Professional Documents
Culture Documents
Adoc - Pub - Bab 2 Tinjauan Pustaka Berdasarkan Bukti Bukti Yan
Adoc - Pub - Bab 2 Tinjauan Pustaka Berdasarkan Bukti Bukti Yan
TINJAUAN PUSTAKA
Berdasarkan bukti-bukti yang ada, kelapa sawit diperkirakan berasal dari Nigeria,
Afrika Barat. Namun ada pula yang menyatakan bahwa tanaman tersebut dari
Amerika yakni dari Brazilia. Zeven menyatakan bahwa tanaman kelapa sawit berasal
dari daratan tersier, yang merupakan daratan penghubung yang terletak antara Afrika
dan Amerika. Kedua daratan ini kemudian terpisah oleh lautan menjadi banua Afrika
dan Amerika sehingga tempat asal komoditas kelapa sawit ini tidak lagi
dipermasalahkan orang.
Kelapa sawit (Elaeis guineesis) saat ini telah bekembang pesat di Asia
Tenggara, khususnya Indonesia dan Malaysia, dan justru bukan di Afrika barat atau
Amerika yang dianggap sebagai daerah asal-usulnya. Masuknya bibit kelapa sawit ke
Indonesia pada tahun 1948 hanya sebanyak 4 batang yang berasal dari Bourbon
(Mauritius) dan Amsterdam. Keempat batang bibit kelapa sawit tersebut ditanam di
mengembangkan tanaman kelapa sawit di Muara Enim pada tahun 1970 di Musi Hulu.
berasal dari Belgia. Beliau pada tahun 1911 membudidayakan kelapa sawit secara
komesial dalam perkebunan Sungai Liput (Aceh) dan Pulu Raja (Asahan).
perkebunan kelapa sawit ini dan hasilnya dikirim ke Jepang sebagai bahan mentah
industri perang. Kemudian semua terhenti karena terjadinya serangan sekutu pada
tahun 1943.
Pada tahun 1947 Pemerintah Belanda merebut kembali dua pertiga dari
perkebunan yang pernah dikuasai kelaskaran. Kemudian menjelang akhir tahun 1948
Pada akhir tahun 1957 seluruh perusahaan milik maskapai Belanda diambil
alih oleh Pemerintah Indonseia. Namun milik perusahaan Inggris, Prancis, Belgia, dan
Pada masa pemerintahan Orde Lama relatif perkebunan sawit sangat terlantar,
karena tidak ada peremajaan dan rehabilitasi pabrik. Akibatnya produksi sangat
minyak sawit nomor satu terbesar sejak tahun 1966 telah digeser oleh Malaysia hingga
sekarang ini.
Pada masa Orde baru telah mulai membangun kembali perkebunan kelapa
Sejak 1975 muncul berbagai pola pengembangan kelapa sawit seperti pola
PIR Khusus, PIR Berbantuan. Selanjutnya sejak tahun 1986 muncul lagi PIR TRANS.
(Risza,S.1994).
Daun (folium) pertama yang keluar pada stadia bibit adalah berbentuk anceolate,
kemudian muncul bifurcate dan menyusul bentuk pinnate. Pada bibit yang berumur 5
bulan misalnya akan dijumpai 5 lanceolate, 4 bifurcate dan 3 pinnate. Pada 12 bulan
akan ada 5 anceolate, 4 bifurcate dan 10 pinnate. Pangkal pelepah daun atau petiole
adalah bagian daun yang mendukung atau tempat duduknya helaian daun .
