Makalah Resolusi Konflik

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 13

MAKALAH

PENYELESAIAN KONFLIK
(NEGOSIASI, MEDIASI, DAN ARBITRASI)

MATA KULIAH : RESOLUSI KONFLIK


DOSEN PENGANPU: DEWI CHANDRA HAZANI, M.Si

OLEH
1. AKMALUDIN ( 200603033)
2. SITI KHADIJAH ( 200603045)
3. AHMAD RABANI ( 190603042)

PRODI PEMIKIRAN POLITIK ISLAM


FAKULTAS USULUDDIN DAN STUDI AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
2022
Kata pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesahatan dan
kesempatan sehingga kami kelompok 5 bisa menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Ibu
Dosen Dewi Chandra Hazani,M. Si. Pada mata kuliah Resolusi Konflik.
Selawat serta salam kami ucapkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang
membawa kecerahan dalam menuntut ilmu sehingga kami bisa mempelajari setiap mata
kuliah pada jurusan Pemikiran Politik Islam (PPI), terutama matakuliah Resolusi konflik ini.
Kami juga mengcapkan terima kasih kepada teman kelompok yang sangat antusias
dalam menyelesaiaka tugas ini.
Kami juaga mengucapkan terima kasih kepada temen yang diluar kelompok yang
telah membatu dalam menyelesaiakn tugas ini.
Kami juga minta maaf karena dalam makalah ini masih banyak kesalahan dan
kekuranagan , kami juga menantikan sarana dan kritikan dari pembaca agar makalah ini
menjadi lebih baik lagi.

Hormat penyusun

Kelompok 5
DAFTAR ISI
BAB I......................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................3
LATAR BELAKANG..............................................................................................................................3
RUMUSAN MASLAH...........................................................................................................................4
TUJUAN..............................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................4
Penyelesaian konfilk..........................................................................................................................4
Negosiasi........................................................................................................................................5
MEDIASI.........................................................................................................................................7
ARBITRASI......................................................................................................................................9
BAB III..................................................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................................................11
KESIMPULAN...................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Konflik merupakan sebuah konsekuensi logis dari sebuah interaksi di antara dua pihak. Ada
beberapa hal yang bisa menjadi alasan berkonflik. Di antaranya adalah masalah ketimpangan yang
menimbulkan kecemburuan terhadap pihak tertentu, yang meliputi ketimpangan sosial, ekonomi,
budaya dan agama. Adanya ketimpanganketimpangan tersebut menyebabkan adanya keinginan
masyarakat di dalam suatu negara untuk mempunyai suatu bentuk otoritas sendiri dalam mengatur
wilayahnya. Keinginan tersebut ditunjukkan dengan adanya gerakan-gerakan separatis dan
pemberontakan oleh masyarakat yang merasa dirinya dirugikan.
William Chang (2001) mempertanyakan “benarkah konflik hanya berakar pada ketidakpuasan
batin, kecemburuan, iri hati, kebencian, masalah perut, masalah tanah, masalah tempat tinggal,
masalah pekerjaan, masalah uang, dan masalah kekuasaan?. Ternyata jawabnya “tidak”; dan
dinyatakan oleh Chang bahwa emosi manusia pun dapat memicu terjadinya konflik sosial. 1
Resolusi konflik yang dalam bahasa Inggris adalah conflict resolution memiliki makna yang
berbeda-beda menurut para ahli yang fokus meneliti tentang konflik. Resolusi dalam Webster
Dictionary menurut Levine adalah (1) tindakan mengurai suatu permasalahan, (2) pemecahan, (3)
penghapusan atau penghilangan permasalahan.
Sedangkan Weitzman & Weitzman mendefinisikan resolusi konflik sebagai sebuah tindakan
pemecahan masalah bersama (solve a 7 Levine, Webster Dictionary problem together).Lain halnya
dengan Fisher et.al yang menjelaskan bahwa resolusi konflik adalah usaha menangani sebab-sebab
konflik dan berusaha membangun hubungan baru yang bisa tahan lama di antara kelompok-kelompok
yang berseteru.2
Penyelesaian konflik merupakan beragam cara yang ditempuh untuk memecahkan suatu
permasalahan. Usaha manusia untuk meredakan pertikaian atau konflik dalam mencapai kestabilan
dinamakan dengan akomodasi. Tujuan dari penyelesaian konflik dalah perdamaian. Dalam hal ini, ada
beberapa cara yang dilakaukan untuk mencapai perdamaian dalam konflik. Diantaranya negosisai ,
mediasi ,dan arbiritrasi.

