Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 33

DAY 2

SyameelaSeries Classroom | Hal 1


1
Doa Rabbana

SyameelaSeries Classroom | Hal 2


ّ ‫ا‬ ّ ‫اّ ّ ّ ّف‬ ّ ّ ‫ل‬ ّ
‫ََبَر‬َ ‫نرنرآحاينرّل ِرا َنرآ‬ َ َ َ‫خْ نرف‬
‫ل‬ ّ ّ ّ ّ ّ ‫ّ ّ ّف‬
َ‫ّل ِراذ َ نرنقآ رآننخ‬
"Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat
dan peliharalah kami dari siksa neraka". (QS Al Baqarah: 201)

SyameelaSeries Classroom | Hal 3


Gambaran Surga dan Neraka
“Didatangkan penduduk neraka yang paling banyak nikmatnya di dunia pada hari
kiamat, lalu ia dicelupkan ke neraka dengan sekali celupan, kemudian dikatakan
kepadanya, ‘Wahai anak Adam, apakah engkau pernah merasakan kebaikan sedikit
saja?, Apakah engkau pernah merasakan kenikmatan sedikit saja?’ Ia mengatakan,
‘Tidak, demi Allah, wahai Rabb-ku.” Didatangkan pula penduduk surga yang paling
sengsara di dunia. Kemudian ia dicelupkan ke dalam surga dengan sekali celupan.
Kemudian dikatakan kepadanya, ‘Wahai anak Adam, apakah engkau pernah
merasakan keburukan sekali saja? Apakah engkau pernah merasakan kesulitan
sekali saja?’ Ia menjawab, ‘Tidak, demi Allah, wahai Rabb-ku! Aku tidak pernah
merasakan keburukan sama sekali dan aku tidak pernah melihatnya tidak pula
mengalaminya” (HR. Muslim no. 2807)

SyameelaSeries Classroom | Hal 4


Prolog
Ada di antara kita yang begitu tenggelam dalam nikmatnya dunia, dan ia lalai dari
kehidupan akherat. Sehingga satu celupan neraka seakan-akan menghapuskan
jutaan kenikmatan dosa dan kelalaian yang pernah ia kecap sewaktu di dunia.
Ada yang begitu bernestapa dalam sukarnya ketaatan dan keperihan yang terasa
pada setiap langkah ibadah yang diayunkan. Tapi ketika ia berujung manis dengan
syurga, maka satu celupan pun seakan membayar kontan semua ribuan keperihan
yang pernah ia rasa, seakan ia tak pernah merasakan arti kepedihan. 

SyameelaSeries Classroom | Hal 5


Tadabbur Doa
Sering sekali kita menafsirkan bahwa arti kebaikan (Hasanah) yang kita lantunkan
dalam do’a ini ialah, banyak harta dan materi yang terkumpul, padahal standar
kebaikan Allah itu tak berhubung dengan dunia
Bahkan dalam banyak kasus, seringkali Allah ketika sudah membenci satu kaum
yang Ia murkai, maka justru dibukakan pintu kesenangan duniawi yang berlimpah
yang tak pernah ia rasakan, menjadi mudah ia genggam, supaya ia semakin
tenggelam dengan gelimang dunia tersebut lalu terhenyak ketika di matikan oleh
Allah.

SyameelaSeries Classroom | Hal 6


Tadabbur Doa
“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka,
Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka, sehingga apabila
mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa
mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.”
(QS. Al An’am: 44)

Ayat berikut memperingatkan kepada orang-orang yang tenggelam dengan dunia.

SyameelaSeries Classroom | Hal 7


Tadabbur Doa
Lalu sebenarnya hakikat kebaikan dunia & akherat itu terwujud dalam hal apa ?
Al-Hasan rahimahullah berkata, “kebaikan di dunia itu adalah ‘ilmu dan ibadah’, dan
kebaikan di akhirat adalah ‘Surga’.”
Inilah tafsir yang paling baik, karena kebaikan yang paling tinggi adalah ilmu (syar’i)
yang bermanfaat dan amal yang shalih.
Karena ilmu yang berbuah manis dengan ketaatan itulah sejatinya arti dari hasanah
yang kita sebutkan dalam do’a, karena kita semua mengetahui bahwa surga identik
dengan ilmu, selayak ikan identik dengan air.

