Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 6

KAPAL PENGANGKUT SAMPAH CERDAS OTOMATIS BERBASIS NB-IOT (NARROW BAND

INTERNET OF THINGS) SEBAGAI SOLUSI PEMBERSIH SAMPAH DISUNGAI

Fazria Nurin Nishfa 1), Tiara Rizky Kemalasari 2), Ainun Fela Shofiana 3) dan Harmini 4)
1, 2, 4)
Program Studi Teknik Elektro, 3) Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Semarang
1, 2, 3)
Jl. Soekarno Hatta, Tlogosari Kulon, Kec. Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah 59160
e-mail: fazriaaaa@gmail.com1), Tiararzkykemalasari@gmail.com 2), ainunfella2@gmail.com 3) harmini@usm.ac.id 4)

ABSTRACT
This automatic intelligent garbage transport ship is a form of development of the manual garbage transport ship
that has been implemented in the city of Semarang and the conventional garbage transport ship that has been created
and launched by the Class I Panjang Lampung OFFICE and Port Authority (KSOP) and PT Pelindo II Lampung.
namely KM Telok Betong in Panjang Harbor [1]. The ship is still piloted by humans directly so the system is less ef-
fective and efficient. Based on this, the innovation of this automatic garbage transport vessel has been designed to be
able to detect and sort waste based on the type of metal or non-metallic (plastic) waste with remote control by remote
control using NB-IoT cellular communication. This automatic garbage transport ship will later be implemented in the
Semarang City river area or rivers in Indonesian territory. Garbage transport ships can work automatically and can
be controlled remotely using NB-IoT cellular communication with a distance of 100 meters making it easier for oper-
ators or river garbage cleaning workers to clean up both metal and non-metal waste that is wasted in the river using
a working principle that refers to the IoT concept. . Physical Goods equipped with an IoT module, the module used is
the ESP32 NB-IoT with components connected to the module. Device Connection to the Internet, the internet connec-
tion used is a mobile hotspot with SSID: Fazria and Password: 12345678, the provider used is smartfren. Cloud Data
Center is a place to store applications and databases. Using the help of an android application, named "blynk app".

Keywords: Ship, Transport, Nb-IoT, Metal, Non-metallic

ABSTRAK
Kapal pengangkut sampah cerdas otomatis ini merupakan bentuk pengembangan dari kapal pengangkut sampah
manual yang telah diterapkan di Kota Semarang dan kapal pengangkut sampah konvensional yang telah dibuat dan
diluncurkan oleh KANTOR Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Panjang Lampung dan PT
Pelindo II Lampung yakni KM Telok Betong di Pelabuhan Panjang [1]. Kapal tersebut masih dikemudikan oleh
manusia secara langsung sehingga sistem kurang efektif dan effisien. Berdasarkan hal tersebut, Inovasi kapal
pengangkut sampah otomatis ini telah dirancang untuk dapat mendeteksi dan memilah sampah berdasarkan jenis
sampah logam atau non logam (plastik) dengan kendali jarak jauh oleh remote control menggunakan komunikasi
seluler NB-IoT. Kapal pengangkut sampah otomatis ini nantinya akan diterapkan dikawasan sungai Kota Semarang
atau sungai di wilayah Indonesia. Kapal pengangkut sampah dapat bekerja secara otomatis dan dapat dikendalikan
secara jarak jauh menggunakan komunikasi seluler NB-IoT dengan jarak 100 meter sehingga memudahkan operator
atau pekerja pembersih sampah disungai untuk membersihkan sampah baik logam maupun non logam yang terbuang
disungai menggunakan prinsip kerja yang mengacu pada konsep IoT. Barang Fisik yang dilengkapi modul IoT, modul
yang digunakan adalah ESP32 NB-IoT dengan komponen yang terhubung ke modul tersebut. Perangkat Koneksi ke
Internet, koneksi internet yang digunakan adalah hotspot seluler dengan SSID : Fazria dan Password : 12345678,
provider yang digunakan adalah smartfren. Cloud Data Center tempat untuk menyimpan aplikasi beserta data base.
Menggunakan bantuan aplikasi android yaitu “blynk app” .

