Konsep Manusia Baru Di Dalam Kristus Berdasarkan S

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 18

Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat ISSN 2548-7558 (Online)

Volume 4, Nomor 1, Januari 2020: 113-130 2548-7868 (Cetak)

KONSEP MANUSIA BARU DI DALAM KRISTUS BERDASARKAN SURAT


EFESUS 4:17-32
Hendi & Tiopan Aruan
Sekolah Tinggi Teologi Soteria Purwokerto
Jl. Raya Barat, Ketenger, Kec. Baturraden, Kab. Banyumas, Jawa Tengah
Email: hendi@sttsoteria.ac.id

Abstract: The Concept of a New Man in Christ Based on Ephesians 4:17-32. This article discusses the
new man in Christ through a syntactic and semantic approach to text analysis, namely the focus on the
text itself, interactions with other texts, and the writings of the Church Fathers. Only those who wear the
new humanity that comes from Christ can become new human. The new human consists of soul and body
which is in the new humanity. Humanity in Christ is the humanity of Adam renewed by Christ by dying
on the cross, buried, and rising from the dead so that Christ has provided a new container that is humanity
universally new. This new humanity is universal salvation which is a kind of clothing for every
individual. Wearing new humanity or Christ's clothes becomes individual salvation. When we wear the
clothes of Christ, we become new people so that our souls and bodies or our whole lives are in the new
humanity. The soul and body that is in this new humanity are now continuing to process or be renewed
towards a soul and body like Christ. How? That is fighting sin and doing love both spiritually and
physically.

Keywords: nous, new human, soul, spirit, Christ

Abstrak: Konsep Manusia Baru Di dalam Kristus Berdasarkan Surat Efesus 4:17-32. Artikel ini
membahas tentang manusia baru di dalam Kristus melalui pendekatan analisis teks secara sintaksis dan
semantis yaitu fokus pada teks itu sendiri, interaksi dengan teks-teks lain dan tulisan para Bapa Gereja.
Hanya orang Kristen yang mengenakan kemanusiaan baru yang berasal dari Kristus yang dapat menjadi
manusia baru. Manusia baru terdiri dari jiwa dan tubuh yang berada di dalam kemanusiaan baru.
Kemanusiaan di dalam Kristus adalah kemanusiaan Adam yang diperbarui oleh Kristus dengan jalan
Yesus mati di atas kayu salib, dikubur, dan bangkit dari kematian sehingga Kristus telah menyediakan
suatu wadah baru yaitu kemanusiaan baru secara universal kepada manusia. Kemanusiaan baru adalah
keselamatan universal yang menjadi semacam pakaian untuk dikenakan bagi setiap individu. Memakai
kemanusiaan baru atau pakaian Kristus menjadi keselamatan individu. Ketika orang Kristen mengenakan
pakaian Kristus dan menjadi manusia baru, sehingga jiwa dan tubuh serta seluruh hidup ada di dalam
kemanusiaan baru. Jiwa dan tubuh yang ada di dalam kemanusiaan baru ini sekarang terus berproses atau
diperbarui menuju jiwa dan tubuh seperti Kristus. Bagaimana caranya? Yaitu melawan dosa dan
melakukan kasih baik secara jiwai dan badani.

Kata kunci: nous, manusia baru, jiwa, roh, Kristus

PENDAHULUAN (1 Yoh 3:2-3). Orang Kristen yang percaya Yesus


Banyak orang Kristen beranggapan bahwa dan mengalami pembaharuan didalam Kristus adalah
setelah dibaptis secara ritual di gereja otomatis manusia baru, bukan hanya sekedar beragama Kris-
sudah menjadi orang yang telah diselamatkan. Pada- ten, tetapi ada pembaharuan didalam hidup. Tony
hal menjadi Kristen tidak hanya sekedar dibaptis dan Evans (1996, p.22) menjelaskan dalam penelitiannya
diselamatkan. Melainkan ada konsekuensi setelah menyatakan bahwa banyak orang mengaku Kristen
dibaptis dan menjadi orang Kristen adalah menyem- hanya karena sudah dibaptis, tetapi tidak menunjuk-
purnakan gambar Allah di dalam dirinya yaitu men- kan perubahan hidup. Sebab itu, setiap orang Kristen
jadi manusia baru di dalam Kristus yang terus di- perlu menyadari bahwa dirinya adalah manusia baru
sempurnakan sampai menjadi serupa dengan Kristus di dalam Kristus. Namun apa maksudnya menjadi

Hendi & T. Aruan, Konsep Manusia Baru Dalam Kristus Berdasarkan Surat Efesus 4:17-32 113
manusia baru di dalam Kristus? Dan bagaimana Manusia rohaniah atau manusia baru sedang
menghidupi manusia baru tersebut? Paparan tulisan membentuk atau memproses baik manusia lahiriah
ini akan mencoba untuk menjawab pertanyaan- dan batiniah. Ibarat seorang ibu yang mengandung,
pertanyaan ini. kata Rasul Paulus orang percaya sedang mengan-
Topik manusia baru di dalam Kristus akan dung sampai rupa Kristus menjadi nyata di dalam
dibahas dari perspektif surat Efesus 4:17-32 yang diri, baik secara batiniah dan lahiriah. Secara la-
ditulis oleh Rasul Paulus. Topik ini secara doktrinal hiriah akan memakai tubuh kemuliaan seperti tubuh
dan etika sangat penting sesuai paparan permasa- kemuliaan Kristus. Secara batiniah akan menjadi
lahan di atas. Ada beberapa alasan pentingnya ter- manusia terang yang bercahaya seperti transfigurasi
kait topik di atas, sehingga diuraikan dengan singkat Kristus. Itulah orang percaya yang sejati yang se-
di bawah ini. dang dibentuk dalam benih ilahi, sehingga ada tugas
Manusia baru ibarat seperti pakaian baru. yang wajib dikerjakan atau kelola bersama Roh
Orang Kristen menanggalkan pakaian lama yaitu Kudus agar semakin serupa Kristus (1 Yoh 3:2). Dan
kehidupan lama dan mengenakan manusia baru yaitu sekarang setiap orang percaya sedang mengerjakan
jiwa dan tubuh yang baru di dalam Kristus. Manusia tugas dan berupaya untuk menemukan jati diri yang
baru adalah jiwa dan tubuh yang telah diperbarui sejati yaitu serupa Kristus. Jiwa manusia batiniah
oleh Kristus sejak percaya atau beriman kepada dan tubuh manusia lahiriah yang ada di dalam diri
Kristus dan dibaptis yaitu ikut bersama Kristus mati, orang percaya sekarang telah ditanam benih ilahi
dikubur, dan bangkit dari kematian sehingga jiwa sehingga jiwa dan tubuh, sekarang sedang dibentuk
dan tubuh ikut diperbarui. Jiwa yang dahulu mati menjadi serupa Kristus. Serupa dengan Kristus itu-
sekarang bangkit dan tubuh yang dikenakan seka- lah tujuan hidup orang percaya, sehingga kehidupan
rang menjadi bait Allah dan pada akhirnya akan yang sedang dihidupi merupakan proses menuju
mengenakan tubuh atau daging yang mulia seperti keserupaan dengan Kristus.
tubuh kemuliaan Kristus. Itulah manusia baru yang Yohanes Pembaptis berkata bahwa aku se-
menjadi identitas orang percaya sekarang. makin kecil Kristus semakin besar. Ini artinya orang
Orang percaya adalah anak-anak Allah yang percaya sedang berjuang menemukan jati diri, de-
dilahirkan dari air dan Roh yaitu melalui baptisan ngan mematikan kehidupan yang lama dan menghi-
yang dikerjakan oleh Roh Kudus. Ada benih ilahi dupkan kehidupan yang baru yang serupa Kristus.
yang ditanamkan di dalam hati. Benih itu adalah Dari gambar Allah berproses menjadi rupa Allah.
hasil benih iman dan anugerah ilahi yaitu kasih Dari benih berproses menjadi buah. Dari jiwa yang
penebusan Kristus atas dosa, kematian, dan iblis mati menjadi jiwa yang hidup. Dari tubuh yang fana
dengan jalan mati disalib, dikubur, dan bangkit dari menjadi tubuh yang mulia. Dari kefanaan menga-
kematian. lami transfigurasi. Menanggalkan manusia lama me-
Benih itu ada di dalam manusia baru atau makai manusia baru. Dari sifat kekanak-kanakan
ciptaan baru di dalam Kristus sehingga disebut anak- menuju kedewasaan ke arah Kristus. Dari gelap
anak Allah karena Kristus. Benih itu akan bertum- menuju terang menjadi manusia bercahaya. Dari
buh menghasilkan buah. Benih itu adalah manusia manusia duniawi menjadi manusia ilahi atau rohani.
baru yang sejati secara batiniah dan lahiriah. Orang Dengan mengenakan atau memakai manusia
percaya adalah manusia rohani yang terdiri atas baru setiap orang percaya dapat memuliakan Allah
manusia batiniah yang telah dihidupkan di dalam dengan melakukan apa yang menjadi kehendak
baptisan dan manusia lahiriah yang menjadi bait Allah. Tanpa mengenakan manusia baru maka tidak
Allah. akan bisa memuliakan Allah melalui kehidupannya.
Seperti yang dituliskan oleh Zuck dan Bock (2011,