SyameelaSeries Classroom | Hal 8


Tadabbur Doa
Rasul dalam sebuah hadits dalam riwayat Imam Ahmad membagi manusia dalam
pusaran ilmu dan harta menjadi empat kelompok:
a. Kelompok pertama, kelompok yang diberi harta dan ilmu. Dia berbuat baik kepada
masyarakat dan kepada dirinya sendiri dengan ilmu dan hartanya
b. Kelompok kedua, kelompok yang diberi ilmu namun tidak diberi harta. Pahala
kelompok pertama dan ke dua itu sama karena niatnya. Jika tidak, maka kelompok
pertama yang berinfak dan bersedekah, berada di atas kelompok ke dua karena infak dan
sedekahnya. Orang yang berilmu namun tidak memiliki harta, maka sama pahalanya
dengan kelompok pertama dengan niatnya yang sungguh-sungguh dan ditindaklanjuti
dengan apa yang mampu dilakukannya, yaitu mengucapkan niatnya.

SyameelaSeries Classroom | Hal 9


Tadabbur Doa
Rasul dalam sebuah hadits dalam riwayat Imam Ahmad membagi manusia dalam
pusaran ilmu dan harta menjadi empat kelompok:
c. Kelompok ketiga, kelompok yang diberi harta namun tidak diberi ilmu. Kelompok ini
adalah kelompok yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah. Karena hartanya adalah
sarana menuju kehancurannya. Jika dia tidak mempunyai harta, maka itu lebih baik
baginya. Dia diberi sesuatu yang bisa dijadikan sebagai bekal menuju surga, namun justru
dia gunakan sebagai bekal menuju neraka.
d. Kelompok keempat, yang tidak diberi harta maupun ilmu. Dia berniat bemaksiat
kepada Allah jika diberi harta. Maka kedudukannya lebih rendah daripada orang kaya
yang bodoh. Dosanya sama karena niatnya yang sungguh-sungguh dan ditindaklanjuti
dengan apa yang mampu dilakukannya, yaitu ucapan.

SyameelaSeries Classroom | Hal 10


2
Doa Rabbana

SyameelaSeries Classroom | Hal 11


‫ا‬ ّ ّ ‫ّلّ ّّلا ل ل‬
ّ ‫ِرۖا ا‬
‫يَرآ َََّيَر‬
‫ّرآ لل ََ ر‬ ‫خْ نريمّلر ََ نرركَا‬
"Ya Rabb kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya
Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".
(QS Albaqarah 127)

SyameelaSeries Classroom | Hal 12


Prolog
Tahukah kita, bahwa yang berat dalam penghambaan kepada Allah adalah,
bagaimana menjadikan amal ketaatan yang kita lakukan bisa diterima dan dicatat
oleh malaikat Roqib untuk disampaikan kepada Allah ?
Para ulama salaf pun hingga mereka pun terlihat bahwa ketakutan mereka yang
besar ialah mengkhawatirkan amal mereka yang belum ada jaminan dan garansi
untuk diterima Allah, karena Allah itu tak menerima amal setengah hati ataupun
recehan, tapi Ia sangat melihat bagaimana kualitas amal itu sehingga layak diterima
oleh-Nya.

SyameelaSeries Classroom | Hal 13


Tadabbur Doa
Salah satu indikator hati yang sehat ialah, hati yang senantiasa berfikir tentang amal
ketaatan yang telah ia kerjakan, apakah telah berada disisi Allah ataukah hanya
menjadi seonggok amal tak berfaidah dari apa yang telah dirangkai.

Karena urusan akherat yang menegangkan ialah bukan hanya teringat bagaimana
lembaran-lembaran hitam dosa kemaksiatan, tapi yang sejatinya juga sangat
menegangkan ialah ketika seseorang berada pada pengadilan Allah, lalu ia tidak
menjumpai deretan ibadahnya di mizan kebaikan.

SyameelaSeries Classroom | Hal 14


Tadabbur Doa
Ali Bin Thalib hingga berkata :
“Mereka para salaf lebih dominan berharap untuk supaya amal mereka diterima
daripada hanya memperbanyak kuantitas amal terus menerus“
Fudholah bin Ubaid pun berkata :
“Seandainya aku mengetahui bahwa Allah telah menerima dariku satu amalan kebaikan
sebesar satu biji saja, maka itu lebih aku sukai daripada dunia dan seisinya“

SyameelaSeries Classroom | Hal 15


Tadabbur Doa
Karakteristik apabila amal ketaatan diterima oleh-Allah:
a. Dijadikan ia selalu merasa khawatir dengan apa yang telah ia berikan dalam ketaatan,
sehingga padamlah sifat ujub pada hatinya, dan sirna sibuk dengan amalan orang lain
dalam jiwanya, dan dia akan terus beramal karena setiap rasa khwatirnya muncul, maka
ia pun beramal dengan yang wajib dan sunnah.
b. Maka yang kedua ialah bagaimana apabila amal ketaatan diterima, maka ia selayak
magnet yang akan menarik amal ketaatan lainnya, karena Allah memberikan apresiasi
bagi mereka yang mereka yang diterima amalnya, maka amal berikutnya akan memenuhi
lembaran amalnya
c. Yang ketiga, apabila amal telah diterima oleh-Nya maka ia justru semakin merasa hina
dihadapan Alloh

