Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.1 (2021.2)

Nama Mahasiswa : Wati Yulia

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 857472709

Tanggal Lahir : 10 Oktober 1988

Kode/Nama Mata Kuliah : IDIK4008 / Penelitian Tindakan Kelas

Kode/Nama Program Studi : 119 / PGSD S1

Kode/Nama UPBJJ : 24 / Bandung

Hari/Tanggal UAS THE : Kamis / 23 Desember 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Wati Yulia


NIM : 857472709
Kode/Nama Mata Kuliah : IDIK4008 / Penelitian Tindakan Kelas
Fakultas : FKIP
Program Studi : 119 / PGSD S1
UPBJJ-UT : 24 / Bandung

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran atas
pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Tasikmalaya, 23 Desember 2021

Yang Membuat Pernyataan

Wati Yulia
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. a. Rancangan PTK
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan pengalaman mengajar selama proses belajar mengajar siswa kelas III diketahui
bahwa masih terdapat beberapa masalah yang kiranya perlu dipecahkan oleh guru sehinga tujuan
pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. Masalah-masalah tersebut antara lain :
1) dari sisi guru; metode pembelajaran yang sering digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab,
hal tersebut tidak selamanya salah, hanya saja dalam beberapa hal siswa menjadi kurang aktif dan
terkesan monoton.
2) dari sisi murid antara lain; banyak murid kurang aktif dalam proses belajar mengajar dengan ciri-ciri;
kurang bahkan tidak mengajukan pertanyaan dari materi yang diajarkan, tidak memberikan jawaban atas
pertanyaan guru, kurangnya perhatian murid terhadap materi yang dijelaskan guru, hal lainnya yaitu; murid
kurang antusias mengikuti pelajaran di kelas.
3) Dari hasil evaluasi terhadap siswa kelas III menunjukan hasil nilai rata-rata dibawah KKM.
Berdasarkan permasalahan yang diidentifikasi pada proses belajar mengajar pada murid kelas III di atas,
maka salah satu pemecahan masalah yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan merubah model
pembelajaran yang digunakan kearah pembelajaran yang dapat memberikan peluang kepada murid untuk
terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar. Salah satu model pembelajaran yang dimaksud
adalah pembelajaran role playing. Oleh karena itu, penulis merasa tertarik untuk mengkaji lebih dalam
tentang pembelajaran role playing terkait dengan upaya meningkatkan motivasi belajar siswa kelas III.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan sebagaimana tersebut, maka rumusan masalah yang diajukan
dalam penelitian ini adalah: “Apakah Melalui Penerapan Metode Role Playing dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas III?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah Penerapan
Metode Role Playing dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan ada beberapa manfaat yang akan diperoleh antara lain,
1. Bagi penulis, sebagai referensi dan dapat lebih mengembangkan metode pembelajaran di sekolah
tempat bertugas.
2. Bagi Sekolah :
- Meningkatkan motivasi belajar siswa kelas III
- Tumbuhnya iklim pembelajaran siswa aktif ( PAIKEM) di sekolah
3. Bagi Guru :
Mengetahui metode pembelajaran yang bervariasi untuk memperbaiki dan meningkatkan motivasi
belajar siswa.

E. Diskripsi Teori
1. Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah dorongan yang timbul dari dalam diri siswa (intrinsik) dan dari luar diri siswa
(ekstrinsik) untuk melakukan sesuatu. Motivasi instrinsik meliputi hasrat dan keinginan untuk berhasil,
dorongan kebutuhan untuk belajar, dan harapan akan cita-cita siswa. Sedangkan motivasi ekstrinsik yang
meliputi adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, kegiatan belajar yang menarik, dan
adanya upaya guru dalam membelajarkan siswa.
Jika seorang guru mampu mendesain situasi pembelajaran yang mampu mengeksplorasi kemampuan
siswa dan mampu meningkatkan motivasi belajar dan menghilangkan persfektif bahwa belajar adalah
sesuatu proses yang kaku dan membuat jenuh dan bosan maka tujuan pembelajaran akan dapat tercapai
baik tujuan insidental dan tujuan intermeditari, Namun dari pengamatan yang saya lakukan dalam proses
pembelajaran di SD bahwasanya tingkat motivasi belajar setiap siswa masih kurang hal ini disebabkan
oleh pengaruh yang berasal dari dalam diri siswa maupun pengaruh yang berasal dari luar diri siswa.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

