Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

Nama :Landro Berutu lain: mitologis.

Dan pada saat ini pertunjukan


Kelas :IV A wayang kulit dan tarian kecak banyak dilakukan
MK :PPA ll hanya untuk konsumsi komersial untuk
pariwisata, bukan dalam arti mitologis. Dalam
alam pikiran mitologis, manusia masih
1. ParadigmaMitos danKosmologi menghayati diri tenggelam di dan bersama seluruh
alam dan alam gaib. Belum ada pemilahan antara
Anton Bakker dalam bukunya, Kosmolgi &
sang Subyek dan Obyek, menurut YB
Ekologi –Filsafat tentang Kosmossebagai Rumah
Mangunwijaya dalam bukunya
Tangga (1995) mengatakan :
Wastu Citra (1988). Raja merasa dirinya titisan
dari Dewa Wishnu. Kesuburan Wanita, sawah
“Kosmologi menyelidika dunia sebagai suatu
ladang, sesaji Dewi Sri, merupakan perkaara
keseluruhan menurut dasarnya.Kosmologi
satu, tumbuhan rotan dianggap perpanjangan
bertitik pangkal pada pengalaman mengenai
usus-usus manusia. Bentuk-bentuk meru di Pulau
gejala-gejala dan data-data. Akan tetapi gejala-
Bali tidak terlepas dari penggambaran bentuk
gejala dan data-data itu tidak ditangkap
Gunung Mahameru (Konsep Bhuwana Alit &
dalamkekhususannya, tetapi langsung dipahami
Bhuwana Agung). Rumah-Rumah tradisional
menurut intinya dan menuruttempatnya dalam
Jawa yang dibangun dengan menggunakan
keseluruhan dunia”.
keseimbangan atau keharmonisan antara
manusia dengan Yang Maha Kuasa, Manusia
Sedangkan YB. Mangunwijaya dalam
dengan alam semesta (moncopat, kolomudheng,
bukunya Wastu Citra (1988) : “Segi mitosdan
ponco sudho, papat keblat kalima pancer),
keagamaan menyangkut keadaan manusia atau
Roemanto (1999).
semesta dari dasardasarnya yang paling akar,
Piramida dan Spinx di Mesir, dibuat karena
paling menentukan, paling sejati.
adanya penyembahan dan penghargaan kepada
Pada tahap primer orang mulai berpikir dan
Raja-raja Mesir (Firaun) pada masa itu, yang
bercita rasa dalam alam penghayatan kosmis
dianggap sebagai ‘Tuhan’yang patut disembah.
dan mitis, atau agama. Tidak Estetis”. Estetis
Penghayatan adanya suatu „pusat dunia‟ atau
disini artinya penilaian sifat yang dianggap indah
poros, axis mundi, atau pusat, sentrum, caput
dari segi kenikmatan.
mundi, merupakan penghayatan manusia berjiwa
Berdasarkan paradigma-paradigma mitis dan
religius yang sangat dalam. Manusia tidak dapat
kosmologis keindahan bentukbentuk
hidup dalam angkasa kosong atau ruang
arsitektural bangunan yang terbentuk
homogen, seolah-olah segala titik dan arah itu
pertamatama terjadi bukan karena keindahan
sama saja. Ia membutuhkan orientasi,
semata, tetapi karena adanya tuntutan
pengkiblatan diri. Mangunwijaya, (1988).
keagamaan atau penyembahan kepada kosmos
Sebagai contoh adalah orientasi kepada matahari
(alam semesta raya/yang agung). Asas-asas
(orientasi Timur ke Barat), begitu kuatnya
rohanialah yang menghendaki bentuk tersebut,
perasaan orientasi kepada matahari yang terbit
demi
dari timur ke barat, banyak bangsa yang percaya
keselamatan atau ada-diri daerah, khususnya
bahwa matahari adalah sumber segala sumber
keluarga-keluarga yang bersangkutan.Seperti
kehidupan. Bila ada timur dan barat, tentunya
pada orang yang melakukan pertunjukan wayang
pula adapula utara dan selatan, keempat poros
kulit di Jawa Tengah atau tarian Kecak di Bali.
inilah menimbulkan suatu titik imajinasi tugu
Dari motivasi dan suasana aslinya, pertunjukan
poros, pusat yang tejadi karena persilangan Utara-
wayang atau tarian kecak melulu dilakukan
Selatan dan Timur Barat.
sebagai penunaian kewajiban
Paradigma Mitologi dan Kosmologi adalah
kepercayaan/keagamaa, demi keselamatan diri
paradigma yang berhubungan dengan
dan keluarga atau masyarakat. Dengan sebutan
agama/kepercayaan/kosmos (alamsemesta).

