Laporan

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 5

Berikut ini adalah PICO dengan menggunakan mesin pencarian MEDLINE :

LAPORAN EVIDENCE BASED LEARNING


"PEMBERIAN VAKSINASI COVID-19 JENIS SINOVAC DENGAN JENIS
ASTRAZENECA"

KOMKES 5

Disusun Oleh :
Deby Arista Maulia
152111913021
Fakultas Vokasi

PEMBELAJARAN DASAR BERSAMA


UNIVERSITAS AIRLANGGA
2021

DAFTAR ISI

COVER
Berikut ini adalah PICO dengan menggunakan mesin pencarian MEDLINE :

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II. PEMBAHASAN
2.2 PICOT Keyword
2.3 Analisis PICOT
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejak akhir tahun 2019, seluruh dunia telah digemparkan dengan semakin meningkatnya wabah
Corona Virus -19 (Covid-19) tak tekecuali di Indonesia. Indonesia menjadi salah satu negara
positif virus corona (Covid-19). Coronavirus (Covid-19) merupakan keluarga besar virus yang
menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius
seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernapasan AkutBerat/ Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS). Penyakit ini terutama menyebar di antara orang-orang
melalui tetesan pernapasan dari batuk dan bersin. Virus ini dapat tetap bertahan hingga tiga hari
dengan plastik dan stainless steel SARS CoV-2 dapat bertahan hingga tiga hari atau dalam
aerosol selama tiga jam(Kemendagri, 2020:3). Sesuai hal tersebut, coronavirus hanya bisa
berpindah melalui perantara dengan media tangan, baju ataupun lainnya yang terkena tetesan
batuk dan bersin.

Sejak kemunculan COVID-19 di Indonesia, pemerintah telah melakukan berbagai upaya


pencegahan dan pengendalian. Dimana salah satu tata laksana yang digencarkan oleh pemerintah
yaitu pelaksanaan vaksinasi sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan COVID-19. Vaksin
COVID-19 diharapkan menjadi penentu dalam mengatasi pandemi ini, dimana di seluruh negara
di dunia juga melakukan upaya yang sama. Vaksinasi adalah suatu tindakan pemberian vaksin
kepada seseorang dimana vaksin itu berisi satu atau lebih antigen. Tujuannya yaitu apabila
individu tersebut terpajan/terpapar dengan antigen yang sama, maka sistem imunitas yang
terbentuk akan menghancurkan antigen tersebut. Adapaun jenis vaksin yang ditetapkan yaitu
vaksin yang diproduksi oleh PT. Biofarma (Persero), Astra Zeneca, China Pharmaceutical Group
Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer Inc and BioNTech, dan Sinovac Biotech Ltd. Namun
Berikut ini adalah PICO dengan menggunakan mesin pencarian MEDLINE :

vaksin yang sering dijumpai dikalangan masyarakat atau desa ialah vaksin jenis Sinovac dan
Astrazenca.

Pada tanggal 6 Desember 2020 vaksin COVID-19 buatan Sinovac, yaitu perusahaan farmasi asal
Tiongkok yang bekerjasama dengan BUMN dan PT. Biofarma (Persero) telah tiba di Indonesia
untuk tahap awal pengiriman sebanyak 1,2 juta dosis, serta pada tanggal 31 Desember 2020
Pemerintah Indonesia mendatangkan tambahan vaksin COVID-19 jenis sinovac sebanyak 1,8
juta dosis, sehingga ketersediaan vaksin bentuk jadi asal Sinovac menjadi 3 juta dosis. Sebelum
vaksin digunakan, pada tanggal 8 Januari 2021 MUI Pusat telah
menetapkan bahwa vaksin COVID-19 produksi Sinovac suci dan halal. Kemudian didukung
dengan penerbitan izin oleh BPOM pada tanggal 11 Januari 2020 berupa izin penggunaan
darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) terhadap vaksin COVID-19 produksi sinovac,
yang merupakan izin EUA yang pertama kalinya.(6) Hal itu menjadi dasar dalam menjamin
keamanan vaksinasi bagi seluruh masyarakat Indonesia. Vaksin Covid-19 Oxford–AstraZeneca,
juga dikenal sebagai AZD1222, adalah sebuah vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh
Universitas Oxford dan AstraZeneca yang diberikan lewat suntikan intraotot. Risetnya dilakukan
oleh Jenner Institute dan Oxford Vaccine Group dari Universitas Oxford.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari laporan ini ialah :
Lebih efektif manakah pemberian vaksin pada remaja usia 18 tahun kebawah jenis sinovac
dengan jenis astrazeneca dan apa efek samping dari vaksin tersebut setelah 2 hari vaksin ?
1.3 Tujuan
Tujuan dari laporan ini adalah :
Untuk mengetahui keefektifan pemberian vaksin pada remaja usia 18 tahun kebawah jenis
sinovac dengan jenis astrazeneca dan efek smping dari vaksin tersebut setelah 2 hari vaksin.