114 Volume 4, Nomor 1, Januari 2020


p. 354) bahwa orang yang telah menerima kuasa pengertiannya digelapkan, jauh dari hidup perseku-
rohani yang dapat mengaplikasikan kehidupan yang tuan dengan Allah, memiliki hati yang degil, hati
memuliakan Allah. Hal yang sama juga diperjelas tumpul, sehingga menyerahkan dirinya kepada hawa
oleh Hengki Wijaya (2016, p.110) bahwa natur nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala ma-
orang percaya menjadi manusia baru adalah sekali cam kecemaran. Kedua, manusia baru adalah manu-
untuk selama-lamanya, namun proses untuk menjadi sia yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di
manusia baru adalah peristiwa yang terus-menerus dalam kebenaran dan kekudusan, di mana orang-
diperbarui untuk serupa dengan gambar-Nya yang orang yang percaya kepada Kristus memiliki kedu-
sesuai dengan kehendak-Nya. Faktanya orang perca- dukan baru yaitu dari kebinasaan dipindahkan kepa-
ya memiliki status manusia baru yang menjalani da hidup yang kekal dan manusia yang terus diper-
kehidupan manusia baru. Implikasi teologis penge- baharui serta dipersatukan dengan Kristus. Ketiga,
naan manusia baru dalam Kristus adalah orang sebagai manusia baru di dalam Kristus, orang per-
percaya terus-menerus diperbarui oleh Roh Kudus caya tidak lagi menjadi senjata-senjata kelaliman
untuk menjadi ciptaan yang baru yang serupa de- tetapi sebaliknya menjadi senjata-senjata kebenaran
ngan gambar-Nya. Roh Kudus memeteraikan orang dan hidup memuliakan Allah.
percaya dan mengerjakan keselamatan orang perca- Berdasarkan uraian di atas maka artikel ini
ya menjadi manusia baru. Implikasi praktis penge- akan membahas tentang konsep manusia baru di da-
naan manusia baru dalam Kristus adalah tanggung lam Kristus menurut teks Efesus 4:17-32. Tujuannya
jawab orang percaya yang memahami status baru di adalah untuk memaparkan siapa manusia baru itu
dalam Kristus untuk menyatakan kebenaran, men- dan cara hidup yang sesuai dengan manusia baru di
jadi berkat bagi orang lain, menyenangkan Roh Ku- dalam Kristus.
dus dan mengenakan kasih di dalam Kristus. Corey
Keating (2003, p.4) juga menyatakan bahwa hanya METODE
dalam kehidupan manusia baru terlihat kehidupan Data diperoleh dari teks surat Efesus 4:17-
yang dapat memuliakan Allah. 32 yang diambil dari The Greek New Testament
Selain memuliakan Allah, mengenakan manu- Nestle-Aland 28th Edition of the Greek New Testa-
sia baru berarti membentuk atau melukiskan kembali ment). Analisis data atau teks akan menggunakan
gambar Allah di dalam diri yang rusak menjadi metode eksposisi yaitu menguraikan atau mema-
gambar Anak-Nya yaitu Yesus Kristus. Manusia parkan teks untuk menemukan semantic content (isi
kembali kepada kebenaran dan kekudusan yang se- semantis atau makna spiritual dibalik teks atau
sungguhnya di mana jiwa dan roh manusia dibarui. Theoria) di dalam teks-teks tersebut dengan fokus
Hendi (2016, p. 46) menjelaskan Nous dibarui pada teks itu sendiri dan berinteraksi dengan teks-
membuat roh orang percaya menjadi roh yang baru teks lain yang berhubungan semantis atau makna
sehingga orang percaya memiliki kodrat baru yakni (Hendi, 2014, p.129-34).
manusia yang kembali kepada kebenaran dan keku- Semantic Content dibangun dari historia
dusan yang sesungguhnya (Ef 4:24). Kembali ke- dengan cara membuat syntactic form (struktur teks
pada ciptaan Allah dalam Kristus Yesus (Ef 2:10) dalam bahasa Yunani) dan terjemahan literal untuk
sebagai gambar dan rupa Allah yang sempurna. mendapatkan poin-poin sintaksis. Selanjutnya poin-
Darius dan Robby Panggara (2013, p. 29) juga poin sintaksis akan dianalisis ke dalam semantic
menyimpulkan dalam dalam artikelnya tentang ma- content dengan berinteraksi pada teks-teks lain di
nusia baru: pertama, manusia lama adalah manusia dalam Alkitab dan tulisan para Bapa Gereja.
yang berjalan berdasarkan pengertiannya sendiri, Semantic content bersifat Christ-centered
tidak mengenal Allah, memiliki pikiran yang sia-sia, dan Ecclesial (Ware, 2008, p. 5742). Christ-centered

Hendi & T. Aruan, Konsep Manusia Baru Dalam Kristus Berdasarkan Surat Efesus 4:17-32 115
berarti ajaran atau doktrin atau didaskalia yang dosis Gereja yang akan dipakai untuk melengkapi
berpusat kepada Kristus. Ecclesial berarti didaskalia doktrin yang Christ-centered.
yang berpusat pada Tradisi atau Paradosis Gereja Kemudian kajian di dalam semantic conten-
yang dimulai dari para Rasul dan Bapa-bapa Gereja ta kan diringkas atau dirumuskan menjadi konsep
baik secara lisan dan tulisan. Didaskalia Kristus dan teologis (personal). Konsep teologis ini adalah dok-
dilanjutkan dalam bentuk Paradosis Gereja merupa- trin atau ajaran yang ditemukan dan kemudian akan
kan warisan kekayaan doktrin yang begitu berharga dibuat relevansi atau aplikasinya bagi kehidupan
dan berlimpah bagi kekristenan sampai sekarang. spiritual orang percaya berdasarkan doktrin tersebut
Tulisan Bapa-bapa Gereja adalah salah satu Para- (obedience).

HASIL & PEMBAHASAN

Historia: Data Teks


Teks dan Syntactic Form
17
νὖλ ιέγσ θαὶ καξηύξνκαη Τνῦην
ἐλ θπξίῳ,
ὑκᾶο κεθέηη πεξηπαηεῖλ,
θαζὼο θαὶ ηὰ ἔζλε πεξηπαηεῖ
ἐλ καηαηόηεηη ηνῦ λνὸο
18
ὄληεο,
ἐζθνησκέλνη ηῇ δηαλνίᾳ
ἀπειινηξησκέλνη ηῆο δσῆο ηνῦ ζενῦ
δηὰ ηὴλ ἄγλνηαλ ηὴλ νὖζαλ ἐλ αὐηνῖο,
δηὰ ηὴλ πώξσζηλ ηῆο θαξδίαο αὐηῶλ,
19
νἵηηλεο ἀπειγεθόηεο
ἑαπηνὺο παξέδσθαλ
ηῇ ἀζειγείᾳ
εἰο ἐξγαζίαλ ἀθαζαξζίαο
πάζεο ἐλ πιενλεμίᾳ.
20
δὲ
Ὑκεῖο ἐκάζεηε ηὸλ Χξηζηόλ
νὕησο νὐρ
21
εἴ γε ἠθνύζαηε αὐηὸλ
θαὶ ἐδηδάρζεηε
ἐλ αὐηῷ,
θαζώο
ἀιήζεηα ἐζηηλ
ἐλ ηῷ Ἰεζνῦ,
22
ὑκᾶο
ἀπνζέζζαη ηὸλ ἄλζξσπνλ
θαηὰ ηὴλ ἀλαζηξνθὴλ παιαηὸλ
πξνηέξαλ ηὸλ θζεηξόκελνλ
θαηὰ ηὰ ἐπηζπκίαο ηῆο ἀπάηεο,
23
δὲ ἀλαλενῦζζαη
ηῷ πλεύκαηη
ηνῦ λνὸο ὑκῶλ
24
θαὶ
ἐλδύζαζζαη ηὸλ ἄλζξσπνλ
θαηλὸλ ηὸλ θηηζζέληα

116 Volume 4, Nomor 1, Januari 2020


θαηὰ ζεὸλ
ἐλ δηθαηνζύλῃ
θαὶ ὁζηόηεηη ηῆο ἀιεζείαο.
25
Δηὸ
ἕθαζηνο ιαιεῖηε ἀιήζεηαλ
κεηὰ ηνῦ πιεζίνλ
αὐηνῦ ἀπνζέκελνη ηὸ ςεῦδνο
ὅηη ἐζκὲλ κέιε
ἀιιήισλ
26
ὀξγίδεζζε
θαὶ ἁκαξηάλεηε
κὴ ὁ ἥιηνο ἐπηδπέησ
ἐπὶ [ηῷ] παξνξγηζκῷ
ὑκῶ κὴ
27
κεδὲ
δίδνηε ηόπνλ
ηῷ δηαβόιῳ.
28
ὁ θιέπησλ θιεπηέησ
δὲ κεθέηη
θνπηάησ κᾶιινλ
ἐξγαδόκελνο ηὸ ἀγαζόλ
ἵλα ηαῖο ρεξζὶλ
ἔρῃ [ἰδίαηο]
κεηαδηδόλαη ηῷ ρξείαλ ἔρνληη.
ιόγνο ἐθπνξεπέζζσ
ζαπξὸο πᾶο ἐθ ηνῦ ζηόκαηνο
29
κὴ ὑκῶλ ᾽
ἀιι
εἴ ηηο ἀγαζὸο πξὸο νἰθνδνκὴλ
ηῆο ρξείαο,
ἵλα
δῷ ράξηλ
ηνῖο ἀθνύνπζηλ
30
θαὶ
κὴ ιππεῖηε ηὸ πλεῦκα
ηὸ ἅγηνλ
ηνῦ ζενῦ
ᾧ ἐλ
ἐζθξαγίζζεηε
εἰο ἡκέξαλ
ἀπνιπηξώζεσο
31
πηθξία
θαὶ
ζπκὸο
θαὶ
ὀξγὴ πᾶζα ἀξζήησ
θαὶ ἀθ᾽ ὑκῶλ
θξαπγὴ ζὺλ πάζῃ
θαὶ θαθίᾳ.
βιαζθεκία

Hendi & T. Aruan, Konsep Manusia Baru Dalam Kristus Berdasarkan Surat Efesus 4:17-32 117
32
[δὲ]
γίλεζζε ρξεζηνί, εὔζπιαγρλνη
εἰο ἀιιήινπο
θαζὼο ραξηδόκελνη
ἑαπηνῖο
ὁ ζεὸο ἐραξίζαην
θαὶ ὑκῖλ
ἐλ Χξηζηῷ.

