Professional Documents
Culture Documents
Gambaran Kualitas Hidup Pada Lansia Di Desa Tuhemberua Ulu Kecamatan Gunungsitoli Kota Gunungsitoli
Gambaran Kualitas Hidup Pada Lansia Di Desa Tuhemberua Ulu Kecamatan Gunungsitoli Kota Gunungsitoli
Gambaran Kualitas Hidup Pada Lansia Di Desa Tuhemberua Ulu Kecamatan Gunungsitoli Kota Gunungsitoli
SKRIPSI
Oleh
Juni Hartati Mendrofa
121101019
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2016
SKRIPSI
Oleh
Juni Hartati Mendrofa
121101019
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2016
i
Universitas Sumatera Utara
3
ii
Universitas Sumatera Utara
4
iii
Universitas Sumatera Utara
5
PRAKATA
Puji dan syukur kepada Tuhan atas segala rahmat, dan pertolongan dari-Nya
yang tiada henti kepada peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul “Gambaran Kualitas Hidup Pada Lansia di Desa Tuhemberua Ulu
sangat berharga bagi peneliti baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh
Sumatera Utara.
2. Sri Eka Wahyuni, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Wakil Dekan I Fakultas
3. Cholina Trisa Siregar, S.Kep, Ns, M.Kep, Sp. KMB selaku Wakil Dekan II
4. Dr. Siti Saidah Nasution, S.Kp, M.Kep, Sp. Mat selaku Wakil Dekan III
5. Setiawan, S.Kp, MNS, Ph.D selaku Dosen Pembimbing Akademik saya yang
iv
Universitas Sumatera Utara
6
6. Iwan Rusdi, SKp, MNS selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
7. Asrizal, S.Kep, Ns, M.Kes, WOC(ET)N, CHt.N selaku Penguji I skripsi yang
ini
8. Ismayadi, S.Kep, Ns, M.Kep, CWCCA, CHt.N selaku penguji II skripsi yang
9. Nunung Febriany Sitepu, S.Kep, NS, MNS sebagai dosen validasi instrumen
peneliti.
10. Kepala desa dan Warga di Desa Tuhemberua Ulu yang telah memberikan
selama penelitian.
11. Seluruh staf pengajar Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang
skripsi.
12. Teristimewa buat papa saya Alm.Wa’ozisokhi Mendrofa dan mama saya
Estina Mendrofa yang tercinta. Terimakasih untuk semua doa, motivasi, serta
dukungan yang tanpa hentinya kepada saya baik moril maupun materil. Tanpa
mereka saya tidak akan mampu mengerjakan skripsi ini dengan baik.
v
Universitas Sumatera Utara
7
13. Saudara - saudara penulis, Berkat Noferiman Mendrofa dan Wastin Dwiyanna
14. Sahabat spesial dan teman seperjuangan penulis yang telah memberikan saran
dan masukan bagi penulis: Maretta, Nur Asiah, Gustina, Evi, Asnita, Ines, dan
Indah.
15. Teman satu bimbingan yang senantiasa saling membantu dan saling
serta teman-teman Stambuk 2012 yang tidak tersebut satu persatu terimakasih
atas dukungannya.
ini, oleh sebab itu penulis menerima kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca. Penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi peningkatan
mencurahkan kasih dan karunia-Nya kepada semua pihak yang telah banyak
membantu penulis.
Penulis
vi
Universitas Sumatera Utara
8
Daftar Isi
halaman
Halaman Judul............................................................................................................... i
Halaman Persetujuan Orisinilitas ................................................................................. ii
Halaman Pengesahan .................................................................................................. iii
Prakata ....................................................................................................................... iv
Daftar Isi..................................................................................................................... vii
Daftar Tabel ................................................................................................................ xi
Daftar Skema.............................................................................................................. xii
Abstrak ...................................................................................................................... xiii
vii
Universitas Sumatera Utara
9
viii
Universitas Sumatera Utara
10
LAMPIRAN
Lampiran 1 Jadwal Tentatif
Lampiran 2 Formulir Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 3 Kuesioner Penelitian
Lampiran 4 Perhitungan validitas
Lampiran 5 Master tabel kualitas hidup
Lampiran 6 Tabel hasil reliabilitas
Lampiran 7 tabel hasil kualitas hidup
Lampiran 8 Taksasi Dana Penelitian
Lampiran 9 Lembar persetujuan validitas
x
Universitas Sumatera Utara
12
Daftar Tabel
Halaman
Tabel 5.2. Kualitas Hidup lansia di Desa Tuhemberua Ulu Kecamatan Gunungsitoli
Kota Gunungsitoli ............................................................................. 38
Tabel 5.3 Dimensi Kualitas Hidup Lansia di Desa Tuhemberua Ulu Kecamatan
Gunungsitoli Kota Gunungsitoli ...................................................... 38
xi
Universitas Sumatera Utara
13
Daftar Skema
Halaman
xii
Universitas Sumatera Utara
14
ABSTRAK
xiii
Universitas Sumatera Utara
15
xiv
Universitas Sumatera Utara
BAB 1
PENDAHULUAN
bahwa lanjut usia dengan kelompok umur 60 tahun keatas tahun 2007 di Sumatera
Utara sebesar 5,4% dari total jumlah penduduk di Sumatera Utara 12.834.371 jiwa.
Dan penduduk lansia tahun 2015 sebesar 6,78 % dari total jumlah penduduk
13.937.797 jiwa. Diperkirakan tahun 2020 terjadi peningkatan 8,29 % dari total
adalah peningkatan usia harapan hidup, peningkatan ini berarti akan semakin
meningkatnya jumlah penduduk lansia setiap tahunnya. Peningkatan jumlah lansia ini
harus diimbangi dengan kualitas hidup lansia, karena bila tidak seimbang antara
kuantitas dan kualitas akan menjadi masalah dan beban dalam pembangunan.
Manusia tidak langsung menjadi tua, tetapi berkembang dimulai dari bayi, anak-anak,
dewasa dan akhirnya menjadi tua. Lansia menurut Johs Madani dan Nugroho (2000,
dalam Azizah 2011) mengatakan bahwa lanjut usia merupakan kelanjutan dari usia
dewasa. Surini dan Utomo (2003, dalam Azizah 2011) juga mengatakan bahwa lanjut
usia bukan suatu penyakit namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan
yang akan dijalani semua individu, ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh
Cara pandang masyarakat terhadap lansia juga beragam demikian juga di Indonesia.
mempersepsikan lansia tidak dengan tahun tetapi individu yang menjalani peran baru
kurang cekatan dalam beraktifitas. Penurunan fungsi kognitif dan psikomootor ini
peningkatan active aging pada lansia. Menurut WHO active aging merupakan proses
meningkatkan kualitas hidup. Kualitas hidup menurut Bowling, dkk merupakan dapat
kemampuang fisik yang baik, merasa cukup secara pribadi dan masih merasa
berguna, partisipasi dalam kehidupan sosial, dan baik dalam sosial ekonominya.
