Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 28

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hampir semua orang pernah mengalami nyeri pinggang, hal ini

menunjukan seringnya gejala ini dijumpai pada sebagian besar  penderita. Sakit

pinggang merupakan keluhan banyak penderita yang berkunjung ke dokter. Yang

dimaksud dengan istilah sakit pinggang bawah ialah nyeri, pegal linu, ngilu, atau

tidak enak didaerah lumbal berikut sacrum. Dalam bahasa inggris disebut dengan

istilah Low Back Pain (LBP).

Penyebab LBP bermacam-macam dan multifaktorial; banyak yang ringan,

namun ada juga yang berat yang harus ditanggulangi dengan cepat dan tepat.

Mengingat tingginya angka kejadian LBP, maka tidaklah bijaksana untuk

melakukan pemeriksaan laboratorium yang mendalam secara rutin pada tiap

penderita. Hal ini akan memakan waktu yang lama, dengan melakukan anamnesis

dan pemeriksaan fisik yang seksama dan dibantu oleh pemeriksaan laboratorium

yang terarah, maka penyebab LBP dapat ditegakan pada sebagian terbesar

penderita

Untuk lebih mendalami tentang low back pain, sejenak perlu diketahui

dahulu fungsi dari tulang belakang. Tulang belakang merupakan daerah

penyokong terbanyak dalam fungsi tubuh. Tulang belakang terdiri atas 33 ruas

yang merupakan satu kesatuan fungsi dan bekerja bersama-sama melakukan

tugas-tugas seperti:
1. memperhatikan posisi tegak tubuh

2. menyangga berat badan

3. fungsi pergerakan tubuh

4. pelindung jaringan tubuh

Pada saat berdiri, tulang belakang memiliki fungsi sebagai penyangga berat

badan, sedangkan pada saat jongkok atau memutar, tulang belakang memiliki

fungsi sebagai penyokong pergerakan tersebut. Struktur dan peranan yang

kompleks dari tulang belakang inilah yang seringkali menyebabkan masalah.

Pada makalah ini pengertian nyeri pinggang bawah digunakan untuk

menjelaskan gejala nyeri yang terlokalisir didaerah lumbal atau nyeri yang

menjalar ke tungkai atau kaki dengan menyingkirkan penyebab nyeri lain yang

spesifik.

DEFINISI

Nyeri pinggang bawah atau low back pain merupakan rasa nyeri, ngilu, pegal

yang terjadi di daerah pinggang bagian bawah. Nyeri pinggang bawah bukanlah

diagnosis tapi hanya gejala akibat dari penyebab yang sangat beragam.

Low Back Pain menurut perjalanan kliniknya dibedakan menjadi dua yaitu :

A. Acute low back pain

Rasa nyeri yang menyerang secara tiba-tiba, rentang waktunya hanya sebentar,

antara beberapa hari sampai beberapa minggu. Rasa nyeri ini dapat hilang atau

sembuh. Acute low back pain dapat disebabkan karena luka traumatic seperti

kecelakaan mobil atau terjatuh, rasa nyeri dapat hilang sesaat kemudian. Kejadian
tersebut selain dapat merusak jaringan, juga dapat melukai otot, ligamen dan

tendon. Pada kecelakaan yang lebih serius, fraktur tulang pada daerah lumbal dan

spinal dapat masih sembuh sendiri. Sampai saat ini penatalaksanan awal nyeri

pinggang acute terfokus pada istirahat dan pemakaian analgesik.

B. Chronic low back pain

Rasa nyeri yang menyerang lebih dari 3 bulan atau rasa nyeri yang berulang-ulang

atau kambuh kembali. Fase ini biasanya memiliki onset yang berbahaya dan

sembuh pada waktu yang lama. Chronic low back pain dapat terjadi karena

osteoarthritis, rheumatoidarthritis, proses degenerasi discus intervertebralis dan

tumor.

