MAKALAH MUSTHALAH HADIST HASAN & MAUQUF

MURROBI TAHANIL FAWAID, S.Hum, M.Hum

Nama : M.Ragil Dian Nugraha

Nim : 04205024
Kelas D/KP/IV

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA GLOBAL
YOGYAKARTA

2021/2022
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada saya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang Musthalah
Hadist Hasan & Mauquf.
Sebagai penyusun, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan baik dari penyusunan
hingga tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah
hati memeberikan saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.
Saya berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi
untuk pembaca.

Jogjakarta, 4 April 2022

Penyusun
Daftar Isi
 BAB I
PENAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-Mauquf berasal dari kata waqf yang berarti berhenti. Seakan-akan perawi menghentikan
sebuah hadits pada shahabat.
Hadits Mauquf menurut istilah adalah “perkataan, atau perbuatan, atau taqrir yang
disandarkan kepada seorang shahabat Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam, baik
yangbersambung sanadnya kepada Nabi ataupun tidak bersambung.
Hadits Hasan (bahasa Arab: ‫ الحديث الحسن‬Al-Hadîts al-Ḥasan) adalah tingkatan hadits yang ada
di bawah hadits Shahih. Menurut Imam Tirmidzi, hadits Hasan adalah hadits yang tidak
berisi informasi yang bohong, tidak bertentangan dengan hadits lain dan Al-Qur'an dan
informasinya tidak kabur, serta memiliki lebih dari satu Sanad.[1] Selain itu, menurut Abdul
Karim, hadits Hasan juga merupakan hadits yang diriwayatkan oleh rawi terkenal dan
disetujui keakuratannya oleh sebagian besar pakar hadits.yang tingkatannya berada di bawah
hadist shahih dan berada di atas hadist dhaif.