JURNAL ARSITEKNO Volume. 6 No. 6 Juli 2015 |ISSN 2301 945X 1


Sesuai dengan penjelasan Romo Mangunwijaya, merupakan obyek. Ciri yang memberi
kebanyakan dari arsitektur tradisional atau keindahan itu adalah perimbangan antara
arsitektur pada jamam pra sejarah didesain bagian-bagian pada benda tersebut, sehingga
berdasarkan kepercayaan kepada tuhan atau asas-asas tertentu mengenai bentuk dapat
pencipta/pemimpin ataupun dewa-dewa, juga terpenuhi.Teori Subyektif mengemukakan
berdasarkan alam semesta dengan alasan-alasan bahwa keindahan itu hanyalah tanggapan
seperti untuk keselamatan perasaan dalam diri seseorang yang mengamati
(ritualadat/agama/kepercayaan) ataupun untuk benda itu. Jadi kesimpulannya tergantung pada
alasan menghormati atau menyelaraskan diri penyerapan/persepsi pengamat yang
dengan alam. menyatakan benda yang dimaksud itu indah atau
tidak.Bangsa Yunani misalnya, sangat peka
terhadap keindahan obyektif seperti terlihat
pada karya-karya zaman Yunani
Kuno. Teori agung tentang keindahan
(TheGreat Theori of Beauty) menerapkan
matematika arsitektur Yunani yang dikenal
dengan istilah Perbandingan Keemasan (Golden
Section).Perwujudan estetika dalam kaitan
keindahan sebagai nilai intrinsik (sifat baik
suatu benda), dinyatakan dengan prisip, kaidah-
kaidah keselarasan, keseimbangan dan lainnya.
Gambar 1. Gereja Santo Simeon
Untuk mewujudkan ini digunakan unsur-unsur
garis, bentuk, totalitas, warna, tekstur, struktur
masa dan ruang.Bentuk sangat berarti dalam
penampilan estetika dimana perwujudannya
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya
adalah simbol atau lambang sebagai elemen
dekorasi. Sejak lama manusia memerlukan
identitas baik bagi dirinya maupun bagi benda-
benda yang ada disekelilingnya. Di dalam
dunia arsitektur pengenalan simbol merupakan
suatu proses yang terjadi pada individu maupun
masyarakat. Melalui panca indera (dalam hal ini
indera penglihat lebih banyak berperan) manusia
Gambar 2. Kota Terlarang Beijing China mendapat rangsangan yang kemudian menjadi
pra-persepsi dan terjadi pengenalan terhadap
2. Paradigma Estetika obyek (fisik) selanjutnya terwujud persepsi, dan
Estetika pada awalnya merupakan salah satu persepsi ini sangat dipengaruhi oleh pengalaman
cabang ilmu filsafat, tetapi dalam perkembangan termasuk pengalaman pendidikan yang
kemudian membuat estetika tidak lagi hanya menentukan tingkat intelektual Manusia.
bercorak filsafat tetapi sudah berkembang lebih Paradigma estetika adalah paradigma
luas. Pendapat yang sangat berpengaruh namun keindahan yang biasanya berdasarkan pada
saling bertentangan perihal pengungkapan keseimbangan dan keselarasan di antara
keindahan adalah pandangan dari sudut teori elemenelemen pembentuk arsitektur.Paradigma
obyektif dan teori subyektif. ini banyak dipakai pada jaman arsiektur klasik
Teori Obyektif berpendapat bahwa keindahan dan beberapa gaya arsitektur sebelum
adalah sifat (kualitas) yang memang telah arsitekturmodern lahir. Paradigma ini banyak
melekat pada bendanya (yang disebut) yang dipengaruhi oleh Teori Vitruvius yang

