Professional Documents
Culture Documents
BJU - Wati Yulia
BJU - Wati Yulia
Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran atas
pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Tasikmalaya, 23 Desember 2021
Wati Yulia
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
1. a. Rancangan PTK
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan pengalaman mengajar selama proses belajar mengajar siswa kelas III diketahui
bahwa masih terdapat beberapa masalah yang kiranya perlu dipecahkan oleh guru sehinga tujuan
pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. Masalah-masalah tersebut antara lain :
1) dari sisi guru; metode pembelajaran yang sering digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab,
hal tersebut tidak selamanya salah, hanya saja dalam beberapa hal siswa menjadi kurang aktif dan
terkesan monoton.
2) dari sisi murid antara lain; banyak murid kurang aktif dalam proses belajar mengajar dengan ciri-ciri;
kurang bahkan tidak mengajukan pertanyaan dari materi yang diajarkan, tidak memberikan jawaban atas
pertanyaan guru, kurangnya perhatian murid terhadap materi yang dijelaskan guru, hal lainnya yaitu; murid
kurang antusias mengikuti pelajaran di kelas.
3) Dari hasil evaluasi terhadap siswa kelas III menunjukan hasil nilai rata-rata dibawah KKM.
Berdasarkan permasalahan yang diidentifikasi pada proses belajar mengajar pada murid kelas III di atas,
maka salah satu pemecahan masalah yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan merubah model
pembelajaran yang digunakan kearah pembelajaran yang dapat memberikan peluang kepada murid untuk
terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar. Salah satu model pembelajaran yang dimaksud
adalah pembelajaran role playing. Oleh karena itu, penulis merasa tertarik untuk mengkaji lebih dalam
tentang pembelajaran role playing terkait dengan upaya meningkatkan motivasi belajar siswa kelas III.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan sebagaimana tersebut, maka rumusan masalah yang diajukan
dalam penelitian ini adalah: “Apakah Melalui Penerapan Metode Role Playing dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas III?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah Penerapan
Metode Role Playing dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan ada beberapa manfaat yang akan diperoleh antara lain,
1. Bagi penulis, sebagai referensi dan dapat lebih mengembangkan metode pembelajaran di sekolah
tempat bertugas.
2. Bagi Sekolah :
- Meningkatkan motivasi belajar siswa kelas III
- Tumbuhnya iklim pembelajaran siswa aktif ( PAIKEM) di sekolah
3. Bagi Guru :
Mengetahui metode pembelajaran yang bervariasi untuk memperbaiki dan meningkatkan motivasi
belajar siswa.
E. Diskripsi Teori
1. Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah dorongan yang timbul dari dalam diri siswa (intrinsik) dan dari luar diri siswa
(ekstrinsik) untuk melakukan sesuatu. Motivasi instrinsik meliputi hasrat dan keinginan untuk berhasil,
dorongan kebutuhan untuk belajar, dan harapan akan cita-cita siswa. Sedangkan motivasi ekstrinsik yang
meliputi adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, kegiatan belajar yang menarik, dan
adanya upaya guru dalam membelajarkan siswa.
Jika seorang guru mampu mendesain situasi pembelajaran yang mampu mengeksplorasi kemampuan
siswa dan mampu meningkatkan motivasi belajar dan menghilangkan persfektif bahwa belajar adalah
sesuatu proses yang kaku dan membuat jenuh dan bosan maka tujuan pembelajaran akan dapat tercapai
baik tujuan insidental dan tujuan intermeditari, Namun dari pengamatan yang saya lakukan dalam proses
pembelajaran di SD bahwasanya tingkat motivasi belajar setiap siswa masih kurang hal ini disebabkan
oleh pengaruh yang berasal dari dalam diri siswa maupun pengaruh yang berasal dari luar diri siswa.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
F. Metode Penelitian
a. Subjek Penelitian
Adapun subjek dalam penelitian yang akan dilakukan Ibu Fitri yaitu siswa kelas III.
b. Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar “Tampi Asih”.
c. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom action research), merupakan penelitian
tindakan kelas jenis Partisipan, ialah apabila orang yang akan melakukan penelitian harus terlibat
langsung di dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian berupa laporan penelitian.
Namun, model yang dipilih untuk digunakan dalam penelitian ini adalah model Kemmis dan Mc. Taggart,
dimana dalam setiap siklus terdapat kegiatan utama yang terdiri dari :
1) perencanaan tindakan,
2) pelaksanaan tindakan,
3) observasi dan evaluasi, dan
4) refleksi.
d. Prosedur Penelitian
Karena Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, maka pelaksanaannya dilakukan dengan cara
bersiklus. Tiap siklus dilakukan perubahan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Penelitian
dilaksanakan dalam tiga siklus kegiatan. Masing-masing siklus berikut standar kompetensi yang diajarkan
dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan dengan kegiatan utama sebagai berikut :
1) Menyusun perangkat pembelajaran berupa silabus dan skenario pembelajaran (RPP),
2) Menyusun format observasi dan evaluasi pembelajaran.
3) Menyusun dan mendesain skenario pelaksanaan tindakan.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
2. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan dengan kegiatan utama sebagai berikut :
1) Menyusun perangkat pembelajaran berupa silabus dan skenario pembelajaran (RPP), dan media
gambar.
2) Menyusun format observasi dan evaluasi pembelajaran.