Kata Kunci: Kapal, Pengangkut, Nb-IoT, logam, Non-Logam

1
K
I. PENDAHULUAN pencemaran karena masyarakat hanya
etidakpedulian masyarakat mengenai memanfaatkannya tanpa pernah menjaga (Widiasputra,
sampah, akan berdampak terhadap Kristijanto dan Hartini, 2015).
lingkungan sekitar mulai dari masalah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Semarang, mulai
kesehatan sampai tercemarnya akhir 2017 kemarin bertahap telah mengkaji 15 sungai
lingkungan sekitar. Hampir setiap manusia pasti tidak di Kabupaten Semarang. Berdasarkan 15 sampel air
akan terlepas dari yang namanya sampah dalam sungai tadi, diketahui bahwa seluruhnya tercemar
aktivitasnya sehari-hari baik itu sampah logam dan kategori sedang sampai ringan [11]. Pencemaran air
non-logam. Pembuangan bahan yang tidak terpakai mengakibatkan pasokan air bersih menurun,
atau sampah tanpa adanya proses daur ulang menjadi lingkungan menjadi kotor, dan fungsi waduk/sungai
masalah jangka panjang di era modern ini (Septiani sebagai pengendali banjir hilang karena sungai tidak
dkk., 2019). mampu menampung air karena alirannya di penuhi
Sampah plastik merupakan permasalahan oleh sampah. Berdasarkan hal tersebut, maka
lingkungan hidup yang dihadapi oleh masayarakat diperlukan kesadaran masyarakat untuk mendaur ulang
Indonesia dan dunia. Plastik adalah produk serbaguna, sampah plastik dan logam yang ada di Indonesia
ringan, fleksibel, tahan kelembaban, kuat dan relatif khususnya Semarang, serta diperlukan penanganan
murah. Plastik tidak mudah lapuk, ringan, antikarat, yang serius terhadap sampah plastik yang ada disungai
dan murah, sehingga masih digunakan dalam karena dapat merusak ekosistem sungai sehingga
kehidupan sehari-hari (Thompson dkk., 2009). Plastik menyebabkan banjir di wilayah Kota Semarang. Kota
adalah non-biodegradabel, plastik dapat mencemari Semarang telah memiliki kapal pengangkut sampah
tanah dan air karena mengandung bahan-bahan plastik yang berasal dari sungai, tetapi kapal
berbahaya, seperti hidrokarbon aromatik, ftalat, dan pengangkut sampah tersebut masih sangat sederhana,
organoklorin. Sifat tersebut menjadikannya kurang memadai serta masih manual, sehingga proses
penyumbang limbah terbesar yang menyebabkan pengolahan sampah sangat lama sedangkan jumlah
kerusakan lingkungan (Asia dan Zainul, 2017). sungai yang tercemar lebih dari satu. Salah satu
Menurut Jambeck,dkk (2015), Indonesia berada di inovasi baru untuk mengurangi pencemaran limbah
peringkat kedua dunia pembuang sampah plastik ke sampah yang ada di sungai khususnya di Kota
laut dengan laju 0,52 kg sampah/orang/hari atau setara Semarang adalah dengan menciptakan kapal yang
dengan 3,22 MMT/tahun. Penelitian Assuyuti, dkk secara otomatis dengan kendali jarak jauh dapat
(2018) juga melaporkan pencemaran di Kepulauan mengambil, mendeteksi, memilah sampah logam &
Seribu oleh sampah plastik. Laporan Hendriati (2018) plastik, serta memanfaatkan teknologi industri 4.0
menunjukkan bahwa peningkatan sampah di Indonesia yaitu NB-IoT. NB-IoT adalah komunikasi jarak jauh
mencapai 38 juta ton/tahun dan 30% dari sampah atau tanpa kabel yang memanfaatkan jaringan narrow
tersebut adalah plastik. Saat ini berdasarkan data band (jaringan pita sempit) pada komunikasi seluler.
statistik persampahan domestik Indonesia, jenis Inovasi tersebut adalah Kapal pengangkut sampah
sampah plastik menduduki peringkat dua yaitu 5,4 juta cerdas otomatis berbasis NB-IoT (Narrow Band
ton per tahun atau 14% dari total produksi sampah [8]. Internet of Things) sebagai solusi pembersih sampah
Studi-studi tersebut menunjukkan bahwa tingkat disungai. Kapal pengangkut sampah cerdas otomatis
konsumsi plastik oleh masyarakat kita masih tinggi ini merupakan bentuk pengembangan dari kapal pen-
dan situasi yang demikian menuntut partisipasi seluruh gangkut sampah manual yang telah diterapkan di Kota
lapisan masyarakat dalam mengelola sampah plastik Semarang dan kapal pengangkut sampah konvensional
sebagai upaya mengurangi penumpukan plastik. yang telah dibuat dan diluncurkan oleh KANTOR
Waduk dan sungai merupakan tempat penampung Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP)
atau penyimpan air, tempat aliran air, pengendali Kelas I Panjang Lampung dan PT Pelindo II Lampung
banjir yang bermanfaat bagi masyarakat [9]. yakni KM Telok Betong di Pelabuhan Panjang [1].
Masyarakat di Semarang memanfaatkan sungai dan Kapal tersebut masih dikemudikan oleh manusia
waduk sebagai sarana irigasi, pariwisata, budidaya secara langsung sehingga sistem kurang efektif dan
perikanan, penyedia air baku, olahraga air, tetapi effisien. Inovasi kapal pengangkut sampah otomatis ini
karena kegiatan masyarakat tersebut kualitas air di telah dirancang untuk dapat mendeteksi dan memilah
sungai maupun waduk mengalami penurunan atau sampah berdasarkan jenis sampah logam atau non

