Sop Fisioterapi Dada - Fillia S N - 214121022

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

( Fisioterapi Dada/Postural Drainage)


No. Dokumen No. Revisi Halaman

Tanggal Terbit Ditetapkan di : Cimahi


Kepala Departemen Keperawatan Anak
PROSEDUR TETAP

Nunung Nurjanah, M.Kep., Ns.Sp.Kep.An


Fisioterapi dada merupakan tindakan keperawatan yang terdiri dari
perkusi, vibrasi, dan postural drainage untuk memperbesar upaya klien
PENGERTIAN
dan memperbaiki fungsi paru terutama mengeluarkan sekret dari paru
(Jauhar 2013 dalam Siregar dan Aryayuni 2019).
Menurut Hidayat dan Musrifaul (2004)
1. Mengembalikan dan memelihara fungsi otot-otot pernafasan
2. Membantu membersihkan sekret dari bronkus
3. Untuk mencegah penumpukan sekret, memperbaiki pergerakan dan
TUJUAN aliran sekret
4. Meningkatkan efisiensi pernapasan dan ekspansi paru
5. Klien dapat bernapas dengan bebas dan tubuh mendapatkan oksigen
yang cukup
6. Mengeluarkan sekret dari saluran pernapasan
Indikasi untuk dilakukannya postural drainage untuk melepas
perlengketan sputum pada bronkus, yaitu: pasien dengan produksi
INDIKASI/SYARAT
sputum yang berlebih, penumpukan sekret, bronkoekstasis (Putri &
Soemarno, 2013 dalam Tarub, 2015).
Menurut Diyah & Yulianti (2012 dalam Tarub, 2015) kontra indikasi
KONTRAINDIKASI fisioterapi dada diantaranya yaitu fraktur atau patah tulang costae.
Fisioterapi dada ini juga tidak boleh dilakukan pada pasien dengan
kegagalan jantung, status asma tikus, renjatan, dan perdarahan masif,
infeksi paru berat, dan tumor paru (Helmi, 2005).
Inspeksi : anak tampak sesak
PENGKAJIAN Auskultasi : suara nafas ronchi
Perkusi : suara pada bagian ICS dullnes
A. PERSIAPAN ALAT
1. Minyak kayu putih
2. Alas/perlak
PROSEDUR
PELAKSANAAN 3. Stetoskop
4. Air Panas dalam baskom
5. Tissue
6. Handuk kecil
B. PERSIAPAN PASIEN
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menanyakan nama dan tanggal lahir pasien (melihat gelang
pasien)
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada
keluarga pasien.
4. Menanyakan persetujuan dan kesiapan keluarga pasien.
5. Kaji lokasi kelainan pada paru-paru dengan menggunakan
stethoscpoe
6. Amati keadaan umum penderita
C. PENATALAKSANAAN
1. Mencuci Tangan
2. Membaca tasmiyah.
3. Menjaga privacy klien.
4. Memasang alas/perlak dan bengkok pada pangkuan dan air panas
pada baskom di lantai.
5. Mengatur posisi pasien (tengkurap di pangkuan) dengan wajah
menghadap ke baskom yang berisi air panas.
6. Menutup kepala pasien dengan handuk kecil agar aroma minya
kayu putih dapat terhidup dengan benar.
7. Lakukan clapping dengan cara tangan perawat menepuk
punggung secara bergantian.
8. Lakukan vibrasi pada punggung pasien saat dahak keluar,
kemudian bersihkan area mulut dahak keluar, kemudian
bersihkan area mulut dan hidung pasien dengan tissue.
9. Berikan minyak kayu putih pada punggung dan telapak kaki
pasien.
10. Melakukan auskultasi paru.
11. Merapikan keadaan pasien (Miharti, 2017).
Berikut untuk posisi postural drainage menurut Tarub (2015) :
1. Duduk tegak di tempat tidur atau kursi; lakukan terapi pada dada
kanan dan kiri
2. Membungkuk ke depan pada posisi duduk; lakukan terapi pada
punggung
3. Berbaring datar, lakukan terapi pada dada kanan dan kiri
4. Telungkup, miring kanan atau kiri; lakukan terapi pada punggung
kanan atau kiri
5. Telungkup, miring ke kiri pada posisi trendelenburg; lakukan
terapi pada dada kanan
6. Telungkup, miring kiri, dengan panggul ditinggikan, lakukan terapi
pada punggung kanan
7. Berbaring pada posisi trendelenburg; lakukan terapi pada dada
kanan dan kiri
8. Berbaring pada posisi trendelenburg telungkup; lakukan terapi
pada punggung kanan dan kiri
9. Berbaring miring kanan atau kiri, pada posisi trendelenburg;
lakukan terapi pada punggung
10. Berbaring telungkup disertai terapipada punggung kanan dan kiri
EVALUASI 1. Melakukan evaluasi tindakan.
2. Membaca tahmid dan berpamitan pada pasien.
3. Merapikan alat-alat
4. Mencuci tangan.
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan.
KEBUTUHAN 1. Ketika terdapat sputum/sekret di paru-paru
2. Ketika anak belum mampu untuk melakukan batuk efektif
REFERENSI Hidayat, Alimul, and Uliyah Musrifaul. 2004. “Fisioterapi Dada.” Buku
Saku Dan Keterampilan Dasar Manusia.
Miharti, Suci. 2017. “Penerapan Fisioterapi Dada (Clapping) Untuk
Mengeluarkan Dahak Pada Anak Dengan Infeksi Saluran Pernafasan
Akut (ISPA) Di Ruang Melati RSUD Dr. Soedriman Kebumen.”
Universitas Nusantara PGRI Kediri 01: 1–7. http://www.albayan.ae.
Siregar, Tatiana, and Chella Aryayuni. 2019. “Pengaruh Fisioterapi Dada
Terhadap Pengeluaran Sputum Pada Anak Dengan Penyakit
Gangguan Pernafasaan Di Poli Anak RSUD Kota Depok.” Jurnal
Keperawatan Widya Gantari Indonesia 2(2): 34–42.
https://ejournal.upnvj.ac.id/index.php/Gantari/article/view/856/59
1.
Tarub. 2015. “Kombinasi Fisioterapi Dada..., Sefriatin, Fakultas Ilmu
Kesehatan UMP, 2015.” : 11–54.

You might also like