Disamping hal tersebut diatas terdapat juga klasifikasi patologi yang klasik yang

juga dapat dikaitkan LBP. Klasifikasi tersebut adalah :

1. Trauma

2. Infeksi

3. Neoplasma

4. Degenerasi

5. Kongenital

EPIDEMIOLOGI

Nyeri pinggang merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting pada

semua negara. Besarnya masalah yang diakibatkan oleh nyeri pinggang dapat

dilihat dari ilustrasi data berikut. Pada usia kurang dari 45 tahun, nyeri pinggang

menjadi penyebab kemangkiran yang paling sering, penyebab tersering kedua

kunjungan kedokter, urutan kelima masuk rumah sakit dan masuk 3 besar
tindakan pembedahan. Pada usia antara 19-45 tahun, yaitu periode usia yang

paling produktif, nyeri pinggang menjadi penyebab disabilitas yang paling tinggi.

Di Indonesia, LBP dijumpai pada golongan usia 40 tahun. Secara keseluruhan,

LBP merupakan keluhan yang paling banyak dijumpai (49 %). Pada negara maju

prevalensi orang terkena LBP adalah sekitar 70-80 %. Pada buruh di Amerika,

kelelahan LBP meningkat sebanyak 68 % antara thn 1971-1981.

Sekitar 80-90% pasien LBP menyatakan bahwa mereka tidak melakukan usaha

apapun untuk mengobati penyakitnya jadi dapat disimpulkan bahwa LBP

meskipun mempunyai prevalensi yang tinggi namun penyakit ini dapat sembuh

dengan sendirinya.

ANATOMI

Struktur utama dari tulang punggung adalah vertebrae, discus invertebralis,

ligamen antara spina, spinal cord, saraf, otot punggung, organ-organ dalam

disekitar pelvis,  abdomen dan kulit yang menutupi daerah punggung.

Columna vertebralis (tulang punggung) terdiri atas :

1. Vertebrae cervicales                7 buah

2. Vertebrae thoracalis                 12 buah

3. Vertebrae lumbales                  5 buah

4. Vertebrae sacrales                   5 buah

5. Vertebrae coccygeus               4-5 buah

Vertebra cervicales, thoracalis dan lumbalis termasuk golongan true vertebrae.

Pada vertebrae juga terdapat otot-otot yang terdiri atas :

1. Musculus trapezius
2. Muskulus latissimus dorsi

3. Muskulus rhomboideus mayor

4. Muskulus rhomboideus minor

5. Muskulus levator scapulae

6. Muskulus serratus posterior superior

7. Muskulus serratus posterior inferior

8. Muskulus sacrospinalis

9. Muskulus erector spinae

10. Muskulus transversospinalis

11. Muskulus interspinalis

Otot-otot tersebut yang menghubungkan bagian punggung ke arah ekstrremitas

maupun yang terdapat pada bagian punggung itu sendiri.Otot pada punggung

memiliki fungsi sebagai pelindung dari columna spinalis, pelvis dan ekstremitas.

Otot punggung yang mengalami luka mungkin dapat menyebabkan terjadinya low

back pain.
PENYEBAB

Penyebab nyeri pinggang bawah bermacam-macam dan multifaktor. Di antaranya

dapat disebut :

1)      KELAINAN KONGENITAL


Kelainan kongenital tidak merupakan penyebab nyeri pinggang bawah yang

penting. Kelainan kongenital yang dapat menyebabkan nyeri pinggang bawah

adalah :

a)      Spondilolisis dan spondilolistesis

Pada Spondilolisis tampak bahwa sewaktu pembentukan korpus vertebrae itu    

( in utero ) arkus vertebrae tidak bertemu dengan korpus vertebraenya sendiri.

Pada spondilolistesis korpus vertebrae itu sendiri ( biasanya L5 ) tergeser ke

depan.

Walaupun kejadian ini terjadi sewaktu bayi itu masih berada dalam kandungan,

namun ( oleh karena timbulnya kelinan-kelainan degeneratif ) sesudah berumur 35

tahun, barulah timbul keluhan nyeri pinggang. Nyeri pinggang ini berkurang /

hilang bila penderita duduk atau tidur. Dan akan bertambah, bila penderita itu

berdiri atau berjalan.