Kualitas hidup menurut WHO adalah persepsi seseorang dalam konteks budaya dan
norma yang sesuai dengan tempat hidup orang tersebut serta berkaitan dengan tujuan,
Life) yang memiliki 8 domain yaitu pertama yaitu keseluruhan hidup yang
pernyataan sehat secara fisik dan jiwa untuk dapat terus aktif, ketiga yaitu hubungan
sosial/ waktu luang dan kegiatan sosial menggambarkan kedekatannya dengan orang
sekitar dan mengikuti kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama dengan orang
lain, keempat yaitu kemerdekaan, kontrol atas hidup, dan kebebasan merupakan
kemampuannya untuk bebas melakukan apapun, kelima yaitu rumah dan tetangga
sekitar merupakan kondisi tempat tinggal dan orang sekitarnya, keenam yaitu
psikologis dan kesejahteraan emosional yaitu sehat jiwa dan baik dalam
menurut WHO adalah persepsi seseorang dalam konteks budaya dan norma yang
sesuai dengan tempat hidup orang tersebut serta berkaitan dengan tujuan, harapan,
jompo karena masih dianggap tabu. Lansia sangat dihormati dalam budaya Nias
demikian juga pada lansia di desa Tuhemberua Ulu. Bagi mereka lansia tidak perlu
lagi mencari nafkah atau bekerja dan kehidupan mereka sepenuhnya ditanggung oleh
anak-anak mereka. Menurut kepala desa setempat, para lansia di desa ini dulunya
berprofesi sebagai pertani, wiraswasta, dan PNS (Pegawai Negeri Sipil). Banyak dari
mereka kini hanya bisa berada di rumah dengan aktivitas fisik yang sedikit. Lansia
perubahan peran yang dulunya bekerja dan sekarang tidak ada aktifitas fisik
mengakibatkan timbulnya masalah pada lansia baik fisik, psikologis, dan sosialnya.
Serta kondisi lain yaitu kurangnya layanan fasilitas kesehatan. Kondisi tersebut akan
sangat mempengaruhi kualitas hidup lansia. Dalam hal ini ada atau tidaknya sistem
dukungan dalam keseharian lansia akan sangat mempengaruhi kualitas hidup atau
cara pandang para lansia ini dalam mengartikan hidupnya sebagai seseorang yang
masih dibutuhkan dan berharga di masa tuanya. Profil penduduk lansia (2009),
menunjukkan bahwa rasio ketergantungan lansia di desa juga lebih tinggi dibanding
Penelitian yang dilakukan oleh Eris Dhamo dan Dr. Doc. Nevila Kocollari
kualitas hidup mereka buruk. Hal ini dikarenakan kondisi serta cara masyarakat
memperlakukan mereka. Para lansia ini tidak dilibatkan dalam kegiatan serta
merekapun merasakan kurangnya perhatian dari keluarga dan juga kesulitan untuk
mereka rendah. Penelitian Jendaita (2013) dengan judul Kualitas hidup lansia di
Karo ini masih melakukan banyak aktifitas fisik seperti ke ladang dan berternak dan
lansia di kecamatan ini pun aktif pada kegiatan sosial seperti kegiatan kebudayaan.
adalah kualitas hidup baik. Dari 2 penelitian ini, ada yang menunjukkan kualitas
hidupnya baik dan juga rendah. Hasil penelitian ini menunjukkan beberapa faktor
yang mempengaruhi kualitas hidup mereka yaitu aktifitas dan dukungan dari sekitar.
sebagai berikut:
1.2.1 Bagaimana dimensi Keseluruhan Hidup pada Lansia di Desa Tuhemberua Ulu
1.2.3 Bagaimana dimensi Hubungan Sosial/ Waktu Luang dan Kegiatan Sosial pada
Gunungsitoli?
1. 2.4 Bagaimana dimensi Kemerdekaan, Kontrol atas Hidup dan Kebebasan pada
Gunungsitoli?
1.2.5 Bagaimana dimensi Rumah dan Tetangga Sekitar pada Lansia di Desa
1.2.7 Bagaimana dimensi Keadaan Keuangan pada Lansia di Desa Tuhemberua Ulu
Gunungsitoli.
Gunungsitoli.
TINJAUAN PUSTAKA
WHO adalah persepsi seseorang dalam konteks budaya dan norma yang sesuai
dengan tempat hidup orang tersebut serta berkaitan dengan tujuan, harapan,
kualitas hidup dimasa tua merupakan kesehatan, merasa cukup secara pribadi dan
masih merasa berguna, partisipasi dalam kehidupan sosial, dan baik dalam sosial
dimensi ketiga hubungan sosial /waktu luang dan kegiatan sosial, dimensi
kebudayaan.
mereka didalam kehidupan, dalam konteks budaya dan sistem nilai dimana
mereka hidup dalam kaitannya dengan tujuan individu, harapan, standar serta apa
hidup: (1) kualitas hidup tidak boleh disamakan dengan status kesehatan ataupun
subjektif daripada parameter objektif, (3) tidak terdapat perbedaan yang jelas
hidup, (4) kualitas hidup dapat berubah seiring waktu, namun tidak banyak, (5)
Felce dan Perry (1995, dalam Nofitri2009) menyebutkan ada tiga cara
dalam pengukuran kualitas hidup ini yaitu komponen objektif adalah data objektif
dari aspek kehidupan individu, komponen subjektif yaitu penilaian adari individu
kualitas hidupnya dan juga mengatakan bahwa kondisi kehidupan tertentu tidak
menghasilkan reaksi yang sama pada setiap individu, karena tiap-tiap individu
kualitas hidup yang baik dan buruk. Secara logis dapat diasumsikan bahwa
beberapa aspek kehidupan adalah relevan bagi semua orang (universal), namun
ditentukan sendiri oleh responden karena aspek kehidupan yang relevan bagi
seseorang belum tentu relevan bagi orang orang lain. Ada beberapa cara
organization quality of life) dan OPQOL ( Older People Quality Of Life). Namun
mempunyai 8 dimensi.
(Older People Quality Of Life – 35) yang terdiri dari 8 dimensi dan 35
disetiap waktu, saya menatap untuk hal-hal di masa depan, dan kehidupan
saya untuk merawat diri atau rumah saya , saya cukup sehat untuk
hidup yang dapat sangat jelas mempengaruhi kesehatan baik fisik maupun
dalam pengukuran kualitas hidup salah satunya dalam hal penuaan. Status
mereka.
pernyataan yaitu Keluarga, teman dan tetangga saya akan menolong saya
banyak orang lagi, saya memiliki seseorang yang memberi saya cinta dan
disekitar saya itu penting, saya mempunyai kegiatan/ aktifitas/ hobi yang
pekerjaan/ kegiatan yang dibayar atau tidak dibayar yang memberi saya
peran dalam hidup, dan saya mempunyai tanggungjawab kepada orang lain
yang membatasi kegiatan sosial dan waktu luang saya. Keterlibatan dengan
yang aktif.
kepuasan kehidupan seks dan perasaan dihormati dan diterima. Lansia yang
terlibat dalam kegiatan sosial akan memperoleh kepuasan fisik dan mental
positif pada lansia, dimana dapat mengurangi dampak dari keadaan stress
kebabasan, saya senang dengan apa yang saya lakukan, biaya hidup
indikator penting dari status kesehatan mereka. Hal ini diketahui bahwa
aman ditempat saya tinggal, toko-toko lokal serta pelayan dan fasilitas
hubungan bertetangga yang harmonis dan memiliki akses akan fasilitas dan
cenderung melihat sisi yang baik, jika kesehatan membatasi saya melakukan
kegiatan sosial dan waktu luang saya, saya maka saya akan
sekarang dan di masa lalu, yang masa penilaian ini mencakup reaksi
saya memiliki cukup uang untuk membiayai kebutuhan rumah tangga, saya
memiliki cukup uang untuk membiayai perbaikan rumah atau bantuan yang
dibutuhkan dirumah, saya dapat berusaha membeli apa yang saya inginkan,
dan saya tidak dapat mengusahakan hal-hal yang ingin saya nikmati. Pada
rendah namun kepuasan finansial lebih baik dari pada orang yang lebih
muda. Hal ini dikarenakan salah satu yaitu kesadaran akan keterbatasan dan
keyakinan atau filsafat hidup penting untuk kualitas hidup saya, dan
religius lebih puas dengan kehidupan mereka karena mereka secara teratur
Moons, dkk (2004, dalam Nofitri 2009) menyatakan bahwa gender, usia,
dan pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas hidup.
