Professional Documents
Culture Documents
Proposal Dokumen RKP Desa PDF Free
Proposal Dokumen RKP Desa PDF Free
Menengah Desa dibutuhkan pula penjabarannya dalam bentuk dokumen Rencana Kerja
Pemerintah (RKP). RKP Desa ini merupakan hasil dari proses musyawara antara pemerintah
desa dan masyarakat desa yang dikenal dengan sebutan musyawara perencanaan
pembangunan desa (musrembangdes). RKP desa berisi rumusan prioritas masalah yang
dihadapi desa dan rumusan prioritas kebijakan pembangunan untuk mengatasi masalah-
Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) atau disebut juga Rencana Pembangunan
oleh Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. RKP Desa merupakan penjabaran
dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) untuk jangka waktu 1
Maksud penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) adalah sebagai
pedoman dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. Dalam
Tujuan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) adalah sebagai berikut
1) Agar desa memiliki dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang berkekuatan hukum
tetap.
3) Sebagai dasar penyusunan Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
(APBDesa).
Ada pun manfaat penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) adalah
sebagai berikut :
4) Menampung aspirasi yang sesuai kebutuhan masyarakat dan dipadukan dengan program
kabupaten/kota
2) Prioritas program, kegiatan, dan anggaran Desa yang dikelola oleh Desa
3) Prioritas program, kegiatan, dan anggaran Desa yang dikelola melalui kerja sama antar Desa
kewenangan penugasan dari Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah
kabupaten/kota
5) Pelaksana kegiatan Desa yang terdiri atas unsur perangkat Desa dan/atau unsur masyarakat
Desa.
Dalam proses penyusunan dokumem RKP Desa terdapat beberapa langkah, Berikut ini
penyusunan rencana pembangunan Desa. Hasil musyawarah Desa menjadi pedoman bagi
pemerintah Desa menyusun rancangan RKP Desa dan daftar usulan RKP Desa. Badan
Permusyawaratan Desa menyelenggarakan musyawarah Desa, paling lambat bulan Juni tahun
berjalan.
Kepala Desa membentuk tim penyusun RKP Desa, tim penyusun RKP Desa terdiri dari:
pemberdayaan masyarakat desa, dan unsur masyarakat. Jumlah anggota tim, paling sedikit 7
(tujuh) dan paling banyak 11 (sebelas) orang, dan harus mengikut sertakan perempuan.
Kepala Desa mendapatkan data dan informasi dari kabupaten/kota tentang pagu
indikatif Desa, dan rencana program/kegiatan Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan
Hasil pencermatan dituangkan ke dalam format pagu indikatif Desa dituangkan ke dalam
format kegiatan pembangunan yang masuk ke Desa. Berdasarkan hasil pencermatan dan tim
penyusun RKP Desa menyusun rencana pembangunan berskala lokal Desa yang dituangkan
Tim penyusunan RKP Desa mencermati skala prioritas usulan rencana kegiatan
pembangunan Desa untuk 1 (satu) tahun anggaran berikutnya sebagaimana tercantum dalam
dokumen RPJM Desa. Hasil pencermatan menjadi dasar bagi tim penyusun RKP Desa
Desa, dan unsur masyarakat. Unsur masyarakat terdiri atas: tokoh adat, tokoh agama, tokoh
pemerhati dan pelindungan anak, dan perwakilan kelompok masyarakat miskin. Selain
acara.
a) terjadi peristiwa khusus, seperti bencana alam, krisis politik, krisis ekonomi, dan/atau
diadakan secara khusus untuk kepentingan pembahasan dan penyepakatan perubahan RKP
Kepala Desa menyampaikan daftar usulan RKP Desa kepada bupati/walikota melalui
camat. Penyampaian daftar usulan RKP Desa aling lambat 31 Desember tahun berjalan.
Daftar usulan RKP Desa menjadi materi pembahasan di dalam musyawarah perencanaan
Ruang lingkup penelitian menunjukan suatu batasan-batasan masalah yang dapat diukur
Dalam hal ini peneliti menggunakan konsep pembangunan desa yang Berdasarkan pada
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang desa pasal 78 ayat 3 diaturkan bahwa
pembangunan desa dilaksanakan dengan tiga tahapan yaitu: Perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan. Sehingg ruang lingkup penelitian dari pelaksanaan Rencana Kerja Pemerintah
Tahap Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) terdiri dari :
Tahap Pelaksanaan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) ialah melaksanakan
atau mengimplementasikan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) antara lain:
Tahapan Persiapan,
c. Sosialisasi kegiatan
Pengawasan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) yang dimaksud ialah
proses Pengawasan terhadap setiap pelaksanaan dari Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP
b. Pemantauan pembangunan Desa oleh masyarakat Desa dilakukan pada tahapan perencanaan
G. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dimana penelitian ini lebih
mengutamakan kualitas analisis dan bukan pada data-data yang bersifat statistik. Menurut
(Dr. Sugiyono 2016:7) penelitian kualitatif adalah penelitian yang merujuk pada beberapa
kualitatif berdasarkan atas fakta-fakta yang ada, sehingga penelitian ini tidak mencari atau
menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat suatu prediksi tertentu.