2
logam (plastik) dengan kendali jarak jauh oleh remote yaitu : (1) desain atau perancangan awal, (2) desain
control menggunakan komunikasi seluler NB-IoT. teknis, (3) membuat produk kapal pengangkut sampah,
Kapal pengangkut sampah otomatis ini nantinya akan (4) menguji keandalan produk dan (5) Evaluasi seperti
diterapkan dikawasan sungai Kota Semarang atau ditunjukkan pada Gambar 2.1 berikut ini:
sungai di wilayah Indonesia. Uji coba kapal pen-
gangkut sampah cerdas otomatis ini dilakukan di Lab-
oratorium mengingat kondisi masih Pandemi, maka
tim PKM belum dapat melakukan pengujian secara
langsung di lapangan/di sungai.
Target fungsional PKM KC ini adalah bagaimana
merancang sebuah kapal pengangkut sampah cerdas
otomatis berbasis NB-IoT sebagai solusi pembersih
sampah di sungai. Target fungsional pengguna produk
kapal ini adalah kapal dapat mendeteksi, memilah
sampah logam atau non logam serta mengangkut
sampah tersebut di daratan. Pengguna produk ini akan
mudah dalam melakukan pengolahan sampah dari
sungai karena sudah terpisah antara sampah logam
dengan sampah non logam (plastik). Keunikan dari
produk ini dibandingkan dengan produk yang sudah Gambar 2. 1 Tahapan Pelaksanaan Program
ada adalah pengguna dapat mengendalikan kapal
melalui jarak jauk dengan komunikasi seluler NB-IoT.
Level teknologi dari produk ini memiliki kesiapan Tahap desain produk meliputi desain rangka dan
teknologi yang sebenarnya dapat diujikan dan desain komponen listrik produk, desain remote kon-
diterapkan pada sungai secara langsung, akan tetapi trol, dan desain server.
karena kondisi masih pandemi yang belum berakhir
maka produk baru diuji cobakan di Laboratorium.
Produk inovasi ini sebagai salah satu wujud untuk
mengatasi permasalahan isu nasional di Indonesia
yaitu bencana banjir yang disebabkan karena sampah.
Produk inovasi ini akan memberikan rekomendasi
untuk mengatasi masalah banjir yang sering
disebabkan karena banyaknya sampah yang terbuang
di sungai. Kapal ini akan sangat membantu dalam
mengelola sampah disungai sehingga habitat ekosistem
sungai terjaga dengan baik. Kapal dengan kendali Gambar 2. 2 Desain Awal Produk
jarak jauh menggunakan komunikasi seluler NB-IoT
ini juga sangat membantu pengelola sampah sungai
dalam mengambil sampah. Mereka cukup Pada tahap perakitan produk dilakukan perakitan
mengendalikan dengan jarak terentu sehingga tidak produk fisik sesuai dengan desain, serta perakitan se-
harus turun ke sungai. cara teknis dimana komponen seperti motor servo dan
sensor dihubungkan dengan port serial pada mikrokon-
II. METODE PENELITIAN troler, dimana servo dihubungkan dengan pin 13, Sen-
Perancangan dan pembuatan produk dilaksanakan sor infrared 1 pada pin 14, sensor infrared 2 pada pin
di laboratorium Robotika, Fakultas Teknik, Universitas 27, sensor proximity 1 pada pin 26, sensor infrared 2
Semarang. Tahap pengujian dilaksanakan di pada pin 25. Pada tahap ini juga dilakukan pemrogra-
laboratorium Robotika, Fakultas Teknik, Universitas man agar modul NB IoT dapat terhubung dengan kom-
