Asuhan Keperawatan Post Partum-2

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 6

Asuhan Keperawatan Post Partum

1. Pengkajian
Pengkajian Fisik
1. Riwayat kesehatan sebelumnya
2. Tanda-tanda Vital
3. Mamae: gumpalan, kemerahan, nyeri, perawatan payudara, management
engorgement, kondisi putting, pengeluaran ASI.
4. Abdomen: palpasi RDA, tinggi fundus uteri, kontraksi uterus, striae.
5. Perineum: lochea, tanda-tanda REEDA.
6. Ekstremitas: varices, tanda-tanda Homan.
7.     Rektum: hemoroid, dll.
8.   Aktivitas sehari-hari.
  Pengkajian Psikologis
1. Umum: status emosi,gambaran diri dan tingkat kepercayaan
2. Spesifik: depresi postpartum.
3. Seksualitas: siklus menstruasi,pengeluaran ASI dan penurunan libido.

2. Diagnose keperawatan
a. Nyeri akut b/d agen injuri fisik (trauma jalan lahir, epiostomi)
b. Perubahan pola eleminasi BAK (disuria) b/d trauma perineum dan saluran kemih.
c. Perubahan pola eleminasi BAB (konstipasi) b/d kurangnya mobilisasi; diet yang
tidak seimbang; trauma persalinan.
d. Gangguan rasa nyaman (nyeri) b/d peregangan perineum; luka episiotomi;
involusi uteri; hemoroid; pembengkakan payudara.
e. Gangguan pemenuhan ADL b/d kelemahan; kelelahan post partum.
f. Resiko defisit volume cairan b/d pengeluaran yang berlebihan; perdarahan;
diuresis; keringat berlebihan.
g.    Resiko infeksi b/d trauma jalan lahir.
3. Intervensi keperwatan

Diagnosa Tujuan dan Kriteria Rencana Intervensi


Keperawatan Hasil
Nyeri akut b/d NOC : Pain Management
agen injuri fisik v  Pain Level,
§  Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
(peregangan v  Pain control,
termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
perineum; luka v  Comfort level
kualitas dan faktor presipitasi (PQRST)
episiotomi; Setelah dilakukan
§  Observasi reaksi nonverbal dari
involusi uteri;askep selama …x 24
ketidaknyamanan
hemoroid; jam, diharapkan
§  Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk
pembengkakan nyeri berkurang
mengetahui pengalaman nyeri pasien
payudara). Kriteria Hasil :
§  Ajarkan tentang teknik non farmakologi
v Mampu mengontrol
§  Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
nyeri (tahu penyebab
§  Motivasi untuk meningkatkan asupan nutrisi
nyeri, mampu
yang bergizi.
menggunakan tehnik
§  Tingkatkan istirahat
nonfarmakologi
§  Latih mobilisasi miring kanan miring kiri jika
untuk mengurangi
kondisi klien mulai membaik
nyeri, mencari
·    Kaji kontraksi uterus, proses involusi uteri.
bantuan)
·    Anjurkan pasien untuk membasahi perineum
v Melaporkan bahwa
dengan air hangat sebelum berkemih.
nyeri berkurang
·    Anjurkan dan latih pasien cara merawat
dengan
payudara secara teratur.
menggunakan
·    Jelaskan pada ibu tetang teknik merawat luka
manajemen nyeri
perineum dan mengganti PAD secara teratur
v Mampu mengenali
setiap 3 kali sehari atau setiap kali lochea keluar
nyeri (skala,
banyak.
intensitas, frekuensi
·    Kolaborasi dokter tentang pemberian analgesik
dan tanda nyeri)
v Menyatakan rasa
nyaman setelah nyeri
berkurang
v Tanda vital dalam
rentang normal
TD : 120-140 /80 –
90 mmHg
RR : 16 – 24 x/mnt
N   : 80- 100 x mnt
   T    : 36,5o C –
37,5 o C
Resiko defisit v  Fluid balance Fluid management
volume cairan v  Hydration ·    Obs Tanda-tanda vital setiap 4 jam.
b/d pengeluaran Setelah dilakukan ·    Obs Warna urine.
yang berlebihan; askep selama …x 24 ·    Status umum setiap 8 jam.
perdarahan; jam, Pasien dapat ·    Pertahankan catatan intake dan output yang
diuresis; keringat mendemostrasikan akurat
berlebihan. status cairan ·    Monitor status hidrasi ( kelembaban membran
membaik. mukosa, nadi adekuat, tekanan darah
Kriteria evaluasi: tak ortostatik ), jika diperlukan
ada manifestasi ·    Monitor masukan makanan / cairan dan hitung
dehidrasi, resolusi intake kalori harian
oedema, haluaran ·    Lakukan terapi IV
urine di atas 30 ·    Berikan cairan
ml/jam, kulit ·    Dorong masukan oral
kenyal/turgor kulit ·    Beritahu dokter bila: haluaran urine < 30
baik. ml/jam, haus, takikardia, gelisah, TD di bawah
rentang normal, urine gelap atau encer gelap.
·    Konsultasi dokter bila manifestasi kelebihan
cairan terjadi.
·    Pantau: cairan masuk dan cairan keluar setiap
8 jam.
Perubahan pola Setelah dilakukan ·      Kaji haluaran urine, keluhan serta keteraturan
eleminasi BAK askep selama …x 24 pola berkemih.
(disuria) b/d jam, Pola eleminasi ·      Anjurkan pasien melakukan ambulasi dini.
trauma perineum (BAK) pasien ·      Anjurkan pasien untuk membasahi perineum
dan saluran teratur. dengan air hangat sebelum berkemih.
kemih. Kriteria hasil: ·      Anjurkan pasien untuk berkemih secara
eleminasi BAK teratur.
lancar, disuria tidak ·      Anjurkan pasien untuk minum 2500-3000
ada, bladder kosong, ml/24 jam.
keluhan kencing ·      Kolaborasi untuk melakukan kateterisasi bila
tidak ada. pasien kesulitan berkemih.