31
Terjemahan Literal Segala kepahitan dan kegeraman dan kemarahan
17
Ini aku katakan, sehingga, dan saksikan di dalam dan pertikaian dan fitnah; hendaklah dibuang dari
Tuhan supaya kamu tidak lagi berjalan sama seperti kamu dengan semua kejahatan. 32 Tetapi berbuat
mereka yang tidak percaya, di dalam nous mereka baiklah seorang terhadap yang lain, penuh kasih
yang sia-sia,18 mereka telah digelapkan oleh pi- sayang dan saling mengampuni, seperti Allah
kiran/dianoia mereka, terasing dari Allah karena mengampuni kamu di dalam Kristus.
kebodohan yang ada di dalam mereka dan kekerasan
hati mereka,19 yang perasaan mereka yang tumpul Theoria: Semantic Content
mereka menyerahkan diri mereka sendiri kepada
hawa nafsu untuk perbuatan semua kecemaran Semantic Points (Penjelasan Setiap Ayat)
dalam keserakahan.20 Tetapi kamu pelajari Kristus Pada ayat 17 diawali dengan verba οὖλ se-
tidaklah demikian,21 jika memang kamu mendengar hingga, yang menunjukkan bahwa teks ini bukanlah
Dia dan diajar di dalam Dia seperti kebenaran ada di konklusi yang dituliskan rasul Paulus kepada
dalam Yesus,22 yaitu kamu, menurut perbuatan jemaat-jemaat di Efesus melainkan merujuk kembali
dahulu, menanggalkan manusia lama yang mem- kepada perkataannya yang dulu kepada jemaat yang
bawa kepada kebinasaan menurut hawa nafsu yang sama yang tertulis di dalam pasal 4:1. Selanjutnya
menyesatkan,23 dan diperbarui di dalam roh dari verba οὖλ ditambah dengan ιέγω θαὶ καρηύροκαηἐλ
nous kamu24 dan mengenakan manusia baru yang θσρίῳ “aku katakan dan saksikan di dalam Tuhan.”
diciptakan menurut Allah di dalam kebenaran dan Rasul Paulusberkata karena ada dorongan dari Yesus
kekudusan yang sebenar-nya.25 Karena itu, setiap Kristus. dengan kata lain bahwa Rasul Paulus hanya
orang buanglah dusta dan bicaralah kebenaran mewakili Tuhan untuk mengatakannya (Bratcher
kepada tetangganya karena kita adalah sesama dan Nida, 1982, p.110). Ini adalah desakan bukan
anggota.26 Kamu marah tetapi jangan berbuat dosa; perintah (Abineno, 1993, p.146). Apa desakannya?
janganlah matahari terbenam sebelum padam Desakannya ialah bahwa jemaat Efesus tidak lagi
amarahmu,27 dan jangan beri kesempatan kepada hidup dengan nous yang sia-sia dan digelapkan oleh
iblis.28 Orang yang mencuri janganlah lagi mencuri, dianoia. Jemaat telah mempelajari Kristus dan
tetapi biarlah ia bekerja keras dan melalui tangannya mendengar Dia.
melakukan pekerjaan baik, supaya ia dapat berbagi Berbeda dengan orang yang belum mem-
sesuatu kepada orang yang berkekurang-an.29 Jangan pelajari Kristus (Ef 4:18-19): nous mereka sia-sia;
biarkan ada perkataan kotor keluar dari mulut kamu; dianoia atau pikiran mereka gelap; terasing dari
tetapi gunakan semua perkataan yang baik di mana Allah; perasaan mereka yang tumpul; mereka
perlu untuk saling membangun supaya mereka yang menyerahkan diri mereka sendiri kepada hawa nafsu
mendengarnya memperoleh kasih karunia.30 Dan untuk perbuatan semua kecemaran dalam keserakah-
jangan mendukakan Roh Kudus Alah, yang telah an. Hal ini disebab-kan oleh kebodohan dan kekeras-
memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan. an hati mereka yaitu tidak mendengar Kristus dan

118 Volume 4, Nomor 1, Januari 2020


diajar di dalam Dia. Mereka gagal menghormati menasihatkan bahwa orang yang sudah mengenakan
Allah dan tidak mau mengenal Allah (Martin, 1990, manusia baru untuk tidak mencuri lagi agar mereka
p.101) sehingga kehidupan mereka tidak memulia- dapat bekerja keras sehingga dapat berbagi satu
kan Allah. Orang-orang seperti ini adalah orang- dengan yang lain. Keempat, ayat 29 menasihatkan
orang yang tidak lagi mempunyai perasaan. Perasaan untuk tidak berkata kotor. Jangan biarkan ada per-
atau batin mereka sudah tumpul sehingga yang me- kataan kotor keluar dari mulut kamu; tetapi gunakan
reka lakukan hanyalah kecemaran, bertindak karena semua perkataan yang baik di mana perlu untuk
hawa nafsu semata dan menjadi serakah. saling membangun; supaya kasih karunia diperoleh
Jemaat Efesus adalah manusia baru dan mereka yang mendengarnya. Dalam Efesus 5:4
mereka yang tidak mengenal Kristus adalah manusia diartikan sebagai perkataan yang kosong dan sem-
lama. Jemaat telah mendengar Kristus dan diajar di brono. Perkataan seperti ini tidak boleh keluar dari
dalam Kristus dalam kehidupan mereka (Ef 4:20- mulut orang yang sudah mengenakan manusia baru;
24). Ayat 20 diawali dengan konjungsi δὲ “tetapi” melainkan menggantinya dengan perkataan yang
merupakan kalimat kontras dari kalimat sebelumnya dapat memberkati dan membangun kehidupan orang
(ayat 17-19). Manusia baru adalah mereka yang lain. Kelima, selanjutnya ayat 30 menuliskan, “θαὶ
telahmenanggalkan manusia lama yang membawa κὴ ισπεῖηε ηὸ πλεῦκα ηὸ ἅγηολ ηοῦ ζεοῦ ᾧ ἐλ
kepada kebinasaan menurut hawa nafsu yang ἐζθραγίζζεηε εἰς ἡκέραλ ἀποισηρώζεως, “Dan
menyesatkan. Manusia baru adalah manusia yang jangan mendukakan Roh Kudus Alah, yang telah
telah diperbarui di dalam roh dari nous. Manusia memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.”
baru adalah manusia yang diciptakan menurut Allah Dalam 1 Tesalonika 5:19 tidak mendukakan Roh
di dalam kebenaran dan kekudusan yang sebenarnya. Kudus Allah sama artinya tidak memadamkan Roh.
Kemudian Rasul Paulus memberikan satu rangkaian Artinya tidak memberontak terhadap Roh Kudus
konsekuensi Δηὸ (ayat 25-32) dari manusia baru Allah di mana secara terang-terangan menolak Roh
yang diciptakan menurut Allah di dalam kebenaran Kudus Allah bekerja dalam hidup mereka. Arti
dan Pertama, ayat 25, ιαιεῖηε ἀιήζεηαλ merupa-kan lainnya melawan Roh Kudus (Kis 7:51). Keenam,
perintah untuk berkata kebenaran. Verba imperatif ayat 31 menuliskan, “πᾶζα πηθρία θαὶ ζσκὸς θαὶ
ini dijelaskan oleh partisip aorist ἀποζέκελοη. Se- ὀργὴ θαὶ θρασγὴ θαὶ βιαζθεκία ἀρζήηω ἀθ᾽ ὑκῶλ
telah tidak lagi berdusta maka diganti dengan ζὺλ πάζῃ θαθίᾳ “Segala kepahitan dan kegeraman
mengatakan kebenaran seorang kepada yang lain dan kemarahan dan pertikaian dan fitnah; hendaklah
karena semuanya merupakan satu di dalam Kristus. dibuang dari kamu dengan semua kejahatan.”Verba
Kedua, ayat 26-27, verba imperatif ὀργίδεζζε θαὶ ἀρζήηω “buanglah” merupakan perintah yang harus
ἁκαρηάλεηε κὴ “Kamu marah tetapi jangan berbuat dilakukan dari dulu, sekarang dan di masa yang akan
dosa.” Jangan marah sampai berlarut-larut agar iblis datang. Kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikai-
tidak memakai kemarahan tersebut untuk berbuat an dan fitnah harus benar-benar tidak ada di dalam
dosa. Ketiga, ayat 28 diawali dengan verba partisip ὁ hidup orang yang sudah mengenakan manusia baru.
θιέπηωλ “orang yang mencuri” menunjuk orang- Ketujuh, selanjutnya ayat 32 dan ayat ini merupakan
orang yang mencuri secara terus menerus; melain- pengganti ayat dari 31. Jemaat harus berbuat baik
kan menggantinya dengan θοπηάηω κᾶιιολ seorang terhadap yang lain, penuh kasih sayang dan
ἐργαδόκελος ηὸ ἀγαζόλ “bekerja keras melakukan saling mengampuni “[δὲ] γίλεζζε τρεζηοί,
pekerjaan baik” lalu diikuti dengan frasa ηαῖς τερζὶλ εὔζπιαγτλοηεἰς ἀιιήιοσς θαζὼς ταρηδόκελοη ἑασηοῖς
[ἰδίαης] “dengan tangannya sendiri.” Hal ini dilaku- ὁ ζεὸς ἐταρίζαηο θαὶ ὑκῖλ ἐλ Χρηζηῷ.”
kan agar dapat berbagi sesuatu kepada orang yang
berkekurangan. Jadi, alasan utama Rasul Paulus