Spondilolitesis dapat mengakibatkan tertekuknya radiks L5 sehingga timbul nyeri

radikuler.

b)      Spina Bifida

Bila di daerah lumbosakral terdapat suatu tumor kecil yang ditutupi oleh kulit

yang berbulu, maka hendaknya kita waspada bahwa didaerah itu ada tersembunyi

suatu spina bifida okulta.

Pada foto rontgen tampak bahwa terdapat suatu hiaat pada arkus spinosus di

daerah lumbal atau sakral. Karena adanya defek tersebut maka pada tempat itu

tidak terbentuk suatu ligamentum interspinosum.

Keadaan ini akan menimbulkan suatu “lumbo-sakral sarain” yang oleh si

penderita dirasakan sebagai nyeri pinggang.


c)      Stenosis kanalis vertebralis

Diagnosis penyakit ini ditegakkan secara radiologis. Walaupun penyakit telah ada

sejak lahir, namun gejala-gejalanya baru tampak setelah penderita berumur 35

tahun.

Gejala yang tampak adalah timbulnya nyeri radikuler bila si penderita jalan

dengan sikap tegak. Nyeri hilang begitu penderita berhenti jalan atau bila ia

duduk. Untuk menghilangkan rasa nyerinya maka penderita lantas jalan sambil

membungkuk.

d)      Spondylosis lumbal

Penyakit sendi degeneratif yang mengenai vertebra lumbal dan discus

intervertebralis, yang menyebabkan nyeri dan kekakuan.

e)      Spondylitis.

Suatu bentuk degeneratif sendi yang mengenai tulang belakang . ini merupakan

penyakit sistemik yang etiologinya tidak diketahui, terutama mengenai orang

muda dan menyebabkan rasa nyeri dan kekakuan sebagai akibat peradangan

sendi-sendi dengan osifikasi dan ankilosing sendi tulang belakang.

2)      TRAUMA DAN GANGGUAN MEKANIS

Trauma dan gngguan mekanis merupakan penyebab utam nyeri pinggang bawah.

Pada orang-orang yang tidak biasa melakukan pekerjaan otot atau sudah lama

tidak melakukan kegiatan ini dapat menderita nyeri pinggang bawah yang akut.

Cara bekerja di pabrik atau di kantor dengan sikap yang salah lama-lama

nenyebabkan nyeri pinggang bawah yang kronis.

Patah tulang, pada orang yang umurnya sudah agak lanjut sering oleh karena

trauma kecil saja dapat menimbulkan fraktur kompresi pada korpus vertebra. Hal
ini banyak ditemukan pada kaum wanita terutam yang sudah sering melahirkan.

Dalam hal ini tidak jarang osteoporosis menjadi sebab dasar daripada fraktur

kompresi. Fraktur pada salah satu prosesus transversus terutama ditemukan pada

orang-orang lebih muda yang melakukan kegiatan olahraga yang terlalu

dipaksakan.

Pada penderita dengan obesitas mungkin perut yang besar dapat menggangu

keseimbangan statik dan kinetik dari tulang belakang sehingga timbul nyeri

pinggang.

Ketegangan mental terutama ketegangan dalam bidang seksual atau frustasi

seksual dapat ditransfer kepada daerah lumbal sehingga timbul kontraksi otot-otot

paraspinal secara terus menerus sehingga timbul rasa nyeri pinggang. Analog

dengan tension headache maka nyeri pinggang semacam ini dapat dinamakan

“tension backache”.

Tidak jarang seorang pemuda mengeluh tentang nyeri pinggang, yang timbul

karena adanya anggapan yang salah yaitu bahwa karena seringnya melakukan

onani di waktu yang lampau lantas kini sumsum balakangnya telah menjadi

kering dan nyeri.

3. RADANG ( INFLAMASI )

Artritis rematoid dapat melibatkan persendian sinovial pada vertebra. Artritis

rematoid merupakan suatu proses yang melibatkan jaringan ikat mesenkimal.

Penyakit Marie-Strumpell

Penyakit Marie-Strumpell, yang juga dikenal dengan nama spondilitis ankilosa

atau bamboo spine terutama mengenai pria dan teruta mengenai kolum vertebra
dan persendian sarkoiliaka. Gejala yang sering ditemukan ialah nyeri lokal dan

menyebar di daerah pnggang disertai kekakuan

( stiffness ) dan kelainan ini bersifat progresif.