Semarang. Secara keseluruhan pembuatan produk ini ponen dan data server cloud.
membutuhkan waktu selama 4 bulan. Tahapan
pelaksanaan program inovasi kapal pengangkut
sampah cerdas otomatis ini terdiri dari 5 tahapan
3
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Fase akhir yang telah dicapai pada produk kapal ini
adalah kapal pengangkut sampah dapat bekerja secara
otomatis dan dapat dikendalikan secara jarak jauh
menggunakan komunikasi seluler NB-IoT dengan
jarak 100 meter sehingga memudahkan operator atau
pekerja pembersih sampah disungai untuk
membersihkan sampah baik logam maupun non logam
yang terbuang disungai. Sampah logam yang dimaksud
Gambar 2. 3 Tahap Perakitan Produk disini adalah logam ringan yang dapat mengampung di
air, seperti aluminium. Produk ini diharapkan menjadi
Pada Tahap Keandalan produk, produk diuji sete- salah satu inovasi dalam menjawab isu nasional di
lah pembuatan prototype selesai dikerjakan. Pengujian Indonesia yaitu menanggulangi banjir yang disebabkan
dilakukan dengan menerapkan kapal pengangkut sam- karena sampah yang terbuang di sungai atau lautan
pah cerdas otomatis ini di sungai (Jika kondisi pan- Hasil tampilan dari perancangan alat ini dapat dilihat
demic sudah berakhir). Data atau parameter yang di- pada Gambar 3.1 dan Gambar 3.2 merupakan tampilan
uji antara lain (1) Kinerja/kepekaan sensor yang terdiri fisik prototype Kapal pengangkut sampah cerdas
dari sensor Infrared, Sensor Proximity dan Sensor otomatis dengan kendali jarak jauh berbasis NB-IoT
Kamera, (2) Kinerja transmitter dan receiver dan jarak sebagai solusi pembersih sampah sungai. NB-IoT
maximal/minimal dan (3) Kekuatan kapal dan Maxi- merupakan teknologi telekomunikasi terbaru yang
mal beban kapal. Setelah melakukan pengujian dirancangan secara khusus agar komunikasi antar
keandalan produk, maka didapat data yang perlu mesin yang semakin masif dengan coverage jaringan
dievaluasi dan diperbaiki. Setelah dievaluasi dan telekomunikasi yang semakin luas dapat dilakukan
diperbaiki, maka perlu dilakukan pengujian kembali secara efisien, serta penggunaan daya pada perangkat
untuk memastikan keandalaan produk tersebut. Hasil pengguna semain hemat. Teknologi ini juga mampu
uji coba dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut ini: menghasilkan kapasitas koneksi yang masif untuk
solusi dan aplikasi berbasis dan aplikasi berbasis IoT.
Tabel 2. 1 Hasil Uji Komponen Konsep IoT mengacu pada 3 elemen utama pada
arsitektur IoT, yakni Barang Fisik yang dilengkapi
Keterangan modul IoT, Perangkat Koneksi ke Internet, dan Cloud
No Komponen Uji
Baik Buruk Data Center tempat untuk menyimpan aplikasi beserta
1 Sensor Infrared 1 √ data base [12].
2 Sensor Infrared 2 √ Berikut ini adalah deskripsi dari Prototype Kapal
3 Sensor Proximity 1 √ pengangkut sampah cerdas otomatis berbasis NB-IoT
4 Sensor Proximity 2 √ (Narrow Band Internet of Things) sebagai solusi
5 Sensor kamera √ pembersih sampah disungai:
6 Servo √