Hendi & T. Aruan, Konsep Manusia Baru Dalam Kristus Berdasarkan Surat Efesus 4:17-32 119
Manusia Baru kesia-siaan (Ef 4:17) atau dalam kematian (Ef 2:1).
Konsep manusia baru berdasarkan surat Akibatnya pengertian atau hati manusia menjadi
Efesus 4:17-32 dapat dibagi tiga bagian. Manusia gelap karena tidak mengenal Allah yang adalah
baru yang telah mempelajari Kristus yaitu yang terang itu (1 Yoh 1:5). Pengertian yang gelap ini
mendengar Dia dan diajar di dalam Dia meng- atau roh yang masih dalam keadaan mati ini
hasilkan 3 hal pokok tentang manusia baru. Pertama, disebabkan manusia hidup dalam dosa-dosa (Ef 2:1).
manusia baru adalah manusia yang telah menang- Hidup dalam dosa-dosa ini disebabkan karena
galkan manusia lama yang membawa kepada ke- kebodohan yang ada di dalam mereka dan kedegilan
binasaan menurut hawa nafsu yang menyesatkan. hati mereka (Ef 4:18). Akibatnya hidup mereka
Kedua, manusia baru adalah manusia yang telah adalah hidup yang penuh hawa nafsu dan kecemaran
diperbarui di dalam roh dari nous. Ketiga, manusia (Ef 4:19). Hidup yang demikian tentu hidup yang
baru adalah manusia yang diciptakan menurut Allah jauh dari Allah sehingga Rasul Paulus menyatakan
di dalam kebenaran dan kekudusan yang sebenarnya orang yang demikian adalah mereka yang tidak
yang kemudian dijelaskan dalam satu rangkaian bersekutu dengan Allah (Ef 4:18) yang merupakan
konsekuensi di dalamnya yaitu pemurnian jiwa dan tanda kematian atau kebinasaan.
tubuh dalam wujud perbuatan-perbuatan baik dan
melawan hawa nafsu. Manusia baru: menanggalkan manusia lama
Setiap orang yang mengenal Kristus adalah Saumiman Saud (2004, p.50) menyatakan
mereka yang telah mendengar tentang Dia dan me- bahwa sebagai orang percaya yang sudah ditebus
nerima pengajaran tentang kebenaran yang diajarkan oleh Kristus di atas kayu salib, sehingga tidak bisa
oleh Kristus. Mereka memiliki hidup kekal karena hanya berubah di dalam konsep pemikiran saja,
mereka mengenal Kristus (Yoh. 17:3). Sebab itu tetapi juga seluruh tingkah pola yang tercakup di
mereka mendapat kodrat baru supaya mereka bisa dalamnya. Daya tarik manusia lama sangat kuat,
masuk dalam Kerajaan Allah menjadi makhluk seringkali ditarik begitu rupa supaya kembali ke
cahaya seperti matahari bercahaya (Mat. 13:43). sana lagi. Hidup orang percaya adalah perubahan
Seperti kata Rasul Paulus manusia yang mengenal terus menerus menuju sempurna; seseorang yang
Kristus telah mati dan bangkit bersama Kristus (Rm hidup di bawah kuasa kehidupan manusia lama di-
6:3-5). Hal ini terjadi dalam roh sehingga benar roh bawa menuju kepada kemerdeka-an yang dibentuk
itu dibarui yakni nous yang merupakan inti dari roh di dalam ruang lingkup manusia baru sesuai
manusia (Ef 4:23). Nous yang dibarui ini membuat kehendak Allah.
roh menjadi roh yang baru sehingga memiliki kodrat Hendi (2017, p.56) juga menyatakan hal yang
baru yakni manusia baru yang kembali kepada sama bahwa mereka yang telah ditebus dosanya oleh
kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya Kristus adalah mereka yang mengenal Allah (1 Yoh
(4:24). Kembali kepada ciptaan Allah dalam Kristus 2:2-3). Mengenal Allah adalah mereka yang bisa
Yesus (Ef 2:10) sebagai gambar dan rupa Allah yang bersekutu dengan Allah dan Kristus (1 Yoh. 1:3),
sempurna. Beginilah setiap orang yang mengenal menjadi anak-anak Allah (1 Yoh. 3:1), dan meme-
Kristus adalah mereka yang memiliki hidup kekal lihara perintah-perintah-Nya (1 Yoh. 2:3). Sehingga
dengan kondisi kembali kepada manusia ciptaan kehidupan di dunia adalah merefleksikan kehidupan
Allah yang baru dan yang sesungguhnya di dalam kekal kelak. Kehidupan di dunia melalui Kristus
Kristus sesuai kehendak Allah (Ef 4:24). tetap terhubung dengan Allah, tidak terputus dari
Sebaliknya orang yang tidak mengenal Kris- Allah di dalam persekutuan dengan-Nya. Orang
tus adalah orang yang tidak mengenal Allah (Yoh yang mendengar ajaran tentang Yesus maka akan
8:19; 14:7) sehingga nous mereka hidup dalam menghasilkan tindakan kebenaran dalam kehidupan-

120 Volume 4, Nomor 1, Januari 2020


nya. Tunner (2002, p. 23) juga menjelaskannya menjadi terang oleh anugerah Allah. Mata batin ini
bahwa ketika seseorang mendengar tentang Kristus ibarat seperti otak dari batin atau jiwa. Jika otak
dan membiarkan pengajaran menembus hati, hasil- dikendalikan oleh Nous Kristus maka nous akan
nya adalah taat dan melakukan kebenaran. Mene- melahirkan keinginan Roh dan buah Roh. Jika nous
rima Yesus Kristus berarti mengijinkan Dia bekerja dikuasai oleh godaan Iblis maka akan melahirkan
dalam kehidupan dan tetap bekerja sama dengan nafsu daging dan perbuatan daging atau dosa.
Yesus Kristus. Jika dulu keinginan yang hanya Roh harus semakin dewasa melalui pem-
dikuasai oleh hawa nafsu namun sekarang dikuasai baruan nous atau manusia baru (Rm 12:2; Kol 3:10)
oleh pikiran atau nous Kristus (1 Kor 2:16). yang dituntun oleh Roh Kudus (Gal 5:16) sehingga
Sekarang kehidupan adalah kehidupan yang berada nous tadi dapat menjadi penjaga atau benteng per-
dalam Kristus dan hidup bagi Kristus di mana di tahanan terhadap serangan Iblis atau godaan-godaan
dalam Kristus orang percaya berakar, dibangun, terhadap keinginan daging atau tubuh. Tubuh deng-
bertambah kuat dan berlimpah ucapan syukur (Kol an segala macam keinginannya merupakan hasil
2:6-7). Hidup yang dihidupi manusia baru adalah kerja biologis yang dirancang Allah. Keinginan
Kristus yang hidup di dalamnya (Gal 2:20). makan karena rasa lapar, seks, rasa aman, damai,
indah, dihargai, bersosial, dan sebagainya adalah
Manusia baru: roh dari nous manusia kerja tubuh dan roh. Keinginan itu adalah baik
diperbaharui namun rentan terhadap serangan Iblis yang membuat
Mereka yang telah mempelajari Kristus yaitu keinginan itu menjadi nafsu atau keinginan daging
mereka yang mendengar Dia dan diajar di dalamDia (lust; EPITHUMIA) yang jika dibuahi akan me-
mendatangkan pembaruan roh dari nous manusia lahirkan dosa (Yak 1:14-15). Tubuh atau daging itu
sehingga roh yang dulunya mati (Ef 2:1) dihidupkan selalu lemah sedangkan roh memang penurut (Mat
lagi atau dilahirkan baru menjadi manusia baru atau 26:41) sehingga roh ini harus tumbuh semakin
mengenakan manusia baru. Roh yang dihidupkan ini dewasa yang dihidupi oleh Roh Kudus (Gal 5:16).
memperbarui nous manusia (Rm 12:2). Inilah Sebab itu, Rasul Paulus menyatakan, “Hidup-lah
mengapa orang yang mengenal Kristus adalah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti ke-
manusia baru di dalam roh dan nous-nya. Memang inginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan
secara jasmani orang percaya masih memakai tubuh dengan keinginan Roh dan keinginan Roh ber-
yang lama (nanti ketika Kristus datang kedua kali, lawanan dengan keinginan daging karena keduanya
maka akan me-makai tubuh kemuliaan) namun bertentangan sehingga kamu setiap kali tidak
batiniah adalah baru. melakukan apa yang kamu kehendaki. Akan tetapi
Menurut Antonius Agung (1984, p. 333) jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh,
bahwa nous adalah penderma dan juruselamat jiwa. maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat”
Nous juga dapat diartikan sebagai “mata hati (Gal 5:16-18).
manusia” atau “mata batin” atau “mata jiwa” Menafsirkan kata “Nous” sebagai “akal budi”
(Hendi, 2018, p. 278). Mata hati manusia di sini (Rm 7:26) atau “budi” (12:2), dan “pikiran” (Ef
diterjemahkan sebagai Hegemonikon atau Nakhoda, 4:23) seperti yang terdapat dalam terjemahan LAI
yaitu kapten kapal dari jiwa yaitu pemimpin dan adalah kurang tepat. “Nous” merujuk pada “mata
penguasa dari pribadi seseorang. Bahkan lebih tepat batiniah” dari “jiwa/roh” yang melakukan peng-
seperti yang dikatakan oleh Yesus Kristus sebagai endalian atas serbuan “logismoi” (“angan-angan/
“Pelita dari tubuh manusia” (Mat 6:22-23). alur-alur pemikiran/pikiran”) yang mengacaukan
Nous adalah mata batin. Mata batin ini harus perhatian/keterpusatan, melalui keberjaga-jagaan/
memandang kepada Kristus sehingga mata batin ini