b) Model Pembelajaran Role Playing


Model role playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan
imajinasi dan penghayatan siswa.Pengenbangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan
memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Materi ajar dipilh dan disusun sebagai paket pro
dan kontra. Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari tiga atau empat
orang.
Model ini banyak melibatkan siswa dan membuat siswa senang belajar, serta model ini mempunyai nilai
tambah yaitu.
a. Dapat menjamin partisipasi seluruh siswa dan memberi kesempatan yang sama untuk menunjukkan
kemampuannya dalm bekerja sama hingga berhasil.
b. Permainan merupakan pengalaman yang menyenangkan bagi siswa
Pembelajaran dengan role playing merupakan suatu aktivitas yang dramatik, bertujuan mengeksploitasi
beberapa masalah yang ditemukan untuk melengkapi partisipasi dan pengamat dengan pengalaman
belajar yang nantinya dapat meningkatkan pengalaman.
Pada tahap pemilihan masalah, guru mengemukakan masalah. Tahap pemilihan pemilihan peran yang
sesuai dengan permasalahan yang akan dibahas, mendeskripsikan karakter dan apa yang harus
dikerjakan oleh para pemain. Tahap berikutnya adalah menyiapkan pengamat, pengamat dari kegiatan ini
adalah semua siswa yang tidak menjadi pemain atau pemeran. Setelah semuanya siap maka dilakukan
kegiatan pemeranan. Pada tahap ini para peserta didik mulai beraksi sesuai peran masing-masing sesuai
dengan yang terdapat pada skenario bermain peran. Dalam hal ini guru menghentikan permainan pada
saat terjadi pertentangan agar memancing permasalahan agar didiskusikan. Masalah yang muncul dari
bermain peran dibahas pada tahap diskusi dan evaluasi.
Adapun kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan dalam penerapan metode bermain peran
adalah:
a). Kondisi minat, perhatian dan motivasi siswa dalam bermain peran,
b). Pemahaman terhadap pesan yang akan dimainkan,
c). Kemampuan dasar komunikasi dan berperan.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

F. Metode Penelitian
a. Subjek Penelitian
Adapun subjek dalam penelitian yang akan dilakukan Ibu Fitri yaitu siswa kelas III.
b. Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar “Tampi Asih”.
c. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom action research), merupakan penelitian
tindakan kelas jenis Partisipan, ialah apabila orang yang akan melakukan penelitian harus terlibat
langsung di dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian berupa laporan penelitian.
Namun, model yang dipilih untuk digunakan dalam penelitian ini adalah model Kemmis dan Mc. Taggart,
dimana dalam setiap siklus terdapat kegiatan utama yang terdiri dari :
1) perencanaan tindakan,
2) pelaksanaan tindakan,
3) observasi dan evaluasi, dan
4) refleksi.
d. Prosedur Penelitian
Karena Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, maka pelaksanaannya dilakukan dengan cara
bersiklus. Tiap siklus dilakukan perubahan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Penelitian
dilaksanakan dalam tiga siklus kegiatan. Masing-masing siklus berikut standar kompetensi yang diajarkan
dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan dengan kegiatan utama sebagai berikut :
1) Menyusun perangkat pembelajaran berupa silabus dan skenario pembelajaran (RPP),
2) Menyusun format observasi dan evaluasi pembelajaran.
3) Menyusun dan mendesain skenario pelaksanaan tindakan.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan


Tahap tindakan terdiri dari :
1. Pertemuan I :
a) Menyiapkan murid untuk menerima materi pelajaran.
b) Mengelola kelas.
c) Absensi kehadiran murid.
d) Menyampaikan tujuan pembelajaran melalui model Role Playing
e) Menyajikan materi pelajaran
2. Pertemuan II :
a) Menyiapkan perangkat pembelajaran, lembar observasi, dan teks dialog peran.
b) Menanyakan kesiapan murid untuk menerima materi pelajaran sekaligus kesiapan untuk melakukan
kegiatan bermain peran.
c) Menyampaikan tujuan pembelajaran Role Playing dan motivasi murid.
d) Melakukan review pembelajaran pertemuan I.
e) Guru mempersiapkan masing-masing kelompok untuk bersiap melakukan bermain peran yang
ditugaskan. Dalam hal ini kelompok I mendapat kesempatan pertama, dan selanjutnya diikuti oleh
kelompok lainnya secara bergantian.
f) Guru melaksanakan observasi aktivitas belajar murid melalui format observasi yang telah disiapkan
sebelumnya.
g) Hingga kegiatan bermain peran oleh masing-masing kelompok berakhir, Guru menyimpulkan materi
pelajaran.
c. Tahap Observasi dan evaluasi
Observasi dilaksanakan pada saat masing-masing kelompok melaksanakan bermain peran.
d. Tahap Refleksi
Kegiatan pada langkah ini adalah pencermatan, pengkajian, analisis, sistesis dan penilaian terhadap hasil
observasi terhadap tindakan yang telah dilakukan. Jika terdapat masalah dari proses refleksi pertama,
maka dilakukan proses pengkajian ulang pada siklus berikutnya.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

2. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan dengan kegiatan utama sebagai berikut :
1) Menyusun perangkat pembelajaran berupa silabus dan skenario pembelajaran (RPP), dan media
gambar.
2) Menyusun format observasi dan evaluasi pembelajaran.
3) Menyusun dan mendesain simulasi menghargai keputusan bersama, sehingga masing-masing
murid mendapat perannya masing-masing.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Tahap tindakan terdiri dari :
1) Pertemuan I :
a) Menyiapkan murid untuk menerima materi pelajaran.
b) Mengelola kelas.
c) Absensi kehadiran murid.
d) Menyampaikan tujuan pembelajaran.
e) Menyajikan materi pelajaran
2) Pertemuan II :
a) Menyiapkan perangkat pembelajaran, lembar observasi, dan teks peran.
b) Menyampaikan tujuan pembelajaran Role Playing dan motivasi murid.
c) Melakukan review pembelajaran pertemuan I.
d) Guru mempersiapkan masing-masing kelompok untuk bersiap melakukan peragaan peran yang
ditugaskan.
e) Guru melaksanakan observasi aktivitas belajar murid melalui format observasi yang telah
disiapkan sebelumnya.
f) Hingga kegiatan bermain peran oleh masing-masing kelompok berakhir, Guru menyimpulkan
materi pelajaran.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

c. Tahap Observasi dan evaluasi


Observasi dilaksanakan pada saat masing-masing kelompok melaksanakan bermain peran.
d. Tahap Refleksi
Kegiatan pada tahap ini adalah menganalisis hasil kegiatan siklus I dan II dengan melihat dan
mengkaji ketercapaian pembelajaran melalui model Role Playing sehingga dapat diketahui
perbandingan hasil pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II. Kegiatan pada langkah ini adalah
pencermatan, pengkajian, analisis, dan penilaian terhadap hasil observasi terhadap tindakan yang
telah dilakukan. Jika terdapat masalah dari proses refleksi pertama, maka dilakukan proses
pengkajian ulang pada siklus berikutnya.
3. Siklus III
a. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan dengan kegiatan utama sebagai berikut :
1) Menyusun perangkat pembelajaran berupa silabus dan skenario pembelajaran (RPP), dan
media gambar.
2) Menyusun format observasi dan evaluasi pembelajaran.
3) Menyusun dan mendesain simulasi menghargai keputusan bersama, sehingga masing-masing
murid mendapat perannya masing-masing.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Tahap tindakan terdiri dari :
1) Pertemuan I :
a) Menyiapkan murid untuk menerima materi pelajaran.
b) Mengelola kelas.
c) Absensi kehadiran murid.
d) Menyampaikan tujuan pembelajaran.
e) Menyajikan materi pelajaran
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

2) Pertemuan II :
a) Menyiapkan perangkat pembelajaran, lembar observasi, dan teks peran.
b) Menyampaikan tujuan pembelajaran Role Playing dan motivasi murid.
c) Melakukan review pembelajaran pertemuan I.
d) Guru mempersiapkan masing-masing kelompok untuk bersiap melakukan peragaan peran yang
ditugaskan.
e) Guru melaksanakan observasi aktivitas belajar murid melalui format observasi yang telah disiapkan
sebelumnya.
f) Hingga kegiatan bermain peran oleh masing-masing kelompok berakhir, Guru menyimpulkan materi
pelajaran.
c. Tahap Observasi dan evaluasi
Observasi dilaksanakan pada saat masing-masing kelompok melaksanakan bermain peran.
d. Tahap Refleksi
Kegiatan pada tahap ini adalah menganalisis hasil kegiatan siklus I, siklus II dan siklus III dengan melihat
dan mengkaji ketercapaian pembelajaran melalui model Role Playing sehingga dapat diketahui
perbandingan hasil pelaksanaan tindakan siklus I, siklus II dan siklus III.

e. Teknik Pengumpulan Data


Dalam penelitian tindakan kelas, format observasi digunakan untuk merekam data proses belajar
mengajar yang dilaksanakan.
1. Observasi
Observasi atau pengamatan dimaksudkan untuk mengumpulkan berbagai informasi atas aktivitas murid
dan guru saat pelaksanaan tindakan di kelas yang meliputi observasi kelompok dan penilaian diri.
2. Tes Hasil Belajar
Tes hasil belajar digunakan untuk memperoleh data hasil belajar murid setelah mempelajari bahan siklus
I siklus II dan siklus III melalui soal evaluasi.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

f. Teknik Analisis Data


Teknik analisa data yang digunakan dalam PTK ini adalah teknik analisi deskriptif deduktif. Dengan teknik
ini maka data yang telah dikumpulkan dari hasil penelitian akan disortir untuk selanjutnya disajikan dalam
bentuk prosentasi atau table distribusi untuk selanjutnya dilakukan penafsiran dan pemaknaan secara
kualitatif dalam bentuk seperti tinggi rendah, tuntas atau tidak tuntas, aktif tidak aktif, dan lain sebagainya.