Riff dan Singer (1998, dalam Nofitri 2009) mengatakan bahwa kesejahteraan laki-
pendidikan dan pekerjaan. Usia salah satu faktor yang menentukan kualitas hidup.
Rugerri, dkk (2001 dalam Nofitri 2009) mengatakan bahwa responden yang
berusia tua cenderung akan mengevaluasi hiupnya dengan hal yang postif
dibandingkan saat mudanya. pendidikan juga menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi kualitas hidup. Wahl, dkk (2004 dalam Nofitri 2009) menyatakan
kualitas hidupnya.
status pernikahan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas hidup.
Dimana terdapat perbedaan kualitas hidup seorang pelajar, individu yang bekerja
maupun yang tidak bekerja, serta penduduk yang tidak mampu bekerja dan
terdapat perbedaan kualitas hidup antara seseorang yang tidak menikah, individu
yang bercerai atau janda / duda , dan individu yang sudah menikah. Wahl, dkk
(2004, dalam Nofitri 2009)mengatakan bahwa pria dan wanita dengan satus
menikah memiliki kualitas hidup yang lebih tinggal. Noghani, dkk (2007, dalam
hidup subjektif namun tidak banyak dan hubungan dengan orang lain merupakan
salah satu faktor yang berkonstribusi dalam menentukan kualitas hidup secara
subjektif.
2.2 Lansia
Lansia menurut Johs Madani dan Nugroho (2000, dalam Azizah 2011)
mengatakan bahwa lanjut usia merupakan kelanjutan dari usia dewasa. Dan Surini
dan Utomo (2003, dalam Azizah 2011) mengatakan bahwa lanjut usia bukan
suatu penyakit namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang
Lansia yaitu seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih. Lansia resiko tinggi
yaitu seseorang yang berusia 70 tahun atu lebih/seseorang yang berusia 60 tahun
atau lebih dengan masalah kesehatan. Lansia potensial yaitu lansia yang masih
barang/ jasa. Lansia tidak potensial yaitu lansia yang tidak berdaya mencari
nafkah sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain (DEPKES, 2009)
Very old : > 90 tahun. Proses menua yang terjadi bersifat individual yang
berarti, tahap prosesmenua terjadi pada orang dengan usia berbeda, setiap lansia
memiliki kebiasaan yang berbeda, tidak ada satu faktor pun yang dapat mencegah
proses menua. Lansia memiliki karakteristik yaitu berusia lebih dari 60 tahun,
kebutuhan dan masalah yang bervariasi dari rentang sehat sampai sakit, dari
kondisi maladaptive dan lingkungan tempat tingga yang bervariasi (WHO, 2015).
di dalam tubuh terdapat jam biologis yang mengatur gen dan menentukan
proses penuaan. Teori ini menyatakan bahwa menua itu telah terprogram
b. Teori Nongenetik
Teori ini terdiri dari teori penurunan system imun tubuh, teori
Teori kerusakan akibat radikal bebas, teori menua akibat metabolim, teori
karbohidrat dan asam nukleat bereaksi dengan zat kimia dan radiasi. Teori
mengapa lanjut usia bertindak pada suatu situasi tertentu yaitu atas dasar
Masalah fisik sehari-hari yang sering ditemukan pada lansia yaitu mudah
jatuh lansia yang digolongkan dua golongan, faktor intrinsik antara lain gangguan
jantung dan sirkulasi darah, gangguan system anggota gerak, misalkan kelemahan
otot ekstremitas bawah dan kekakuan sendi, gangguan sistem susunan saraf,
terang, lantai yang licin, tersandung benda-benda, alas kaki kurang pas, tali
uremia/gangguan faal hati dan gangguan sistem peredaran darah dan jantung),
menurun disebabkan oleh kurang adanya gairah hidup tau kelesuan, adanya
air besar disebabkan oleh obat pencahar, keadaan diare, kelainan pada usus besar,
disebabkan oleh presbiopi, kelainan lensa mata, kekeruhan pada lensa, tekanan
difusi CO), Otot (masa otot berkurang karena berkurangnya serat otot),
dari suara).
Penelitian kualitas hidup di Tirana, ibu kota Albania Eropa oleh Eris
Dhamo dan Dr. Doc. Nevila Kocollari. Penelitian ini dilakukan pada lansia pada
usia >65 tahun, dimana usia rata-rata sampel adalah 74 tahun. Setiap tahunnya
keseluruhan menurut data sensus 2011 yaitu 749.365 jiwa dan dari jumlah
tersebut, jumlah lansia sebesar 25.187 jiwa yang berumur 59-65 tahun. Jumlah
lansia yang akan dijadikan sampel yaitu 120 orang dengan umur >65 tahun dan
dipilih secara acak dan sudah ditentukan beberapa kriteria dalam pengambilan
pernyataan yang akan dinilai dengan skor 1-5. Skor yang lebih tinggi
dua kali lipat dari sampel yang mempersepsikan kualitas hidupnya buruk. Sehat
menurut para lansia di Albania yaitu mampu memenuhi kebutuhan mereka. Para
lansia merasa harus bertanggungjawab dengan diri mereka sendiri karena tidak
adanya tempat untuk bergantung bahkan anak-anak mereka sendiri. Para lansia
mereka seperti diacuhkan dan merasa tidak dihormati. Dalam hak sebagai warga
Negara mereka merasa bahwa hanya diperlukan dan dilibatkan pada saat pemilu
saja. Untuk masalah finansial juga para lansia yang pensiun hanya diberi upah
140 USD. Mereka mengatakan bahwa pendapatan dari pensiun tidak cukup untuk
dengan kondisi kesehatan mereka. Cara para lansia ini diperlakukan dan
penduduk menunjukkan jumalah lanjut usia yang berusia diats 60 tahun keatas
sebesar 7,7% dari total penduduk, dan diproyeksikan naik sekitar 324 juta. Dalam
beberapa tahun terakhir di India para lansia mengalami masalah kesehatan baik
fisik, psikologis dan keuangan. Tujuan utama dalam penelitian ini yaitu untuk
menilai kualitas hidup lansia dan hubnungan nya dengan jenis kelamin. Penelitian
ini dengan desain cross sectional yang dilakukan di daerah Siliguri Kabupaten
Darjeeling, Benggala Barat. populasi pada penelitian ini yaitu lansia berusia 60
tahun keatas yang berada di daerah Siliguri. Jumlah sampel pada peneitian ini
dilakukan dengan mendata sampel terlebih dahulu dan diambil secara acak dari
dua kelompok yaitu lansia perkotaan diambil dari 33 kota dengan total sampel 91
lansia dan lansia di perdesaan diambil dari 8 desa dengan total sampel 172 lansia.
dikumpulkan dengan kuesioner awal atau demografi yang terdiri dari usia, tempat
tanggal tahir, agama, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan dan
untuk domain fisik 51,44 (SD ± 11,21), domain psikologis 50,46 (SD ± 9,52),
domain hubungan social 52,09 (SD ± 13,46), dan domain lingkungan 49,50 ( SD
± 11,76). Populasi di perkotaan memiliki skor yang lebih tinggi untuk domain
yang mana lebih tinggi pada domain psikologis. Hal ini terjadi karena adanya
perbedaan pada faktor sosio demografis, sumber daya, gaya hidup dan faktor
didapatkan bahwa laki-laki memiliki skor yang lebih tinggi pada domain fisik,
untuk domain hungan sosial perbedaan signifikan yang dapat diamati yaitu laki-
KERANGKA PENELITIAN
berdasarkan delapan dimensi. Dengan variabel kualitas hidup dan instrumen dalam
dimana jika semakin tinggi nilainya maka semakin berkualitas demikian sebaliknya.
