Professional Documents
Culture Documents
Juni 2021
Juni 2021
Juni 2021
122
JUNI [MAHESA: MALAHAYATI HEALTH STUDENT JOURNAL, P- ISSN: 2746-198X
2021 E-ISSN 2746-3486 VOLUME 1, NOMOR 2 2021] HAL 122-133
PENDAHULUAN
Malaria merupakan salah satu pada tahun 2009 menjadi 0,84 per
penyakit menular yang masih 1.000 penduduk berisiko pada tahun
menjadi masalah kesehatan penting 2016. Papua merupakan provinsi
di dunia terutama di negara tropis dengan API tertinggi, yaitu 45,85 per
dan subtropis. Penyakit malaria 1.000 penduduk. Angka ini sangat
dapat menyebabkan kematian tinggi jika dibandingkan dengan
terutama pada kelompok risiko provinsi lainnya. Empat provinsi
tinggi yaitu bayi. anak balita dan ibu dengan API per 1.000 penduduk
hamil, selain itu malaria secara tertinggi lainnya, yaitu Papua Barat
langsung menyebabkan anemia dan (10,20), Nusa Tenggara Timur (5,17),
dapat menurunkan produktivitas Maluku (3,83), dan Maluku Utara
kerja (Kemenkes RI, 2011). (2,44). Sebanyak 83% kasus berasal
Penyakit ini menyebar di dari Papua, Papua Barat, dan Nusa
wilayah Asia dan Amerika Latin, Tenggara Timur (Kemenkes, 2017).
termasuk Indonesia. World Health Provinsi Lampung merupakan daerah
Organization (WHO) pada tahun 2010 endemis yang berpotensi untuk
melaporkan sekitar 3.3 milyar orang berkembangnya penyakit malaria.
atau hampir setengah dari populasi Jumlah kasus malaria di Provinsi
dunia beresiko terhadap malaria. Lampung pada tahun 2014 sebanyak
Setiap tahunnya terdapat kurang 27.157 dengan kasus klinis penderita
lebih 216 juta kasus malaria dan malaria dan 5 orang dengan kasus
diperkirakan 655.000 diantaranya malaria yang meninggal dunia
mengalami kematian. Berdasarkan (Lestari, 2017).
The World Malaria Report, tahun Dari hasil pemeriksaan darah
2011 diperkirakan 270 juta penduduk diperoleh bahwa jumlah kasus
dunia menderita malaria dan lebih malaria pada tahun 2014 di
dari 2 miliar atau 42% penduduk Kabupaten Pesawaran cukup tinggi
bumi memiliki risiko terkena khususnya di daerah Hanura, Pidada,
malaria. Diketahui lebih dari 422 dan Padang Cermin. Hal ini
spesies Anopheles di dunia dan dikarenakan Kabupaten Pesawaran
sekitar 60 spesies berperan sebagai memang memiliki daerah reseptif
vektor malaria yang alami. Di terhadap endemis malaria khususnya
Indonesia hanya ada 80 spesies dan di sepanjang pesisir pantai di
22 diantaranya ditetapkan sebagai Kecamatan Padang Cermin.
vektor malaria (Debby, 2013). Tingginya kasus malaria di wilayah
Secara nasional angka tersebut terjadi karena kondisi alam
kesakitan malaria selama tahun yang memungkinkan sebagai tempat
2009-2016 cenderung menurun yaitu perindukan larva Anopheles sp.
