Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

MAKALAH

“GAMBARAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN


DAERAH”

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Penatausahaan Keuangan Pemerintah

Disusun Oleh

Kelompok 1:

Abdiel Maulana (C301 20 210)


Moh Faisal (C301 20 162)
Moh Fikri (C301 20 182)
Dhea Putri (C301 20 149)
Fina Restiana (C301 20 047)
Sriwahyuni (C301 20 164)
Devi Safitri ( C301 20 174)

PROGRAM STUDI S1-AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

DAN BISNIS UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN 2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam selalu
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan tak lupa
kepada kita selaku umatnya sampai akhir zaman.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan pemahaman
mengenai akuntansi sosial dan lingkungan khususnya tujuan “GAMBARAN UMUM
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH” Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh
pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini sampai dengan selesai.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu kami sangat terbuka terhadap kritik dan saran demi perbaikan dimasa depan.
Akhirnya, kami berharap semoga makalah ini berguna bagi para pengajar,mahasiswa,
dan pembaca pada umumnya.

Palu, 22 Februari 2022


Penulis
BAB 1

Pendahuluan

I.1. Latar Belakang

Pengelolaan keuangan daerah dijabarkan dalam Peraturan Menteri Dalam


Negeri Nomor 13 Tahun 2006, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun

2007 yang mengatur tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Untuk


penatausahaan keuangan daerah diatur oleh Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 55 Tahun 2008. Penatausahaan dan akuntansi keuangan daerah di
Indonesia telah banyak mengalami perubahan seiring dengan semangat reformasi
manajemen keuangan pemerintah untuk mencapai keberhasilan otonomi daerah.
Hal ini ditandai dengan dikeluarkannya paket peraturan perundangan di bidang
keuangan negara beserta peraturan-peraturan turunannya yang juga telah banyak
mengalami revisi dan penyempurnaan.

Seiring dengan reformasi, maka perlu dilakukan perubahan-perubahan di


berbagai bidang untuk mendukung agar reformasi dapat berjalan dengan baik,
diantaranya adalah perubahan di bidang penatausahaan dan akuntansi keuangan
daerah karena melalui proses penatausahaan dan akuntansi keuangan daerah
dihasilkan informasi keuangan yang tersedia bagi berbagai pihak untuk digunakan

sesuai dengan tujuan masing-masing.


Dengan adanya perubahan permendagri, diharapkan akan memberikan
kejelasan dan manfaat dalam penatausahaan dan akuntansi. Oleh karena itu,
pemerintah daerah perlu beradaptasi dalam mengikuti perubahan tata kelola Keuangan
Daerah
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dalam penelitian ini ada
Beberapa rumusan masalah yaitu sebagai berikut:
1.Tentang Peraturan Pemerintah Republik Indonesia?
2. Tentang Devinisi pengelolaan keuangan daerah ?
3. Pengelolah Keuangan Daerah?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.Untuk Mengetahui Tujuan Keuangan Daerah
2.Untuk mengetahui pengelolah Keuangan Daerah
BAB II
Pembahasan

2.1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia


Nomor 12 tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah ditetapkan Merupakan
Presiden Joko Widodo pada tanggal 6 Maret 2019 di Jakarta. PP 12 tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah diundangkan dan ditempatkan dalam Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42 dan Penjelasan Atas PP 12 tahun 2019
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah ditempatkan dalam Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6322, agar semua orang mengetahuinya, oleh
Menkumham Yasonna H. Laoly pada tanggal 12 Maret 2019 di Jakarta.
Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
mencabut Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578)

Dasar hukum Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2019 tentang


Pengelolaan Keuangan Daerah adalah:
Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679).
2.2 Devinisi Pengelolaan Keuangan Daerah
Yang dimaksud dengan pengelolaan keuangan daerah Kegiatan yang dilakukan oleh
pejabat pengelola keuangan, yang sesuai dengan jabatan dan wewenangnya, meliputi
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pertanggungjawaban.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2006, keuangan daerah adalah segala
hak dan kewajiban yang dimiliki suatu daerah untuk menyelenggarakan
pemerintahannya sendiri yang dapat dinilai secara moneter, termasuk berbagai bentuk
kekayaan yang erat kaitannya dengan kewajiban dan hak daerah.
Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah merupakan rangkaian proses pengelolaan
keuangan daerah mulai dari penganggaran yang bercirikan definisi, pelaksanaan,
penatausahaan, dan akuntansi untuk pelaksanaan APBD.
Sementara, pihak pengelola keuangan daerah adalah Pejabat Pengelola Keuangan
Daerah (PPKD), yaitu kepala satuan pengelolaan keuangan daerah yang bertanggung
jawab atas pelaksanaan anggaran daerah dan bertindak sebagai bendahara umum
daerah.
Pengelolaan keuangan daerah haruslah terlaksana secara transparan, sesuai dengan
peraturan perundang-undangan, tertib, efektif, efisien, ekonomis dan akuntabel
berdasarkan prinsip keadilan, kepatutan dan kemanfaatan bagi masyarakat.
Tujuan Keuangan Daerah
• Tujuan dari pengelolaan keuangan daerah antara lain:
• Memperbaiki hasil pemerintah daerah
• Membantu mendistribusikan sumber daya regional
• Mempermudah Anda dalam membuat keputusan
• Untuk menunjukkan akuntabilitas publik
• Memperbaiki hubungan kelembagaan
• Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam mengolah kekayaan daerah.
• Ruang Lingkup Keuangan Daerah

