Professional Documents
Culture Documents
Konsep Manusia Baru Di Dalam Kristus Berdasarkan S
Konsep Manusia Baru Di Dalam Kristus Berdasarkan S
Konsep Manusia Baru Di Dalam Kristus Berdasarkan S
Abstract: The Concept of a New Man in Christ Based on Ephesians 4:17-32. This article discusses the
new man in Christ through a syntactic and semantic approach to text analysis, namely the focus on the
text itself, interactions with other texts, and the writings of the Church Fathers. Only those who wear the
new humanity that comes from Christ can become new human. The new human consists of soul and body
which is in the new humanity. Humanity in Christ is the humanity of Adam renewed by Christ by dying
on the cross, buried, and rising from the dead so that Christ has provided a new container that is humanity
universally new. This new humanity is universal salvation which is a kind of clothing for every
individual. Wearing new humanity or Christ's clothes becomes individual salvation. When we wear the
clothes of Christ, we become new people so that our souls and bodies or our whole lives are in the new
humanity. The soul and body that is in this new humanity are now continuing to process or be renewed
towards a soul and body like Christ. How? That is fighting sin and doing love both spiritually and
physically.
Abstrak: Konsep Manusia Baru Di dalam Kristus Berdasarkan Surat Efesus 4:17-32. Artikel ini
membahas tentang manusia baru di dalam Kristus melalui pendekatan analisis teks secara sintaksis dan
semantis yaitu fokus pada teks itu sendiri, interaksi dengan teks-teks lain dan tulisan para Bapa Gereja.
Hanya orang Kristen yang mengenakan kemanusiaan baru yang berasal dari Kristus yang dapat menjadi
manusia baru. Manusia baru terdiri dari jiwa dan tubuh yang berada di dalam kemanusiaan baru.
Kemanusiaan di dalam Kristus adalah kemanusiaan Adam yang diperbarui oleh Kristus dengan jalan
Yesus mati di atas kayu salib, dikubur, dan bangkit dari kematian sehingga Kristus telah menyediakan
suatu wadah baru yaitu kemanusiaan baru secara universal kepada manusia. Kemanusiaan baru adalah
keselamatan universal yang menjadi semacam pakaian untuk dikenakan bagi setiap individu. Memakai
kemanusiaan baru atau pakaian Kristus menjadi keselamatan individu. Ketika orang Kristen mengenakan
pakaian Kristus dan menjadi manusia baru, sehingga jiwa dan tubuh serta seluruh hidup ada di dalam
kemanusiaan baru. Jiwa dan tubuh yang ada di dalam kemanusiaan baru ini sekarang terus berproses atau
diperbarui menuju jiwa dan tubuh seperti Kristus. Bagaimana caranya? Yaitu melawan dosa dan
melakukan kasih baik secara jiwai dan badani.
Hendi & T. Aruan, Konsep Manusia Baru Dalam Kristus Berdasarkan Surat Efesus 4:17-32 113
manusia baru di dalam Kristus? Dan bagaimana Manusia rohaniah atau manusia baru sedang
menghidupi manusia baru tersebut? Paparan tulisan membentuk atau memproses baik manusia lahiriah
ini akan mencoba untuk menjawab pertanyaan- dan batiniah. Ibarat seorang ibu yang mengandung,
pertanyaan ini. kata Rasul Paulus orang percaya sedang mengan-
Topik manusia baru di dalam Kristus akan dung sampai rupa Kristus menjadi nyata di dalam
dibahas dari perspektif surat Efesus 4:17-32 yang diri, baik secara batiniah dan lahiriah. Secara la-
ditulis oleh Rasul Paulus. Topik ini secara doktrinal hiriah akan memakai tubuh kemuliaan seperti tubuh
dan etika sangat penting sesuai paparan permasa- kemuliaan Kristus. Secara batiniah akan menjadi
lahan di atas. Ada beberapa alasan pentingnya ter- manusia terang yang bercahaya seperti transfigurasi
kait topik di atas, sehingga diuraikan dengan singkat Kristus. Itulah orang percaya yang sejati yang se-
di bawah ini. dang dibentuk dalam benih ilahi, sehingga ada tugas
Manusia baru ibarat seperti pakaian baru. yang wajib dikerjakan atau kelola bersama Roh
Orang Kristen menanggalkan pakaian lama yaitu Kudus agar semakin serupa Kristus (1 Yoh 3:2). Dan
kehidupan lama dan mengenakan manusia baru yaitu sekarang setiap orang percaya sedang mengerjakan
jiwa dan tubuh yang baru di dalam Kristus. Manusia tugas dan berupaya untuk menemukan jati diri yang
baru adalah jiwa dan tubuh yang telah diperbarui sejati yaitu serupa Kristus. Jiwa manusia batiniah
oleh Kristus sejak percaya atau beriman kepada dan tubuh manusia lahiriah yang ada di dalam diri
Kristus dan dibaptis yaitu ikut bersama Kristus mati, orang percaya sekarang telah ditanam benih ilahi
dikubur, dan bangkit dari kematian sehingga jiwa sehingga jiwa dan tubuh, sekarang sedang dibentuk
dan tubuh ikut diperbarui. Jiwa yang dahulu mati menjadi serupa Kristus. Serupa dengan Kristus itu-
sekarang bangkit dan tubuh yang dikenakan seka- lah tujuan hidup orang percaya, sehingga kehidupan
rang menjadi bait Allah dan pada akhirnya akan yang sedang dihidupi merupakan proses menuju
mengenakan tubuh atau daging yang mulia seperti keserupaan dengan Kristus.