dari 1,8 per 1.000 penduduk berisiko
123
JUNI [MAHESA: MALAHAYATI HEALTH STUDENT JOURNAL, P- ISSN: 2746-198X
2021 E-ISSN 2746-3486 VOLUME 1, NOMOR 2 2021] HAL 122-133
124
JUNI [MAHESA: MALAHAYATI HEALTH STUDENT JOURNAL, P- ISSN: 2746-198X
2021 E-ISSN 2746-3486 VOLUME 1, NOMOR 2 2021] HAL 122-133
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah Salinitas air diukur dengan
deskriptif dengan pendekatan cross menggunakan refraktometer, yaitu
sectional, dan dilakukan pada bulan dengan cara mengambil satu tetes
Oktober-November tahun 2020. air sampel dan kemudian diteteskan
Populasi dan Sampel pada penelitian pada kaca refraktometer kemudian
ini adalah habitat / tempat ditutup. Skala dibaca lewat sebuah
perindukan potensial larva lubang pengintai dan diarahkan ke
Anopheles yang terdapat di Desa sumber cahaya matahari untuk
Sukamaju Kecamatan Punduh melihat hasilnya (Ernamaiyanti dkk,
Pedada Kabupaten Pesawaran 2010). PH air diukur dengan
Bandar Lampung. Telah dilakukan uji menggunakan kertas pH stick yang
layak etik dengan No. 1262/EC/KEP- dimasukkan kedalam air ditunggu 3
UNMAL/XI/2020 menit sampai mengalami perubahan
Pada karakteristik fisik Suhu warna dan kemudian dicocokkan
air diukur dengan menggunakan dengan pH standar. Warna yang
termometer air raksa, dengan cara sama menunjukkan besarnya pH air
mencelupkan bagian ujung ke dalam (Ernamaiyanti dkk, 2010).
air, ditunggu selama 5 menit Pada karakteristik biologi,
sehingga menunjukkan angka predator air atau jenis ikan dan
konstan (Ernamaiyanti dkk, 2010). hewan air pada tempat perindukan
Untuk mengukur ke dalaman air dicatat dan jenis tumbuhan air pada
dilakukan dengan cara memasukkan tempat perindukan dicatat.
kayu kedalam air sampai dasar, Untuk menentukan indeks
batas kedalaman air diberi tanda dan habitat dari vektor malaria
diukur kedalamannya menggunakan menggunakan rumus sebagai berikut
meteran (Ernamaiyanti dkk, 2010). (Kemenkes RI, 2018):
Pada Karakteristik Kimia,
125
JUNI [MAHESA: MALAHAYATI HEALTH STUDENT JOURNAL, P- ISSN: 2746-198X
2021 E-ISSN 2746-3486 VOLUME 1, NOMOR 2 2021] HAL 122-133
126
JUNI [MAHESA: MALAHAYATI HEALTH STUDENT JOURNAL, P- ISSN: 2746-198X
2021 E-ISSN 2746-3486 VOLUME 1, NOMOR 2 2021] HAL 122-133
Indeks Habitat
Untuk menentukan indeks habitat dari vektor malaria menggunakan
rumus sebagai berikut :
Jumlah habitat yang positif larva Anophelesx100%
Indeks Habitat = Jumlah seluruh habitat yang diperiksa
5𝑥100%
Indeks Habitat = 5
Indeks Habitat = 1%
Jika didapatkan Indeks habitat ≥ 1 % maka mempunyai potensi penularan
penyakit malaria (Kemenkes RI, 2018).
127
JUNI [MAHESA: MALAHAYATI HEALTH STUDENT JOURNAL, P- ISSN: 2746-198X
2021 E-ISSN 2746-3486 VOLUME 1, NOMOR 2 2021] HAL 122-133
PEMBAHASAN
Lingkungan Fisik
Suhu Air tempat perindukan nyamuk berupa
Berdasarkan hasil genangan air.
pengukuran pada kelima tempat Menurut Pebrianto (2008)
perindukan larva Anopheles sp. di pengukuran suhu pada tiga stasiun
Desa Sukamaju bahwa kondisi pengamatan di tempat perindukan
karakteristik fisik pada tempat nyamuk di daerah pantai Puri Gading
perindukan larva Anopheles sp. tinggi yaitu 30,1-32,5°C, hal ini
memiliki karakteristik yang berbeda- disebabkan karena air di tempat
beda. Dari kelima tempat perindukan mendapat penyinaran
perindukan hasil pengukuran suhu secara terus-menerus dari matahari
tertinggi yaitu air rawa 31,33°C, hal yang menyebabkan suhu air
ini diduga karena pada air rawa meningkat.