SyameelaSeries Classroom | Hal 16


3
Doa Rabbana

SyameelaSeries Classroom | Hal 17


‫نرا َّبرا‬ ّ ّ ‫ا‬ ّ ّ ‫ا‬ ّ ‫ا‬
ّ َُِ‫ّخ لْ ّنرنرَََرذَ ّْ نر َِّركُر‬ ّ ‫ر‬ ‫ر‬ ‫ا‬ ‫ر‬ ّ
‫ا‬ ّ َ َ ّ ّ
‫ل‬
‫ّرآ ّ َن ر‬ ‫ا‬ ّ
ّ ‫رخإِرَركاِرۖا‬‫ل‬ ‫ف‬ ّ ‫ا‬ ّ ِ‫رحا‬ّ ‫ا‬ ‫نّنرَ اََ ر‬
َ
(Mereka berdoa): "Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami
condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami,
dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena
sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)" (QS Ali Imran: 8)

SyameelaSeries Classroom | Hal 18


Prolog
Iman itu selayak baju, yang terkadang begitu cepat untuk menjadi kotor serta dekil
apabila lalai untuk dirawat dengan teliti.

Karena berapa banyak mereka yang awal lembaran kehidupanya surplus dengan
keimanan, maka belum tentu di akhir hidup berselimutkan keimanan, karena bisa
jadi dipertengahan hari ia telah menukar petunjuk dengan kesesatan

SyameelaSeries Classroom | Hal 19


Tadabbur Doa
Betapa mahalnya harga sebuah hidayah yang telah dirasakan hati manusia, karena
tidak ada jaminan bahwa hidayah itu akan selalu bertengger di hati kita pada setiap
waktu dan musim, musim panas beriman tapi pada musim dingin iman itu
meranggas tanpa tersisa, naudzu billahi.

Mendapatkan cahaya hidayah dalam kehidupan adalah sebuah anugrah yang lebih
baik dari dunia dan seisinya, tapi menjaganya adalah sesuatu yang ternyata jauh
lebih berat dari mendapatkanya.

SyameelaSeries Classroom | Hal 20


Tadabbur Doa
“Bersegeralah melakukan amalan sholih sebelum datang fitnah (musibah) seperti
potongan malam yang gelap. Yaitu seseorang pada waktu pagi dalam keadaan beriman
dan di sore hari dalam keadaan kafir. Ada pula yang sore hari dalam keadaan beriman
dan di pagi hari dalam keadaan kafir. Ia menjual agamanya karena sedikit dari
keuntungan dunia” (HR. Muslim no. 118).

SyameelaSeries Classroom | Hal 21


Tadabbur Doa
Sungguh, jalan kebenaran itu satu dan jalan kesesatan itu tak terbilang, karena
begitu banyaknya tersebar disekitar kita yang ditebarkan oleh syaithan dari
kalangan manusia dan jin, yang mereka begitu pandai membuat narasi untuk
membelokkan kebenaran, pandai pula untuk mengurangi takaran yang sudah
sempurna dan mampu membuat yang bathil tampak indah, kalulah bukan karena
petunjuk yang Allah tetapkan di hati kita.  

SyameelaSeries Classroom | Hal 22


Tadabbur Do’a
Irama-irama yang menggoyahkan hidayah dan aqidah ada disepanjang masa, untuk
mengecohkan mereka yang berjalan di atas petunjuk yang haq, supaya melepaskan
hidayah yang telah tertanam didalam hati.
Maka dari itu kita sebagai hamba yang lemah senantiasa panjatkan doa ini, untuk
supaya terhindar dari narasi-narasi yang pada hakikatnya adalah bathil.

