Kasus 4 - Paliatif

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 1

Kasus 4:

An. BA usia 6 tahun 4 bulan jenis kelamin laki-laki, terdiagnosis Leukemia Lomfoblastik Akut
(LLA) standar risk sejak Juli 2018. An. BA masuk rumah sakit tanggal 27 Maret 2019 karena
demam tinggi dan menggigil sejak 1 hari sebelumnya dan hasil pemeriksaan Absolut Neutrofil
Count (ANC): 882 mm3 (risiko sedang infeksi) dan anak didiagnosis febril neutropenia. Riwayat
kemoterapi pertama (fase induksi) 23 Juli 2018 dan saat ini anak sudah sampai pada fase
maintenance. Riwayat imunisasi dasar lengkap hingga usia 6 bulan, anak belum mendapat
imunisasi campak dan imunisasi ulangan. Ibu mengatakan tidak ada anggota keluarga yang
menderita kanker.
Pengkajian dilakukan pada 28 Maret 2019. Data yang diperoleh, anak ada keluhan sesak napas,
napas cepat dan ireguler, ada napas cuping hidung, frekuensi napas: 45x/menit, pemeriksaan
rontgen thorax: konsolidasi paru suspect pneumonia, ada demam, suhu tertinggi 40oC dan saat
pengkajian suhu tubuh 38,7oC, pemeriksaan lab 25/4/2019: leukosit: 3110/uL, neutrofil: 7,07%,
ANC: 220 mm3 (risiko tinggi infeksi), lab 27/4/2019: leukosit: 5190/uL, neutrophil: 16,6%,
ANC: 882 mm3 (risiko sedang infeksi); ada diare sejak 1 hari sebelumnya dan hari ini BAB cair
5x sejak pagi hari, anak mengeluh sakit pada perut, anak tampak lemas, nafsu makan menurun
sejak 1 minggu sebelum ke RS, ada mual, mukosa bibir kering, BB tidak meningkat selama 1
bulan, LILA: 21,5 cm, BB: 26 kg, TB: 120 cm, status gizi berdasarkan BB/TB: 110 % gizi baik,
status gizi berdasarkan strong kids: 4 (risiko tinggi malnutrisi), Hb menurun dari 13,7 g/dl
menjadi 12 g/dl, skor humpty dumpty: > 12 (risiko tinggi cedera), tanda-tanda vital: tekanan
darah: 112/50 mmHg, nadi: 78 x/menit, saturasi oksigen: 98%, sesak tidak memberat dengan
terapi oksigen 2 lpm dan posisi semifowler, anak mau dikompres hangat, anak tidak menggigil,
anak lebih tenang dengan didampingi orangtua, ADL anak dibantu, penghalang tempat tidur dan
klip kuning terpasang. Anak menunjukkan ekspresi takut dan cemas ketika didekati dan
diperbaiki posisi nasal kanulnya, anak selalu menangis saat perawat/ dokter datang; anak tenang
dengan didampingi dan dipeluk ibu. Anak mengeluh kamar sangat panas, suasana bising, anak
selalu minta menutup tirai dan dikipas oleh ibu, ibu mengatakan anaknya sedikit berkurang
rewelnya setelah dikipas-kipas. Anak memiliki adik yang sering diajak nya bermain namun
selama di rawat anak BA tetap menelepon adiknya dan saat di ruang rawat ada teman dari
yayasan yang sama dan anak BA tetap bisa berkomunikasi dengan teman sebayanya

You might also like