Professional Documents
Culture Documents
Kalimat Dan Kalimat Efektif Dalam Penulisan
Kalimat Dan Kalimat Efektif Dalam Penulisan
Kalimat Dan Kalimat Efektif Dalam Penulisan
P
E
M
PEMBAHASAN
B
A
2 KALIMAT EFEKTIF
H
A
S
A
N
S T R U K T U R K A L I M AT
01
S T R U K T U R K A L I M AT
Jenis kalimat
Pengertian
01 kalimat
02 menurut
struktur
Jenis kalimat
Jenis kalimat
menurut bentuk
03 gayanya 04 menurut
fungsinya
(retorikanya)
01 Pengertian Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil,
dalma wujud lisan atau tulisan, yang
mengungkapkan pikiran yang utuh.
(Arifin, 2017:138).
Kalimat sekurang-kurangnya
harus memiliki subjek (S) dan
predikat (P).
M A C A M - M A C A M K A L I M AT
B E R D A S A R K A N P R E D I K AT
Kalimat-kalimat yang
01
berpredikat kata kerja
Kalimat-kalimat yang
02 berpredikat bukan kata
kerja
Kalimat yang berpredikat kata kerja lebih besar jumlahnya daripada kalimat
yang berpredikat bukan kata kerja. Hal itu mempermudah kita dalam
menentukan predikatsebuah kalimat. Jika dalam suatu untaian kalimat, kata
kerja itu dicadangkan sebagai predikat dalam kalimat itu.
Contoh:
Universitar Indraprasta PGRI menyelenggarakan wisuda sarjana
S P O
di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta.
K
Kata kerja dalam kalimat di atas ialah menyelenggarakan.
Setelah predikat ditemukan, subjek dapat ditemukan dengan cara bertanya
menggunakan predikat, sebagai berikut.
Siapa yang menyelenggarakan wisuda sarjana di Taman Mini Indonesia
Indah Jakarta?
Kalimat majemuk tidak setara terdiri atas satu suku kalimat yang bebas (klausa bebas) dan
satu suku kalimat atau lebih yang tidak bebas (klausa terikat). Jalinan kalimat ini
menggambarkan taraf kepentingan yang berbeda-beda di antara unsur gagasan yang
majemuk. Init gagasan dituangkan dalam induk kalimat, sedangkan pertaliannyadari sudut
pandang waktu, sebab, akibat, tujuan, syarat, dan sebagianya dengan aspek gagasan yang
lain diungkapkan dalam anak kalimat. Kalimat majemuk setara ini disebut juga kalimat
majemuk bertingkat.
Contoh:
- Komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern.
- Mereka masih dapat mengacaukan data komputer.
- Walaupun komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern, mereka masih
dapat mengacaukan data komputer itu.
Anak kalimat:
Walaupun komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern.
Induk kalimat:
mereka masih dapat mengacaukan data komputer itu.
Kalimat Majemuk Tidak Setara yang
Berunsur Sama
Kalimat majemuk tak setara dapat dirapatkan andaikata unsur-unsur subjeknya
sama.
Contoh:
Kami sudah lelah.
Kami ingin pulang.
Karena sudah lelah, kami ingin pulang.
Pada anak kalimat terdapat kata kami sebagai subjek anak kalimat, dan pada
induk kalimat terdapat pula kata kami sebagai subjek induk kalimat. Dalam hal
seperti ini, subjek itu ditekankan pada induk kalimat sehingga subjek pada anak
kalimat boleh dihilangkan, dan bukan sebaliknya.
Penghilangan Kata Penghubung
Ada beberapa kalimat majemuk taksetara rapatan yang mencoba mengadakan
penghematan dengan menghilangkan penanda anak kelimat sehingga kalimat itu
menjadi salah.
Contoh:
Membaca surat itu, saya sangat terkejut.
Anak kalimat: Membaca surat itu.
Induk kalimat: Saya sangat terkejut.
Subjek anak kalimat itu persis sama dengan subjke pada induk kalimat, yaitu saya.
