Professional Documents
Culture Documents
Profil THN 2018 TGL 16 April 2019 - Edit
Profil THN 2018 TGL 16 April 2019 - Edit
UPTD PUSKESMAS
TELUK PUCUNG
TAHUN 2019
Landasan dalam penyusunan profil kesehatan ini adalah semua kegiatan pada
jenis-jenis pelayanan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan minimal (SPM),
serta hasil cakupan atau cakupan dari program kesehatan yang ada di Puskesmas
Teluk Pucung yang ada di wilayah kerja Puskesmas Teluk Pucung.
Kami menyadari bahwa profil kesehatan ini masih banyak kekurangan terutama
masih sulit nya memperoleh data yang valid dan akurat dari berbagai sumber. Hal
itu disebabkan oleh berbagai faktor dan keadaan di beberapa instansi
pemerintahan dan keadaan masyarakat Puskesmas Teluk Pucung yang Heterogen.
Akhir kata, atas perhatian dan kerjasama yang baik dari semua pihak yang telah
berkontribusi dalam penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas Teluk Pucung tahun
2019. Kami ucapkan terimakasih.
Bekasi, 2019
Kepala UPTD
Puskesmas Teluk Pucung
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2 Data Pendidikan SLTP/SMA/MA wilayah Teluk Pucung tahun 2018................. 5
Tabel 2.3 Luas wilayah, jumlah penduduk dan kepadatan per Km2 menurut
Tabel 4.1 Data 10 Penyakit terbesar di Puskemas Teluk Pucung tahun 2018…………... 13
Tabel 6.1 Data Fasilitas pelayanan terhadap masyarakat di Teluk Pucung tahun 2018…. 23
DAFTAR GRAFIK
2.1 Grafik data penduduk menurut pendidikan Kelurahan Teluk Pucung tahun
2018........................................................................................................7
2.3 Grafik data Penduduk menurut pekerjaan Kelurahan Teluk Pucung tahun 2018...... ..7
2.4 Grafik data penduduk menurut agama Kelurahan Teluk Pucung tahun 2018..............8
5.1 Grafik Rumah Tangga ber PHBS UPTD Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018.......15
5.2 Grafik Rumah Sehat UPTD Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018....…………...... 13
5.3 Grafik Jamban Sehat UPTD Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018......................... 16
5.4 Grafik TTU Memenuhi syarat UPTD Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018............. 16
5.5 Grafik Cakupan K1 Ibu hamil UPTD Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018............. ..17
5.6 Grafik Cakupan K4 Ibu hamil UPTD Puskesms Teluk Pucung tahun 2018……....18
5.7 Grafik Cakupan Linakes UPTD Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018………….... ..19
5.8 Grafik Proporsi Peserta KB Aktif Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018…………19
5.9 Grafik Cakupan Imunisasi Bayi UPTD Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018…….. 19
5.10 Grafik Cakupan Imunisasi TT UPTD Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018……... 20
5.12 Grafik Cakupan Kesehatan Lansia UPTD Puskesmas Teluk Pucung tahun
2018……………………………………………...…………………………………………….22
5.13 Grafik Cakupan Kesehatan Jiwa UPTD Puskesmas Teluk Pucung tahun
2018……………………………………………………………………………………………23
PENDAHULUAN
Dalam era pembangunan ini keberadaan data dan informasi memegang peran yang
sangat penting. Data yang benar-benar akurat, terpercaya, berkesinambungan, tepat waktu
dan mutakhir, sangat diperlukan dalam pengelolaan program, perencanaan, pemantauan
pelaksanaan program dan proyek serta kegiatan yang akan dilakukan. Oleh karena itu,
pengembangan sistem informasi kesehatan merupakan hal yang sangat penting. Sistem ini
diharapkan dapat menyediakan data dan informasi dalam penyusunan rencana pembangunan
daerah,memberikan analisis-analisis yang mendukung penyediaan dana atau anggaran,
memberikan data dan informasi sebagai landasan pengembangan sumber daya, dan lain
sebagainya.
Dalam tatanan desentralisasi atau Otonomi Daerah di bidang kesehatan, kualitas dari
Sistem Informasi Kesehatan Nasional sangat ditentukan oleh kualitas dari Sistem-sistem
Kesehatan Kabupaten/Kota. Oleh karena itu, penataan kembali dan pengembangan Sistem
Informasi Kesehatan Kabupaten/Kota merupakan sesuatu yang sangat penting. Bila hal ini
gagal dilakukan, maka Sistem Informasi Kesehatan Nasional pun tidak akan dapat
memberikan indikator-indikator yang benar tentang tercapai/tidaknya Visi Pembangunan
Kesehatan 2015-2019.
Salah satu produk dari Sistem Informasi Kesehatan adalah Profil Kesehatan. Profil
kesehatan diharapkan terbit secara berkala, minimal sekali dalam setahun. Profil Kesehatan
ini dapat digunakan sebagai sarana penyedia data dan informasi dalam rangka evaluasi
tahunan kegiatan-kegiatan dan pemantauan pencapaian “Kota Sehat”.
Perkembangan wilayah telah menimbulkan pengaruh yang besar baik dari segi fisik
maupun non fisik, hal ini dapat dilihat dari beberapa faktor antara lain :
Kelurahan Teluk Pucung merupakan salah satu kelurahan yang berada diwilayah
Kecamatan Bekasi Utara Kota Bekasi, dengan luas wilayah ± 355.055 Km², dengan batas
wilayah sebagai berikut :
Menurut Laporan tahunan Kelurahan Teluk Pucung, Kelurahan Teluk Pucung terdiri dari 37
Rukun Warga (RW) dan 265 Rukun Tetangga (RT) dengan 15.953 Kepala Keluarga (KK) dan
dengan jumlah penduduk 63.800 Jiwa, terdiri dari Laki-laki 32.647 jiwa, perempuan 31.153
jiwa. Berbeda dengan data statistic jumlah penduduk wilayah Teluk Pucung pada tahun 2018
adalah 68.634 jiwa.
UPTD Puskesmas Teluk Pucung terletak di Jalan Perjuangan No. 57 Kelurahan Teluk
Pucung Bekasi Utara, berdiri diatas tanah hamparan Kelurahan Teluk Pucung, dengan luas
bangunan 164 m2. Terdiri dari 2 lantai dengan 27 ruangan yang digunakan sebagai loket
pendaftaran, ruang rekam medis, ruang pelayanan terdiri dari ruang BP Umum, ruang BP
Lansia, ruang TB Paru, ruang imunisasi, ruang gizi dan konseling, ruang KIA, ruang KB, ruang
MTBS, ruang PONED, Kamar Pasien, ruang Apotik, Gudang Obat, ruang pengambilan
sampel, ruang Laboratorium, Gudang, kamar jaga Bidan, ruang sterilisasi alat, ruang pantri,
ruang Koordinator TU, ruang administrasi, ruang data , ruang BP Gigi, ruang rapat, Mushollah
dan ruang Kepala Puskesmas dengan 3 ruang tunggu dan 7 toilet. Rata-rata pasien yang
berkunjung ke Puskesmas Teluk Pucung sekitar 150 pasien perhari. Pelayanan berlangsung
selama 6 hari dalam seminggu.