RUMUSAN MASLAH
1. Apa itu penyelesaian konflik?
2. Bagiamana cara menyelesaiakan konfilk?
3. Apa itu negosiasi?
4. Apa itu mediasi?
5. Apa itu arbiritrasi?
TUJUAN
Untuk memngetahu bagaimana cara mengatasi konflik dan mengetahi bagaimana cara
menlakuakan negosiasi mediasi dan arbiritrasi.

1
Suhardono Wisnu ,Konflik dan Resolusi. Jurnal Sosial dan Budaya Syar’i. Vol. II No. 1 Juni 2015.hal : 3
2
Suhardono Wisnu ,Konflik dan Resolusi. Jurnal Sosial dan Budaya Syar’i. Vol. II No. 1 Juni 2015.hal: 4-5
BAB II
PEMBAHASAN
Penyelesaian konfilk / Resolusi konflik
Pemyelesaian konflik adalah Tindakan yang dilakaukan utuk mendamaikan orang orang
yang berkonflik. Hal ini bertujuan untuk perdamaian. Ada beberapa uapaya yang dilakaun
untuk menyelesaiakan konflik. Ada yang dilakuan dalam pengadilan dan ada yang dilakaun
dengan tanpa pengdilan. Penyelesalaian yang dilakukan tanpa pengadilan seperti negosiasi,
mediasi, dan arbiritrasi.
resolusi konflik adalah suatu proses pemecahan masalah yang komperatif efektif di mana
konflik adalah masalah bersama yang harus diselesaikan secarakomperatif
Di Indonesia, proses penyelesaian sengketa melalui ADR bukanlah sesuatu yang baru dalam nilai-
nilai budaya bangsa, karena jiwa dan sifat masyarakat Indonesia dikenal dengan sifat kekeluargaan
dan kooperatif dalam menyelesaikan masalah. Di berbagai suku bangsa di Indonesia biasanya
menggunakan cara penyelesaian musyawarah dan mufakat untuk mengambil keputusan. Misalnya
saja di batak dalam forum runggun adatnya menyelesaikan sengketa secara musyawarah dan
kekeluargaan, di minang kabau, dikenal adanya lembaga hakim perdamaian yang secara umum
berperan sebagai mediator dan konsiliator dalam menyelesaikan suatu masalah yang dihadapi oleh
masyarakat setempat. 3Oleh sebab itu masuknya konsep ADR di Indonesia tentu saja dapat dengan
mudah diterima oleh masyarakat Indonesia.

Alternatif Penyelesaian Sengketa atau Alternative Dispute Resolution (ADR) merupakan


“Lembaga penyelesaian sengketa atau beda pendapat melalui prosedur yang disepakati para
pihak, yakni penyelesaian di luar pengadilan dengan cara konsultasi, negosiasi, mediasi,
konsiliasi, atau penilaian ahli.”

penyelesaian secara damai telah disepakati oleh para pihak, mereka terikat pada hasil
penyelesaian tersebut. (Lihat Pasal 6 UU No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif
Penyelesaian Sengketa, selanjutnya disingkat UU No. 30 Tahun 1999) 3. Dinakan dengan alternatif
penyelesaian sengketa ( APS). dinyatakan Pasal 1 angka 10 UUAAPS

menyatakan“Alternatif Penyelesaian Sengketa adalah proses penyelesaian


sengketa yang dilakukan diluar pengadilan berdasarkan kesepakatan dari pihak
yang bersengketa dengan mengeyampingkan penyelesaian sengketa secara litigasi
di pengadilan. Penyelesaian sengketa dapat dilakukan dengan cara konsultasi,
negosiasi, mediasi, konsiliasi atau penilaian ahli.”4
1. Negosiasi.
Negosiasi adalah cara untuk mencari penyelesaian masalah melalui diskusi (musyawarah) secara
langsung antara pihak-pihak yang bersengketa yang hasilnya diterima oleh para pihak tersebut. Dari
pengertian tersebut, Anda dapat merasakan bahwa negosiasi tampak lebih sebagai suatu seni untuk
mencapai kesepakatan daripada ilmu pengetahuan yang dapat dipelajari. Kamus besar Bahasa
Indonesia mengartikan, negosiasi dalam beberapa pengertian , negosiasi adalah proses tawar