Kalau tidak ada penanda pada anak kalimat, kalimat majemuk itu tidak benar
(tidak baku). Penanda yang dapat dipakai ialah setelah sehingga kalimat akan
menjadi
Kalimat jenis terdiri atas kalimat majemuk taksetara (kalimat majemuk bertingkat) dan
kalimat majemuk setara, atau kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk taksetara
(bertingkat).
Contoh:
Karena hari sudah malam, kami berhenti dan langsung pulang.
(Bertingkat + Setara)
Kami pulang, tetapi mereka masih bekerja karena tugasnya belum selesai.
(Setara + Bertingkat)
Penjelasan: Penjelasan:
Kalimat pertama terdiri atas anak kalimat Kalimat kedua terdiri atas induk kalimat yang berupa
karena hari sudah malam dan induk kalimat kalimat majemuk setara, kami pulang, tetapi mereka
yang berupa kalimat majemuk setara, kami masih bekerja, dan anak kalimat karena tugasnya
berhenti dan langsung pulang. Jadi, susunan belum selesai. Jadi, susunan kalimat kedua adalah
kalimat pertama adalah bertingkat + setara. setara + betingkat
Jenis Kalimat Menurut Bentuk
03
Gayanya (Retorikanya)
Contoh:
Jika kalimat itu disusun dengan diawali oleh anak kalimat dan diikuti oleh induk
kalimat, gaya penyajian kalimat itu disebut berklimaks.
Contoh:
Jika kalimat itu disusun dalam bentuk majemuk setara atau majemuk campuran,
gaya penyajian kalimat itu disebut berimbang karena strukturnya
memperlihatkan kesejajaran yang sejalan dan dituangkan ke dalam bangun
kalimat yang bersimetri.
Contoh:
Kalimat
NEGATIF
1. Tidak semua nasabah bank memperoleh kredit leah.
2. Dalam pameran tersebut para pengunjung tidak mendapat informasi yang memuaskan
tentang bisnis kondominium di kota-kota besar.
Kalimat Pertanyaan
(Interogatif)
Contoh:
POSITIF
1. Kapan Saudara berangkat ke singapur?
2. Mengapa dia gagal dalam ujian?
NEGATIF
1. Mengapa gedung ini dibangun tidak sesuai dengan bentuk yang disepakati?
2. Mengapa tidak semua fakir miskin di negara kta dapat dijamin
penghidupannya oleh negara?
Kalimat Perintah dan
Permintaan (Imperatif)
Kalimat perintah diapaki jika penutur ingin “menyuruh” atau “melarang” orang berbuat
sesuatu. (biasanya intonasi menurun; tanda titik atau tanda seru).
Contoh:
POSITIF
1. Maukan kamu disuruh mengantarkan buku ini ke Pak Bukhari!
2. Tolong buatkan dahulu rencana pembiayaan.
NEGATIF
1. Sebaiknya kita tidak berpikir sempit tentang hak asasi manusia.
2. Janganlah kita enggan mengeluarkan zakat jika sudah tergolong orang mampu.
Kalimat Seruan
Kalimat seruan dipakai jika penutur ingin mengungkapkan perasaan “yang kuat” atau yang
mendadak. (biasanya, ditandai oleh naiknya suara ada kalimat lisan dan dipakainya tanda
seru atau tanda titik pada kalimat tulis).
Contoh:
POSITIF
1. Bukan main, cantiknya.
2. Nah, ini dia yang kita tunggu.
NEGATIF
1. Aduh, pekerjaan rumah saya tidak terbawa.
2. Wah, target Kemenpora di Asia Games XIV tahun 2014 di Korea tidak tercapai.
02 K A L I M AT E F E K T I F
Pengertian kaimat efektif 01 02 Kesepadanan Struktur
Keparalelan 03 04 Ketegasan
Kalimat
Efektif
Kehematan 05 06 Kecermatan
Kepaduan 07 08 Kelogisan
Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat Efektif
Penjelasan: Penjelasan:
Kalimat 1) tidak mempunyai Kalimat 2) tidak mempunyai kesejajaran karena dua bentuk
kesejajaran karena dua bentuk kata kata yang mewakili predikat terdiri dari bentuk yang
yang mewakili predikat terdiri dari berbeda, yaitu kata pengecatan, memasang, pengujian, dan
bentuk yang berbeda, yaitu kata ditulis pengaturan. Kalimat itu akan baik jika diubah menjadi
dan pencantuman. Kalimat itu dapat predikat yang nnominal, sebagai berikut.