2.2 Pendidikan
JUMLAH
NO NAMA SEKOLAH ALAMAT
MURID
1. SDN Teluk Pucung I Jl. Perjuangan RT 01 RW 01 368
2. SDN Teluk Pucung II Jl. Perjuangan RT 01 RW 01 350
3. SDN Teluk Pucung III Jl. Suplir Raya Blok AA 27 608
4. SDN Teluk Pucung V Jl. Suplir Raya Blok AA 27 536
5. SDN Teluk Pucung VI Jl. Suplir Raya Blok AA 27 554
6. SDN Teluk Pucung VII Jl. Apel Merah Raya No. 46 A 676
7. SDN Teluk Pucung VIII Jl. Apel Merah Raya No. 46 A 544
8. SDN Teluk Pucung IX Jl. Perjuangan RT 01 RW 01 236
9. SDN Teluk Pucung XI Jl. Apel Merah Raya No. 46 A 449
10. SDIT AL – MANAR Jl. Raya Taman Wisma Asri RW 7 504
11. SDIT AL – HUSNA Jl. Apel 6 - 7 541
12. SDIT AVICENA Perum Villa Indah Permai RW 36 1063
13. SDIT HIMAH ASSYIFA Perum Villa Indah Permai RW36 82
14. MI ATTAQWA 52 Jl. KH. Noer Alie RT 002/04 317
15. MI ATTAQWA 26 Jl. Perjuangan RT 01 RW 02 348
16. SD MUTIARA 17 AGUSTUS Jl. Raya Taman Wisma Asri kav N12 592
17. SD ALAM JINGGA 132
18. SDIT NUR HAQ Perum Villa Indah Permai RW 33 198
Sumber : Laporan Tahunan Kelurahan Teluk Pucung tahun 2017
Tabel 2.2
Data Pendidikan SLTP wilayah Teluk Pucung Tahun 2018
JUMLAH
NO NAMA SEKOLAH ALAMAT
MURID
1. SMPN 21 BEKASI Perum Villa Indah Permai Rw 35 1107
2. SMP Citra Kencana Jl. Raya Perjuangan RT 02 RW 02 138
3. SMP 1 Al – Manar Jl. Raya Perjuangan RT 05 RW 32 611
4. SMP Mutiara 17 Agustus Jl. Wisma Asri RW 17 344
5. MTS Attaqwa 10 Jl. KH. Noer Alie RT 002/04 263
6. MTS Attaqwa 16 Jl. Perjuangan RT 01 RW 02 406
Terdapat 11 Sekolah Menegah Pertama (SMP) dengan kriteria 2 SMP Negeri, 4 SMP
Swasta dan 3 SMP Islam Terpadu, serta 2 Madrasah Attaqwa. Dengan murid terbanyak
adalah SMPN 21 Bekasi.
Tabel 2.3
Data Pendidikan SMA/MA wilayah Teluk Pucung Tahun 2018
JUMLAH
NO NAMA SEKOLAH ALAMAT
MURID
1. MAN 1 Kota Bekasi Perum Wisma Asri RT 05 RW 07 1319
2. SMA MUTIARA 17 Jl. Wisma Asri RW 16 456
AGUSTUS
3. SMK CITRA KENCANA JL. Raya Perjuangan RT 02 RW 127
02
4. SMK GELORA Teluk Pucung RT 03 RW 03 712
5. SMKN 5 BEKASI Jl. Serayu 1 blok E 27 Perum 1181
Indah Permai Teluk Pucung
Untuk tingkat SMA terdapat 5 SMA; 1 MAN, 2 SMK swasta, 1 SMA swasta dan 1
SMKN di wilayah Kelurahan Teluk Pucung, dengan murid terbanyak ada di dan MAN 1 Kota
Bekasi.
2.3 Kependudukan
Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin penduduk Teluk Pucung untuk usia 35
tahun ke bawah lebih didominasi laki – laki, dan usia 35 – 39 tahun jumlah penduduk laki –
laki dan perempuan seimbang namun di usia 40 tahun ke atas jumlah penduduk didominasi
oleh kaum laki-laki. Untuk jumlah total laki – laki dan perempuan secara umum cenderung
seimbang, laki-laki sebanyak 32.586 jiwa (51,20%) dan perempuan sebanyak 31.048
(48,79%) dengan jumlah penduduk seluruhnya adalah 63.634 jiwa.
Tabel 2.4
Grafik 2.2
Data Luas Wilayah Perumahan
Kelurahan Teluk Pucung Tahun 2018
Dari grafik diatas tampak jelas wilayah Teluk Pucung terdiri dari 4 perumahan yang
menjadi wilayah kerja Puskesmas kami, 2 perumahan adalah perumahan yang sudah cukup
lama dan luas hal ini mempengaruhi dari kunjungan pasien kami, sehingga kebanyakan
pasien yang berkunjung di Puskemas kami adalah pasien Lansia dan 2 perumahan lainnya
adalah perumahan baru yang belum lama berdiri dan kebanyakan di sana yang menempati
para rumah tangga baru.
Dari grafik di atas dapat di wilayah Teluk Pucung mayoritas penduduk berpendidikan
tamat SLTA/sederajat yaitu 42%, sedang sekolah yaitu 13%, SLTP/sederajat yaitu 10% dan
berpendidikan SD/sederajat 8%, dapat disimpulkan bahwa di wilayah Teluk Pucung penduduk
rata-rata masih berpendidikan rendah.
Hal ini berpengaruh juga dengan tingkat kesadaran akan kesehatan perorang, karena
rendahnya tingkat pendidikan maka pengetahuan tentang kesehatan pun minim. Dan ini
menjadi PR besar bagi nakes di wilayah kerja kami untuk membangun tingkat kesadaran
kesehatan dengan memperbanyak penyuluhan dimasyarakat melalui kerjasama dengan
kader-kader di Posyandu juga kerja sama dengan para tokoh – tokoh masyarakat setempat.
Dari grafik di atas tampak bahwa pekerjaan swasta paling mendominasi sebanyak
13.616 jiwa, kedua PNS sebanyak 2.438 jiwa, kemudian pedagang keliling 535 jiwa dan
terakhir pensiunan sebanyak 366 jiwa.
Total penduduk yang berpenghasilan atau produktif adalah 17.052 jiwa dengan
pensiunan termasuk kedalam perhitungan tersebut, kalau dilihat dari jumlah total penduduk
Kelurahan Teluk Pucung yaitu 67.164 jiwa maka perbandingan antara yang berpenghasilan
dengan yang tidak adalah 1 : 4. Hal ini memiliki pengertian bahwa 1 orang berpenghasilan
menanggung beban 4 orang yang tidak berpenghasilan.
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa kepadatan penduduk merata di seluruh wilayah
kerja Puskesmas Teluk Pucung, yang terdiri dari 37 RW dan setiap RW berisi penuh oleh
penduduk.
3.1 Kelahiran
Angka kelahiran umum atau General Fertility Rate (GFR) adalah banyaknya kelahiran
tiap 1.000 wanita yg berusia 15 – 49 tahun pada pertengahan tahun.
Jumlah kelahiran di wilayah kerja Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018 ada 1.148
jiwa, jumlah wanita usia 15 – 49 tahun di Puskesmas Teluk Pucung ada 20.557 jiwa pada
tahun 2018, maka GFR di wilayah kerja Puskesmas Teluk Pucung adalah 55,84 dibulatkan
jadi 56. Artinya setiap 1.000 wanita usia 15 – 49 tahun dalam kurun waktu 1 tahun terdapat
kelahiran bayi sebanyak 56 bayi.
Grafik 3.1
Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin
di Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2016 – 2018
Angka Kematian ibu atau Maternal Motrality Rate (MMR) merupakan indikator dari
derajat kesehatan di suatu wilayah. Kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat
hamil atau kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang
lamanya kehamilan atau tempat persalinan, yakni kematian yang disebabkan karena
kehamilannya atau pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti
kecelakaan, terjatuh, dll. Target SDGs (Sustainable Development Goals) adalah menurunkan
AKI menjadi 70 per 100.000 KH pada tahun 2030 Sementara itu berdasarkan Survei
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2015, Angka Kematian Ibu (AKI) (yang
berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas) sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup.
Angka ini mengalami penurunan, namun masih jauh dari target MDGs tahun 2015. Di wilayah
UPTD Puskesmas Teluk Pucung pada tahun 2018 tidak ditemukan adanya kematian ibu
hamil.