Daun kelapa sawit memiliki rumus daun 1/8, lingkaran atau spiralnya ada yang
berputar kekiri dan kekanan tetapi kebanyakan putar kekanan. Pengenalan ini penting
diketahui agar kita dapat mengetahui letak daun ke-9, ke-17 dan lain-lain yang dipakai
pengamatan lainnya. Produksi pelepah daun tergantung pada umur tanaman. Produksi
pelepah daun pada tanaman selama setahun dapat mencapai 20-30 kemudian akan
berkurang sesuai umur menjadi 18-25 atau kurang. Panjang cabang daun diukur dari
pangkalnya dapat mencapai 9 m pada tanaman dewasa sedang pada tanaman muda
kurang dari pangkal tersebut. Panjang pelepah ini dapat bervariasi tergantung pada
tipe varitasnya dan pengaruh kesuburan tanah. Pada tiap pelepah diisi oleh anak daun
di kiri kanan rachis. Jumlah anak daun pada tiap isi dapat mencapai 125-200. anak
daun yang tengah dapat mencapai panjang1,2 m. Berat satu pelepah dapat mencapai
beberapa minggu kemudian terbentuk daun berbelah dua (bifurcate) dan setelah
beberapa bulan terbetuk daun seperti bulu (pinnate) atau menyirip. Misalnya pada
bibit berumur lima bulan susunan daun terdiri atas 5 lanset, 4 berbelah dua, dan 10
berbetuk bulu. Susunan daun kelapa sawit mirip dengan kelapa (nyiur), yaitu
membentuk daun menyirip. Letak daun pada batang mengikuti pola tertentu yang
disebut filotaksis. Daun yang berurutan dari bawah ke atas membentuk suatu spiral,
dengan rumus daun 1/8. Terdapat dua pola filotaksis, yang secara sederhana dapat
dikatakan yang satu berputar kekiri, dan yang lain berputar kekanan, dimana
menunjukkan secara umum jumlah pohon yang jumlah filotaksisnya berputar kekiri
tidak berbeda dengan yang ke kanan, dan produktivitas pohon dengan kedua pola ini
pun tidak berbeda nyata. Hal ini berbeda dengan pendapat beberapa pakar mengenai
mengenai kalapa nyiur (cocos nucifera), yang kecendrungannya lebih banyak pohon
yang berpola filotaksis ke kiri, dan yang filotaksisnya ke kiri produktivitasnya dapat
20% lebih tinggi ketimbang yang kekanan. Sebenarnya pola filotaksis pada kelapa
Daun terdiri atas tangkai daun (petiole) yang pada kedua tepinya terdapat dua
baris duri (spines). Tangkai daun bersambung dengan tulang daun utama (rachis),
yang jauh lebih panjang dari tangkai dan pada kiri kanannya terdapat anak-anak daun
(pinna;pinnata). Tiap anak daun terdiri atas tulang anak daun (lidi) dan helai daun
(lamina). Anak daun terpanjang (pada pertengahan daun) dapat mencapai 250-300
helai per tahun pada pohon-pohon yang berumur 5-6 tahun, setelah itu di produksi
Daun kelapa sawit membentuk suatu pelepah bersirip genap dan bertulang
sejajar. Panjang pelepah dapat mencapai 9 meter, jumlah anak daun tiap pelepah dapat
mulai terbentuk sampai tua mencapai waktu ±7 tahun, jumlah pelepah dalam 1 pohon
Luas permukaan daun tanaman dewasa dapat mencapai 15 meter. Daun kelapa
sawit berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis dan alat respirasi. Oleh
karena itu pemangkasan pelepah daun sejauh mungkin dihindarkan, kecuali pangkas
Jika pelepah dapat dipertahankan lebih lama berarti semakin lama pula proses
fotosintesis berlangsung dan semakin banyak bahan makanan yang dikirim ke buah.