1.b. Menurut saya, Ibu Fitri tidak dapat melanjutkan PTK ke siklus berikutnya. Hal ini dikarenakan dalam
pelaksanaan ketiga siklus yang dilaksanakan Ibu Fitri tidak ada yang mengalami peningkatan hasil
pembelajaran yang bagus. Ada kemungkinan model pembelajaran role playing yang digunakan oleh Ibu
Fitri tidak tepat atau tidak sesuai untuk diterapkan dalam kegiatan pembelajaran PTK sehingga hasil
belajar siswa kelas III tidak mengalami peningkatan. Dengan demikian, ibu Fitri harus melakukan
tindakan perbaikan dengan menggunakan metode pembelajaran yang berbeda.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

2. Jawaban :
a. Berdasarkan analisis kasus pembelajaran Pak Indra, akar penyebab masalah yang dihadapi, yaitu
kurangnya minat siswa terhadap pembelajaran matematika yang selalu dianggap sulit sehingga anak
merasa bosan dan tidak antusias terhadap pembelajaran Matematika. Selain itu, faktor lain yang bisa
menyebabkan anak tidak tertarik terhadap pembelajaran Matematika yaitu metode pembelajaran yang
dilakukan oleh guru bersifat monoton sebatas metode ceramah atau tanya jawab saja.

b. Dari permasalahan tersebut dapat dirancang tindakan perbaikan, misalnya guru menggunakan
metode pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran Matematika serta media pembelajaran yang
menarik seperti media pembelajaran benda kongkrit. Misal dalam operasi bilangan bulat dapat
menggunakan media pembelajaran seperti stick es krim, kelereng, dan media lainnya. Selain itu juga,
siswa dituntut untuk terlibat dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga pembelajaran lebih menarik
sehingga siswa jadi berminat dalam belajar matematika dan hasil belajar mengalami peningkatan yang
signifikan. Selain itu, guru bisa memanfaatkan lingkungan sekolah dalam penerapan pembelajaran
matematika supaya siswa tidak merasa bosan dan lebih tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran
dengan suasana yang berbeda dan menyenangkan.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

3. a. Menghitung nilai rata-rata

No Skor Frekuensi % Sxf


1 60 5 16,67 300
2 65 3 10 195
3 70 3 10 210
4 75 5 16,67 375
5 80 4 13,33 320
6 85 5 16,67 425
7 90 5 16,67 450
Jumlah 30 100 2275

Nilai rata-rata mata pelajaran IPA dari 30 siswa kelas V SD adalah:


Skor rata-rata = Jumlah (s x f)
Jumlah (frekuensi)
= 2275
30
= 75,83
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

3.b.

GRAFIK HASIL BELAJAR IPA KELAS V


6
5 5 5 5
5
4
JUMLAH SISWA

4
3 3
3

0
60 65 70 75 80 85 90
Axis Title

SKOR

4. a. Kesimpulan
Hasil dari PTK mengenai penerapan model pembelajaran cooperative learning dalam pembelajaran
membaca pemahaman kritis dan inferensial, dapat diputuskan bahwa penerapan model pembelajaran
cooperative learning dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman peserta didik kelas IV SD
Suka Mulia. Dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil tes keterampilan membaca pemahaman
sebanyak 29 siswa dari 35 siswa mampu menyimak dengan baik wacana yang dibacanya. Hasil penelitian
ini memiliki implikasi teoritis yaitu dapat dijadikan referensi pada penelitian selanjutnya yang sejenis.
Penelitian ini juga memiliki implikasi praktis yaitu meningkatkan keterampilan peserta didik dalam
membaca pemahaman, tumbuhnya antusiasme pembelajaran membaca pemahaman dan tumbuhnya
pengalaman belajar yang menarik bagi peserta didik. Adanya peningkatan pengalaman guru dalam
menggunakan model pembelajaran cooperative learning juga berdampak baik bagi pengalaman belajar
peserta didik.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

4. b. Saran untuk menindaklanjuti hasil PTK Pak Deni


Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) pada siswa kelas IV SDN Suka Mulia, maka saran
yang dapat diberikan sebagai berikut:
1. Pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran cooperative learning dapat meningkatkan
kemampuan membaca intensif dan menyimpulkan isi teks bacaan. Oleh karena itu model pembelajaran
cooperative learning dapat dijadikan sebagai model dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
2. Dalam proses pembelajaran Pak Deni sebaiknya menggunakan model pembelajaran yang lebih
bervariasi lagi untuk lebih meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca intensif, siswa menjadi
antusias dan semangat selama mengikuti pembelajaran.

You might also like