Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 22

PENGARUH LATIHAN FISIK TERHADAP

PENINGKATAN VO2 MAX PADA REMAJA PUTRI


UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
HUBUNGAN IMT TERHADAP AKTIFITAS FISIK
PADA REMAJA

PROPOSAL SKRIPSI

Disusun oleh :
Nama
NIM

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI S1


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2022
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu (quasi

eksperimental). Sedangkan rancangan penelitiannya dengan pre test and post

test two grup design dengan membandingkan antara kelompok perlakuan

diberikan ……. dan ……. Sebelum diberikan perlakuan, kedua kelompok

sampel di ukur keseimbangan dinamis dengan menggunakan time up go

test terlebih dahulu untuk mengetahui peningkatan keseimbangan dinamis

Kemudian setelah menjalani perlakuan, 3 kali seminggu selama 6

minggu kedua kelompok di ukur kembali diukur tingkat keseimbangan

dinamis

XI
O O
P S R

O O

Gambar 3.1 Rancangan Penelitian

Keterangan :

S : Sampel
PS :Purposive Sampel
R : Randomisasi
O1 : Hasil pengukuran VO2 max sebelum perlakuan (pre test)
X1 : Perlakuan pada kelompok 1 dengan latihan fisik berupa jogging
O2 : Hasil pengukuran VO2 max setelah perlakuan (post test)
O3 : Hasil pengukuran VO2 max sebelum perlakuan (pre test)
O4 : Hasil pengukuran VO2 max setelah perlakuan (post test)
43
44

B. Variabel Penelitian

1. Variabel

a. Variabel Bebas (Variabel Independent)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau

yang menyebabkan variabel terikat. Variabel bebas dalam

penelitian ini adalah pursed lips breathing dan diafragma breating

b. Varibael Terikat (Variabel Dependent)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah penurunan sesak nafas

2. Hubungan antara variabel

Variabel bebas Variabel terikat

............................ ………………….

Gambar 3.2. Hubungan Antar Variabel

Keterangan :

: Variabel yang diteliti

: Pengaruh dari variabel bebas


45

C. Definisi Operasional Penelitian

1. pursed lips breathing/ Nordic hamst exc/William aec

Definisi

Gerakannya

Dosis yang diberikan yaitu dilakukan selama 20 menit dengan

frekuensi 3 kali seminggu dan dilakukan selama 6 minggu.


46

2. difragma breathing ecx, dynamic stretching ecx/ Mc Kenzie


Definisi

Gerakannya

Dosis yang diberikan yaitu dilakukan selama 20 menit dengan

frekuensi 3 kali seminggu dan dilakukan selama 6 minggu.

3. sesak nafas, nyeri, fleksibilitas, dll

Konsumsi oksigen maksimal (VO2 max) adalah

Alat ukur yang dipakai adalah dengan cooper test. Cooper test atau tes

lari 12 menit adalah tes lapangan yang populer dan banyak digunakan

untuk memprediksi VO2 max atau kebugaran aerobik, dengan cara berjalan

atau berlari pada lintasan sepanjang 400 meter selama 12 menit. Hasil

test tersebut akan diakumulasikan dengan menggunakan rumus :

VO2 max (ml/kg/mnt) = 22,351 X jarak (m) – 11.3

Intrepretasi : semakin tinggi nilai cooper test nya

mengindikasikan semakin tinggi pula nilai niali VO2 max

Skala data :
47

Tabel 3.1 Nilai VO2 Max


VO2 Max (ml/kg-1/min-1) Women
(Heyward, 2006)
Age (years) Poor Fair Good
20-29 35 36-39 40-43
30-39 33 34-36 37-40
40-49 31 32-34 35-38
50-59 24 25-28 29-30
60-69 25 26-28 29-31
70-79 23 24-26 27-29

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Populasi dalam

penelitian ini adalah mahasiswi putri prodi di Fisioterapi Universitas

„Aisyiyah Yogyakarta.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang merupakan wakil

dari populasi itu. Pengambilan sampel pada penelitian ini

dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik penetapan

sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi yang sesuai

dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel harus memenuhi kriteria

inklusi. Dengan cara sampel tersebut dibagi menjadi 2 kelompok

oleh peneliti. Kelompok pertama diberi perlakuan latihan jogging dan

kelompok kedua atau kelompok kontrol tidak diberi latihan jogging.