4. TUMOR ( NEOPLASMA )

Tumor vertebra dan medula spinalis dapat jinak atau ganas. Tumor jinak dapat

mengenai tulang atau jaringan lunak. Contoh gejala yang sering dijumpai pada

tumor vertebra ialah adanya nyeri yang menetap. Sifat nyeri lebih hebat dari pada

tumor ganas daripada tumor jinak. Contoh tumor tulang jinak ialah osteoma

osteoid, yang menyebabkan nyeri pinggang terutama waktu malam hari. Tumor

ini biasanya sebesar biji kacang, dapat dijumpai di pedikel atau lamina vertebra.

Hemangioma adalah contoh tumor benigna di kanalis spinal yang dapat

menyebabkan nyeri pinggang bawah. Meningioma adalah tumor intradural dan

ekstramedular yang jinak, namun bila ia tumbuh membesar dapat mengakibatkan

gejala yang besar seperti kelumpuhan

5. GANGGUAN METABOLIK

Osteoporosis akibat gangguan metabolik yang merupakan penyebab banyak

keluhan nyeri   pada pinggang dapat disebabkan oleh kekurangan protein atau

oleh gangguan hormonal (menopause,penyakit cushing). Sering oleh karena

trauma ringan timbul fraktur kompresi    atau seluruh panjang kolum vertebra

berkurang karena kolaps korpus vertebra.penderita         menjadi bongkok dan

pendek denga nyeri difus di daerah pinggang.

6.   PSIKIS

Banyak gangguan psikis yang dapat memberikan gejala nyeri pinggang

bawah.misalnya anksietas dapat menyebabkan tegang otot yang mengakibatkan


rasa nyeri,misalnya dikuduk atau di pinggang;rasa nyeri ini dapat pula kemudian

menambah meningkatnya keadaan anksietas dan diikuti oleh meningkatnya

tegang otot dan rasa nyeri.kelainan histeria,kadang-kadang juga mempunyai

gejala nyeri pinggang bawah.

FAKTOR RESIKO

Faktor resiko nyeri pinggang meliputi usia, jenis kelamin, berat badan, etnis,

merokok sigaret, pekerjaan, paparan getaran, angkat beban yang berat yang

berulang-ulang, membungkuk, duduk lama, geometri kanal lumbal spinal dan

faktor psikososial. Pada laki-laki resiko nyeri pinggang meningkat sampai usia 50

tahun kemudian menurun, tetapi pada wanita tetap terus meningkat. Peningkatan

insiden pada wanita lebih 50 tahun kemungkinan berkaitan dengan osteoporosis.

LOKASI

Lokasi untuk nyeri pinggang bawah adalah daerah lumbal bawah, biasanya

disertai penjalaran ke daerah-daerah lain, antara lain sakroiliaka, koksigeus,

bokong, kebawah lateral atau posterior paha, tungkai, dan kaki.

DIAGNOSA

1. ANAMNESA

Beberapa pertanyaan yang dapat diajukan dalam menganamnesa pasien dengan

kemungkinan diagnosa Low Back Pain.

1. Apakah terasa nyeri ?

2. Dimana terasa nyeri ?

3. Sudah berapa lama merasakan nyeri ?

4. Bagaimana kuantitas nyerinya? (berat atau ringan)


5. Apa yang membuat nyeri terasa lebih berat atau terasa lebih ringan?

6. Adakah keluhan lain?

7. apakah dulu anda ada menderita penyakit tertentu?

8. bagaimana keadaan kehidupan pribadi anda?

9. bagaimana keadaan kehidupan sosial anda?

2. PEMERIKSAAN

Pemeriksaan fisik secara komprehensif pada pasien dengan nyeri pinggang

meliputi evaluasi sistem neurologi dan muskuloskeltal. Pemeriksaan neurologi

meliputi evaluasi sensasi tubuh bawah, kekuatan dan refleks-refleks

1. Motorik.

Pemeriksaan yang dilakukan meliputi :

a. Berjalan dengan menggunakan tumit.

b. Berjalan dengan menggunakan jari atau berjinjit.

c. Jongkok dan gerakan bertahan ( seperti mendorong tembok )

2. Sensorik.

a. Nyeri dalam otot.

b. Rasa gerak.

