Resume Kel 9 (VemmyZ)

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 9

Nama : Vemmy Zelpita

Nim    : P05140319032
Kelas : DIV Kebidanan + Profesi Tk.3

TUGAS RINGKASAN BAHASA INDONESIA

TEKNIK PENULISAN ILMIAH

Pengertian Karya Ilmiah


Karya ilmiah adalah hasil pemikiran ilmiah seorang ilmuan (yang berupa hasil
pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu pengertahuan, teknologi, dan seni yang
diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian, dan pengetahuan orang
lain sebelumnya (Dwiloka,2005:2).
Secara umum, suatu karya  ilmiah dapat diartikan sebagai suatu hasil karya yang
dipandang memiliki kadar ilmiah tertentu serta dapat dipertanggungjawabkan dalam bentuk
karangan atau tulisan ilmiah, dapat pula disampaikan secara lisan dalam bentuk pidato atau
orasi ilmiah, dan dapat melalui suatu bentuk demonstrasi.
Tujuan penulisan karya ilmiah adalah menyampaikan seperangkat keterangan,
informasi, dan pikiran secara tegas, ringkas, dan jelas (ABC = accurate, brief, clear). Karya
tulis ilmiah dikemukakan berdasarkan pemikiran, kesimpulan, serta pendapat/pendirian
penulis yang dirumuskan setelah mengumpulkan dan mengolah berbagai informasi
sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber, baik teoretik maupun empirik.

Tujuan Karya Ilmiah


1. Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam
bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
2. Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi
konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen)
pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian
studinya.
3. Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan
antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.
4. Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi
dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan
memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
5. Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.

Manfaat Karya Ilmiah


Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut:
1. Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
2. Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
3. Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
4. Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
5. Memperoleh kepuasan intelektual;
6. Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
7. Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya.

Fungsi Karya Ilmiah


Menurut Dwiloka dan Riana (2005: 2-3), jika dihubungkan dengan hakekat ilmu,
karya ilmiah mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Penjelasan (Explanation)
2. Ramalan (Prediction)
3. Kontrol (Control)

Karakteristik Karya Ilmiah


Karya ilmiah berbeda dengan karangan bebas. Ada beberapa karakteristik karya ilmiah.
1. Mengacu kepada Teori
2. Berdasarkan fakta
3. Logis
4. Objektif
5. Sistematis
6. Valid
7. Jelas
8. Saksama

Kriteria Pokok Setiap Jenis Karya Tulis Ilmiah


1. Ada “Masalah” pokok yang dijadikan dasar penulisan, dan masalah tersebut sesuai atau
menyangkut kegiatan pembelajaran/pelatihan yang dilaksanakan gurusehari-hari.
2. Ada “Teori atau Kajian Pustaka” yang mendukung upaya pemecahan masalah yang
dihadapi.
3. Ada “Metologi/Strategi” yang dilakukan secara runtut dalam upaya pemecahan masalah
yang dihadapi.
4. Ada “Data/Fakta” yang mendukung pembahasan masalah yang dihadapi.
5. Ada “Alternatif Pemecahan/Solusi” yang dikemukakan atau dibahas untuk solusi
masalah yang dihadapi.
6. Ada “Kesimpulan” yang dikemukakan berdasarkan analisis data terhadap upaya
pemecahan maslaah yang dihadapi.
7. Ada “Referensi atau Sumber Pustaka” pendukung yang disusun secara runtut.

Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah


1.   Artikel Ilmiah
Dalam istilah jurnalistik, artikel adalah tulisan berisi pendapat subjektif penulisanya
tentang suatu masalah atau peristiwa.
2.    Makalah
Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang
pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif (Yaqub,
Rohmadi, Agus, 2009: 59). Makalah biasanya disajikan dalam sebuah seminar atau
dipresentasikan di kelas (tugas perkuliahan).
3.    Kertas Kerja
Kertas kerja (work paper) pada prinsipnya sama dengan makalah, namun dibuat
dengan analisis lebih dalam dan tajam dan dipresentasikan pada seminar atau lokakarya
yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Kertas kerja itu menjadi acuan untuk tujuan
tertentu dan bisa diterima atau dimentahkan oleh forum ilmiah.
4.    Paper
Paper adalah sebutan khusus untuk makalah di kalangan akademisi (mahasiswa)
dalam kaitannya dengan pembelajaran dan pendidikannya sebelum menyelesaikan
jenjang studi (Diploma/S1/S2/S3). Sistematika penulisannya sama dengan artikel atau
makalah, tergantung panduan yang berlaku di perguruan tinggi masing-masing.
5.    Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S1
(Sarjana) untuk mencapai gelar sarjana(Yaqub, Rohmadi, Agus, 2009: 62).Skripsi berisi
tulisan sistematis yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendaagt (teori)
orang lain.
6.    Tesis
Tesis adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S2
(Pasca Sarjana) yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi.
7.    Disertasi
Disertasi disebut juga "Ph.D Thesis" adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk
menyelesaikan jenjang studi S3 (meraih gelar Doktor/Dr) yang mengemukakan suatu
dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid)
dengan analisis yang terinci).
8.        Artikel Ilmiah Populer
Selain ketujuh jenis karya ilmiah, ada juga yang disebut artikel ilmiah populer,
yaitu artikel ilmiah yang ditulis dengan gaya bahasa populer (bahasa media/bahasa
jurnalistik) untuk dimuat di media massa (suratkabar, majalah, tabloid).