Sampel yang peneliti gunakan adalah sampel yang dipilih melalui

serangkaian proses asessment sehingga mewakili populasi. Sampel

dalam penelitian ini adalah mahasiswi Fisioterapi Universitas

„Aisyiyah Yogyakarta yang telah menyetujui untuk menjadi sampel

penelitian 3 kali seminggu selama 6 minggu.


48

a. Kriteria Inklusi

1) Mahasiswi putri Universitas „Aisyiyah Yogyakarta.

2) Remaja atau mahasiswi berusia 18-24 tahun.

3) Nilai VO2max <36 ml/kg/mnt

4) Olahraga atau aktivitas yang kurang dari 2x seminggu

5) Menyatakan bersedia menjadi sampel yang dibuktikan

dengan menandatangani inform consent.

b. Kriteria Eksklusi

1) Memiliki gangguan cardiorespiratoryseperti jantung, paru,

asma, atau riwayat penyakit cardiorespiratory lainnya.

2) Menolak menjadi sampel penelitian

c. Kriteria Drop Out

1) Tidak memenuhi frekuensi latihan yang ditetapkan.

2) Menyatakan mundur dalam program penelitian.

3. Besar Sampel

Besar sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini dihitung

berdasarkan rumus Pocock :


2
2
n , 
 2  1  2

Keterangan :

n : Jumlah sampel
σ : Simpang baku / standar deviasi
α :Tingkat kesalahan I
β :Tingkat kesalahan II
ƒ(α,β) :Interval kepercayaan (7,9)
μ1 :Rerata score fungsional sebelum penerapan
μ2 : Rerata score fungsional setelah penerapan
49

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

Herta (2016) dengan judul penelitian pengaruh fartlek dan jogging

terhadap peningkatan VO2max tim sepakbola SMAN 1 Kota Gajah

didapatkan hasil nilai rerata kapasitas vital paru-paru μ 1 = 12,32,

standar deviasi σ

=1,54, hasil nilai rerata μ2 = 16,016. Dengan demikian besar sampel

dapat dihitung sebagai berikut :

Jumlah sampel = 2,74288 + (50% x n)

= 2,74288 + 1,37144

= 4,11432 (dibulatkan 5)

Dari perhitungan di atas jumlah sampel yang didapat adalah

2,74288. Untuk mengantisipasi pengguguran responden maka hasil awal

ditambah 50% (1,37144), maka (2,74288 + 1,37144) = 4,11432

dibulatkan menjadi

5. Hasil rumusan di atas dapat disimpulkan bahwa kelompok

memiliki jumlah sampel 5 orang.

E. Etika Penelitian

Etika atau kode etik dalam penelitian adalah norma yang berlaku

bagi kelompok tertentu sebagai dasar untuk bertindak atau melakukan


50
sesuatu. Oelh karena itu jangan sampai di dalam pekerjaan penelitian

terganggu oleh
51

salah pengertian, ketersingguan perasaan orang lain atau masyarakat atau

bahkan instasi pemerintahan atau swasta, yang seharusnya tidak boleh terjadi.

Untuk itu hal-hal yang perlu diperhatikan dalam etika penelitian, yaitu :

1. Lembar Persetujuan (Informed Consent)

Informed consent merupakan pernyataan responden untuk diambil

datanya dan ikut serta dalam penelitian. Responden diberi penjelasan

tentang penelitian yang akan dilakukan dan melibatkan

keikutsertannya, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tata cara

penelitian, dan kemungkinan akan resiko yang dapat terjadi. Informed

consentdilakukan sebelum penelitian dilaksanakan dan setelah responden

memahami isi dari lembar informed consent maka ia harus

membubuhkan tanda tangan persetujuan..

2. Tanpa Nama (Anonymity)

Identitas responden (nama) dirahasiakan dengan tidak

mencantumkannya di dalan lembar alat ukur maupun dalam penyajian

hasil penelitian. Untuk menjaga kerahasiaan nama responden dapat diganti

dengan menuliskan kode responden.

3. Kerahasiaan (Confidentialty)

Peneliti menjamin kerahasiaan informasi yang diperoleh dari

responden baik informasi yang berhubungan dengan penelitian

maupun informasi lainnya.

F. Alat dan Metode Penelitian

1. Alat dan bahan yang digunakan untuk pengumpulan data.

a. Formulir biodata responden.

b. Lembar informed consent.


