Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 2

Rancangan Penelitian

Judul: Pembuatan Baterai Alternatif Dengan Jeruk Nipis

Latar Belakang
Kebutuhan sumber energi saat ini semakin meningkat yang digunakan untuk kebutuhan
rumah tangga hingga kebutuhan komersial, hampir semuanya membutuhkan energi listrik
sehingga peneltian mengenai energi alternatif sangatlah penting dalam pencarian energi
alternatif tersebut. Energi alternatif merupakan energi ramah lingkungan yang dapat
diperbaharui melalui pemanfaatan limbah organik seperti sayur-sayuran dan buah-buahan
Jeruk merupakan alternatif larutan elektrolit karena mengandung senyawa asam sitrat
sehingga dapat digunakan sebagai pembangkit listrik yaitu energi alternatif pada baterai.
Dimana satu buah jeruk dapat menghasilkan tegangan sampai dengan 1 volt, dan tegangan
akan bertambah jika jumlah buah jeruk juga ditambah.

Rumusan masalah: Bagaimana jeruk nipis bisa menjadi baterai yang mengalirkan arus listrik

Kajian Pustaka
1. Elemen Volta

Konsep baterai pertama kali ditemukan oleh Alexandro Volta (1745 – 1827), ia
menemukan baterai dengan percobaan sangat sederhana yaitu dengan memasukkan
dua logam yang berbeda yaitu logam tembaga (Cu) dan seng (Zn) ke dalam bejana
yang diisi larutan asam sulfat (H2SO4), dari situlah konsep listrik ditemukan.

2. Kandungan Jeruk nipis

Jeruk nipis termasuk jenis tumbuhan perdu yang memiliki rasa pahit dan masam
dengan kandungan kimia per 100 g jeruk nipis mengandung antara lain; Asam sitrat,
asam amino ( triptozan, lisin) minyak atsiri, damar, glokosida, asam sitrun, lemak 0,1
g, kalsium 40mg, fosfor 22 mg, besi 0,6 mg, belerang, vitamin B1 0,04 mg, vitamin C
27 mg, protein 0,8 gr dan air 86 gr. Dengan kandungan yang ada pada jeruk nipis ini
diharapkan mampu menjadi elemen yang dapat menghantarkan arus listrik.
Alat dan bahan:

1. 3 paku logam
2. 3 koin tembaga
3. 3 jeruk nipis
4. Pisau buah
5. 4 jepit buaya
6. 1 lampu LED

Cara kerja:
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Melubangi jeruk nipis seukuran koin tembaga dan menusukan koin dan paku dalam
jeruk.
3. Menghubungkan paku dengan koin antara setiap jeruk dengan jepit buaya
4. Menghubungkan jepit dengan lampu LED dan amati apakah lampu nyala atau tidak

Kesimpulan

Dari kegiatan praktik dapat disimpulkan bahwa jeruk nipis bisa digunakan sebagai
sumber energi alternatif ramah lingkungan yang dapat menghantarkan arus listrik
dan bisa digunakan untuk menyalakan lampu LED sehingga dapat mengurangi limbah
kobalt dan mercury yang terdapat pada baterai

Saran: Dalam mengamati lampu, pastikan lampu dapat berfungsi dengan baik atau
lakukan percobaan di tempat gelap agar pasti 100% percobaan berhasil.

You might also like