Grafik 3.2
Kematian Ibu Tahun 2014 – 2018 di Puskesmas Teluk Pucung
Dari garfik diagram di atas dapat dilihat dinamika angka kematian ibu saat hamil, saat
bersalin atau saat nifas, jika dilihat dari grafik tersebut maka Puskesmas Teluk Pucung
Angka Kematian Bayi atau Infant Mortality Rate (IMR) adalah jumlah kematian bayi di
bawah usia 1 tahun pada tiap 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Angka kematian
bayi juga merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk menentukan derajat
kesehatan suatu daerah. Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tinggi. Data Survei
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 AKB di Indonesia 32 per 1.000 kelahiran
hidup sedangkan target SDGs untuk Pada 2030, mengakhiri kematian bayi dan balita yang
dapat dicegah, dengan seluruh negara berusaha menurunkan Angka Kematian Neonatal
setidaknya hingga 12 per 1.000 KH dan Angka Kematian Balita 25 per 1.000 KH. Di wilayah
UPTD Puskesmas Teluk Pucung pada tahun 2018 berdasarkan Laporan bulanan KIA ada
kematian bayi.
Grafik 3.3
Kematian Neonatal, Bayi dan Balita
Dari grafik di atas dapat kita lihat angka kematian neonatal, bayi, anak balita dan balita
pada tahun 2018 kembali meningkat setelah tahun 2017 tidak terdapat kematian bayi. Pada
tahun 2018 terdapat kematian bayi sebanyak 9 bayi hal ini menunjukkan menurunnya derajat
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Teluk Pucung.
Pola penyakit penduduk pada suatu wilayah dapat dilihat dari 10 besar penyakit,
angka kunjungan kesakitan terbesar di UPTD Puskesmas Teluk Pucung berdasarkan laporan
SP2TP yang terdapat pada laporan Data Kesakitan (LBI) tahun 2018, tercatat penyakit yang
mendominasi penduduk, berdasarkan kelompok umur.
Tabel 3.4
Pola Penyakit Penderita Rawat Jalan Umur 0 – 1 Tahun
di Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2018
Pola penyakit untuk usia 0 – 1 tahun di wilayah kerja Puskesmas Teluk Pucung tahun
2016 peringkat teratas pada penyakit Common Cold (134), Diare (103) dan Demam tidak
Spesifik (123). Pada tahun 2017 susunan 3 besarnya adalah ISPA (60), Diare (54), Gastritis
(52), sedangkan tahun 2018 Common Cold (186), ISPA (62) dan terjadi jumlah kasus yang
Grafik 3.5
Pola Penyakit Penderita Rawat Jalan Usia 1 – 4 Tahun
di Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018
Di tahun 2018 kasus terbanyak pada usia 1-4 tahun adalah Common Cold (284
kasus), ISPA (96 kasus) dan Dermatitis (77 kasus). Di tahun 2017 dan tahun 2016 kasus
terbanyak pada usia 1 – 4 tahun adalah penyakit ISPA yang menduduki peringkat teratas
Grafik 3.6
Pola Penyakit Penderita Rawat Jalan Usia 5 – 14 Tahun
di Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2018
Jumlah kunjungan pasien pada tahun 2018 usia 5 – 14 tahun yang menderita penyakit
ISPA sebanyak 167, Demam yang tidak spesifik 69 dan Faringitis akut sebanyak 61.
Usia 5 – 14 tahun adalah usia anak – anak sekolah SD yang masih sulit untuk diatur masalah
jajanan sehat di sekolah sehingga banyak terjangkit ISPA dan penyakit demam serta faringitis
Grafik 3.7
Pola Penyakit Penderita Rawat Jalan Usia 15 – 44 Tahun
di Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2018
Bagan 1
Untuk usia 15 – 44 tahun penyakit yang menduduki peringkat tinggi adalah ISPA
sebanyak 479, Commond cold sebanyak 467 dan Dispepsia sebanyak 272. Hal ini
Grafik 3.8
Sepuluh Penyakit Terbanyak di Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2018
Pola penyakit tertinggi di Puskesmas Teluk Pucung adalah penyakit ISPA sebanyak
851, sedang berikutnya adalah penyakit yang berbasis lingkungan yaitu Common Cold,
dermatitis, dyspepsia dan faringitis. Sedang penyakit yang tidak berbasis lingkungan adalah
hipertensi, DM dan penyakit jantung.
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
a. PROMOSI KESEHATAN
Promosi kesehatan Puskesmas Teluk Pucung merupakan langkah awal yang kami
tempuh dalam rangka mengurangi atau menurunkan angka kesakitan yang terjadi di dalam
masyarakat dengan berbagai macam permasalahan kesehatan yang kompleks, sehingga
promosi kesehatan perlu terus di tingkatkan, dikembangkan dan dibangkitkan baik dalam
kegiatan promosi itu sendiri maupun penerapan dalam kehidupan sehari-hari sehingga
harapan akan menurunkan angka kesakitan dapat tercapai dan kehidupan yang sehat dapat
diperoleh sehingga masyarakat menjadi lebih sejahtera lahir dan bathin sesuai visi dan misi
indonesia sehat secara menyeluruh.
PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga
agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan
aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga ber PHBS yang
melakukan 10 PHBS yaitu :
Grafik 4.1
Jumlah Rumah Tangga yang ada di wilayah kerja Puskesmas Teluk Pucung pada
tahun 2018 ada 15.953 RT tetapi yang dilakukan PHBS hanya 1.748 dan yang dipantau
sebanyak 1.211 namun yang ber PHBS hanya sebanyak 743. Angka tersebut mengalami
banyak penurunan dari tahun 2017 dikarenakan hanya 2 RW atau 1.748 rumah tangga yang
dilakukan PHBS.
Kegiatan ini melibatkan beberapa program yang terkait yaitu Program Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS), Kesehatan Gigi & Mulut (Kesgilut), Program Kesehatan Mata dan
THT, dan Program Gizi. Kegiatan yang dilakukan yaitu berupa pemeriksaan status gizi siswa
dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan, pemeriksaan caries gigi, dan pemeriksaan
kesehatan telinga dan tajam penglihatan (Visus Mata).
Kunjungi kegiatan ini sangat bermanfaat untuk mengetahui keadaan kesehatan siswa
didik mereka, karena sebagian besar mereka kurang mengetahui informasi-informasi
kesehatan dalam upaya mencegah terjadinya penyakit dan tentunya mereka sangat terbantu
Beberapa tips dan triks yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi pada
anak, yaitu:
2. Bersihkan gigi. Rajin membersihkan gigi dari sisa makanan atau minuman yang
rawan menimbulkan plak gigi dengan menggunakan sikat gigi atau benang flossing.
Gunakan juga pasta gigi yang dapat digunakan untuk mempermudah pembersihan plak.
Grafik 4.2
Dari data diatas tampak dua tahun terakhir yaitu tahun 2017 dan tahun 2018
pemeriksaan penjaringan pada anak SD/MI tercapai sesuai target yaitu 100% dijaring
kesehatannya.
Pada tahun 2000, Pemerintah Indonesia, bersama – sama dengan 189 negara
menghadiri pertemuan Puncak Milenium di New York dan menandatangani Deklarasi
Millenium Development Goals (MDGs) yang mempunyai 8 tujuan penting, termasuk
didalamnya pembangunan kesehatan.
Penyakit Gigi – Mulut merupakan faktor risiko dan fokal infeksi penyakit sistemik.