Kualitas Hidup
-Dimensi Kesehatan
25
Kualitas hidup menurut Bowling, dkk (2009) adalah dapat diartikan secara
hidup dimasa tua dimana terdiri atas kesehatan yang baik, merasa cukup secara
pribadi dan masih merasa berguna, partisipasi dalam kehidupan sosial, adanya teman
METODOLOGI PENELITIAN
kota Gunungsitoli. Metode penelitian dekriptif adalah suatu metode dalam meneliti
suatu kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran atau
menjadi sasaran dalam penelitian ini yaitu semua lansia yang berumur diatas 60
dengan jumlah 102 lansia (data lansia di desa Tuhemberua Ulu, tahun 2015).
29
4.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
Keterangan:
N = Ukuran populasi
= 81,27 ≈ 81
81 lansia.
yang mana setiap anggota populasi tidak mempunyai peluang yang sama untuk
September 2015 - Juli 2016, dan pengumpulan data pada Februari - Maret 2016
Fakultas Keperawatan USU. Dalam penelitian ini diperoleh ethical clearance oleh
dicantumkan nama pada lembar kuesioner (anonymity) namun hanya diberikan kode
dan hanya peneliti yang mempunyai akses tehadap informasi tersebut. Selain itu,
Instrumen pertama yang digunakan yaitu data demografi yang terdiri dari
umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, pendidikan terakhir, pekerjaan, status
pernikahan, masalah kesehatan, riwayat pengobatan dan tinggal bersama atau sendiri.
Quality Of Life-35) yang terdiri dari 35 pertanyaan. Intrumen ini terdapat 8 dimensi,
dimensi pertama yaitu lingkup kehidupan, dimensi kedua yaitu kesehatan, dimensi
ketiga yaitu hubungan sosial/waktu luang dan kegiatan sosial, dimensi keempat yaitu
kemerdekaan, kontrol atas hidup, dan kebebasan, dimensi kelima yaitu rumah dan
dimensi ketujuh yaitu keadaan keuangan, dan dimensi kedelapan yaitu agama/
waktu luang dan kegiatan sosial terdapat pada pernyataan 9, 10, 11, 12, 13, 30, 31,
32, dan 33. Dimensi kemerdekaan, kontrol atas kehidupan dan kebebasan terdapat
pernyataan 14, 15,16, dan 17. Dimensi rumah dan tetangga sekitar pada pernyataan
nomer 18, 19, 20, dan 21. Dimensi psikologis dan emosional terdapat pada
pertanyaan 22, 23, 24, dan 25. Dimensi keadaan keuangan terdapat pada pernyataan
nomer 26, 27, 28, dan 29. Dimensi agama/ kebudayaan terdapat pada pernyataan
Instrumen ini berisi tentang pernyataan yang dikaji bagaimana respon lansia
terkait dengan kualitas hidupnya. Instrumen ini menyajikan penilaian dengan skala
likert yaitu 1-5, dari pernyataan sangat tidak setuju sampai sangat setuju. Pada
positif, pengkodean terbalik yaitu 5-1. Penilaian kualitas hidup yaitu dengan nilai
<99 (sangat buruk), 100-119 (buruk), 120-139 (sedang), 140-159 (baik), 160-
175(sangat baik).
4.6.1 Validitas
valid 1.
4.6.2 Realibilitas
Kuesioner tersebut di uji dengan formula cronbach alpha, dimana nilai cronbach
pengumpulan data dimulai setelah peneliti mendapatkan surat izin dari institusi
pendidikan yaitu Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan surat izin
disajikan dalam bentuk table distribusi. frekuensi, persentase, mean dan standar
deviasi (SD).
kumpulan data yang besar yang belum jelas maknanya. Fungsi analisis ini yaitu untuk
sehingga menjadi informasi yang berguna. Pada penelitian ini, analisa univariat
digunakan utuk menganalisa data demografi dan kuesioner kualitas hidup dan
Pengumpulan data dilakukan sejak Februari sampai Maret 2016 dengan responden
sebanyak 81 orang. Berikut ini akan dijelaskan karakteristik dari responden yang
Pada tabel 5.1 di bawah ini terdapat hasil karakteristik responden antara lain
usia, jenis kelamin, agama, suku, pendidikan terakhir, pekerjaan, status pernikahn,
masalah kesehatan yang dialami, riwayat pengobatan, dan keterangan tinggal dengan
keluarga atau sendiri. Menurut data penelitian maka lansia yang tinggal di Desa
Tuhemberua Ulu paling banyak berusia 60-69 tahun yaitu sebanyak 51 orang (63,0%)
semua responden bersuku Nias, sebagian besar pendidikan terakhir rata-rata adalah
belum tamat SD sebanyak 44 orang (54,3%), pekerjaan saat ini sebagian besar adalah
tidak bekerja sebanyak 63 orang (77,8%), kebanyakan dari lansia tersebut sudah tidak
mempunyai pasangan lagi yaitu sebagian besar dengan status janda sebanyak 33
35
orang (40,7%), sebagian besar riwayat kesehatan adalah Diabetes Melitus sebanyak
tradisional sebanyak 44 orang (54,3%), dan sebanyak 80 orang yang tinggal bersama
SD 13 6,0
SMP 6 7,4
Lain-lain 18 22,2
Pekerjaan
Tidak Bekerja 63 77,8
Pensiunan 18 22,2
Status Pernikahan
Menikah 24 29,6
Tidak Menikah 4 4,9
Janda 33 40,7
Duda 20 24,7
Masalah Kesehatan
Hipertensi 25 30,9
Gangguan Penglihatan 2 2,5
Diabetes Melitus 30 37,0
Rematik 11 13,6
Lain-lain 13 16,0
Riwayat Pengobatan
Pengobatan Medis 37 45,7
Pengobatan Tradisional 44 54,3
Tinggal dengan
Keluarga 80 98,8
Sendiri 1 1,2
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.2 diperoleh kualitas hidup lansia di
kualitas hidup ≤99 (sangat buruk) adalah sebanyak 1 (1,2%), kualitas hidup 100-
keseluruhan hidup, kesehatan, hubungan sosial/ waktu luang dan kegiatan sosial,
kemerdekaan kontrol atas kehidupan dan kebebasan, rumah dan tetangga sekitar,
Tabel 5.3 Dimensi Kualitas Hidup Lansia di Desa Tuhemberua Ulu Kecamatan
kehidupan dan
kebebasan
5.Dimensi rumah 16,90 2,148 9 20
dan tetangga
sekitar
6.Dimensi 17,75 1,827 11 20
psikologis dan
kesejahteraan
emosional
7.Dimensi keadaan 15,72 2,838 8 20
keuangan
8.Dimensi 9,32 0,892 6 10
agama/kebudaya
an
5.2 PEMBAHASAN
3,73 dan sebanyak 62 (76,5%) mempersepsikan kualitas hidupnya baik. Data hasil
penelitian menunjukkan kelompok usia yang paling banyak yaitu dari kelompok usia
60-74 tahun (Elderly). Penelitian yang dilakukan oleh Rugerri, M, Warner, R, Bisoffi,
G., dan Fontecedro, L (2000, dalam Nofitri 2009) adanya konstribusi usia terhadap
kualitas hidup karena pada masa tersebut lansia sudah melewati perubahan dalam
saat muda.