Sistematika Karya Ilmiah


1. Bagian Pembuka
a) Kulit Luar/Cover
b) Halaman persetujuan
c) Halaman Pengesahan
d) Abstrak
e) Kata Pengantar
f) Daftar isi
g) Daftar Tabel, gambar, grafik, bagan/skema, singkatan/lambang (jika ada)
      
2.  Bagian Inti Karangan
A. Bab Pendahuluan
1) Latar Belakang Masalah.
2) Rumusan masalah.
3) Ruang Lingkup.
4) Tujuan.
5) Landasan Teori.
6) Hipotesis.
7) Sumber data atau kajian pustaka.
8) Metode, dan teknik. 
       Dalam metode pembahasan, ada tiga point cara yang mudah dalam membuat suatu
karya tulis ilmiah yaitu :
a.  Bab Pembuka
Bab ini merupakan awal pembuka dalam sebuah penelitian, dan ditujukan agar
pembaca faham dengan isi yang akan dibahas atau dianalisis.
b.   Bab Analisis atau Bab Pembahasan
       Bab ini merupakan bagian pokok dari sebuah karangan ilmiah,yaitu masalah-
masalah akan dibahas secara terperinci dan sistematis. Jika bab pembahasan cukup
besar, penulisan dapat dijadikan dalam beberapa anak bab.
c.   Bab Kesimpulan, dan Saran
Bab ini berisi kesimpulan yang telah diperoleh dari penelitian yang telah
dilakukan. dengan hambatan yang dialami selama penelitian atau beruapa saran yang
sasuai.

3.   Bagian Penutup
A. Daftar Pustaka
       Tajuk daftar pustaka dituliskan dengan huruf kapital semua tanpa diberi tanda
baca dan dituliskan di tengah-tengah. Dalam daftar pustaka dicantumkan semua
kepustakaan, baik yang dijadikan acuan penyusunan karangan maupun yang
dijadikan bahan bacaan, termasuk artikel, makalah, skripsi, disertasi, buku, dan lain-
lain.

Teknik Penulisan Karya Ilmiah


Ketentuan-ketantuan yang harus diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah meliputi (1)
penggunaan kertas, (2) teknik pengetikan, (3) penomoran, (4) penulisan sumber rujukan
atau referensi, dan (5) penulisan daftar pustaka.
a. Penggunaan Kertas

Kertas yang dipakai adalah kertas HVS, berwarna putih, berat 80 gram, dan berukuran
kuato (21.5 x 28 cm). Naskah ditulis pada satu sisi.

b. Teknik Pengetikan

 Penggunaan Huruf
Naskah karya ilmiah diketik dengan huruf standar (Times New Roman 12) dan
dengan pita atau tinta berwarna hitam.

 Jarak Spasi
Jarak antarbaris adalah satu setengah spasi, kecuali abstrak, terusan nama bab,
terusan nama judul tabel, terusan nama judul grafik/gambar, dan kutipan langsung
yang lebih dari empat baris harus diketik dengan jarak satu spasi. Penulisan
antarbaris pada setiap sumber pustaka diketik dengan jarak satu spasi, sedangkan
penulisan antarsumber dalam daftar pustaka diketik dengan jarak dua spasi.

 Batas Tepi Pengetikan


Batas tepi pengetikan adalah sebagai berikut.
1) Tepi atas  : 4 cm
2) Tepi bawah : 3 cm
3) Tepi kiri  : 4 cm
4) Tepi kanan  : 3 cm

 Penulisan Judul, Bab, dan Subbab


Penulisan judul, bab, subbab, dan anak subbab mengikuti ketentuan berikut ini.
• Judul dan bab ditulis dengan huruf kapital semua, tidak diakhiri tanda baca apa
pun, dan ditulis pada posisi tengah. Nomor bab ditulis dengan angka romawi.
• Penulisan subjudul, subbab, dan anak subbab menggunakaan huruf kapital pada
setiap awal kata kecuali kata tugas; dan dimulai dari batas tepi kiri dan tidak
menggunakan garis bawah serta tidak diakhiri tanda baca apa pun.

 Penulisan Paragraf  Baru


Penulisan paragraf baru dimulai setelah ketukan kelima dari tepi kiri atau dengan
sistem lurus, tetapi harus diberi jarak spasi dua kali lipat.