3.Refleks.

Refleks yang harus di periksa adalah refleks di daerah Achilles dan Patella, respon

dari pemeriksaan ini dapat digunakan untuk mengetahui  lokasi terjadinya lesi

pada saraf spinal.

4. Test-Test

a. Test Lassegue
Pada tes ini, pertama telapak kaki pasien ( dalam posisi 0° )  didorong ke arah    

muka kemudian setelah itu tungkai pasien diangkat sejauh 40° dan sejauh 90°.

b. Test Patrick

Tes ini dilakukan untuk mendeteksi kelainan di pinggang dan pada sendi sakro

iliaka. Tindakan yang dilakukan adalah fleksi, abduksi, eksorotasi dan ekstensi.

c. Test Kebalikan Patrick

Dilakukan gerakan gabungan dinamakan fleksi, abduksi, endorotasi, dan ekstensi

meregangkan sendi sakroiliaka. Test Kebalikan Patrick positif menunjukkan

kepada            sumber nyeri di sakroiliaka.

PENUNJANG

FOTO
1.Plain

X-ray adalah gambaran radiologi yang mengevaluasi tulang,sendi, dan luka

degeneratif pada spinal.Gambaran X-ray sekarang sudah jarang dilakukan, sebab

sudah banyak peralatan lain yang dapat meminimalisir waktu penyinaran sehingga

efek radiasi dapat dikurangi.X-ray merupakan tes yang sederhana, dan sangat

membantu untuk menunjukan keabnormalan pada tulang. Seringkali X-ray

merupakan penunjang diagnosis pertama untuk mengevaluasi nyeri punggung,

dan biasanya dilakukan sebelum melakukan tes penunjang lain seperti MRI atau

CT scan. Foto X-ray dilakukan pada posisi anteroposterior (AP ), lateral, dan bila

perlu oblique kanan dan kiri.

2. Myelografi

Myelografi adalah pemeriksan X-ray pada spinal cord dan canalis spinal.

Myelografi merupakan tindakan infasif, yaitu cairan yang berwarna medium

disuntikan ke kanalis spinalis, sehingga struktur bagian dalamnya dapat terlihat


pada layar fluoroskopi dan gambar X-ray. Myelogram digunakan untuk diagnosa

pada penyakit yang berhubungan dengan diskus intervertebralis, tumor spinalis,

atau untuk abses spinal.

3. Computed Tornografi Scan ( CT- scan ) dan Magnetic Resonance Imaging

(MRI )

CT-scan merupakan tes yang tidak berbahaya dan dapat digunakan untuk

pemeriksaan pada otak, bahu, abdomen, pelvis, spinal, dan ekstemitas. Gambar

CT-scan seperti gambaran X-ray 3 dimensi.

MRI dapat menunjukkan gambaran tulang belakang yang lebih jelas daripada CT-

scan. Selain itu MRI menjadi pilihan karena tidak mempunyai efek radiasi. MRI

dapat menunjukkan gambaran tulang secara sebagian sesuai dengan yang

dikehendaki. MRI dapat memperlihatkan diskus intervertebralis, nerves, dan

jaringan lainnya pada punggung.


4. Electro Miography ( EMG ) / Nreve Conduction Study ( NCS )

EMG / NCS merupakan tes yang aman dan non invasif yang digunakan untuk

pemeriksaansaraf pada lengan dan kaki.

EMG / NCS dapat memberikan informasi tentang :

1. Adanya kerusakan pada saraf

2. Lama terjadinya kerusakan saraf ( akut atau kronik )


3. Lokasi terjadinya kerusakan saraf ( bagian proksimalis atau distal )

4. Tingkat keparahan dari kerusakan saraf

5. Memantau proses penyembyhan dari kerusakan saraf

Hasil dari EMG dan MRI dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi fisik

pasien dimana mungkin perlu dilakukan tindakan selanjutnya yaitu pambedahan.