1. Prinsip kerja Sensor :


 Sensor Infrared 1 – jangkauan 5 cm
 Sensor Infrared 2 – jangkauan 5 cm
 Sensor Proximity 1 – jangkauan 5 cm
 Sensor Proximity 2 – jangkauan 5 cm
 Sensor kamera – resolusi 5 mp; view 140 dera-
jat; jangkauan 500 m
Gambar 3.1 Desain Awal Produk
2. Berat beban kapal = 330 gr
3. Jarak jangkaun kapal = 100 m
4. Max dimensi sampah : 3x3 cm

4
Gambar 3.3 Blok Diagram Prinsip Kerja Produk

Gambar 3. 2 Bentuk Fisik Kapal

Dimension (cm) : 46x 36 x 12


Power supply :USB
Rechargeable
Battery : 7,4 V 800 mAH
Power supply of the remote control: 3,7 V
Remote control battery : 3x1,5V AA
Charging time : 45 minutes Gambar 3.4 Flowchart Prinsip Kerja Produk
Operation time : 12 – 14 minutes
Speed : 35 km/h Pada Gambar 3.3 dan 3.4 menjelaskan mengenai
Frequency : 2.4 GHz prinsip kerja produk yang mengacu pada konsep IoT
yaitu :
Pada Gambar 3.1 dan Gambar 3.2 terlihat bahwa ada 1. Barang Fisik yang dilengkapi modul IoT,
perubahan pada bentuk fisik kapal yaitu penambahan modul yang digunakan adalah ESP32 NB-IoT
sterofoam pada sisi samping kapal, hal ini karena dengan komponen yang terhubung ke modul
adanya gaya archimedes yang mempengaruhi produk. tersebut,
Produk merupakan bentuk prototype sehingga produk 2. Perangkat Koneksi ke Internet, koneksi
di uji di kolam dengan massa jenis air lebih kecil dan internet yang digunakan adalah hotspot seluler
volume kapalnya lebih besar. Penambahan sterofoam dengan SSID : Fazria dan Password :
pada kapal digunakan untuk menghambat gaya 12345678, provider yang digunakan adalah
archimedes sehingga produk lebih kokoh saat smartfren
terapung. Kapal pengangkut sampah cerdas otomatis 3. Cloud Data Center tempat untuk menyimpan
dengan kendali jarak jauh berbasis NB-IoT sebagai aplikasi beserta data base. Menggunakan
solusi pembersih sampah sungai memiliki cara kerja bantuan aplikasi android yaitu “blynk app”
seperti dijelaskan pada Gambar 3.3 dan gambar 3.4
berikut ini : IV. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil perancangan dan pembuatan