Metode penelitian kualitatif yang digunakan untuk maksud deskriptif atau memaparkan
suatu objek masalah ini bertujuan untuk menjelaskan, mengungkapkan dan untuk
Pemerintah Desa (RKPDesa) Tahun 2017. yang mengambil Studi pada Desa Wonokerto
Adapun sifat-sifat umum yang terdapat dalam metode penelitian deskriptif kualitatif
adalah :
1. Merumuskan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang dan
Subyek pada penelitian ini adalah para aktor Desa yang berkaitan dengan obyek
penelitian. Adapun yang akan menjadi informan dalam penelitian ini adalah :
1) Kepala Desa
a) Sekertaris Desa
c) Dukuh (Kadus)
1) Ketua BPD
2) Anggota BPD
1) Ketua LPMD
2) Anggota LPMD
1) Pengurus RT dan RW, Pengurus PKK, Pengurus Karang Taruna, dan Pengurus Posyandu
Perempuan
e. Tim Penyusun RKP Desa
dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik
pengumpulan data lebih danyak pada observasi (pengamatan), interview (wawancara), dan
dokumentasi.
Berdasarkan hal diatas , penulis menggunakan tiga macam teknik pengumpulan data
a. Metode interview/wawancara
Metode yang dilakukan dengan cara mengadakan Tanya jawab secara lisan antara
“merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab,
data dengan metode interview atau wawancara adalah: suatu penelitian yang dilakukan
dengan melakukan Tanya jawab secara langsung kepada narasumber dan jawaban
Metode yang di lakukan dengan cara pengamatan dan mencatat dengan sistematik
terhadap fenomena-fenomena yang di selidiki. Adapun dalam arti luas, observasi ini tidak
hanya terbatas kepada pengamatan yang dilakukan secara langsun maupun tidak langsung
dari subyek-subyek penelitian. dalam kaitanya dengan masalah yang akan diteliti oleh
penulis, maka data yang dipakai dalam metode observasi adalah data-data yang tersedia di
kantor Desa Sesuai dengan yang dibutukan dalam hal ini data yang berkaitan dengan
persoalan yang akan di teliti sehigga dapat di peroleh gambaran yang lebih jelas.
c. Metode dokumentasi
Menurut Sugiyono (2016 : 240), dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah
berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari
seseorang. Contoh dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah
gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dan dokumen yang berbentuk
karya misalnya karya seni yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain.
Jadi dapat disimpulkan bahwa dokumentasi dapat dipahami sebagai laporan tertulis
dokumen resmi seperti grafik, arsip, peta lokasi penelitian, geografis dan demografik.
Menurut Sugiyono (2016 : 244) Analisis data adalah proses mencari dan menyusun
secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang
akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun
orang lain.
Berdasar pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Metode analisi yang digunakan
adalah metode deskriptif yaitu hasil penelitian data dan informasi kemudian disajikan dalam
bentuk deskriptif atau gambaran umum dari hasil wawancara,observasi dan dokumentasi.
Teknik analisis data dalam penelitian kualitatif ini meliputi Data Reduction (reduksi
data), Data Display (penyajian data), dan Conclusion drawing/verification (Sugiyono 2016 :
246). Berangkat dari pendapat tersebut, maka penulis menggunakan analisi data melalui tiga
tahap yaitu :
a. Data Reduction (reduksi data), adalah merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data
yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah
penelitian untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
b. Data Display (penyajian data) dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan
dalam bentuk uraian singkat, bagang, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.
Dalam hal ini Miles dan Hubermas (dalam Sugiyono, 2016 : 249), menyatakan bahwa yang
paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks
penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat
sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung
pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada
tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke
yang kreditibel.
Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan
masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti telah
dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat
Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa metode analisis deskriptif berupaya untuk
menyederhanakan fenomena-fenomena sosial ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan
dipahami. Proses selanjutnya menyusun data kedalam pola, kategori dan suatu urutan dasar
sehingga akan diperoleh sebuah kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan.
Daftar Pustaka
Buku-buku
Wahjudin Sumpeno, Edisi Kedua 2011. Pembangunan Desa Terpadu. Jakarta: CRS Indonesia
Wahyudin Kessa. 2015, Buku 6. Perencanaan Pembangunan Desa. Jakarta: Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia
Sutoro Eko. 2015. Regulasi Baru, Desa Baru Ide, Misi, Dan Semangat UU Desa. Jakarta:
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia
Peraturan Perundang-Undangan
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 114 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa
Sumber lain
Harry cristian.2015. Studi tentang pelaksanaan rencana kerja pembangunan desa (RKPDES) tahun
2013 di desa loa janan ulu kecamatan loa janan kabupaten kutai kartanegara
Utami Dewi. 2012. Perencanaan pembangunan desa: pendekatan community learning and
participatory process clapp
Oka, Nyoman. 2009. Perencanaan Pembangunan Desa: Seri Panduan Fasilitator CLAPP
(Community Learning And Action Participatory Process), MITRA SAMYA Dengan Dukungan
Ausaid ACCESS
Muhi, Ali Hanapiah. 2011. Perencanaan Pembangunan Desa, Institut Pemerintahan Dalam Negeri
(IPDN), Jatinangor, Jawa Barat, Alqaprint.
Wasistono Sadu dan Tahir Irawan. 2006. Prospek Pengembangan Desa. Bandung: Fokus Media.