Kesatuan contoh daun adalah satu unit areal yang dipakai sebagai tempat pengambilan
contoh daun dari pokok yang ditetapkan. Unit areal ini harus dapat mewakili suatu
luasan yang tertentu yang seragam dalam hal jenis tanah dan kesuburannya, umur
tanaman, perlakuan yang diberikan dan memiliki variasi yang kecil dalam hal-hal
lainnya. Luasnya tergantung pada keseragaman tanaman dan tanah, misalnya 20, 25,
32, ha sesuai dengan luas blok. Dari tiap KCD dipilih 30 pokok yang memenuhi syarat
untuk dipakai sebagai pokok contoh. Untuk mendapat keseragaman yang lebih baik
dan mengurangi faktor kebetulan maka dikenal sistim tersebar yang ditetapkan
berdasarkan luas dan jumlah pokok. Sebagai contoh untuk areal yang luasnya 20,25,
30 dan 35 ha akan terdapat penyebaran pokok contoh. Pengambilan contoh daun dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu dengan sistim terpusat dan tersebar.
tidak semudah diatas. Dalam hal ini diperlukan peta situasi yang benar dan
penempatan pokok secara tersebar agar mewakili tanaman pada areal tersebut.
Disamping cara tersebar ini, terdapat sistim lainnya yaitu sistim terpusat yakni
pokok contoh tersebut terkumpul pada 2 atau 3 barisan yang umumnya berada dengan
areal yang dianggap mewakili. Sistim ini dipakai kalau kondisi area dan tanaman
benar-benar homogen.
a. Pokok normal
Pokok yang telah ditentukan ditandai dengan jelas, dinomori dan pokok ini
akan terus dipakai setahun sekali sebagai pokok contoh. Jika pokok contoh mati dapat
digantikan dengan pokok pada barisan yang sama. Untuk mempermudah mencari
pohon KCD, perlu dibuat tanda panah yang jelas dipinggir jalan atau pinggir blok.
Sementra itu, untuk rekomendasi pemupukan, contoh daun yang diambil dari pokok
contoh adalah daun yang ke-17. Daun ke-17 ini terpilih sebagai daun indikator yang
sensitiv atas perubahan yang terjadi dalam status hara. Jika karena suatu sebab daun
ke-17 rusak, maka dapat digantikan dengan daun dari pelepah ke-9 dari pokok yang
sama. Pokok yang sakit dapat digantikan oleh pokok tetangganya asal jelas disebut
nomornya dan pokok ini seterusnya akan dipakai sebagai gantinya. Pengenalan letak
Daun ke-9 maupun 17 ditentukan dengan memperhatikan susunan letak daun dapat
a. Daun pertama adalah daun termuda, dimana helai daun telah mekar
seluruhnya.
b. Daun ke-3 letaknya 274 dari daun yang pertama dihitung dari daun kearah kiri
c. Daun ke-9 berada dibawah 1 agak kesebelah kiri pada spiral kanan agak
d. Daun ke-17 letaknya dibawah daun ke-9 agak ke kiri pada pokok yang
berspiral kanan dan agak ke kanan pada pokok yang berspiral kiri.
Pengambilan contoh daun pada tanaman muda sampai umur 1,5 tahun menggunakan
daun pelepah ke-3 dan pada tanaman umur 1,5-2,5 tahun dipakai daun pelepah ke-9.
Pekerjaan pengambilan contoh daun ini harus dilakukan dengan hati-hati dan tim yang
tetap hendaknya dibentuk pada setiap kebun atau afdeling. Pengambilanya hanya satu
kali setahun anggota tim dapat melakukan pekerjaan lain di luar waktu pengambilan
contoh daun tersebut. Cara lain adalah dengan meminta tenaga bantuan dari balai atau
PPKS. Setiap tim minimal terdiri 2 orang dan setiap hari hanya dapat menyelesaikan
satu KCD. Pengambilan sampel biasanya dilakukan minimal 2 bulan sesudah aplikasi
pupuk terakhir, tidak pada kemarau panjang dan dilakukan pada bulan yang sama
setiap tahun.
pelepah daun ke-17 ini diambil masing-masing 3 helai anak daun sebelah kiri dan
kanan. Letak anak daun yang diambil ini berada kira-kira diantara 1/2-1/3 bagian dari
ujung pelepah atau pada titik ujung permukaan daun bagian atas pelepah.