PENGOBATAN

Obat

1.   Obat-obat analgesik

Obat-obat analgesik umumya dibagi menjadi dua golongan besar :

–         Analgetik narkotik

Obat-obat golongan ini terutama bekerja pada susunan saraf digunakan untuk

menghilangkan rasa sakit yang berasal dari organ viseral. Obat golongan ini

hampir tidak digunakan untuk pengobatan LBP karena bahaya terjadinya adiksi

pada penggunaan jangka panjang. Contohnya : Morfin, heroin, dll.

–         Analgetik antipiretik

Sangat bermanfat untuk menghilangkan rasa nyeri mempunyai khasiat anti piretik,

dan beberapa diantaranya juga berkhasiat antiinflamasi. Kelompok obat-obat ini

dibagi menjadi 4 golongan :

a) Golongan salisilat

Merupakan analgesik yang paling tua, selain khasiat analgesik juga mempunyai

khasiat antipiretik, antiinflamasi, dan antitrombotik. Contohnya : Aspirin

Dosis Aspirin :       Sebagai anlgesik 600 – 900 mg, diberikan 4 x sehari

Sebagai antiinflamasi 750 – 1500 mg, diberikan 4 x sehari


Kontraindikasi :     Penderita tukak lambung

Resiko terjadinya pendarahan

Gangguan faal ginjal

Hipersensitifitas

Efek samping :       Gangguan saluran cerna

Anemia defisiensi besi

Serangan asma bronkial

b) Golongan Paraaminofenol

Paracetamol dianggap sebagai analgesik-antipiretik yang paling aman untuk       

menghilangkan rasa nyeri tanpa disertai inflamasi.

Dosis terapi :         600 – 900 mg, diberikan 4 x sehari

c) Golongan pirazolon

Dipiron mempunyai aceptabilitas yang sangat baik oleh penderita, lebih kuat dari

pada paracetamol, dan efek sampingnya sangat jarang.

Dosis terapi :         0,5 – 1 gram, diberikan 3 x sehari

d) Golongan asam organik yang lain

Derivat asam fenamat

Yang termasuk golongan ini misalnya asam mefenamt, asam flufenamat, dan

Na-    meclofenamat.Golongan obat ini sering menimbulkan efek samping

terutama diare.Dosis asam mefenamat sehari yaitu 4×500 mg,sedangkan dosis Na-

meclofenamat sehari adalah 3-4 kali 100 mg.

Derivat asam propionat


Golongan obat ini merupakan obat anti inflamasi non steroid (AINS) yang relatif   

baru, yang juga mempunyai khasiat anal getik dam anti piretik. Contoh obat

golongan ini misalnya ibuprofen, naproksen, ketoprofen, indoprofen dll.

Derifat asam asetat

Sebagai contoh golonagn obat ini ialah Na Diklofenak. Selain mempunyai efek

anti inflamasi yang kuat, juga mempunyai efek analgesik dan antipiretik. Dosis

terapinya 100-150 mg 1 kali sehari.

Derifat Oksikam

Salah satu contohnya adalah Piroxicam, dosis terapi 20 mg 1 kali sehari.

Fisioterapi

a. Terapi Panas

Terapi menggunakan kantong dingin – kantong panas. Dengan menaruh sebuah

kantong dingin di tempat daerah punggung yang terasa nyeri atau sakit selama 5-

10 menit. Jika selama 2 hari atau 48 jam rasa nyeri masih terasa gunakan heating

pad (kantong hangat).

b. Elektro Stimulus

–  Acupunture

Menggunakan jarum untuk memproduksi rangsangan yang ringan tetapi cara ini

tidak terlalu efisien karena ditakutkan resiko komplikasi akibat ketidaksterilan

jarum yang digunakan sehingga menyebabkan infeksi.

–  Ultra Sound

Untuk menghangatkan
–    Radiofrequency Lesioning

Dengan menggunakan impuls listrik untuk merangsang saraf

–    Spinal Endoscopy

Dengan memasukkan endoskopi pada kanalis spinalis untuk memindahkan atau

menghilangkan jaringan scar.