Seseorang dikatakan tidak sehat bila tidak memiliki gigi – mukut yang sehat. Berdasarkan
penelitian Riskesdas 2007 dilaporkan setiap orang memiliki 5 gigi yang berlubang, dilaporkan
juga 23% penduduk yang menyadari dirinya bermasalah gigi dan mulut, 30% menerima
perawatan atau pengobatan dari tenaga profesional gigi. Ditemukan pula angka perawatan
yang masih sangat rendah, terjadi keterlambatan perawatan yang tinggi dan kerusakan gigi
sebagian besar berakhir dengan pencabutan.
Adapun upaya yang telah dilakukan nakes di Puskesmas Teluk Pucung adalah
melakukan kegiatan promosi kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan di dalam dan luar
gedung serta melakukan tindakan pengobatan seperti penambalan dan pencabutan gigi.
Grafik 4.3
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak SD/MI
di Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2016 – 2018
Dari grafik di atas dapat dilihat pada pelayanan kesehatan gigi dan mulut di tahun 2016
dan dilakukan pemeriksaan pada anak kelas 1,3 dan 5. Namun di tahun 2017 dan 2018 baru
dilakukan pada anak kelas 1 SD saja.
Pengertian K1 adalah kunjungan pertama kali ibu hamil pada awal kehamilan,
cakupan K1 sebesar 70% dari jumlah ibu hamil dalam kurun waktu 1 tahun. Bila kunjungan K1
tidak tercapai hal tersebut mungkin disebabkanpola pelayanan yang belum cukup aktif, akses
petugas kepada ibu masih perlu ditingkatkan.
Tujuan dari K1 adalah untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu
maupun bayinya dengan jalan menegakkanhubungan kepercayaan dengan ibu, mendeksi
komplikasi yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran dan memberikan
pendidikan kepada ibu selama kehamilan.
Indikator keberhasilan pelayanan ANC (Ante Natal Care) dapat dipantau melalui
pelayanan Akses kunjungan ibu hamil baru (K1).
Grafik 4.4
Cakupan K1 Ibu Hamil
Jumlah Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan, dan Pelayanan
Kesehatan Ibu Nifas
Puskesmas Teluk Pucung
Tahun 2016 - 2018
Sumber : Laporan bulanan PWS KIA UPTD Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018
Capaian K1 dari tahun 2016 – 2018 semua sesuai dengan target yang ditetapkan oleh
Dinas, sehingga capaian K1 ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Teluk Pucung sudah
Hasil pencapaian yang cukup baik pada tahun 2018, karena seluruh ibu hamil sudah
semua memeriksakan kehamilannya kepada tenaga kesehatan. Mudahnya mengakses
fasilitas kesehatan dan sudah mengertinya masyarakat akan pentingnya pemeriksaan
kehamilan pada tenaga kesehatan menjadi faktor pendukung tercapainya cakupan K1 ibu
hamil di wilayah Kelurahan Teluk Pucung.
Pelayanan ulang ibu hamil sesuai standar minimal 4 kali (K4). ANC digunakan untuk
memantau dan mendukung kesehatan ibu hamil sehingga dapat mencegah terjadinya
komplikasi sedini mungkin, sehingga diharapkan menurunnya AKI dan AKB. Kunjungan
lengkap (K4) merupakan salah satu indicator program yang dilaksanakan dalam upaya
menurunkan angka kematian ibu.
Untuk capaian K4 tahun 2017 sebanyak 102%, tahun 2017 sebanyak 95% dan tahun
2018 95%. Capaian di K4 memang kurang memenuhi target yang ditetapkan oleh
dinas.Cakupan K4 di UPTD Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018 sudah mencapai target,
target 95% dan pencapaian mencapai 95%, dilihat dari trend cakupan K4 dari tahun 2016 s/d
tahun 2018 terus meningkat. Selain disebabkan karena jumlah penduduk secara proyeksi
yang jauh lebih besar dibandingkan jumlah penduduk secara riil hal ini juga disebabkan belum
maksimalnya pencatatan dan pelaporan yang ada, masih banyak ibu hamil yang sebenarnya
melakukan pemeriksaan kesehatan tetapi tidak tercatat dalam kohort ibu hamil sebagai
sumber data pembuatan laporan PWS KIA.
Salah satu tujuan SDGs adalah meningkatkan kesehatan ibu dengan target
menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi 70 per 100.000 KH pada tahun 2030.
Pertolongan persalian oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinan yang aman yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten.
Grafik 4.5
Cakupan Linakes UPTD Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018
Grafik 4.6
Cakupan Kesehatan Ibu Nifas UPTD Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018
Cakupan kunjungan ibu nifas di UPTD Puskesmas Teluk Pucung pada tahun 2018
sudah mencapai target yaitu 1059 bufas (85%) target 90% dari sasaran ibu nifas yaitu 1251
bufas. Dengan tercapainya target pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan maka tidak
terlalu sulit untuk mencapai target pelayanan terhadap ibu nifas. Hal ini menggambarkan
semakin baiknya pelayanan terhadap ibu hamil, bersalin dan ibu nifas di wilayah Teluk
Pucung dan semakin baiknya sistem pencatatan dan pelaporan yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan baik di Puskesmas maupun di BPS.
Grafik 4.7
Cakupan Komplikasi Kebidanan UPTD Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018
Diperkirakan satu orang ibu meninggal setiap jam akibat kehamilan, bersalin, dan
nifas. Salah satu upaya untuk mencegah terjadinya hal tersebut maka persalinan sebaiknya
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terampil sesuai standar.
Grafik 4.8
Di wilayah kerja Puskesmas Teluk Pucung hampir semua ibu hamil melakukan
persalinan difasilitas kesehatan dan ditolong oleh tenaga medis yang berkompeten. Walau
ada beberapa yang melakukan persalinan di parazi.
a) Peserta KB Aktif
Bila dilihat dari grafik diatas metode kontrasepsi jenis Suntik paling banyak digunakan
akseptor KB aktif di UPTD Puskesmas Teluk Pucung yaitu sebanyak 4.179 PUS atau 42,8%.
Salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan sumber daya manusia sekaligus
dalam pengentasan kemiskinan adalah dengan meningkatkan status gizi anak terutama anak
Balita dan status gizi ibu hamil. Keadaan gizi terutama pada masa balita akan sangat
mempengaruhi tingkat kecerdasan manusia dewasa, karena kecukupan gizi sangat
diperlukan dalam pertumbuhan otak terutama pada masa balita, dan nantinya akan
menghasilkan manusia produktif dan berkualitas. Prevalensi balita kurang gizi digunakan
sebagai indicator untuk memonitor status kesehatan penduduk. Salah satu target SDGs
adalah Pada tahun 2030, mengakhiri segala bentuk malnutrisi, termasuk mencapai target
internasional 2025 untuk penurunan stunting dan wasting pada balita.
Grafik 4.10
Status gizi buruk pada balita tahun 2016 ada 5, di tahun 2017 ada 5 dan tahun 2018
adalah 4 orang balita, terjadi penurunan jumlah balita gizi buruk di tahun 2018 dan semua
balita gizi buruk tersebut ditangani. Dengan adanya penurunan gizi buruk, Hal ini menunjukan
kinerja dari petugas Puskesmas dan kader posyandu balita, sudah cukup baik. Tetapi masih
perlu untuk kerjasama berbagai kalangan untuk lebih memaksimalkan penanganan kasus
balita gizi buruk di wilayah Puskesmas Teluk Pucung.
Peningkatan jumlah balita yang mendapatkan Vitamin A dari tahun ketahun mengalami
peningkatan hal ini merupakan hal yang positif artinya kesadaran masyarakat dalam
memelihara kesehatan putra dan putrinya serta kemauan masyarakat bekerja sama dengan
puskesmas hal ini menunjukkan bahwa selama ini pembinaan terhadap masyarakat sudah
mulai mengalami keberhasilan melalui pembinaan kader yang merupakan perpanjangan
tangan nakes.