Pada penelitian ini diperoleh bahwa sebagian besar lansia adalah perempuan
yaitu 45 orang (55,6%). Berdasarkan data Susenas 2014, jumlah lansia di Indonesia
mencapai 20,24 juta jiwa setara dengan 8,03 % dari seluruh penduduk Indonesia
tahun 2014. Jumlah lansia perempuan lebih besar daripada laki-laki, yaitu 10,77 juta
lansia perempuan dibandingkan 9,47 juta lansia laki-laki. Hal ini sama halnya yang
didapati di tempat penelitian, dimana jumlah lansia perempuan lebih banyak daripada
lansia pria.
tidak tamat SD 44 orang (54,3%). Hal ini dikarena para orang tua para lansia ini
dulunya mempersepsi bahwa pendidikan bukan hal yang penting, hal ini juga sangat
dikhususkan kepada para wanita dimana wanita tidak mempunyai hak untuk
mengenyam pendidikan tinggi dan mereka hanya dituntut bekerja untuk keluarga.
mempengaruhi kualitas hidup seseorang yang dapat dinilai dari kebiasaan hidup
kebiasaan untuk hidup sehat seperti memilih makanan maupun dalam mengontrol
masyarakat. Hal ini tidak terlepas dari pendidikan dimasa lalu yang ditempuh oleh
tingkat pendidikan terhadap kualitas hidup lansia, dimana dalam penelitiannya lansia
yang mempunyai latar belakang pendidikan tinggi memiliki kualitas hidup yang baik
juga.
Pada penelitian ini diperoleh pekerjaan lansia di desa Tuhemberua Ulu saat
ini sebagian besar lansia yang tidak bekerja sebanyak 63 orang (77,8%). Hal ini
dikarenakan adanya batasan yang diberikan oleh keluarga khususnya anak dari para
lansia ini untuk tidak bekerja dalam hal mencari nafkah. Masyarakat beranggapan
bahwa lansia adalah tanggungjawab seorang anak untuk memenuhi kebutuhan orang
tuanya dimasa tua. Para lansia ini masih bisa bekerja namun bukan dalam hal mencari
pendapatan tapi untuk mengisi waktu luang mereka. Hal yang lansia ini lakukan yaitu
seperti berkebun, namun hanya disekitar lingkungan rumah saja dan tak jarang juga
mereka masih beraktivitas ditempat lainnya namun tetap keluarga mengantarkan dan
janda 32 orang (39,5%). Menurut data Susenas(2012) bahwa sebagian besar lansia
perempuan di Indonesia berstatus cerai mati dibandingkan lansia pria yang lebih
banyak berstatus menikah. Hal ini disebabkan usia harapan hidup perempuan yang
lebih tinggi dibandingkan usia harapan hidup laki-laki. Menurut penelitian Gusti I
(2015) bahwa adanya pengaruh status pernikahan terhadap kualitas hidup lansia,
dimana hasilnya individu dengan status menikah memiliki kualitas hidup yang lebih
tinggi.
Masalah kesehatan yang sebagian besar dialami oleh para lansia di Desa
Tuhemberua Ulu adalah diabetes melitus 30 orang (37,0%). Para lansia di desa ini
juga lebih banyak memilih pengobatan tradisional 44 orang (54,3%). Lansia di desa
ini juga sebagian besar tinggal dengan keluarga 80 (98,8%) dan 1 orang lansia tinggal
sendiri. Menurut penelitian Suci dkk (2014) bahwa lansia yang tinggal dengan
keluarga memiliki kualitas hidup yang cukup baik dari aspek domain fisik,
panti. Hal ini dikarenakan bahwa lansia yang tinggal bersama keluarga di komunitas
memiliki kemandirian yang berbeda dengan lansia yang tinggal di panti. Lansia di
persepsi lansia terhadap kualitas hidupnya. Dimensi keseluruhan lansia memiliki nilai
rata-rata 17,04. Hal ini berhubungan dengan pandangan lansia terhadap hidupnya
secara utuh dimasa menua baik direspon secara positif atau kah merasakan perasaan
WHO (dalam Novita 2013) merupakan keadaan sejahtera fisik, mental, sosial dan
tidak hanya bebas dari penyakit atau cacat secara fisik tetapi mampu sejahtera dan
bahagia sehigga mampu mengatasi tantangan hidup sehari-hari. Sebagian besar lansia
di desa ini menderita penyakit diabetes mellitus dan untuk pengobatannya mereka
memilih cara tradisional. Para lansia ini kurang mendapatkan akses untuk mengetahui
penyakit sebagai kondisi yang harus ia alami dimasa tuanya dan beranggapan hal
kesehatan dan mengetahui kemana harus mencari pengobatan yang tepat. Dengan
alami.
Dimensi hubungan sosial, waktu luang dan kegiatan sosial lansia memiliki
nilai rata-rata 38,93. Manusia yaitu sebagai makhluk sosial yang mana akan saling
bergantung dengan orang lain, maka sama halnya dengan lansia. Lansia di desa ini
merasa cukup puas dengan aktifitas sosialnya karena antar warga menjunjung tinggi
nilai kekeluargaan, saling menghargai dan menolong anggota keluarga atau warga
lain jika ada kesulitan. Lansia selama hidupnya banyak menjumpai individu dalam
komunitas yang berbeda dan senantiasa beradaptasi dengan lingkungan serta orang-
orang disekitarnya. Menurut Nandini (2015) lansia yang memiliki penyesuaian diri
yang baik seperti dapat berinteraksi dengan tetangga sekitar dan mengikuti kegiatan-
kegiatan yang ada di daerah dimana ia berada, maka akan timbal balik dari dukungan
sosial itu sendiri juga akan baik dan akan mempengaruhi terhadap kehidupan lanjut
usia baik dikehidupan sekarang ataupun yang akan datang. Menurut Kemenkes
(2013) lansia yang berpatisipasi aktif dalam kegiatan sosial dan interaksi dengan
lansia yang tinggal dipedesaan cenderung memiliki hubungan sosial yang yang kuat,
memiliki nilai rata-rata 15,11. Di desa ini, para lansia sebagian besar adalah tanggung
jawab keluarga sehingga beberapa hal dari setiap keputusan yang diambil juga adalah
dari status kesehatan mereka, dan diketahui bahwa kehilangan kemerdekaan adalah
salah satu kekhawatiran terbesar para lansia. Kebebasan berarti bisa menentukan
segala sesuatunya dengan sendiri atau tidak bergantung pada orang lain. Semua
individu mempunyai hak untuk kebebasan untuk mengatur dirinya sendiri, demikian
halnya juga pada lansia namun tetap dukungan dan perhatian keluarga diutamakan
khususnya pada lansia. Menurut Fariha (2012), kemandirian atau kebebasan lansia
Dimensi rumah dan tetangga sekitar lansia memiliki nilai rata-rata 16,90.