Hendi & T. Aruan, Konsep Manusia Baru Dalam Kristus Berdasarkan Surat Efesus 4:17-32 121
keterpusatan perhatian/ kesiapan waspadaan dan doa tahu ke mana ia akan pergi atau apa yang akan ia
(Hendi, 2018, p.146-47). kunjungi. Orang seperti itu cenderung dipenuhi de-
Nous itu dirancang untuk menjadi kepala atas ngan frustrasi, kebingungan, dan ketakutan. F.F.
seseorang sebagai “hegemonikon” atau nahkoda, Bruce (2012, p.132) menyatakan hidup yang seperti
yaitu “kapten kapal” dari jiwa/roh, yaitu pemimpin ini ialah hidup yang secara batiniah sudah mati,
dan penguasa dari pribadi seseorang. Namun demi- keterasingan umat manusia dari Allah melibatkan
kian karena kejatuhan manusia “nous” telah terlukai keadaan kematian spritual, karena Allah yang adalah
dan sekarang tunduk kepada “EPITHUMIA” atau dirinya sendiri kehidupan, adalah satu-satunya
“Hawa Nafsu” (Gal 5:24), oleh keinginan-keinginan sumber kehidupan bagi semua manusia.
yang dipaksakan, oleh nafsu-nafsu yang amat Itu sebabnya nous haruslah diperbaharui
berkuasa dalam diri manusia. Hanya dengan Kasih- agar kehidupan orang percaya juga menjadi
Karunia/ Rahmat Allah yaitu Energi Ilahi saja yang kehidupan yang terang; tidak lagi berada dalam
disertai “ASKESIS” (latihan/ disiplin rohani) – 1 kegelapan. Dengan tepat dapat dikatakan bahwa
Korintus 9:27 – dan Mati-Raga (Kol 3:5) yaitu pe- Nous inilah yang menentukan gelap atau terang ke-
nyaliban kehendak dan kemauan (Gal 5:24) sajalah hidupan. Anthony Coniaris(1998, p. 112) menulis-
dapat menyembuhkan dan mampu untuk menguasai kan bahwa berjaga-jaga berarti bahwa ketika berdoa
“EPITHUMIA” dan keinginan-keinginannya oleh seluruh manusia berdiri di hadapan Allah dengan
kuasa Roh Kudus yang bekerja melalui Energi Ilahi perhatian penuh. Orang percaya sepenuhnya hadir
di dalam orang percaya, yang berkarya melalui untuk Allah ketika berdoa kepada-Nya. Pikiran
“HEGEMONIKON” yang menjadi mahkota ter- (nous) tidak seperti TV rusak yang tidak dapat
puncak yang memerintah atas kerajaan diri manusia dimatikan, atau beralih saluran, atau menurunkan
(Hendi, 2018, p.147). volume. Pikiran bisa dikendalikan. Pikiran (nous)
Nous yang dibaharui ini membuat Roh memiliki saklar kendali (hegemonikon) yang meng-
manusia menjadi Roh yang baru sehingga memiliki endalikan pikiran-pikiran (logismoi). Hegemonikon
kodrat baru di dalam Kristus. Itu sebabnya tanpa (intelek atau nous) adalah juru mudi jiwa. Tanpa
memperbarui Nous atau pikiran mempunyai peluang juru mudi, sebuah kapal tidak akan pernah mencapai
yang sangat besar bagi kejahatan (Oliver R. Barclay, pelabuhan. Secara khusus, hegemonikon adalah
1993, p.9). Tidak mengarahkan nous kepada Kristus "pikiran Kristus" dalam baptisan kudus. Intelek
mempunyai kehidupan yang terpisah dari Allah (nous) adalah "mata jiwa" sebagaimana Yesus
(Martin Kitchen, 1994, p. 85). Mereka ini mem- berkata, "Jika karena itu, matamu tunggal, seluruh
punyai kehidupan yang tidak mengenal Allah yang tubuhmu akan penuh dengan cahaya. Tetapi jika
membuat nous mereka hidup dalam kesia-siaan (Ef matamu jahat; seluruh tubuhmu akan penuh dengan
4:17) atau dalam kematian (Ef 2:1). kegelapan” (Mat 8: 22-23). Pikiran-pikiran jahat
Nous yang berada dalam kesia-siaan mem- dikerumuni oleh intelek (nous) melalui pengamatan,
bawa kepada kehidupan yang gelap yang tidak doa, khususnya Doa Puja Yesus, membaca Mazmur,
mengenal terang yaitu Kristus sendiri. Orang yang dan Kitab Suci pada umumnya. Ketika seseorang
tidak hidup dalam Kristus maka hidupnya seperti bertanya kepada seorang biarawan di gunung Athos,
orang buta yang meraba-raba dan tanpa tujuan yang "Apa yang kamu lakukan di sini sepanjang waktu?"
jelas. Jakes (2012, p.32) menyatakan bahwa menga- Biarawan itu menjawab, "Kami terus menjaga
baikan hal-hal rohani berarti hidup dalam kegelapan, pikiran (nous) dengan berjaga-jaga.”
yang tidak menghasilkan apa-apa selain meraba- Nous yang diperbarui di dalam Kristus
raba, menggenggam, dan tanpa tujuan. Orang yang berarti nous yang dikontrol oleh Nous Kristus. Nous
berjalan dalam kegelapan adalah orang yang tidak yang dikuasai/dikontrol Nous Kristus sama artinya

122 Volume 4, Nomor 1, Januari 2020


orang percaya memiliki pikiran Kristus. Apa yang refreshing, dan sebagainya. Keinginan tubuh atau
Kristus pikirkan itu juga yang orang percaya piker- daging ini sebetulnya normal atau baik karena
kan. Pembaruan Nous adalah esensial di dalam memang dirancang oleh Allah demikian. Namun,
latihan jiwani. Nous adalah mata batin yang karena semua manusia telah jatuh dalam dosa (Rm
berfungsi untuk melihat Kristus, berjumpa dengan 3:23) sehingga keinginan daging ini melanggar
Kristus, dan menerima Nous Kristus melalui Roh hukum Allah (1 Yoh 3:4) seperti keinginan makan
Kudus. Tanpa ada pembaruan nous ini maka latihan menjadi distorsi dalam wujud gluttony atau ke-
badani tidak akan berjalan sehingga manusia lahiriah serakahan akan makanan. Perbuatan dosa ini berasal
tidak diperbarui atau terus di dalam dosa. Sebab itu dari keinginan daging dan dosa ini tersimpan
Yesus mengajarkan, “Matamu adalah pelita tubuh- menjadi sebuah id yang tersimpan di dalam lemari
mu. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu, batin. Sementara itu, didalam setiap hati manusia
tetapi jika matamu jahat, gelaplah tubuhmu” (Luk tertulis hukum Allah walaupun dia tidak mem-
11:34). Mata di sini adalah mata spiritual seseorang, pelajari hukum itu seperti Hukum Taurat (Rm 2:14–
yaitu mata batin yang disebut nous itu. Nous yang 16) maupun dia mempelajari hukum itu. Hukum
baik akan menghasilkan perbuatan tubuh yang te- Allah ini tersimpan di lemari batin setiap manusia.
rang dan sebaliknya nous yang jahat akan meng- Jadi, memang di dalam perangkat batin orang
hasilkan perbuatan yang gelapatau dosa. Jadi, terang percaya ada hukum Allah yang tertulis di dalam hati
gelapnya perbuatan atau hidup ditentukan dari dalam (superego) dan sekaligus ada hukum dosa atau id
batin atau jiwa yaitu nous itu. yang tersimpan rapi didalam hati seperti dosa
Manusia baru: manusia yang diciptakan glutony tadi. Perangkat batin atau hati dilindungi
menurut Allah di dalam kebenaran dan kekudusan oleh Nous sebagai egemonikon atau shield atau
yang sebenarnya. Manusia yang merupakan gambar pertahanan dari jiwa. Nous yang sia-sia yang
Allah memiliki roh (spirit; pneuma) dan jiwa (soul; terpisah dari Allah dan mati ini (Ef 4:17–18; 2:1) ini
psyche) sebagai satu kesatuan, dan tubuh (soma). harus dihidupkan lagi oleh anugerah Allah atau
Soul manusia yang berasal dari napas atau Roh energi Ilahi, yakni penebusan Kristus (Ef 2:4–5) se-
Allah sifatnya seperti Allah Trinitas, yaitu memiliki hingga roh (spirit) dari Nous ini dibarui dan meng-
Nous (seperti Allah Bapa), Logos (seperti Firman enakan manusia baru yang sesuai kodrat aslinya (Ef
Allah), dan Pneuma (seperti Roh Allah). Logos 4:23–24). Manusia baru ini berarti nous ini bisa
adalah manifestasi dari Nous. Logos adalah reason kembali berhubungan dengan Allah. Nous ini harus
atau pikiran manusia yang bekerja memerintah otak mengenakan pikiran Kristus sebab Kristus yang
dan dari otak memerintah anggota tubuh manusia. telah menghidupkan nous ini dari kesia-siaan dan
Seluruh perangkat batin ini tertampung didalam kematian.
suatu wadah yang sebut sebagai hati (kardia). Di Iblis dan godaannya seperti singa mengaum-
dalam hati atau perangkat batin ini tersimpan aum yang senantiasa mencari orang yang dapat di-
berbagai memori manusia yang tertampung di dalam telannya (1 Ptr 5:8). Iblis selalu menggoda titik
logos manusia. Hati ini ibarat lemari batin (the inner lemah manusia, yaitu daging dan segala keinginan
closet) manusia yang di dalam terdapat dua kekuatan atau nafsunya sehingga Rasul Paulus menasihatkan
besar (Rm 7:21–23) yaitu hukum Allah (seperti orang percaya untuk menyalibkan keinginan daging
superego dalam teori psiko analisis Sigmund Freud) (Gal 5:24) dan memang manusia dicobai oleh ke-
dan hukum dosa (id) yang berasal dari tubuh atau inginannya sendiri (Yak 1:14). Ketika nous atau
daging. Tubuh ini memiliki keinginan atau ke- egemonikon orang percaya lemah maka godaan iblis
butuhannya seperti makan, seks, pakaian, materi, akan masuk menguasai lemari batin seperti yang di-
atau uang untuk melindungi tubuh, istirahat, alami Ananias dan Safira (Kis5:3). Iblis akan meng-