Perubahan pola Setelah dilakukan ·    Kaji pola BAB, kesulitan BAB, warna, bau,
eleminasi BAB askep selama …x 24 konsistensi dan jumlah.
(konstipasi) b/d jam, Pola eleminasi ·    Anjurkan ambulasi dini.
kurangnya (BAB) teratur. ·    Anjurkan pasien untuk minum banyak 2500-
mobilisasi; diet Kriteria hasil: pola 3000 ml/24 jam.
yang tidak eleminasi teratur,
seimbang; feses lunak dan ·    Kaji bising usus setiap 8 jam.
trauma warna khas feses, ·    Pantau berat badan setiap hari.
persalinan. bau khas feses, tidak ·    Anjurkan pasien makan banyak serat seperti
ada kesulitan BAB, buah-buahan dan sayur-sayuran hijau.
tidak ada feses
bercampur darah dan
lendir, konstipasi
tidak ada.
Gangguan Setelah dilakukan ·   Kaji toleransi pasien terhadap aktifitas
pemenuhan ADL askep selama …x 24 menggunakan parameter berikut: nadi 20/mnt di
b/d immobilisasi; jam, ADL dan atas frek nadi istirahat, catat peningaktan TD,
kelemahan. kebutuhan dispnea, nyeri dada, kelelahan berat,
beraktifitas pasien kelemahan, berkeringat, pusing atau pinsan.
terpenuhi secara ·   Tingkatkan istirahat, batasi aktifitas pada dasar
adekuat. nyeri/respon hemodinamik, berikan aktifitas
Kriteria hasil: senggang yang tidak berat.
-   Menunjukkan ·   Kaji kesiapan untuk meningkatkan aktifitas
peningkatan dalam contoh: penurunan kelemahan/kelelahan, TD
beraktifitas. stabil/frek nadi, peningaktan perhatian pada
-   Kelemahan dan aktifitas dan perawatan diri.
kelelahan berkurang. ·   Dorong memajukan aktifitas/toleransi
-   Kebutuhan ADL perawatan diri.
terpenuhi secara
mandiri atau dengan ·   Anjurkan keluarga untuk membantu
bantuan. pemenuhan kebutuhan ADL pasien.
-   frekuensi ·   Jelaskan pola peningkatan bertahap dari
jantung/irama dan aktifitas, contoh: posisi duduk ditempat tidur
Td dalam batas bila tidak pusing dan tidak ada nyeri, bangun
normal. dari tempat tidur, belajar berdiri dst.
-   kulit hangat, merah
muda dan kering
Resiko infeksi Setelah dilakukan · Pantau: vital sign, tanda infeksi.
b/d trauma jalan askep selama …x 24
lahir. jam, Infeksi tidak · Kaji pengeluaran lochea, warna, bau dan
terjadi. jumlah.
Kriteria hasil: tanda · Kaji luka perineum, keadaan jahitan.
infeksi tidak ada,
luka episiotomi
kering dan bersih, · Anjurkan pasien membasuh vulva setiap habis
takut berkemih dan berkemih dengan cara yang benar dan
BAB tidak ada. mengganti PAD setiap 3 kali perhari atau setiap
kali pengeluaran lochea banyak.
· Pertahnakan teknik septik aseptik dalam
merawat pasien (merawat luka perineum,
merawat payudara, merawat bayi).

You might also like