tersebut letaknya berdekatan Kedalaman Air
dengan pantai dan adanya sumber Berdasarkan hasil
pencahayaan matahari yang cukup pengukuran pada kelima tempat
kuat meskipun di daerah rawa perindukan larva Anopheles sp. di
terdapat banyak tanaman yang Desa Sukamaju bahwa kondisi
menutupi sekitar perairan. karakteristik fisik pada tempat
Pengukuran suhu terendah yaitu perindukan larva Anopheles sp.
selokan 29,75°C, hal ini diduga memiliki karakteristik yang berbeda-
karena pada selokan letaknya beda. Dari kelima tempat
dibawah pohon yang besar sehingga perindukan, hasil pengukuran
sinar matahari yang mengenai kedalaman tertinggi yaitu air rawa
selokan tidak terlalu banyak. 57,6 cm, hal ini diduga karena air
Menurut Sutanto (2011) suhu rawa tersebut berdekatan dengan
optimum untuk tempat perindukan pantai, sehingga kedalaman air
nyamuk berkisar 20°C-27°C. tersebut dapat dipengaruhi oleh
Menurut Depkes RI (2004) Suhu rata ombak dan derasnya hujan.
rata optimum untuk perkembangan Kedalaman terendah yaitu selokan
nyamuk adalah 25°C-27°C. Nyamuk 14,5 cm, hal ini diduga karena
dapat bertahan hidup pada suhu selokan tersebut temboknya tidak
rendah, tetapi proses metabolisme terlalu tinggi dan letaknya dekat
menurun atau bahkan terhenti jika perumahan warga dan mungkin
suhu kurang dari 10°C atau lebih dari sering dibersihkan. Kedalaman
40°C, sehingga hasil penelitian ini tempat perindukan ini pasti akan
tidak sejalan dengan hasil dari mengalami perubahan setiap
Sutanto (2011) dan Depkes RI (2004). minggunya karena faktor curah
Hasil pengukuran ini relatif hujan dapat mempengaruhi volume
sama dengan hasil penelitian air yang terdapat pada masing-
Raharjo dkk (2003) dalam Pebrianto masing perindukan tersebut.
(2008) mengenai suhu disekitar Larva Anopheles sp. hanya
tempat perindukan nyamuk mampu berenang ke bawah
Anopheles sp. pada musim kemarau permukaan air paling dalam 1 meter.
adalah 31,1 -36,7. Faktor lain yang Tingkat volume air akan dipengaruhi
menyebabkan suhu menjadi tinggi curah hujan yang cukup tinggi yang
yaitu tidak adanya tumbuhan akan memperbesar kesempatan
pelindung sehingga memudahkan nyamuk untuk berkembang biak
sinar matahari masuk langsung ke secara optimal pada kedalaman
kurang dari 3 m. Semakin dalam
128
JUNI [MAHESA: MALAHAYATI HEALTH STUDENT JOURNAL, P- ISSN: 2746-198X
2021 E-ISSN 2746-3486 VOLUME 1, NOMOR 2 2021] HAL 122-133
129
JUNI [MAHESA: MALAHAYATI HEALTH STUDENT JOURNAL, P- ISSN: 2746-198X
2021 E-ISSN 2746-3486 VOLUME 1, NOMOR 2 2021] HAL 122-133
KESIMPULAN
Karakteristik fisik pada Karakteristik Kimia pada
tempat perindukan larva Anopheles tempat perindukan larva Anopheles
sp. di Desa Sukamaju Kecamatan sp. di Desa Sukamaju Kecamatan
Punduh Kabupaten Pesawaran rata- Punduh kabupaten Pesawaran rata-
rata suhu air 31,33°C, dan rata-rata rata salinitas air 2,4280‰, dan
kedalaman air 25,840 cm. sebagian besar derajat keasaman
(pH) air adalah asam.
130
JUNI [MAHESA: MALAHAYATI HEALTH STUDENT JOURNAL, P- ISSN: 2746-198X
2021 E-ISSN 2746-3486 VOLUME 1, NOMOR 2 2021] HAL 122-133
DAFTAR PUSTAKA
131
132
132
133
133