52

c. Alat tulis untuk mencatat data.

d. Meteran.

e. Stopwatch

f. Peluit

2. Metode pengumpulan data.

a. Meminta persetujuan pasien (informed consent) untuk

menjadi sampel penelitian.

b. Pasien mengisi formulir data diri.

c. Melakukan wawancara singkat.

d. Mengumpulkan biodata dikaji untuk disiapkan menjadi

sampel sesuai dengn kriteria inklusi dan eksklusi.

e. Peneliti meminta sampel untuk mengambil nomer undian untuk

menentukan kelompok.

f. peneliti melakukan pengukuran variabel terikat (sesak nafas,

nyeri,dll) sebelum perlakuan

g. Peneliti memberikan perlakuan pada sampel yang sesuai dengan

variabel penelitian yaitu latihan fisik berupa latihan jogging.

h. peneliti melakukan pengukuran variabel terikat (sesak nafas, nyeri,dll)

sebelum perlakuan

i. Peneliti melakukan analisa data dan pembuatan laporan hasil

penelitian.

G. Metode pengolahan dan Analisis Data

Data yang terkumpul dalam tahap pengumpulan data perlu diolah

terlebih dahulu. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan semua data yang

terkumpul, menyajikan dalam susunan yang rapi kemudian menganalisanya.

Pada tahap pengolahan data ada tiga kegiatan yang dilakukan,

yaitu penyuntingan (editing), pengkodean (coding), dan tabulasi (tabulating).


53

1. Metode Pengolahan Data

Pada penelitian ini, pengolahan data dilakukan mulai dari persiapan,

tabulasi, sampai dengan tahap analisa data sesuai dengan pendekatan

penelitian.

a. Editing (Penyuntingan Data)

Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau

dikumpulkan melalui kuisioner di sunting (edit) terlebih

dahulu. Kemudian dimasukkan dalam tabel data bservasi.

b. Coding

Setelah semua kuisioner di edit atau di sunting, selanjutnya

dilakukan pemgkodean atau coding, yakni mengubah data berbentuk

kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan.

c. Tabulating

Membuat tabel-tabel data sesuai dengan tujuan penelitian

atau yang diinginkan oleh peneliti.

2. Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisa dengan langkah-langkah

sebagai berikut :

a. Statsitik Deskriptif

Digunakan untuk menggambarkan karakteristik fisik sampel

yang meliputi usia, jenis kelamin, komposisi tubuh (IMT),

aktivitas/latihan fisik, dan hasil VO2 max yang datanya diambil

sebelum dan sesudah perlakuan perlakuan 6 minggu.


54

b. Uji Normalitas

Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu harus diketahui

distribusi data apakah normal atau tidak. Untuk mengetahui

normalitas distribusi data dengan menggunakan Saphiro Wilk Test.

Uji normalitas data jika nilai p<0,05 maka data berdistribusi

tidak normal, jika nilai p>0,05 maka data berditribusi normal

diatas diketahui pada kelompok perlakuan didapatkan hasil

sebelum dan sesudah perlakuan yaitu p >

0,467 dan p > 0,285, karena signifikasinya p>0,05 sehingga ditarik

kesimpulan distribusi data normal. Sedangkan pada kelompok

kontrol nilai uji normalitas awal dan akhir p > 0,945 dan p > 0,310,

karena signifikasinya p>0,05 sehingga ditarik kesimpulan distribusi

data normal.

Jika dua kelompok :

Dilakukan uji homogenitas dengan menggunakan lavene’s test

Uji homogenitas data jika nilai p<0,05 maka data tidak homogen,

jika nilai p>0,05 maka data homogen

c. Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel berpasangan

karena data berdistribusi normal menggunakan Paired Simpel t-test.

Jika tidak normal maka menggunakan Mann Whytney

Dalam penelitian ini hasil uji hipotesis adalah :

Ha : Ada pengaruh latihan fisik terhdap peningkatan VO2max pada

remaja putri Universitas „Aisyiyah Yogyakarta

Nilai signifikasi adalah p=0,002, nilai p dihitung lebih kecil dari


55
0,05 (p<0,05) maka Ha diterima dan Ho ditolak, yang berarti

ada pengaruh latihan fisik terhadap peningkatan VO2 max pada

remaja putri Universitas „Aisyiyah Yogyakarta.

H. Pelaksanaan Jalannya Penelitian

1. Melakukan observasi tempat penelitian, alat penelitian, dan sampel.

2. Menyusun proposal penelitian dengan pembimbingan dosen.

3. Melakukan seminar proposal disertai dengan revisi.


56

4. Mengajukan surat izin dari pihak Universitas „Aisyiyah Yogyakarta guna

pengajuan izin tempat penelitian.

5. Melakukan penyebaran kuesioner pada mahasiswi Universitas „Aisyiyah

Yogyakarta. Juesioner ini bertujuan untuk menyaring sampel yang sesuai

kriteria inklusi.

6. Melaksanakan penelitian berupa responden melakukan lathan fisik

berupa latihan jogging yang diindtrukturi oleh peneliti sendiri, dan

dilakukan 3 kali seminggu selama 6 minggu.

7. Setelah data terkumpul kemudian dilakukan pengolahan data melalui

beberapa tahap yaitu memeriksa kelengkapan, keseragaman data

(editing), memberikan tanda-tanda (coding) pada setiap data

untuk memudahkan mengenali kembali catatan dan memudahkan

analisa, memindahkan data yang ada ke table (tabulating). Kemudian

yang terakhir dilakukan uji analisis data

8. Melaksanakan ujian skripsi disertai revisi.

NO NAMA USI JENIS BB TB IM AKT NYERI NYE NNS S


RESPON A KELA T FISIK KEL1 RI YYE E
DEN MIN PRE KEL EELL
1POS RRI I
T I I S S
I I
KKHH
EE
L L NN
YY
2 2 EE
WR
P P RI
ROI
ES K
T KE
EL
L
2
1
1 AS
2 RDS
57
3

30
DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, R. (2015). Profil VO2 max dan Profil Mental Pendaki Pamor 14 Peaks
Expedition IV Universitas Pendidikan Indonesia. Terdapat di :
http:// repository.upi.edu/ di akses pada tanggal 2 Oktober 2017
Adeka, S.H. (2011). Pengembangan Persamaan VO2Max Dan Evaluasi HR
Max (Studi Awal Pada Pekerja Pria) ( Thesis). Semarang :
Universitas Diponogoro
Adhikarmika. (2009). Pengaruh Latihan fisik Terprogram Terhadap Komsumsi
Oksigen Maksimal Pada Siswa sekolah Bola Voli Tugu Muda Semarang Usia
11-13 tahun. Semarang : Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Anonim. (2017). Metabolisme aerobik dan anearobik. Artikel kesehatan
Fisiologi Olahraga Terdapat di :
http://www.fisiologiolahraga.tk/2015/09/metabolisme- aerobik-dan-
anaerobik.html di akses pada tanggal 3 Oktober 2017
Anusopati, A.E. Setiakarnawijaya,Y. Fitrianto, E.J. (2017). Pengaruh
Latihan Jogging Terhadap Peningkatan VO2 max Pada Kelompok
Hemoglobin rendah Dan Normal Siswa SMA Negeri 8 Bogor. FIK :
Universitas Negeri Jakarta
Aryani. (2010). Kesehatan Remaja Problem dan Solusinya. Jakarta: Salemba Medika
Bandyopadhyay. (2015). Validity of Cooper’s 12 Minute Run Test For
Estimate Oxygen Uptake in Male University Student. Biology of Support
Volume 32, Nomer 1.
Banibrata, D. (2013). Estimation Of Maximum Oxygen Uptake By Evaluating Cooper
12 Min Run Test In Female Student Of West Bengal India. Journal Of Human
Sport and Exercise Volume 8, Issue 4.ISSN : 1988-5202
Barreira, V.T. Rowe, D.A. Kang, M. (2010). Parameters Of walking And Jogging In
Healty Young Adults. Internasional Journal of Exercise Science Volume 3(1),
Tahun 2010
Bute, S.S. Shete, A.N. Khan, S.T. (2014). A Comparative Study of VO2 Max
in Young Female Athletes and Non-Athletes. Journal of Sports and
Physical Education Volume 1, Issue 7. ISSN : 2347-6737
Davis, S. (2016). The Running Atlas : A Literature Review Of Running Form
and
Technique (Thesis). University of wyoming
Dhara, S dan Chatterjee, K. (2015). A Study of VO2 max in Relation with Body Mass
Index (BMI) of Physical Education Students. Research Journal of
Physical Education Sciences Volume 3. ISSN : 2320– 9011
Dinkes. (2016). Profil kesehatan Propinsi Jawa Tengah Tahun 2016. Terdapat
di :
http://www.dinkesjatengprov.go.id di akses tanggal 9 Oktober 2017
Du, H. Newton, PJ. Salamonson, Y. Carrieri, VLC. Davidson, P. (2008). A Riview
The Six Minute Walk Test : Its Implication as a Self-Administered Assesment
Tool. Europan Journal Of Cardiovascular Nursing 8 (2009) 2-8.
Fatmah. (2011). Senam Aerobik dan Konsumsi Zat Gizi Serta
Pengaruhnya
Terhadap Kadar Kolesterol Darah wanita. JGKI 8:23-27
Fox, S.I. (2007). Respiratory Physiology : The Respiratory System. Di akses
pada tanggal 22 Januari 2018
Ghofraniha, L. Sani, Z.D. Vakilian, F. Khajedalooyi, M. Ababshahi, Z. J. (2015). The
Six Minute Walk Test (6MWT) For The Evaluation of Pulmonary Diseases.
Journal of Cardio-Thoracic Medicine Volume 3(2). ISSN : 284-287.
Girwijiyo, S.H.Y.S dan Sidik, D.Z. (2013). Ilmu Faal Olahraga. Cetakan
kedua.
Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Hanifah, S. (2015). Analisis Tingkat VO2 Max Siswa SMA Negeri 1 Balung
Kabupaten Jember. Jurnal Kesehatan Olahraga Volume 3, Nomer 1,
Tahun
2015, Halaman 176-286.
Harmer M. Chida Y. (2008). Walking and Primary Prevention. A Meta-Analysis of
Prospective Cohort Studies Brithis. Journal of Sports Medicine Volume 42,
Nomer 238, Tahun 2008;
Herta, I.K. (2016). Pengaruh Fartlek dan Jogging Terhadap Peningkatan VO2 max
Tim Sepak Bola SMAN 1 KotaGajah. Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan
dan Rekreasi. FKIP : UNILA
Heyward. (2006). Data Standar Pengukuran VO2 max. Di akses pada tanggal
25
September 2017 Ng.com/en/community/history-of-indoor-cycling.
Jackson, H.L. (2008). Cardiovaskuler Fitness and Lung Function Of Adult Men and
Women In The United States: NHANES 1990-2002. Texas, USA: University
of North Texas.
Kemenkes. (2013). Hasil General Tentang Kebugaran Jasmani. Di akses pada
tanggal 25 Juni 2017 http://www.depkes.go.id
Khotimah, S. (2014). Modul dasar Asessment Fisioterapi Kardiopulmunal.
Yogyakarta : Universtitas „Aisyiyah Yogyakarta
Kisner, C and Colby, L.A. (2012). Therapuetic Exercise Foundations and
Techniques ed. 6. Philadelphia : Davis Company
Kokkinos, P. (2008). Physical Activity and Cardiovascular Disease
Prevention : Current Recommendations. Angiology Volume 59, Tahun 2008.
Kuswari, M. (2016). Penilaian Status Kebugaran Anak Sekolah Dasar Durikepa 11
Jakarta Barat. Jurnal Abdimas Volume 3, Nomer 1, September 2016.
Kwan, M.Y. Jhon, C. Guy E, F. Eleanor E, P. (2012). Physical Activity and Other
Health Risk Behaviors During the Transition Into Early Adulthood. Volume
42, Issue 1, pages 14-20.
McArdle, W.D. Katch, F.I. Katch, V.L. (2007). Exercise Physiology: Energy,
Nutrition, and Human Performance ed 6. USA : Lippincott Williams &
Wilkins.
McMurray, R dan Ondrak, K. (2008). Energy Expenditure of Athletes. Di
dalam Wollinsky I, Driskell J, editor, Sport Nutrition Energy Metabolism
and Exercise. Boca Raton : CRC Press
Moradichaleshtorin. Salami, M. Jafari. A, A. (2008). The Effect of Amount of
Physical Activity on Cardio Respiratory Fitness and Body Composition.
Journal of Exercise Science and Physiotherapy volume 4, Nomer 2, pages 71-
75
Munadia. Nusdwinuringtyas, N. Nasution, A.S. (2010). Nilai Rerata Jarak Tempuh
Uji Jalan Enam Menit Pada Anak Kelompok Usia 9—10 Tahun.
Manjalan Kedokteran Indonesia Volume 60 Nomer 5, Mei 2010.
Nurliyani, S. (2015). Pemberian Interval Training dan Contineus Training Terhadap
Peningkatan VO2max pada Remaja Wanita (Thesis). Jakarta: Universitas Esa
Unggul
Oktavia, S.D. (2009). Hubungan Karakteristik Perilaku Seksual Remaja. Jakarta
: Salemba Medika
Pearce, E.C. (2009). Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta : PT Gramedi
Pustaka Utama.
Penry, J.T. Wilcox, A.R. Yun, J. (2011). Validity and Reability Analysis Of Cooper’s
12 Minute Run And The Multistage Shuttle Run In Healty Adults. Jurnal Of
Strenght and Conditioning Research Volume 25(3). ISSN : 597-605
Permenkes. (2013). Peraturan Menteri Kesehatan tentang Penyelenggaraan
Pekerjaan dan Praktik Fisioterapis. No 80. Di akses pada tanggal 20
Juni
2017 http://www.sribd.com/doc/
Prabowo, B. (2014). Tingkat Kebugaran Jasmani Anggota Klub Jantung Sehat
Mugas Kota Semarang Tahun 2013. Journal of Physical Education,
Sport, Health, and Recreations Vol 3 No 6 Tahun 2016
Prabowo, E. Bagiada, A. Imron, M.A. (2016). Perbedaan Pelatihan Jalan Dengan
Static Bicycle Terhadap VO2 Max Insiprasi Maksimal, Dan Heart Rate Pada
Lansia. Sport and Fitness Journal Volume 4, No.2, Oktober 2016.
Rai, R. Chugh, P. Negi, M.PS. (2015). A Study On Cardiovascular Fitness of
Sedentary Collage Students. Internasional Journal of cience and research
(IJSR) Volume 4, Issue 6. ISSN : 2319-7064
Regima, S.E. Balakrishnan, R. Thanabalan. (2016). Effect of Body Mass Index
On
The VO2 max In Female AMU Students. IJPESH Volume 3(1). ISSN : 2394-
1685.
Riskesdas. (2007). Laporan Riset Kesehatan Dasar 2007. Jakarta: Depkes RI
Salehi, S. Shekari, M.J. Shahpar, F.M. (2014). Factors Affecting Maximal
Aerobic
Capacity (VO2 max) in Iranian Non-Athletic Mowen. AENSI Journal Volume
8(4), Pages 1077-1081. ISNN : 1995-0756.
Sarwono, S. (2011). Psikologi Remaja. Jakarta : PT Rajagraindo Persada.
Scribbans, T.D. Vescey, S. Hankinson, P.B. Foster, W. Gurd, B.J. (2016). The Effect
of Trainning Intensity on VO2max in Young Healty Adult : A
Meta- Regression and Meta-Analysis. Internasional Journal of Exercise
Science Volume 9, No 2. ISSN : 230-247
Setiadi. (2007). Anatomi dan Fisiologi Manusia. Yogyakarta : Graha Ilmu
Sharkey, B.J. (2011). Kebugaran dan Kesehatan. Edisi ke 2. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Sugiyanto. (2010). Adolescent Development (Perkembangan). FIK UNY: Yogyakarta
Swain, D.P. (2005). Moderate or Vigorous Intensity Exercise : Which Is Better For
Improving Aerobik Fitness?. Journal Preventive Cardiology. ISSN : 1520-
037x
Tortora, G.J and Derrickson, B. (2012). Principles of Anatomy and Physiology Ed.
13. USA: Quad Graphics
Vittala, G. Nurmawan, I.P.S. Silakarma, D. Sutadarma, I.W.G. (2016).
Pengaruh Jantung Sehat Terhadap Peningkatan Kardiorespirasi Pada
Mahasiswi Dengan Kelebihan Berat Badan di Program Studi Fisioterapi
Kedokteran Universitas Udayana (Thesis). Universitas Udayana
Wahyudi, T dan Prayitno, D. (2007). Manfaat Jalan Kaki terhadap Peningkatan
Derajat Kesehatan Jasmani Usia Lanjut. Jurnal Fisioterapi Indonesi Volume
7, Nomer 2, Oktober 2007
Watulingas, I. Rampengan, J.J.V. Polii, H. (2013). Pengaruh Latihan Fisik Aerobik
Terhadap VO2 Max Pada Mahasiswa Pria Dengan Berat Badan Lebih
(Overweight). Jurnal e- Biomedik Volume 1, Nomer 2, Juli 2013.
Wijanarko, I.W. (2016). Tingkat Daya Tahan Kardiorespirasi Peserta Ekstrakuliner
Sepakbola Di SMP Negeri 2 Pengasih Kabupaten Kulonprogo (Skripsi). FIK
: Universitas Negeri Yogyakarta
Zdravevski, E. Stojkoska, B.R. Standi, M. Schulz, H. (2017). Automatic
Machine- Learning Based Identification of Jogging periods from
accelerometer Measurements of Adolescent Under Field conditions. PloS
One Volume
12(9), Tahun 2017.

You might also like