Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

TERAPI KOMPLEMENTER (OBAT HERBAL ) COVID – 19

(COVID-19) merupakan penyakit yang menular dari manusia ke manusia


dengan cepat menjadi pandemi yang bertanggung jawab atas krisis kesehatan
global saat ini. Meski sejauh ini beberapa kandidat vaksin telah maju ke uji klinis,
namun masih terbatas data yang dirilis mengenai kemanjuran dan keamanan vaksin
pada manusia, belum lagi efektivitas jangka panjang dari vaksin tersebut masih
menjadi pertanyaan.
- Terapi Obat Herbal (Tradisional)

Obat obatan herbal secara historis digunakan untuk infeksi saluran


pernapasan akut dan umumnya menunjukkan efek yang dapat diterima. Stabilitas
yang menguntungkan untuk formulasi oral dan kemudahan pembuatan,
membuatnya menjadi pilihan yang ideal untuk profilaksis. Penelitian ini dilakukan
untuk menganalisis penggunaan herbal untuk pencegah Covid-19 .
Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan besar sampel sebanyak 20
sampel yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan sampel
menggunakan purposive sampling. Hasil dari penelitian ini diketahui rata rata jenis
tanaman herbal yang digunakan masyarakat yaitu :
 Jahe
 Kunyit
 Kencur
 Jeruk nipis
 DaunMeniran
 Daun Mint
 Mengkudu
 Lemon
 Jintan Hitam
 Daun Sambilato
 Tanaman herbal asli Indonesia yang digunakan untuk meningkatkan
daya tahan tubuh meliputi ramuan yang mengandung meniran,
kencur,dan mengkudu .

 Mengurangi batuk meliputi ramuan yang mengandung kencur, lemon,


daun mint .

 Mengurangi keluhan flu sakit tenggorokan meliputi ramuan yang


mengandung jahe, kencur, jeruk nipis, daun mint, jintan hitam,
cengkeh.
 Mengurangi demam meliputi ramuan yang mengandung sambiloto .
Beberapa hasil terbukti efektif yang diamati dengan pemberian obat herbal .
Hasil laporan penelitian juga melaporkan hasil efek yang signifikan dari terapi
kombinasi obat herbal dengan Western. Obat pada efektif dan penurunan gejala ini
mengungkapkan potensi peran obat herbal dalam mengobati Covid-19.
Berdasarkan penelitian memberikan bukti nyata pengobatan herbal sebagai potensi
efektif antivirus melawan SARS-CoV-2 dan sebagai agen pencegahan melawan
Covid-19. Dengan demikian, terapi diet dan jamu bisa menjadi terapi pencegahan
komplementer untuk Covid-19.

- Terapi Relaksasi Autogenik

Covid-19 yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus corona yang menyerang
saluran pernafasan sehingga menyebabkan demam tinggi, batuk, flu, sesak nafas
serta nyeri tenggorokan. Virus ini dapat menimbulkan kecemasan yang cukup
tinggi pada masyarakat.kecemasan adalah kondisi emosi dengan timbulnya rasa
tidak nyaman pada diri seseorang, dan merupakan pengalaman yang samar-samar
disertai dengan perasaan yang tidak berdaya serta tidak menentu yang disebabkan
oleh suatu hal yang belum jelas.penatalaksaan pada kecemasan ini yang dilakukan
adalah dengan menggunakan terapi relaksasi autogenic yang bertujuan untuk
mengurangi rasa kecemasan.
Teknik relaksasi merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengatasi
kecemasan. Relaksasi autogenik merupakan relaksasi yang bersumber dari diri
sendiri dengan menggunakan kata-kata atau kalimat pendek yang bisa membuat
pikiran menjadi tenang. Relaksasi autogenik berarti pengaturan diri atau
pembentukan diri sendiri.

Istilah autogenik secara spesifik memiliki kemampuan untuk mengendalikan


fungsi tubuh seperti tekanan darah, frekuensi jantung dan aliran darah. Relaksasi
autogenik sebagai teknik atau usaha yang disengaja diarahkan pada kehidupan
individubaik psikologis maupun somatik menyebabkan perubahan dalam
kesadaran melalui autosugesti sehingga tercapailah keadaan rileks (Luthe, 1969).
Penilitian terkait relaksasi yang dilakukan mampu menimbulkan respon
relaksasi berupa perasaan nyaman . Pengaruh Relaksasi autogenik terhadap klinis
penurunan tekanan darah, respirasi dan konsumsi oksigen . Terapi relaksasi
autogenic mampu menmenenangkan, membangkitkan percaya diri, kekuatan,
perasaan aman, tentram, dan memberikan perasaan bahagia, perasaan rileks. Secara
medis juga diketahui bahwa orang yang terbiasa melakukan teknik relaksasi secara
otomatis otak akan berespon terhadap pengeluaran endorphine yang mampu
menimbulkan perasaan bahagia dan nyaman.

You might also like