File - 2022-04-07T233303.667

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

PELATIHAN DASAR CPNS TAHUN 2021

KOTA SAWAHLUNTO

NAMA : GITA NOFRIZAL, SH


INSTANSI : SEKRETARIAT DPRD
AGENDA II : MANAJEMEN ASN
PEMATERI : LINDRAWATY, SKM, MM

KASUS MANAJEMEN ASN:

1. Dengan terbitnya UU Nomor 5 tahun 2014 perubahan mendasar adalah


paradigma dalam management ASN dari pendekatan personel administration
kepada kepada human resource management dan pendekatan closed career
system yang sangat berorientasi kepada senioritas dan kepangkatan, kepada open
career system yang mengedepankan kompetisi dan kompetensi ASN dalam
promosi dan pengisian jabatan.
Menurut pendapat saudara bagaimana dampak perubahan paradigma UU Nomor
5 tahun 2014 ini terhadap profesionalisme ASN dalam menyelenggarakan
pelayanan Publik di Indonesia ?
Jawab :
UU No. 5 tahun 2014 tentang ASN, memliki dampak, bahwa kehadiran
UU ASN sangat strategis dalam reformasi dan transformasi birokrasi, khususnya
terkait dengan pengelolaan manajemen SDM aparatur yang memerlukan
landasan perubahan secara filosofis, yuridis dan sosiologis. Lahirnya UU ASN
diharapkan semakin memperkokoh landasan hukum pelaksanaan reformasi
birokrasi di tanah air.
UU ASN memuat perubahan-perubahan dalam sistem manajemen
kepegawaian secara keseluruhan, mulai dari sistem perencanaan, pengadaan,
pengembangan karier/promosi, penggajian, serta sistem dan batas usia pensiun.
Perubahan itu didasarkan pada sistem merit, yang mengedepankan prinsip
profesionalisme/kompetensi, kualifikasi, kinerja, transparansi, obyektivitas, serta
bebas dari intervensi politik dan KKN. Sasaran utama dari UU ASN adalah
mewujudkan birokrasi yang profesional, kompeten, berintegritas, memberikan
pelayanan terbaik pada rakyat. Beliau menjelaskan tentang hal-hal baru yang
terdapat dalam UU ASN antara lain:
1. UU ASN mengatur berbagai instrumen manajemen SDM yang
menekankan pada pembangunan ASN sebagai profesi;
2. UU ASN membagi 2 (dua) jenis pegawai yaitu PNS dan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK);
3. UU ASN mengatur 3 (tiga) jenis jabatan, yaitu jabatan administrasi,
jabatan fungsional, dan jabatan pimpinan tinggi;
4. Perubahan pejabat yang berwenang mengangkat, memindahkan, dan
memberhentikan;
5. Pengaturan mengenai penguatan kompetisi, kompetensi, dan
pengembangan karier;
6. Pengaturan mengenai Batas Usia Pensiun (BUP) yang eksplisit dimuat
dalam batang tubuh Undang-Undang;
7. Penegasan terhadap system pay as you go menjadi system fully
funded secara bertahap;
8. Penguatan sistem informasi ASN yang akan dibangun secara nasional dan
terintegrasi antar instansi pemerintah.
Dengan adanya payung hukum tersebut maka akan meningkatkan
professional ASN serta akan meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan publik
yang akan jauh lebih baik lagi sesuai kebutuhan dan harapan publik.

2. Pegawai ASN berkedudukan sebagai unsur aparatur negara yang berada di pusat,
daerah, dan luar negeri yang bertugas menjalankan kebijakan yang ditetapkan
oleh pimpinan Instansi Pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi
semua golongan dan partai politik. Menurut pendapat saudara ASN Sebagai
aparatur negara apakah sudah menunjukan keprofesionalannya dalam
memberikan pelayanan kepada masyaratkat, jelaskan?
Jawab :
Keprofesionalan ASN belum begitu optimal dan hal ini dipengaruhi oleh
persolan netralitas, intervensi partai politik dan pelyanan publik ASN masih
menjadi perbincangan yang hangat ditengah-tengah masyarakat dan sampai saat
ini masih menjadi persolan klasik yang hidup dan tumbuh ditengah-tengah
masyarakat tentang masih belum profesionalnya ASN.
Sebagaimana untuk jabatan ASN masih ada yang dapat dipengaruhi atau
diintervensi oleh partai politik yang berkuasa dan hal ini menjadi sebuah momok
yang tidak etis yang dapat mempengaruhi kinerja dan keprofesionalan ASN
dalam memberikan pelayanan publik.
Banyak sekali keluhan-keluhan masyarakat terhadap pelayanan publik
yang kurang baik, diantaranya sebagai berikut :
1. Pelayanyan yang berbelit-belit dan tidak terkordinasi dengan baik.
2. Kurangnya dalam memberikan edukasi terhadap pelayanan
masyarakat.
3. Pelayanan yang lama, dan masih kurang disiplin.
4. Adanya bentuk ketidak adilan dalam pelayanan.
5. Etika dan sopan santun oknum ASN yang kurang baik.

