Professional Documents
Culture Documents
PP Pengendalian Hayati Dini
PP Pengendalian Hayati Dini
PP Pengendalian Hayati Dini
TANAMAN
LINGKUNGAN
RIZOSFER
ORGANISME TANAH
Pertumbuhan Nutrisi
Interaksi Struktur
Pasokan hara Air
Agensia
PH memerlukan nutrisi dan tempat untuk
tumbuh dan melangsungkan hidupnya
Kebutuhan tersebut disediakan oleh rizosfer tanaman
Keberadaan rizosfer sangat menentukan kepadatan
populasi agensia PH
Rizosfer
menyediakan tempat untuk hidup bagi
mikroba antagonis
Selain
rizosfer, rizoplan juga berpernan penting dalam
terbentuknya antibiotika dari agensia PH
PENGARUH RIZOSFER TERHADAP MIKROFAUNA DAN MIKROFLORA TANAH, YANG
PADA AKHIRNYA MEMENGARUHI KEAKTIFAN PATOGEN AKAR DAN POTENSI
PENYAKIT (CURL & HARPER, 1990)
Akar tanaman
Rizosfer
Eksudat/lisat
Kegiatan patogen
Daya tahan hidup
Kepadatan/kemampuan
inokulum
Penyakit
KATEGORI PRODUK MIKROBA DI DALAM RIZOSFER (LYNCH AND WHIPPS,
1990)
Kelas senyawa Fungsi
a. Mungkin diserap akar pengatur tumbuh Secara potensi merangsang pertumbuhan pada
tanaman konsentrasi rendah, tetapi menghambat pada
konsentrasi tinggi
Asam organik Fitotoksin
H2S, HCN Fitotoksin
Antibiotika Pengendali penyakit, tetapi fitotoksin jika diserap
lonofor Pendukung pengambilan nutrisi dan kemungkinan
pengendali penyakit dengan membuat Fe tak
tersedia bagi patogen
b. Mungkin diikat akar Lektin/Aglutinin (Protein) Mendukung pengikatan khusus mikroba pada akar
dan mikroba lainnya
Polisakarida Pengkita mikroba tak khusus, penstabil struktur
tanah
Enzim bebas Beragam : oksidoreduktase, transferase, hydrolase,
lisase termasuk keterlibatan di dalam pendaur
nutrisi, kepatogenan, dan pengendali penyakit
KULIAH IV
PENJARINGAN
ANTAGONIS
Kegiatan
penting PH adalah produksi dalam skala besar, efisien,
dan murah, serta pengangkutan inokulum ke tanaman
Proses produksi agensia PH dikaitkan dengan pengoptimuman
peningkatan biomassa antagonis yang mempunyai daya hidup
tinggi, bentuk yang diinginkan, taat asas dalam kualitas, dan
bersaing dalam kemampuannya mengoloni
Pemformulaan bertujuan untuk mempertahankan agensia PH
tetap mempunyai daya hidup tinggi selama penyimpanan, paling
sedikit selama 6 bulan dan lebih disukai bila dapat disimpan
selama 1-2 tahun tanpa perubahan
KULIAH VI
MEKANISME ANTAGONIS
ISR TOKSIN
PENGURANGAN ENZIM
• KEAGRESIFAN AGENSIA HAYATI
LISIS
• KEVIRULENAN
PERSAINGAN PENGHAMBAT
HIPERPARASIT
TERSEBAR
Macam mekanisme agensia pengendali hayati terhadap patogen maupun tanaman inangnya
SIDEROFOR
Mikroba Siderofor
Bakteri
Spesies usus (Salmonella typhimurium, Eschericia Enterobaktin, aerobaktin
coli)
Agrobacterium tumefaciens Agrobaktin
Pseudomonas sp Piokelin, pioverdin, pseudobaktin, ferribaktin
Pseudomonas stutzeri Ferrioksamin E (nokardamin)
Bacillus megaterium Skizokenin
Actinomyces sp. Ferrioksamin
Jamur Siderofor
Penicillium, Aspergillus, Neurospora, Ustilago Ferrikrom, koprongen
Rhodotorula sp Asam rodotorulat
Ectomycorrhizal sp Tipe hidroksamat, aktif terhadap Arthrobacter
flavescens
ANTIBIOTIKA
Merupakan senyawa organik metabolit
sekunder yang dihasilkan oleh mikroba,
dengan berat molekul rendah dan bersifat
toksin
Kebanyakan antibiotika dihasilkan oleh
mikroba penghuni tanah
Antibiotikayang murni telah diterapkan
sebagai pestisida untuk pengendalian
penyakit tanaman
Sasaran mikroba antagonis terhadap mikroba
patogen :
1. Penghambat sintesis dinding sel, Ex : Penisilin,
basitrasin
2. Penghambat sintesis protein, Ex :
kloramfenikol, makrolida
3. Penghambat sintesis asam nukleat, Ex :
kuinolin, rifampisin
4. Penghambat fungsi sel, Ex : kolistin dan
polimiksin B
5. Penghambat proses metabolis lainnya, Ex :
sulfonamida, asam folat
Keikutsertaan enzim di dalam PH digunakan sebagai pembeda
antara parasitisme dan antibiotika