Hendi & T. Aruan, Konsep Manusia Baru Dalam Kristus Berdasarkan Surat Efesus 4:17-32 123
uasai dan mengambil id, yaitu memori di dalam dikuasai Kristus – mampu approve kehendak Allah
lemari batin. Evagrius (1984, p.38) menjelaskan ada –> apatheia (ketiadaan nafsu) dan melahirkan
7 id yang menguasai yaitu glutony, fornication,love keinginan Roh otak –> anggota-anggota tubuh
of money, depression (lype), anger, listlessness (penyaliban daging dan nafsu) –> ketaatan dalam
(akedia), dan pride. Oleh John Cassian (1984, p. 73) bentuk kasih.
ini disebut sebagai tujuh dosa maut. Dan ini adalah Pikiran dan perbuatan Kristus –> Roh
hukum dosa yang membelenggu orang percaya (Rm Kudus –> Nous –> lemari batin –> Logos (reason,
7:23). Yesus menjelaskan bahwa dari dalam hati emotion, desire) –> kehendak Allah –> Keinginan
timbul segala pikiran jahat (Mrk 7:21). Pikiran jahat Roh –> buah Roh (kasih).
ini adalah logismoi yang timbul dari lemari batin Doa adalah sinergi manusia dengan Allah
yang sudah dikuasai oleh iblis yang wujudnya dalam untuk menjemput energi ilahi atau terang ilahi
bentuk 7 id tadi. Logismoi ini merupakan benih dari masuk ke dalam lemari batin atau hati sehingga
passions dan desires atau nafsu atau keinginan da- energi Allah itu bisa menerangi hati. Hati yang telah
ging yang menyeret dan memikat orang percaya diterangi oleh Allah ini membuat perangkat logos
sehingga ditawan olehnya dan apabila keinginan atau pikiran, perasaan, dan keinginan orang percaya
daging itu dibuahi maka akan melahirkan dosa dan adalah seturut dengan pikiran Kristus atau kehendak
dosa yang sudah matang akan melahirkan maut atau Allah atau keinginan Roh (Rm 12:2). Perangkat
kematian (Yak 1:14–15). logos ini akan memerintahkan otak supaya anggota
Proses lahirnya dosa dan maut: tubuh dipakai untuk melakukan kebenaran atau
Godaan iblis  Nous  Lemari batin  Id  menghasilkan buah Roh. Jadi, doa itu adalah sinergi
Logismoi  Keinginan daging/nafsu menyeret manusia dengan Allah untuk menjemput energi ilahi
dan memikat Dosa  Maut. untuk memurnikan hati, batin dan daging.
Doa = Pemurnian nous, logos, pneuma, dan Palamas (1984, p. 332) sangat menekan-kan
tubuh. Rasul Paulus menasihati untuk tidak menjadi tentang doa, karena doa adalah persekutuan dengan
serupa dengan dunia ini dan berubah oleh pem- Tuhan (nous dan pneuma) berelasi dengan Tuhan
baruan Nous (Rm 12:2). Nous atau hukum akal budi secara pribadi dan dekat. Tidak hanya hubungan saja
ini harus berubah dengan pembaruan terus menerus tapi harus dekat, selain itu menyadari dengan
dengan cara berdoa, berjaga-jaga, dan askesis su- sungguh kehadiran Allah. Bukan hanya sekedar
paya memiliki pikiran Kristus (1 Kor 2:16; Gal hubungan satu arah tapi lebih dari sekedar kata-kata
2:20). Nous ini tidak boleh mengasihi dunia dan apa dan pikiran (doa spontan dengan kata-kata). Gregory
yang ada di dalamnya, yaitu keinginan daging, mata, mengatakan dalam doa roh orang percaya bersatu
dan kesombongan (1Yoh 2:15–17). Nous dan dengan Allah untuk menyerap energi Allah.
perangkat batin harus berhubungan dengan Allah. Orang percaya berdoa dan memandang ke-
Rasul Yohanes menjelaskan bahwa di luar pada Allah sebagai pemilik kehidupan. Bukan me-
Kristus,orang percaya tidak dapat berbuat apa-apa mandang kepada keinginan daging. Karena itu
(Yoh 15:5). Nous dan hati harus menjumpai Allah di Yesus berkata “carilah dahulu kerajaan Allah … ma-
dalam doa dan berjaga-jaga (nepsis). Dengan cara ka semuanya akan ditambahkan Allah.” (Mat 6:33)
demikian orang percaya dapat melindungi lemari Maksudnya pikiran orang percaya terkoneksi deng-
batin dikuasai oleh iblis dan godaannya. an Allah supaya nous membawa energi ilahi tanpa
Pemurnian batin dan jiwa: Allah –> energi henti. Sederhana doa adalah menjemput energi ilahi
ilahi/anugerah Allah yang dibawa oleh Roh Kudus – Allah untuk masuk ke dalam nous. Rasul Petrus me-
>Nous –> lemari batin –> menjadi Superego (hukum nulis dalam 1 Petrus 1:13, “Siapkanlah akal budi-
Allah) –> Logos (reason, emotion, desire) yang mu!” Bagaimana mungkin nous ini menyerap energi

124 Volume 4, Nomor 1, Januari 2020


ilahi Allah? Orang percaya harus tahu bahwa ada sebut ada tindakan aktif di mana sesama anggota
kerja roh, sehingga doa itu harus menjemput energi saling melayani dan bertanggungjawab satu sama
ilahi Allah. Sehingga doa itu perlu dikerjakan karena lain. Karena itu dusta harus disingkirkan dalam
itu perlu doa tanpa henti (unceasing prayer). persekutuan, sebab ketika ada dusta/ketidakjujuran
Bagaimana caranya doa 24 jam tanpa henti? Itulah maka akan membuat persekutuan tersebut hancur
yang disebut doa batin, di mana roh tidak pernah dan merusak hubungan sesama anggota tubuh
tidur, jadi bukan lewat mulut. Maka apa hasil- Kristus. Seperti yang dituliskan Stott (2002, p. 179)
nya? Purify our soul, jemput energi Allah untuk bahwa pendusta merongrong persekutuan, tapi orang
memurnikan jiwa agar nafsu daging atau passion yang berkata benar mengukuhkan persekutuan.
disingkirkan dan ini bersifat misteri. Doa itu masuk Dusta hanya akan membawa relasi menjadi hancur
ke dalam sukma, jiwa atau lubuk hati untuk me- dan tidak bisa menjadi berkat bagi masyarakat luas.
murnikan daging sehingga mengalami dispassion
dan melakukan kebenaran. Ini menunjukkan bahwa Tidak marah sampai berlarut-larut
lemari batin orang percaya tidak bisa diukur betapa Hal ini bukanlah pernyataan bahwa orang
dalamnya. Kristen tidak boleh marah. Kemarahan merupakan
sifat dasar manusia sehingga semua orang bisa
Satu rangkaian pemurnian jiwa dan tubuh marah dan pernah marah. Stephen Tong menuliskan,
Roh dari nous manusia diperbaharui, men- “Siapa orang yang tidak bisa marah? Seorang anak
dengar, diajar dan menerima Yesus Kristus merupa- yang masih sangat kecil pun bisa marah. Orang yang
kan proses dalam pemurnian roh dan jiwa manusia. tidak belajar apa-apa juga bisa marah. Marah bukan
Setelah roh dan jiwa manusia diperbaharui; tubuh sesuatu yang memerlukan keahlian atau kemampuan
juga perlu untuk diperbaharui sebab di dalam diri khusus untuk melakukannya. Setiap orang bisa
manusia masih ada manusia duniawi yang marah. Marah adalah suatu naluri atau insting atau
keinginananya selalu berorientasi kepada kejahatan. pembawaan yang bersifat alamiah (natural). Ke-
Orang percaya perlu menyalibkan kedagingan. marahan adalah sifat yang begitu mendasar, yang
terkadang begitu cepat untuk dilakukan (Tong, 2011,
Membuang dusta p. 75). Bahkan ada kemarahan yang kristiani yakni
Membuang dusta diantara orang percaya marah akan dosa-dosa. Kemarahan ini ialah
merupakan hasil atau ciri orang yang sudah menjadi kemarahan yang benar (Barclay, 2004, p.232).
manusia baru. Efesus 4:25 menuliskan, “Karena itu Terus kemarahan apa yang dimaksud di sini?
buanglah dusta…. seorang kepada yang lain.” Dusta Kemarahan yang membuat orang percaya berdosa.
merupakan sifat manusia lama (Abineno, 1993, p. Kemarahan yang tidak dikontrol dengan segera
158). Membuang dusta di-antara orang percaya dimana kemarahannya itu dibiarkan sampai ke-
adalah suatu keharusan. Alasan utamanya karena esokan harinya. Kenapa tidak boleh menyimpannya
melalui dusta bisa mendikte kehidupan dan akan sampai keesokan harinya? Karena kemarahan yang
cenderung menyimpang dari kebenaran. seperti ini akan membawa kepada kecongkakan,
Oleh sebab itu, dusta harus disingkirkan kebencian, kedengkian, perseteruan dan keinginan
agar pengertian dan pikiran selaras dengan peng- balas dendam (Stott, 2002, p. 180). Ketika balas
ertian dan pikiran Kristus yang berimplikasi kepada dendam muncul maka pengampunan akan sulit
berkata yang benar seorang kepada yang lainnya. dijalankan sehingga merusak keharmonisan dalam
Kenapa? Karena semuanya adalah sesama anggota persekutuan (Ndhlovi, 2013, p.58).
tubuh Kristus. Sesama anggota tubuh Kristus berarti
ada persekutuan kasih. Di dalam persekutuan ter-