3. Pegawai ASN memiliki peran sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas


penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari
intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Menurut pendapat saudara bagaimana potret kinerja ASN dalam melaksanakan
peran sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat pemersatu
bangsa?
Jawab :
 Pelaksana kebijakan publik
Peran penting sebagai ASN yang diatur dalam Peraturan
Perundang-undangan, sebagai pelaksana kebijakan publik dalam
mengimplementasikan peran tersebut, harus mampu berperan sebagai
penyelenggara tugas umum pemerintahan dan pembangunan melalui
pelaksanaan kebijakan yang profesional. Begitu juga dalam
menjalankan tugas harus mengedapankan etika moral serta kejujuran
dan keikhlasan, tanggung jawab serta terus meningkatkan kemampuan
dan kualitas diri.
Kewenangan kebijakan publik yang dimiliki oleh ASN belum
begitu berjalan sesuai yang diharapkan dan hal tersebut dipengaruhi
adanya kepentingan-kepentingan penguasan dan masih dapat untuk
diintervensi oleh politik yang berkuasa.
 Pelayan publik
Pelayanan publik yang diberikan oleh ASN kepada masyarakat
masih belum begitu baik dan hal tersebut perlu menjadi sebuah
evaluasi sikap, tindakan dan perilaku ASN agar mengedepankan
integritas dan profesionalitas sesuai tugas dan kewenangan yang
diberikan oleh aturan hukum yang berlaku.
 Perekat pemersatu bangsa
Netralitas ASN sampai saat ini masih menjadi persolan klasik
dan pradigma yang kurang baik oleh masyarakat, apalagi ketika adanya
pemilu masih banyak oknum ASN yang kedapatan ikut berpolitik
praktis atas pemenangan pasangan calon dan hal ini. Hal ini dapat
dilihat dari data Kedeputian BKN Bidang Pengawasan dan
Pengendalian menetapkan 991 ASN terlibat dalam pelanggaran
netralitas (data per Januari 2018 s/d Juni 2019). Dari total tersebut, 299
sudah diproses sampai tahap pemberian sanksi yang terdiri dari 179
dikenakan sanksi disiplin dan 120 dikenakan sanksi kode etik. Adapun
692 sisanya yang belum ditetapkan sanksi masih dalam tahap
pemeriksaan dan klarifikasi lebih lanjut dengan pihak instansi masing-
masing. Sebelumnya BKN sudah melakukan sinkronisasi data
pelanggaran netralitas dengan instansi Pemerintah Daerah
(Provinsi/Kota/Kabupaten) pada tanggal 4–10 Juli 2019. Mengingat
dari total 991 ASN yang terlibat pelanggaran netralitas, 99.5%
berstatus pegawai instansi Pemerintah Daerah.
Jenis pelanggaran dan sanksi disiplin untuk ASN yang terbukti
melanggar netralitas diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53
Tahun 2010 tentang Disiplin PNS yakni pertama, pelanggaran
netralitas berkategori sanksi hukuman disiplin sedang dengan sanksi
berupa: Penundaan kenaikan gaji berkala selama satu tahun;
Penundaan kenaikan pangkat selama satu tahun; dan Penurunan
pangkat setingkat lebih rendah selama satu tahun.
4. Sebagaimana yang tertuang dalam BAB VI UU nomor 5 tahun 2014 tentang ASN
telah dijelaskan tentang Hak dan Kewajiban ASN, menurut saudara apakah sudah
seimbang antara Hak yang diberikan pemerintah terhadap kinerja ASN dalam
melaksanakan kewajibannya jelaskan ?
Jawab :
Hak dan kewajiban adalah sesuatu yang relatif, dan semuanya kembali
kepada diri kita dan juga dipengaruhi oleh ekomoni dalam artian yang menjadi
hak dan kewajiban haruslah seimbang dengan kehidupan ekonomi.
Dan untuk saat ini menurut saya antara hak dan kewajiaban ASN sudah seimbang.