JURNAL ARSITEKNO Volume. 6 No. 6 Juli 2015 |ISSN 2301 945X 2


menyebutkan Firmitas, utilitas dan Venustas
serta Teori Golden Section yang
menekankankeindahan terletak pada proporsi
dan keseimbangan serta keselarasan.Bentuk
sangat berarti dalam penampilan estetika dimana
perwujudannya dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya adalah simbol atau lambang sebagai
elemen dekorasi. Sejak lama manusia
memerlukan identitas baik bagi dirinya maupun
bagi benda-benda yang ada disekelilingnya. Gambar 5. Gereja Gothic Notre Dame Paris
Di dalam dunia arsitektur pengenalan simbol
merupakan suatu proses yang terjadi pada
3. Renaisance
individu maupun masyarakat. Melalui panca
Langgam Renaisance dalam arsitektur
indera (dalam hal ini indera penglihat lebih
muncul pada era Renaisance (pembaharuan) yang
banyak berperan) manusia mendapat rangsangan
diawali setelah revolusi humanis, dengan landasan
yang kemudian menjadi pra-persepsi dan terjadi
berpikir bahwa manusia mempunyai kedudukan
pengenalan terhadap obyek (fisik) selanjutnya
sejajar. Sejalan dengan pola pikir pada masa
terwujud persepsi, dan persepsi ini sangat
Renaisance sebagaimana dikemukakan diatas,
dipengaruhi oleh pengalaman termasuk
konsep arsitekturnya mengacu kepada prinsip-
pengalaman pendidikan yang menentukan
prinsip garis horizontal, dengan menanggalkan
tingkat intelektual manusia.Pada masa Yunani
vertikalisme yang merupakan konsep arsitektur
Kuno karya -karya arsitektur yang dikenal
Gothic.Kendati dalam era Renaisance ada
dengan langgam klasik, terdiri dari balok-balok
pergeseran pola pikir dalam konsep arsitekturnya
dan kolom-kolom batu. Ekspresinya tampak pada
namun paradigma Estetika tetap mendominasi
derertan tiang seperti pada Basilika St. Petrus di
perwujudannya. Facade bangunan penuh dengan
Roma, kuil Parthenon dan bangunan lainnya di
ornamenornamen non fungsional bila ditinjau dari
Arcopolis dekat Athena.Dalam arsitektur
fungsi bangunannya, dan ornamen tersebut
Gothicmeskipun struktur sudah merupakan
semata-mata dimaksudkan sebagai pendukung
pertimbangan dalam perancangan khususnya
paradigma Estetika. Langgam Baroc dalam
pada struktur atas bangunan, tetapi
arsitektur merupakan penonjolan kedudukan
dalampenyelesaian arsitekturnya, paradigma
paradigma Estetika dari konsep-konsep dalam
estetika justru sangat dominan, dimana struktur
langgam sebelumnya. Tampilan bangunan
lengkung runcing dikamuflir dengan
menjadi sangat dekoratif yang penuh dengan
ornamenornamen vertikal menjulang tinggi.
ornamen-ornamen non fungsional, sedangkan
gaya Rococco merupakan perwujudan arsitektur
bangunan ornamentalis yang berlebihan.