Hendi & T. Aruan, Konsep Manusia Baru Dalam Kristus Berdasarkan Surat Efesus 4:17-32 125
Pencuri tidak mencuri lagi seperti diri-Nya yang dapat berbicara. Karunia ini
Mencuri adalah kebiasaan hidup lama. berbeda dengan yang didapat oleh ciptaan Allah
Sekarang jemaat sudah mengenakan manusia baru di lainnya seperti binatang dan tumbuhan yang tidak
dalam hidup orang percaya. Oleh karena itu, dapat berbicara.
kebiasaan lama ini harus dibuang jauh-jauh dan Jika mulut merupakan karunia dari Allah
menggantinya dengan kehidupan yang baru seperti maka sebagai orang yang sudah mengenakan
bekerja keras dengan tangannya sendiri. Siapa yang manusia baru hendaknya memakai mulut kearah
mencuri? Dalam konteks ini, rasul Paulus menu- yang positif. Hal yang didengungkan oleh rasul
liskannya untuk konteks umum; kepada semua Paulus ialah tidak memperkatakan kata-kata kotor
orang. Mencuri seperti apa dimaksud? Mencuri bisa melalui mulut. Biarlah melalui mulut orang percaya
berarti mengambil uang atau benda milik orang lain, mencerminkan karya Kristus melalui cara hidup.
menggelembungkan harga proyek, mengelak mem- Jangan biarkan perkataan jahat keluar dari mulut.
bayar pajak, mengurangi atau membayar tidak layak Karena bicara jahat hanya akan menyakiti pendengar
gaji karyawan, pembantu atau tenaga lepas, buruh yang ada di sekitar. Lebih daripada itu, orang yang
yang malas bekerja …” (Stott, 2002, p.181). mengenakan manusia baru berarti hidupnya adalah
Tetapi tidak berhenti larangan untuk tidak hidup yang baik (Mark. J. Edwards, 1999, p.184).
mencuri. Setelah berhenti mencuri rasul Paulus me- Kata-kata kotor yang keluar dari mulut seseorang
nasihatkan agar bekerja keras dengan tangannya tidak membuktikan dirinya sudah mengenakan
sendiri di mana melaluinya tidak hanya memberkati manusia baru dalam hidupnya.
diri sendiri melainkan dapat memberkati orang lain. Hendaklah dengan mulut yang merupakan
Stott menuliskan, Tapi sesudah mengutip titik karunia Tuhan haruslah mulut yang membangun ke-
kedelapan itu, Paulus maju selangkah lagi dengan hidupan orang lain. Perkataan seperti apa yang dapat
anjuran siapa berbuat. Jadi, tidak cukup hanya membangun kehidupan orang lain? Ialah perkataan
berhenti mencuri. Sang petobat harus bekerja yang senantiasa memperkatakan Firman Allah.
sehingga dapat membiayai dirinya dan keluarga, Hendaknya dengan mulut orang percaya menerima
bahkan memberi persembahan dan diakonia (Stott, berkat bukan kutuk. Hal ini sangat penting sekali
2002, 181). Jadi, berhenti mencuri dan bekerja keras untuk diperhatikan. Kenapa? Karena dengan mulut
agar dapat memberkati diri sendiri dan juga orang yang sama bisa saja keluar berkat tetapi bisa juga
lain. kutuk yang keluar. Dengan mulut yang sama bisa
Selain itu bekerja keras dengan tangan-nya mengeluarkan kata-kata yang sesuai dengan per-
sendiri dan dapat memberkati orang lain merupakan kataan Yesus Kristus tetapi bisa juga mengeluarkan
komunikasi yang baik terhadap sesama. Dengan kata-kata yang tidak sesuai dengan perkataan Yesus
bekerja keras dan membantu orang lain, orang Kristus bahkan melawan apa yang diajarkan Yesus
percaya sedang secara tidak langsung memberitakan Kristus. Stott memberi komentarnya dengan meng-
Kristus. Tidak ada kata-kata yang keluar dari mulut utip perkataan Yesus Kristus, “Yesus juga mengajar
tetapi tindakan yang langsung dilihat oleh orang lain perihal pentingnya perkataan. Kata-kata menyatakan
lebih konkrit daripada hanya sekedar teori saja. isi hati, dan setiap kata sia-sia yang diucapkan orang
harus dipertanggung-jawabkannya pada hari peng-
Tidak memperkatakan perkataan kotor hakiman (Mat 12:36). Rasul Yakobus meng-ulangi
Allah membuat mulut dalam diri manusia ajaran Yesus, ketika ia menekankan betapa besarnya
berguna untuk berbicara. Berbicara dengan mulut kuasa lidah untuk membuat yang baik atau jahat
merupakan karunia Allah dalam diri manusia. (Yak 3:1-12) (Stott, 2002, p.182).
Alasannya karena Allah menciptakan manusia sama

126 Volume 4, Nomor 1, Januari 2020


Tidak mendukakan Roh Kudus Allah lima hal ini juga sama artinya dengan mendukakan
Semua hal yang berhubungan hal jahat Roh Kudus (Bruce, 2012, p.164) karena sifat
dihadapan Allah merupakan hal yang membuat Roh kehidupan yang seperti itu bertentangan dengan sifat
Kudus berduka. Roh Kudus adalah kudus dan juga kudus-Nya dan kehendak-Nya.
berkepribadian maka semua hal yang tidak kudus Kepahitan apa yang dimaksud di sini?
pasti mendukakan. Mendukakan Roh Kudus dalah Kepahitan (pikria) berarti roh masam dan
tindakan yang tidak menghormati Dia. Mendukakan pembicaraan masam, yang mendendam dan menolak
Roh Kudus Allah berarti kata yang arogan men- didamaikan. Ada perasaan tidak mau lagi hidup
dukakan Roh Kudus (Edwards, 1999, p.185). Hal damai dengan orang lain. Tidak lagi memberi peng-
yang sama diperjelas oleh Edwards mengutip ampunan kepada orang yang bersalah kepadanya.
Ambrosiaster bahwa Roh Kudus bersukacita karena Tetapi meminta pengampunan kepada orang lain
keselamatan orang percaya bukan untuk dirinya bahkan kepada Tuhan sangat gampang untuk di-
sendiri, karena Roh Kudus tidak memiliki ke- ucapkan. Berharap agar Tuhan mengampuni ke-
kurangan berkat. Jika orang percaya tidak mematuhi salahan kita dan tidak berlaku dengan dirinya untuk
Roh, telah mendukakan Roh. Pekerjaannya di dalam mengampuni orang lain (Jonar Situmorang, 2015,
diri terpotong, tepat ketika dia ingin menjadi bagian p.104). Jika hal ini terjadi di mana diri orang percaya
dari kehidupan (Edwards, 1999, p.185).Roh Kudus tidak membuka hati untuk mengampuni orang lain
yang bekerja dan bersukacita dalam keselamatan maka akan cenderung berpikiran negatif terhadap
akan berduka jika tidak taat kepada-Nya. Hal ini orang lain sehingga menimbul-kan reaksi iri dan ber-
akan menyebabkan Dia akan berhenti bekerja di bicara buruk terhadap orang lain. Sifat yang seperti
dalam diri orang percaya. ini akan membawa keretakan hubungan baik dalam
Namun yang menjadi pertanyaan sekarang rumah, gereja dan juga dalam pertemanan. Itu
ialah mengapa Rasul Paulus langsung mengalihkan sebabnya kepahitan tidak boleh ada (harus dibuang
nasihatnya dari menggunakan perkataan yang benar bukan dijauhi) dalam kehidupan orang sudah meng-
kepada jangan mendukakan Roh Kudus? Jawaban enakan manusia baru. Bahkan Barclay (2004, p.238)
yang cukup jelas diterangkan oleh Bruce. Bruce menawarkan solusi agar orang percaya sebagai
(2012, p.163) menuliskan bahwa percakapan yang orang yang sudah mengenakan manusia baru berdoa
membantu membangun kehidupan bersama di dalam dan meminta tuntunan Allah agar dapat melupakan
Kristus adalah alat yang cocok untuk Roh Kudus semua itu.
gunakan untuk tujuan ini. Di sisi lain, percakapan Kegeraman (Thymos) dan kemarahan (Orge)
(atau kegiatan lain apa pun) yang membahayakan hampir sama artinya atau kedua-duanya saling ber-
kesatuan tubuh Kristus “mendukakan” Roh Kudus. hubungan. Kegeraman itu menekankan ledakan dan
Melalui percakapan yang kotor menjadi-kan Roh kemarahan menekankan sifat yang terus menerus
Kudus berduka karena akan membahayakan per- berseteru. Kegeraman dan kemarahan ibarat pikiran
satuan tubuh Kristus. yang sudah mendidih sehingga menimbulkan reaksi
yang tidak masuk akal di hadapan manusia. Jerome
Membuang Segala Kepahitan, kegeraman, menuliskan bahwa kegeraman yang pada akhirnya
Kemarahan, Pertikaian dan Fitnah menimbulkan amarah itu sama artinya dengan mur-
Kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikai- ka (Edwards, 1999, p. 184). Murka ialah kemarahan
an dan fitnah merupakan golongan kejahatan. Se- yang menginginkan pembalasan. Murka ialah ingin
muanya ini harus dibuang total. Mengapa harus di- sekali menyakiti orang lain bahkan orang yang ter-
buang? Selain tidak mencerminkan kehidupan orang dekat sekalipun. Dua hal ini yakni kegeraman dan
yang sudah mengenakan manusia baru; melalukan