–    Percutaneous Electrical Nerve Stimulation (PENS)

–    Elektro Thermal Disc Decompression

–    Trans Cutaneous Electrical Nerve Stimulation ( TENS )

Menggunakan alat dengan tegangan kecil.

c. Traction

Helaan atau tarikan pada badan ( punggung ) untuk kontraksi otot.


d. Pemijatan atau massage

Dengan   terapi  ini   bisa  menghangatkan,   merileksi  otot  belakang   dan

melancarkan

perdarahan.

Latihan Low Back Pain dapat dilakukan sebagai berikut :

a. Lying supine hamstring stretch

b. Knee to chest stretch


c. Pelvic Tilt
d. Sitting leg stretch
e. Hip and quadriceps stretch

e. Alat Bantu

1. Back corsets.

Penggunaan penahan pada punggung sangat membantu untuk mengatasi Low

Back Pain  yang dapat membungkus punggung dan perut.


2. Tongkat Jalan

Operasi

Tipe operasi yang dilakukan oleh dokter bedah tergantung pada tulang

belakang/punggung pasien. Biasanya prosedurnya menyangkut pada

LAMINECTOMY yang mana menghendaki bagian yang dinagkat dari vertebral

arch untuk memperoleh kepastian apa penyebab dari LBP pasien. Jika disc

menonjol atau bermasalah, para ahli bedah akan melakukan bagian laminectomy

untuk mencari tahu vertebral kanal, mengidentisir ruptered disc ( disc yang

buruk ), dan mengambil atau memindahkan bagian yang baik dari disc yang

bergenerasi, khususnya kepingan atau potongan yang menindih saraf.

Ahli bedah mungkin mempertimbangkan prosedur kedua yaitu SPINAL FUSION,

jika si pasien merasa membutuhkan keseimbangan di bagian spinenya. Spinal


fusion merupakan operasi dengan menggabungkan vertebral dengan bone grafts.

Kadang graft tersebut dikombinasikan dengan metal plate atau dengan alat yang

lain.

Ada juga sebagian herniated disc ( disc yang menonjol ) yang dapat diobati

dengan teknik PERCUTANEOUS DISCECTOMY, yang mana discnya diperbaiki

menembus atau melewati kulit tanpa membedah dengan menggunakan X-ray

sebagai pemandu. Ada juga cara lain yaitu CHEMONEUCLOLYSIS, cara ini

menggunakan penyuntikan enzim-enzim ke dalam disc. Cara ini sudah jarang

digunakan.

Larangan

a. Berdiri terlalu lama tanpa diselingi gerakan seperti jongkok.

b. Membawa beban yang berat.

c. Duduk terlalu lama.

d. Memakai sepatu hak tinggi.

e. Menulis sambil membungkuk terlalu lama.

f. Tidur tanpa menggunakan alas di permukaan yang keras atau menggunakan

kasur yang terlalu empuk.

Anjuran

a. Posisikan kepala dititik tertinggi, bahu ditaruh sedikit kebelakang.

b. Duduk tegak 90 derajat.

c. Gunakanlah sepatu yang nyaman.

d. Jika ingin duduk dengan jangka wqktu yang lama, istirahatkan kaki di lantai

atau apa saja yang mnurut anda nyaman.


e. Jika mempunyai masalah dengan tidur, taruhlah bantal di bawah lutut atau jika

tidur menyamping, letakkanlah bantal diantara kedua lutut.

f. Hindari berat badan yang berlebihan.

g. Ketika memerlukan berdiri dalam waktu lama salah satu kaki diletakkan diatas

supaya sudut ferguson tidak terlalu besar ( sudut ferguson adalah sudut

kemiringan sakrum dengan garis horisontal )

DAFTAR PUSTAKA

Lumbantobing SM, Tjokronegoro A, Junada A. Nyeri Pinggang Bawah. Jakarta. 

Fakultas . Kedokteran Universitas Indonesia. 1983

Nursamsu, Handono Kalim. Diagnosis dan Penatalaksanaan Nyeri Pinggang.

Malang. Lab./SMF Ilmu Penyakit Dalam FK Universitas Brawijaya. 2004

Dorland, W.A. Newman. Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta. EGC. 2002

www.eorthopod.com

www.backpainforum.com

www.hughston.com

www.healthcare.uiowa.edu

http://www.emedicine.com

You might also like