5. Silahkan saudara simak video tentang kasus dugaan jual beli jabatan di
Kementerian Agama, dan analisis kasus tersebut dari sudut pandang saudara
bagaimana dampaknya terhadap upaya menciptakan ASN yang profesional dan
berkarakter, jelaskan? (https://www.dailymotion.com/video/x7ff7bo)
Jawab :
Dari video yang telah ditonton dapat dilihat bahwasanya masih
tingginya angka KKN di bangsa ini dan juga masih adanya persoalan kebijakan
pemerintahan bisa untuk diintervensi oleh kekuatan politik yang berkuasa, hal ini
dapat dilihat dari kasus jual beli jabatan diKemenag yang sudah diputuskan
bersalah oleh hakim dan telah memiliki kekuatan hukum.

6. Pengelolaan atau manajemen ASN pada dasarnya adalah kebijakan dan praktek
dalam mengelola aspek manusia atau sumber daya manusia dalam organisasi
termasuk dalam hal ini adalah pengadaan, penempatan, mutasi, promosi,
pengembangan, penilaian dan penghargaan. Menurut analisis saudara pada
tahapan mana yang paling krusial permasalahan di manajemen ASN sehingga
kinerja ASN di negara kita masih di cap rendah?
Jawab :
 Pengadaan
Pengadaan barang/jasa yang diadakan oleh ASN masih dicap sangat
rendah dan tidak sesuai spek, hal ini dibuktikan banyaknya kasus KKN
yang dilakukan oleh oknum ASN terhadap pengadaan barang/jasa.
 Mutasi
Mutasi jabatan ASN sangat mempengaruhi kinerja dan profesionalitas
ASN apalagi adanya penempatan tanggung jawab yang tidak sesuai
bidang dan keilmuan ASN, dan mutasi jabatan ASN masih dapat
dipengaruhi oleh kepntingan politik dan hal tersebut sudah menjadi
persolan klasik ditengah-tengah masyarakat.
PELATIHAN DASAR CPNS TAHUN 2021
KOTA SAWAHLUNTO

NAMA : GITA NOFRIZAL, SH


INSTANSI : SEKRETARIAT DPRD
AGENDA II : PELAYANAN PUBLIK
PEMATERI : LINDRAWATY, SKM, MM

KASUS PELAYANAN PUBLIK

1. Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan


prima adalah: Partisipatif, Transparan, Responsif, Non Diskriminatif, Mudah dan
Murah, Efektif dan Efisien, Aksesibel, Akuntabel, dan Berkeadilan.
Dari sembilan prinsip pelayanan publik tersebut, apakah sudah diterapkan
ditempat tugas saudara, jelaskan…
Jawab :
Prinsip pelayanan publik disekretariat DPRD sudah diterapkan.
 Partisipatif, yaitu adanya sikap kepedulian dalam lingkungan kerja
untuk mengerjakan suatu pekerjaan yang bersifat kolektif.
 Transparan, yaitu memberikan informasi secara terbuka sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
 Respontif, yaitu adanya sikap respon yang cepat dan tanggap terhadap
penyelesaian persoalan-persolan pelayanan publik.
 Non Diskriminatif, yaitu bersikap profesional dan memperlakukan
secara adil.
 Mudah dan murah, yaitu bekerja sesuai SOP dan menetapkan biaya
sesuai dengan aturan yang berlaku.
 Efektif dan efisien, yaitu memberikan kemudahan, ketepatan dan
kecepatan dalam memberikan pelayanan publik.
 Aksesibel, yaitu memberikan pelayanan kemudahan atas akses yang
dibutuhkan.
 Akuntabel, yaitu pekerjaan ataupun pelayanan yang diberikan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum.
 Berkeadilan, yaitu adanya sikap adil dan tidak membeda-bedakan
dalam memberikan pelayanan publik.