SyameelaSeries Classroom | Hal 23


4
Doa Rabbana

SyameelaSeries Classroom | Hal 24


ّّ ‫ّ ل ّ ّ ّ ا ّ ّ ا ر ّ ّ ا ّ ا ّ ا ا‬
‫خْ نرَََ نرۖاظل نرْنر َريلظََرننر‬
َّ‫نْت‬ ّ ‫ا‬ ّ ‫ل‬ ّ ‫ر‬ ّ ّ ّ ‫ّّا ّا‬
ََ ْ‫اََإ نرنن اَرَََرآ‬
Keduanya berkata: "Ya Rabb kami, kami telah menganiaya diri kami
sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat
kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.
(QS Ala'raf: 23)

SyameelaSeries Classroom | Hal 25


Prolog
Tahukah kamu bahwa Allah bukan hanya mencari hamba-Nya yang pandai shalat
serta sujud saja, tapi Ia menelisik kepada hamba-Nya yang pandai menyesali diri.
Kalulah Allah hanya mencari manusia yang bersih dari noktah dosa, maka tak ada
hajat baginya menciptakan manusia yang berbuat kerusakan dan dosa, tapi cukup
dengan menghadirkan malaikat yang letih untuk taat dan bertasbih.
Tapi Allah tetap menciptakan kita, karena Ia ingin melihat siapa yang kembali
kepada-Nya diantara belantara dosa serta maksiat yang telah dilalui untuk
menjemputnya ampunan-Nya.

SyameelaSeries Classroom | Hal 26


Prolog
"Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah
kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa
semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ( QS Az
Zumar 53 )

Dari ayat di atas, kita mengetahui bahwasannya ampunan Allah itu luas, dan Allah
lebih mencintai hamba-Nya yang bertaubat.

SyameelaSeries Classroom | Hal 27


Tadabbur Doa
Setiap manusia, tak pernah lepas dari pantauan setan. Kapanpun ada peluang,
setan akan masuk menghembuskan bisikan. Seperti yang digambarkan oleh Khalid
bin Ma’dan:
“Tiada seorang hambapun melainkan ada setan yang senantiasa mengintainya. Setan
berjalan berjingkat melalui punggungnya, lalu memilinkan lehernya di bahu seraya
mendekatkan mulutnya di pintu hati manusia. Jika ia dapatkan hamba itu sedang
berdzikir maka ia akan menyingkir, namun jika ternyata hamba itu lalai, dia akan masuk
dan menggoda.”

SyameelaSeries Classroom | Hal 28


Tadabbur Doa
Melakukan dosa kemaksiatan itu hal yang lumrah, yang tak lumrah ialah ketika tak
merasa bersalah serta menampik usaha untuk kembali kepada-Nya, padahal Allah
membentangkan tangan-Nya siang dan malam, untuk menyambut yang kembali
kepada-Nya.

Kegembiraan Allah terhadap taubatnya seorang hamba melebihi kegembiraan


musafir yang kehilangan unta kendaraan beserta seluruh isinya lalu secara tak
diduga unta kembali tanpa ada barang yang tercecer.

SyameelaSeries Classroom | Hal 29


Tadabbur Doa
Dalam hal ini, ada tiga tingkatan kepekaan sebagaimana yang diutarakan oleh
Ahmad bin ’Ashim Al-Hakim:
a. Dari mereka ada yang menyerah kalah, ia terbuai dengan dosa dan nasihat maupun
peringatan tak menghentikannya dari dosa. 
b. Ada yang tatkala terjerumus ke dalam dosa, ia tidak segera sadar dengan sendirinya. Tapi
tatkala peringatan datang kepadanya, ia menyadari keteledorannya, lalu berjuang untuk
melepaskan diri dari belenggu dosa.
c. Adapun tingkatan yang paling tinggi adalah orang yang senantiasa berhati-hati dan
waspada, jika suatu kali tergelincir jatuh, serta merta ia bangun sebelum ada orang lain
membangunkannya. 

SyameelaSeries Classroom | Hal 30


Tadabbur Doa
Kita harus menyadari bahwasannya hati kita tidak semurni hati para sahabat, yang
ketika melakukan kesalahan atau kelalaian mereka langsung menggantinya dengan
amal shalih yang besar.
Kemudian ketika kita mendapati banyak orang-orang yang luar biasa amalan
mereka, lalu kita tidak memiliki daya dan upaya untuk menyusul mereka, dan
menandingi amalan yang mereka lakukan di dalam kebaikan.
Maka yang di jelaskan oleh Imam Ibnu Rajab kepada kita adalah, yang kita andalkan
untuk melampaui itu adalah bagaimana kita memohon ampunan dan bertaubat
kepada Allah.

SyameelaSeries Classroom | Hal 31


Tadabbur Doa
Kalaulah kamu hanya memiliki satu hari hidupmu di dunia ini, dan kamu bingung
apa yang akan kamu lakukan di sisa hari itu apakah shalat, apakah puasa ataukah
shadaqah, maka jika memang hanya tinggal memiliki satu hari itu, kata ahlul hikmah
“maka pergunakan satu hari itu untuk bertaubat memohon ampun atas dosa yang
pernah dilakukan.”

SyameelaSeries Classroom | Hal 32


To be Continued

SyameelaSeries Classroom | Hal 33

You might also like