 Penulisan Nama
Penulisan nama pengarang, baik yang diacu dalam tubuh karangan maupun yang
dicantumkan pada daftar pustaka mengikuti ketentuan berikut ini.
• Nama pengarang yang diacu dalam tubuh tulisan hanya ditulis nama pokoknya.
Misalnya, “Ahmad Sudargo”, yang ditulis hanya “Sudargo”.
• Pada daftar pustaka, nama yang terdiri atas dua penggal nama atau lebih ditulis
nama pokok (belakang), kemudian tanda koma dan diikuti nama depanya. Misalnya,
“Ahmad Sudargo” penulisannya menjadi “Sudargo, Ahmad”.
• Pengarang buku yang terdiri atas dua orang ditulis secara lengkap.
• Pengarang buku yang lebih dari tiga orang ditulis nama pengarang pertama dan
diikuti singkatan “dkk.”
• Gelar kesarjanaan atau jabatan akademis tidak dicantumkan.

 Penulisan Tabel dan Grafik


Penulisan tabel dan grafik mengikuti ketentuan berikut.
• Penulisan tabel diupayakan jangan ganti halaman.
• Nomor dan judul tabel ditempatkan simetris di atas tabel.
• Nomor dan judul grafik ditempatkan simetris di bawah grafik.
• Penulisan judul tabel dan grafik tidak diakhiri tanda baca apa pun.
• Penulisan nomor urut tabel menggunakan angka Arab, sedangkan penulisan nomor
urut grafik menggunakan angka Romawi.
c. Sistematika Penomoran

Sistematika penomoran mengikuti ketentuan berikut.

 Penomoran bab, subbab, dan anak subbab dapat dilakukan dengan dua cara.
• Cara Pertama
Sistem campuran, yakni dimulai dari angka romawi besar (untuk bab), huruf kapital
(untuk subbab), angka arab (untuk anak subbab), huruf kecil (untuk anak-anak
subbab), angka arab diikuti satu kurung, dan seterusnya.

 Cara kedua
Sistem angka penuh, yaitu dimulai dari angka romawi besar (untuk bab), kemudian
menggunakan angka arab semua, dan seterusnya.

 Penomoran halaman pada naskah utama menggunakan angka arab.


Penomoran halaman pelengkap, seperti halaman judul, halaman pengantar, dan
halaman daftar isi menggunakan angka romawi kecil ( i, ii, iii, iv, v, vi, dst.) dan
diletakkan pada bagian bawah tengah.

 Penulisan daftar pustaka tidak diperbolehkan menggunakan nomor.

 Penomoran bab, subbab dan seterusnya dalam daftar isi dituliskan di tepi sebelah
kanan  sesuai dengan penulisan bab atausubbab yang bersangkutan.

d. Penulisan Sumber/Referensi

Penulisan sumber atau referensi bacaan yang dikutip dalam naskah karya ilmiah
mengikuti ketentuan berikut.

 Sumber bacaan yang ditulis di antara tanda kurung pada akhir kutipan terdiri atas
nama pokok pengarang, tahun penerbitan, dan nomor halaman. Tanda koma
digunakan di antara nama pokok dan tahun penerbitan, sedangkan tanda titik dua di
antara tahun penerbitan dan nomor halaman.

 Apabila nama pengarang sudah disebutkan lebih dahulu, sumber yang ditulis di
antara tanda kurung hanyalah tahun penerbitan dan nomor halaman yang diacu.
 Penulisan Daftar Pustaka
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun daftar pustaka:
• daftar pustaka  tidak diberi nomor urut,
• daftar pustka disusun secara  alfabetis  (menurut abjad),
• gelar penulis tidak dicantumkan.
• Daftar pustaka dapat berupa penulisan buku, penulisan artikel, dan penulisan
publikasi lain.

 Buku

Penulisan buku dalam daftar pustaka disusun mengikuti urutan: (1) nama
pengarang, (2) tahun penerbitan,  (3) judul buku, (4) tempat penerbitan, dan (5)
nama penerbit. Di antara satuan itu dipergunakan tanda “titik”, kecuali di antara
tempat penerbitan dan nama penerbit digunakan tanda “titik dua”. Judul buku
dicetak miring dan setiap awal kata ditulis dengan huruf kapital, kecuali kata
depan.

 Artikel

Penulisan artikel dalam daftar pustaka menggunakan urutan (1) nama pengarang,
(2) tahun penerbitan, (3) judul artikel, (4) nama majalah, (5) volume atau halaman
dimuatnya artikel, (6) tempat penerbitan, dan (7) nama penerbit. Judul artikel
ditulis di antara tanda “petik dua”; nama majalah dicetak miring; di antara satuan
digunakan tanda “titik”, kecuali di antara nama editor dan nama majalah, di antara
nama majalah dan volume atau halaman digunakan tanda “koma”; di antara tempat
penerbitan dan nama penerbit digunakan tanda “titik dua”.

Penerbitan Pemerintah, Lembaga-Lembaga Ilmiah, dan Organisasi Lainnya


Penulisan daftar pustaka untuk penerbitan pemerintah, Lembaga-lembaga ilmiah,
dan organisasi  lainnya menggunakan urutan: (1) lembaga yang bertanggung jawab
atas penulisan dokumen, (2) tahun penerbitan, (3) judul tulisan, (4) tempat
penerbitan, dan (5) nama penerbit.

You might also like