Grafik 4.12
Grafik 4.13
Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin Tahun 2016 – 2018
Dari grafik diatas dapat dilihat dari tahun ketahun pelayanan kesehatan terhadap balita
di Puskesmas Teluk Pucung pada tahun 2016 ada 161 balita, di tahun 2017 ada 2215 balita
dan tahun 2018 balita terlayani ada 2799 balita. Peningkatan ini dapat tercapai karena
terjalinnya kerjasama yang baik antara nakes dengan kader-kader posyandu dan pihak
pengurus RW setempat serta peran aktifnya tokoh masyarakat yang ikut mendukung program
kesehatan wilayahnya masing-masing.
Grafik 4.14
Jumlah Balita Ditimbang di Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2017 – 2018
ASI merupakan sumber nutrisi pada bayi. Komposisi yang terkandung di dalam ASI
menunjang tumbuh kembang bayi apalagi terdapat kandungan antibodi alami yang dapat
membantu dalam mencegah infeksi dan gangguan kesehatan pada bayi.
Pemberian ASI eksklusif pada bayi minimal 6 bulan dengan demikian bayi tidak
diberikan tambahan cairan seperti susu formula, air putih, madu atau makanan padat sebelum
usia enam bulan.
Kandungan ASI :
2. Susu Transisi : susu yang keluar setelah kolostrum pada hari ke 4-10, terdapat
imunoglobulin protein dan laktosa dengan konsentrasi yang lebih rendah dari kolostrum
namun kandungan lemak dan jumlah kalori yang tinggi.
3. Susu Matur : Asi yang keluar setelah 10 hari, berwarna putih kental sehingga komposisi
dari ASI adalah lemak dan juga karbohidrat.
Bayi yang mendapat ASI eksklusif tahun 2018 sebanyak 198 mengalami peningkatan
dari tahun 2017 yaitu 185, pada tahun 2016 tidak dilakukan pencatatan pada bayi yang diberi
asi eksklusif.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu jenis penyakit tular Vektor yang
disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan penyakit ini merupakan penyakit endemis. Cara
mengendalikan atau mencegah penyakit DBD dengan melakukan upaya preventif dan
promotif karena belum ada vaksin untuk mencegah penyakit tersebut.
Dari grafik diatas dapat dilihat jumlah penderita DBD dari tahun ketahun selalu
meningkat jumlahnya yaitu tahun 2016 ada 34 penderita, tahun 2017 ada 39 penderita dan
tahun 2018 ada 39 penderita. Tahun 2016 dan 2017 tidak terdapat angka kematian penderita
akibat DBD, namun pada tahun 2018 terdapat 1 kasus kematian akibat DBD, sehingga perlu
untuk menggerakkan kegiatann PSN di wilayah Puskesmas Teluk Pucung.
b. Malaria
Malaria adalah penyakit yang ditularkan oleh parasit Plasmodium yang hidup dan
berkembang dalam sel darah merah manusia dan ditularkan melalui nyamuk anopheles
betina. Di wilayah kerja Puskesmas Teluk Pucung tidak ditemukan warga yang menderita
penyakit malaria pada tahun 2018, begitu juga di tahun 2016 dan tahun 2017.
c. Filariasis
Filariasis (penyakit kaki gajah) adalah penyakit menahun menular, disebabkan oleh
cacing filariasis yang menyerang saluran dan kelenjar getah bening. Penyakit ini dapat
menyebabkan cacat yang menetap. Di wilayah kerja Puskesmas Teluk pucung tidak
ditemukan penderita filariasis pada tahun 2018 dan ditahun 2016 serta tahun 2017 tidak
ditemukan penderita filariasis.
Cara pencegahan penyakit kaki gajah ini bisa dilakukan dengan membiasakan hidup
bersih. Salah satu cara pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan menghindarkan
gigitan dari nyamuk dengan menggunakan lotion maupun spray anti nyamuk.
Tuberkulosis paru (TB) adalah salah satu penyakit menular langsung yang disebabkan
kuman Mycobacterium Tuberculosis. Penularan TB BTA positif melalui percikan dahak yang
dikeluarkan oleh pasien yang sudah menderita TB Paru.
Dari grafik diatas ditemukan kasus TB BTA + baru yaitu di tahun 2016 ada 21, tahun
2017 ada 28 dan tahun 2018 ada 25. Sedangkan jumlah seluruh kasus TB Paru di tahun 2016
ada 33, tahun 2017 ada 33 tahun 2018 ada 32. Kemudian di tahun 2018 ditemukan kasus TB
BTA + pada anak usia 4 tahun sebanyak 1 kasus.
Grafik 4.18
Jumlah Kasus dan Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA +
di Puskesmas Teluk Pucung tahun 2016 – 2018
Suspek yang ditemukan di Puskesmas Teluk pucung pada tahun 2018 cukup banyak
hal ini dilakukan untuk segera dapat mendeteksi kemungkinan atau kecurigaan terhadap
Dari suspek tersebut yang memang terkena TB BTA + pada tahun 2016 ada 25
pasien, 2017 ada 25 pasien dan tahun 2018 ada 32 pasien. Sehingga pasien yang terjaring
sekitar 21% di tahun 2016, 11% di tahun 2017 dan 19% di tahun 2018.
Grafik 4.18
Angka Kesembuhan dan Pengobatan Lengkap TB Paru BTA +
Di Puskesmas Teluk Pucung tahun 2016 – 2018
Angka kesembuhan tahun 2016 ada 25 kasus, tahun 2017 ada 28 kasus, dan tahun
2018 ada 12 kasus. Angka kesembuhan tahun 2018 menurun bila dibandingkan pada tahun
2016 sedikit peningkatan di tahun 2017 bila dibandingkan ditahun 2016. Hal ini disebabkan
ada pasien yang pustus obat dan tidak tau bagaimana kabar pasien tersebut kemungkinan
pindah tempat tinggal, sehingga tudak dapat dipantau kembali.
b. Kusta
Klarifikasi penyakit Kusta menurut WHO ada 2 tipe yaitu tipe Pausi Basilar (PB) dan
Tipe Multi Basilar (MB).
Pada tahun 2016 dan 2017 tidak di temukan kasus kusta, tetapi pada tahun 2018 di
temukan kasus kusta sebanyak 5 kasus di wilayah kerja Puskesmas Teluk Pucung.
c. Diare
Diare (atau dalam bahasa kasar disebut menceret) (BM = diarea; Inggris = diarrhea)
adalah sebuah penyakit di mana tinja atau feses berubah menjadi lembek atau cair yang
biasanya terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24 jam. Perawatan untuk diare melibatkan
pasien mengonsumsi sejumlah air yang mencukupi untuk menggantikan yang hilang, lebih
baik bila dicampur dengan elektrolit untuk menyediakan garam yang dibutuhkan dan sejumlah
nutrisi.
Jika tidak tersedia oralit bubuk, oralit dapat dibuat dengan bahan-bahan berikut ini :
Target penemuan kasus diare pada balita pertahun adalah 1.106 kasus/tahun,
penemuan kasus balita diare pada tahun 2016 adalah 539 dan tahun 2017 sebanyak 525
kasus yang artinya target tidak tercapai, di tahun 2018 sebanyak 369 kasus mengalami
penurunan kasus dari tahun sebelumnya dan target tidak tercapai. Namun dari semua kasus
daire tersebut tertangani sehingga tidak terjadi kematian pada penderita diare.
Alasan target belum tercapai karena sebagian masyarakat belum memeriksakan diare
ke sarana kesehatan dan di wilayah kerja Puskesmas Teluk Pucung masih ada RW yang
belum bebas BABS (Buang Air Besar Sembarangan).
d. Pneumonia
Pneumonia pada anak dapat dicegah dengan vaksin yang diberikan mulai usia anak 2
bulan. Memberikan asupan makanan yang sehat menjadi upaya untuk menghindari
pneumonia pada anak. Makanan yang sehat dan menyehatkan akan meningkatkan ketahanan
tubuh dari serangan patogen. ASI eksklusif dan suplai zat besi yang cukup pada anak dapat
meminimalisir resiko anak meninggal karena pneumonia.