produk maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Kapal pengangkut sampah dapat bekerja secara
otomatis dan dapat dikendalikan secara jarak jauh
menggunakan komunikasi seluler NB-IoT dengan
jarak 100 meter sehingga memudahkan operator atau
pekerja pembersih sampah disungai untuk
membersihkan sampah baik logam (logam ringan)
maupun non logam yang terbuang disungai. Deskripsi
Produk :
Dimension (cm) : 46x 36 x 12
5
Power supply :USB 10.1098/rstb.2009.0053.
Rechargeable [4] Asia and M. A. Zainul, “Dampak Sampah Plas-
Battery : 7,4 V 800 mAH tik Bagi Ekosistem Laut,” Bul. Matric, vol. 14,
Power supply of the remote control: 3,7 V no. 1, pp. 44–48, 2017.
Remote control battery : 3x1,5V AA [5] J. R. Jambeck et al., “Plastic waste inputs from
Charging time : 45 minutes land into the ocean,” Science (80-. )., vol. 347,
Operation time : 12 – 14 minutes no. 6223, pp. 764–768, 2015.
Speed : 35 km/h [6] Y. M. Assuyuti, R. B. Zikrillah, M. A. Tanzil,
Frequency : 2.4 GHz A. Banata, and P. Utami, “Distribusi dan Jenis
Prinsip kerja produk yang mengacu pada konsep Sampah Laut serta Hubungannya terhadap Eko-
IoT yaitu sistem Terumbu Karang Pulau Pramuka, Pang-
 Barang Fisik yang dilengkapi modul IoT, gang, Air, dan Ktok Besar di Kepulauan Seribu
modul yang digunakan adalah ESP32 NB- Jakarta,” Maj. Ilm. Bilogi Biosf. A Sci. J., vol.
IoT dengan komponen yang terhubung ke 35, no. 2, pp. 91–102, 2018, doi:
modul tersebut. 10.20884/1.mib.2018.35.2.707.
 Perangkat Koneksi ke Internet, koneksi [7] N. Hendriati, “Combating Marine Plastic De-
internet yang digunakan adalah hotspot bris in Indonesia,” Jakarta, 2018.
seluler dengan SSID : Fazria dan Password : [8] D. Purnamawati, “Produksi sampah plastik In-
12345678, provider yang digunakan adalah donesia 5,4 juta ton per tahun,” www.antara.-
smartfren. com, 2014. .
 Cloud Data Center tempat untuk menyimpan [9] T. Kartini and S. Permana, “Analisis Opera-
aplikasi beserta data base. Menggunakan sional Waduk Ir.H.Djuanda,” J. Kalibr. Sekol.
bantuan aplikasi android yaitu “blynk app” . Tinggi Teknol. Garut, vol. 14, no. 1, pp. 13–14,
2016, [Online]. Available: http://jur-
V.UCAPAN TERIMAKASIH nal.sttgarut.ac.id.
Dengan telah selesainya PKM- KC ini yang tidak [10] L. A. Widiasputra, A. I. Kristijanto, and S. Har-
terlepas dari berbagai pihak baik secara langsung tini, “Status Mutu Air Sumur Gali Di Dusun-
maupun tidak langsung. Oleh karena itu Dusun Sekitar Tempat Pemrosesan Akhir
perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima (TPA) Sampah Ngrronggo Salatiga (Kajian
kasih yang sebesar –besarnya kepada : Berdasarkan Kandungan Logam Berat (Pb2+)
1. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dan (Cu2+),” Semin. Nas. Kim. dan Pendidik.
2. Universitas Semarang Kim. “Penguatan Profesi Bid. Kim. dan Pen-
3. Pusat Program Kreativias Mahasiswa didik. Kim. melalui Ris. dan Eval., 2015.
Universitas Semarang [11] R. Agung, “DLH: Semua Sungai Tercemar
4. Ibu Harmini, S.T. M.eng selaku Pembimbing Sedang Sampai Ringan,” www.suaramerdeka.-
com, 2018. .
VI. REFERENSI [12] Y. Efendi, “Internet Of Things (Iot) Sistem
Pengendalian Lampu Menggunakan Raspberry
[1] Erik, “Kapal Pengangkut Sampah Kapasitas 5
Pi Berbasis Mobile,” J. Ilm. Ilmu Komput., vol.
Ton Resmi Beroperasi,” www.kupastuntas.co,
4, no. 1, pp. 19–26, 2018, doi: 10.35329/ji-
2019. .
ik.v4i1.48.
[2] B. A. Septiani, D. M. Arianie, V. F. A. A. Ris-
man, W. Handayani, and I. S. S. Kawuryan,
“Pengelolaan Sampah Plastik di Salatiga: Prak-
tik, dan tantangan,” J. Ilmu Lingkung., vol. 17,
no. 1, p. 90, 2019, doi: 10.14710/jil.17.1.90-99.
[3] R. C. Thompson, C. J. Moore, F. S. V. Saal,
and S. H. Swan, “Plastics, the environment and
human health: Current consensus and future
trends,” Philos. Trans. R. Soc. B Biol. Sci., vol.
364, no. 1526, pp. 2153–2166, 2009, doi:

You might also like