Lansia selain membutuhkan dukungan psikologis dari keluarga, keluarga juga harus
memberikan tempat tinggal yang nyaman dan aman untuk lansia. Renwick & Brown
( 2000, dalam Anis dkk 2012) mengemukakan bahwa individu tinggal di dalam suatu
lingkup lingkungan yang disebut sebagai tempat tinggal, sehingga kualitas hidup
tempat tinggal harus menjadi tempat yang dimana para penghuninya merasa tentram
dan damai serta menyenangkan demikian halnya dengan lansia yang mana
Anis dkk (2012) bahwa kualitas hidup individu juga berkaitan secara intrinsik dengan
kualitas hidup orang lain yang berada di lingkungannya. Dengan demikian kualitas
hidup bukan hanya dipengaruhi lingkungan secara harafiah saja bahkan juga dapat
rata 17,75.. Sebagian besar dari para lansia ini sudah bisa menerima kondisinya saat
ini, mereka memahami bahwa setiap orang pasti akan melewati masa menjadi lansia
dan yang bisa dilakukan saat ini yaitu dengan mensyukurinya. Namun ada juga
beberapa dari para lansia ini merasa sedih terutama karena jauh dari perhatian
keluarga ataupun merasa menjadi beban bagi anaknya. Menurut tahap perkembangan
Erikson oleh Santrock (2002, dalam Yeni 2011) menyatakan bahwa masa lanjut usia
berada pada fase integritas VS keputusasaan Pada fase ini individu akan melihat
kembali apa yang telah dilakukan dalam kehidupannya. Pandangan lansia akan masa
lalu dengan cara yang positif maka lansia tersebut akan mendapatkan kepuasan dalam
hidupnya, namun jika dewasa lanjut melalui satu atau tahapan-tahapan awal secara
negatif maka hal tersebut akan menjadikan ia sebagai pribadi yang ragu, murung,
bahkan putus asa. Cara para lansia menerima kondisi usia dan penyakit yang mereka
kondisinya dan selalu memberikan reaksi yang positif dan jika latar belakang
akan tetapi pada akhirnya juga mereka mampu menjalani dan menerima kondisi
tersebut.
desa ini sebagian besar menjadi tanggungan keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan
finansialnya, biasanya para lansia ini akan mendapatkannya dari sang anak ataupun
mendapat gaji pensiunan. Menurut penelitian Noghani (2007, dalam Nofitri 2009)
Dimensi agama/ kebudayan lansia dengan nilai rata-rata 9,32. Lansia di desa
Tuhemberua Ulu merasa bahwa kebutuhan akan spiritual sangat penting bagi mereka
saat ini, untuk memenuhinya mereka mengikuti kegiatan keagamaan baik yang
dilaksanakan di rumah ibadah atau pun di rumah warga. Menurut papalia (2007,
dalam Novita 2013) menyatakan emotion focused coping adalah salah satu koping
dengan mengetahui respon emosi terhadap situasi yang menekan dan untuk
meredakan efek fisik dan psikologis yang dirasakan. Koping tersebut adalah perilaku
6.1 Kesimpulan
dan 1 lansia (1,2%) mempersepsikan dirinya sangat buruk. Nilai mean total skor
untuk 8 dimensi yaitu dimensi pertama keseluruhan hidup 17,04, kedua dimensi
kesehatan 13,14, ketiga dimensi hubungan sosial, waktu luang dan kegiatan sosial
38,93, keempat dimensi kemerdekaan, kontrol atas kehidupan dan kebebasan 15,11,
kelima dimensi rumah dan tetangga sekitar 16,90, keenam dimensi psikologis dan
hidupnya.
48
6.2 Saran
para lansia.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tolak ukur para petugas pelayanan
taraf kesehatan lansia dengan harapan lebih lagi meningkatkan kesejahteraan lansia.
Pada penelitian ini telah diketahui gambaran kualitas hidup lansia serta domain
DAFTAR PUSTAKA
Agren (2006). Health Ageing, diambil pada tanggal 24 November 2015 dari
http://www.healthyageing.eu/sites/www.healthyageing.eu/files/resources/Healt
hy%20Ageing%20-%20A%20Challenge%20for%20Europe.pdf
Anis, dkk (2012). Kualitas Hidup Lanjut Usia. Fakultas keperawatan, Universitas
Airlangga
Bowling, Ann (2014). Quality of Life: measure and meanings in social care
research, diambil pada tanggal 11 November 2015 dari
http://sscr.nihr.ac.uk/PDF/MR/MR16.pdf
Bowling, Ann (2011). OPQOL summed scoring and reverse coding, diambil pada
tanggal 11 November 2015 dari
http://www.ilcuk.org.uk/files/pdf_pdf_180.pdf
Bowling, Ann ( 2011). Important Qality of Life to Older People, diambil pada tanggal
12 November 2015
https://www.flinders.edu.au/fms/documents/test/Working%20Paper_01_131.p
df
Brown, Jackie., Bowling, Ann., Flynn, Terry (2006) European Forum on Population
Ageing Research-Models of Quality of Life, diambil pada tanggal 13
November 2015 dari
https://lemosandcrane.co.uk/resources/European%20Forum%20on%20Popula
tion%20Ageing%20Research%20-
%20Models%20of%20Quality%20of%20Life.pdf
Bowling, Ann ( 2010). Adding Quality to Increased Years of Life, diambil pada
tanggal 13 November 2015 dari
http://www.cardi.ie/userfiles/Anne%20Bowling.pdf
Bowling, Ann (2011). Good Neighbours Measuring Quality of Life in Older Age,
diambil pada tanggal 14 November 2015 dari
www.ilcuk.org.uk/files/pdf_pdf_159.pdf
BPS (2010). Penduduk Lanjut Usia, diambil pada tanggal 11 November 2015 dari
http://storage.jak-stik.ac.id/ProdukHukum/MenPAN/index.php
option=com_docman&task=doc_download&gid=310&Itemid=114.pdf
Dhamo, Eris., & Kocollari, Nevila. (2014). Older People Quality of Life Evaluation.
Mediterranean Journal of Social Sciences,5, 385-390.
Destriana (2013). Kualitas hidup lansia di kecamatan cot girek kabupaten aceh utara.
Medan: USU Press
Fariha (2012). Pembinaan kemandirian Lansia Melalui Terapi Modalitas salah Satu
Konteks Pendidikan Non Formal di Panti Sosial tresna Werdha. Universitas
Pendidikan Indonesia
Handini (2013). Pengaruh Sense Of Humor Terhadap Kualitas Hidup Pada Lansia
Pensiunan Di Kota Malang. Universitas Brawijaya Malang
Latifah, Darti (2013). Perbedaan Kualitas Hidup Lansia Yang Aktif Mengikuti
Posyandu Lansia Dengan Yang Tidak Aktif Mengikuti Posyandu Lansia di
desa Sirnoboyo Kecamatan Pacitan. Universitas Muhammadiyah Surakarta
Nandini (2015). Hubungan Aktivitas Sosial, Interaksi Sosial, Dan Fungsi Keluarga
dengan Kualitas Hidup Lanjut Usia di Wilayah Kerja Puskemas I Denpasar
Utara Kota Denpasar. Universitas Udayana Denpasar
Novita (2013). Status Gizi, Penyakit Kronis, dan Konsumsi Obat Terhadap Kualitas
Hidup Dimensi Kesehatan Fisik Lansia. Universitas Diponegoro
Novandori (2013). Hubungan Peran Keluarga dengan Kualitas Hidup Lansia yang
Mengalami Gangguan Fungsi Kognitif di Desa Windunegara Kecamatan
Wangon Kabupaten Banyumas. Universitas Jendral Soedirman
Napitupulu, Yeni (2011). Hubungan Aktivitas sehari-hari dan Successful Aging Pada
Lansia. Fakultas Psikologi, Universitas Brawijaya
Penduduk Lanjut Usia (2009). Profil Penduduk lanjut Usia, diambil pada tanggal 14
oktober 2015dari http:// agus34drajat.files.wordpress.com/2010/10/profil
penduduk lanjut usia 2009.pdf
Riskesdas (2010). Riset Kesehatan Dasar, diambil pada tanggal 9 November 2015
dari
http://www.riskesdas.litbang.depkes.go.id/download/TabelRiskesdas2010.pdf
Suci, dkk (2014). Studi Komparatif : Kualitas hidup Lansia Yang Tinggal Bersma
Keluarga dan Panti. Program studi keperawata, Universitas Pendidikan
Indonesia
Sugiono (2013). Metodologi Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Bandung: Alfa beta
World Health Organization (2015). World Report On Ageing and Health, diambil
pada tanggal 23 November 2015 dari https://www.geriatrie-online.at/wp
content/uploads/2015/10/world_report_on_ageing_and_health_eng.pdf
Kode Responden:
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran kualitas hidup lansia di
desa Tuhemberua Ulu kecamatan Gungsitoli kota Gununsitoli. Saya mengharapkan
jawaban yang Bapak/Ibu berikan sesuai dengan pendapat Bapak/ Ibu sendiri. Saya
menjamin kerahasiaan identitas dan pendapat Bapak/Ibu. Informasi yang Bapak/Ibu
berikan hanya akan digunakan untuk mengembangkan pelayanan kesehatan
khususnya ilmu keperawatan dan tidak akan dipergunakan untuk maksud-maksud
lain selain penelitian ini.