tubuh kemuliaan Kristus. Itulah manusia baru yang Yohanes Pembaptis berkata bahwa aku se-
menjadi identitas orang percaya sekarang. makin kecil Kristus semakin besar. Ini artinya orang
Orang percaya adalah anak-anak Allah yang percaya sedang berjuang menemukan jati diri, de-
dilahirkan dari air dan Roh yaitu melalui baptisan ngan mematikan kehidupan yang lama dan menghi-
yang dikerjakan oleh Roh Kudus. Ada benih ilahi dupkan kehidupan yang baru yang serupa Kristus.
yang ditanamkan di dalam hati. Benih itu adalah Dari gambar Allah berproses menjadi rupa Allah.
hasil benih iman dan anugerah ilahi yaitu kasih Dari benih berproses menjadi buah. Dari jiwa yang
penebusan Kristus atas dosa, kematian, dan iblis mati menjadi jiwa yang hidup. Dari tubuh yang fana
dengan jalan mati disalib, dikubur, dan bangkit dari menjadi tubuh yang mulia. Dari kefanaan menga-
kematian. lami transfigurasi. Menanggalkan manusia lama me-
Benih itu ada di dalam manusia baru atau makai manusia baru. Dari sifat kekanak-kanakan
ciptaan baru di dalam Kristus sehingga disebut anak- menuju kedewasaan ke arah Kristus. Dari gelap
anak Allah karena Kristus. Benih itu akan bertum- menuju terang menjadi manusia bercahaya. Dari
buh menghasilkan buah. Benih itu adalah manusia manusia duniawi menjadi manusia ilahi atau rohani.
baru yang sejati secara batiniah dan lahiriah. Orang Dengan mengenakan atau memakai manusia
percaya adalah manusia rohani yang terdiri atas baru setiap orang percaya dapat memuliakan Allah
manusia batiniah yang telah dihidupkan di dalam dengan melakukan apa yang menjadi kehendak
baptisan dan manusia lahiriah yang menjadi bait Allah. Tanpa mengenakan manusia baru maka tidak
Allah. akan bisa memuliakan Allah melalui kehidupannya.
Seperti yang dituliskan oleh Zuck dan Bock (2011,
Hendi & T. Aruan, Konsep Manusia Baru Dalam Kristus Berdasarkan Surat Efesus 4:17-32 115
berarti ajaran atau doktrin atau didaskalia yang dosis Gereja yang akan dipakai untuk melengkapi
berpusat kepada Kristus. Ecclesial berarti didaskalia doktrin yang Christ-centered.
yang berpusat pada Tradisi atau Paradosis Gereja Kemudian kajian di dalam semantic conten-
yang dimulai dari para Rasul dan Bapa-bapa Gereja ta kan diringkas atau dirumuskan menjadi konsep
baik secara lisan dan tulisan. Didaskalia Kristus dan teologis (personal). Konsep teologis ini adalah dok-
dilanjutkan dalam bentuk Paradosis Gereja merupa- trin atau ajaran yang ditemukan dan kemudian akan
kan warisan kekayaan doktrin yang begitu berharga dibuat relevansi atau aplikasinya bagi kehidupan
dan berlimpah bagi kekristenan sampai sekarang. spiritual orang percaya berdasarkan doktrin tersebut
Tulisan Bapa-bapa Gereja adalah salah satu Para- (obedience).
Hendi & T. Aruan, Konsep Manusia Baru Dalam Kristus Berdasarkan Surat Efesus 4:17-32 117
32
[δὲ]
γίλεζζε ρξεζηνί, εὔζπιαγρλνη
εἰο ἀιιήινπο
θαζὼο ραξηδόκελνη
ἑαπηνῖο
ὁ ζεὸο ἐραξίζαην
θαὶ ὑκῖλ
ἐλ Χξηζηῷ.
31
Terjemahan Literal Segala kepahitan dan kegeraman dan kemarahan
17
Ini aku katakan, sehingga, dan saksikan di dalam dan pertikaian dan fitnah; hendaklah dibuang dari
Tuhan supaya kamu tidak lagi berjalan sama seperti kamu dengan semua kejahatan. 32 Tetapi berbuat
mereka yang tidak percaya, di dalam nous mereka baiklah seorang terhadap yang lain, penuh kasih
yang sia-sia,18 mereka telah digelapkan oleh pi- sayang dan saling mengampuni, seperti Allah
kiran/dianoia mereka, terasing dari Allah karena mengampuni kamu di dalam Kristus.
kebodohan yang ada di dalam mereka dan kekerasan
hati mereka,19 yang perasaan mereka yang tumpul Theoria: Semantic Content
mereka menyerahkan diri mereka sendiri kepada
hawa nafsu untuk perbuatan semua kecemaran Semantic Points (Penjelasan Setiap Ayat)
dalam keserakahan.20 Tetapi kamu pelajari Kristus Pada ayat 17 diawali dengan verba οὖλ se-
tidaklah demikian,21 jika memang kamu mendengar hingga, yang menunjukkan bahwa teks ini bukanlah
Dia dan diajar di dalam Dia seperti kebenaran ada di konklusi yang dituliskan rasul Paulus kepada
dalam Yesus,22 yaitu kamu, menurut perbuatan jemaat-jemaat di Efesus melainkan merujuk kembali
dahulu, menanggalkan manusia lama yang mem- kepada perkataannya yang dulu kepada jemaat yang
bawa kepada kebinasaan menurut hawa nafsu yang sama yang tertulis di dalam pasal 4:1. Selanjutnya
menyesatkan,23 dan diperbarui di dalam roh dari verba οὖλ ditambah dengan ιέγω θαὶ καρηύροκαηἐλ
nous kamu24 dan mengenakan manusia baru yang θσρίῳ “aku katakan dan saksikan di dalam Tuhan.”