Gambar 4.Kuil Parthenon Yunani

Gambar 6.The Cathedral of la Seud'Urgell,


Spanyol

JURNAL ARSITEKNO Volume. 6 No. 6 Juli 2015 |ISSN 2301 945X 3


2.4.Paradigma Sosial
Manusia seperti diketahui termasuk mahluk
sosial.Manusia tidak dapat selamat dengan hidup
menyendiri. Dari lahir hingga mulai belajar,
lingkungan yang dihadapinya adalahlingkungan
keluarga terutama ibu dan ayahnya yang disebut
keluarga batin. Kemudian membentuk
masyarakat.Demikianpun semakin besar dan tentu
saja semakin kompleks.Beberapa cerminan
interaksi sosial yang terwujudkan dalam Gambar 7. Candi Borobudur Yogyakarta
arsitektur.Semangat kerjasama di dalam hal
2.5.Paradigma Rasional
ideologi. Kita boleh berbangga hati dan kagum
Rationalisme diartikan sebagai prinsip atau
jika melihat megahnya candi Borobudur, candi
kebiasaan untuk menerima penalaran sebagai
Prambanan, sebagai karya arsitektur dan lain-lain
kekuasaan tertinggi dalam hal mengemukakan
peninggalan nenek moyang kita jaman duhulu
pendapat.Rationalist adalah orang yang menerima
hingga saat ini masih tetap berdiri dengan
penalaran sebagai kekuasaan tertinggi.Dalam
megahnya. Seperti diketahui agama Budha berasal
dunia arsitektur, Rationalisme diartikan suatu
dari India yang datang ke Indonesia dibawa oleh
paradigma dalam arsitektur yang didasarkan pada
pedagang sambil berdagang mereka
hal-hal yang bersifat nalar. Atau dapat dikatakan
mengembangkan agama Budha dan interaksi
sebagai suatu cara untuk mencetuskan ide-ide
dengan masyarakat setempat terjadilah akulturasi
arsitektur yang didasarkan pada pertimbangan
agama kedalam masyarakat tanpa mengubah adat
yang masuk akal. Paradigma Rasionalis tumbuh
istiadat yang telah ada.Dengan adanya agama
pada sekitar pertengahan abad XIX di Eropa, Hal
Budha mereka membutuhkan prasarana
ini merupakan jawaban atas kondisi yang terjadi
peribadatan dan didirikanlah candi-
pada saat itu. Adapun penyebabnya adalah
candi.Candicandi inilah yang merupakan karya
1. Munculnya revolusi industri yang ditandai
arsitektur sebagai perwujudan dari adanya
dengan munculnya teknologi konstruksi.
interaksi sosial dalam bentuk kerjasama dan
2. Meningkatnya kebutuhan rumah tinggal di
akulturasi budaya masyarakat pendatang dan
kota karena pesatnya arus urbanisasi
masayarakat yang ada yang dalam perwujudannya
berdampingan dengan bangunan tempat tinggal 3. Semakin meningkatnya bentuk-bentuk eklektis
penduduk dengan ciri arsitektur tradisional dalam karya arsitektur saat itu, yang tidak
setempat. sesuai dengan perkembangan teknologi.
Arsitektur Adalah Cerminan Kebudayaan
Tokoh-tokoh Arsitek penganut Rasionalisme
Arsitektur sebagai suatu karya kesenian hanya
Prinsip-prinsip rasionalisme dianut antara lain
bisa tercapai dengan dukungan masyarakat yang
oleh tokoh-tokoh seperti : Walter Gropius,
luas, berbeda dengan karya seni lukis atau seni
Ludwig Meis van Der Rohe, dan LeCorbusier.
patung yang bisa terlahir hanya dengan usaha
satu orang seniman saja.Untuk melahirkan karya Contoh-contoh bangunan yang menjadi simbol
arsitektur diperlukan selain arsitek, juga ahli-ahli dari paradigma rasionalis adalah Kampus
teknik lain, industri bahan, sekelompok pelaksana, Bauhaus karya Walter Gropius, Apartemen
teknologi dan lain-lainnya. Oleh karenanya LeUnite de Habitation di Mersailles dan
patutlah dikatakan bahwa arsitektur adalah rumah tinggal Villa Savoye, keduanya karya
pengejawantahan dari kebudayaan manusia. LeCorbusier. Di Amerika diwakili oleh Crown
Atau dengan kata lain arsitektur selalu Hall di Chicago dan Seargram di New York
dipengaruhi kebudayaan dan masyarakatnya. karya Ludwig Meis van Der Rohe.