Grafik 4.21
Penemuan Kasus Pneumonia Balita
Di Puskesmas Teluk Pucung tahun 2016 - 2018
Pencegahan HIV/AIDS
Tidak ada vaksin untuk mencegah infeksi HIV dan tidak ada penyembuh untuk AIDS.
Jaga kesehatan dan lindungi diri anda dari faktor-faktor risiko adalah jalan terbaik.
Jika anda HIV negatif maka tindakan yang terbaik adalah :
Jika anda positif mengidap HIV maka anda harus melindungi orang di sekeliling anda
dengan:
Grafik 4.22
Jumlah Kasus HIV, AIDS dan Syphilis
Di Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2016 – 2018
Penemuan kasus HIV meningkat pada tahun 2017 ada 38 pasien sedang kasus
syphilis hanya berjumlah 5 kasus di tahun 2016 ada kasus HIV 7 dan syphilis 6, namun dan di
tahun 2018 ditemukan kasus HIV sebanyak 7 kasus, AIDS 1 kasus dan syphilis sebanyak 1
kasus.
Wabah adalah peningkatan kejadian kesakitan/ kematian, yang meluas secara cepat
baik dalam jumlah kasus maupun luas daerah penyakit, dan dapat menimbulkan malapetaka.
Di Puskesmas Teluk Pucung pada tahun 2015 – 2017 tidak ditemui KLB, sehingga tidak
satupun KLB yang ditangani.
a. Penyakit Hipertensi
Kurang berolahraga
Minum terlalu banyak kopi (atau minuman lain yang mengandung kafein)
Risiko mengidap hipertensi dapat dikurangi dengan mengubah hal-hal di atas dengan
gaya hidup yang lebih sehat. Selain itu, pemeriksaan tekanan darah secara rutin juga bisa
membantu diagnosisnya pada tahap awal. Semakin awal diagnosis hipertensi diketahui,
semakin besar pula kemungkinan untuk menurunkan tekanan darah ke tingkat normal dengan
mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, tanpa perlu mengonsumsi obat.
Mengukur tekanan darah
Kekuatan darah dalam menekan dinding arteri (pembuluh darah besar) ketika dipompa
ke seluruh tubuh oleh jantung menentukan ukuran tekanan darah. Tekanan yang terlalu tinggi
akan membebani arteri dan jantung Anda. Hal ini yang akan membuat pengidap hipertensi
mengalami serangan jantung, stroke atau penyakit ginjal.
Berhenti merokok
Tidak pernah terlalu awal untuk mulai mencegah hipertensi sebab pencegahan akan
selalu lebih mudah dan murah dibandingkan pengobatan.
Grafik 4.23
Pengukuran Tekanan Darah 18 Tahun ke atas
Di Puskesmas Teluk Pucung tahun 2017 – 2018
Dari angka di atas dapat dilihat pada tahun 2018 penyakit hipertensi meningkat jika di
bandingkan dengan tahun 2017 dan lebih banyak di derita oleh perempuan 1202 dan laki-laki
yaitu 1027. Namun ditahun 2017 justru kebalikannya, penderita hipertensi banyak diidap oleh
kaum perempuan yaitu 269 dan laki-laki sebanyak 259 dengan jumlah penderita yang lebih
sedikit.
Kanker serviks atau yang disebut juga sebagai kanker mulut rahim merupakan salah
satu penyakit kanker yang paling banyak ditakuti kaum wanita. Kanker serviks menyerang
pada bagian organ reproduksi kaum wanita, tepatnya di daerah leher rahim atau pintu masuk
ke daerah rahim yaitu bagian yang sempit di bagian bawah antara kemaluan wanita dan
rahim.
Human papilloma Virus (HPV) merupakan penyebab dari kanker serviks. Sedangkan
penyebab banyak kematian pada kaum wanita adalah virus HPV tipe 16 dan 18. Virus ini
Selain itu, kebiasaan hidup yang kurang baik juga bisa menyebabkan terjangkitnya
kanker serviks ini. Seperti kebiasaan merokok, kurangnya asupan vitamin terutama vitamin C
dan vitamin E serta kurangnya asupan asam folat. Kebiasaan buruk lainnya yang dapat
menyebabkan kanker serviks adalah seringnya melakukan hubungan intim dengan berganti
pasangan, melakukan hubungan intim dengan pria yang sering berganti pasangan dan
melakukan hubungan intim pada usia dini (melakukan hubungan intim pada usia <16 tahun
bahkan dapat meningkatkan resiko 2x terkena kanker serviks). Faktor lain penyebab kanker
serviks adalah adanya keturunan kanker, penggunaan pil KB dalam jangka waktu yang sangat
lama, terlalu sering melahirkan.
Kanker serviks membutuhkan proses yang sangat panjang yaitu antara 10 hingga 20
tahun untuk menjadi sebuah penyakit kanker yang pada mulanya dari sebuah infeksi. Oleh
karena itu, saat tahap awal perkembangannya akan sulit untuk di deteksi. Oleh karena itu di
sarankan para perempuan untuk melakukan test pap smear setidaknya 2 tahun sekali,
melakukan test IVA (inspeksi visual dengan asam asetat, dll. Meskipun sulit untuk di deteksi,
namun ciri-ciri berikut bisa menjadi petunjuk terhadap perempuan apakah dirinya mengidap
gejala kanker serviks atau tidak:
1. Saat berhubungan intim selaku merasakan sakit, bahkan sering diikuti pleh
adanya perdarahan.
5. Pada saat menstruasi, darah yang keluar dalam jumlah banyak dan berlebih
6. Saat perempuan mengalami stadium lanjut akan mengalami rasa sakit pada
bagian paha atau salah satu paha mengalami bengkak, nafsu makan menjadi
sangat berkurang, berat badan tidak stabil, susah untuk buang air kecil,
mengalami perdarahan spontan.
8. Jika anda belum pernah melakukan hubungan intim, ada baiknya melakukan
vaksinasi HPV
Meskipun demikian, jika anda sudah terdeteksi mengidap kanker serviks, maka ada
beberapa metode pengobatan yang bisa dilakukan. Jika terdeteksi kanker serviks stadium
awal, maka pengobatannya dilakukan dengan cara menghilangkan kanker serviks tersebut
dengan cara dilakukan pembedahan, baik pembedahan laser, listrik atau dengan cara
pembekuan dan membuang jaringan kanker serviks (cyrosurgery).
Untuk kasus kanker serviks stadium lanjut akan dilakukan pengobatan dengan cara
kemoterapi serta radioterapi, namun jika sudah terdeteksi cukup parah, tiada lain kecuali
dengan mengangkat rahim (histerektomi) secara menyeluruh agar kanker tidak berkembang.
Di wilayah kerja Puskesmas Teluk Pucung pernah dilakukan pemeriksaan IVA pada
tahun 2017 pada 154 perempuan dan tidak ada yang terdeksi menderita kanker leher rahim
untuk tahun – tahun sebelumnya belum dilakukan pemeriksaan IVA.
c. Obesitas
Obesitas adalah penumpukan lemak yang sangat tinggi di dalam tubuh sehingga
membuat berat badan di luar batas ideal. Sejumlah komplikasi dapat timbul akibat obesitas,
Obesitas juga dapat menimbulkan masalah psikologis, seperti stres dan depresi yang
berawal dari rasa tidak percaya diri penderita obesitas yang mengalami perubahan bentuk
badan.
