinya UPTD Puskesmas Teluk Pucung.
3. Jumlah tenaga di UPTD Puskesmas Teluk Pucung yang masih kurang memadai bila
dibandingkan jumlah penduduk yang ada.
4. Kerjasama lintas sektoral yang kurang berjalan.
5. Dukungan pihak luar atau DBS belum berjalan maksimal.
6. Jumlah dan kualitas kader masih belum sesuai dengan harapan.

Demikianlah gambaran ringkas mengenai hasil kegiatan program pembangunan


kesehatan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018. Dari gambaran
tersebut diatas terlihat bahwa masih banyak masalah yang ditemukan dan mungkin masih
banyak pula permasalahan yang belum kami temukan, hal ini karena keterbatasan kami.

SARAN
 Mengingat jumlah kunjungan Puskesmas yang terus meningkat, dan untuk
memberikan kenyamanan bagi pengunjung maka diperlukan bangunan yang lebih luas
dengan membangun lantai dua.
Perlu dibangun sistem informasi kesehatan berbasis Survailance dan
keterlibatan seluruh sektor dalam mengantisipasi lonjakan kasus penyakit berbasis
lingkungan. Perlunya digalakan pokjanal Posyandu guna meningkatkan cakupan N/D
serta memacu kreatifitas kader dan masyarakat dalam kegiatan Posyandu serata masih
Bina suasana dan penggerakan perlunya peningkatan Promosi kesehatan dalam rangka
PHBS dengan strategi Advokasi, masyarakat.

Profil UPTD Puskesmas Teluk Pucung 2018

You might also like