JURNAL ARSITEKNO Volume. 6 No. 6 Juli 2015 |ISSN 2301 945X 4


Paradigma rasionalisme pada karya seperti dalam perekayasaan setiap mesin
arsitektur mempunyai ciri-ciri sebagai berikut 1. (Mangunwijaya, 1988).
Fungsi sebagai penentu bentuk dan ekspresi, Paradigma Rasionalis dalam berbagai zaman:
2. Struktur bangunan menjadi bagian dari 1. Arsitektur Yunani
estetika baru Orang Yunani selalu rasional. Mereka selalu
3. Ornamen-ornamen yang tidak perlu berfikir tentang hakekat sesuatu. Dalam
dihilangkan arsitektur pun mereka mencari hakekat
4. Prinsip perancangan menjadi universal yang bangunan itu dan mencoba
mengakibatkan lahirnya gaya internasional mengungkapkannya dalam bentuk. Mereka
(International Style) dengan akibat aspek berpendapat bahwa segala bangunan
konteks terabaikan. berhakikat dua prinsip yaitu;
a) ada unsur yang ditopang
Semboyan-semboyan pada paradigma b) ada unsur lain yang memikul atau
rasionalis.Paradigma rasionalis memunculkan menopang. Bila diantara yang dipikul dan
semboyan-semboyan dari tokoh-tokoh memikul ada keseimbangan artinya serba
arsitektnya yang merupakan dasar falsafah bagi stabil, maka hakekat sudah tertemulah dan
karya-karya mereka. Semboyan tersebut antara justru itulah yang harus diekspresikan
lain : (Mangunwijaya, 1988).
“Form Follow Function”.Semboyan ini 2. Arsitektur Tradisional Jepang. Jika kita
dicetuskan oleh Louis Sullivan yang amati arsitektur tradisional Jepang sangat
mendefinisikan arsitektur analog dengan dekat dengan paradigma rasional. Tanda-tanda
bentuk alam atau sebagai ekspresi suatu gaya ini dapat kita lihat pada ciri-ciri arsitektur
hidup batin dan logika struktur manusia. Bentuk Jepang seperti dinding-dinding geometrik,
merupakan turunan dari fungsi yang berarti bentuk serba polos atau tidak ada hiasan dan
fungsilah yang menciptakan dan mengorganisir sistem struktur yang sesuai dengan logika.
bentuk. Bagi Sullivan fungsi bukanlah suatu Perumusan seperti yang diungkapkan oleh
program bangunan yang mati, melainkan Meis van Der Rohe “Less is
kehendak hidup yang mendiami substansi, More”, telah lebih dahulu
seperti yang mendiami si seniman pencipta (Ven, berabadabaddikerjakan oleh orang
1967). Jepang
“Less is More", Merupakan semboyan yang (Mangunwijaya, 1988).
dicetuskan oleh Ludwig Meis van Der Rohe yang
intinya adalah dalam bentuk yang paling
sederhana. Arsitektur berakar pada
pertimbangan-pertimbangan estetika yang
essensial, namun arsitektur dapat menembus
segala tingkatan derajat nilai samapai mencapai
lingkungan tertinggi eksistensi spiritual,
kedalaman khasanah seni murni (Ven, 1967).Un
Machine d’habiter.
“Machine for Living”merupakan formula
LeCorbusier yang artinya rumah adalah mesin Gambar 8. Louis Henry Sullivan Building
untuk bermukim. Aspek positif dari perumusan
LeCorbusier itu ialah kesadaran bahwa dalam
dunia bangunanpun efisiensi, rendemen,
ekonomi, harus dicapai semaksimum mungkin