diciptakan menurut Allah di dalam kebenaran dan Rasul Paulusberkata karena ada dorongan dari Yesus
kekudusan yang sebenar-nya.25 Karena itu, setiap Kristus. dengan kata lain bahwa Rasul Paulus hanya
orang buanglah dusta dan bicaralah kebenaran mewakili Tuhan untuk mengatakannya (Bratcher
kepada tetangganya karena kita adalah sesama dan Nida, 1982, p.110). Ini adalah desakan bukan
anggota.26 Kamu marah tetapi jangan berbuat dosa; perintah (Abineno, 1993, p.146). Apa desakannya?
janganlah matahari terbenam sebelum padam Desakannya ialah bahwa jemaat Efesus tidak lagi
amarahmu,27 dan jangan beri kesempatan kepada hidup dengan nous yang sia-sia dan digelapkan oleh
iblis.28 Orang yang mencuri janganlah lagi mencuri, dianoia. Jemaat telah mempelajari Kristus dan
tetapi biarlah ia bekerja keras dan melalui tangannya mendengar Dia.
melakukan pekerjaan baik, supaya ia dapat berbagi Berbeda dengan orang yang belum mem-
sesuatu kepada orang yang berkekurang-an.29 Jangan pelajari Kristus (Ef 4:18-19): nous mereka sia-sia;
biarkan ada perkataan kotor keluar dari mulut kamu; dianoia atau pikiran mereka gelap; terasing dari
tetapi gunakan semua perkataan yang baik di mana Allah; perasaan mereka yang tumpul; mereka
perlu untuk saling membangun supaya mereka yang menyerahkan diri mereka sendiri kepada hawa nafsu
mendengarnya memperoleh kasih karunia.30 Dan untuk perbuatan semua kecemaran dalam keserakah-
jangan mendukakan Roh Kudus Alah, yang telah an. Hal ini disebab-kan oleh kebodohan dan kekeras-
memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan. an hati mereka yaitu tidak mendengar Kristus dan
Hendi & T. Aruan, Konsep Manusia Baru Dalam Kristus Berdasarkan Surat Efesus 4:17-32 119
Manusia Baru kesia-siaan (Ef 4:17) atau dalam kematian (Ef 2:1).
Konsep manusia baru berdasarkan surat Akibatnya pengertian atau hati manusia menjadi
Efesus 4:17-32 dapat dibagi tiga bagian. Manusia gelap karena tidak mengenal Allah yang adalah
baru yang telah mempelajari Kristus yaitu yang terang itu (1 Yoh 1:5). Pengertian yang gelap ini
mendengar Dia dan diajar di dalam Dia meng- atau roh yang masih dalam keadaan mati ini
hasilkan 3 hal pokok tentang manusia baru. Pertama, disebabkan manusia hidup dalam dosa-dosa (Ef 2:1).
manusia baru adalah manusia yang telah menang- Hidup dalam dosa-dosa ini disebabkan karena
galkan manusia lama yang membawa kepada ke- kebodohan yang ada di dalam mereka dan kedegilan
binasaan menurut hawa nafsu yang menyesatkan. hati mereka (Ef 4:18). Akibatnya hidup mereka
Kedua, manusia baru adalah manusia yang telah adalah hidup yang penuh hawa nafsu dan kecemaran
diperbarui di dalam roh dari nous. Ketiga, manusia (Ef 4:19). Hidup yang demikian tentu hidup yang
baru adalah manusia yang diciptakan menurut Allah jauh dari Allah sehingga Rasul Paulus menyatakan
di dalam kebenaran dan kekudusan yang sebenarnya orang yang demikian adalah mereka yang tidak
yang kemudian dijelaskan dalam satu rangkaian bersekutu dengan Allah (Ef 4:18) yang merupakan
konsekuensi di dalamnya yaitu pemurnian jiwa dan tanda kematian atau kebinasaan.
tubuh dalam wujud perbuatan-perbuatan baik dan
melawan hawa nafsu. Manusia baru: menanggalkan manusia lama
Setiap orang yang mengenal Kristus adalah Saumiman Saud (2004, p.50) menyatakan
mereka yang telah mendengar tentang Dia dan me- bahwa sebagai orang percaya yang sudah ditebus
nerima pengajaran tentang kebenaran yang diajarkan oleh Kristus di atas kayu salib, sehingga tidak bisa
oleh Kristus. Mereka memiliki hidup kekal karena hanya berubah di dalam konsep pemikiran saja,
mereka mengenal Kristus (Yoh. 17:3). Sebab itu tetapi juga seluruh tingkah pola yang tercakup di
mereka mendapat kodrat baru supaya mereka bisa dalamnya. Daya tarik manusia lama sangat kuat,
masuk dalam Kerajaan Allah menjadi makhluk seringkali ditarik begitu rupa supaya kembali ke
cahaya seperti matahari bercahaya (Mat. 13:43). sana lagi. Hidup orang percaya adalah perubahan
Seperti kata Rasul Paulus manusia yang mengenal terus menerus menuju sempurna; seseorang yang
Kristus telah mati dan bangkit bersama Kristus (Rm hidup di bawah kuasa kehidupan manusia lama di-
6:3-5). Hal ini terjadi dalam roh sehingga benar roh bawa menuju kepada kemerdeka-an yang dibentuk
itu dibarui yakni nous yang merupakan inti dari roh di dalam ruang lingkup manusia baru sesuai
manusia (Ef 4:23). Nous yang dibarui ini membuat kehendak Allah.