Helai daun dibersihkan dengan kapas yang dibasahi dengan aquadest, lalu 1/3
dari ujung dan pangkal daun dipotong, sedangkan bagian tengahnya dipakai sebagai
contoh setelah dibuang lidinya. Helai daun dari pokok-pokok satu KCD dikumpulkan
menjadi satu dan dimasukkan ke dalam kantong plastik dengan label yang berisi :
c. Tidak dilakukan pada bulan dengan curah hujan lebih dari 400 mm.
e. Untuk Tandan Buah Masak (TBM) pengambilan contoh daun dilakukan hanya
jika diperlukan dan pengambilan contoh daun mulai dapat dilakukan pada 6-12
f. Pengambilan contoh daun dapat dilakukan oleh tim yang terdapat di setiap
afdeling atau divisi yang sebelumnya dilatih oleh lembaga yang terkait.
g. Satu tim untuk pengambilan contoh daun terdiri dari 2 orang, 1 orang untuk
mengambil daun dan 1 orang lagi untuk mengumpulkan contoh daun yang sudah
Menurut penelitian, setiap tanaman memerlukan paling sedikit 16 unsur (ada yang
menyebut zat) agar pertumbuhannya normal. Dari ke 16 unsur tersebut, tiga unsur
yaitu karbon hidrogen, dan oksigen diperoleh dari udara, sedangkan dari 13 unsur lagi
disediakan oleh tanah. Jadi tanah sebagai dapur bagi tanaman setidaknya harus
tersedia 13 jenis menu agar pertumbuhannya normal. Ke-13 unsur tersebut adalah
Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalsium (Ca), Kalium (K), Magnesium (Mg), Sulfur atau
Belerang (S), Klor (Cl), Ferum (fe), Mangan (Mn), Kuprum atau Tembaga (Cu), Zinc
atau Seng (Zn), Boron (B), dan Molibdenum (Mo). Akan tetapi terkadang tanah pun
tidak mengandung unsur-unsur tersebut secara lengkap, atau biasa pula terjadi karena
2.6. Kalium
Kalium adalah unsur kimia yang memiliki lambang K dengan nomor atom 19. Kalium
merupakan logam ketujuh paling banyak dan terkandung sebanyak 2.4%( berat) di
dalam kerak bumi.Kebanyakan mineral kalium tidak terlarut di dalam air dan unsur
kalium sangat sulit diambil dari mineral – mineral tersebut. Kegunaan kalium yang
terpenting adalah dalam pembuatan pupuk, dan secara luas digunakan dalam
try.org/tabel_periodik/kalium/)
Unsur ini ditemukan oleh Humphry Davy pada tahun 1807 di inggris.Dia menemukan
unsur ini dari caustic soda (KOH) dan ini logam pertama yang diisolasi melalui
elektrolisis. Nama kalium berasal dari ” alkali ” yang merupakan kata berbahasa Arab
al qaly yang memiliki arti gugus karbon sisa pembakaran.Dan kata potasium berasal
dari potash yang merupakan kata berbahasa inggris yang berarti ekstrak alkali sisa
pembakaran dari kulit kayu dan daun,pada saat itupun strukturnya belum tergambar
dengan jelas, hanya gambaran sebagai potassium karbonat yang kita kenal saat ini.
(http:www.otsuka.co.id/conten=article)
Secara umum Kalium sangat reaktif dan yang paling elektropositif diantara logam -
logam, kalium sangat lunak, ringan dan memiliki warna keperak-perakan , kalium
sangat cepat teroksidasi dengan udara, dan sangat reaktif terutama dalam air, dan
try.org/tabel_periodik/kalium)
mensintesa protein, lemak, dan biji-bijian. Kebutuhan tanaman terhadap ion K+ tidak
dapat diganti secara lengkap oleh ion alkali lain, Tanpa kalium tanaman tidak mampu
rontok.