Grafik 4.24
Pemeriksaan Obesitas Menurut Jenis Kelamin
Di Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2018
Pemeriksaan obesitas pada pasien baru sudah dilakukan sejak tahun 2017 di
Puskesmas teluk Pucung, pemeriksaan dilakukan pada 2.039 pasien yang datang ke
Puskesmas Teluk Pucung terdiri dari 941 laki – laki dan 1.098 pada perempuan.
Dan untuk tahun 2018 pemeriksaan pasien obesitas mengalami peningkatan yaitu
sebanyak 16.830 pasien yang datang ke Puskesmas Teluk Pucung. Dan yang masuk dalam
perhitungan obesitas ditemukan pada laki -laki sebanyak 776 dan perempuan sebanyak 1.395.
Salah satu upaya program pencegahan penyakit yaitu melalui pelayanan imunisasi
dasar pada bayi. Imunisasi termasuk program pencegahan penyakit yang menjadi prioritas
pemerintah bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian pada bayi dan balita,
yang disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), Program
imunisasi ini merupakan program dasar lengkap (LIL/Lima Imunisasi Dasar Lengkap) pada
bayi meliputi satu dosis BCG, 3 dosis Pentabio, 4 dosis Polio, 4 dosis hepatitis.
a) Imunisasi Bayi
Grafik 4.25
Cakupan Imunisasi Dasar di UPTD Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2018
Sumber : laporan bulanan Imunisasi UPTD Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018
Semua Cakupan imunisasi belum ada yang mencapai 100%, begitupun cakupan
Imunisasi Dasar Lengkap UPTD Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018 hanya mencapai
75,5%. Hal ini menggambarkan bahwa masih rendahnya pemahaman akan pentingnya bayi
diimunisasi sampai dengan lengkap. Tetapi secara global UPTD Puskesmas Teluk Pucung
belum mencapai target UCI (Universal Child Immunization) yaitu beberapa cakupan imunisasi
sudah mencapai lebih dari 80%. UCI menggambarkan besarnya tingkat perlindungan
masyarakat terhadap penyakit yang dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) adapun
Indikator UCI yang digunakan adalah BCG, Poilo 4, DPT-HB3 dan Campak.
Cakupan imunisasi TT 2+ pada ibu hamil di UPTD Puskesmas Teluk Pucung belum
mencapai target SPM 90%, cakupan pada tahun 2018 adalah 996 bumil atau 74,1% dari
sasaran 1.343 ibu hamil hai ini mengalami peningkatan capaian dari tahun 2017.
Parameter yang ada digunakan untuk metode dalam proses perlakuan, operasi dan
biaya. Parameter air yang penting ialah parameter fisik, kimia, biologis dan radiologis yaitu
sebagai berikut :
Parameter Air Bersih secara Fisika
1. Kekeruhan
2. Warna
3. Rasa & bau
4. Endapan
5. Temperatur
Grafik 4. 27
Penduduk dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum Berkualitas
Di Puskesmas Teluk Pucung tahun 2017 - 2018
Untuk memastikan bahwa air minum yang digunakan oleh penyelenggara air minum
ini memenuhi syarat atau tidak maka dilakukan pemantauan. Namun untuk saat ini di
Puskesmas Teluk Pucung belum melakukan pemantauan ini. Pada tahun yang akan datang
akan dilakukan pemantauan sesuai dengan standar yang ada.
Karena belum dilakukan pemeriksaan terhadap air minum, sehingga tidak diketahui
apakah air minum yang beredar diluar sana sudah memenuhi syarat secara fisik,
bakteriologi, dan kimiawi. Kemungkinan tahun depan baru akan dilakukan pengambilan
sampel ke para pedagang air minum isi ulang dan jajan di sekolah-sekolah. Hal ini
dikarenakan keterbatasan tenaga medis atau nakes di Puskesmas Teluk Pucung.
Grafik 4. 28
Presentase Kualitas Air Minum di Penyelenggara Air Minum yang Memenuhi Syarat
Kesehatan Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2016 – 2018
c) Jamban Sehat
a). Sistem kering (night soil) seperti Pit Latrine, composting toilets, cartage systems,
composting; b). Sistem basah (sewage), seperti aquaprivy dan septick tank.
Grafik 4. 29
Penduduk Dengan Akses Terhadap Fasilitas Sanitasi yang Layak (Jamban Sehat)
Menurut Jenis Jamban di Puskesmas Teluk Pucung
TAHUN 2016 - 2018
Tempat – tempat Umum yang memenuhi standar kesehatan adalah sebagai berikut :
Definisi Tempat-Tempat Umum (TTU) adalah suatu tempat dimana umum (semua
orang) dapat masuk ke tempat tersebut untuk berkumpul mengadakan kegiatan baik secara
insidentil maupun terus menerus.
b. Fasilitas sanitasi, seperti penyediaan air bersih, bak sampah, WC/ Urinoir, kamar
mandi, pembuangan limbah.
b. Fasilitas sanitasi, seperti penyediaan air bersih, bak sampah, WC/ Urinoir, kamar
mandi, pembuangan limbah.
Grafik 4.30
Presentase Tempat – Tempat Umum Memenuhi Syarat Kesehatan
di Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2016 - 2018
Tempat – tempat Umum yang ada di wilayah kerja Puskesmas Teluk Pucung adalah
sekolahan, Klinik – klinik swasta. Dari semua tempat tersebut semuanya memenuhi standar
kesehatan, terdiri dari 18 SD, 5 SLTP, 5 SLTA, 13 Klinik swasta.
e) Tempat Pengelolaan Makanan
Grafik 4. 31
Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) menurut Status Higiene Sanitasi
Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2018
Total jumlah Tempat Pengelolaan Makanan pada tahun 2016 sekitar 40 dan
meningkat pada tahun 2017 menjadi 61 lalu meningkat lagi ditahun 2018 jumlahnya jadi 63.
Peningkatan ini dikarenakan jumlah perumahan yang meningkat juga sehingga banyak
bermunculan TPM baru, yang memenuhi syarat kesehatan sekitar 57,14% dari seluruh TPM
yang ada angka tersebut mengalami penurunan bila dibandingkan dengan jumlah ditahun
Grafik 4. 32
Tempat Pengelola Makanan Dibina dan Diuji Petik
Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2016 - 2018
Di wilayah kerja Puskesmas Teluk Pucung untuk Tempat Pengelolaan Makanan belum
dilakukan uji petik baru sampai tahap pembinaan karena Puskesmas tidak memiliki alat untuk
uji petik, jadi selama ini tanggung jawab uji petik dilakukan oleh BP POM. Dari tahun ke tahun
jumlah TPM yang dibina meningkat pada tahun 2016 sebanyak 5 TPM di tahun 2017
sebanyak 10 TPM dan ditahun 2018 jumlah TPM yang dibina ada 10.
Prevalensi karies adalah tingkat terjadinya karies gigi pada suatu tempat dalam
jangka waktu tertentu. Karies gigi merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi yang dapat
Kesehatan Gigi dan Mulut, adalah program pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang
dilakukan Puskesmas kepada masyarakat baik di dalam maupun di luar gedung (mengatasi
kelainan atau penyakit ronggo mulut dan gigi yang merupakan salah satu penyakit yang
banyak dijumpai di Puskesmas).
Grafik 4.33
Perbandingan Penumpatan dan Pencabutan Gigi
di Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2016 - 2018
Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa tindakan penambalan gigi lebih banyak
dari pencabutan gigi, namun keadaan dilapangan yang sebenarnya adalah kasus pencabutan
gigi lebih banyak ditemui, karena pasien banyak yang takut untuk dilakukan pencabutan gigi
sehingga bamyak kasus pencabutan yang belum tertangani.
Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa adalah salah satu upaya pemerintah dalam
menyadarkan masyarakat tentang pentingnya kesehatan gigi, upayanya adalah dengan
membina kader – kader yang ada di Posyandu yang akan membantu nakes gilut dalam
mensosialisasikan tentang kesehatan gigi di Posyandu.
Grafik 4. 34
Grafik di atas dapat dilihat bahwa nakes Puskesmas Teluk Pucung sudah
melaksanakan UKGMD namun memang belum semua posyandu bisa dilakukan pembinaan
karena keterbatasan tenaga, sehingga capaian yang dapat dipetik belum sesuai dengan target
yang seharusnya.
b) KESEHATAN JIWA
Grafik 4. 35
Cakupan Pelayanan Kesehatan Jiwa
Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2018
Dilihat dari tabel diatas jumlah pasien yang dengan penyakit jiwa pada tahun 2018
hanya 5 orang atau hanya 1% dibandingkan jumlah pengunjung Puskesmas keseluruhan.
Sedangkan diharapkan oleh Pemerintah pencapaian pertahun adalah 2,5% dari pengunjang
terdeteksi.
Grafik 4. 36
Cakupan Pelayanan Kesehatan Lansia
Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2018
Sumber : Laporan bulanan Lansia UPTD Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018
Bila dilihat dari tabel di atas cakupan kesehatan pada lansia dari tahun 2016 sampai
dengan tahun 2018 masih jauh dibawah target yaitu 75%, tetapi untuk tren cakupan
pelayanan kesehatan lansia terus mengalami peningkatan, yang menunjukan semakin
meningkatnya pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.
Grafik 4. 37
Kunjungan Rawat Jalan
UPTD Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2018
Total kunjungan pasien tahun 2018 sebanyak 41.254 pasien, kunjungan terbanyak
ada di bulan November sebanyak 4.342 pasien, bila dilihat dari grafik pai tersebut kunjungan
bulanan pasien rawat jalan di dalam gedung mengalami fluktuatif tidak menentu setiap
bulannya.
Total jumlah rekam medis baru tahun 2018 di Puskesmas Teluk Pucung ada sekitar
23.447 RM dengan jumlah RM Laki-laki 9.378 RM dan jumlah RM perempuan 14.447 RM.
Dan kalau dibandingkan dengan jumlah kunjungan pasien di tahun 2017 lebih banyak dari
jumlah kunjungan pasien baru yang datang artinya banyak pasien lama yang datang berobat
ke Puskesmas Teluk Pucung.
e) Kunjungan PONED
Puskesmas Teluk pucung memiliki fasilitas PONED yaitu merupakan pelayanan untuk
menanggulangi kasus – kasus kegawatdaruratan obstretic neonatal yang meliputi segi
pelayanan obstetric dan pelayanan neonatal. PONED dilaksanakan ditingkat Puskesmas dan
menerima rujukan dari tenaga atau fasilitas kesehatan di tingkat kelurahan atau masyarakat
dan merujuk ke Rumah Sakit.
Grafik 4. 39
Kunjungan Poned
UPTD Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2018
Kefarmasian
Pelayanan kefarmasian pada saat ini telah berubah paradigmanya dari orientasi obat
kepada pasien yang mengacu pada asuhan kefarmasian. Sebagai konsekuensi perubahan
orientasi tersebut, apoteker / asisten apoteker sebagai tenaga farmasi dituntut meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan perilaku agar dapat berinteraksi langsung dengan pasien.
Pelayanan kefarmasian meliputi pengelolaan sumber daya dan pelayanan Farmasi
klinik dengan memanfaatkan tenaga, dana, prasarana, sarana dan metode tatalaksana yang
sesuai dalam upaya mencapai tujuan yang ditetapkan Depkes RI tahun 2006.
Tabel 4.1
Ketersediaan Obat Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2018
FORM PEMANTAUAN KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN INDIKATOR
DI PUSKESMAS
Bentuk Ketersediaan
No. Nama Obat Keterangan
Sediaan Ada/ Tidak
Dari jumlah pemakaian obat – obatan diatas tersebut dalam setahun ada beberapa
obat – obatan yang jumlahnya bersisa dari jumlah permintaan (pengiriman dari gudang obat)
maka akan digunakan untuk awal tahun yang akan datang.
Laboratorium
Manfaat pemeriksaan laboratorium adalah digunakana untuk menegakkan diagnosa
penyakit dan juga pemantauan perkembangan pengobatan terhadap suatu jenis penyakit
tertentu melalui pemeriksaan yang diperlukan.
Pengertian pemeriksaan laboratorium adalah merupakan suatu tindakan dan prosedur
pemeriksaan khusus dengan mengambil bahan atau sampel dari penderita (pasien), yang
bisa berupa urine, darah, sputum, dan sebagainya untuk menentukan diagnosa penyakit
bersama dengan penunjang lainnya.
Kunjungan Lab
Grafik 4. 40
Kunjungan Laboratorium
UPTD Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2018
BAB V
Fasilitas pendidikan di Kelurahan Teluk Pucung seluruhnya ada 17 buah, dan fasilitas
pelayanan kesehatan seluruhnya ada 21 buah, tetapi di Kelurahan Teluk Pucung tidak
terdapat Pustu, Polindes dan Poskesdes. Puskesmas Teluk Pucung terletak di wilayah ini.
5.2 Ketenagaan
Kemampuan sumber daya kesehatan dari segi kuantitatif UPTD Puskesmas Teluk
Pucung sudah memiliki cukup tenaga sesuai standar Puskesmas non rawat inap dengan
PONED yaitu sebanyak 39 orang, dari berbagai profesi. Tetapi dari segi kualitatif masih perlu
ditingkatkan dengan mengikuti pelatihan pelatihan ataupun peningkatan jenjang pendidikan
Tabel 5.2
Data ketenagaan di UPTD Puskesmas Teluk Pucung tahun 2018
I. Puskesmas Induk
1 Dokter 5 PNS
2 Dokter Gigi 2 PNS
3 Bidan
a. Sarjana/D4 5 PNS
b. AKBID 7 PNS/Non PNS
4 Perawat
a. Sarjana/Nurse 2
b. AKPER 4 PNS/Non PNS
c. SPK 0
5 Gizi
a. Akademi Gizi 1 PNS
b. SPG 0
c. TPG 0
6 Perawat Gigi 1 PNS
7 Tenaga Kesmas 0 PNS
9 Sanitarian 1 PNS
10 Tenaga Laboratorium 2 PNS/Non PNS
11 Pengelola Obat 4 PNS/Non PNS
12 Lain-lain
Petugas TU dan loket 6 Non PNS
Cleaning Servis 4 Non PNS
Sopir 1 Non PNS
Penjaga Malam 1 Non PNS
Jumlah : 46
Sumber : Bagian TU UPTD Puskesmas Teluk Pucung
Pada awal berdiri UPTD Puskesmas Teluk Pucung staff Puskesmas hanya ada 8
orang dan 1 orang Kepala Puskesmas, untuk menyesuaikan rasio tenaga kesehatan dengan
jumlah penduduk yang ada tenaga di UPTD Puskesmas Teluk Pucung ditambah samapai
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
SARAN
Mengingat jumlah kunjungan Puskesmas yang terus meningkat, dan untuk
memberikan kenyamanan bagi pengunjung maka diperlukan bangunan yang lebih luas
dengan membangun lantai dua.
Perlu dibangun sistem informasi kesehatan berbasis Survailance dan
keterlibatan seluruh sektor dalam mengantisipasi lonjakan kasus penyakit berbasis
lingkungan. Perlunya digalakan pokjanal Posyandu guna meningkatkan cakupan N/D
serta memacu kreatifitas kader dan masyarakat dalam kegiatan Posyandu serata masih
Bina suasana dan penggerakan perlunya peningkatan Promosi kesehatan dalam rangka
PHBS dengan strategi Advokasi, masyarakat.