roh menjadi roh yang baru sehingga memiliki kodrat Hendi (2017, p.56) juga menyatakan hal yang
baru yakni manusia baru yang kembali kepada sama bahwa mereka yang telah ditebus dosanya oleh
kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya Kristus adalah mereka yang mengenal Allah (1 Yoh
(4:24). Kembali kepada ciptaan Allah dalam Kristus 2:2-3). Mengenal Allah adalah mereka yang bisa
Yesus (Ef 2:10) sebagai gambar dan rupa Allah yang bersekutu dengan Allah dan Kristus (1 Yoh. 1:3),
sempurna. Beginilah setiap orang yang mengenal menjadi anak-anak Allah (1 Yoh. 3:1), dan meme-
Kristus adalah mereka yang memiliki hidup kekal lihara perintah-perintah-Nya (1 Yoh. 2:3). Sehingga
dengan kondisi kembali kepada manusia ciptaan kehidupan di dunia adalah merefleksikan kehidupan
Allah yang baru dan yang sesungguhnya di dalam kekal kelak. Kehidupan di dunia melalui Kristus
Kristus sesuai kehendak Allah (Ef 4:24). tetap terhubung dengan Allah, tidak terputus dari
Sebaliknya orang yang tidak mengenal Kris- Allah di dalam persekutuan dengan-Nya. Orang
tus adalah orang yang tidak mengenal Allah (Yoh yang mendengar ajaran tentang Yesus maka akan
8:19; 14:7) sehingga nous mereka hidup dalam menghasilkan tindakan kebenaran dalam kehidupan-
Hendi & T. Aruan, Konsep Manusia Baru Dalam Kristus Berdasarkan Surat Efesus 4:17-32 121
keterpusatan perhatian/ kesiapan waspadaan dan doa tahu ke mana ia akan pergi atau apa yang akan ia
(Hendi, 2018, p.146-47). kunjungi. Orang seperti itu cenderung dipenuhi de-
Nous itu dirancang untuk menjadi kepala atas ngan frustrasi, kebingungan, dan ketakutan. F.F.
seseorang sebagai “hegemonikon” atau nahkoda, Bruce (2012, p.132) menyatakan hidup yang seperti
yaitu “kapten kapal” dari jiwa/roh, yaitu pemimpin ini ialah hidup yang secara batiniah sudah mati,
dan penguasa dari pribadi seseorang. Namun demi- keterasingan umat manusia dari Allah melibatkan
kian karena kejatuhan manusia “nous” telah terlukai keadaan kematian spritual, karena Allah yang adalah
dan sekarang tunduk kepada “EPITHUMIA” atau dirinya sendiri kehidupan, adalah satu-satunya
“Hawa Nafsu” (Gal 5:24), oleh keinginan-keinginan sumber kehidupan bagi semua manusia.
yang dipaksakan, oleh nafsu-nafsu yang amat Itu sebabnya nous haruslah diperbaharui
berkuasa dalam diri manusia. Hanya dengan Kasih- agar kehidupan orang percaya juga menjadi
Karunia/ Rahmat Allah yaitu Energi Ilahi saja yang kehidupan yang terang; tidak lagi berada dalam
disertai “ASKESIS” (latihan/ disiplin rohani) – 1 kegelapan. Dengan tepat dapat dikatakan bahwa
Korintus 9:27 – dan Mati-Raga (Kol 3:5) yaitu pe- Nous inilah yang menentukan gelap atau terang ke-
nyaliban kehendak dan kemauan (Gal 5:24) sajalah hidupan. Anthony Coniaris(1998, p. 112) menulis-
dapat menyembuhkan dan mampu untuk menguasai kan bahwa berjaga-jaga berarti bahwa ketika berdoa
“EPITHUMIA” dan keinginan-keinginannya oleh seluruh manusia berdiri di hadapan Allah dengan
kuasa Roh Kudus yang bekerja melalui Energi Ilahi perhatian penuh. Orang percaya sepenuhnya hadir
di dalam orang percaya, yang berkarya melalui untuk Allah ketika berdoa kepada-Nya. Pikiran
“HEGEMONIKON” yang menjadi mahkota ter- (nous) tidak seperti TV rusak yang tidak dapat
puncak yang memerintah atas kerajaan diri manusia dimatikan, atau beralih saluran, atau menurunkan
(Hendi, 2018, p.147). volume. Pikiran bisa dikendalikan. Pikiran (nous)
Nous yang dibaharui ini membuat Roh memiliki saklar kendali (hegemonikon) yang meng-
manusia menjadi Roh yang baru sehingga memiliki endalikan pikiran-pikiran (logismoi). Hegemonikon
kodrat baru di dalam Kristus. Itu sebabnya tanpa (intelek atau nous) adalah juru mudi jiwa. Tanpa
memperbarui Nous atau pikiran mempunyai peluang juru mudi, sebuah kapal tidak akan pernah mencapai
yang sangat besar bagi kejahatan (Oliver R. Barclay, pelabuhan. Secara khusus, hegemonikon adalah
1993, p.9). Tidak mengarahkan nous kepada Kristus "pikiran Kristus" dalam baptisan kudus. Intelek
mempunyai kehidupan yang terpisah dari Allah (nous) adalah "mata jiwa" sebagaimana Yesus
(Martin Kitchen, 1994, p. 85). Mereka ini mem- berkata, "Jika karena itu, matamu tunggal, seluruh
punyai kehidupan yang tidak mengenal Allah yang tubuhmu akan penuh dengan cahaya. Tetapi jika
membuat nous mereka hidup dalam kesia-siaan (Ef matamu jahat; seluruh tubuhmu akan penuh dengan
4:17) atau dalam kematian (Ef 2:1). kegelapan” (Mat 8: 22-23). Pikiran-pikiran jahat
Nous yang berada dalam kesia-siaan mem- dikerumuni oleh intelek (nous) melalui pengamatan,
bawa kepada kehidupan yang gelap yang tidak doa, khususnya Doa Puja Yesus, membaca Mazmur,
mengenal terang yaitu Kristus sendiri. Orang yang dan Kitab Suci pada umumnya. Ketika seseorang
tidak hidup dalam Kristus maka hidupnya seperti bertanya kepada seorang biarawan di gunung Athos,
orang buta yang meraba-raba dan tanpa tujuan yang "Apa yang kamu lakukan di sini sepanjang waktu?"