Kekurangan salah satu atau beberapa unsur hara akan mengakibatkan pertumbuhan
Gejala kekurangan ini cepat atau lambat akan terlihat pada tanaman,
tergantung pada jenis dan sifat tanaman. Ada tanaman yang cepat sekali
umumnya pertama-tama akan terlihat pada bagian tanaman yang melakukan kegiatan
fisiologis terbesar yaitu pada bagian yang ada di atas tanah terutama pada daun-
daunnya.
Bila tidak ada faktor lain yang mempengaruhi, maka tanda-tanda kekurangan
b. Warna kuning di pinggir dan diujung daun yang sudah tua,yang akhirnya
2.10.1. Pendahuluan
Spektrofotomteri sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer
gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang
mengukur energi secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau
pertama kali digunakan pada tahun 1955 oleh Walsh.Sesudah itu, tidak kurang dari 65
unsur diteliti dan dapat dianalisis dengan cara tersebut.Spektroskopi serapan atom
digunakan untuk analisis kuantitatif unsur – unsur logam dalam jumlah sekelumit
(trace) dan sangat sekelumit ( ultratrace).Cara analisis ini memberikan kadar total
unsur logam dalam suatu sampel dan tidak tergantung pada bentuk molekul dari
logam dalam sampel tersebut.Cara ini cocok untuk analisis sekelumit logam karena
sinar oleh atom-atom netral ,dan sinar yang diserap biasanya sinar tampak atau
ultraviolet. Di dalam garis besarnya prinsip spektroskopi serapan atom sama saja
dengan spektroskopi sinar tampak dan ultraviolet. Perbedaannya terletak pada bentuk
Metode Spektroskopi serapan atom (SSA) mendasarkan pada prinsip absorbsi cahaya
oleh atom. Atom – atom akan menyerap cahaya pada panjang gelombang
merupakan akibat perkembangan spektroskopi pancaran nyala. Telah lama ahli kimia
menggunakan pancaran radiasi oleh atom yang dieksitasikan dalam suatu nyala
sebagai alat analitis.Dalam tahun 1955 Walsh menekankan bahwa dalam suatu nyala
yang lazim, kebanyakan atom berada dalam keadaan elektronik dasar bukannya dalam
pada 589 nm, rasio banyaknya atom tereksitasi terhadap keadaan dasar,pada 2700O C,
kira – kira adalah 6 x 10-4.Absorpsi atom berkembang dengan cepat selama tahun
1960, instrument komersial menjadi tersedia, dan teknik itu sekarang sanagat meluas
digunakan untuk penetapan sejumlah unsur, kebanyakan logam, dan sampel yang
Pada prinsipnya tentu saja tidak ada masalah yang harus dikaitkan dengan pengukuran
absorbans dari populasi atom keadaan dasar yang terkungkung dalam dalam suatu
dengan cara yang dapat diulang.lazimnya suatu larutan yang mengandung logam yang
harus ditetapkan – misalnya Pb2+ atau Cu2+ dimasukkan kedalam nyala sebagai suatu
aerosol, suatu kabut yang terdiri dari tetesan yang sangat halus.Ketika butiran ini
melaju melewati nyala ,pelarutnya menguap, dan dihasilkan bintik – bintik halus dari
dari materi berupa partikel.Zat padat ini kemudian berdisosiasi ,sekurangnya sebagian
kecepatan tinggi oleh gas – gas nyala.Bila disinari dengan benar kadang -kadang dapat
terlihat tetes-tetes sampel yang belum menguap keluar dari puncak nyala, dan gas –
gas nyala itu terencerkan oleh udara yang menyerobot masuk sebagai akibat tekanan
rendah yang diciptakan oleh kecepatan tinggi itu. Karena masalah kinetic yang serius
dengn atomisasi nyala dank arena kepekaan menurun sangat banyak oleh diencerkan
populasi atom analit oleh gas – gas dalam nyala mata telah dikembangkan tanur
keunggulan (Underwood.1998).