JURNAL ARSITEKNO Volume. 6 No. 6 Juli 2015 |ISSN 2301 945X 5


komunikasi merupakan faktor penting bersifat
temporal dan dapat dianggap pengaturan waktu.
Waktu bisa masa lampau, sekarang dan yang
akan datang.
Di Timur kultur Bali dengan perpaduan akal
pikiran setempat dan kaidah-kaidah agama Hindu
sangat dominan dalam arsitekturnya.
Kaidahkaidah tersebut secara substansi masih
relevan untuk dikembangkan sampai sekarang.
Kultur Jepang setiap kali memang terkena
pengaruhpengaruh asing dari luar akan tetapi
Gambar 9. Villa Savoye Le Corbusier
setiap kali itu pulalah masyarakatnya merangkum
dan mengadaptasi pengaruh-pengaruh tersebut
sehingga terserap menjadi kebudayaan mereka
sendiri. Sikap khas tersebut berpengaruh dalam
arsitektur kontemporer Jepang.
Prinsip-prinsip arsitektur Barat yang
dipelopori di Eropa dan Amerika pada awal
sampai pertengahan abad dua puluh telah dipinjam
dan diserap sedemikian rupa oleh masyarakat
Jepang sehingga memungkinkan adanya
Gambar 10.Hotel Sao Clement 1944 perkembangan dari berbagai macam dan langgam
2.6. Paradigma Kultur arsitektur dan juga teknologi modern yang sangat
Kegiatan dalam mewujudkan karya-karya impresif dan revolusioner. Gagasan metabolis
interaksi ruang, makna, komunikasi dan waktu arsitek lahir dari empat arsitek dan seorang
yang berfokus pada penataan lingkungan. jurnalis dibidang arsitektur yaitu Kisho
Penyebab penting dalam penataan tersebut Kurokawa, Fumihiko Maki, Masato Otaka,
adalah bahwa makna lingkungan didalamnya Kiyonori Kikutake dan Noburo Kawazoe.
membantu komunikasi sosial antara orang-orang
dengan lingkungan kepada masyarakat melalui
kultur masing-masing. Jadi lingkungan melalui
ruang dan makna mencerminkan pengaturan
komunikasi, sebab komunikasi merupakan faktor
penting bersifat temporal dan dapat dianggap
pengaturan waktu. Waktu bisa masa lampau,
sekarang dan yang akan datang.Paradigma
kultur adalah paradigma yang berasal dari suatu
kebudayaan. Kegiatan dalam mewujudkan
karyakarya interaksi ruang, makna, komunikasi Gambar 11. Rumah Adat Batak Toba
dan waktu yang berfokus pada penataan
lingkungan. Penyebab penting dalam penataan 2.7. Paradigma Post Modern
tersebut adalah bahwa makna lingkungan Pada masa post modern banyak paradigma
didalamnya membantu komunikasi sosial antara yang muncul, sebagian merupakan perkembangan
orang-orang dengan lingkungan kepada dari paradigma sebelumnya dan ada beberapa
masyarakat melalui kultur masing-masing. Jadi yang merupakan paradigma baru yang
lingkungan melalui ruang dan makna dipengaruhi oleh situasi politik dan sosial pada
mencerminkan pengaturan komunikasi, sebab

JURNAL ARSITEKNO Volume. 6 No. 6 Juli 2015 |ISSN 2301 945X 6


masa itu.Paradigma-paradigma tersebut Gambar 13. Basket Building in USA
disebutkan dalam buku "Theorizing a New
Agenda for Architecture" oleh Kate Nesbitt : Konsep Rancangan dan
EstetikaParadigmaparadigma kultur dalam
1. Fenomenologis adalah paradigma yang
konsep,rancangan dan estetika yang melatar
berkaitan dengan gagasan filosofis yang
belakangi masa-masa premodern sampai post-
berdasarkan fenomena.
modern dapat diuraikansebagai berikut :
2. Aesthetic of the sublime adalah paradigma
1. KonsepRancanganEstetikaPre-Modern
yang menganggap bahwa arsitektur memiliki
Masih kental dalam tradisi kepercayaan dan
keindahan sebagai norma atau syarat
religi.Penemuan-penemuan baru dan
(Vedler). Arsitektur yang berfungsi dengan
kebebasan individual tapi masih
baik dan indah adalah arsitektur yang
mengadaptasi terhadap problem-problem
sempurna.
masa lalu.Kembali kepada inspirasi
3. Linguistik adalah paradigma yang
alamiah.Dimulai problem ledakan
menganggap bahwa rsitektur memiliki
penduduk.Campuran gaya historis perubahan
"Meaning" (yang bisa dibahasakan oleh
berarti pada mode dan cara kebiasaan
produk arsitektur) yang berasal dari
masyarakat.Penerapan pengetahuan dan
kebiasaan (Kebudayaan).
teknologi, Ekspresi pada bentuk-bentuk
4. Marxism adalah paradigma yang fokusnya alamiah, anti-tesis terhadap penampilan
adalah pada hubungan konflikkepentingan geometris yang teratur.
dan keinginan antar kelas sosial dengan
2. Pre-fabrikasi
arsitektur.
DimulaiLogika konstruksi/struktur
5. Feminismadalah paradigma yang tersembunyi dibalik langgam
berkaitan dengan gender. Sebuah keritik ornamen.Menggabungkan material-material
atas dominasi pria dan menuntut baru.Sintesa logam dan kaca, kayu dan
persamaan . penerapan ornamen serta konstruksi dalam
inspirasi ilmiah yang menakjubkan.Penataan
dan keindahan lingkungan.
3. ModernUniversal
Kesederhanaan, kerapihan,
ketelitian.Perubahan sosial dan ekonomi
.Kesadaran akan penyesuaian alam dan
lingkunganFragmentalisme arsitektur.
Tanggap akan dinamika
perubahan.Arsitektur adalah analogi
biologismeninggalkan asal daerah dan
sejarahPemanfaatan teknologiMemberi
Gambar 12. Croaked House at Parague kenyamanan psikis disamping fisikHubungan
bangunan dan kegunaan, ketepatan material dan
sistem konstruksiElitisme profesi
arsitekturFuturistik dan metabolistik.Estetika
arsitektur dan fungsi. Cerminan bentuk teknik
konstruksi, teknik ekonomi, utilitas dan
komunikasi. Arsitektur sebagai bahasa.Keserba
ragaman untuk menghilangkan kesan monoton
yang dingin. 4. Post-Modern