jelas. Jakes (2012, p.32) menyatakan bahwa menga- Biarawan itu menjawab, "Kami terus menjaga
baikan hal-hal rohani berarti hidup dalam kegelapan, pikiran (nous) dengan berjaga-jaga.”
yang tidak menghasilkan apa-apa selain meraba- Nous yang diperbarui di dalam Kristus
raba, menggenggam, dan tanpa tujuan. Orang yang berarti nous yang dikontrol oleh Nous Kristus. Nous
berjalan dalam kegelapan adalah orang yang tidak yang dikuasai/dikontrol Nous Kristus sama artinya
Hendi & T. Aruan, Konsep Manusia Baru Dalam Kristus Berdasarkan Surat Efesus 4:17-32 123
uasai dan mengambil id, yaitu memori di dalam dikuasai Kristus – mampu approve kehendak Allah
lemari batin. Evagrius (1984, p.38) menjelaskan ada –> apatheia (ketiadaan nafsu) dan melahirkan
7 id yang menguasai yaitu glutony, fornication,love keinginan Roh otak –> anggota-anggota tubuh
of money, depression (lype), anger, listlessness (penyaliban daging dan nafsu) –> ketaatan dalam
(akedia), dan pride. Oleh John Cassian (1984, p. 73) bentuk kasih.
ini disebut sebagai tujuh dosa maut. Dan ini adalah Pikiran dan perbuatan Kristus –> Roh
hukum dosa yang membelenggu orang percaya (Rm Kudus –> Nous –> lemari batin –> Logos (reason,
7:23). Yesus menjelaskan bahwa dari dalam hati emotion, desire) –> kehendak Allah –> Keinginan
timbul segala pikiran jahat (Mrk 7:21). Pikiran jahat Roh –> buah Roh (kasih).
ini adalah logismoi yang timbul dari lemari batin Doa adalah sinergi manusia dengan Allah
yang sudah dikuasai oleh iblis yang wujudnya dalam untuk menjemput energi ilahi atau terang ilahi
bentuk 7 id tadi. Logismoi ini merupakan benih dari masuk ke dalam lemari batin atau hati sehingga
passions dan desires atau nafsu atau keinginan da- energi Allah itu bisa menerangi hati. Hati yang telah
ging yang menyeret dan memikat orang percaya diterangi oleh Allah ini membuat perangkat logos
sehingga ditawan olehnya dan apabila keinginan atau pikiran, perasaan, dan keinginan orang percaya
daging itu dibuahi maka akan melahirkan dosa dan adalah seturut dengan pikiran Kristus atau kehendak
dosa yang sudah matang akan melahirkan maut atau Allah atau keinginan Roh (Rm 12:2). Perangkat
kematian (Yak 1:14–15). logos ini akan memerintahkan otak supaya anggota
Proses lahirnya dosa dan maut: tubuh dipakai untuk melakukan kebenaran atau
Godaan iblis Nous Lemari batin Id menghasilkan buah Roh. Jadi, doa itu adalah sinergi
Logismoi Keinginan daging/nafsu menyeret manusia dengan Allah untuk menjemput energi ilahi
dan memikat Dosa Maut. untuk memurnikan hati, batin dan daging.
Doa = Pemurnian nous, logos, pneuma, dan Palamas (1984, p. 332) sangat menekan-kan
tubuh. Rasul Paulus menasihati untuk tidak menjadi tentang doa, karena doa adalah persekutuan dengan
serupa dengan dunia ini dan berubah oleh pem- Tuhan (nous dan pneuma) berelasi dengan Tuhan
baruan Nous (Rm 12:2). Nous atau hukum akal budi secara pribadi dan dekat. Tidak hanya hubungan saja
ini harus berubah dengan pembaruan terus menerus tapi harus dekat, selain itu menyadari dengan
dengan cara berdoa, berjaga-jaga, dan askesis su- sungguh kehadiran Allah. Bukan hanya sekedar
paya memiliki pikiran Kristus (1 Kor 2:16; Gal hubungan satu arah tapi lebih dari sekedar kata-kata
2:20). Nous ini tidak boleh mengasihi dunia dan apa dan pikiran (doa spontan dengan kata-kata). Gregory
yang ada di dalamnya, yaitu keinginan daging, mata, mengatakan dalam doa roh orang percaya bersatu
dan kesombongan (1Yoh 2:15–17). Nous dan dengan Allah untuk menyerap energi Allah.