3) Menyusun dan mendesain simulasi menghargai keputusan bersama, sehingga masing-masing
murid mendapat perannya masing-masing.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Tahap tindakan terdiri dari :
1) Pertemuan I :
a) Menyiapkan murid untuk menerima materi pelajaran.
b) Mengelola kelas.
c) Absensi kehadiran murid.
d) Menyampaikan tujuan pembelajaran.
e) Menyajikan materi pelajaran
2) Pertemuan II :
a) Menyiapkan perangkat pembelajaran, lembar observasi, dan teks peran.
b) Menyampaikan tujuan pembelajaran Role Playing dan motivasi murid.
c) Melakukan review pembelajaran pertemuan I.
d) Guru mempersiapkan masing-masing kelompok untuk bersiap melakukan peragaan peran yang
ditugaskan.
e) Guru melaksanakan observasi aktivitas belajar murid melalui format observasi yang telah
disiapkan sebelumnya.
f) Hingga kegiatan bermain peran oleh masing-masing kelompok berakhir, Guru menyimpulkan
materi pelajaran.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
2) Pertemuan II :
a) Menyiapkan perangkat pembelajaran, lembar observasi, dan teks peran.
b) Menyampaikan tujuan pembelajaran Role Playing dan motivasi murid.
c) Melakukan review pembelajaran pertemuan I.
d) Guru mempersiapkan masing-masing kelompok untuk bersiap melakukan peragaan peran yang
ditugaskan.
e) Guru melaksanakan observasi aktivitas belajar murid melalui format observasi yang telah disiapkan
sebelumnya.
f) Hingga kegiatan bermain peran oleh masing-masing kelompok berakhir, Guru menyimpulkan materi
pelajaran.
c. Tahap Observasi dan evaluasi
Observasi dilaksanakan pada saat masing-masing kelompok melaksanakan bermain peran.
d. Tahap Refleksi
Kegiatan pada tahap ini adalah menganalisis hasil kegiatan siklus I, siklus II dan siklus III dengan melihat
dan mengkaji ketercapaian pembelajaran melalui model Role Playing sehingga dapat diketahui
perbandingan hasil pelaksanaan tindakan siklus I, siklus II dan siklus III.
1.b. Menurut saya, Ibu Fitri tidak dapat melanjutkan PTK ke siklus berikutnya. Hal ini dikarenakan dalam
pelaksanaan ketiga siklus yang dilaksanakan Ibu Fitri tidak ada yang mengalami peningkatan hasil
pembelajaran yang bagus. Ada kemungkinan model pembelajaran role playing yang digunakan oleh Ibu
Fitri tidak tepat atau tidak sesuai untuk diterapkan dalam kegiatan pembelajaran PTK sehingga hasil
belajar siswa kelas III tidak mengalami peningkatan. Dengan demikian, ibu Fitri harus melakukan
tindakan perbaikan dengan menggunakan metode pembelajaran yang berbeda.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
2. Jawaban :
a. Berdasarkan analisis kasus pembelajaran Pak Indra, akar penyebab masalah yang dihadapi, yaitu
kurangnya minat siswa terhadap pembelajaran matematika yang selalu dianggap sulit sehingga anak
merasa bosan dan tidak antusias terhadap pembelajaran Matematika. Selain itu, faktor lain yang bisa
menyebabkan anak tidak tertarik terhadap pembelajaran Matematika yaitu metode pembelajaran yang
dilakukan oleh guru bersifat monoton sebatas metode ceramah atau tanya jawab saja.
b. Dari permasalahan tersebut dapat dirancang tindakan perbaikan, misalnya guru menggunakan
metode pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran Matematika serta media pembelajaran yang
menarik seperti media pembelajaran benda kongkrit. Misal dalam operasi bilangan bulat dapat
menggunakan media pembelajaran seperti stick es krim, kelereng, dan media lainnya. Selain itu juga,
siswa dituntut untuk terlibat dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga pembelajaran lebih menarik
sehingga siswa jadi berminat dalam belajar matematika dan hasil belajar mengalami peningkatan yang
signifikan. Selain itu, guru bisa memanfaatkan lingkungan sekolah dalam penerapan pembelajaran
matematika supaya siswa tidak merasa bosan dan lebih tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran
dengan suasana yang berbeda dan menyenangkan.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
3.b.
4
3 3
3
0
60 65 70 75 80 85 90
Axis Title
SKOR
4. a. Kesimpulan
Hasil dari PTK mengenai penerapan model pembelajaran cooperative learning dalam pembelajaran
membaca pemahaman kritis dan inferensial, dapat diputuskan bahwa penerapan model pembelajaran
cooperative learning dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman peserta didik kelas IV SD
Suka Mulia. Dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil tes keterampilan membaca pemahaman
sebanyak 29 siswa dari 35 siswa mampu menyimak dengan baik wacana yang dibacanya. Hasil penelitian
ini memiliki implikasi teoritis yaitu dapat dijadikan referensi pada penelitian selanjutnya yang sejenis.
Penelitian ini juga memiliki implikasi praktis yaitu meningkatkan keterampilan peserta didik dalam
membaca pemahaman, tumbuhnya antusiasme pembelajaran membaca pemahaman dan tumbuhnya
pengalaman belajar yang menarik bagi peserta didik. Adanya peningkatan pengalaman guru dalam
menggunakan model pembelajaran cooperative learning juga berdampak baik bagi pengalaman belajar
peserta didik.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA