Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 16

Makalah

Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni

(Dosen Pengampu : Dr.Rusdin Djibu, M.Pd)

Disusun Oleh:

Nama : Raflin H. Taib


Nim :431421001
Mata Kuliah : Agama
Kelas/Semester : A/Ganjil (1)

PROGRAM STUDI BIOLOGI

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni "
dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Agama. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang Makna IPTEKS, seni dalam konsep islam, seni yang
halal dan haram, Iman dan Ilmu serta Amal sebagai kesatuan, Keutamaan Orang Berilmu
dan Beriman bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr.Rusdin Djibu, M.Pd selaku guru Mata
Kuliah Agama. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Suwawa, 27 September, 2021


Penulis
Raflin H. Taib

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.....................................................................................................................2
2.1 Pengertian IPTEK dan seni..........................................................................................2
2.2 Seni dalam konsep islam..............................................................................................4
2.3 Seni yang halal dan haram...........................................................................................5
2.4 keutamaan orang beriman dan berilmu........................................................................9
BAB III.................................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan................................................................................................................11
3.2 Saran...........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di zaman modern saat ini ilmu pengetahuan sangat dibutuhkan dalam kemajuan suatu
bangsa, serta ilmu tersebut akan berpengaruh terhadap taraf ekonomi,sosial dan intelektual
seseorang. Dari tahun ke tahun IPTEK sudah berkembang dengan pesat. Bahkan untuk
oknum-oknum tertentu IPTEK merupakan suatu kebutuhan primer.
Islam sangat memperhatikan pentingnya ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
dalam kehidupan dalam umat manusia. Martabat manusia di samping ditentukan oleh
peribadahan nya kepada Allah, juga ditentukan oleh kemampuan mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni. Bahkan di dalam Al-qur’an sendiri Allah menyatakan
bahwa hanya orang yang berilmu lah yang benar takut kepada Allah.
Dialog antara Allah dan Malaikat ketika Allah mau menciptakan manusia dan Malaikat
mengatakan bahwa manusia akan berbuat kerusakan dan menumpahkan darah, Allah
membuktikan keunggulan manusia dari pada Malaikat dengan kemampuan manusia
menguasai ilmu melalui kemampuan menyebutkan nama-nama. IPTEK dan seni dalam
praktik mampu mengangkat harkat dan martabat manusia karena melalui IPTEK dan seni
manusia mampu melakukan eksplorasi kekayaan alam yang disediakan oleh Allah. Oleh
karena itu dalam pengembangan ilmu IPTEK dan seni, nilai-nilai islam tidak boleh
diabaikan agar hasil yang diperoleh memberikan kemanfaatan sesuai dengan fitrah hidup
manusia.

1.2 Rumusan Masalah


1. bagaimana pengertian dari IPTEK dan seni?
2. Bagaimana seni dalam konsep islam?
3. Jelaskan bagaimana seni yang halal dan haram?
4. Bagaimana keutamaan orang beriman dan berilmu?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami pengertian dari IPTEK dan seni
2. Mengetahui dan memahami seni dalam konsep islam
3. Mengetahui dan memahamiseni yang halal dan haram
4. Mengetahui dan memahami keutamaan orang beriman dan berilmu

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian IPTEK dan seni


IPTEK adalah singkatan dari ‘Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi, yaitu suatu sumber
informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan ataupun wawasan seseorang dibidang
teknologi.
Dapat juga dikatakan, definisi IPTEK ialah merupakan segala sesuatu yang
berhubungan dengan teknologi, baik itu penemuan yang terbaru yang bersangkutan
dengan teknologi ataupun perkembangan dibidang teknologi itu sendiri. Ilmu adalah
pengetahuan yang sudah diklasifikasi, diorganisasi, disistematisasi, dan diinterpretasi,
menghasilkan kebenaran obyektif, sudah diuji kebenarannya dan dapat diuji ulang
secara ilmiah. Secara etimologis, kata ilmu berarti kejelasan, karena itu segala yang
terbentuk dari akar katanya mempunyai ciri kejelasan. Kata ilmu dengan berbagai
bentuknya terulang 854 kali dalam Alqur’an. Kata ini digunakan dalam arti proses
pencapaian pengetahuan dan obyek pengetahuan. (Quraish Shihab, 1996)
1. Pengertian IPTEK
Dalam sudut pandang filsafat ilmu, pengetahuan dengan ilmu sangat berbeda
maknanya. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui
tangkapan panca indra, intuisi dan firasat sedangkan, ilmu adalah pengetahuan yang
sudah diklasifikasi, diorganisasi, di sistematisasi dan di interpretasi sehingga
menghasilkan kebenaran objektif, sudah diuji kebenarannya dan dapat diuji ulang
secara ilmiah. Secara etimologis kata ilmu berarti kejelasan, oleh karena itu segala
yang terbentuk dari akar katanya mempunyai ciri kejelasan. Dalam Al-Qur’an, ilmu
digunakan dalam arti proses pencapaian pengetahuan dan objek pengetahuan sehingga
memperoleh kejelasan. Dalam kajian filsafat, setiap ilmu membatasi diri pada salah
satu bidang kajian. Sebab itu seseorang yang memperdalam ilmu tertentu disebut
sebagai spesialis, sedangkan orang yang banyak tahu tetapi tidak mendalam disebut
generalis.
Pandangan Al-Qur’an tentang ilmu dan teknologi dapat diketahui prinsip-
prinsipnya dari analisis wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW.
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang
mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam, Dia mengajar kepada manusia apa

2
yang tidak diketahuinya (Q.S. Al-A’laq: 1- 5). Istilah teknologi merupakan produk
ilmu pengetahuan. Dalam sudut pandang budaya, teknologi merupakan salah satu
unsur budaya sebagai hasil penerapan praktis dari ilmu pengetahuan.
Meskipun pada dasarnya teknologi juga memiliki karakteristik obyektif dan netral.
Dalam situasi tertentu teknologi tidak netral lagi karena memiliki potensi untuk
merusak dan potensi kekuasaan. Disinilah letak perbedaan ilmu pengetahuan dengan
teknologi. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), teknologi diartikan sebagai
“kemampuan teknik yang berlandaskan pengetahuan ilmu eksakta dan berdasarkan
proses teknis”.
Teknologi juga dapat membawa dampak positif berupa kemajuan dan kesejahteraan
bagi manusia juga sebaliknya dapat membawa dampak negative berupa ketimpangan-
ketimpangan dalam kehidupan manusia dan lingkungannya yang berakibat kehancuran
alam semesta. Dalam pemikiran islam, ada dua sumber ilmu yaitu akal dan wahyu.
Keduanya tidak boleh dipertentangkan. Manusia diberi kebebasan dalam
mengembangkan akal budinya berdasarkan tuntunan Al-Qur’an dan sunah rasul. Atas
dasar itu ilmu dalam pemikiran islam ada yang bersifat abadi (mutlak) karena
bersumber dari allah. Ada pula ilmu yang bersifat perolehan (nisbi) karena bersumber
dari akal pikiran manusia.
2. Pengertian Seni
Dalam bahasa Sanskerta, kata seni disebut cilpa. Sebagai kata sifat, cilpa berarti
berwarna, dan kata jadinya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang
indah atau dihiasi dengan indah. Sebagai kata benda ia berarti pewarnaan, yang
kemudian berkembang menjadi segala macam keriaan yang artistik.
Cilpacastra adalah buku atau pedoman bagi para cilpin, yaitu tukang, termasuk
didalamnya apa yang sekarang disebut seniman. Memang dahulu belum ada perbedaan
antara seniman dan tukang. Pemahaman seni adalah yang merupakan ekspresi pribadi
belum ada dan seni adalah ekspresi keindahan masyarakat yang bersifat kolektif. Yang
demikian ini ternyate tidak hanya terdapat di India dan Indonesia. Juga terdapat di
Barat pada masa lampau.
Dalam bahasa Latin pada abad pertengahan, ada terdapat istilah-istilah ars, artes,
dan artista. Ars adalah teknik atau craftsmanship, yaitu ketangkasan dan kemahiran
dalam mengerjakan sesuatu; adapun artes berarti kelompok orang- orang yang
memiliki ketangkasan atau kemahiran; artista adalah anggota yang ada didalam
kelompok-kelompok itu. Ars inilah yang kemudian berkembang menjadi I’arte (italia),

3
I’art (Perancis), Elarte (Spanyol), dan Art (Inggris), dan bersamaan dengan itu isinya
pun berkembang sedikit demi sedikit karah pengertiannya yang sekarang.
Tetapi di Eropa ada juga istilah-istilah yang lain, orang Jerman menyebut seni
dengan Kusta dan orang Belanda dengan Kusta, yang berasal dari kata lain walaupun
dengan pengertian yang sama. Bahasa Jerman juga menyebut dengan istilah die Art
yang berarti cara, jalan, atau modus, yang juga dapat dikembalikan pada asal mula
pengertian dan kegiatan seni, namun demikian die Kunst-lah yang di angkat untuk
istilah tersebut.
2.2 Seni dalam konsep islam
Pandangan Islam tentang seni. Seni merupakan ekspresi keindahan. Dan keindahan
menjadi salah satu sifat yang dilekatkan Allah pada penciptaan jagat raya ini. Allah
melalui kalamnya di Al-Qur’an mengajak manusia memandang seluruh jagat raya
dengan segala keserasian dan keindahannya. Allah berfirman: “Maka apakah mereka
tidak melihat ke langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan
menghiasinya, dan tiada baginya sedikit pun retak-retak?” [QS 50: 6].
Allah itu indah dan menyukai keindahan. Inilah prinsip yang didoktrinkan Nabi
Muhammad SAW kepada para sahabatnya. Ibnu Mas’ud meriwayatkan bahwa
Rasulullah saw. bersabda:
“Tidak masuk surga orang yang di dalam hatinya terbetik sifat sombong seberat atom.”
Ada orang berkata,” Sesungguhnya seseorang senang berpakaian bagus dan bersandal
bagus.” Nabi bersabda,” Sesungguhnya Allah Maha Indah, menyukai keindahan.
Sedangkan sombong adalah sikap menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.”
(HR. Muslim).
Bahkan salah satu mukjizat Al-Qur’an adalah bahasanya yang sangat indah,
sehingga para sastrawan arab dan bangsa arab pada umumnya merasa kalah
berhadapan dengan keindahan sastranya, keunggulan pola redaksinya, spesifikasi
irama, serta alur bahasanya, hingga sebagian mereka menyebutnya sebagai sihir.
Dalam membacanya, kita dituntut untuk menggabungkan keindahan suara dan akurasi
bacaannya dengan irama tilawahnya sekaligus.
Rasulullah bersabda:
“Hiasilah Al-Qur’an dengan suaramu.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Nasa’I, Ibnu Majah,
Ibnu Hibban, Darimi).
Maka manusia menyukai kesenian sebagai representasi dari fitrahnya mencintai
keindahan. Dan tak bisa dipisahkan lagi antara kesenian dengan kehidupan manusia.

4
Namun bagaimana dengan fenomena sekarang yang ternyata dalam kehidupan sehari-
hari nyanyian-nyanyian cinta ataupun gambar-gambar seronok yang diklaim sebagai
seni oleh sebagian orang semakin marak menjadi konsumsi orang-orang bahkan anak-
anak.Sebaiknya di kembalikan kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Bahwa dalam Al-
Qur’an disebutkan:
“Dan diantara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak
berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan
menjadikan jalan Allah itu sebagai olok-olokan. Mereka itu memperoleh azab yang
menghinakan.” (QS. Luqman: 6)
Jikalau kata-kata dalam nyanyian itu merupakan perkataan-perkataan yang tidak
berguna bahkan menyesatkan manusia dari jalan Allah, maka HARAM nyanyian
tersebut. Nyanyian-nyanyian yang membuat manusia terlena, mengkhayalkan hal-hal
yang tidak patut maka kesenian tersebut haram hukumnya
Menurut Seyyed Hossein Nasr, seni Islam merupakan hasil dari pengejawantahan
Keesaan pada bidang keanekaragaman. Artinya seni Islam sangat terkait dengan
karakteristik-karakteristik tertentu dari tempat penerimaan wahyu al-Qur’an yang
dalam hal ini adalah masyarakat Arab. Jika demikian, bisa jadi seni Islam adalah seni
yang terungkap melalui ekspresi budaya lokal yang senada dengan tujuan Islam.
Sementara itu, bila kita merujuk pada akar makna Islam yang berarti menyelamatkan
ataupun menyerahkan diri, maka bisa jadi yang namanya seni Islam adalah ungkapan
ekspresi jiwa setiap manusia yang termanifestasikan dalam segala macam bentuknya,
baik seni ruang maupun seni suara yang dapat membimbing manusia kejalan atau pada
nilai-nilai ajaran Islam.
Di sisi lain, dalam Ensiklopedi Indonesia disebutkan bahwa seni adalah penjelmaan
rasa indah yang terkandung dalam jiwa manusia, dilahirkan dengan perantaraan alat
komunikasi kedalam bentuk yang dapat ditangkap oleh indra pendengaran (seni suara),
penglihatan (seni lukis dan ruang), atau dilahirkan dengan perantaraan gerak (seni tari
dan drama).
Dari difinisi yang kedua ini bisa jadi seni Islam adalah ekspresi jiwa kaum muslim
yang terungkap melalui bantuan alat instrumental baik berupa suara maupun ruang. Hal
ini juga bisa kita lihat dalam catatan sejarah bahwa dalam perkembangannya baik seni
suara maupun ruang termanifestasikan.
Dengan definisi demikian, maka setiap perkembangan seni baik pada masa lampau
maupun masa kini bisa dikatakan seni Islam asalkan memenuhi kerangka dasar dari

5
difinisi-difinisi di atas. Dengan kata lain, seni bisa kita kategorikan seni Islam bukan
terletak pada dimana dan kapan seni tersebut termanifestasikan, melainkan pada esensi
dari ajaran-ajaran Islam yang terejahwantah dalam karya seni tersebut.
2.3 Seni yang halal dan haram
Seni dalam pandangan Nabi Muhammad SAW merupakan suatu hal yang
diperbolehkan. Banyak hadis yang menerangkan tentang ketertarikan, penegasan dan
kecenderungan Nabi dalam menikmati seni. Bahkan sejumlah hadis dengan perawi,
sanad dan matan yang sahih menerangkan serta mengaktualisasikan sejumlah kejadian
dan momen-moment di mana Rasul ikut mengekspresikan nilai-nilai ekstetika bermain
musik.
Seperti didapati dalam hadis, dari Aisyah ra, ia berkata dua gadis perempuan budak
sedang menyanyikan sebuah nyanyian seraya memukul gendang, (kulihat) Rasulullah
berbaring tetapi dengan memalingkan mukanya. Pada saat itu Abu Bakar masuk dan ia
marah kepada saya katanya “di tempat Nabi ada seruling saitan? ” mendengar hal
tersebut Rasul berkata “ biarkanlah keduanya wahai Abu Bakar.” Tatkala Abu Bakar
tidak memperhatikan lagi maka saya suruh kedua budak itu keluar. Waktu itu adalah
hari raya di mana orang-orang Sudan sedang menari dengan memainkan alat-alat
penangkis dan senjata perangnya (HR. Bukhari).3 Dari hadis di atas dapat diketahui
bahwa Rasulullah SAW tidak melarang dalam mengekspresikan seni dan musik,
dengan syarat nyanyian yang dilantunkan mestilah berisikan hal-hal yang ma’ruf tidak
mengarah kepada lantunan kemaksiatan. Hadis tersebut juga sebagai landasan para
ulama yang membolehkan nyanyian dan musik.
Dalam Ensiklopedi Indonesia seni adalah penjelmaan rasa indah yang terkandung
dalam jiwa manusia, yang dilahirkan dengan perantaraan alat komunikasi ke dalam
bentuk yang dapat ditangkap oleh indera pendengar, indera penglihatam, atau
dilahirkan dengan perantaraan gerak.“Hukum asal segala sesuatu adalah boleh”, dan
“tidak ada hukum haram kecuali dengan nash yang qath’i”. Nash yaitu dalil yang
hanya memiliki satu indikasi makna saja, sedangkan qath’i adalah pasti, yang biasanya
harus memenuhi dua persyaratan, baik itu wurudnya (sumbernya) yang berdasarkan
Al-Qur’an dan Hadits Mutawatir, dan qath’idhalalah-nya (petunjuk lafazhnya), yaitu
muhkam (tidak ada kemungkinan multi penafsiran) dan sharih (jelas). Contoh seni
yang Islam cenderung membolehkan:

6
1. Seni Membaca Al – Qur’an (Tilawatil atau Qiro’atilQur’an) Sebagaimana Nabi
Muhammad SAW melagukan Surat Al Fath ketika Fathul Makkah atau sahabat
Abu Musa Al Anshary yang paling bagus bacaan Qur’annya. Dari Al-Barra’ bin
‘Azib RA, ia berkata: telah bersabda Rasulullah SAW: “Hiasilah Al-Qur’an dengan
suaramu” (HR. Abu Dawud, An-Nasa’I dan lain-lainnya)
2. Seni Kaligrafi/Tulis
Kaligrafi adalah seni menulis sebuah tulisan, di Jepang menulis huruf kanji dengan
sebutan “Shodo”, “Seoye” di Korea dan di China disebut dengan Shufa/Yi-shu.
Sedangkan seni tulis arab sering disebut dengan khat. Khusus kaligrafi yang baik dan
sesuai dengan Islam adalah seni kaligrafi yang isinya mengambil ayat-ayat Al-Quran.
Bentuknya bermacam-macam, tidak selalu pena diatas kertas, tetapi seringkali juga
ditatahkan di atas logam, bangunan, atau kulit.
3. Seni Arsitektur
Arsitektur selain sebagai ilmu dalam merancang bangunan, aritektur juga adalah
seni. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun
keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota,
perancangan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain
bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-
hasil proses perancangan tersebut. Banyak manfaatnya dari seni arsitektur ini.
4. Seni Sastra
Seni sastra adalah semua jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Al
Qur’an termasuk seni sastra tertinggi yang dimiliki oleh ummat Islam. Dengan seni
sastra seseorang dapat menyampaikan pikiran-pikiran atau ajaran ajaran tertentu
dengan indah.
5. Seni Kriya
Kriya adalah kegiatan seni yang menitik-beratkan kepada keterampilan tangan dan
fungsi untuk mengolah bahan baku yang sering ditemukan di lingkungan menjadi
benda-benda yang tidak hanya bernilai pakai, tetapi juga bernilai estetis. Contohnya
mengubah sampah ban bekas menjadi kursi, sandal, ember, atau tempat sampah.
Adapun contoh seni yang cenderung tidak diperbolehkan oleh islam antara lain,
yakni:
1. Seni Rupa

7
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa
ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Islam membolehkan seni rupa selama
tidak mengarah kepada maksiat dan ingkar kepada Allah Tuhan semesta alam. Contoh
seni rupa yang dilarang adalah, menggambar manusia, apalagi ekspresi yang dapat
menimbulkan syahwat.
2. Menyanyi
Para ulama berbeda pendapat mengenai hukum menyanyi (al- ghina’/at-taghanni).
Sebagian mengharamkan nyanyian dan sebagian lainnya menghalalkan. Masing-
masing mempunyai dalilnya sendiri- sendiri. Menyanyi yang diharamkan Islam karena:
a. “Dan di antara manusia ada orang yang mempergunakan perkataan yang tidak
berguna (lahwalhadits) untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah tanpa pengetahuan
dan menjadikan jalan Allah itu ejekan. Mereka itu akan memperoleh adzab yang
menghinakan.” (Qs. Luqmân [31]: 6)
b. Hadits Aisyah ra Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya Allah mengharamkan
nyanyian-nyanyian (qoynah) dan menjualbelikannya, mempelajarinya atau
mendengar-kannya.” Kemudian beliau membacakan ayat di atas. [HR. Ibnu Abi Dunya
dan Ibnu Mardawaih].
c. Hadits dari Ibnu Mas’ud ra, Rasulullah Saw bersabda: “Nyanyian itu bisa
menimbulkan nifaq, seperti air menumbuhkan kembang.” [HR. Ibnu Abi Dunya dan al-
Baihaqi, haditsmauquf].
d. Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu ‘Auf ra bahwa Rasulullah Saw bersabda:
“Sesungguhnya aku dilarang dari suara yang hina dan sesat, yaitu: 1. Alunan suara
nyanyian yang melalaikan dengan iringan seruling syaitan (mazamirussyaithan). 2.
Ratapan seorang ketika mendapat musibah sehingga menampar wajahnya sendiri dan
merobek pakaiannya dengan ratapan syetan (rannatussyaithan).”
3. Musik
Begitu juga dengan bermain musik, sebagian ulama berbeda pendapat mengenai
hukum bermain musik. Sebagian mengharamkannya dan sebagian lainnya
menghalalkannya. Hal ini berdasarkan pada hadits dari Abu Malik Al-Asy’ari ra bahwa
Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya akan ada di kalangan umatku golongan yang
menghalalkan zina, sutera, arak, dan alat-alat musik (al-ma’azif).” [HR. Bukhari,
Shahih Bukhari, hadits no. 5590].
4. Tarian

