Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PASIEN HIPOGLIKEMIA

WAWAN HEDIYANTO, M.KEP


HIPOGLIKEMIA

Suatu keadaan penurunan konsentrasi glukosa serum dengan


atau tanpa adanya gejala sistem autonom dan
neuroglikopenia.

Hipoglikemia merupakan efek samping yang paling umum


dari penggunaan insulin dan sulfonilurea pada terapi DM.

Hipoglikemia diperkirakan menjadi penyebab kematian


pada 2–4% pasien DM tipe 1
FAKTOR RESIKO
Dosis insulin dan insulin
sekretagogi
Intake glukosa berkurang, Penggunaan glukosa yang
(sulfonilurea/glinid) yang
bisa disebabkan oleh lupa meningkat (pada saat dan
berlebihan, salah
makan atau puasa. sehabis olahraga).
aturan pakai atau salah jenis
insulin.

Sensitivitas insulin
meningkat (pada saat
Produksi glukosa endogen Penurunan bersihan insulin
tengah malam, berat badan
berkurang (pada saat (pada kasus gagal ginjal).
turun, kesehatan membaik
konsumsi alkohol).
dan pada saat peningkatan
kontrol glikemik).
KRITERIA
HIPOGLIKEMIA
• Kadar glukosa darah <70 mg/dl
(<4,0 mmol/L)
• Neuroglikopenia: disfungsi
kognitif
• Gejala autonom: aktivasi sistem
simpato-adrenal
Gejala dan Tanda
Rentang glukosa darah adalah 54 - 70 mg/dl. Terdapat
gejala autonom, yaitu tremor, palpitasi, gugup,
Ringan
takikardi, berkeringat, dan rasa lapar. Pasien dapat
mengobati sendiri.

Keparahan Rentang glukosa darah adalah 40 - 54 mg/dl. Terdapat


gejala autonom dan neuroglikopenia, seperti bingung,
Hipoglikemia Sedang
rasa marah, kesulitan konsenterasi, sakit kepala, lupa,
mati rasa pada bibir dan lidah, kesulitan bicara,
mengantuk dan pandangan kabur. Pasien dapat
mengobati sendiri.

Glukosa darah kurang dari 40 mg/dl. Terjadi


Berat kerusakan sistem saraf pusat, dengan gejala perubahan
emosi, kejang, stupor, atau penurunan kesadaran.
Tujuan terapi
hipoglikemia adalah
Manajemen • Mengembalikan dengan
Hipoglikemia cepat level glukosa darah ke
rentang normal,
• Mengurangi atau meniadakan
risiko injuri dan gejala
1. Pemberian makanan tinggi glukosa (karbohidrat)
2. Karbohidrat kompleks atau makanan yang
mengandung lemak tidak boleh digunakan pada
kasus hipoglikemia yang darurat.
3. Glukosa 15 g (2 – 3 sendok makan) yang dilarutkan
Penanganan dalam air adalah terapi pilihan pada pasien dengan
Hipoglikemia hipoglikemia yang masih sadar.
4. Anak – anak seperti bayi : 6 gram, balita 8 gram,
Ringan – anak kecil : 10 g.
Sedang 5. Pemeriksaan glukosa darah harus dilakukan setelah
15 menit setelah pemberian terapi. Ulangi sampai
glukosa darah mencapai setidaknya 70 g/dl.
6. Setelah kadar glukosa darah kembali normal, pasien
diminta untuk makan atau mengkonsumsi snack
untuk mencegah berulangnya hipoglikemia.
Hipoglikemia Berat
1. Injeksi Glukagon.
2. Jika didapat gejala neuroglikopenia, berikan dekstrosa 20% sebanyak 50
cc (jika kadar glukosa belum naik signifikan, diberikan dekstrosa 40%
sebanyak 25 cc), diikuti dengan infus D5% atau 10%.
3. Periksa glukosa darah 15 menit setelah pemberian parenteral. Bila kadar
glukosa darah belum mencapai target, dapat diberikan ulang dekstrosa
20%.
4. Selanjutnya lakukan monitoring glukosa darah setiap 1 – 2 jam kalau
masih terjadi hipoglikemia berulang. Pemberian dekstrosa 20% dapat
diulang
Algoritma Hipoglikemia
Pencegahan Lakukan edukasi
Hindari farmakoterapi
Hipoglikemia mengenai tanda dan
yang bisa meningkatkan
risiko kambuh atau
gejala hipoglikemia.
hipoglikemia berat.

Lakukan edukasi tentang Tingkatkan Pemantauan


obat – obat atau insulin Glukosa Darah Mandiri
yang dikonsumsi, tentang (PGDM), khususnya bagi
dosis, waktu pengguna insulin atau
mengkonsumsi, dan efek obat oral golongan
samping sekretagog; termasuk
pada jam tidur.
Konsumsi obat
hipoglikemia, jenis obat,
Riwayat menderita DM. dosis, waktu pemberian,
keteraturan pemberian
obat, pola makan.

PENGKAJIAN Kegiatan olah raga yang


Pengetahuan pasien
tentang tanda
hipoglikemia dan
KEPERAWATAN dilakukan.
tatacara penganganan
darurat.

Kebiasaan makan.
MASALAH KEPERAWATAN

• Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah


Observasi:
• Identifikasi tanda dan gejala hipoglikemia
• Identifikasi kemungkinan penyebab hipoglikemia

Terapeutik:
• Berikan karbohidrat sederhana, jika perlu
• Berikan glucagon, jika perlu
• Berikan karbohidrat kompleks dan protein sesuai diet
• Pertahankan kepatenan jalan napas
• Pertahankan akses IV, jika perlu
MANAGEMEN Edukasi:
HIPOGLIKEMIA • Anjurkan membawa karbohidrat sederhana setiap saat
• Anjurkan memakai identitas darurat yang tepat
• Anjurkan monitor kadar glukosa darah
• Anjurkan berdiskusi dengan tim perawatan diabetes
penyusuaian program pengobatan.
• Ajelaskan interaksi antara diet, insulin/agen oral dan olahraga.

Kolaborasi:
• Kolaborasi pemberian dekstrose, jika perlu
• Kolaborasi pemberian glucagon, jika perlu

You might also like