JURNAL ARSITEKNO Volume. 6 No. 6 Juli 2015 |ISSN 2301 945X 7


Peka terhadap perubahan sejarah dan pengetahuan/keilmuan seumumnya. Derrida
budaya Orientasi pada keberagaman mengatakan: “dekonstruksi menganalisa dan
pandangan dan tata nilai. Melebih-lebihkan mempertanyakan segenap pasangan-pasangan
teknologi. Pendekatan terhadap peubahan konseptual (conceptual pairs) [betul/salah,
sejarah dan budaya. Ruang-ruang dan elite/proletar] yang selama ini diterima sebagai
bentuk sebagai bahasa dan sarana kenyataan yang alamiah dan tak perlu penjelasan
komunikasi.Citra akan kesempurnaan karena sudah jelas, sepertinya pasangan
teknologi. Perpaduan antara kesatuan fungsi konseptual itu tak pernah dilembagakan pada
dan bentuk dalam komponen dan suatu waktu yang tertentu, karena sudah
komposisi/unity. Estetika mesin, Estetika dipandang cukup jelas, tidak disadari bahwa
struktur konstruksi dan bahan. pasangan konseptual ini
menghalangi/mengharamkan kegiatan
Contoh Kasus:Di Timur kultur Bali dengan memikirkan kegiatannya. Dekonstruksi cukup
perpaduan akal pikiran setempat dan sopan santun dalam bekerja, memulai kerjanya
kaidahkaidah agama Hindu sangat dominan diarah pinggiran (margin) sebuah teks/karya
dalam arsitekturnya. Kaidah-kaidah tersebut untuk selanjutnya melakukan eksposisi
secara substansi masih relevan untuk (memamerkan) dan menyingkapkan tabir
dikembangkan sampai sekarang.Kultur Jepang pembungkus (dismantle) sehingga terkuak dan
setiap kali memang terkenapengaruh-pengaruh terlihatlah segenap oposisi dan kerawanan dari
asing dari luar akan tetapi setiap kali itu anggapan-anggapan yang dipakai untuk
pulalah masyarakatnya merangkum dan menstrukturkan teks/karya itu.
mengadaptasi pengaruh-pengaruh tersebut Disitu Derrida lalu mengatakan bahwa
sehingga terserap menjadi kebudayaan mereka tujuan dari arsitektur adalah mengontrol
sendiri.Sikap khas tersebut berpengaruh dalam komunikasi dan transportasi sebagai sektor
arsitektur kontemporer Jepang. Prinsipprinsip kemasyarakatan, termasuk ekonomi. Memang
arsitektur Barat yang dipelopori di Eropa dan dekonstruksi adalah bagian dari kritik
Amerika pada awal sampai pertengahan abad postmodern yang tujuan akhirnya adalah
dua puluh telah dipinjam dan diserap mengakhiri dominasi dari rencana-rencana
sedemikian rupa arsitektur modern.Lebih lengkap tentang
oleh masyarakat Jepang sehingga memungkinkan pemahaman dan perspektif baru arsitekturnya
adanya perkembangan dari berbagai macam dan Jacques Derrida; Tidak ada yang mutlak dalam
langgam arsitektur dan juga teknologi modern arsitektur (cara, gaya, konsep)Tidak ada tokoh
yang sangat impresif dan revolusioner. Gagasan atau figur dalam arsitektur. Perkembangan
metabolis arsitek lahir dari empat arsitek dan arsitektur harus mengarah pada keragaman
seorang jurnalis dibidang arsitektur yaitu Kisho pandangan dan tata nilai. Disamping penglihatan,
Kurokawa, Fumihiko Maki, Masato Otaka, indera lain harus dimanfaatkan secara
Kiyonori Kikutake dan Noburo Kawazoe.Gagasan seimbang.Arsitektur tidak identik dengan
Futuris telah diejawantahkan dengan sedikit produk bangunan bisa berupa : ide, gambar,
perubahan oleh Kiyonori Kikutake pada Expo model, dan fisik bangunan dalam jangkauan
70 di Osaka dari Futuris Entertainment-tower aksentuasi yang berbeda. Gagasan dekonstruksi
karya Peter Cock untuk Montreal World Expo Jacques Derrida (sastra dan filsafat)
1963. dikembangkan dalam arsitektur oleh Peter
Dekonstruksimerupakan salah satu Eisenman dan Bernard Tschumi sebagai teori
manifestasi post-strukturalisme yang paling benar dan praktek arsitektur yang berciri
(significant). Sebagai sebuah praktek filsafat penyangkalan terhadap epistemologi arsitektur
dan linguistik, dekonstruksi melakukan klasik dan modern dan prinsip perancangannya
pengamatan kritis terhadap dasar-dasar pemikiran non klasik, dekomposisi, desentring, dislokasi
logo-centrisme maupun disiplin-disiplin