perangkat batin harus berhubungan dengan Allah. Orang percaya berdoa dan memandang ke-
Rasul Yohanes menjelaskan bahwa di luar pada Allah sebagai pemilik kehidupan. Bukan me-
Kristus,orang percaya tidak dapat berbuat apa-apa mandang kepada keinginan daging. Karena itu
(Yoh 15:5). Nous dan hati harus menjumpai Allah di Yesus berkata “carilah dahulu kerajaan Allah … ma-
dalam doa dan berjaga-jaga (nepsis). Dengan cara ka semuanya akan ditambahkan Allah.” (Mat 6:33)
demikian orang percaya dapat melindungi lemari Maksudnya pikiran orang percaya terkoneksi deng-
batin dikuasai oleh iblis dan godaannya. an Allah supaya nous membawa energi ilahi tanpa
Pemurnian batin dan jiwa: Allah –> energi henti. Sederhana doa adalah menjemput energi ilahi
ilahi/anugerah Allah yang dibawa oleh Roh Kudus – Allah untuk masuk ke dalam nous. Rasul Petrus me-
>Nous –> lemari batin –> menjadi Superego (hukum nulis dalam 1 Petrus 1:13, “Siapkanlah akal budi-
Allah) –> Logos (reason, emotion, desire) yang mu!” Bagaimana mungkin nous ini menyerap energi
Hendi & T. Aruan, Konsep Manusia Baru Dalam Kristus Berdasarkan Surat Efesus 4:17-32 125
Pencuri tidak mencuri lagi seperti diri-Nya yang dapat berbicara. Karunia ini
Mencuri adalah kebiasaan hidup lama. berbeda dengan yang didapat oleh ciptaan Allah
Sekarang jemaat sudah mengenakan manusia baru di lainnya seperti binatang dan tumbuhan yang tidak
dalam hidup orang percaya. Oleh karena itu, dapat berbicara.
kebiasaan lama ini harus dibuang jauh-jauh dan Jika mulut merupakan karunia dari Allah
menggantinya dengan kehidupan yang baru seperti maka sebagai orang yang sudah mengenakan
bekerja keras dengan tangannya sendiri. Siapa yang manusia baru hendaknya memakai mulut kearah
mencuri? Dalam konteks ini, rasul Paulus menu- yang positif. Hal yang didengungkan oleh rasul
liskannya untuk konteks umum; kepada semua Paulus ialah tidak memperkatakan kata-kata kotor
orang. Mencuri seperti apa dimaksud? Mencuri bisa melalui mulut. Biarlah melalui mulut orang percaya
berarti mengambil uang atau benda milik orang lain, mencerminkan karya Kristus melalui cara hidup.
menggelembungkan harga proyek, mengelak mem- Jangan biarkan perkataan jahat keluar dari mulut.
bayar pajak, mengurangi atau membayar tidak layak Karena bicara jahat hanya akan menyakiti pendengar
gaji karyawan, pembantu atau tenaga lepas, buruh yang ada di sekitar. Lebih daripada itu, orang yang
yang malas bekerja …” (Stott, 2002, p.181). mengenakan manusia baru berarti hidupnya adalah
Tetapi tidak berhenti larangan untuk tidak hidup yang baik (Mark. J. Edwards, 1999, p.184).
mencuri. Setelah berhenti mencuri rasul Paulus me- Kata-kata kotor yang keluar dari mulut seseorang
nasihatkan agar bekerja keras dengan tangannya tidak membuktikan dirinya sudah mengenakan
sendiri di mana melaluinya tidak hanya memberkati manusia baru dalam hidupnya.
diri sendiri melainkan dapat memberkati orang lain. Hendaklah dengan mulut yang merupakan
Stott menuliskan, Tapi sesudah mengutip titik karunia Tuhan haruslah mulut yang membangun ke-
kedelapan itu, Paulus maju selangkah lagi dengan hidupan orang lain. Perkataan seperti apa yang dapat
anjuran siapa berbuat. Jadi, tidak cukup hanya membangun kehidupan orang lain? Ialah perkataan
berhenti mencuri. Sang petobat harus bekerja yang senantiasa memperkatakan Firman Allah.
sehingga dapat membiayai dirinya dan keluarga, Hendaknya dengan mulut orang percaya menerima
bahkan memberi persembahan dan diakonia (Stott, berkat bukan kutuk. Hal ini sangat penting sekali
2002, 181). Jadi, berhenti mencuri dan bekerja keras untuk diperhatikan. Kenapa? Karena dengan mulut
agar dapat memberkati diri sendiri dan juga orang yang sama bisa saja keluar berkat tetapi bisa juga
lain. kutuk yang keluar. Dengan mulut yang sama bisa
Selain itu bekerja keras dengan tangan-nya mengeluarkan kata-kata yang sesuai dengan per-
sendiri dan dapat memberkati orang lain merupakan kataan Yesus Kristus tetapi bisa juga mengeluarkan
komunikasi yang baik terhadap sesama. Dengan kata-kata yang tidak sesuai dengan perkataan Yesus
bekerja keras dan membantu orang lain, orang Kristus bahkan melawan apa yang diajarkan Yesus
percaya sedang secara tidak langsung memberitakan Kristus. Stott memberi komentarnya dengan meng-
Kristus. Tidak ada kata-kata yang keluar dari mulut utip perkataan Yesus Kristus, “Yesus juga mengajar
tetapi tindakan yang langsung dilihat oleh orang lain perihal pentingnya perkataan. Kata-kata menyatakan
lebih konkrit daripada hanya sekedar teori saja. isi hati, dan setiap kata sia-sia yang diucapkan orang
harus dipertanggung-jawabkannya pada hari peng-
Tidak memperkatakan perkataan kotor hakiman (Mat 12:36). Rasul Yakobus meng-ulangi
Allah membuat mulut dalam diri manusia ajaran Yesus, ketika ia menekankan betapa besarnya
berguna untuk berbicara. Berbicara dengan mulut kuasa lidah untuk membuat yang baik atau jahat
merupakan karunia Allah dalam diri manusia. (Yak 3:1-12) (Stott, 2002, p.182).
