Professional Documents
Culture Documents
UTS Yuannisa Thaharani Matkul Man. Laboratorium
UTS Yuannisa Thaharani Matkul Man. Laboratorium
Jelaskan makna dari simbol-simbol bahan kimia berbahaya di atas dan berikan minimal 2
contoh bahan kimia tersebut? (20)
1. Kita penting mempelajari manajemen laboratorium karena proses kerja di dalam laboratorium memiliki
banyak hal yang harus di perhatikan, seperti apa saja alat dan bahan di laboratorium, perkakas, perabotan,
PPPK dan sebagainya, untuk mengetahui bagaimana agar proses di dalam laboratorium berjalan dengan
baik, dan juga terkadang bisa saja terjadi kecelakaan maka dari itu mempelajari manajemen laboratorium
ini sangatlah penting agar kita tau apa saja bahaya yang sering terjadi di laboratorium dan bagaimana
penanganannya, apa saja yg harus di siapkan dan di perlukan saat berada di laboratorium, agar semua hal
berjalan dengan lancar dan selamat.
2. Manajemen standar lab yang ideal adalah yang memiliki beberapa perangkat pengelolaan laboratorium
di bawah ini:
1.Tata ruang laboratorium.
Saat menggunakan laboratorium kita harus mengetahui bagaimana tata letak pada laboratorium. Bukan
hanya itu saat membangun laboratorium kita juga harus mempertimbangkan dimana lokasi labolatorium
yang cocok, berapa ukuran ruangannya, tidak terletak pada arah angin yang menuju bangunan lain agar jika
adanya gas yang berbahaya tidak menyebar ke daerah permukiman, dan juga tempat yang strategis yang
memudahkan orang-orang atau siapapun untuk melakukan pertolongan jika adanya kecelakan seperti
kebakaran.
2. Alat laboratorium.
Harus memiliki alat-alat laboratorium yang lengkap, yang baik digunakan atau tidak rusak, bersih dan siap
untuk digunakan.
3. Infrastruktur bangunan laboratorium.
Memiliki peralatan, perabotan, ataupun perkakas di laboratorium, misalnya pintu, pintu darurat, meja,
lampu, tempat pembuangan limbah, ventilasi, lemari, obat-obatan, peralatan P3K, penduduk keselamatan
kerja, dan sebaginya.
4. Administrasi laboratorium.
Setiap laboratorium harus memiliki denah yang menggambarkan keadaan pada ruangan laboratorium,
seperti jaringan listrik, jaringan air, dan gas. Ruangan itu harus tercatat dalam data yang pasti tentang nama
ruangannya, ukurannya, kapasitasnya, serta apa saja barang-barang yang ada di laboratorium.
5. Organisasi laboratorium.
Yaitu tentang struktur organisasi, deskripsi pekerjaan, serta susunan personalia yang mengelola
laboratorium tersebut.
6. Fasilitas dan pendanaan.
Harus memiliki fasilitas dan pendanaan yang baik, dana harus disiapkan dengan baik untuk memenuhi hal-
hal yang dibutuhkan pada laboratorium.
7. Penanganan masalah umum dalam laboratorium.
Adanya penanganan yang harus diketahui terhadap hal-hal yang sering terjadi di laboratorium seperti
kecelakaan, yaitu keracunan, pingsan, luka bakar dan sebagainya.
9. Peraturan dasar di laboratorium.
Adanya peraturan dasar di laboratorium untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
3. Cara penyusunan bahan-bahan kimia yang inkompatibel atau mudah terbakar, yaitu: Simpan di tempat
bersuhu yang sesuai sehingga bahan kimia tidak mengalami panas yang akan menyebabkan bahan mudah
terbakar, dan hindarkan dari sinar matahari langsung serta hal - hal yang membuat terbakar seperti api.
6. Yang di maksud dengan keselamatan kerja laboratorium adalah suatu keadaan di saat bekerja di
laboratorium dengan di lengkapi bahan-bahan dan alat-alat penelitian dan dalam keadaan yang baik, tidak
terjadi kecelakaan di dalam laboratorium. Sehingga proses kerja di laboratorium terjadi dengan aman dan
keselamatan terjaga.
14. Pada akhir sterilisasi, matikan api dan turunkan autoklaf dari kompor. Kini katup pembuangan tekanan
udara dapat dibuka agar tekanan uap air segera turun.
15. Apabila manometer telah menunjukkan skala 0, berarti tekanan uap air di dalam autoklaf sudah sama
dengan tekanan udara luar. Kini penutup autoklaf dapat dibuka. Seperti saat menutup, dalam membuka
tutup autoklaf, sekrup dibuka dengan kedua tangan dengan arah sekrup berlawanan.
16. Berhati‐hatilah pada saat membuka tutup autoklaf, agar tangan atau jari tidak terkena uap panas. Oleh
sebab itu pembukaan tutup autoklaf perlu dilakukan dengan berhati‐hati.
17. Keluarkan wadah yang berisi media, alat atau benda yang disterilkan. Setelah itu autoklaf dapat
digunakan kembali, atau dibersihkan dulu kalau akan disimpan. Jika akan disimpan, buang seluruh air yang
tersisa. Jika akan digunakan lagi periksa dan tambahkan jumlah air sesuai dengan keperluan. Bila jumlah air
berkurang, akibatnya media atau alat dapat rusak.