Medan, 2016
Tanda tangan
Responden
Kuesioner penelitian
Petunjuk pengisian
1. Menjawab setiap pernyataan yang tersedia di bawah ini dengan memberikan tanda
checklist (√ ) atau mengisi jawaban pata tempat yang telah disediakan.
2. Isilah titik-titik yang tertera pata pernyataan dengan singkat dan jelas
3. Bila ada yang kurang dimengerti, dapat ditanyakan kepada peneliti.
1. Data Demografi
2. Usia : ………….
( ) Perempuan
( ) Katolik ( ) Hindu
( ) Budha
( ) Jawa ( ) lain-lain
( ) SD ( ) SLTA
( ) Janda ( ) Duda
( ) Diabetes Melitus
( ) Gangguan penglihatan
( ) Gangguan pendengaran
( ) Rematik
( ) lain-lain
Silahkan centang satu kotak setiap baris. Tidak ada jawaban yan benar atau salah.
Mohon pilih respon yang paling menggambarkan Anda/ pandangan Anda.
1. Pikirkan tentang hal yang baik dan yang buruk yang menyempurnakan kualitas
hidup Anda, bagaimana Anda menilai kualitas hidup Anda seluruhnya?
2. Tolong tunjukkan seberapa stujunya dan tidak setujunya Anda pada masing-
masing pernyataan berikut!
Master Tabel
K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K
No Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1. 4 4 4 3 4 2 2 5 4 4 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 3 4 4 5 3 4 4 146
2. 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 135
3. 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 2 4 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4 5 3 4 4 141
4. 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 5 5 5 5 149
5. 5 5 5 4 5 3 3 5 5 5 5 4 4 4 4 2 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 150
6. 2 2 2 2 4 2 3 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 2 3 2 4 2 3 2 2 2 2 2 3 4 2 2 3 3 100
7. 4 4 4 4 5 3 2 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 5 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 136
8. 4 4 4 3 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 4 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 150
9. 5 5 5 3 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 5 3 4 5 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4 146
10. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 2 3 3 5 5 5 2 2 2 4 2 5 4 2 4 4 5 132
11. 4 4 4 3 5 3 3 4 5 5 5 5 5 5 5 3 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 2 5 5 5 5 3 4 4 150
12. 4 4 4 3 5 3 3 4 4 4 4 5 5 5 5 3 3 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 5 3 4 4 5 3 5 4 143
13. 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 3 4 5 3 4 3 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 3 5 5 147
14. 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 1 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 152
15. 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 5 5 5 1 5 5 3 4 3 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 5 3 4 4 142
16. 5 5 5 4 5 4 2 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 150
17. 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 5 4 5 4 2 2 3 2 4 4 4 2 5 5 143
18. 4 4 5 2 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 151
19. 5 5 4 2 5 3 2 4 5 4 5 5 5 5 5 3 4 5 5 4 5 5 5 3 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 151
20. 4 4 5 2 5 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 149
21. 3 2 2 2 3 1 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 4 4 3 4 4 97
22. 4 4 4 3 5 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 147
23. 4 3 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 4 5 5 5 4 5 2 2 3 3 3 3 5 3 5 5 141
24. 4 4 4 4 5 3 1 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 5 4 4 5 5 5 2 2 2 4 3 4 4 4 4 4 5 140
25. 4 4 4 4 5 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 1 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 2 5 5 140
26. 5 4 4 5 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 146
27. 4 4 4 2 4 2 2 4 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 3 5 5 5 5 5 4 4 4 4 2 4 4 4 2 5 5 143
28. 4 4 4 5 5 1 1 4 5 5 5 4 5 4 4 2 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 145
29. 4 4 4 5 4 2 1 5 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 139
30. 5 5 5 4 4 1 1 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 2 4 4 5 1 5 5 148
31. 5 4 5 5 5 1 1 5 5 5 4 5 4 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 1 4 5 154
32. 5 5 4 5 4 1 1 3 5 5 4 5 5 5 5 2 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 5 147
33. 4 4 3 3 4 2 2 3 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 5 4 126
34. 5 5 5 5 4 2 2 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 5 2 5 5 153
35. 5 4 4 4 4 1 1 4 4 5 4 5 4 5 4 1 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 147
36. 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 3 5 4 5 5 5 5 4 4 4 3 5 5 4 4 5 5 154
37. 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 135
38. 5 5 5 5 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 151
39. 4 4 4 5 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 138
40. 5 5 5 5 3 3 2 4 5 5 5 5 5 4 4 3 4 5 4 5 5 5 5 5 4 3 3 3 3 4 4 5 3 5 5 148
41. 5 5 5 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 149
42. 5 5 5 3 4 1 1 5 5 4 5 5 5 5 4 1 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 154
43. 5 5 5 5 4 1 1 4 5 5 5 5 4 5 4 1 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 153
44. 5 5 5 5 4 1 1 4 5 5 5 4 5 5 4 2 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 150
45. 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 2 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 155
46. 5 5 5 5 5 1 1 5 5 4 4 5 4 5 4 1 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 155
47. 4 4 4 5 5 2 2 5 4 4 4 4 5 4 4 2 4 5 2 5 5 5 5 5 4 4 4 5 3 4 4 4 2 5 5 142
48. 4 5 4 3 5 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 2 4 4 5 3 5 5 138
49. 5 5 5 5 1 1 5 5 5 5 5 5 5 4 4 1 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 155
50. 5 5 5 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 1 5 5 137
51. 5 5 4 5 5 1 1 5 4 4 5 5 5 5 4 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 155
52. 5 5 5 5 5 1 1 5 4 4 4 4 5 5 4 1 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 155
53. 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 5 3 3 4 5 5 5 5 4 5 5 4 3 3 3 4 5 5 5 4 5 5 146
54. 5 5 5 5 5 1 1 4 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 2 5 5 157
55. 5 4 4 3 3 2 3 3 4 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 5 5 4 3 3 3 3 5 5 3 3 5 5 136