Hendi & T. Aruan, Konsep Manusia Baru Dalam Kristus Berdasarkan Surat Efesus 4:17-32 127
kemarahan yang berkepanjangan sama sekali tidak redam balas dendam yang berkelanjutan jika berani
dibenarkan dalam kekristenan. memberi pengampunan kepada orang yang bersalah.
Pertikaian (Krauge) melukiskan orang yang Alasannya bukanlah karena orang tersebut layak
bila berkelahi naik pitam dan berteriak-teriak. Orang mendapatkannya; melainkan selain dia dapat men-
yang sedang bertikai ialah orang yang mengucapkan dapatkannya juga sebagai orang yang sudah meng-
kata-kata yang tak terkendali atau bisa juga disebut enakan manusia baru harus bisa memberi peng-
perkataan gila di mana bisa saja salah dan me- ampunan kepada orang lain.
nimbulkan dosa. Dan yang terakhir adalah fitnah
(Blasphemia) berarti secara tersembunyi berbicara KESIMPULAN
jahat terhadap seorang sehingga nama baik orang itu Manusia baru di dalam penjelasan Rasul
tercoreng atau menghancurkan reputasi. Hidup ber- Paulus di atas dapat disimpulkan bahwa mereka
buat baik untuk orang lain, penuh kasih sayang dan yang telah mempelajari Kristus yaitu mereka yang
saling mengampuni. mendengar Dia dan diajar di dalamDia menghasil-
Sebagai ganti kelima hal yang di atas (ke- kan 3 hal pokok tentang manusia baru. Pertama,
pahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan manusia baru adalah mereka yang telah menanggal-
fitnah) harus diganti dengan sikap yang dapat mem- kan manusia lama yang membawa kepada kebinasa-
buahkan hasil yang baik ditengah-tengah masyarakat an menurut hawa nafsu yang menyesatkan. Kedua,
atau jemaat. Menggantinya dengan sifat yang khas manusia baru adalah manusia yang telah diperbarui
mencirikan perilaku Allah dan Kristus. Perilaku di dalam roh dari nous.Ketiga, manusia baru adalah
seperti apa yang cocok dengan ciri Kristus di sini? manusia yang diciptakan menurut Allah di dalam
Hidup berbuat baik terhadap orang lain yang di- kebenaran dan kekudusan yang sebenarnya yang
artikan Stott hidup ramah terhadap orang lain (Stott, kemudian dijelaskan dalam satu rangkaian konsek-
2002, p.184). Hendaklah orang percaya ramah se- uensi di dalamnya yaitu pemurnian jiwa dan tubuh
orang terhadap yang lain dan mempunyai hati yang dalam wujud perbuatan-perbuatan baik dan melawan
lembut kepada orang lain. hawa nafsu seperti membuang dusta diantara orang
Selain ramah terhadap seorang kepada yang percaya; tidak marah sampai berlarut-larut; tidak
lain; orang percaya juga harus penuh kasih sayang mencuri lagi; tidak memperkatakan perkataan kotor;
terhadap satu dengan yang lainnya. Mengenakan tidak mendukakan Roh Kudus Allah; membuang se-
manusia baru sangat jelas tidak jauh dari kehidupan gala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian
Yesus Kristus. Artinya Kristus sendiri yang menjadi dan fitnah; hidup berbuat baik terhadap orang lain,
panutan/teladan. Yesus Kristus menunjukkan kasih- penuh kasih saying dan saling mengampuni.
Nya dengan menyerahkan diri-Nya sendiri untuk Sebagai praksis bagi gereja maka pemurnian
orang percaya. Kristus menyerahkan diri-Nya ke- jiwa dan tubuh di atas dikerjakan dalam bentuk
pada orang percaya sama artinya menyerahkan diri- latihan jiwani dan latihan badani. Latihan jiwani
Nya kepada orang percaya (Stott, 2002, p.184). menghasilkan pikiran Kristus. Latihan badani meng-
orang percaya juga harus menunjukkan kasih kepada hasilkan perbuatan-perbuatan Kristus. Latihan jiwani
orang lain. harus dijalani dengan hidup dalam Kristus sehingga
Orang yang mengenakan manusia baru juga orang percaya memiliki Pikiran (Nous) Kristus (1
harus dapat memberi pengampunan kepada orang Kor 2:6). Hanya Roh Kudus yang mengetahui Pikir-
lain. Mengampuni atau memberi maaf kepada orang an Kristus (Yoh 14:26; 1 Kor 2:11). Roh Kudus
lain adalah sifat yang menghargai atau mem- yang membawa Pikiran Kristus ke dalam hati ma-
praktekkan teladan Kristus yang juga mengampuni nusia melalui Nous yang berinteraksi dengan Roh
manusia yang berdosa. Orang percaya sedang me- Kudus dalam doa, puasa, berjaga-jaga (Nepsis), sa-

128 Volume 4, Nomor 1, Januari 2020


kramen, membaca Kitab Suci dan Bapa-bapa Gereja, berjuang memperbarui Nous (Rm 12:2) sampai
dan sembahyang serta ibadah. Hidup yang bijaksana mencapai kedewasaan penuh seperti Kristus (Ef
adalah hidup yang menjemput Pikiran Kristus dalam 4:13-15). Berjuang bersama Roh Kudus supaya
doa masuk ke dalam hati sehingga menguasai pe- memiliki Nous Kristus dan akhirnya berbuah Per-
rangkat batin yaitu pikiran, perasaan, dan kehendak buatan Kristus (buah Roh) setiap hari.
yang kemudian akan menghasilkan perbuatan Kris- Latihan badani pada intinya adalah me-
tus dalam ketaatan. Namun, Iblis tidak tinggal diam nyerahkan segenap anggota tubuh untuk melakukan
untuk menggagalkan kehidupan orang percaya. kebenaran. Nous Kristus memimpin tubuh sehingga
Sebab itu, berjaga-jaga adalah langkah kedua setelah dengan anggota-anggota tubuh melakukan perbuatan
doa. Membentengi Nous dari godaan Iblis. Benteng Kristus. Rasul Petrus menasihati bahwa iman kepada
orang percaya tidak akan kuat jika hanya mengan- Kristus harus ditambahkan kebajikan, pengetahuan,
dalkan komitmen saja. Orang percaya perlu bersi- penguasaan diri, ketekunan, kesalehan, dan kasih (2
nergi dengan Roh Kudus dalam bentuk puasa dan Pet 1:5-8). Iman harus mendatangkan perbuatan-per-
ikut sakramen Perjamuan Kudus dalam ibadah serta buatan baik (virtues) atau perbuan Kristus yang
sembahyang secara teratur dan membaca Kitab Suci. puncaknya adalah kasih (Kol 3:14). Iman dan
Sinergi seperti ini akan terus meningkatkan keberja- perbuatan-perbuatan adalah satu kesatuan dan di-
gaan. Jika orang percaya gagal jangan menyerah se- tegaskan Rasul Yakobus bahwa iman yang hidup
gera bangkit dalam bentuk pertobatan dan air mata. adalah iman yang mengeluarkan atau memiliki per-
Pertobatan dan air mata menguduskan kembali hati buatan-perbuatan baik (Yak 2:17).
untuk mulai berdoa, berjaga-jaga, dan bersinergi.
Itulah siklus askesis atau latihan jiwani orang yang

DAFTAR RUJUKAN
Abineno, JL. Ch. Tafsiran Alkitab Surat Efesus. pians, Vol. VIII. Illinois: Inter Varsity Press
Malang: Gandum Mas, 1993. Downers Grove, 1999.
Barclay, Oliver R. Akal Budi Kristiani: Bukan Darius & Robi Panggara. “Konsep Manusia Baru
Hanya Soal Intelek. Malang: Gandum Mas, Berdasarkan Perspektif Paulus Dalam
1993. Efesus 4:17-32 Dan Implementasinya Dalam
Kehidupan Orang Percaya.” Jurnal Jaffray
Barclay, William, Pemahaman Alkitab Setiap Hari:
Vol 11, No. 2: 2013.
Surat-surat Galatia dan Efesus,Terj. S. Evans, Tony. Kembali Kepada Kasih Mula-mula,
Wismoady Wahono. Jakarta: BPK Gunung Terj. Robert Benedictus. Jakarta: Immanuel,
Mulia, 2004. 1996.
Bratcher, Robert G dan Eugene A. Nida, Ephesians Hendi. Inspirasi Batin.Yogyakarta: Lumela, 2017.
A Translator’s Handbook on Paul’s Letter ______.Inspirasi Kalbu. Yoyakarta: Leutiko Prio,
to The Ephesians. New York: United Bible 2017.
Societies, 1982. ______. Formasi Rohani: Fondasi, Purifikasi, dan
Bruce, F.F. A New Presentation of His Classic the Deifikasi. Yoyakarta: Leutiko Prio, 2018.
Epistle to the Ephesians. Bath, UK: Creative ______. Analisis Teks dan Narasi Dalam Perjanjian
Communications Ltd, 2012. Anthony M. Baru.Yoyakarta: Leutiko Prio, 2014.
Coniaris, The Philokalia: The Bible of Jakes, T.D. Six Pillars from Ephesians: Life Over-
Orthodoz Sprituality. Minneapolis: Light lowing The Spritual Walk Of The Believer.
and Life Publishing, 1998. Washington, DC.: Bethany House, 2012
Edwards, Mark J. Ancient Christian Commentary on Keating, Corey, Exegesis of Ephesians 3:14-19
Scripture: Galatians, Ephesians, Philip- (California: Fuller Theological Seminary,

Hendi & T. Aruan, Konsep Manusia Baru Dalam Kristus Berdasarkan Surat Efesus 4:17-32 129
2003), 4; tersedia di Volume 1. Diterjemahkan oleh G. E. H.
http://www.ntgreek.org/SeminaryPapers/Exe Palmer, Philip Sherrard, dan Kallistos Ware.
getical%20Paper%20on%20Ephesians%203 London: Faber and Faber, 1984.
_14-19.pdf. ____________ . The Philokalia. Volume 2.
Kitchen, Martin. Ephesians: New Testament Read- Diterjemahkan oleh G. E. H. Palmer, Philip
ings. London and New York: Roudledge, Sherrard, dan Kallistos Ware. London: Faber
1994. and Faber, 1984.
Martin, Ralph P. Wo Word Biblical Commentary _____________. The Philokalia. Volume 3.
Ephesians, Vol. 42; Ed. Bruce M. Metzger, Diterjemahkan oleh G. E. H. Palmer, Philip
David A. Hubbard dan Glenn W. Barker. Sherrard, dan Kallistos Ware. London: Faber
Dallas, TexasWord Book Publisher, 1990. and Faber, 1984.
Ndhlovi, John. Bible Study The Book of Ephesians. _______________. The Philokalia. Volume 4.
South Africa: Cosmo Baptist Church, 2013. Diterjemahkan oleh G. E. H. Palmer, Philip
Saud, Saumiman. Dinamika Kehidupan Orang Sherrard, dan Kallistos Ware. London: Faber
Percaya. Jakarta: Yayasan Sinar Nusantara, and Faber, 1984.
2004. Turner, T. Allan. A Study of Ephesians: A Verse by
Tong, Stephen. Pengudusan Emosi. Surabaya: Verse Study of God’s Eternal Purpose In An
Penerbit Momentum, 2011. Through Jesus Christ. London: Allanita
Situmorang, Jonar. Doa Bapa Kami: Bukan Sekadar Press, 2002.
Doa Liturgi. Yogyakarta: Andi Offset, 2015. Wijaya, Hengki. “Pengenaan Manusia Baru Di
Stott, John R.W. Seri Pemahaman dan Penerapan Dalam Kristus: Natur, Proses, Dan Fakta
Amanat Alkitab Masa Kini: Efesus. Terj. Serta Implikasi Teologis Dan Praktisnya.”
Martin B. Dainton dan H.A. Oppusunggu. Jurnal Jaffray Vol.14, No.1: April 2016.
Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Zuck, Roy B. dan Darrel L. Bock, A Biblical Theo-
Kasih/OMF, 2002. logy Of The New Testament, terj. Paulus
St. Nikodemos of The Holy Mountain dan St. Adiwijaya. Malang: Gandum Mas, 2011.
Makarios of Corinth. The Philokalia.

130 Volume 4, Nomor 1, Januari 2020

You might also like