Adapun ruang lingkup keuangan daerah sebagai berikut:


1. Pajak daerah dan retribusi, serta memberikan pinjaman
2. Komitmen daerah untuk melakukan kegiatan pemerintah dan membayar hutang
pihak ketiga
3. Pengeluaran daerah
4. Pendapat daerah
5. Aset daerah, yang meliputi komoditas, piutang, surat berharga, uang dan hak-hak
lain yang dapat dinilai dengan uang juga merupakan aset yang terpisah dari
perusahaan daerah yang dikelola oleh pemerintah daerah atau pihak lain
6. Aset pihak lain yang ada di bawah otoritas pemerintah daerah untuk membantu
pelaksanaan tanggung jawab pemerintah juga terbuka bagi publik.
3.1 Pengelola Keuangan Daerah

Pejabat pengelola keuangan daerah yang melakukan keseluruhan kegiatan yang


meliputi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,
pertanggungjawaban, dan pengawasan Keuangan Daerah. Pelaksanaan tugas dan
wewenang Pengelola keuangan Daerah dapat melibatkan informasi, aliran data,
penggunaan dan penyajian dokumen yang dilakukan secara elektronik. Dokumen dalam
Peraturan Menteri ini, disajikan dalam bentuk ilustrasi dokumen berupa contoh yang
menggambarkan kebutuhan informasi yang bersifat dinamis dalam setiap tahapan
pengelolaan keuangan daerah.

Pengelola Keuangan Daerah terbagi berdasarkan peran masing-masing sebagai


berikut:

A. Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah.


B. Koordinator Pengelolaan Keuangan Daerah
C. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD)
D. Kuasa BUD
E.Pengguna Anggaran (PA)
F. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
G. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)
H. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK SKPD)
I. Pejabat Penatausahaan Keuangan Unit SKPD (PPK Unit SKPD)
J. Bendahara
K. Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD)

KEPALA DAERAH
Kekuasaan Umum Pemegang Keuangan Daerah (PKUPKD)
Memiliki 3 kewenangan :

1.Memerintahkan
2.Menguji
3.Membayar
Kewenangan pengelolaan keuangan daerah yang dimiliki Kepala Daerah didelegasikan
kepada pejabat dibawahnya
BAB III
Penutup

Kesimpulan
Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
mencabut Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578)
Tujuan Keuangan Daerah
• Tujuan dari pengelolaan keuangan daerah antara lain:
• Memperbaiki hasil pemerintah daerah
• Membantu mendistribusikan sumber daya regional
• Mempermudah Anda dalam membuat keputusan
• Untuk menunjukkan akuntabilitas publik
• Memperbaiki hubungan kelembagaan
• Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam mengolah kekayaan daerah.
• Ruang Lingkup Keuangan Daerah

Pejabat pengelola keuangan daerah yang melakukan keseluruhan kegiatan yang


meliputi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,
pertanggungjawaban, dan pengawasan Keuangan Daerah.
Pengelola Keuangan Daerah terbagi berdasarkan peran masing-masing sebagai
berikut:

A. Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah.


B. Koordinator Pengelolaan Keuangan Daerah
C. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD)
D. Kuasa BUD
E.Pengguna Anggaran (PA)
F. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
G. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)
H. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK SKPD)
I. Pejabat Penatausahaan Keuangan Unit SKPD (PPK Unit SKPD)
J. Bendahara
K. Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD)

KEPALA DAERAH
Kekuasaan Umum Pemegang Keuangan Daerah (PKUPKD)
Memiliki 3 kewenangan :
1.Memerintahkan
2.Menguji
3.Membayar
Kewenangan pengelolaan keuangan daerah yang dimiliki Kepala Daerah didelegasikan
kepada pejabat dibawahnya

You might also like