3
Soemartono Gatot P. HKUM4409/MODUL 1.hal :3
4
Syafrida, Hartati Ralang . Jurnal Surya Kencana Dua: Dinamika Masalah Hukum dan Keadilan Vol. 7 Nomor 2
KEUNGGULAN PENYELESAIAN SENGKETA PERDATA
MELALUI NEGOSIAS.2020.hal:254
menawar dengan jalan berunding untuk memberi atau menerima guna mencapai kesepakatan
bersama antara satu pihak (kelompok atau oraganisasi) dan pihak (kelompok atau organisasi)
yang lain.Penyelesaian sengketa secara damai melalui perundingan antara pihak-pihak yang
bersengketa.
Dalam Kamus Hukum“Dictionary of Law Complete Edition”dinyatakan, negosiasi
adalah proses tawar menawar dengan jalan berunding antara para pihak yang bersengketa
untuk mencari kesepakatan bersama.Undang- Undang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian
Sengketa (UUAAPS) pada Pasal 6 ayat (2 ) UUAAPS menyatakan Negosiasi
adalah“Penyelesaian atau beda pendapat melalui alternatif penyelesaian sengketa
sebagaimana yang dimaksud ayat (1) diselesaikan dalam pertemuan langsung oleh para pihak
dalam waktu paling lama 14 hari dan hasilnya ditungkan dalam kesepakatan tertulis.”.5

Menurut Oliver (dalam Purwanto, 2006)Negosiasi adalah sebuah transaksi dimana


kedua belah pihak mempunyai hak atas hasil akhir. Untuk itu diperlukan persetujuan dari
kedua belah pihak sehingga terjadi proses yang saling memberi dan menerima sesuatu untuk
mencapai suatu kesepakatan bersama.

Penyelesaiannya tidak win-lose tapi win-win, penyelesaian melalui negosiasi


dipandang sebagai cara penyelesaian yang paling memuaskan kepada para pihak.12
Penyelesaian secara negosiasi paling cocok dilakukan di Indonesia untuk pengusaha kecil,
menengah yang pada umumnya mereka dalam berbisnis tidak terlalu mengunakan kontrak.
Kalau ada permasalahan mereka berupaya untuk menyelesaiakan secara baik-baik dan
kekeluargaan. Jika penyelesaian sengketa melalui negosiasi tidak tercapai barulah ditempuh
jalur Alternatif Penyelesaian Sengketa (APS) lainnya seperti seperti mediasi, aribtrase atau
litigasi.

Prosedur Penyelesaian konflik Melalui Negosiasi


Penyelesaian sengketa atau konflik dalam negosiasi berawal dari diri sendiri yang
berkemauan untuk menyelesaikan konfik tanpan ada pakasaan dari pihak manapun. Dalam
melakukan perundingan atau bernegosiasi masing-masing para pihak menyampaikan
kemauan dan melakukan penawaran-penawaran terhadap masalah yang sedang mereka
hadapi. Penawaran ini dapat saja terjadi setelah dilakukan beberapa kali perundingan atau
pertemuan. Peran masing -masing pihak yang bersengketa untuk kooperatif dan itikad baik
sangat menentukan cepat atau lambatnya proses pemeriksaan sengketa. Semakin kooperatif
para pihak yang dilandasi itikad baik untuk menyelesaikan sengketa,maka semakin
mempercepat proses selesainya sengketanya.
Hasil kesepakatan dibuat dalam bentuk tertulis sebagai bukti bahwa penyelesaian
sengketa melalui negosiasi telah berhasil dicapai. Hasil dari negosiasi merupakan bentuk
perjanjian yang dibuat secara tertulis yang berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang
mebuatnnya ( asas pacta sunt servanda) dan harus dilaksanakan dengan itikad baik oleh para
pihak. Hasil kesepakatan yang diperoleh dari penyelesaian secara negosiasi tidak boleh
dipublis,kecuali berdasarkan kemauan dari kedua belah pihak.
Keunggulan Penyelesaian Sengketa Melalui Negosias
5
Syafrida, Hartati Ralang . Jurnal Surya Kencana Dua: Dinamika Masalah Hukum dan Keadilan Vol. 7 Nomor 2
KEUNGGULAN PENYELESAIAN SENGKETA PERDATA MELALUI NEGOSIAS.2020.hal:253
Keunggulan penyelesaian sengketa melalui negosiasi adalah sebagi berikut:
1. Bersifat win-win solution yang saling menguntungkan kepada pihak yang
bersengketa.
2. Tidak mengeurakan uang banyak untuk menyewa orang ketiga karena sudah
ada negosiator.
3. hubungan kekeluargaan,persahabat, pertemanan tetap terjaga dengan baik.