56. 4 4 4 3 5 2 2 4 4 4 5 4 5 3 4 3 4 4 3 5 4 5 5 4 4 4 4 3 3 4 5 4 3 5 4 137
57. 5 5 5 5 5 1 1 5 5 4 5 5 5 5 4 1 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 157
58. 4 4 2 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 133
59. 5 5 5 5 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 152
60. 4 4 4 4 5 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 1 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 2 5 5 140
61. 5 5 5 5 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 152
62. 4 5 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 2 4 4 4 4 4 5 2 2 2 2 4 4 2 4 4 5 121
63. 5 5 5 3 4 4 4 3 4 4 5 4 5 5 5 1 5 5 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4 144
64. 4 5 5 5 4 1 1 4 5 5 4 4 4 5 4 1 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 146
65. 4 4 4 5 4 2 2 4 5 4 4 4 5 5 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 143
66. 5 5 5 3 4 4 4 3 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 5 4 142
67. 5 5 5 1 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 150
68. 5 4 4 3 5 2 1 5 5 5 5 5 5 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 132
69. 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 5 5 120
70 4 4 4 5 4 2 2 4 5 5 5 5 5 5 5 2 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 151
71. 5 5 5 5 4 2 2 4 5 5 4 4 4 5 4 2 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 149
72. 5 5 5 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 149
73. 4 4 4 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 143
74. 4 4 4 2 4 1 1 5 5 5 4 5 4 5 4 1 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 151
75. 5 5 5 5 5 1 1 5 5 5 5 5 5 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 5 4 138
76. 5 5 5 3 4 1 2 5 4 5 4 5 5 5 4 1 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 154
77. 5 5 4 5 5 1 1 5 5 5 5 5 5 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 141
78. 5 4 5 2 5 1 1 5 4 5 4 4 4 4 4 2 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 140
79. 5 5 5 5 5 2 1 5 4 4 4 4 5 5 4 1 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 153
80. 4 4 4 5 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 1 4 5 137
81. 4 3 4 4 4 3 3 4 5 5 5 5 5 4 4 3 5 5 2 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 142
Reliability
N %
Total 30 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.903 35
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Data Demograf
Usia
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 60 3 3.7 3.7 3.7
61 11 13.6 13.6 17.3
62 9 11.1 11.1 28.4
63 4 4.9 4.9 33.3
64 4 4.9 4.9 38.3
65 9 11.1 11.1 49.4
66 2 2.5 2.5 51.9
67 1 1.2 1.2 53.1
68 5 6.2 6.2 59.3
69 3 3.7 3.7 63.0
70 9 11.1 11.1 74.1
71 7 8.6 8.6 82.7
72 2 2.5 2.5 85.2
73 3 3.7 3.7 88.9
74 2 2.5 2.5 91.4
75 1 1.2 1.2 92.6
78 3 3.7 3.7 96.3
79 3 3.7 3.7 100.0
Total 81 100.0 100.0
Jenis kelamin
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid laki-laki 36 44.4 44.4 44.4
perempuan 45 55.6 55.6 100.0
Total 81 100.0 100.0
Agama
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Kristen
81 100.0 100.0 100.0
Protestan
Pendidikan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Tidak tamat
44 54.3 54.3 54.3
SD
SD 13 16.0 16.0 70.4
SMP 6 7.4 7.4 77.8
Lain-lain 18 22.2 22.2 100.0
Total 81 100.0 100.0
Suku
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Nias 81 100.0 100.0 100.0
Pekerjaan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Tidak bekerja 63 77.8 77.8 77.8
Pensiunan 18 22.2 22.2 100.0
Total 81 100.0 100.0
Status Pernikahan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Menikah 24 29.6 29.6 29.6
Janda 33 40.7 40.7 70.4
Tidak
4 4.9 4.9 75.3
menikah
Duda 20 24.7 24.7 100.0
Total 81 100.0 100.0
Pengobatan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Medis 37 45.7 45.7 45.7
Tradisional 44 54.3 54.3 100.0
Total 81 100.0 100.0
Masalah kesehatan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Hipertensi 25 30.9 30.9 30.9
Gangguan
2 2.5 2.5 33.3
Penglihatan
Diabetes Melitus 30 37.0 37.0 70.4
Rematik 11 13.6 13.6 84.0
Lain-lain 13 16.0 16.0 100.0
Total 81 100.0 100.0
Tinggal dengan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Keluarga 80 98.8 98.8 98.8
Sendiri 1 1.2 1.2 100.0
Total 81 100.0 100.0
Statistics
kualitas hidup
N Valid 81
Missing 0
Mean 3.73
Std. Deviation .548
Minimum 1
Maximum 4
Kualitas hidup
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Sangat buruk 1 1.2 1.2 1.2
Buruk 1 1.2 1.2 2.5
Sedang 17 21.0 21.0 23.5
Baik 62 76.5 76.5 100.0
Total 81 100.0 100.0
Total
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Valid 97 1 1.2 1.2 1.2
100 1 1.2 1.2 2.5
120 1 1.2 1.2 3.7
121 1 1.2 1.2 4.9
126 1 1.2 1.2 6.2
132 2 2.5 2.5 8.6
133 1 1.2 1.2 9.9
135 2 2.5 2.5 12.3
136 2 2.5 2.5 14.8
137 3 3.7 3.7 18.5
138 3 3.7 3.7 22.2
139 1 1.2 1.2 23.5
140 4 4.9 4.9 28.4
141 3 3.7 3.7 32.1
142 4 4.9 4.9 37.0
143 5 6.2 6.2 43.2
144 1 1.2 1.2 44.4
145 1 1.2 1.2 45.7
146 5 6.2 6.2 51.9
147 4 4.9 4.9 56.8
148 2 2.5 2.5 59.3
149 5 6.2 6.2 65.4
150 6 7.4 7.4 72.8
151 5 6.2 6.2 79.0
152 3 3.7 3.7 82.7
Keseluruhan hidup
Statistics
p1 p2 p3 p4 total
N Valid 81 81 81 81 81
Missing 0 0 0 0 0
Mean 4.44 4.38 4.41 3.80 17.04
Std. Deviation .612 .681 .667 1.123 2.379
Minimum 2 2 2 1 9
Maximum 5 5 5 5 20
Kesehatan
Statistics
p5 p6 p7 p8 total
N Valid 81 81 81 81 81
Missing 0 0 0 0 0
Mean 4.28 2.31 2.37 4.17 13.14
Std. Deviation .711 1.103 1.188 .703 2.120
Minimum 1 1 1 2 9
Maximum 5 4 5 5 19
Kemerdekaan
Statistics
p14 p15 p16 p17 total
N Valid 81 81 81 81 81
Missing 0 0 0 0 0
Mean 4.40 4.09 2.46 4.17 15.11
Std. Deviation .683 .693 1.162 .608 1.483
Minimum 2 1 1 3 10
Maximum 5 5 5 5 19
Statistics
p18 p19 p20 p21 total
N Valid 81 81 81 81 81
Missing 0 0 0 0 0
Mean 4.49 3.83 4.28 4.30 16.90
Std. Deviation .594 1.082 .617 .601 2.148
Minimum 2 1 2 2 9
Maximum 5 5 5 5 20
Statistics
p22 p23 p24 p25 total
N Valid 81 81 81 81 81
Missing 0 0 0 0 0
Mean 4.57 4.40 4.42 4.37 17.75
Std. Deviation .523 .683 .630 .697 1.827
Minimum 3 2 3 2 11
Maximum 5 5 5 5 20
Keuangan
Statistics
p26 p27 p28 p29 total
N Valid 81 81 81 81 81
Missing 0 0 0 0 0
Mean 4.02 3.93 4.06 3.70 15.72
Std. Deviation .836 .771 .780 .928 2.838
Minimum 2 2 2 2 8
Maximum 5 5 5 5 20
Statistics
p34 p35 total
N Valid 81 81 81
Missing 0 0 0
Mean 4.60 4.72 9.32
Std. Deviation .517 .506 .892
Minimum 3 3 6
Maximum 5 5 10