BAB II
PEMBAHASAN

2.2 PICO Keyword


http://go.usa.gov/xFn
Berikut ini adalah PICO dengan menggunakan mesin pencarian MEDLINE :

Gambar 1. Hasil PICO menggunkana mesin pencarian ME

2.3 Analisis PICOT


Population : Remaja usia 18 tahun vaksin jenis sinovac dengan jenis astrazeneca

Intervention : Pemberian vaksin pada remaja jenis Sinovac dengan dosis 0,5ml dalam sekali
suntik.

Comparison : Vaksin jenis Astrazeneca dengan dosis 0,5ml dalam sekali suntik.

Outcome : Pemberian vaksin jenis Astrazeneca lebih efektif dengan rata-rata nilai efikasi sebesar
76% dibandingkan pada vaksin jenis Sinovac dengan rata-rata nilai efikasi sebesar 56-65%. Efek
samping dari vaksin Astrazeneca lebih berat dibandingkan dengan vaksin Sinovac. Namun pada
remaja lebih baik untuk memilih vaksin jenis Sinovac karena lebih aman dan tidak terlalu berat
untuk digunakan pada usia 18 tahun kebawah.

Time : 1-2 hari setelah pemberian vaksin.

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Vaksin Covid-19 jenis Sinovac dan Astrazeneca sama baiknya. Namun, pada anak remaja usia
17 tahun lebih efektif memilih jenis Sinovac pada saat melakukan vaksinasi Covid-19, hal ini
dikarenakan efek samping dari Sinovac lebih ringan untuk usia 18 kebawah dibandingkan
dengan Astrazeneca. Karena, jika memaksakan memilih jenis Astrazeneca pada usia dibawah 18
tahun agar lebih kebal terhadap virus, namun nantinya jika imun tubuh kita tidak kuat atau tidak
bisa menerima maka yang terjadi ialah deman disertai menggigil, nyeri badan, bengkak, sakit
Berikut ini adalah PICO dengan menggunakan mesin pencarian MEDLINE :

kepala, hingga mual dan yang lainnya. Maka dari itu jika ingin melakukan program vaksin harus
memenuhi syarat atau perintah dari dokter.

DAFTAR PUSTAKA
Rochani Nani Rahayu., Sensusiyati. 2021. _Vaksin Covid 19 Di Indonesia : Analisis Berita
Hoax_. Volume 2. Nomor 07. Tersedia di :
https://www.jurnalintelektiva.com/index.php/jurnal/article/view/422

Setiyo Adi Nugroho., Indra Nur Hidayat. 2021. _"Efektivitas Dan Keamanan Vaksin Covid-19 :
Studi Refrensi"_. Volume 9. Nomor 2. Tersedia di :
https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/jkp/article/download/2767/1002

Desi Akhiryani. 2021. _Gambaran Persepsi Tenaga Kesehatan Setelah Diberikan Vaksinasi
Covid-19 Di UPTD Puskesmas Tanjung Lengkayap Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun
2021._ Tersedia di : http://rama.binahusada.ac.id:81/id/eprint/413/1/desi%20akhriyani.pdf

Prof Yanjun Zhang, PhD., Gang Zeng, PhD., Hongxing Pan, MSc., Prof Changgui Li, PhD.,
Yaling Hu, MSc., Kai Chu, MSc. 2020. _"Safety, tolerability, and immunogenicity of an
inactivated SARS-CoV-2 vaccine in healthy adults aged 18–59 years: a randomised, double-
blind, placebo-controlled, phase 1/2 clinical trial"_ . Research in :
https://www.thelancet.com/journals/laninf/article/PIIS1473-3099(20)30843-4/fulltext

Maria Deloria Knoll., Chizoba Wonodi. 2020. _Oxford–AstraZeneca COVID-19 vaccine


efficacy_ . Research in :
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.thelancet.com/lancet/
article/s0140-6736(20)32623-
4&ved=2ahUKEwj6tsjfkOv0AhVrSWwGHVbDAt4QFnoECAMQAQ&usg=AOvVaw2sBPma
AZlyqp_b2Ql5Haed

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://sinta.ristekbrin.go.id/covid/
penelitian/detail/
20&ved=2ahUKEwj_2bzctPj0AhV_SWwGHYoMDosQFnoECAMQAQ&usg=AOvVaw0uXtu
u3ZaQI9-beS3fllzA

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://scholar.unand.ac.id/77913/2/
BAB%25201_WILDA
%2520SAFITRI.pdf&ved=2ahUKEwihke7mtPj0AhWHS2wGHSyICBsQFnoECAQQAQ&usg=
AOvVaw3YCOQiDWfNj2lUQw4AHL6_

You might also like