Alasannya karena Allah menciptakan manusia sama
Hendi & T. Aruan, Konsep Manusia Baru Dalam Kristus Berdasarkan Surat Efesus 4:17-32 127
kemarahan yang berkepanjangan sama sekali tidak redam balas dendam yang berkelanjutan jika berani
dibenarkan dalam kekristenan. memberi pengampunan kepada orang yang bersalah.
Pertikaian (Krauge) melukiskan orang yang Alasannya bukanlah karena orang tersebut layak
bila berkelahi naik pitam dan berteriak-teriak. Orang mendapatkannya; melainkan selain dia dapat men-
yang sedang bertikai ialah orang yang mengucapkan dapatkannya juga sebagai orang yang sudah meng-
kata-kata yang tak terkendali atau bisa juga disebut enakan manusia baru harus bisa memberi peng-
perkataan gila di mana bisa saja salah dan me- ampunan kepada orang lain.
nimbulkan dosa. Dan yang terakhir adalah fitnah
(Blasphemia) berarti secara tersembunyi berbicara KESIMPULAN
jahat terhadap seorang sehingga nama baik orang itu Manusia baru di dalam penjelasan Rasul
tercoreng atau menghancurkan reputasi. Hidup ber- Paulus di atas dapat disimpulkan bahwa mereka
buat baik untuk orang lain, penuh kasih sayang dan yang telah mempelajari Kristus yaitu mereka yang
saling mengampuni. mendengar Dia dan diajar di dalamDia menghasil-
Sebagai ganti kelima hal yang di atas (ke- kan 3 hal pokok tentang manusia baru. Pertama,
pahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan manusia baru adalah mereka yang telah menanggal-
fitnah) harus diganti dengan sikap yang dapat mem- kan manusia lama yang membawa kepada kebinasa-
buahkan hasil yang baik ditengah-tengah masyarakat an menurut hawa nafsu yang menyesatkan. Kedua,
atau jemaat. Menggantinya dengan sifat yang khas manusia baru adalah manusia yang telah diperbarui
mencirikan perilaku Allah dan Kristus. Perilaku di dalam roh dari nous.Ketiga, manusia baru adalah
seperti apa yang cocok dengan ciri Kristus di sini? manusia yang diciptakan menurut Allah di dalam
Hidup berbuat baik terhadap orang lain yang di- kebenaran dan kekudusan yang sebenarnya yang
artikan Stott hidup ramah terhadap orang lain (Stott, kemudian dijelaskan dalam satu rangkaian konsek-
2002, p.184). Hendaklah orang percaya ramah se- uensi di dalamnya yaitu pemurnian jiwa dan tubuh
orang terhadap yang lain dan mempunyai hati yang dalam wujud perbuatan-perbuatan baik dan melawan
lembut kepada orang lain. hawa nafsu seperti membuang dusta diantara orang
Selain ramah terhadap seorang kepada yang percaya; tidak marah sampai berlarut-larut; tidak
lain; orang percaya juga harus penuh kasih sayang mencuri lagi; tidak memperkatakan perkataan kotor;
terhadap satu dengan yang lainnya. Mengenakan tidak mendukakan Roh Kudus Allah; membuang se-
manusia baru sangat jelas tidak jauh dari kehidupan gala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian
Yesus Kristus. Artinya Kristus sendiri yang menjadi dan fitnah; hidup berbuat baik terhadap orang lain,
panutan/teladan. Yesus Kristus menunjukkan kasih- penuh kasih saying dan saling mengampuni.
Nya dengan menyerahkan diri-Nya sendiri untuk Sebagai praksis bagi gereja maka pemurnian
orang percaya. Kristus menyerahkan diri-Nya ke- jiwa dan tubuh di atas dikerjakan dalam bentuk
pada orang percaya sama artinya menyerahkan diri- latihan jiwani dan latihan badani. Latihan jiwani
Nya kepada orang percaya (Stott, 2002, p.184). menghasilkan pikiran Kristus. Latihan badani meng-
orang percaya juga harus menunjukkan kasih kepada hasilkan perbuatan-perbuatan Kristus. Latihan jiwani
orang lain. harus dijalani dengan hidup dalam Kristus sehingga
Orang yang mengenakan manusia baru juga orang percaya memiliki Pikiran (Nous) Kristus (1
harus dapat memberi pengampunan kepada orang Kor 2:6). Hanya Roh Kudus yang mengetahui Pikir-
lain. Mengampuni atau memberi maaf kepada orang an Kristus (Yoh 14:26; 1 Kor 2:11). Roh Kudus
lain adalah sifat yang menghargai atau mem- yang membawa Pikiran Kristus ke dalam hati ma-
praktekkan teladan Kristus yang juga mengampuni nusia melalui Nous yang berinteraksi dengan Roh
manusia yang berdosa. Orang percaya sedang me- Kudus dalam doa, puasa, berjaga-jaga (Nepsis), sa-
DAFTAR RUJUKAN
Abineno, JL. Ch. Tafsiran Alkitab Surat Efesus. pians, Vol. VIII. Illinois: Inter Varsity Press
Malang: Gandum Mas, 1993. Downers Grove, 1999.