JURNAL ARSITEKNO Volume. 6 No. 6 Juli 2015 |ISSN 2301 945X 8


dan diskontinuitas.Post-modernisme juga 4. fungsi simbolik (symbolic function),
ditandai oleh pendalaman dan pemekaran 5. pengubah perilaku (behaviour modifier)
paradigma-paradigma teoritik ataupun oleh 6. fungsi estetika (aesthetic function).
kerangk-kerangka kerja ideologikal yang
kesemuanya itu membentuk kerangka Salah satu contoh karya arsitektur yang
(struktur/structure) dari debat-debat tematik dari berfungsi sebagai environment filter adalah Roof
dan tentang Post-Modernisme. House di Selangor Kuala Lumpur (1984) dan
Paradigmaparadigma ini di import di luar Menara Mesiniaga karya Kenneth Yeang, dimana
arsitektur. Paradigma-paradigma utama yang kulit bangunan didisain sebagai filter lingkungan.
mampu membentuk teori-teori arsitektur pada Demikian juga dengan Paul Rudolf di Jakarta
masa postmodernisme, diantaranya adalah dengan Wisma Dharmala-nya berusaha
paradigma fenomenologi dan paradigma mengakomodasi lingkungan kota dan iklim tropis
linguistik. Jakarta untuk bangunan tinggi.

2.8. Paradigma Enviromentalisme


Paradigma Environmentalisme adalah
paradigma yang menjadikan alam sebagai dasar
pemikiran. Sebagai contohnya dapat kita lihat
pada karya Frank Llyod Wright "falling water"
dimana bentuk dari bangunan diselaraskan
dengan tebing-tebing dan air terjun.
Sudah sejak lama para teoritisi yang berpengaruh
pada arsitektur menghadirkan pandangan dan
konsep-konsep tentang pentingnya Gambar 13. Wisma Darmala Sakti (Paul Rudolf)
menghadirkan kondisi lingkungan yang sehat,
nyaman sebagai tujuan didalam perencanaan
arsitektur.
Pada era selanjutnya yaitu era Post-Modern
teori tentangbehaviourism berkembang menjadi
sangat kompleks karena arsitektur sebagai
lingkungan binaan mengekspresikan berbagai
fungsi. Teori ini diantaranya dikembangkan oleh
Christian Norberg-Schulz dalam Intentions In
Architecture (1987) bahwa arsitektur atau
Gambar14.Kaufmann House,Pennsylvania
lingkungan binaan memiliki berbagai fungsi
(Falling Water Frank Llyod Wright)
diantaranya adalah sebagai pengendali faktor
alam (physical control), tempat kegiatan manusia
(functional frame), lingkungan sosial (functional
millieu) dan lingkungan simbol (symbol millieu).

Geoffrey Broadbent dalam Design In


Architecture(1968) menyatakan Arsitektur
memancarkan/mengekspresikan berbagai fungsi
yaitu;
1. filter lingkungan (environment filter),
2. wadah kegiatan (container of activities),
3. investasi (capital Investment),

JURNAL ARSITEKNO Volume. 6 No. 6 Juli 2015 |ISSN 2301 945X 9

You might also like