Tujuan Negosiasi

Berikut ini adalah tujuan dari negosiasi, yaitu:

 Mencapai kesepakatan bersama


 Mengurangi perbedaan porsi dan konflik pada tiap pihak
 Menyatukan semua pendapat sehingga bisa menguntungkan kedua belah pihak atau
lebih dalam negosiasi (mencapai win-win solution)
 Mengatasi atau menyesuaikan perbedaan untuk memperoleh sesuatu dari pihak lain
tanpa dipaksakan

Syarat-syarat menjadi negosiator yang baik


 Terpercaya (credibel)
 Bersumber pada sikap formal/informal yang menyenangkan dan luwes
 Percaya diri (Self confidence)
Diperoleh melalui pengalaman dan pergaulan yang luas, kepribadia yang baik dan
kuat, emosi yang stabil dan pengalaman pribadi
 Menguasai substansi materi
Dipengaruhi oleh jumlah informasi yang diterima dan dikumpulkan, termasuk
pengaturan/pengolahan informasi yang akan digunakan dalam bernegosiasi
 Menguasai teknik komunikasi
Diperlukan guna menghindari deadlock, membangun mutual understanding
(pengertian bersama)
CONTOH
Sengketa antara indonesia dan malaysia diwilayah ambalat menurut hukum laut internasional.
2. MEDIASI
Istilah mediasi berasal dari bahasa Latin "mediare" yang berarti "ditengah-tengah ,"
sedangkan definisi mediasi dapat dibaca dalam berbagai literatur, di antaranya definisi dari
Moore yang berbunyi: "the intervention in a negotiation or a conflict of an acceptable third
party who has limited or no authotitative decision making power, who assists the involved
parties in voluntary reaching a mutually accectable settlement of issues in dispute.,( itu
intervensi dalam negosiasi atau konflik pihak ketiga yang dapat diterima yang memiliki
kekuasaan pengambilan keputusan yang terbatas atau tidak ada sama sekali, yang membantu
pihak yang terlibat secara sukarela mencapai penyelesaian yang dapat diterima Bersama
masalah yang disengketakan.,,)
Definisi lain mediasi menurut Nolan-Haley adalah: " a short term, structured, task
oriented, participatory intervention process.Diputing parties work with a neutral third party,
the mediator, to reach amutually acceptable agreement. "( singkat istilah, terstruktur,
berorientasi tugas, proses intervensi partisipatif.Pihak-pihak yang bersengketa bekerja dengan
pihak ketiga yang netral, mediator, untuk mencapai a kesepakatan yang dapat diterima
bersama.)6
Dari berbagai definisi mediasi yang telah diuraikan sebelumnya,
dapat disimpulkan bahwa di dalam pengertian tersebut terdapat unsur-
unsur yang merupakan ciri mediasi, yaitu:
I . mediasi adalah negosiasi lanjutan;
2. dibantu oleh pihak ketiga yang netral dan tidak berpihak;
3. pihak ketiga tidak mempunyai wewenang untuk memutus;
4. keberadaan pihak ketiga diterima oleh para pihak;
5. bertujuan untuk menyelesaikan sengketa berdasarkan kesepakatan yang memuaskan.
Dalam Peraturan Mahkamah Agung Nomor. 1 Tahun 2008 Tentang Prosedur Mediasi
di Pengadilan menyebutkan mediasi sebagai cara Penyelesaian sengketa melalui proses
perundingan untuk memperoleh kesepakatan para pihak dengan dibantu oleh mediator.
Sebagai pihak ketiga yang membantu proses penyelesaian sengketa, seorang mediator harus
mampu menjalankan perannya agar tujuan mediasi dapat tercapai. Di samping itu seorang
mediator mempunyai berbagai fungsi mulai dari menyelenggarakan pertemuan,
memimpin perundingan, mencatat, membuat agenda, mengajukan usul penyelesaian,
memelihara ketertiban perundingan, sampai membantu para pihak menyusun kesepakatan.
Unsur-Unsur Mediasi

Adapun unsur-unsur mediasi yang diantaranya yaitu:

 Merupakan sebuah proses penyelesaian sengketa berdasarkan perundingan.


 Mediator terlibat dan diterima oleh para pihak yang bersengketa di dalam perundingan.
 Mediator bertugas membantu para pihak yang bersengketa untuk mencari penyelesaian.
 Tujuan mediasi untuk mencapai atau menghasilkan kesepakatan yang dapat diterima pihak-
pihak yang bersengketa guna mengakhiri sengketa.