8
Tari adalah gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu
untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran. Bunyi-
bunyian yang disebut musik pengiring tari mengatur gerakan penari dan memperkuat
maksud yang ingin disampaikan. Gerakan tari berbeda dari gerakan sehari-hari seperti
berlari, berjalan, atau bersenam. Saat tarian tersebut mempertontonkan aurat, dan
mengundang nafsu birahi maka Islam melarang tarian tersebut. Apalagi tarian yang
ditujukan untuk memuja sesuatu dan bersifat ritual syirik.
5. Seni Patung
Seni patung adalah cabang seni rupa yang hasil karyanya berwujud tiga dimensi.
Biasanya diciptakan dengan cara memahat, modeling (misalnya dengan bahan tanah
liat) atau kasting (dengan cetakan). Islam melarang seni patung sebagaimana
HadistRasulullah saw, “Manusia yang paling pedih siksanya di hari kiamat ialah yang
meniru ciptaan Allah. Sedangkan para pelukis dan penggambar adalah orang- orang
yang meniru ciptaan Allah.” (Muttafaqun ‘alaih).
6. Seni Kontemporer
Seni Kontemporer adalah salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak
modernisasi. Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah
sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini; jadi seni
kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan
berkembang sesuai zaman sekarang. Dari ‘Aisyah bahwasannya ia membeli bantal
kecil yang ada gambar-gambarnya. Ketika Rasulullah melihatnya beliau berdiri di
pintu tidak mau masuk. Maka ‘Aisyah mengetahui ada tanda kebencian di muka
Rasulullah. Lalu ia pun berkata: “Ya Rasulullah, aku bertaubat kepada Allah dan
Rasul-Nya, dosa apakah yang telah kuperbuat?” Rasulullah menjawab: “Bagaimana
halnya bantal itu?” ‘Aisyah menjawab: “Saya membelinya agar engkau duduk dan
bersandar di atasnya.” Kata Rasulullah: “Sesungguhnya orang-orang yang membuat
gambar-gambar ini akan disiksa pada hari kiamat dan akan dikatakan kepada mereka:
“Hidupkanlah gambar-gambar yang kalian buat itu!” Kemudian beliau bersabda:
“Sesungguhnya rumah yang ada gambar- gambar (yang bernyawa -pent) di dalamnya
tidak akan dimasuki malaikat.” (Muttafaqun ‘alaih)

9
2.4 keutamaan orang beriman dan berilmu
Secara etimologi, kata ilmuberasal dari Bahasa Arab, bentuk Masdar dari kata
“alima-ya”lamu-„ilman, yang berartipengetahuan. Secara terminologi, ilmu
adalah pengetahuan tertentu tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem
menurut.
Metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di
bidang pengetahuan itu. Ilmu juga dapat dipahami sebagai pengetahuan atau
kepandaian tentang soal duniawi, akhirat, lahir, batin dan sebagainya. Nasir ad-Din
at-Tusi mengawali penjelasan tentang hakikat dan keutamaan ilmu dengan
mengutip sebuah hadis Nabi SAW yaitu: “Menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim
dan muslimah.” Hadis tersebut dapat dipahami bahwa menuntut ilmu merupakan
kewajiban bagi seluruh umat islam baik laki-laki maupun perempuan. Tidak
sempurna amal seorang muslim apabila tidak dilandasi dengan ilmu. hal ini
membuktikan bahwa Islam adalah agama yang memandang ilmu sebagai salah
satu hal yang bernilai. Bahkan Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang
beriman dan berilmu. Rasulullah SAW menjadikan kegiatan menuntut ilmu dan
pengetahuan yang dibutuhkan oleh kaum muslimin untuk menegakkan urusan-
urusan agamanya, sebagai kewajiban yang fardu‟ain bagi setiap muslim. Ilmu
yang fardu „ain yaitu ilmu yang setiap orang yang sudah berumur aqilbaligh wajib
mengamalkannya yang mencangkup ilmu aqidah, mengajarkan perintah Allah, Dan
meninggalkan larangannya. As babunNuzul QS. Al-„AnkabutAyat 41:

Q‫ولُ َموْ َم ۟ناواُل َمنوْ َم ۖٱنن ِذولُ َمن َموْ ٱنلُوْ َم َمٱن ِذولُلُوْ ٱن َمي َموْ َمنلَّو ِذ َمن‬
‫ۖنتًوْ َمنوْ و َم َمٱَّلن ِذولُ َمن َموْ ٱن ِذ َم َم َمن َمٓا َم ِذٱوْ َمن ِذٱَّلن ِذولُني ِذ ۟ناولُ َمٱَّلن َمي ِذٱَّلنلُ َم َم‬

“Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung selain dari Allah seperti laba-
laba yang membuat rumah dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah
rumah laba-laba, jika mereka mengetahui”Ayat ini membicarakan tentang kaum
musyrikin yang menyambah berhala, dengan mengharapkan perlindungannya,
sesuatu yang samasekali tidak dapat diterima oleh akal yang sehat, pikiran yang
cerah atau jiwa yang suci kini diberi perumpamaan tentang keadaan mereka.
Ayat diatas menyatakan : Perumpamaan orang-orang yang menjadikan
pelindung selain Allah Yang Maha Kuasa dan tiada bandingan-Nya, perumpamaan
mereka adalah seperti laba-laba yang membuat rumah dengan susah payah pula
untuk menjadi pelindung baginya. Padahal sesungguhnya serapuh-rapuhnya rumah

10
adalah rumah laba-laba ; kalau mereka mengetahui bahwa demikian itu
perumpamaan mereka dan berhala-berhala mereka dan demikian hakikatnya,
maka pastilah mereka tidak menjadikannya para pelindung.As babunNuzul QS. Al-
„AnkabutAyat 42-43:

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan materi diatas penulis dapat menarik beberapa kesimpulan bahwa:
1. IPTEK adalah singkatan dari ‘Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi, yaitu suatu
sumber informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan ataupun wawasan
seseorang di bidang teknologi.
2. Pandangan Islam tentang seni. Seni merupakan ekspresi keindahan. Dan
keindahan menjadi salah satu sifat yang dilekatkan Allah pada penciptaan jagat
raya ini.
3. Seni dalam pandangan Nabi Muhammad SAW merupakan suatu hal yang
diperbolehkan. Banyak hadis yang menerangkan tentang ketertarikan, penegasan
dan kecenderungan Nabi dalam menikmati seni. Bahkan sejumlah hadis dengan
perawi, sanad dan matan yang sahih menerangkan serta mengaktualisasikan
sejumlah kejadian dan momen-moment di mana Rasul ikut mengekspresikan
nilai-nilai estetika bermain musik.
4. Keutamaan orang beriman dan berilmu banyak dijelaskan dalam hadist
diantaranya:
“Menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim dan muslimah.” Hadis tersebut
dapat dipahami bahwa menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi seluruh
umat islam baik laki-laki maupun perempuan.

3.2 Saran
Oleh karena itu, penulis berharap para pembaca mampu memahami bagaimana
integrasi Imtaq (Iman dan Taqwa) dalam Iptek dan seni tersebut.
Karena semakin berkembangnya zaman, keberadaan Iptek dan seni sangat berpengaruh
terhadap kepribadian hidup manusia. Untuk itu diperlukan pegangan yang berfungsi
sebagai pengendali akan adanya perubahan- perubahan tersebut.

11
Akan tetapi makalah kami masih jauh dari sempurna sehingga kritik dan saran dari
pembaca sangat kami butuhkan guna pembuatan makalah kami berikutnya yang lebih
baik.

12
DAFTAR PUSTAKA

Aas, A. (2021). Keutamaan Orang Berilmu (Analisis Qs Al-Ankabut Ayat 41-


43). Journal Islamic Pedagogia, 1(1), 7-13.
Fanani, J. (2019). Kontribusi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dalam
Perkembangan Sistem Ekonomi Islam. El-Faqih: Jurnal Pemikiran dan Hukum
Islam, 5(1), 43-50.
https://www.academia.edu/30502286/
IPTEK_DAN_SENI_DALAM_KONSEP_ISLAM
Diakses pada 29 Februari 2021 pukul 20.00
Putra, OrizaFadlilah. (2016). “IPTEK DAN SENI DALAM KONSEP ISLAM”
Safliana, E. (2018). Seni Dalam Perspektif Islam. Jurnal Ilmiah Islam Futura, 7(1),
100-107.

13

You might also like