2. Menurut saudara apakah karakteristik perkembangan perubahan paradigma


pelayanan publik di tempat tugas saudara sudah berada pada tahapan mana; Old
Public Administration (OPA), New Public Management (NPM)atau New Public
Service (NPS), jelaskan…
Jawab :
Pelayanan Publik Baru (New Public Service)
Paradigma New Public Service(NPS) merupakan konsep yang
dimunculkan melalui tulisan Janet v.Dernhart dan Robert B.Dernhart berjudul
“The New Public Service”.Paradigma NPS dimaksudkan untuk meng
“counter”paradigma administrasi yang menjadi arus utama (mainstream)yakni
paradigma New Public Management.Dan juga dianggap sebagai usaha kritikan
terhadap paradigm Old Public Administration.
Prinsip-prinsip atau asumsi dasar dari pelayanan public baru (new public
service),yaitu :
a. Melayani warga negara bukan pelanggan (Serves Citizens,Nut Customer)
melalui pajak yang mereka bayarkan maka warga negara adalah pemilik
sah (legitimate)negara bukan pelanggan.
b. Mengutamakan kepentingan public (seeks the public interest)
kepentingan public seringkali berbeda dan kompleks,tetapi negara
berkewajiban untuk memenuhinya.Negara tidak boleh melempar
tanggung-jawabnya kepada pihak lain dalam memenuhi kepentingan
public.
c. Kewarganegaraan lebih berharga atau bernilai dari pada kewirausahaan
(value citizenship over entrepreneurship) kewirausahaan itu penting,tetapi
warga negara berada diatas segalanya.
d. Berfikir strategis dan bertindak demokratis (think strategically ,act
democratically) pemerintah harus mampu bertindak cepat dan
menggunakan pendekatan dialog dalam menyelesaikan persoalan public.
e. Menyadari bahwa akuntabilitas tidaklah mudah (recogniza that
accountability isn’t simple) pertanggung jawaban merupakan proses yang
sulit dan terukur sehingga harus dilakukan dengan metode yang tepat
f. Melayani dari pada mengarahkan (serve rather than steer) fungsi utama
pemerintah adalah melayani warga negara bukan mengarahkan
g. Menghargai manusia tidak hanya sekedar produktivitas (value people ,not
just productivity) kepentingan masyarakat harus menjadi prioritas
meskipun bertentangan dengan nilai-nilai produktivitas.

Cara pandang paradigma NPS ini ,menurut Dernhart diilhami oleh :


a) Teori politik demokrasi terutama yang berkaitan dengan relasi warga
negara dengan pemerintah
b) Pendekatan humanistic dalam teori organisasi dan manajemen.

3. Silahkan saudara simak video Budi Publik, dari video tersebut bagaimana analisis
saudara terkait dengan prilaku kerja PNS yang lama dengan Budi seorang PNS
baru, dari video tersebut nilai-nilai apa yang dapat saudara petik terkait dengan
pelayanan publik ?
Jawab :
Dari video yang telah ditonton dapat lihat perbedaan sikap PNS yang
baru Budi dengan PNS yang lama, Budi selaku PNS yang baru begitu sangat
disiplin, memiliki dedikasi yang tinggi atas tugas dan tanggung jawabnya
sedangkan PNS yang lama sangat tidak disiplin, bekerja sesuka hati dan kurang
sopan dalam memberikan pelayanan.
Nilai-nilai etika publik dalam video tersebut antara lain :
a. Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak
b. Membuat keputusan sesuai prinsip keahlian
c. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif
d. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur
e. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
f. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun
g. Mengutamakan kepemimpinan yang berkualitas tinggi
h. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama.
i. Meningkatkan evektifitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.

4. Etika dan etiket mengatur perilaku manusia secara normatif, artinya memberi
norma bagi perilku manusia dan dengan demikian menyatakan apa yang harus
dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Etiket pelayanan yang perlu diperhatikan
oleh ASN terhadap pengguna jasa pada umumnya adalah sebagai berikut: Sikap/
perilaku, Ekspresi wajah, Penampilan, Cara berpakaian, Cara berbicara, Cara
mendengarkan, Cara bertanya.
Dari materi tentang praktik etiket pelayanan publik yang sudah saudara pelajari,
bagaimana pendapat saudara terkait dengan etiket pelayanan publik secara umum
di Indonesia sekarang ini, jelaskan…
Jawab :
Etika pelayanan publik masih kurang baik dan hal tersebut banyak sekali
dikeluhkan oleh masyarakat, seperti pelayanan yang kasar dan tidak ramah,
pelayanan yang berbelit-belit, pelayanan yang tidak adil, pelayanan yang mahal
dan tidak disiplin.

5. Carilah contoh inovasi pelayanan publik terbaru yang ada di pemerintahan


sekarang ini (Boleh dalam bentuk video, atau artikel), dan coba analisis inovasi
tersebut nilai manfaat dan kekurangan dari contoh inovasi tersebut jelaskan…
Jawab :
https://youtu.be/pZi1UH4t6cM, dari video tersebut mempublikasikan
sebuah inovasi digital dengan membuat pelayanan secara digital yang diberi
nama “ Sibulubabeh” merupakan salah satu sistem yang dibuat oleh Dinas
Perkebunan Provinsi Jawabarat, yang bertujuan untuk memudahkan,
meningkatkan efesiensi efektifitas penyaluran benih. Sibulubabeh merupakan
sebuah inovasi percepatan produksi, distribusi dan evaluasi bantuan benih hadir
untuk melayani masyarakat dengan cepat , tepat sasaran dan mengetahui
perkembangan benih yang diberikan.

You might also like