Prinsip-Prinsip Dasar Dalam Mediasi


 kerahasiaan atau confidentiality
 volunteer (sukarela)
 pemberdayaan atau empowerment
 netralitas (neutrality)
 solusi yang unik (a unique solution)
Menurut Moore mediator mempunyai fungsi:
1. Membuka saluran komunikasi yang memprakarsai atau memfasilitasi komunikasi yang
baik di antara para pihak.
2. Membantu para pihak memahami hak pihak yang lain untuk dilibatkan dalam perundingan.
6
Mamudji Sri . Mediasi sebagai ALternntif PenyeLesaian Sengketa di Luar PengadiLan. 2003.hal 202.
3. Fasilitator yang memimpin proses perundingan.
4. Mendidik perunding yang masih baru, tidak mempunyai ketrampilan, atau tidak siap
menghadapi proses tawar-menawar.
5. Menawarkan bantuan untuk menghubungkan para pihak dengan ahli atau nara sumber dari
luar untuk membantu para pihak memperoleh pilihan-pilihan yang tepa!.
6. Membantu para pihak melihat permasalaban dari berbagai sudut pandang agar para mereka
dapat menemukan issue dan kepentingan mereka sehingga pilihan menuju kesepakatan
bersama yang memuaskan dapat dicapai.
7. Membantu para pihak agar dapat membangun penyelesaian yang layak dan dapat
diimplementasikan dan mempertanyakan tujuan pihak tertentu yang bersifat ekstrem dan
tidak realistik.
8. Menjadi kambing hitam dan menjadi pihak yang dipersalahkan. Hal ini dapat terjadi bila
ada pihak yang merasa apa yang diinginkannya tidak tercapai sebagaimana mestinya.

Kelebihan Mediasi:

1. Lebih sederhana daripada penyelesaian melalui proses hukum acara perdata


2. Efisien
3. Waktu singkat
4. Rahasia
5. Menjaga hubungan baik para pihak
6. Hasil mediasi merupakan KESEPAKATAN
7. Berkekuatan hukum tetap
8. Akses yang luas bagi para pihak yang bersengketa untuk memperoleh rasa keadilan

Contoh

Masalah Uts Yusuf mansur dengan 12 korban wanprestasi dana investasi hotel haji/umrah
bernama Hotel Siti di Kota Tangerang.

3. ARBITRASI
Kata arbitrase berasal dari bahasa Latin arbitrare yang artinya kekuasaan untuk menyelesaikan
sesuatu menurut "kebijaksanaan" (Subekti, 1981: 1 – 3). Secara umum arbitrase adalah suatu proses di
mana dua pihak atau lebih menyerahkan sengketa mereka kepada satu orang atau lebih yang imparsial
(disebut arbiter) untuk memperoleh suatu putusan yang final dan mengikat. Dari pengertian itu
terdapat tiga hal yang harus dipenuhi, yaitu: (1) adanya suatu sengketa; (2) kesepakatan untuk
menyerahkan ke pihak ketiga; dan (3) putusan final dan mengikat akan dijatuhkan.
Menurut Mertokusumo, arbitrase adalah suatu prosedur penyelesaian sengketa di luar
pengadilan berdasarkan persetujuan para pihak yang berkepentingan untuk menyerahkan sengketa
mereka kepada seorang wasit atau arbiter. (Mertokusumo, 1999:144) Di sini, kata wasit digunakan
sebagai pihak ketiga yang netral dalam memutus perselisihan. 7