diperbaiki dengan cara menyejajarkan Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan
kedua bentuk itu. Namanya ditulis pengecatan tembok, pemasangan penerangan, pengujian
dengan jelas di kertas segel atau sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.
dicantumkan di kertas khusus.
Ketegasan
Ketegasan adalah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Ada berbagai cara untuk membentuk
penekanan dalam kalimat.
1) Meletakkan kata yang menonjol di depan kalimat (awal kalimat).
Contoh:
Presiden menharapkan agar rakyat membangun bangsa dan Negara ini dengan kemampuan yang ada
pada dirinya.
Penekanannya ialah presiden mengharapkan.
2) Membuat urutan kata yang bertahap.
Contoh:
Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah telah disumbangkan kepada anak-anak
terlantar. (salah)
Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak
terlantar. (benar)
3) Melakukan pengulangan kata (repetisi).
Contoh:
Saya suka akan kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka.
4) Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.
Contoh:
Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur.
5) Mempergunakanpartikel penekanan (penegasan).
Contoh:
Saudaralah yang harus bertanggung jawab.
Kehematan
1) Peghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek.
Contoh:
1a) Karena dia tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu. (sebelum diubah)
1b) Karena tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu. (sudah diubah)
2) Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
Kata merah sudah mencakupi kata warna
Kata pipit sudah mencakupi kata burung.
Contoh:
1a) Ia memakai baju warna merah. (sebelum diubah)
1b) Ia memakai baju merah. (sesudah diubah)
3) Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.
Contoh:
1a) Dia hanya membawa badannya saja. (sebelum diperbaiki)
1b) Dia hanya membawa badannya. (sesudah diperbaiki)
4) Menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.
Contoh:
Bentuk Tidak Baku Bentuk Baku
Berbagai-bagai Pelbagai
Para hadirin Hadirin
Beberapa orang-orang Beberapa orang
Kecermatan
Kalimat cermat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda, perhatikan kalimat berikut.
a. Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.
b. Dia menerima uang sebanyak dua puluh lima ribuan.
Kalimat (a) memiliki makna ganda, yaitu siapa yang terkenal, mahasiswa atau
perguruan tinggi.
Kalimat (b) memiliki makna ganda, yaitu berapa jumlah uang, dua puluh lima
ribuan.
Kepaduan
Kepaduan ialah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu seingga informasi yang disampaikannya tidak
terpecah-pecah.
1. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak simetris.
Contoh:
Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur
meninggalkan rasa kemanusiaan itu dan yang secara tidak sadar bertindak ke luar dari kepribadian
manusia Indonesia dari sudut kemanusiaan yang adil dan beradab.
Silakan sederhanakan kalimat di atas.
2) Ada dua macam kalimat pasif, yaitu kalimat pasif biasa dan kalimat pasif persona.
Contoh:
Saya membaca buku. (SPO aktif)
Buku itu dibaca oleh saya. (pasif biasa)
Buku itu saya baca (pasif persona)
Buku itu sudah saya baca (pasif persona)
Kelogisan
Kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan
ejaan yang berlaku.
A. Kalimat yang Salah Nalar
1. Waktu dan tempat kami persilakan.
2. Untuk mempersigkat waktu, kami teruskan acara ini.
3. Taufik Hidayat meraih juara pertama Indonesia Terbuka.
B. Kalimat yang Bernalar
1. Bapak Menteri kami persilakan.
2. Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini.
3. Taufik Hidayat meraih gelar juara pertama Indonesia Terbuka.
TERIMA KASIH