2.10.3.Instrumentasi
B : Nyala
C : Monokromator
D : Detektor
E : Amplifier
F : Rekorder
Lampu katoda berongga terdiri dari tabung kaca tertutup yang mengandung suatu
katoda atau anoda.Katoda tersebut berbentuk silinder berongga yang terbuat dari atau
yang permukaannya dilapisi dengan unsur yang sama dengan unsur yang akan
dianalisa. Tabung lampu tersebut diisi dengan gas mulia neon atau argon, intensitas
B.Nyala
Nyala digunakan untuk mengubah sampel yang berupa padatan atau cairan menjadi
bentuk uap atomnya, dan juga berfungsi untuk atomisasi. Suhu yang dapat dicapai
oleh nyala tergantung pada gas-gas yang digunakan. Pemilihan macam bahan
suhu nyala.Sumber nyala yang paling banyak digunakan adalah campuran asetilen
sebagai bahan pembakar dan udara sebagai pengoksidasi. Propana-udara dipilih untuk
logam-logam alkali karena suhu nyala yang lebih rendah akan mengurangi banyaknya
ionisasi.(Rohman.A.2007)
C.Monokromator
Tujuan monokromator adalah untuk memilih garis pancaran tertentu dan memencilkan
dari garis-garis lain dan kemungkinan dari pancaran pita molekul.kisi difraksi pada
umumnya lebih sering digunakan karena sebaran yang dilakukan oleh kisi lebih
seragam dari pada yang dilakukan oleh kisi lebih seragam dari pada yang dilakukan
oleh prisma dan akibatnya instrument kisi dapat memelihara daya pisah yang lebih
pengatoman(Rohman,A.2007).
Detektor dapat diatur sedmikian rupa pada nilai frekuensi tertentu, sehingga tidak
termal(Khopkar,SM.2003).
E.Rekorder(Readout)
Rekorder merupakan suatu alat penunjuk atau dapat juga diartikan sebagai sistem
pencatat hasil.Pencatat hasil dilakukan dengan suatu alat yang telah terkalibrasi untuk
pembacaan suatu transmisi atau absorbsi.Hasil pembacaan dapat berupa angka atau
berupa kurva dari suatu recorder yang menggambarkan absorbansi atau intensitas
emisi.(Rohman,A.2007).
Setiap alat Spektrofotometri serapan atom (SSA) terdiri atas tiga komponen berikut :
a) Unit atomisasi
b) Sumber radiasi
Atomisasi dapat dilakukan dengan baik dengan nyala maupun dengan tungku. Untuk
mengubah unsur metalik menjadi uap atau hasil disosiasi diperlukan energy
panas.Temperatur harus benar – benar terkendali dengan sangat hati-hati agar proses
atomisasinya sempurna.Ionisasi harus dihindarkan dan ini dapat terjadi bila temperatur
terlalu tinggi.Bahan bakar dan gas oksidator dimasukkan kedalam kamar pencampur
dianalisis(Khopkar,S.M.2003).
Contoh yang telah diterima dilaboratorium terlebih dahulu dicatat dan diberi nomor
laboratorium secara beraturan. Contoh segera dibersihkan dengan kapas yang telah
dibasahi air destilasi. Bagian tulang kasar (lidinya) dibuang dengan gunting, begitu
juga bagian pinggir daun terutama daun yang agak lebar digunting dan dibuang.
Contoh daun yang sudah bersih di dalam kantong kelambu dkeringkan dalam oven
pengering pada suhu 105oC terus menerus sampai contoh daun menjadi kering dengan
indikasi terasa rapuh bila diremas dengan tangan. Contoh daun kering digiling dengan
mesin giling listrik menggunakan saringan kehalusan <1 mm. contoh daun yang sudah
halus dimasukkan ke dalam mangkuk plastik pakai tutup disertai label nomor contoh