Dalam Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan
Alternatif
Penyelesaian Sengketa (untuk selanjutnya disingkat UU No. 30 Tahun 1999)
disebutkanbahwa: “Sengketa yang dapat diselesaikan melalui arbitrase hanya sengketa di
7
Soemartono Gatot P. HKUM4409/MODUL 1.hal :14
bidang perdagangan dan hak yang menurut hukum dan peraturan perundang-undangan
dikuasai sepenuhnya oleh pihak yang bersengketa.”8
Kelebihan arbitrase adalah sebagai berikut:
1. Prosedur tidak berbelit dan keputusan dicapai dalam waktu relative singkat
2. Biaya lebih murah.
3. Dapat dihindari ekspose dari keputusan di didepan umum
4. Hukum terhadap prosedur dan pembuktian lebih kekeluargaan
5. Para pihak dapat memilih hukum mana yang akan diberlakukan oleh arbitrase
6. Para pihak dapat memilih sendiri para arbiter
7. Dapat dipilih para arbiter dari kalangan ahli dalam bidangnya
8. Keputusan dapat lebih terkait dengan situasi dan kondisi
9. Keputusan arbitrase umumnya final binding (tanpa harus naik banding atau kasasi)
10. Keputusan arbitrase umumnya dapat diberlakukan dan dieksekusi oleh pengadilan
11. Proses/prosedur arbitrase lebih mudah dimengerti oleh masyarakat luas.
Adapun kekurangan arbitrase adalah sebagai berikut:
1. Kemungkinan hanya baik dan tersedia dengan baik terhadap perusahaan-perusahaan
bonafide.
2. Kurangnya unsur finality
3. Kurangnya power untuk menghadirkan barang bukti, saksi, dan lain-lain
4. Kurangnya power untuk law enforcement dan eksekusi keputusan
5. Tidak dapat menghasilkan solusi yang bersifat prefentif
6. Kemungkinan timbulnya keputusan yang saling bertentangan satu sama lain karena
tidak ada system “precedent” terhadap keputusan sebelumnya, dan juga karena unsure
fleksibilitas dari arbiter. Karena itu keputusan arbitrase tidak predektif
7. Kualitas keputusannya sangat bergantung pada kualitas para arbiter itu sendiri, tanpa
ada norma yang cukup untuk menjaga standar mutu keputusan arbitrase.
secara hukum jika memenuhi syarat sah perjanjian seperti yang tercantum dalam Pasal
1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, yakni:
 Adanya kesepakatan para pihak.
 Kecakapan para pihak untuk melakukan perbuatan hukum.
 Adanya objek tertentu.
 Adanya hal yang diperbolehkan.
Contoh

Pada 15 Desember 2014, ICSID memenangkan Indonesia terhadap gugatan salah satu
pemegang saham Bank Century, Hesham Al Warraq. Ini merupakan kemenangan kedua
Indonesia dalam kasus terkait, yang sebelumnya berhadapan dengan mantan pemilik saham
bank yang sama, Rafat Ali Rizvi. Pada tahun 2011, Hesham, yang pernah menjabat Wakil
Komisaris Utama Bank Century, menuntut pemerintah karena tindakan ekspropriasi atas
saham di bank tersebut.

Ia meminta ganti rugi senilai US$19,8 juta. Alih-alih memperoleh ganti rugi, ICSID justru
menolak gugatan Hesham terkait tindakan ekspropriasi. Dengan demikian, kemenangan

8
Fadillah Firda Ainun , Putri Saskia Amalia. Jurnal ilmu menejement terapan vol.2 ALTERNATIF PENYELESAIAN
SENGKETA DAN ARBITRASE
(LITERATURE REVIEW ETIKA).2021.hal:752
Indonesia pada dua kasus Bank Century tersebut membuat pemerintah terhindar dari
kewajiban membayar biaya sekitar Rp1,3 triliun atau US$100 juta.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Penyelesaian konflik adalah Tindakan yang yang di lakukan untuk mengentikan
sengketa atau konflik. Di Indonesia sendiri terdapat Alternative Dispute Resolution (ADR)
merupakan “Lembaga penyelesaian sengketa atau beda pendapat melalui prosedur yang
disepakati para pihak, yakni penyelesaian di luar pengadilan dengan cara konsultasi,
negosiasi, mediasi, konsiliasi, atau penilaian ahli.”yanag mengatur uapaya uapaya yang di
kaukan untuk menyelesaiakan konflik di anatranya negosiasi mediasi dan arbitrasi.

DAFTAR PUSTAKA
Fadillah Firda Ainun , Putri Saskia Amalia. Jurnal ilmu menejement terapan vol.2 ALTERNATIF PENYELESAIAN
SENGKETA DAN ARBITRASE (LITERATURE REVIEW ETIKA).2021

Mamudji Sri . Mediasi sebagai ALternntif PenyeLesaian Sengketa di Luar PengadiLan. 2003

Soemartono Gatot P. HKUM4409/MODUL 1


Syafrida, Hartati Ralang . Jurnal Surya Kencana Dua: Dinamika Masalah Hukum dan Keadilan Vol. 7 Nomor 2
KEUNGGULAN PENYELESAIAN SENGKETA PERDATA MELALUI NEGOSIAS.2020

Suhardono Wisnu ,Konflik dan Resolusi. Jurnal Sosial dan Budaya Syar’i. Vol. II No. 1 Juni 2015

You might also like