Barclay, Oliver R. Akal Budi Kristiani: Bukan Darius & Robi Panggara. “Konsep Manusia Baru
Hanya Soal Intelek. Malang: Gandum Mas, Berdasarkan Perspektif Paulus Dalam
1993. Efesus 4:17-32 Dan Implementasinya Dalam
Kehidupan Orang Percaya.” Jurnal Jaffray
Barclay, William, Pemahaman Alkitab Setiap Hari:
Vol 11, No. 2: 2013.
Surat-surat Galatia dan Efesus,Terj. S. Evans, Tony. Kembali Kepada Kasih Mula-mula,
Wismoady Wahono. Jakarta: BPK Gunung Terj. Robert Benedictus. Jakarta: Immanuel,
Mulia, 2004. 1996.
Bratcher, Robert G dan Eugene A. Nida, Ephesians Hendi. Inspirasi Batin.Yogyakarta: Lumela, 2017.
A Translator’s Handbook on Paul’s Letter ______.Inspirasi Kalbu. Yoyakarta: Leutiko Prio,
to The Ephesians. New York: United Bible 2017.
Societies, 1982. ______. Formasi Rohani: Fondasi, Purifikasi, dan
Bruce, F.F. A New Presentation of His Classic the Deifikasi. Yoyakarta: Leutiko Prio, 2018.
Epistle to the Ephesians. Bath, UK: Creative ______. Analisis Teks dan Narasi Dalam Perjanjian
Communications Ltd, 2012. Anthony M. Baru.Yoyakarta: Leutiko Prio, 2014.
Coniaris, The Philokalia: The Bible of Jakes, T.D. Six Pillars from Ephesians: Life Over-
Orthodoz Sprituality. Minneapolis: Light lowing The Spritual Walk Of The Believer.
and Life Publishing, 1998. Washington, DC.: Bethany House, 2012
Edwards, Mark J. Ancient Christian Commentary on Keating, Corey, Exegesis of Ephesians 3:14-19
Scripture: Galatians, Ephesians, Philip- (California: Fuller Theological Seminary,
Hendi & T. Aruan, Konsep Manusia Baru Dalam Kristus Berdasarkan Surat Efesus 4:17-32 129
2003), 4; tersedia di Volume 1. Diterjemahkan oleh G. E. H.
http://www.ntgreek.org/SeminaryPapers/Exe Palmer, Philip Sherrard, dan Kallistos Ware.
getical%20Paper%20on%20Ephesians%203 London: Faber and Faber, 1984.
_14-19.pdf. ____________ . The Philokalia. Volume 2.
Kitchen, Martin. Ephesians: New Testament Read- Diterjemahkan oleh G. E. H. Palmer, Philip
ings. London and New York: Roudledge, Sherrard, dan Kallistos Ware. London: Faber
1994. and Faber, 1984.
Martin, Ralph P. Wo Word Biblical Commentary _____________. The Philokalia. Volume 3.
Ephesians, Vol. 42; Ed. Bruce M. Metzger, Diterjemahkan oleh G. E. H. Palmer, Philip
David A. Hubbard dan Glenn W. Barker. Sherrard, dan Kallistos Ware. London: Faber
Dallas, TexasWord Book Publisher, 1990. and Faber, 1984.
Ndhlovi, John. Bible Study The Book of Ephesians. _______________. The Philokalia. Volume 4.
South Africa: Cosmo Baptist Church, 2013. Diterjemahkan oleh G. E. H. Palmer, Philip
Saud, Saumiman. Dinamika Kehidupan Orang Sherrard, dan Kallistos Ware. London: Faber
Percaya. Jakarta: Yayasan Sinar Nusantara, and Faber, 1984.
2004. Turner, T. Allan. A Study of Ephesians: A Verse by
Tong, Stephen. Pengudusan Emosi. Surabaya: Verse Study of God’s Eternal Purpose In An
Penerbit Momentum, 2011. Through Jesus Christ. London: Allanita
Situmorang, Jonar. Doa Bapa Kami: Bukan Sekadar Press, 2002.
Doa Liturgi. Yogyakarta: Andi Offset, 2015. Wijaya, Hengki. “Pengenaan Manusia Baru Di
Stott, John R.W. Seri Pemahaman dan Penerapan Dalam Kristus: Natur, Proses, Dan Fakta
Amanat Alkitab Masa Kini: Efesus. Terj. Serta Implikasi Teologis Dan Praktisnya.”
Martin B. Dainton dan H.A. Oppusunggu. Jurnal Jaffray Vol.14, No.1: April 2016.
Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Zuck, Roy B. dan Darrel L. Bock, A Biblical Theo-
Kasih/OMF, 2002. logy Of The New Testament, terj. Paulus
St. Nikodemos of The Holy Mountain dan St. Adiwijaya. Malang: Gandum Mas, 2011.
Makarios of Corinth. The Philokalia.